PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 37 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/9/2007 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/9/2007 TANGGAL : 4 SEPTEMBER 2007 DAFTAR LAMPIRAN

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 11 TAHUN 2002 TENTANG SURAT IZIN PERDAGANGAN DI KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG IZIN INDUSTRI, PERDAGANGAN, PERGUDANGAN, DAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP ) WALIKOTA DENPASAR,

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

BAB I SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) 1.1 Peraturan Perundang Undangan Tentang Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI BANGKA TENGAH

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Surat Izin Usaha Perdagangan. Perubahan.

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. Nomor : 28 A Tahun 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/M-DAG/PER/7/2017 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA DAN PROSEDUR PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2008 NOMOR 1 SERI C

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BERITA KOTA SERI : E NOMOR PERATURAN TENTANG. memperkuat. struktur. Peraturan. No. DAG/PER/9/ Penerbitann Perdagangan. 2. Undang-U. tentang.

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2010 NOMOR 9

SURAT PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (KECIL/MENENGAH/BESAR*)

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 46/M-DAG/PER/9/2009 TANGGAL : 16 September 2009 DAFTAR LAMPIRAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGARAAN DAN RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 302MPP/Kep/10/2001 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 06 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 SERI E.7 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

FORMULIR PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP ) ( MIKRO / KECIL / MENENGAH / BESAR )

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN USAHA PERDAGANGAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN USAHA BIDANG PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 13 TAHUN TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DALAM WILAYAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA DAN PENDAFTARAN KEGIATAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL


PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 73/MPP/Kep/3/2000 TENTANG KETENTUAN KEGIATAN USAHA PENJUALAN BERJENJANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN MIKRO ( SIUP MIKRO )

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN KENDAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PERIZINAN PERDAGANGAN DI KABUPATEN BURU SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Nomor 67 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 67 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN USAHA PERDAGANGAN DAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BUPATI KEEROM PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEEROM NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEEROM,

Walikota Cilegon KEPUTUSAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) WALIKOTA CILEGON,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP )

Transkripsi:

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2009 tentang Surat Izin Usaha Perdangangan (SIUP), agar dalam pelaksanaan peraturan daerah tersebut dapat berjalan dengan optimal maka perlu menindaklanjuti ketentuan pada Pasal 3 ayat (5), Pasal 12, Pasal 14 ayat (4), Pasal 15 ayat (3) dan Pasal 17 ayat (3); b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2009 tentang Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; 5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1957 tentang Penyaluran Perusahaan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 1957;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1977 tentang Pengakhiran Kegiatan Usaha Asing Dalam Bidang Perdagangan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun; 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 77 tahun 2007 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal; 9. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M.DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan; 10. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 2 Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta; 11. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta Nomor 1 Tahun 1992 tentang Yogyakarta Berhati; 12. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2005 tentang Izin Gangguan; 13. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah; 14 Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2009 tentang Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); MEMUTUSKAN Menetapkan PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP). BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah Daerah Kota Yogyakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Yogyakarta. 3. Walikota adalah Walikota Yogyakarta. 4. Dinas Perizinan adalah Dinas Perizinan Kota Yogyakarta. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perizinan 6. Perdagangan adalah kegiatan usaha traksaksi barang atau jasa seperti jual beli, sewa beli, sewa menyewa yang dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan pengalihan hak atas barang atau jasa dengan disertai imbalan atau kompensasi.

7. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan kegiatan usaha di sektor perdagangan yang bersifat tetap, berkelanjutan, didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. 8. Cabang Perusahaan adalah perusahaan yang merupakan unit atau bagian dari perusahaan induknya yang dapat berkedudukan di tempat yang berlainan dan dapat bersifat berdiri sendiri atau bertugas untuk melaksanakan sebagian tugas dari perusahaan induknya. 9. Perwakilan Perusahaan adalah perusahaan yang bertindak mewakili kantor pusat perusahaan untuk melakukan suatu kegiatan dan atau pengurusannya ditentukan sesuai dengan wewenang yang diberikan. 10. Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan PerUndang- Undangan. 11. Surat Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disingkat SIUP adalah surat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. 12. Surat Permintaan Surat Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disingkat SP-SIUP adalah Formulir Permohonan Izin yang diisi oleh Perusahaan yang memuat data perusahaan untuk memperoleh SIUP Kecil/Menengah/Besar. 13. Perubahan Perusahaan adalah perubahan data perusahaan yang meliputi perubahan nama perusahaan, bentuk perusahaan, alamat kantor perusahaan, nama pemilik/penanggungjawab, alamat pemilik/penanggungjawab, modal dan kekayaan bersih (Netto), kelembagaan, kegiatan usaha, dan jenis barang/jasa dagang utama. BAB II PERIZINAN Pasal 2 (1) Perizinan SIUP dilaksanakan oleh Dinas Perizinan; (2) Pejabat yang berwenang menandatangani SIUP adalah Kepala Dinas Perizinan. (3) Apabila Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berhalangan menjalankan tugas maka, pejabat yang menandatangani SIUP adalah pejabat yang ditunjuk oleh Walikota; (4) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat menunjuk pejabat struktural dibawahnya untuk menandatangani SIUP atas nama Kepala Dinas perizinan; (5) Dinas perizinan dalam penerbitan SIUP dapat berkoordinasi dengan unit kerja atau Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi dan bertanggungjawab di bidang perdagangan. BAB III BENTUK, FORMAT DAN ISI SIUP Pasal 3 (1) SIUP yang diterbitkan terdiri dari SIUP golongan Kecil, SIUP golongan Menengah dan SIUP golongan Besar. (2) Setiap SIUP yang diterbitkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan a. SIUP golongan Kecil berwarna putih; b. SIUP golongan Menegah berwarna biru;dan c. SIUP golongan Besar berwarna kuning.

