BAB I PENDAHULUAN. Showroom dan Bengkel Mobil KIA di Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

SHOWROOM HINO DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Toyota Retail Sales Sumber : Toyota Retail Sales Progress, 2008

Bab I Pendahuluan. Tabel 1.1. Tabel Hasil Penjualanan Sepeda Motor di Indonesia Tahun2013 Sumber: otonity.com (di unduh pada 1 Januari 2014)

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR LATAR BELAKANG

Institut Seni Musik Semarang

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

FORD SUPERSTORE DI SEMARANG

Galeri Arsitektur Jawa Tengah OUTPUT INPUT

REDESAIN SHOWROOM DAN BENGKEL TOYOTA NASMOCO TERPADU DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Wedding Mall di Semarang 1 BAB I PENDAHULUAN

BIRO IKLAN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS

SHOWROOM DAN BENGKEL MOBIL DI PEKANBARU

ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bontang terletak 150 km di utara Samarinda. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kabupaten

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

PENJUALAN DAN PERAWATAN MOBIL DI JAKARTA BARAT

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BANJAR BARU INTERNATIONAL CIRCUIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

SEMARANG AUTOMOTIVE CENTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY M. BARRY BUDI PRIMA BAB I PENDAHULUAN

Dukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

REDESAIN TERMINAL PELABUHAN PENYEBERANGAN BENGKALIS-RIAU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

Desa Mandiri Berbasis Ecovillage

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

PEKANBARU AUTOMOTIVE CENTRE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. diakes pada tanggal 24 April 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG BOOK HOUSE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Women and Child Center di Semarang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

APARTEMEN DI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pasar Ikan Higienis Di Juwana, Pati BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

BAB I PENDAHULUAN. Markas Pusat Pemadam Kebakaran Pemkot Semarang 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

TERMINAL BUS TIPE A KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Redesain Gedung Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro 1

Museum Gempa Bumi Yogyakarta BAB I

2. TUJUAN DAN SASARAN

FITNESS CENTRE DAN SPA DI SEMARANG

Gigih Juangdita

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

FASILITAS REST AREA TIPE A PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG

GALERI FOTOGRAFI DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH TECH

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

RELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR

BAB I PENDAHULUAN TA 29

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FASILITAS TERAPI DAN PENDIDIKAN ANAK AUTIS DI SEMARANG

KONDOMINIUM BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil-mobil di Indonesia terbanyak saat ini adalah buatan Jepang. Saat ini pasar otomotif di Indonesia masih didominasi mobil-mobil seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, maupun Honda. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, produsen dari negara lain mulai berani berinvestasi di Indonesia. Mobil-mobil seperti buatan Amerika, Eropa, dan Korea Selatan mulai unjuk gigi di pentas otomotif Tanah Air. Khusus nama terakhir, yakni Korea Selatan, saat ini produk otomotif asal Negeri Ginseng tersebut mulai merangkak naik di pasar otomotif Indonesia. Walaupun pada awal dekade 1980-an mobil-mobil Korea terkenal karena kualitasnya yang kurang bagus serta desainnya yang membosankan, kini mobil Korea justru menjadi pilihan alternatif. Perbaikan besar-besaran dilakukan, mulai dari kualitas, inovasi, serta layanan purnajual. Pada akhirnya, kini mobil Korea tidak bisa dipandang sebelah mata. Suksesnya produsen otomotif asal Korea disebabkan kombinasi yang bagus antara melemahnya Won terhadap Dolar Amerika. Dengan kondisi tersebut, harga mobil Korea menjadi lebih murah. Selain itu, produsen juga berani meningkatkan kualitas serta memperpanjang masa garansi. Secara global, produsen mobil Korea cukup banyak. Dua produsen Korea yang paling maju sampai saat ini, baik secara global maupun di Indonesia, ialah Hyundai dan KIA (Korean Industrial Autocar). Kesuksesan dua produsen ini terlihat dari penjualan mereka di Indonesia. (http://reandhika.blogspot.com) KIA Motors Corporation berhasil mencatat penjualan sebanyak 2.478.959 unit untuk tahun 2011, sedangkan PT. Kia Mobil Indonesia sendiri menyumbang angka penjualan sebesar 9.081 unit KIA. Hal ini menempatkan brand KIA pada urutan ke-10 dari seluruh brand yang memasarkan produknya di Indonesia. Penjualan tahun 2011 meningkat sebanyak 39% dibanding dengan penjualan tahun sebelumnya, yang berhasil mencatat 6.550 unit pada tahun 2010. KIA Indonesia meluncurkan 3 mobil baru pada tahun 2011. KIA All New Sportage pada bulan Mei, All New Picanto pada IIMS 2011, serta All New Rio pada Desember 2011. Diprediksi bahwa penjualan KIA akan meningkat pada 2012 ini. PT. KIA Mobil Indonesia memiliki beberapa strategi dalam meningkatkan kualitas pelayanan, salah satunya adalah strategi penjualan yang lebih agresif, marketing activity yang lebih aktif, serta perluasan jaringan workshop dan dealer KIA.(http://www.autobildindonesia.com) 1

