Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

dokumen-dokumen yang mirip
2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Realisasi, 29 Apr 45 dibentuk Dekuritsu Zyunbi Tyoosakai / BPUPKI Dilantik 28 Mei 45

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

INSTRUMEN SOAL DAN PEDOMAN PENILAIAN

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Pendidikan Kewarganegaraan

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Habib Rizieq: "Indonesia bukan Negara Demokrasi"

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

MAKALAH PANCASILA TINJAUAN HISTORIS PANCASILA

Nilai Juang Proses. Sumber: ClipArt Corel Gambar 1.1 Garuda Pancasila

C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Kegiatan. Kegiatan. A. Pancasila sebagai Dasar Negara. Tidak sulit menghafalkan atau melafalkan. hikmat kebijaksanaan dalam

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

Pancasila dan Implementasinya

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

MAKALAH PANCASILA PANCASILA DI ERA GLOBALISASI

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH PANCASILA. `: Roni Guswiyanto NIM : : S1 Teknik Informatika. : DR. Abidarin Rosyidi, MMa.

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran

ETIKA POLITIK PANCASILA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

KISI-KISI PTS PKN KELAS 8 SEMESTER GASAL 2017

Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

PERSIAPAN KEMERDEKAAN

SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

PENTINGNYA PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

Pancasila sebagai Dasar Negara-1

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

Pancasila dan Implementasinya

Winarno Mike Kusumawati

MAKNA HAKIKAT PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Pancasila sebagai Dasar Negara-1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

ARTI PENTING UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 BAGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA

TUGAS AKHIR PANCASILA ABSTRAK

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

LATIHAN SOAL PANCASILA ( waktu : 36 menit )

BERPERILAKU PANCASILA

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

Pancasila dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PEMERINTAH KOTA BANTUL DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 PAJANGAN

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA AGAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

MAKALAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA

Sejarah Singkat Pancasila dan Perlunya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS DAN HISTORIS

Tugas Akhir Kuliah Pancasila Pancasila Sebagai Dasar Negara

Part - 1 RENDY SUEZTRA CANALDHY, S.IP., MPA

tercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan

MAKALAH KULIAH PANCASILA DAMPAK PANCASILA TERHADAP HAM (HAK ASASI MANUSIA) NAMA : AGUNG NUR HIDAYAT NIM : KELAS : D3 MI B

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

PERUMUSAN PANCASILA. Disusun Oleh: NAMA : GILANG PRADANA TEGUH JATMIKA NIM : S1 Teknik Informatika. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.

dalamnya turut mempertahankan dan mengamalkan pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

SOAL ULANGAN HARIAN. Hari / Tanggal : Rabu, Kelas / semester

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Rakyat Indonesia

PERSIAPAN AN KEMERDEKAAN INDONESIA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA NILAI-NILAI PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA DITINJAU DARI PANCASILA SILA KETIGA

Transkripsi:

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : VI / I Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit Standar Kompetensi 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kompetensi Dasar 1.1. Mendiskripsi-kan nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. 1.2. Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. 1.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan seharí-hari Indikator Mendeskripsikan nilai-nilai juang para pahlawan Menceritakan arti dan nilai Kebangkitan Nasional Menjelaskan hubungan kebangkitan nasional dengan perjuangan kemerdekaan RI Menyebutkan organisasi-organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Menyebutkan latar belakang lahirnya Pancasila. Menyebutkan tokoh perumus Pancasila Menceritakan nilai kebersamaan dalam proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara. Mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir Pancasila Menceritakan contoh sikap menerapkan nilai-nilai Pancasila Mempraktekkan contoh sikap menerapkan nilai-nilai Pancasila I. Materi Pokok Pembelajaran Kebangkitan Nasional dan organisasi memperjuangkan kemerdekaan