(3) Bentuk, format formulir permohonan dan Isi SIUP ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. BAB IV TATA CARA DAN SYARAT-SYARAT PENGAJUAN SIUP Bagian Kesatu Tata cara dan Syarat-syarat Pengajuan SIUP Baru Pasal 4 (1) Untuk mendapatkan SIUP wajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas dengan menggunakan formulir permohonan yang telah disediakan dengan dilampiri syarat-syarat sebagai berikut a. Foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon/Penanggungjawab yang masih berlaku; b. Foto kopi Izin Gangguan yang masih berlaku; c. Neraca perusahan untuk bulan atau tahun terakhir; d. Foto kopi NPWP; e. Foto kopi Akta Pendirian Perusahaan dan atau Akta Perubahan Perusahaan apabila berbentuk badan hukum atau badan usaha (PT,CV,Firma dan Koperasi); f. Foto kopi pengesahan akta pendirian perusahaan dan atau perubahan atau bukti pendaftaran perusahaan dari pejabat yang berwenang; g. Khusus untuk badan hukum koperasi dilampiri daftar susunan pengurus yang masih dan telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. (2) Foto kopi pengesahan akta pendirian perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, khusus untuk Perseroan Terbatas (PT) apabila belum ada pengesahannya, maka dapat diganti dengan foto copi bukti pembayaran pengesahan akta pendirian perusahaan dan atau perubahan dari pejabat yang berwenang; (3) Bagi pemohon SIUP yang tidak dapat mengurus sendiri, maka wajib menguasakan kepada pihak lain untuk mengurusnya dengan melampirkan Surat Kuasa yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan materai yang cukup. (4) Kepala Dinas wajib menerbitkan SIUP apabila permohonan dinyatakan lengkap dan benar paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan didaftarkan. (5) Apabila berkas permohonan yang diterima tidak lengkap dan benar, Kepala Dinas menolak permohonan SIUP paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan didaftarkan yang disertai dengan alasan penolakan; (6) Pemohonan SIUP yang telah ditolak sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dapat diajukan kembali, apabila alasan penolakan dipenuhi. Bagian Kedua Tata cara dan syarat-syarat Pengajuan Pendaftaran ulang SIUP Pasal 5 (1) Untuk Daftar Ulang SIUP, Pemohon wajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas dengan mengisi formulir permohonan SIUP yang telah disediakan, dan dilampiri syarat-syarat sebagai berikut a. SIUP Asli dan foto kopinya; b. Neraca Perusahaan untuk bulan atau tahun terakhir; c. Foto kopi izin gangguan; d. Foto kopi KTP yang masih berlaku; e. Surat pernyataan bahwa dokumen persyaratan penerbitan SIUP sebelumnya tidak ada perubahan dan masih tetap berlaku.