Dari jumlah tersebut, All New Picanto menjadi penyumbang terbesar dengan 5.098 unit, naik 18 persen dibanding 2010 yang hanya 4.311 unit. Peringkat kedua All New Rio dan sebagian Pride yang terjual masing-masing 859 unit dan 543 unit. Peringkat ketiga All New Sportage dengan 1.129 unit. Prestasi Kia terbilang gemilang daripada "sang kakak", Hyundai, yang juga berasal dari Korea Selatan. Tahun lalu, Kia yang masuk peringkat 10, menjadi satu-satunya merek non Jepang yang duduk di "Big Ten" dengan tiga peluncuran model baru menjadi kunci utama tahun ini target penjualan ditetapkan 12.000 unit. (http://otomotif.kompas.com) Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di Asia Tenggara disebut dapat bertahan ditengah gejolak krisis pasar perdagangan di dunia. Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonominya dan tidak banyak berpengaruh pada krisis dalam negeri. Indonesia dalam hal perkembangan industri otomotif sedang gencarnya melaksanakan kerjasama dengan perusahaan otomotif negara Korea Selatan. Dimana Korea Selatan ini telah lama berkecimpung dalam hal memproduksi otomotif dan namanya sudah terkenal di suluruh dunia. Salah sari merk yang terkenal dari perusahaan otomotifnya adalah KIA. Kerjasama antara Indonesia dengan KIA ini terlihat dari berdirinya PT KIA Mobil Indonesia yang sudah berlangsung beberapa tahun silam. (http://www.autobildindonesia.com) Kegiatan bisnis di kota Semarang menjadi salah satu tulang punggung perkonomian nasional dan menjadi indikator keberhasilan tingkat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Pertumbuhan ekonomi di kota Semarang yang meningkat juga mempengaruhi minat masyarakat akan dunia otomotif yang juga ikut meningkat. Hal ini ditandai dengan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di kota Semarang. Bagi sebagian masyarakat perkotaan khususnya Semarang memiliki kendaraan bermotor merupakan suatu kebutuhan yang dapat mendukung serta mempermudah aktivitas mereka dan juga sebagai kota yang berkembang, otomotif mempunyai peran yang sangat penting di kota ini yaitu peran otomotif sebagai sarana transportasi. Bahkan bagi sebagian masyarakat yang tentunya berasal dari kalangan menengah ke atas, kendaraan bermotor khususnya mobil dapat menjadi suatu gaya hidup (lifestyle). Dengan berbagai realita diatas dapat disimpulkan bahwa minat masyarakat Semarang pada khususnya terhadap dunia otomotif mengalami peningkatan yang tentunya hal tersebut dapat dijadikan indicator peluang bisnis yang baik di bidang otomotif. Maka di kota Semarang dibutuhkan suatu wadah untuk menampung kegiatan otomotif dengan 2

aktivitas pelayanan jasa dan perdagangan di bidang automobile dengan sarana dan prasarana terpadu yang sesuai dengan perkembangan otomotif di Semarang yang semakin meningkat jumlah pengguna kendaraan bermotor. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan perencanaan dan perancangan tentang Showroom & Bengkel Mobil KIA di Semarang sebagai sarana dan prasarana dibidang automobile yang bersifat komersil mengingat hanya terdapat satu saja KIA sales and service di Semarang yaitu di Puri Anjasmoro terletak pada Jl. Madukoro 4-5 Semarang, sehingga pemenuhan kebutuhan konsumen KIA akan pembelian mobil baru, servis, maupun pembelian suku cadang dapat tercukupi dengan baik. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Merumuskan program dasar perencanaan dan perancangan yang berhubungan dengan sarana dan prasarana fasilitas automobile yang berfungsi sebagai showroom, service, dan spare parts dengan fasilitas yang lengkap bagi kenyamanan pelanggan diharapkan menjadi daya tarik untuk datang dan berkunjung, sehingga tersusun langkahlangkah untuk dapat melanjutkan ke dalam perancangan grafis. 1.2.2 Sasaran Tersusunnya konsep dasar perencanaan dan perancangan showroom & bengkel mobil KIA di Semarang berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan. 1.3 Manfaat Pembahasan 1.3.1 Subjektif Sebagai pedoman dalam perencanaan dan perancangan showroom & bengkel mobil KIA di Semarang dan salah satu persyaratan untuk melanjutkan ke studio grafis. 1.3.2 Objektif Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan terutama mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penjualan, servis, dan spare part mobil KIA bagi mahasiswa. 3

