Summary FAKTOR- FAKTOR YAG BERHUBUGA DEGA KUJUGA ATEATAL CARE DI PUSKESMAS MOGOLATO KECAMATA TELAGA KABUPATE GOROTALO TAHU 03 Rabi atul Adawiyah Su ng IM 84409063 Prgram Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan kelahragaan, Universitas egeri Grntal. Abstrak Antenatal Care merupakan salah satu upaya dalam menurunkan angka kematian ibu serta merupakan mmentum yang tepat untuk mendeteksi secara dini kelainan pada ibu hamil atau janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktr- Faktr Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Mnglat Kecamatan Telaga Kabupaten Grntal. Desain penelitian ini adalah Survey Analitik dengan pendekatan crss sectinal. Ppulasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester 3 yang berkunjung di Puskesmas Mnglat dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sehingga mendapatkan 45 sampel.. Serta teknik analisis data menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan, ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kunjungan antenatal care dengan nilai (p = 0,005), ada hubungan yang antara paritas dengan kunjungan antenatal care dengan nilai (p = 0,006), ada hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care dengan nilai (p = 0,04), ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care dengan nilai (p = 0,004), ada hubungan antara sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care dengan nilai (p = 0,004). Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara faktr usia, paritas, pendidikan, pengetahuan, sikap terhadap kunjungan antenatal care. Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan yang berada di Puskesmas Mnglat agar dapat meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan kehamilan. Kata Kunci: Antenatal care.
I. PEDAHULUA Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan sekaligus upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun bayi (Depkes, 007). Prgram kesehatan ibu di Indnesia menganjurkan agar ibu hamil melakukan paling sedikit empat kali pemeriksaan selama kehamilan, yaitu minimal satu kali pemeriksaan dalam trimester pertama, satu kali pemeriksaan dalam trimester kedua dan dua kali pemeriksaan dalam trimester ketiga. Hasil survey awal yang dilakukan di lingkungan kerja Puskesmas Mnglat Kec.Telaga pada tahun 00 yang melakukan kunjungan k 85,8% dan yang melakukan kunjungan k4 74,7% dari 56 ibu hamil, tahun 0 yang melakukan kunjungan k 90% dan dan K4 80% dari 0 ibu hamil, dan pada tahun 0 yang melakukan kunjungan K 88,3% dan kunjungan K4 69% 69 ibu hamil masih jauh dibandingkan dengan target yang ditetapkan K 00% dan K4 95%. Pendidikan prenatal merupakan salah satu prgram dalam prmsi kesehatan untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada ibu hamil, kelmpk, atau masyarakat dengan harapan ibu hamil, kelmpk, atau masyarakat memperleh pengetahuan tentang kesehatan (khususnya kehamilan, kelahiran, masa nifas, dan perawatan bayi) yang lebih baik. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas leh perawat maupun bidan desa diperkirakan akan dapat menurunkan AKI sampai 0%. II. METODOLOGI PEELITIA Jenis penelitian adalah penelitian Survey analitik dengan pendekatan Crss sectinal tentang faktr- faktr yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care di puskesmas mnglat kecamatan telaga kabupaten grntal. Yang menjadi ppulasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester 3 yang melakukan kunjungan antenatal care di puskesmas mnglat kecamatan telaga kabupaten grntal. Sementara jumlah sampel pada penelitian diperleh dengan menggunakan teknik accidental sampling sehingga mendapatkan 45 sampel. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah anailis bivariat dan analisis multivariat untuk mencari hubungan antara variabel independent dan variabel dependent, serta analisi multivariat untuk melihat lebih dari satu variabel independent yang paling berhungan diantara variabel lainnya menggunakan chisquare SPSS 7,0. III. HASIL DA PEMBAHASA 3. Hasil Penelitian Analisis Univariat Pada analisis univariat ini ditampilkan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel dependen yaitu usia, paritas, pendidikan, pengetahuan,