(2) Bagi pemohon pendaftaran ulang SIUP yang tidak dapat mengurus sendiri, maka wajib menguasakan kepada pihak lain atau pihak ketiga untuk mengurusnya dengan melampirkan Surat Kuasa yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak bermaterai cukup. (3) Kepala Dinas wajib menerbitkan Surat Keterangan Pendaftaran Ulang SIUP apabila permohonan dinyatakan lengkap dan benar paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan pendaftaran. (4) Apabila berkas permohonan pendaftaran ulang SIUP yang diterima tidak lengkap dan benar, maka Kepala Dinas menolak permohonan pendaftaran ulang SIUP paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan didaftarkan yang disertai dengan alasan penolakan; (5) Pemohonan pendaftaran ulang SIUP yang telah ditolak sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dapat diajukan kembali, apabila alasan penolakan dipenuhi. (6) Apabila berkas permohonan pendaftaran Ulang SIUP terjadi perubahan data perusahaan, maka pemohon wajib mengajukan permohonan SIUP perubahan. Bagian Ketiga Tata cara dan syarat-syarat Pengajuan SIUP Pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan Pasal 6 (1) Pemilik SIUP yang akan membuka Kantor Cabang atau Perwakilan Perusahaan wajib mengajukan dan melaporkan secara tertulis kepada Kepala Dinas dengan melampirkan syarat-syarat sebagai berikut a. foto kopi SIUP Kantor Pusat Perusahaan yang masih berlaku dilegalisir oleh Pejabat Penerbit SIUP; b. foto kopi dokumen pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan; c. surat Penunjukan sebagai Penanggungjawab/kepala Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan; d. foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggungjawab/Kepala Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan yang masih berlaku; e. foto kopi Izin Gangguan. (2) Bagi pemilik SIUP yang akan mengajukan dan melaporkan pembukaan Kantor Cabang atau Perwakilan Perusahaan yang tidak dapat mengurus sendiri, maka wajib menguasakan kepada pihak lain untuk mengurusnya, dengan melampirkan Surat Kuasa yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak bermaterai cukup. (3) Kepala Dinas wajib mencatat dalam buku register pembukaan Kantor Cabang atau Perwakilan dan menandatangani serta cap stempel pada halaman depan foto kopi SIUP Perusahaan Pusat, apabila berkas permohonan dan laporan dinyatakan lengkap dan benar paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak permohonan pendaftaran; (4) Apabila berkas permohonan dan laporan yang diterima belum lengkap dan benar, maka Kepala Dinas menolak permohonan SIUP pembukaan Kantor Cabang atau Perwakilan paling lambat 3 hari (tiga) hari kerja sejak pendaftaran disertai dengan alasan penolakan; (5) Pemohonan pembukaan Kantor Cabang/ Perwakilan Perusahaan yang telah ditolak, pemohon dapat mengajukan kembali permohonan pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan setelah melengkapi dan memenuhi sebagaimana yang menjadi alasan penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4). (6) Foto kopi SIUP Perusahaan Pusat yang sudah diregister dan ditandatangani serta dicap stempel Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku sebagai SIUP bagi Kantor Cabang/ Perwakilan Perusahaan untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan sesuai kedudukan Kantor Cabang atau Perwakilan Perusahaan.

Bagian Keempat Tata cara Pengajuan Perubahan SIUP Pasal 7 (1) Pemilik/Pengurus/Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan setiap terjadi perubahan data Perusahaan wajib mengajukan SP-SIUP perubahan dengan menggunakan formulir yang telah disediakan dengan melampirkan syarat-syarat sebagai berikut a. SIUP Asli; b. Neraca Perusahaan untuk bulan atau tahun terakhir. c. foto kopi Izin gangguan; d. data pendukung perubahan; (2) Bagi pemohon perubahan SIUP yang tidak dapat mengurus sendiri, maka wajib menguasakan kepada pihak lain untuk mengurusnya dengan melampirkan Surat Kuasa yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak bermaterai cukup. (3) Kepala Dinas wajib menerbitkan SIUP perubahan, apabila permohonan dinyatakan lengkap dan benar paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan pendaftaran. (4) Apabila berkas permohonan yang diterima belum lengkap dan benar, maka Kepala Dinas menolak permohonan perubahan SIUP paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan pendaftaran disertai dengan alasan penolakan; (5) Pemohonan SIUP perubahan yang telah ditolak sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dapat diajukan kembali, apabila alasan penolakan dipenuhi. Bagian Kelima Tata cara Pengajuan Penggantian SIUP Pasal 12 (1) Pemilik/Pengurus/Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan yang SIUPnya rusak atau hilang wajib mengajukan permohonan penggantian SIUP kepada Kepala Dinas dengan melampirkan syarat-syarat sebagai berikut a. SIUP yang hilang 1) Surat Permohonan; 2) foto kopi KTP yang masih berlaku; 3) Surat kehilangan dari Kepolisian; 4) Foto kopi SIUP yang lama (apabila ada); b. SIUP yang rusak 1) Surat Permohonan; 2) Foto kopi KTP yang masih berlaku; 3) SIUP Asli; (2) Bagi pemohon penggantian SIUP yang tidak dapat mengurus sendiri, maka wajib menguasakan kepada pihak lain untuk mengurusnya, dengan melampirkan Surat Kuasa yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak bermaterai cukup. (3) Kepala Dinas wajib menerbitkan SIUP pengganti, apabila berkas permohonan dinyatakan lengkap dan benar paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan pendaftaran. (4) Apabila berkas permohonan SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinyatakan tidak lengkap dan benar, Kepala Dinas menolak paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan pendaftaran dan disertai dengan alasan penolakan; (5) Pemohonan SIUP penggantian yang telah ditolak sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dapat diajukan kembali, apabila alasan penolakan dipenuhi.

