Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Dr. Adi Suryanto, MSi

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN PELATIHAN DASAR CALON PNS (Diklat Terintegrasi Bagi CPNS)

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No menghadapi ancaman melalui peningkatan kesadaran bela negara di lingkungan kementerian, lembaga dan pemerintah daerah; c. bahwa berda

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA. DR. Adi Suryanto, MSi. Kepala LAN RI

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XIV DAN XV TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu

PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS

AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI PERATURAN LIPI NOMOR 3 TAHUN 2018 Cibinong, 10 April 2018

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BPSDMD PROVINSI JAWA TENGAH

MERIT SYSTEM AND COMPETENCY BASED TRAINING IN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 11 TAHUN 2011

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN untuk meningkatkan daya saing bangsa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

Kondisi saat ini. Kondisi Yang diinginkan. Pembaharuan Sistem. Perencanaan. Pengembangan. Kompetensi MENGAPA PERLU KEGIATAN INI?

SALINAN PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 12 TAHUN 2011

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Akhirnya, kepada seluruh peserta Piloting. (Penyelenggaraan Perdana) Pelatihan Dasar Calon PNS

RPP MANAJEMEN PPPK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Dr. Muhammad Taufiq Deputi Bidang Kajian Kebijakan, LAN RI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

Diklat Prajabatan CPNS Pola Baru oleh Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si

RENCANA KINERJA TAHUN 2012 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN. SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, Juli 2011

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 127

Diklat Prajabatan CPNS Pola Baru oleh Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si

Bahan Tayang KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM APARATUR KEMENTERIAN PAN DAN

2016, No Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III dan Golongan I serta Golongan II; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 t

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

KOMITMEN MUTU. Oleh : Gigus Nuryatno BPSDMD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SENTRALISASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI KABUPATEN SERANG

I. U m u m. B. Tujuan. A. Latar Belakang

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

2 Mengingat Golongan I, Golongan II, dan Golongan III Yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau Kategori 2; c. bahwa pedoman sebagaimana d

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN PEMBEKALAN CPNS ANRI TAHUN 2015 JAKARTA, 9 APRIL 2015

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki posisi yang strategis dalam pembuatan kebijakan dan pelayanan publik.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SDM APARATUR MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BAB II TINJAUAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

M A N A J E M E N A S N

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

TRANSFORMASI KORPRI UNTUK MEWUJUDKAN ASN YANG PROFESIONAL, NETRAL DAN SEJAHTERA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 193/XIII/10/6/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

RENCANA KINERJA TAHUN 2011 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN. SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, Mei 2010

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGARAAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

PETUNJUK PEI,AISANAAN ( JUtrrAr) DIf,I.llT PNA.IABATAN GOIOilGAil III PBOPIilSI JAIIA TENGAf, TAf,UN 2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Overview KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DIKLAT

BAHAN PEMBAHASAN KOMISI I FORUM KONSULTASI JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN HOTEL ALILA, JAKARTA 2 DESEMBER 2013

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PROGRAM PENATAAN SDM APARATUR. Oleh : DEPUTI SDM APARATUR Dalam Sosialisasi Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah Tanggal, 24 April

MANAJEMEN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DASAR CALON PNS

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017

profesional, bersih dan berwibawa.

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI KEBIJAKAN PROGRAM SDM APARATUR

RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

KEBIJAKAN UMUM FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Sektor Publik dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Dwi Handono Sulistyo PKMK FKKMK UGM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

ARAH PENGUATAN DIKLAT ASN SINKRONISASI PROGRAM DIKLAT 2018 PROVINSI JAWAH TENGAH

Transkripsi:

Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Dr. Adi Suryanto, MSi Disampaikan dalam Sosialisasi Pelatihan Dasar CPNS Jakarta, 24 Pebruari 2017

Pokok Pembahasan Kebijakan Nasional tentang Pengembangan Kompetensi ASN Kebijakan Perangkat Daerah (PP 18/2016) Tantangan Pengembangan Kompetensi ASN Tantangan Pengelola ASN dalam Pengembangan Kompetensi ASN

Kebijakan Nasional tentang Pengembangan Kompetensi ASN UU ASN telah meletakkan dasar yang kuat bagi perwujudan Birokrasi Kelas Dunia melalui profesionalitas ASN; Jenis Kompetensi yang harus dikuasai ASN adalah kompetensi manajerial, teknis, dan sosial kultural Jaminan bahwa setiap ASN mendapatkan hak Pengembangan kompetensi setiap tahun dalam rangka pengembangan kariernya; Variasi jenis kegiatan pengembangan kompetensi yang dapat dilakukan ; Keharusan Penyusunan Rencana Pengembangan Kompetensi bagi setiap instansi yang tertuang dalam penganggaran; Pengembangan Kompetensi harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi Kegiatan Pengembangan Kompetensi harus terekam dalam Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi ASN Nasional