sikap, maupun independen yaitu kunjungan antenatal care. Tabel 3.. Distribusi respnden berdasarkan kelmpk umur di Puskesmas Mnglat Kec.Telaga Kab. Grntal. Usia ibu n Persentase.. hamil 0-35 Tahun < 0 atau >35 Tahun 4 53,3 46,7 Ttal 45 00 Tabel 3.. Distribusi repnden berdasarkan paritas di Puskesmas Mnglat Kec. Telaga Kab. Grntal Paritas n Presentase Primipara Multipara 6 9 57,8 4, Ttal 45 00 Tabel 3..3 Distribusi respnden berdasarkan tingkat pendididkan di Puskesmas Mnglat Kec. Telaga Kab. Grntal. Pendidikan n Presentase Tinggi 7 60 Rendah 8 40 Ttal 45 00 3. Analisis Bivariat Analisis Bivariat digunakan untuk melihat adanya hubungan antara variabel independen yaitu usia, paritas, pendidikan, pengetahuan, dan sikap dengan variabel dependen yaitu. Hubungan Usia Ibu Hamil Dengan Kunjungan Antenatal Care. Tabel 3..4 Distribusi respnden berdasarkan pengetahuan di Puskesmas Mnglat Kec. Telaga Kab. Grntal. Pengetahuan n Presentase Baik Kurang 3 48,9 5, Ttal 45 00 Tabel 3..5 Distribusi respnden berdasarkan sikap ibu di Puskesmas Mnglat Kec. Telaga Kab. Grntal. Sikap n Presentase Baik Kurang 3 4 68,9 3, Ttal 45 00 Tabel 3..6 Distribusi respnden berdasarkan kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Mnglat Kec. Telaga Kab. Grntal. Kunjungan Antenatal Care n Presentase Lengkap 5 55, 6 Tidak lengkap 0 44,4 Ttal 45 00 kunjungan antenatal care dengan menggunakan uji chi-square dikatakan ada hubungan jika nilai p value α < 0,05.
Tabel 3.. Hubungan Usia Ibu Hamil Dengan Kunjungan Antenatal Care Di Puskesmas Mnglat Kecamatan Telaga Kabupaten Grntal. Usiaibu hamil 0-35 Tahun < 0 atau >35 Tahun Kunjungan antenatal care Lengkap Tidak lengkap Jumlah n % n % n % 8 75,0 6 5,0 4 7 33,3 4 66,7 Ttal 5 55,6 0 44,4 45 00 Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji statistik Chi- Square dengan nilai p- value= 0,005< α = 0,05 yang berarti terdapat p- value 00 00 0,005 hubungan antar usia ibu hamil dengan kunjungan antenatal care.. Hubungan Paritas Dengan Kunjungan Antenatal Care. Tabel 3.. Hubungan Paritas Dengan Kunjungan Antenatal Care Di Puskesmas Mnglat Kecamatan Telaga Kabupaten Grntal Kunjungan antenatal care Paritas Lengkap Tidak lengkap Jumlah n % n % n % Primipara 9 73, 7 6,9 6 00 Multipara 6 3,6 3 68,4 9 00 Ttal 5 55,6 0 44,4 45 00 Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji statistik Chi- Square dengan nilai p- value= 0,006 < α = 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara paritas/jumlah anak p- value 0,006 dengan kunjungan antenatal care. 3. Hubungan Pendidikan Ibu Hamil Dengan Kunjungan Antenatal Care. Tabel 3..3 Hubungan Pendidikan Ibu Hamil Dengan Kunjungan Antenatal Care Di Puskesmas Mnglat Kec. Telaga Kab. Grntal. Pendidikan Tinggi Rendah Kunjungan antenatal care Lengkap Tidak lengkap Jumlah n % n % n % 9 70,4 8 9,6 7 00 6 33,3 66,7 8 00 p- value 0,04
