BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ali Topan, 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (PBK)

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya tujuan pendidikan. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan didesain

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat belajar untuk anak didik. Mendidik

BAB I PENDAHULUAN. belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN PERSEPSI MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN 2009 TESIS

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. cenderung memasuki era globalisasi. Tuntutan layanan profesional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. populasi penduduk yang sangat besar, tentunya membutuhkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kompetensinya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk membudayakan manusia (Dhiu, 2012:24). Subjek sentral dalam dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun lembaga non-formal, karena lembaga-lembaga tersebut memegang

NERIS PERI ARDIANSYAH,

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting, karena matematika merupakan ilmu dasar yang berkaitan

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fungsi pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis, serta syarat akan perkembangan yang memang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dijamah oleh teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi telah masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuh kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan adalah tercapainya prestasi belajar siswa yang baik. siswa, guru, orang tua siswa maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. kepada siswa untuk memahami nilai-nilai, norma, dan pedoman bertingkah laku karena

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan di setiap negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. muda penerus bangsa untuk membangun negeri ini. menjalankan profesinya. Tidak hanya dalam mengajar kepada siswa didik, tetapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya IPTEK di era modern ini memberikan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap jenjang pendidikan, Bahasa Indonesia juga sebagai mata

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan, yakni lingkungan pendidikan yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar. Dengan berbagai kesempatan belajar itu, pertumbuhan dan perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong ke pencapaian tujuan yang dicita-citakan. Lingkungan tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum, yang pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran. Untuk bisa menciptakan kualitas pendidikan yang baik dan yang memenuhi persyaratan diatas diperlukan pengadaan teknologi yang tepat, dimana pendidikan yang tepat jatuh pada penggunaan alat pengolah data elektronik yang dalam kenyataan dan praktik berarti menggunakan komputer dengan semua sarana pendukungnya. Komputer merupakan pilihan yang paling tepat karena bisa menampilkan informasi dalam jumlah yang besar dan bervariasi, mempunyai cara kerja yang cepat dan aplikasi informasi yang dihasilkan sangat beraneka ragam. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan diantaranya menurut Deming (Uno B. Hamzah, 2008:86) adalah input mentah atau siswa itu sendiri. Senada dengan Deming tokoh pendidikan seperti Dicroly (Hamalik, 2006:157) juga berpandangan sama bahwa faktor siswa justru menjadi unsur penentu berhasil tidaknya pengajaran yang disampaikan oleh guru, sebab setiap siswa memiliki kondisi internal dimana kondisi tersebut sangat berperan dalam aktivitas belajar mereka sehari-hari, salah satu dari kondisi internal tersebut adalah motivasi. Dalam proses belajar mengajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang diduga besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Siswa yang motivasinya tinggi diduga akan memperoleh hasil belajar yang baik. Pentingnya motivasi belajar

siswa terbentuk antara lain agar terjadi perubahan belajar ke arah yang lebih positif. Pandangan ini sesuai dengan Pendapat Hawley (Prayitno, 1989:3) : siswa

3 yang termotivasi dengan baik dalam belajar melakukan kegiatan lebih banyak dan lebih cepat, dibandingkan dengan siswa yang kurang termotivasi dalam belajar. Prestasi yang diraih akan lebih baik apabila mempunyai motivasi yang tinggi. Menurut Nasution (Djamarah, 2002:166) motivasi dalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Karena motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa. Seringkali, peserta didik yang tergolong cerdas terlihat kurang menonjol karena tidak memiliki motivasi untuk mencapai prestasi sebaik mungkin. Dalam proses pembelajaran, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seperti yang dikemukankan oleh Purwanto (2006:61) bahwa banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Motivasi dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan untuk terjadinya percepatan dalam mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara khusus. Ada beberapa cara yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, baik itu secara internal siswanya sendiri maupun eksternal. Secara eksternal salah satunya adalah menyediakan kondisi belajar yang aman, nyaman, efektif dengan ditunjang oleh beberapa model pembelajaran yang bervariasi contohnya pembelajaran berbasis komputer. Pembelajaran berbasis komputer (PBK) sebagai model proses mengajar yang dilakukan secara langsung yang melibatkan komputer untuk mempresentasikan bahan ajar dalam suatu model pembelajaran yang interaktif untuk memberikan dan mengendalikan lingkungan belajar secara individual pada masing-masing siswa (Splittgerber dan Stirzaker,1984). Definisi ini selaras dengan Steinberg yang menyatakan bahwa PBK merupakan semua penerapan komputer untuk pembelajaran yang memiliki aspek individual, interaktif, dan arahan