Kebijakan Perangkat Daerah (PP 18/2016) Menempatkan urusan pendidikan dan pelatihan sebagai urusan penunjang; Hanya tingkat Provinsi dimungkinkan dibentuk kelembagaan diklat mandiri (Tipe A dan B); Tingkat Kabupaten/Kota hanya dapat dibentuk sebagai UPT atau kelembagaan gabungan dengan urusan kepegawaian

Konsekuensi kedua Peraturan Perundangan bagi Pengembangan Kompetensi ASN UU ASN Tugas besar penuhi mandat lakukan pemenuhan hak Pengembangan Kompetensi ASN Wadah terbatas Kelembagaan Mandiri hanya Provinsi Cakupan harus s/d Kabupaten/ Kota PP 18/2016

Tantangan Pengelolaan ASN Target mewujudkan ASN profesional bagi birokrasi berkelas dunia 2025 Penerapan sistem merit dalam pegelolaan ASN (basis kualifikasi, kompetensi, dan kinerja) mulai perencanaan kebutuhan s.d pemberhentian Sinergi : antar pengelola ASN (BKD dengan BPSDM Provinsi), antar Provinsi, antara kabupaten/kota dengan provinsi Penguatan unit pengelola ASN

2/24/2017

Tantangan Pengembangan Kompetensi ASN di Daerah Jumlah ASN di daerah : 79,5 % dari total jumlah ASN di Indonesia Profil ASN di daerah : 25% dari total seluruh ASN di daerah JFU ASN di daerah sebagai ujung tombak pelayanan publik (terdekat dengan masyarakat) Target dan prioritas Nasional & Daerah menghadapi kompetisi global

PERAN PENGELOLA ASN Leading Unit bagi Pengembangan Kompetensi ASN Bertanggungjawab terhadap perwujudan profesionalitas ASN melalui kegiatan pengembangan kompetensi Bertanggungjawab memberikan penguatan kompetensi teknis sesuai bidang tugas ASN selama Pelatihan Dasar CPNS

Peran & Sinergi antar instansi LAN Melakukan pembinaan terhadap kegiatan pengembangan kompetensi secara nasional (rumuskan NSPK, lakukan kontrol kualitas dan penjaminan kualitas ) Menetapkan standar komptensi manajerial & program pelatihan manajerial Menetapkan standar komptensi sosial kultural & program pelatihan sosial kultural KEMENTERIAN/ LEMBAGA K/L tertentu menetapkan Standar kompetensi teknis sesuai urusan sektor (berlaku secara nasional) K/L tertentu nenetapkan standar kompetensi jabatan fungsional yang dibina (berlaku secara nasional) Biro SDM & BPSDM K/L Menyusun perencanaan kebutuhan pengembangan kompetensi ASNnya Mengembangkan program pelatihan dan non pelatihan sesuai kebutuhan instansi & nasional Menyelenggarakan dan mengevaluasi program pelatihan dan non pelatihan BKD & BPSDM Daerah Menyusun perencanaan kebutuhan pengembangan kompetensi ASNnya Menyelenggarakan dan mengevaluasi program pelatihan dan non pelatihan Mengacu program pelatihan yang dikembangkan oleh pembina diklat dan K/L pembina diklat teknis dan pembina jabatan fungsional

LAN K/L K/L K/L BPSDM Provinsi BPSDM Provinsi Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERINTEGRASI (Bagi CPNS) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA LOGO

LATAR BELAKANG Bahwa Calon PNS telah direkrut berdasarkan formasi jabatan yang menekankan pada syarat kompetensi tertentu (dasar & bidang); Calon PNS perlu dipersiapkan memasuki kultur BARU di birokrasi dengan mandat pelayanan; Perlu membentuk karakter PNS, sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat LOGO

FUNGSI ASN Fungsi ASN: 1. Pelaksana Kebijakan Publik 2. Pelayan Publik, dan 3. Perekat dan Pemersatu Bangsa (Pasal 10 UU ASN) LOGO

DIKLAT BAGI CPNS (3) Calon PNS wajib menjalani masa percobaan (4) Masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang. (Pasal 63 UU ASN) LOGO