1.4 Lingkup Pembahasan Secara substansial, mencakup perencanaan dan perancangan mengenai bangunan showroom & bengkel mobil KIA di Semarang, pembahasan materi berdasarkan pada aktivitas di bidang otomotif dan hal lain yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan, kemudian dianalisa dengan menggunakan pendekatan-pendekatan aspekaspek yang ada dalam arsitektur, yaitu aspek konstektual, aspek fungsional, aspek arsitektural, aspek teknis dan aspek kinerja. Termasuk ke dalam kategori bangunan massa tunggal. Secara spasial, perencanaan dan perancangan showroom & bengkel mobil KIA di Semarang direncanakan berada di kawasan perdagangan atau daerah komersil dan pada rencana kota untuk beberapa tahun mendatang yang memiliki prioritas yang cukup tinggi dalam pengembangan kota Semarang. 1.5 Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan ini adalah metode deskriptif analitis serta dokumentatif, yaitu metode yang memaparkan semua data, baik literatur, wawancara, dan data lapangan yang kemudian dianalisis secara sistematis sesuai tahap yang telah tercantum dalam ilmu Arsitektur sehingga di dapat solusi masalah yang muncul dalam perencanaan dan perancangan showroom & bengkel mobil KIA di Semarang. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Studi literatur/kepustakaan, yaitu pengumpulan data dari sumber-sumber yang terkait serta studi kasus melalui buku, dsb. Dilakukan untuk mendapatkan data sekunder, dalam hal ini berupa studi kepustakaan yang berkaitan erat dengan fasilitas-fasilitas yang ada didalam showroom & bengkel mobil KIA dan kondisi lingkungan, standar ruang serta pengumpulan data informasi dari instansi terkait. 2. Wawancara dengan narasumber guna mencari informasi pendukung bagi data yang telah ada, maupun data yang belum didapatkan pada lapangan selain untuk mendapatkan data primer mengenai topik yang dibahas. 3. Survei dan dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data dengan pengambilan gambar-gambar dengan pengamatan langsung di lapangan. dengan mengamati dan merekam konteks lingkungan, bangunan sekitar tapak serta kebutuhan masyarakat Semarang sesuai dengan karakternya dipandang dari sudut 4

arsitektural, yang kesemuanya itu mengacu pada pembentukan showroom & bengkel mobil KIA di Semarang. 1.6 Sistematika Pembahasan Secara garis besar, sistematika dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan showroom & bengkel mobil KIA di Semarang adalah sebagai berikut : BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup, metode, dan sistematika pembahasan. TINJAUAN PUSTAKA Berisi tinjauan mengenai otomotif, showroom, penjualan dan bengkel, yang meliputi pengertian, fungsi, kegiatan, klasifikasi, standar, dan unsur pendukung di sebuah showroom & bengkel mobil KIA di Semarang & Studi banding. DATA Berisi tentang tinjauan khusus kota Semarang, bagian wilayah yang berpotensi serta potensi showroom & bengkel mobil KIA di Semarang dan perkembangan produk sejenis di semarang untuk mendukung perencanaan dan perancangan showroom & bengkel mobil KIA di Semarang. KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Setelah mengkaji seluruh masalah baru diambil suatu kesimpulan, yang disertai dengan batasan dan anggapan untuk pendekatan perencanaan selanjutnya. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOWROOM & BENGKEL MOBIL KIA DI SEMARANG Berisi tentang pendekatan perencanaan yang merupakan awal dari analisis mengenai kapasitas, kegiatan, besaran ruang, aspek-aspek perancangan (aspek fungsional, aspek konstekstual, aspek arsitektural, aspek teknis, aspek kinerja), persyaratan teknis bangunan, serta penentu lokasi dan tapak. BAB VI KONSEP DASAR DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi uraian program dasar perencanaan dan konsep perancangan yang ditentukan dari hasil pendekatan sebelumnya. 5

