RELATIONSHIP AMONG BODY MASS INDEX AND HEMOGLOBIN RATE WITH LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. cerdas, dan produktif (Adisasmito, 2010). Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat salah satunya melalui prestasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan

DAFTAR PUSTAKA. Adisasmito W. (2010) Sistem kesehatan. Rajawali Pers : Jakarta.

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN BUNAKEN KECAMATAN BUNAKEN KEPULAUAN KOTA MANADO

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku tentang gizi terhadap Kejadian Anemia pada Remaja Putri. Ratih Puspitasari 1,Ekorini Listiowati 2

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI MALALAYANG KECAMATAN MALALAYANG. Nonce Nova Legi

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR MUHAMMAADIYAH PUJOTOMO DI KELURAHAN PANDANSARI MERTOYUDAN

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA NEGERI 4 MANADO

HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP NILAI UJIAN NASIONAL SISWA SDN MARGOMULYO III BOJONEGORO

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam memilih jenis makanan yang di konsumsi. Kecukupan

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP KRISTEN TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ** Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Manado

HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PETUGAS AVIATION SECURITY BANDARA JUWATA TARAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH kg/m 2

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN PRESTASI BELAJAR MURID SD NEGERI DI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ASUPAN MAKRONUTRIEN (KARBOHIDRAT, LEMAK, PROTEIN) DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA REMAJA PUTRI DI SMA N 1 POLOKARTO KAB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA ANAK SD X KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kekurangan Energi Protein (KEP) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang ditandai dengan pubertas. Remaja yang sehat adalah. remaja yang produktif dan kreatif sesuai dengan perkembangannya.

Copyright 2005 by Medical Faculty of Diponegoro University ARTIKEL ASLI

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. RINGKASAN... vii. SUMMARY...

The Relationship Of Emotional Quotient And Nutritional Status With Learning Achievement On 22 nd Junior High School Bandar Lampung Student

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Cross Sectional dimana pengukuran variabel bebas dan variabel terikat

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

ISSN Vol 2, Oktober 2012

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4 DAN 5 SD SANTA THERESIA MALALAYANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, DAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI SISWI SMAN 6 KOTA JAMBI TAHUN 2015

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA DI KECAMATAN BOLANGITANG BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

Pengaruh Status Gizi, Tingkat Konsumsi Energi dan Protein terhadap VO2 Maks

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Gizi Minat Utama Human Nutrition.

OLEH : DARIUS HARTANTO

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4 DAN 5 SD

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA-SISWI SD. NEGERI NO SUKA MAKMUR KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2011

HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI (Fe) DAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI KUDU 02 KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD ADVENT DI KOTA MEDAN TAHUN Oleh : SUNTHARA VIGNES MOOGAN

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ZAT BESI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII DAN IX DI SMP N 8 MANADO

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

Kata Kunci: Umur, Jenis Kelamin, IMT, Kadar Asam Urat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN MASUK 2012

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan besarnya jumlah penderita kehilangan darah akibat

BAB 1 : PENDAHULUAN. nasional, karena masalah kesehatan menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan manusia. (1)

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

BAB V PEMBAHASAN. tersebut sering terpapar gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari gas

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kekurangan gizi muncul karena tidak seimbangnya asupan

ABSTRAK KAITAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMPN 1 DENPASAR TAHUN 2016

Linda Yunitasari 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ABSTRAK

RATIH DEWI PUSPITASARI K

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, menurunnya produktifitas kerja dan

METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya

KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

HUBUNGAN POLA ASUPAN MAKANAN PUASA RAMADHAN DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA KARYAWAN DENGAN OBESITAS DI PT. TIGA SERANGKAI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan kuesioner dan metode food recall yang dianalisis

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 13 KOTA MANADO.