DIKLAT BAGI CPNS (1) Masa percobaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 yat (3) bagi calon PNS dilaksanakan selama 1 (satu) tahun. (2) Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama masa percobaan (Pasal 64 UU ASN) LOGO

SYARAT PENGANGKATAN PNS (1) Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan: (a) lulus pendidikan dan pelatihan; dan (b) sehat jasmani dan rohani. (2) Calon PNS yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat menjadi PNS oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan undangan. (3) Calon PNS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberhentikan sebagai calon PNS. (Pasal 65 UU ASN) LOGO

DASAR KEBIJAKAN DIKLAT BAGI CPNS (Pasal 10, 63, 64, dan 65 UU ASN) diberhentikan sebagai calon PNS Calon PNS 1 tahun wajib menjalani masa percobaan melalui proses Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS PNS 3 Fungsi ASN TIDAK lulus LULUS Persyaratan PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERINTEGRASI Tujuan membangun: integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab. memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang 1. Pelaksana Kebijakan Publik 2. Pelayan Publik, dan 3. Perekat dan Pemersatu Bangsa LOGO

LOGO

Satu Kesatuan Kegiatan Kegiatan pembentukan kompetensi generik (dikelas dan di tempat kerja) Pegawai ASN Profesional: Pelaksana Kebijak, pelayanan, dan perekat bangsa Kegiatan penguatan kompetensi bidang/ jabatan (di tempat kerja) LOGO

Kompetensi Generik (Pembentukan Karakter) Kompetensi sosiokultural Karakter ASN WoG; kepedulian pada satu pemerintah ANEKA: kesatuan dan unsur Kompetensi generik Kompetensi sosiokultural sosiokultural Kepedulian pada satu pemerintah Karakter ASN Kepedulian pada satu pemerintah LOGO

Kompetensi Bidang (Penguatan) LOGO

PELATIHAN DASAR CPNS SEBAGAI BENTUK DIKLAT TERINTEGRASI BAGI CPNS LOGO

LOGO

KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CPNS DISAMPAIKAN PADA SOSIALISASI KEBIJAKAN KEDIKLATAN JAKARTA, 24 PEBRUARI 2017

Pokok Bahasan 1 2 3 4 5 Latar Belakang & Dasar Hukum Kompetensi yang dibangun Desain pembelajaran untuk capai kompetensi Sistem evaluasi Peran antar Instansi

LATAR BELAKANG Bahwa Calon PNS telah direkrut berdasarkan formasi jabatan yang menekankan pada syarat kompetensi tertentu (dasar & bidang); Calon PNS perlu dipersiapkan memasuki kultur BARU di birokrasi dengan mandat pelayanan; Perlu membentuk karakter PNS, sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat

FUNGSI ASN Fungsi ASN: 1. Pelaksana Kebijakan Publik 2. Pelayan Publik, dan 3. Perekat dan Pemersatu Bangsa (Pasal 10 UU ASN)

DIKLAT BAGI CPNS (3) Calon PNS wajib menjalani masa percobaan (4) Masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang. (Pasal 63 UU ASN)

DIKLAT BAGI CPNS (1) Masa percobaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 yat (3) bagi calon PNS dilaksanakan selama 1 (satu) tahun. (2) Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama masa percobaan (Pasal 64 UU ASN)

SYARAT PENGANGKATAN PNS (1) Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan: (a) lulus pendidikan dan pelatihan; dan (b) sehat jasmani dan rohani. (2) Calon PNS yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat menjadi PNS oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan undangan. (3) Calon PNS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberhentikan sebagai calon PNS. (Pasal 65 UU ASN)

DASAR KEBIJAKAN DIKLAT BAGI CPNS (Pasal 10, 63, 64, dan 65 UU ASN) diberhentikan sebagai calon PNS Calon PNS 1 tahun wajib menjalani masa percobaan melalui proses Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS TIDAK lulus LULUS Persyaratan PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERINTEGRASI PNS 3 Fungsi ASN Tujuan membangun: integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab. memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang 1. Pelaksana Kebijakan Publik 2. Pelayan Publik, dan 3. Perekat dan Pemersatu Bangsa

DASAR HUKUM PELATIHAN UU 5 Tahun 2014 ttg Aparatur Sipil Negara Peraturan Kepala LAN No.21/2016 ttg Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III Peraturan Kepala LAN No.22/2016 ttg Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II

KOMPETENSI YANG DIBANGUN kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan: 1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS; 2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; 3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI; dan 4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.