1.7 ALUR PIKIR INPUT PROSES OUTPUT P E R E N C A N A A N A R S I T E K T U R FENOMENA Aktualita Perkembangan dunia otomotif yang semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman. Besarnya minat masyarakat terhadap kendaraan merek KIA di lihat dari meningkatnya penjualan produk-produk KIA pada 3 tahun terakhir di Kota Semarang. Kendaraan merek KIA menduduki peringkat kesepuluh dalam kategori penjualan kendaraan terlaris. Urgensi Perlunya peningkatan pelayanan usaha di bidang automotive untuk menyikapi perkembangan aktualita di atas. Perlu adanya penambahan fasilitas sarana Showroom & bengkel mobil KIA. Originalitas Merencanakan dan merancang Showroom & bengkel mobil KIA di Semarang dengan kelengkapan fasilitas sarana & prasarana terpadu dan bersifat komersial, fungsional dengan penekanan desain Arsitektur-Modern. TINJAUAN UMUM Tinjauan umum judul (sejarah, pengertian, fungsi, PROBLEMATIKA Meningkatnya minat masyarakat kota Semarang akan mobil dengan merek KIA, tidak diimbangi dengan jumlah showroom dan service KIA di kota Semarang STUDI LITERATUR Persyaratan bangunan Dealer KIA (Exterior & Interior) 6 JUDUL TA 40 SHOWROOM & BENGKEL MOBIL KIA DI SEMARANG KELOMPOK RUANG SHOWROOM, R. SERVICE & R. SPARE PARTS

pelaku, kegiatan, struktur organisasi, dll) Tinjauan umum terhadap standard dealer KIA (showroom, service, dll) TINJAUAN KOTA SEMARANG Kota Semarang Laju pertumbuhan penjualan kendaraan di Kota Semarang Prospek dan urgensi Dealer KIA di Kota Semarang STANDAR BESARAN RUANG Studi literatur mengenai standar besaran ruang showroom, service & spare parts: Pedoman Standard Dealer KIA, Indonesian Facility Dealer Guide Book, Neufert Architect Data, Time Saver Standard for Building Types. STUDI BANDING BESARAN RUANG (analisa studi banding mengenai fasilitas, besaran ruang dan kapasitas) Persyaratan Bangunan sesuai dengan Peraturan Bangunan Setempat STUDI BANDING Showroom KIA Struktur organisasi Kegiatan, Fasilitas, kapasitas Utilitas, MEE PREDIKSI KAPASITAS Banyaknya pengunjung Showroom & bengkel mobil KIA untuk 10 tahun ke depan STUDI KAPASITAS Studi literatur dan studi banding mengenai kapasitas Showroom & bengkel mobil KIA PERHITUNGAN BESARAN RUANG Berdasarkan studi literatur dan analisa studi banding KEBUTUHAN LAHAN Untuk Bangunan Komersil Showroom & bengkel mobil KIA FASILITAS & KAPASITAS SHOWROOM, SERVICE & SPARE PATRS PROGRAM RUANG DAN KEBUTUHAN LUAS TAPAK P E R A N C A N G A N A R S I T E K T U R ASPEK FUNGSIONAL: Pendekatan pelaku kegiatan, jenis & kelompok CITRA BANGUNAN Citra bangunan komersil 7 FUNGSI DAN KARAKTER BANGUNAN

kegiatan, kebutuhan ruang dan kapasitas ASPEK KONTEKSTUAL ASPEK KINERJA: Utilitas ASPEK TEKNIS: Pendekatan struktur, modul struktur & bahan bangunan ASPEK ARSITEKTURAL: Konsep Arsitektur Modern Berfungsi sebagai bangunan komersil Penerapan arsitektur modern zaman sekarang yang sesuai dengan standard bangunan Dealer KIA Penerapan arsitektur metal & kaca KRITERIA LOKASI Lokasi untuk bangunan Showroom & bengkel mobil KIA berada pada BWK perdagangan dan jasa PENGGUNAAN LAHAN Tata guna lahan untuk wilayah pengembangan perdagangan & jasa ALTERNATIF LOKASI Beberapa alternatif pilihan lokasi bangunan yang memenuhi persyaratan lokasi dan tata guna lahan KEBUTUHAN LUAS TAPAK hasil perhitungan kebutuhan luas tapak KRITERIA TAPAK persyaratan tapak meliputi KDB, KLB, GSB, ketinggian maksimum bangunan, dll ALTERNATIF TAPAK beberapa alternatif pilihan tapak yang memenuhi persyaratan pemilihan tapak PEMILIHAN LOKASI Disesuaikan dengan tata guna lahan bangunan perdagangan dan jasa dan persyaratan bangunan setempat sesuai dengan RTRW PEMBOBOTAN DAN PENILAIAN Pembobotan dan penilaian lahan untuk menentukan lokasi bangunan berdasarkan persyaratan yang harus dipenuhi PEMILIHAN TAPAK (memenuhi kebutuhan luas tapak dan persyaratan tapak bangunan Showroom & bengkel mobil KIA PEMBOBOTAN DAN PENILAIAN Pembobotan dan penilaian tapak untuk menentukan tapak bangunan berdasarkan persyaratan yang harus dipenuhi 8 LOKASI TERPILIH TAPAK TERPILIH

D E S A I N G R A F I S 9