Proses perumusan Pancasila, panitia sembilan dan persiapan kemerdekaan Indonesia Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Materi Ajar diambil dari pustaka: Ningsih Sary, Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD Kelas VI, PT. Widya Utama : Jakarta 2007 Mediarta R Rani, PKn Harmoni Berkebangsaan, Quadra : Jakarta 2007 Pancasila Kata Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Panca dan Sila. Panca berarti lima dan sila berarti peraturan tingkah laku, dengan demikian Pancasila dapat diartikan dengan lima pedoman tingkah laku. Istilah Pancasila sudah dikenal sejak zaman dahulu hal tersebut dapat dibuktikan melalui buku Nagarakartagama karya Mpu Prapanca dan buku Sutasoma karya Mpu Tantular. Dalam buku Sutasoma, terdapat istilah Pancasila Krama yang diartikan sebagai lima dasar tingkah laku atau perintah kesusilaan. Sejarah Lahirnya Pancasila Kelahiran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia melalui proses yang panjang. Pancasila sebagai dasar negara merupakan salah satu prasyarat dalam mendirikan Indonesia merdeka. Perjalanan panjang menuju kelahiran Pancasila melalui rangkaian heroik perjuangan para pahlawan bangsa dan menjadi momentum adalah hari Kebangkitan Nasional yaitu ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Kebangkitan Nasional diartikan dengan kesadaran untuk bangkit melawan penjajahan secara bersama-sama. Setelah munculnya kesadaran kolektif untuk bangkit melawan penjajahan, maka mulai bermunculan organisasi-organisasi pergerakan antara lain Serikat Dagang Islam, Perhimpunan Indonesia, Indische Partij, Parindra (Partai Indonesia Raya), PNI (Partai Nasional Indonesia) dan PKI (Partai Komunis Indonesia).

Pemerintahan Jepang melalui Perdana Menteri Koiso pada tanggal 17 September 1944 memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Janji tersebut diberikan agar bangsa Indonesia mau membantu Jepang dalam perang sekutu. Untuk mewujudkan janji tersebut, maka pemerintah Jepang membentuk organisasi yang bertujuan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang dibentuk oleh Jepang untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia adalah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). BPUPKI didirikan pada tanggal 29 April 1945. Organisasi ini diresmikan pada tanggal 28 Mei 1945. Ketua BPUPKI adalah dr. KRT Radjiman Wediodiningrat dan RP Soeroso yang menjabat sebagai wakil ketua sekaligus sebagai kepala kantor atau sekretariat. Terdapat dua pokok tugas BPUPKI, yaitu merumuskan dasar-dasar Indonesia merdeka dan menetapkan UUD. Selama masa kerjanya, BPUPKI telah mengadakan dua kali masa persidangan, yaitu masa persidangan I (29 Mei 1945 1 Juni 1945) dan masa persidangan II (10-16 Juli 1945) Masa Persidangan I BPUPKI Pada masa persidangan I BPUPKI, salah satu permasalahan yang dibahas adalah mengenai dasar negara Indonesia merdeka. Pada sidang hari pertama BPUPKI, Muhammad Yamin menyampaikan pidato. Pidato tersebut berisi usulan dasar negara yang disebut dengan lima dasar asas kebangsaan. Kelima asas tersebut adalah 1. Perikebangsaan 2. Perikemanusiaan 3. Periketuhanan 4. Perikerakyatan 5. Kesejahteraan rakyat Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo juga menyampaikan pidatonya yang berisikan rumusan dasar negara. Dasar negara tersebut ialah 1. Persatuan 2. Kekeluargaan 3. Keseimbangan lahir dan batin