STRUKTUR KURIKULUM (1) A. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS, yang terdiri dari: 1. Agenda Sikap dan Perilaku Displin PNS : TUS dan Keprotokolan, Kes Jas & Men, Kesiapsiagaan 2. Agenda Nilai Nilai Dasar PNS : ANEKA 3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI: Manjemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government 4. Agenda Habituasi : aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai mata Pelatihan yang telah dipelajari B. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas

STRUKTUR KURIKULUM (2) A. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS B. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas, yang terdiri dari: 1. Kompetensi Teknis Umum/Administrasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat umum/administratif dan diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan. 2. Kompetensi Teknis Substantif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat spesifik (substantif dan/atau bidang) yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan Pelaksana dan/atau pembentukan jabatan fungsional sesuai dengan formasi jabatannya.

WAKTU PELAKSANAAN Kurikulum pembentukan karakter PNS Dilaksanakan selama 113 Hari Kerja atau 1,141 JP dengan rincian: 33 hari kerja (288 JP) untuk pembelajaran klasikal, dan 80 hari kerja (853 JP) untuk pembelajaran non klasikal (aktualisasi pada agenda pembelajaran habituasi) di tempat kerja. Peserta diasramakan saat pembelajaran klasikal dan diberikan kegiatan penunjang berupa peningkatan kesegaran jasmani.

WAKTU PELAKSANAAN Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas Alternatif pelaksanaan : sebelum mengikuti Pelatihan pada kurikulum dan pembelajaran pembentukan karakter PNS dan atau pada saat pelaksanaan agenda pembelajaran habituasi s.d kembali ke tempat Pelatihan. Penentuan mata Pelatihan dan jumlah jam (klasikal atau non klasikal) disusun instansi & dikonsultasikan dengan Intansi Teknis dan/atau Intansi Pembina Jabatan Fungsional, dan Instansi Pembina Diklat (memperhatikan waktu masa percobaan CPNS dan ketersediaan anggaran instansi).

Oreintasi Peserta TAHAP PELATIHAN DASAR CALON PNS P e m b e n t u k a n k a r a k t e r P N S Agenda IV Habituasi Evaluasi Akhir PNS YANG BERKARAKTER SEBAGAI PELAYAN MASYARAKAT Agenda I: Sikap Perilaku Agenda III: Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI Agenda II: Nilai-Nilai Dasar PNS Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas

AGENDA SIKAP PERILAKU bekali kemampuan menunjukan sikap perilaku dan kedisiplinan dalam suatu kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat jasmani dan mental dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat. mata pelatihan Kesehatan Jasmani dan Mental, Tata Upacara Sipil dan Keprotokolan, dan Kesiapsiagaan secara terintegrasi. di penghujung pembelajaran peserta menunjukan sikap dan perilaku disiplin PNS selama penyelenggaraan Pelatihan.

AGENDA NILAI-NILAI DASAR bekali nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan publik : ANEKA Studi lapangan di akhir agenda untuk perkuat pemahaman terhadap pembelajaran internalisasi Nilai-Nilai Dasar PNS di penghujung pembelajaran peserta hasilkan produk pembelajaran yang menunjukan hasil internalisasinya terhadap nilai-nilai dasar sebagai bekal dalam pembiasaan diri mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS selama penyelenggaraan Pelatihan.

AGENDA KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI bekali pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS untuk menjalankan fungsi ASN sehingga mampu kelola tantangan dan masalah keragaman sosial-kultural dengan gunakan perspektif Whole of Government dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya mata Pelatihan : Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government. di penghujung pembelajaran peserta menghasilkan produk pembelajaran yang menunjukan hasil pemahamanya sebagai bekal untuk mengaktualisasikannya pada agenda habituasi.

AGENDA HABITUASI memfasilitasi peserta lakukan proses aktualisasi melalui pembiasaan diri di tempat kerja terkait kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai mata Pelatihan yang telah didalami di tempat pelatihan.