PENGARUH KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEBUGARAN FISIK PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KRAPYAK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Tujuan. penerus harus disiapkan sebaik-baiknya. Salah satu faktor yang

SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KESEIMBANGAN STATIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011

Transkripsi:

RELATIONSHIP AMONG BODY MASS INDEX AND HEMOGLOBIN RATE WITH LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG Putri, NMAD., Angraini, DI., Soleha, TU., Saftarina, F. Medical Faculty of Lampung University Abstract The quality of human resources is a necessary condition of development in all fields. Quality of human resources can be seen through the learning achievement that affected by Body Mass Index (BMI) and hemoglobin rate. The purpose of this research was to determine the relationship among BMI and hemoglobin levels with learning achievement. This research constitute observational research type analytic with cross sectional approaching to students in SMP Negeri 22 Bandar Lampung. The number of samples is 78 person that was taken by disproportionated stratified random sampling. BMI is formulated by weight and height. Hemoglobin rate is obtained from venous blood with cyanmethemoglobin method. Learning achievement is obtained by the value of Indonesian Language, English, Science, Math and the average value of mid semester. Data were analyzed using univariate and bivariate with Pearson and Spearman correlation test. The majority of the sample were female (52,6 %) and average of age was 13.5 years. Average of BMI was 19,3 kg/m2, hemoglobin rate was 13,7 g/dl, value of Indonesian Language was 72,2, value of English was 72,4, value of Science was 66,8, value of Math value was 52,9 and average value of mid semester was 72,2. The results of the bivariate analysis showed BMI had a significant positive relationship to the average value of mid semester ( r=0,534, p<0,05,). Hemoglobin rate had a significant positive relationship to the average value of mid semester (r=0,672, p<0,05). Thus, it can be concluded that BMI and hemoglobin rate had a significant positive relationship to learning achievement. Key word : BMI, hemoglobin rate, learning achievement HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN KADAR HEMOGLOBIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG Abstrak Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan syarat mutlak pembangunan di segala bidang. Kualitas SDM dapat dilihat salah satunya melalui prestasi belajar yang dipengaruhi antara lain oleh Indeks Massa Tubuh (IMT) dan kadar hemoglobin. Penelitia n ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT dan kadar hemoglobin terhadap prestasi belajar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional terhadap siswa di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. Sampel berjumlah 78 orang yang diambil dengan metode disproportionated stratified random sampling. IMT diformulasikan dari berat badan dan tinggi badan. Kadar hemoglobin diperoleh dari pemeriksaan darah vena dengan metode sianmethemoglobin. Prestasi belajar diperoleh dari nilai Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, Matematika dan nilai rata-rata mid semester. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji korelasi Pearson dan Spearman. Sebagian besar sampel penelitian berjenis kelamin perempuan (52,6%) dan berumur rata-rata 13,5 tahun. Rata-rata IMT 19,3 kg/m2, kadar hemoglobin 13,7 gr/dl, nilai Bahasa Indonesia 72,2, nilai Bahasa Inggris 72,4, nilai IPA 66,8, nilai Matematika 52,9 dan nilai rata-rata mid semester 72,2. Hasil analisis bivariat menunjukkan IMT memiliki hubungan positif bermakna terhadap nilai rata-rata mid semester ( r= 0,534; p<0,05). Kadar Hemoglobin memiliki hubungan positif bermakna terhadap nilai rata-rata mid semester (r=0,672; p<0,05). Maka, dapat disimpulkan bahwa IMT dan kadar hemoglobin memiliki hubungan positif bermakna terhadap prestasi belajar. Kata kunci : IMT, kadar hemoglobin, prestasi belajar 93