4 (Steinberg,1991). Makna PBK sebagai pembelajaran individual, karena komputer memberikan layanan sebagai seorang tutor bagi seorang siswa dari pada sebagai seorang instruktor untuk suatu kelompok siswa. Dalam pembelajaran berbasis komputer terjadi komunikasi dua arah secara intensif antara siswa dengan sistem komputer. Ini dimaknai sebagai PBK interaktif. Selain ini, dengan PBK memungkinkan siswa dapat mengajukan pertanyaan, memberi respon dan sistem komputer menyajikan umpan balik secepat mungkin setelah siswa memberi respon. Umpan balik yang diberikan komputer diharapkan agar siswa selalu dapat mendorong dan meningkatkan kemampuan. Prosedur stimuli yang disajikan melalui layar monitor, respon siswa melalui papan ketik dan umpan balik yang berbentuk teks, suara atau gambar diarahkan berdasarkan struktur program yang dirancang oleh pengembang PBK. Ditinjau dari peran apa yang diperankan program komputer, Merrill (1996) secara spesifik menyatakan bahwa PBK merupakan penggunaan komputer untuk membantu dalam aktivitas pembelajaran. Pada umumnya digunakan dengan mengacu penerapan tutor, seperti misalnya memberi drill and practice, tutorials, simulation, and games. Definisi ini selaras dengan Tailor (Merrill, 1996), yang menyatakan bahwa semua aplikasi komputer dalam pendidikan dapat diklasifikasi sebagai tutor, tool atau tutee. Pembelajaran berbasis komputer model drill merupakan suatu model dalam pembelajaran dengan jalan melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Melalui model drill akan ditanamkan kebiasaan tertentu dalam bentuk latihan. Dengan latihan terus menerus maka akan tertanam dan menjadi kebiasaan. Selain itu model ini pun menambah kecepatan, ketetapan, kesempurnaan dalam melakukan sesuatu serta dapat pula dipakai sebagian suatu cara mengulangi bahan latihan. Model ini berasal dari model pembelajaran Herbart yaitu model asosiasi dan ulangan tanggapan. Melalui model ini maka akan memperoleh tanggapan pembelajaran dari siswa. Pelaksanaannya secara mekanis untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran dan kecakapan.

5 Dengan pembelajaran berbasis komputer diharapkan proses pembelajaran lebih efektif seperti yang diungkapkan oleh Dedi Mulyasa (2012:62) efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kualitas materi, kemampuan dan kreativitas guru, kondisi dan persiapan peserta didik, iklim kelas, sumber dan sarana pembelajaran, serta waktu. Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan salah satu dari mata pelajaran yang masih dipelajari di SMA Negeri 1 Kandanghaur, karena sekolah tersebut belum menerapkan kurikulum 2013. Ada beberapa materi yang pada umumnya sulit untuk dipelajari oleh siswa. Dengan demikian diperlukan berbagai inovasi dalam penyampaian materi seperti menggunakan berbagai model-model pembelajaran. Sekolah atau suatu lembaga pendidikan dituntuk untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang sudah ada dengan cepat dan tepat, sehingga menunjang proses pembelajaran semakin efektif. Untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, SMA Negeri 1 Kandanghaur merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan model pembelajaran berbasis komputer untuk proses pembelajarannya. Hal ini dikarenakan SMA Negeri 1 Kandanghaur memiliki laboratorium komputer yang mampu untuk menampung satu rombongan kelas untuk proses pembelajaran dan berbagai fasilitas di laboratorium komputer sangat mendukung untuk menerapkan model pembelajaran berbasis komputer. Data yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan oleh Mishadin yang berjudul Efektifitas Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Mata Pelajaran Elektronika Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Di SMK 1 Sedayu Bantul tahun 2012 adalah : 1. Efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer pada mata pelajaran elektronika terbukti lebih efektif, yaitu dengan tercapainya prestasi belajar sesuai KKM yang ditetapkan. 2. Perbedaan prestasi belajar aspek kognitif antara penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dengan penggunaan media