Ttal 5 55,6 0 44,4 45 00 Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji statistik Chi- Square dengan nilai p- value= 0,04 < α = 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care. 4. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kunjungan Antenatal Care. Tabel 3..4 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kunjungan Antenatal Care Di Puskesmas Mnglat Kec. Telaga Kabupaten Grntal. Kunjungan antenatal care Tingkat Lengkap Tidak lengkap Jumlah pengetahuan % % % Baik 7 77,3 5,7 00 Kurang 8 34,8 5 65, 3 00 Ttal 5 55,6 0 44,4 45 00 Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji statistik Chi- Square dengan nilai p- value= 0,004 < α = 0,05 yang berarti terdapat p- value 0,004 hamil dengan kunjungan antenatal care. 5. Hubungan sikap Ibu Hamil Dengan Kunjungan Antenatal Care. hubungan antara pengetahuan ibu Tabel 3..5 Hubungan Sikap Ibu Hamil Dengan Kunjungan Antenatal Care Di Puskesmas Mnglat Kec. Telaga Kab. Grntal. Kunjungan antenatal care Sikap Lengkap Tidak lengkap Jumlah % % % Baik 7,0 9 9,0 3 00 Kurang 3,4 78,6 4 00 Ttal 5 55,6 0 44,4 45 00 p- value 0,004 Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji statistik Chi- Square dengan nilai p- value= 0,004 < α = 0,05 yang berarti terdapat hubungan antar sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care. 3.3 Analisis Multivariat Analisis multivariat digunakan utuk melihat lebih dari satu variabel yang paling berhubungan dengan kunjungan antenatal care.
Tabel 3.3. hubungan masing masing variabel terhadap kunjungan antenatal care di Puskesmas Mnglat Kec. Telaga Kab. Grntal. Variabel Wald Exp (B) Paritas 7.995 0.038 Sikap 4.74 0.0 3 Pengetahuan 3.700 0.57 4 Umur.46 0.3 5 Pendidikan 0.30.4 Berdasarkan table 3..diatas menunjukkan bahwa dari hasil analisis multivariat, dapat diketahui dari ke 5 3.4 Pembahasan. Usia Ibu Hamil Analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square pada tabel 3. diperleh p value 0,005 < α 0,05 hal ini berarti ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kunjungan antenatal care di puskesmas mnglat Kecamatan Telaga Kabupaten Grntal. Umur sangat mempengaruhi prses reprduksi. Serang ibu sebaiknya hamil pada umur 0-35 tahun, karena masa ini merupakan masa yang aman untuk hamil. Mulai umur 0 tahun, rahim dan bagian tubuh lainnya sudah siap untuk menerima kehamilan. Selain itu pada umur tersebut biasanya wanita sudah merasa siap untuk menjadi serang ibu. Lain halnya dengan ibu yang berumur kurang dari 0 tahun, rahim dan panggulnya belum berkembang dengan baik, sehingga perlu diwaspadai adanya kemungkinan mengalami persalinan yang sulit dan variabel (umur, paritas, pendidikan, pengetahuan, sikap) yang hubungan terhadap kunjungan antenatal care. Di urutkan berdasarkan variabel yang paling berhubungan yaitu paritas dengan nilai Wald sebesar 7.46 dan Exp (B) 0.038, kemudian sikap dengan nilai Wald 4.74 dan Exp(B) 0.0, setelah itu disusul leh pengetahuan dengan niali Wald 3.700 dan Exp(B) 0.57, kemudian umur dengan niali Wald sebesar.46 dan Exp(B) 0.3 dan urutan yang paling terakhir yaitu pendidikan dengan nalai Wald 0.30 dan Exp(B).4. keracunan kehamilan. Sedangkan ibu yang berumur di atas 35 tahun, kesehatan dan keadaan rahimnya sudah tidak seperti umur 0-35 tahun, sehingga perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya persalinan lama, perdarahan. Hasil penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Mnglat Kecamatan Telaga Kabupaten Grntal menunjukkan bahwa ibu hamil yang terglng dalam usia baik yaitu 0-35 tahun memiliki presentase lebih tinggi dalam melakukan kunjungan antenatal care sebesar 75,0% dibandingkan ibu hamil yang terglng usia kehamilan < 0 atau > 35 tahun sebesar 33,3% dalam melakukan kunjungan antenatal care. Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti berasumsi bahwa ibu hamil yang yang usia terglng 0-35 tahun lebih banayak melakukan kunjungan antenatal care bila dibandingkan dengan ibu hamil yang terglng usia kurang dari 0 tahun