Pendahuluan Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan syarat mutlak menuju pembangunan di segala bidang. Status gizi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas SDM terutama yang terkait dengan kecerdasan, produktivitas, dan kreativitas. Penanganan gizi buruk sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam menciptakan SDM yang sehat, cerdas, dan produktif (Adisasmito, 2010). Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat salah satunya melalui prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil atau taraf siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, ketrampilan, dan pengetahuan yang kemudian akan diukur dan dinilai dalam bentuk angka atau pernyataan. Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal terdiri dari aspek fisiologis dan psikologis. Faktor eksternal terdiri dari lingkungan sosial dan non sosial. Faktor pendekatan belajar terdiri dari pendekatan tinggi, sedang, dan rendah (Syah, 2010). Faktor fisiologis yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain kadar hemoglobin, kondisi umum jasmani, status gizi dan tonus otot. Ada pengaruh langsung secara bermakna antara status gizi dan kadar hemoglobin terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA N 6 Denpasar (Syah, 2010; Sukawana, 2007). Anak malnutrisi memiliki rata-rata nilai IQ 22,6 poin lebih rendah dibandingkan anak berstatus gizi baik. Malnutrisi pada anak akan mengganggu sistem informasi di dalam otak. (Puspitasari dkk, 2011). Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuannya berada dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi. Anak-anak yang kurang gizi mudah lelah, mudah mengantuk, dan tidak mudah menerima pelajaran (Wijayanti, 2005). Selain status gizi, terdapat banyak penelitian yang menyatakan adanya hubungan antara kadar hemoglobin dan prestasi belajar. Pada masa perkembangan anak, kadar hemoglobin akan mempengaruhi pencapaian kognitif dan Performance Intelligence Quotient yang meliputi aspek memori spasial, kemampuan visual-persepsi, dan ketrampilan psikomotor (Ai et al., 2012). 94

Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional untuk mencari hubungan antara variabel bebas (Indeks Massa Tubuh dan kadar hemoglobin) terhadap variabel terikat (prestasi belajar) pada siswa SMP Negeri 22 Bandar Lampung yang dilaksanakan pada bulan Oktober Desember 2013. Berdasarkan nilai korelasi 0,329 (Wijayanti, 2005) yang dimasukkan ke dalam rumus perhitungan sampel untuk analisis korelatif, diperoleh jumlah sampel 71 orang yang ditambah 10% menjadi 78 orang untuk mengantisipasi responden yang lose to follow up / drop out selama penelitian. Metode pengambilan sampel menggunakan disproportionate stratified random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara menentukan karakteristik umum dari anggota populasi lalu menentukan strata dari jenis karakter tersebut dan barulah sampel diambil secara acak dengan jumlah yang sama dari masing-masing strata tersebut tetapi proporsinya berbeda. Pada penelitian ini, sampel diambil 26 orang dari 273 orang siswa kelas VII, 26 orang dari 249 siswa kelas VIII dan 26 orang dari 307 orang siswa kelas IX. Kriteria inklusi yang digunakan adalah siswa SMP Negeri 22 Bandar Lampung yang bersedia mengikuti seluruh prosedur penelitian dan memiliki data lengkap nilai mid semester ganjil tahun ajaran 2013-2014. Kriteria eksklusi pernah mengalami cedera kepala berat, dalam 1 bulan terakhir, pernah mengalami batuk > 2 minggu, diare > 2 minggu, penurunan nafsu makan, terdiagnosa keganasan serta sedang menstruasi. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data sosiodemografi (umur dan jenis kelamin), berat badan dan tinggi badan yang diformulasikan untuk mendapat nilai Indeks Massa Tubuh (IMT), serta kadar hemoglobin diukur dengan penambilan darah vena responden. Data sekunder meliputi daftar kelas, daftar nama siswa dan nilai mid semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 berupa nilai bahasa Indonesia, bahasa Inggris, IPA, matematika, dan nilai rata-rata mid semester. Selanjutnya dilakukan analisis univariat, uji normalitas Kolmogrov-smirnov, uji korelasi Pearson dan Spearman. 95