6 pembelajaran konvensional pada mata pelajaran elektronika, dengan harga F untuk kelompok diperoleh 35,14, signifikansi 0,000<0,05. 3. Terdapat perbedaan prestasi belajar aspek psikomotor antara penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dengan penggunaan media pembelajaran konvensional pada mata pelajaran elektronika, dengan harga F untuk kelompok diperoleh 66,54, signifikansi 0,000<0,05. Berdasarkan pemaparan dan data penelitian tersebut, peneliti dapat menegaskan bahwa terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien yang pada intinya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah perlu di dukung oleh adanya pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk digunakan ketika menyampaikan materi dan bahan ajar selama proses pembelajaran. Mengingat begitu pentingnya pembelajaran berbasis komputer model drill dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya dapat menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan, selanjutnya peneliti tertarik ingin meneliti permasalahan ini dengan judul yang ditetapkan : Hubungan Antara Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Komputer Dengan Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Menengah Atas (Studi Korelasional pada Kelas XI Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Kandanghaur). B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian digunakan untuk merumuskan ke dalam suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabanya melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2011:35). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill dengan motivasi belajar siswa pada kelas XI mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Kandanghaur? 2) Apakah terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill dengan Motivasi belajar siswa aspek Perhatian

7 (attention) pada kelas XI mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Kandanghaur? 3) Apakah terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill dengan motivasi belajar siswa aspek Kesesuaian (relevance) pada kelas XI mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Kandanghaur? 4) Apakah terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill dengan motivasi belajar siswa aspek Percaya diri (confidence) pada kelas XI mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Kandanghaur? 5) Apakah terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill dengan motivasi belajar siswa aspek Kepuasan (satisfaction) pada kelas XI mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Kandanghaur? C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah penelitian untuk memperjelas arah dan tujuan penelitian untuk menghindari pengkajian masalah yang terlalu luas, tidak menyimpang dan tidak melebar kemana-mana. Batasannya adalah : 1) Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas XI Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMA Negeri 1 Kandanghaur. 2) Pembelajaran berbasis komputer pada penelitian ini dibatasi hanya pada model drill. 3) Motivasi belajar siswa dilihat dari aspek Perhatian (attention), Kesesuaian (relevance), Percaya diri (confidence), Kepuasan (satisfaction). Diukur menggunakan angket motivasi skala likert. D. Tujuan Penelitian

8 Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian yang telah dikemukakan maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Tujuan Umum Secara umum penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill dengan motivasi belajar siswa pada kelas XI mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Kandanghaur. 2) Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill dengan motivasi belajar siswa pada kelas XI mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Kandanghaur. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill dengan motivasi belajar siswa aspek perhatian (attention) pada kelas XI mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Kandanghaur. 3. Untuk mengetahuiapakah terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill dengan motivasi belajar siswa aspek kesesuaian (relevance) pada kelas XI mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Kandanghaur. 4. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill dengan motivasi belajar siswa aspek percaya diri (confidence) pada kelas XI mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Kandanghaur. 5. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill dengan motivasi belajar siswa aspek kepuasan

9 (satisfaction) pada kelas XI mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Kandanghaur. E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini, penulis berharap dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri, pembaca, dan khususnya bagi para ahli untuk itu harapan penulis dari manfaat penelitian ini adalah: 1) Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi, wawasan dan informasi yang berguna bagi Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan, khususnya dalam bidang kajian pembelajaran berbasis komputer model drill di sekolah terhadap motivasi belajar siswa. 2) Manfaat Praktis 1. Lembaga yang diteliti (SMA Negeri 1 Kandanghaur) : Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembang dan kemajuan Sekolah khususnya meningkatkan motivasi belajar siswa. 2. Bagi Guru : Memberikan kontribusi yang positif agar proses pembelajaran semakin meningkat khususnya menarik motivasi belajar siswa dengan menggunakan berbagai model-model pembelajaran. 3. Bagi Siswa : Dapat meningkatkan proses berfikir, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan lebih termotivasi dalam belajarnya. 4. Bagi Peneliti : Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan peneliti khususnya mengenai hubungan antara penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill terhadap motivasi belajar siswa di SMA Negeri 1 kandanghaur.

10 5. Bahan informasi dan referensi bagi para peneliti yang hendak meneliti dan berhubungan dengan masalah-masalah pada penggunaan pembelajaran berbasis komputer model drill terhadap motivasi belajar siswa.