atau pun lebih dari 35 tahun. Hal ini karena ibu yang terglng usia 0-35 memiliki kesiapan untuk hamil dimana dalam prses kehamilan diperlukan kematangan psiklgis serang ibu, kesabaran, pemahaman kebutuhan ibu hamil dan ketrampilan yang dimiliki demi untuk keselamatan dalam prses persalinan. Dan pada penelitiaan ini juga tampak usia ibu hamil yang terglng kurang dari 0 tahun atau pun lebih dari 35 tahun masih sangat kurang untuk melakukan antenatal care secara selangkap seharusnya ibu hamil yang usi terglng mudah atau kurang dari 0 tahun dan lebih dari 35 tahun harus lebih efektif lagi untuk melakukan kunjungan antenatal care karena di usia yang terglng kurang baik ini lebih banyak mengalami kesulitan dalam prses kehamilan dimana dalam usia kurang dari 0 tahun kematangan rahim dan psiklgis serang wanita belum begitu baik dan di usia lebih dari 35 tahun sudah terglng kehamilan beresik karena bisa mengalami preeklamsi dan eklamsi saat menjalani prses kehamilan dikarenakan bukanlah usia yang baik untuk menjalani kehamilan.. Paritas Analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square pada tabel 3. diperleh p value 0,006 < α 0,05 hal ini berarti ada hubungan antara paritas/ jumlah anak dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Mnglat Kecamaatan Telaga. Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dialami leh serang wanita Bagi ibu yang baru pertama kali hamil Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Mnglat Kecamatan Telaga Kabupaten Grntal diperleh bahwa kelmpk ibu yang memiliki paritas < (primipara) yang lebih banyak melakukan kunjungan antenatal care secara lengkap sebesar 73,% lebih tinggi dibandingkan dengan kelmpk ibu hamil yang memiliki anak > (multipara) sebesar 3,6%. Berdasarkan hasil penelitian diatas penelti berasumsi bahwa ibu hamil yang mempunyai anak < lebih rajin dan teratur memeriksakan kehamilannya dibanding ibu yang mempunyai anak banyak > (multipara), hal ini dikarenakan ibu hamil yang mempunyai anak < atau primipara lebih termtivasi untuk melakukan kunjungan antenatal care dan sangat mengharapkan kehamilannya baik-baik saja sehingga ia memeriksakan kehamilannya secara teratur agar selama kehamilannya tidak ada masalah yang terjadi sehingga berakhir dengan baik dan mendapatkan anak yang sehat dan tidak tidak terjadi masalah pada bayi yang dilahirkan, dan pada penelitian ini juga masih tamapak sebagian kecil ibu hamil yang mempunyai anak > (multipara) tidak melakukan kunjungan antenatal care secara lengkap karena mereka lebih merasa memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam prses kehamilan sampai melahirkan sehinggga mereka tidak begitu perduli dengan prgram pemerintah yang dicanakan dalam hal ini pemeriksaaan kehamilan (AC), terlebih lagi bila selama kehamilannya ibu tidak mengalami peristiwa atau
pun kejadian seperti pendarahan yang banyak dan lama mungkin tidak merasa perlu untuk memeriksakan kehamilannya. Mereka tidak menyadari bahwa dalam melakukan antenatal care ibu hamil dapat mengetahui apa yang terjadi dengan keadaan tubuhnya dan kelainan pada janin yang dikandungnya. 3. Pendidikan Analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square pada tabel 3.3 diperleh p value 0,04< 0,05 hal ini berarti bahwa ada hubungan pendidikan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Mnglat. Pendidikan sangat penting bagi seserang dimana pendidikan frmal akan membekali seserang dengan dasar-dasar pengetahuan, teri dan lgika, pengetahuan umum, kemampuan analisis serta pengembangan kepribadian. Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Mnglat Kecamatan Telaga Kabupaten Grntal diperleh bahwa respnden memiliki latar latar belakang pendidikan yang beragam mulai dari tingkat pendidikan SD sampai dengan perguruan tinggi. pada penelitian ini respnden yang memiliki tingkat pendidikan tinggi sebesar 70,4% masih sangat jauh dibandingkan dengan respnden yang memiliki tingkat pendidikan rendah sebesar 33,3%. Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti berasumsi bahwa semakin tinggi pendidikan seserang khususnya ibu hamil semakin baik pula melakukan kunjungan antenatal care karena pendidikan merupakan hal yang penting dengan pendiddikan ibu hamil yang tinggi dapat mendukung pengetahuan dan infrmasi-infrmasi yang dimilikinya sehingga dapat memacu ibu hamil dalam melakukan antenatal care demi keselamatan dirinya dan lebih khusus pada janin yang sedang dikandungnya. Dan pada peneltian ini ini juga masih tampak sebagian kecil ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, dengan pendidikan yang rendah pula menyebabkan kurangnya pengetahuan serang ibu terhadap pentingnya antenatal care secara teratur karena mereka masih kurang menemukan infrmasi-infrmasi yang baru tentang masalah kesehatan khususnya pemeriksaan kehamilan (AC) selain itu masih juga di pengaruhi leh lingkungan sekitarnya. 4. Pengetahuan Analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square pada tabel 3.4 diperleh p value 0,004 < 0,05 hal ini berarti bahwa ada hubungan pengetahuan ibu dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Mnglat Kecamatan Telaga Kabupaten Grntal. pengetahuan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam rangka merubah pla pikir dan prilaku dalam lingkungan masyarakat, leh sebab itu semakin tinggi pengetahuan yang di miliki seserang khususnya ibu hamil semakin baik pula tindakan yang di ambil dalam hal ini kunjungan antenatal care. Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Mnglat Kecamatan Telaga Kabupaten Grntal diperleh bahwa respnden yang memiliki
tingkat pengetahuan baik sebesar 77,3% masih jauh berbeda bila dibandingkan dengan pengetahuan kurang sebesar 34,8%. Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti berasumsi bahwa semakin tinggi pengetahuan ibu semakin baik pula khusunya untuk kunjungan antenatal care karena dengan pengetahuan yang baik dapat membuka cakrawala berpikir ibu hamil sehingga lebih mengetahui tentang manfaat dilakukannya antenatal care (AC) bagi dirinya serta bayi yang dikandungnya. Selain itu, ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik mengetahui kapan sebaiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan pertama kali. Dengan pengetahuan yang baik pula akan lebih menjaga kesehatannya selama kehamilannya sampai tiba prses melahirkan. Dan pada peneltian ini juga masih tampak sebagian kecil ibu hamil yang mempunyai pengetahuan rendah dikarenakan kurangnya infrmasi yang didapatkan atau pun kurangnya pengetahuan tentang antenatal care yang di miliki ibu sehingga masih ada sebagian kecil ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan antenatal care secara lengkap. selain itu dengan pengetahuan yang kurang terhadap pemeriksaan selama kehamilan merupakan penyebab utama terjadinya kematian pada saat melahirkan. 5. Sikap Analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square pada tabel 3.5 diperleh p value 0,004 < 0,05 hal ini menunjukka bahwa ada hubungan sikap ibu dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Mnglat Kecamatan Telaga Kabupaten Grntal. Menurut tatmdj (003) bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan pelaksana mtif tertentu, sikap dispsisi tindakan atau prilaku. Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Mnglat Kecamatan Telaga Kabupaten Grntal menunjukkan bahwa ibu hamil yang memiliki sikapyang kategri baik terhadap kunjungan antenatal care sebesar 7,0% masih jauh bila dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki sikap yang kategri kurang terhadap kunjungan antenatal care sebesar,4%. Berdasarkan hasil penelitian diatas peneliti berasumsi bahwa ibu hamil yang mempunyai sikap tentang antenatal care kategri baik lebih banyak yang melakukan kunjungan antenatal care sesuai dengan umur kehamilan yang baik, dengan sikap yang baik