Hasil Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik Mean±SD Min Max N % Jenis kelamin a. Laki-laki 37 47,4 b. Perempuan 41 52,6 Umur (tahun) 13.5 0.8 11.8 15.4 a.11-13 54 69,2 b.14-16 24 30,8 c.17-20 0 0 IMT ( / ) 19,3 3,9 11,7 30,1 a. Sangat kurus 5 6,4 b. Kurus 9 11,5 c. Normal 44 56,4 d. Gemuk 17 21,8 e. Obesitas 3 3,8 Kadar Hb (gr/dl) 13,7 1,7 8,3 18,5 a. Tidak anemia 67 85,9 b. Anemia ringan 7 9,0 c. anemia sedang 4 5,1 c. anemia berat 0 0 Nilai B. Indonesia 72,2 13,0 36 96 a. Lulus KKM 40 51,3 b. Tidak lulus KKM 38 48,7 Nilai B. Inggris 72,4 14,5 33 97 a. Lulus KKM 52 66,7 b. Tidak lulus KKM 26 33,3 Nilai IPA 66,8 14,4 36 96 a. Lulus KKM 32 41,0 b. Tidak lulus KKM 46 59,0 Nilai Matematika 52,9 20,9 15 100 a. Lulus KKM 15 19,2 b. Tidak lulus KKM 63 80,8 Nilai rata-rata mid semester 72,2 9,4 44,8 87 a. Kurang 0 0 b. Cukup 6 7,7 c. Baik 64 82,1 d. Amat baik 8 10,3 Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (52,6%) dan berumur rata-rata 13,5 tahun. Rata-rata IMT 19,3 kg/m 2, kadar hemoglobin 13,7 gr/dl, nilai Bahasa Indonesia 72,2, nilai Bahasa Inggris 72,4, nilai IPA 66,8, nilai matematika 52,9 dan nilai rata-rata mid semester 72,2. 96

Tabel 2. Analisis Bivariat Variabel Bebas Variabel Terikat r p Nilai Bahasa Indonesia 0,223 a 0,050* Nilai Bahasa Inggris 0,565 b 0,000* Indeks Massa Tubuh Nilai IPA 0,370 b 0,001* Nilai Matematika 0,165 b 0,149 Nilai Rata-rata Mid Semester 0,534 a 0,000* Nilai Bahasa Indonesia 0,453 a 0,000* Nilai Bahasa Inggris 0,534 b 0,000* Kadar Hemoglobin Nilai IPA 0,380 b 0,001* Nilai Matematika 0,415 b 0,000* Nilai Rata-rata Mid Semester 0,672 a 0,000* Ket r = koefisien korelasi a = analisis korelasi Pearson * = signifikan (p< 0,05) b = analisis korelasi Spearman Hasil analisis bivariat menunjukkan IMT memiliki hubungan positif bermakna terhadap nilai Bahasa Indonesia (r=0,233; p=0,05), nilai Bahasa Inggris (r=0,565; p<0,05), nilai IPA ( r=0,370; p<0,05) dan nilai rata-rata mid semester (r= 0,534; p<0,05) tetapi IMT memiliki hubungan yang tidak bermakna terhadap nilai matematika (r= 0,165; p>0,05). Kadar Hemoglobin memiliki hubungan positif bermakna terhadap nilai Bahasa Indonesia (r=0,453; p<0,05), nilai Bahasa Inggris (r=0,534; p<0,05), nilai IPA (r=0,380; p<0,05), nilai matematika (r=0,415; p<0,05) dan nilai rata-rata mid semester (r=0,672; p<0,05). Pembahasan Rata-rata IMT responden adalah 19,3 kg/m yang dikategorikan menjadi status gizi normal. Status gizi yang baik menggambarkan konsumsi makanan dan kondisi kesehatan yang baik dari responden (Supariasa dkk, 2002). Temuan anemia (14,1%) pada penelitian ini lebih tinggi daripada temuan anemia pada penelitian Indrayani dkk (2013) yaitu sebesar 96,7% kadar Hb responden normal dan 3,3% kadar Hb responden rendah. Sebagian besar anemia di Indonesia disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat 97