HARI 1 HARI 2 HARI 3 1. Pembukaan 1. Dinamika Kelompok (6 JP) 2. Ceramah Kebij Pengemb 2. Konsepsi Aktulisasi (3 JP) SDM Aparatur (2 JP) Pembentukan Sikap dan 3. Overview Kebij Perilaku Disiplin PNS (9 JP) Penyelenggaraan Pelatihan (4 JP) 3. Ceramah MTSL (2 JP) HARI 4 HARI 5 HARI 6 Pembent Sikap & Perilaku Disiplin PNS (9 JP) Pembent Sikap & Perilaku Disiplin PNS (9 JP) HARI 7 HARI 8 HARI 9 Akuntabilitas PNS (9 JP) Akuntabilitas PNS (9 JP) Pembent Sikap & Perilaku Disiplin PNS (9 JP) Akuntabilitas PNS (6 JP) Nasionalisme (3 JP) HARI 10 HARI 11 HARI 12 Nasionalisme (9 JP) Nasionalisme (12 JP) Etika Publik (9 JP) HARI 13 HARI 14 HARI 15 Etika Publik (9 JP) Etika Publik (6 JP) Komitmen Mutu (3 JP) Komitmen Mutu (9 JP) HARI 16 HARI 17 HARI 18 Komitmen Mutu (12 JP) Anti Korupsi (9 JP) Anti Korupsi (9 JP) HARI 19 HARI 20 HARI 21 Warna menunjukkan AGENDA kegiatan dalam pembentukan karakter

HARI 19 HARI 20 HARI 21 Anti Korupsi (6 JP) Studi Lapangan Internalisasi Ceramah MTSL (2 JP) Nilai-Nilai Dasar PNS (9 JP) Manajemen ASN (12 JP) HARI 22 HARI 23 HARI 24 WoG (9 JP) WoG (9 JP) Pelayanan Publik (12 JP) HARI 25 HARI 26 HARI 27 Studi Lapangan (Persiapan Ev. Akademik) Penjelasan Aktualisasi (6 JP) Pembentukan Pengetahuan Evaluasi Akademik (5 JP) Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI (9 JP) Pembimbingan Rancangan Aktualisasi (Mandiri) Pembimb. Rancangan Aktualisasi (Mandiri) HARI 28 HARI 29 HARI 30 Pembimbingan Rancangan Aktualisasi (9 JP) Pembimbingan Rancangan Aktualisasi (9 JP) Evaluasi Rancangan Aktualisasi (10 JP) AKTUALISASI HARI 31 HARI 32 Agenda Habituasi Di Tempat Pembimbingan Pra Evaluasi Evaluasi Aktualisasi (10 Kerja Aktualisasi (2 JP) JP) (4 Bulan) HARI 33 1. Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan (2 JP) PASCA DIKLAT 2. Penutupan

ACTIVE EXPERIMENTATION (Aktualisasi Belief) CONCRETE EXPERIENCE (Penanaman Belief) Pendekatan experiential learning sebagai bekal melakukan habituasi REFLECTIVE OBSERVATION (Pendalaman Belief) DESAIN PENGALAMAN BELAJAR Membaca Pencarian ABSTRACT CONCEPTUALIZATION (Penguatan Belief) Mendalami Pendalaman Mengalami Penanaman Menghasilkan Penguatan Aplikasi Aktualisasi

Peran antar unit & instansi LAN RI Lembaga Pelatihan Pembentukan Karakter Unit SDM Instansi Penguatan Kompetensi Bidang Agenda Sikap Perilaku Displin Kompetensi Teknis Administrasi Agenda Nilai Dasar PNS Kompetensi Teknis Substantif Agenda Peran & Kedudukan PNS dalam NKRI Agenda Habituasi

Setiap Peserta Dalam jabatan 7 1 DAFTAR ISIAN PROFIL PEKERJAAN KLASIFIKASI RUMPUN PEKERJAAN NILAI PEMBELAJARAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG TUGAS 2 STANDAR KOMPETENSI JABATAN 3 INDETIFIKASI KEBUTUHAN KOMPETENSI TEKNIS 6 0 STRATEGI /METODE MATA PELATIHAN JUMLAH HARI/ JP TEMPAT PELAKSANAAN TEKNIS SUBSTANTIF TEKNIS UMUM 5 STANDAR KOMPETENSI JENIS PENGUATAN KOMPETENSI PELATIHAN 4 TUJUAN PENGUATAN KOMPETENSI MEKANISME PENYUSUNAN KURIKULUM OLEH INSTANSI ASAL PESERTA KLASIKLAL NONKLASIKAL

Telah dilakukan Penyiapan Penerapan LAN RI Informasi Penyiapan Lembaga Informasi Pelatihan Penerapan Kebijakan Forum Rakor Kediklatan LAN tahun 2015 Forum Rakor Kediklatan di Daerah-Daerah Pelatihan Master Trainer Pelatihan Pengajar dan Pengelola Lembaga Pelatihan Surat Edaran Kepala LAN tahun 2016 Sistem Informasi Diklat Aparatur Forum Konsultansi