pula ibu hamil selalu berkeinginan untuk melakukan antenatal care karena mengingat dirinya sedang hamil dan harus sering melakukan kunjungan untuk memeriksakan kehamilanya. hal ini menunjukkan bahwa faktr sikap dengan kunjungan antenatal care merupakan variabel yang saling berkaitan dengan kelengkapan kunjungan antenatal care, diamana dengan sikap yang baik terhadap kehamilan ibu hamil akan selalu mengetahui kndisi kesehatan untuk diri dan bayi yang dikandungnya disetiap melakukan kunjungan antenatal care. Dan pada peneltian ini juga masih tampak sebagian kecil ibu
hamil yang memiliki sikap kurang terhadap kunjungan antenatal care, ini dikarenakan ibu hamil masih kurang tanggap dalam hal kunjungan antenatal care. Selain itu ibu hamil yang mempunyai sikap yang kurang terhadap pemeriksaan kehamilan tidak menyadari bahwa tindakan ataupun sikap yang mereka lakukan dapat mempengaruhi selama prses kehamilan karena tidak mengetahui bagaimana kndisi saat ini yang sedang dialaminya selama hamil. VI SIMPULA DA SARA 4. Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :. Ada hubungan yang signifikan antara usia ibu hamil dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Mnglat Kecamatan telaga Kabupaten Grnatal.. Ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Mnglat Kecamatan telaga Kabupaten Grnatal. 3. ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Mnglat Kecamatan telaga Kabupaten Grnatal. 4. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahun ibu hamil dengan kunjungan antenatal 5. care di Puskesmas Mnglat Kecamatan telaga Kabupaten Grnatal. 6. Ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Mnglat Kecamatan telaga Kabupaten Grnatal. 4. Saran. Diharapkan kepada ibu hamil agar selalu melakukan kunjungan antenatal care secara lengkap agar dapat mengetahui kndisi ibu serta janin saat pemeriksaan serta tenaga kesehatan terutama bidan mampu memantau perkembangan ibu hamil sampai masa persalinan tiba agar bayi bisa lahir dengan selamat.. Kepada Puskesmas Mnglat agar dapat meningkatakan penyuluhanpenyuluhan khususnya penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan (AC) leh tenaga kesehatan terutama seperti bidan maupun kader-kader psyandu yang terlibat agar dapat menambah infrmasi pada ibu hamil sehingga pengetahuan ibu hamil tentang kunjugan antenatal care meningkat. 3. Perlu diadakanya penelitian lebih lanjut tentang faktr-faktr yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care dengan variabelvariabel yang belum sempat diteliti pada penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Adri, 008. factr- factr yang mempengaruhi cakupan prgram pemeriksaan kehamilan (K dan K4) di Puskesmas Runding subulussalam prvinsi AD. Tesis. Seklah pasca sarjana Universitas Sumatera. Utara. (Online) diakses tanggal 6 februari 03. Departemen Kesehatan RI, 004. Pedman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA). Jakarta: Dirjen Binkesmas Departemen Kesehatan RI. Puspita, R, 004. Faktr Faktr yang Berhubungan dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan K4 di Puskesmas Kecamatan Pakuhaji Tahun003.(Skripsi).Depk: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indnesia.(Online) diakses tanggal 7 februari 03. Setiadi, 007. Knsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Ygyakarta: Graha Ilmu. Amiruddin dkk, 007. Issu Mutakhir Tentang Kmplikasi Kehamilan (Preeklampsia Dan Eklampsia). Bagian epidemilgi Fakultas kesehatan masyarakat Universitas hasanuddin Makassar. Departemen Kesehatan RI, 007. Penilaian Mutu Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Simanjuntak, T. (00). Faktr-faktr yang berhubungan dengan kunjungan antenatal K4 di Kta Medan Prpinsi Sumatra Utara. Tesis. Universitas Indnesia.(Online) diakses tanggal 8 februari 03.