4. Musyawarah 5. Keadilan rakyat Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir Sukarno juga mengemukakan pandangannya mengenai dasar negara. Ususlan-usulan tersebut adalah 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau perikemanusiaan 3. Mufakat atau demokrasi 4. Kesejahteraan sosial 5. Ketuhanan yang berkebudayaan Sidang yang berlangsung dari tanggal 29 Mei 1 Juni 1945 ini belum menghasilkan keputusan apapun mengenai dasar negara yang akan digunakan. Oleh karena itu, seluruh pendapat yang diajukan oleh tokoh-tokoh tersebut atas permintaan ketua BPUPKI lalu ditulis dan akan dibahas kemudian. Untuk membahas usulan-usulan mengenai dasar negara tersebut, maka dibentuklah sebuah panitia kecil yang terdiri atas 8 orang. Panitia kecil diketuai oleh Ir. Soekarno dengan wakil ketua dijabat oleh Mohammad Hatta. Panitia kecil ini kemudian mengumpulkan dan menampung semua usulan mengenai dasar negara dan anggota BPUPKI. Lahirnya Piagam Jakarta Untuk merumuskan dasar negara dibentuklah Panitia Sembilan. Panitia Sembilan terdiri dari Soekarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, AA Maramis, H. Agus Salim, Wahid Hasyim, Abikoesno Tjokroeyoso, dan Abdoel Kahar Muzakir. Tugas dari Panitia Sembilan itu adalah merumuskan dasar negara berdasarkan pandangan umum anggota pada saat rapat BPUPKI. Panitia Sembilan berhasil merumuskan Piagam Jakarta yang didalamnya memuat tentang dasar negara. Piagam Jakarta ditandatangani pada tangal 22 Juni 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Piagam Jakarta tersebut terdiri dari lima poin yaitu: 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Masa Persidangan II BPUPKI Pada tanggal 10-16 Juli 1945 BPUPKI mengadakan masa sidangnya yang kedua. Pada sidang kedua dibicarakan rancangan undang-undang dasar dan pembukaan undangundang dasar. Oleh karena itu, dibentuklah beberapa panitia kecil guna membahas topik yang berbeda-beda. Panitia-panitia kecil tersebut ialah panitia perancang undangundang dasar yang diketuai oleh Soekarno, panitia perancang pembela tanah air yang diketuai oleh Abikoesno Tjokrosoeyoso dan panitia perancang ekonomi dan keuangan yang diketuai Mohammad Hatta. Rancangan perumusan undang-undang dasar mengacu pada Piagam Jakarta. Pada saat pembahasan mengenai pembukaan UUD terjadi perdebatan. Perdebatan tersebut khususnya menyangkut masalah agama yang terdapat dalam rumusan pembukaan UUD. Perdebatan ini muncul karena dalam Piagam Jakarta sila pertama berbunyi Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Hal ini ternyata menimbulkan kecemburuan dari golongan lainnya. Setelah masa persidangan kedua BPUPKI usai, BPUPKI telah menetapkan rancangan pembukaan Undang-Undang Dasar berdasarkan pada Piagam Jakarta tanpa perubahan dan juga rancangan undang-undang dasar. Rancangan-rancangan tersebut selanjutnya akan dibahas oleh badan lain karena tugas BPUPKI hanyalah mempersiapkan rancangan Undang-Undang Dasar, termasuk pembukaan dan batang tubuhnya. Sejak tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi dibubarkan. PPKI Tugas BPUPKI yang sudah selesai kemudian digantikan oleh organisasi lain, yaitu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI, PPKI dibentuk pada tanggal 12

Agustus 1945. Soekarno menjadi ketua PPKI dengan Mohammad Hatta sebagai wakilnya.ppki bertugas mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Diantaranya adalah membahas mengenai UUD yang terdiri dari pembukaan serta batang tubuh yang sudah disusun sebelumnya oleh BPUPKI. Pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dibahas kembali masalah rancangan UUD. Setelah melalui perdebatan yang panjang, pada akhirnya dicapai sebuah kesepakatan. Piagam Jakarta akhirnya diterima sebagai bagian dari pembukaan UUD dengan perubahan pada sila pertama. Perubahan tersebut dilakukan dengan mengubah kalimat Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Setelah dilakukan perubahan, isi Piagam Jakarta menjadi 1. Ketuhanan yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Kelima asas di atas itulah yang kemudian menjadi dasar negara kita yang dikenal dengan nama Pancasila. Rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945 juga mengesahkan batang tubuh UUD. Dengan demikian pada tanggal tersebut diresmikanlah UUD negara Indonesia yang dikenal dengan nama UUD 1945. Hasil keputusan pada sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebagai berikut 1. Mengesahkan pembukaan UUD 1945 dan Batang tubuh UUD 1945 2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan Mohammad Hatta sebagai wakil Presiden RI 3. Membentuk Komite Nasional untuk membantu pelaksanaan tugas presiden hingga Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terbentuk. Keesokan harinya PPKI kembali mengadakan sidang. Materi yang dibicarakan adalah mengenai :

1. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) 2. Pembagian departemen dalam pemerintahan menjadi 12 departemen 3. Pembagian wilayah provinsi di Indonesia menjadi 8 provinsi. Kedudukan Pancasila bagi Bangsa Indonesia 1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia 2. Pancasila sebagai Sumber hukum di Indonesia 3. Pancasila sebagai dasar negara Makna Sila-Sila dalam Pancasila 1. Arti dan Makna Sila Ketuhanan yang Maha Esa a. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan yang Maha Esa b. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya. c. Tidak memaksa warga negara untuk beragama. d. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama. e. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing. f. Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama. 2. Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab a. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan b. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa. c. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. 3. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia a. Nasionalisme. b. Cinta bangsa dan tanah air. c. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia. d. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit. e. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.. 4. Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan a. Hakikat sila ini adalah demokrasi. b. Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. c. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.

5. Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia a. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat. b. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing. c. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.