besi (Almatsier, 2010). Menurut Arisman (2010), p enyebab anemia defisiensi besi yaitu kehilangan darah secara kronis, asupan dan serapan tidak kuat, dan peningkatan kebutuhan. Sebagian besar nilai siswa sudah lulus KKM Bahasa Indonesia yaitu sebanyak 51,3% dan Bahasa Inggris yaitu sebanyak 66,7%. Sebagian besar nilai siswa tidak lulus KKM IPA yaitu sebanyak 59,0% dan matematika yaitu sebanyak 80,8%. Nilai rata-rata mid semester siswa tidak ada yang dikategorikan kurang, dan sebagian besar dikategorikan baik yaitu sebanyak 82,1%. Nilai rata-rata mid semester siswa menggambarkan prestasi belajar secara umum. Hasil analisis menunjukkan bahwa Indeks Massa Tubuh dengan nilai Bahasa Indonesia memiliki hubungan positif yang bermakna secara statistik dengan korelasi lemah ( r=0,223; p=0,05). Indeks Massa Tubuh dengan nilai Bahasa Inggris memiliki hubungan positif yang bermakna secara statistik dengan korelasi sedang (r=0,565; p<0,05). Indeks Massa Tubuh dengan nilai IPA memiliki hubungan positif yang bermakna secara statistik dengan korelasi lemah (r=0,370; p<0,05). Indeks Massa Tubuh dengan nilai Matematika memiliki hubungan positif yang tidak bermakna secara statistik dengan korelasi sangat lemah ( r=0,165; p>0,05). Indeks Massa Tubuh dengan nilai rata-rata mid semester memiliki hubungan positif yang bermakna secara statistik dengan korelasi sedang (r=0,534; p<0,05). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Marlina (2011) pada siswa di SD Negeri 2 Rajabasa, bahwa status gizi memiliki hubungan bermakna dengan prestasi belajar. Kekurangan gizi menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan terganggu, menurunnya produktivitas kerja dan daya tahan tubuh yang berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Makanan sangat diperlukan oleh tubuh terutama anak sekolah yang merupakan tahap pertumbuhan, perkembangan fisik dan kecerdasan. Apabila makanan tidak cukup mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung lama, akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak. Pada keadaan berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan badan terganggu, badan lebih kecil diikuti dengan ukuran otak yang juga kecil. Jumlah 98

sel dalam otak berkurang dan terjadi ketidakmatangan dan ketidaksempurnaan organisasi biokimia dalam otak (Pamularsih, 2009). Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan berpikir. Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen. Kekurangan energi berasal dari makan menyebabkan seseorang kekurangan tenaga untuk bergerak, bekerja, dan melakukan aktivitas (Almatsier, 2010). Tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Kantomaa et al. (2013), yang menyatakan bahwa overweight dan obesitas terutama overkonsumsi energi dan kelebihan lemak tubuh memiliki hubungan negatif terhadap kognitif dan prestasi akademik pada anak-anak dan remaja. Konsumsi diet tinggi lemak dapat menurunkan kadar faktor neutrofik pada hipokampus. Hipokampus merupakan bagian otak yang berfungsi mengintegrasikan stimulus sensoris saat proses belajar yang diterima oleh area Wernicke dengan memori yang telah ada menjadi memori jangka panjang (Sherwood, 2001). Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar hemoglobin dengan nilai Bahasa Indonesia memiliki hubungan positif yang bermakna secara statistik dengan korelasi sedang (r=0,453; p<0.05). Kadar hemoglobin dengan nilai Bahasa Inggris memiliki hubungan positif yang bermakna secara statistik dengan korelasi sedang (r=0,534; p<0,05). Kadar hemoglobin dengan nilai IPA memiliki hubungan positif yang bermakna secara statistik dengan korelasi lemah ( r=0,380; p<0,05). Kadar Hemoglobin dengan nilai Matematika memiliki hubungan positif yang bermakna secara statistik dengan korelasi sedang ( r=0,415; p<0,05). Kadar hemoglobin dengan nilai rata-rata mid semester memiliki hubungan positif yang bermakna secara statistik dengan korelasi kuat (r=0,672; p<0,05). Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian Wijayanti (2005) pada siswi SMP Negeri 25 Semarang yang menunjukkan adanya korelasi positif antara kadar hemoglobin dengan prestasi belajar. Hemoglobin merupakan komponen utama eritrosit yang berfungsi untuk menghantarkan oksigen ke jaringan termasuk otak. Proses belajar mengakibatkan aktivitas otak meningkat sehingga membutuhkan oksigen yang lebih banyak. 99