BAB VI BENTUK, FORMAT DAN ISI LAPORAN Pasal 14 (1) Pemilik SIUP wajib menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan kegiatan usahanya setiap semester kepada Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta, kecuali untuk pemilik SIUP kecil 1 (satu) kali dalam setahun sesuai dengan formulir pelaporan yang telah ditentukan; (2) Bentuk dan isi formulir pelaporan dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana dalam Lampiran Peraturan ini. Pasal 15 (1) Perusahaan yang telah memperoleh SIUP apabila akan menutup perusahaannya wajib melaporkan secara tertulis kepada Kepala Dinas disertai alasan penutupan dan mengembalikan SIUP aslinya. (2) Kepala Dinas mengeluarkan Keputusan Penutupan Perusahaan berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Bentuk dan isi Keputusan penutupan Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. Pasal 16 (1) Kepala Dinas wajib menyampaikan laporan perkembangan penerbitan, pencabutan SIUP dan penutupan perusahaan kepada Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa tembusan izin. BAB V TATA CARA PEMBERIAN PERINGATAN TERTULIS DAN PEMBERHENTIAN SEMENTARA SIUP Pasal 17 (1) Apabila Pemilik/Penanggungjawab Perusahaan yang telah memiliki SIUP melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2009 tentang Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan ketentuan dalam Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis oleh Kepala Dinas; (2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan paling banyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing peringatan 2 (dua) minggu sejak tanggal pengiriman. (3) Bentuk dan Isi Surat Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. Pasal 18 (1) Apabila Pemilik/Penanggungjawab Usaha Perdagangan tidak mengindahkan Surat Peringatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) maka Kepala Dinas mengeluarkan Surat Keputusan Pemberhentian Sementara SIUP; (2) Jangka waktu Pemberhentian Sementara SIUP paling lama 3 (tiga) bulan, terhitung sejak tanggal Keputusan Pemberhentian Sementara SIUP ditetapkan;

(3) Bentuk dan isi Surat Keputusan Pemberhentian Sementara SIUP sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. BAB VI TATA CARA PENCABUTAN SIUP DAN BENTUK, FORMAT DAN ISI KEPUTUSAN PENCABUTAN SIUP Pasal 19 (1) Apabila pemilik/penanggung jawab usaha perdagangan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal Keputusan Pemberhentian Sementara SIUP ditetapkan tidak mematuhi/mengindahkan, maka Kepala Dinas segera mengeluarkan Keputusan Pencabutan SIUP; (2) Bentuk, Format dan isi Keputusan Pencabutan SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 20 (1) SIUP yang telah diterbitkan sebelum ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2009 tentang Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) masih tetap berlaku dan wajib menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Walikota ini dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak ditetapkan. (2) Penyesuaian SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemilik/penanggung jawab mengajukan permohonan penyesuaian dengan menyerahkan SIUP aslinya. BAB VIII PENUTUP Pasal 20 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah. Diundangkan Di Yogyakarta pada tanggal 25 Februari 2010 Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 25 Februari 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA ttd H. HERRY ZUDIANTO SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA ttd H. RAPINGUN BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2010 NOMOR...

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2010 TANGGAL 25 FEBRUARI 2010 BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PELAPORAN KOP SURAT PERUSAHAAN ===================================================== Yogyakarta,... Nomor Lampiran Perihal Laporan Kegiatan Kepada Yth. Usaha Perusahaan Kepala Dinas Perindagkoptan Kota Yogyakarta Di- Y O G Y A K A R T A 1 Nama Perusahaan... 2 Alamat/kedudukan Perusahaan......Telp/Fax... 3 Nama... Pemilik/Penanggungjawab/Direktur 4 Nomor dan Tanggal SIUP... 5 Kegiatan Usaha (KBLI)... 6 Omset (hasil penjualan per tahun) a. Tahun berjalan b. Tahun sebelumnya 7 Jumlah Tenaga Kerja a. Lokal. b. Tenaga Kerja Asing 8 Khusus Penanaman Modal ( PMA dan PMDN ) a. Dalam Negeri Total Aset Rp... Rp......orang....orang. Rp... b. Asing Total Aset Komposisi kepemilikan saham - Asing - Nasional Rp......%...% Demikian, laporan ini kami buat dengan sebenarnya. Pemilik/Penanggngjawab Tanda tangan dan Cap Perusahaan ( Nama terang ) WALIKOTA YOGYAKARTA ttd H. HERRY ZUDIANTO