Menurunnya jumlah oksigen akibat anemia mengakibatkan penurunan eksitabilitas neuron (Guyton & Hall, 1997). Rendahnya kadar hemoglobin mengindikasikan anemia (Supariasa dkk, 2002). Sebagian besar anemia di Indonesia disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi. Defisiensi besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi sistem neurotransmitter. Akibatnya, kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya konsentrasi,daya ingat dan kemampuan belajar terganggu, ambang batas rasa sakit meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh menurun (Almatsier, 2010). Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Indrayani dkk (2013) pada anak kelas 4 dan 5 sekolah dasar di Kelurahan Maasing Kecamatan Tuminting Kota Manado bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin dengan prestasi belajar. Penelitian Kartini dkk (2000) pada remaja putri tiga sekolah menengah umum di Semarang juga menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna rerata nilai Ulangan Umum Bersama pada murid yang anemia dengan murid yang tidak anemia. Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar atau prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh kadar hemoglobin darah. Simpulan Indeks Massa Tubuh dan kadar hemoglobin memiliki hubungan positif yang bermakna terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. Daftar Pustaka Adisasmito W. 2010. Sistem kesehatan. Rajawali Pers : Jakarta. Almatsier S. 2010. Prinsip dasar ilmu gizi. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Ai Y., Zhao SR., Zhou G., Ma X., Liu J. 2012. Hemoglobin status associate with performance IQ but not verbal IQ in Chinese pre-school children. Pediatri Int. 2012 October, 54(5), pp. 669 675. Arisman. 2010. Gizi dalam daur kehidupan buku ajar ilmu gizi. EGC : Jakarta. Guyton AC. & Hall JE. 1997. Buku ajar fisiologi kedokteran. EGC : Jakarta. Indrayani IDMA., Kapantow NH., Momongan N. 2013. Hubungan antara kadar hemoglobin (Hb) dengan prestasi belajar pada anak kelas 4 dan 5 100

sekolah dasar di kelurahan Maasing kecamatan Tuminting kota Manado. Skripsi. Manado. Universitas Sam Ratulangi. Kantomaa MT., Stamatakis E., Kankaanpaaa A., Kaakinen M., Rodriguez M., Taanila A., Ahonen T., Jarvelin MR., Tammelin T. 2013. Physical activity and obesity mediate the association between childhood motor function and adolescents academic achievement. Psychological and cognitive sciences. Vol. 110. no. 5. pp. 1917-1922. Kartini A., Suhartono., Widjanarko B. & Rahfiludin Z. 2000. Hubungan antara kadar hemoglobin dengan kemampuan kognitif dan prestasi belajar remaja putrid murid tiga sekolah menengah umum di Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro. Marlina Y. 2011. Pengaruh status gizi, asupan energi dan protein terhadap prestasi belajar siswa di SD Negeri 2 Raja Basa Bandar Lampung. Skripsi. Bandar Lampung. Universitas Lampung. Pamularsih A. 2009. Hubungan status gizi dengan prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri 2 Selo kecamatan Selo kabupaten Boyolali. Skripsi. Solo. Universitas Muhammadiyah Solo. Puspitasari FD., Sudargo T. & Gamayanti IL. 2011. Hubungan antara status gizi dan faktor sosiodemografi dengan kemampuan kognitif anak sekolah dasar di daerah endemis GAKI. Gizi Indon, 34(1), pp. 52-60. Sherwood L. 2001. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. EGC : Jakarta. Sukawana IW. 2007. Pengaruh status gizi, kadar hemoglobin, dan glukosa darah terhadap hasil belajar biologi. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, vol. 20, no. 4, pp. 1001-15. Supariasa IDN., Bakri B. & Fajar I. 2002. Penilaian status gizi. EGC : Jakarta. Syah M. 2010. Psikologi pendidikan. PT Remaja Rosdakarya : Bandung. Wijayanti AS. 2005. Hubungan antara kadar hemoglobin dengan prestasi belajar SMP Negeri 25 Semarang. Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang. 101