BAB II SEJARAH BERDIRINYA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Proses Produksi Amonia

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. MOBIL INDONESIA. Gas alam ini mengandung kotoran-kotoran yang dapat

III. METODOLOGI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM. antara/sampingan amonia, oksigen, dan nitrogen. Badan hukum pabrik ini

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Pupuk Iskandar Muda. dan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1985.

LAMPIRAN A SKALA TRY OUT

PABRIK PUPUK UREA DARI NH 3 DAN CO 2 DENGAN PROSES ACES

Secara umum tahapan-tahapan proses pembuatan Amoniak dapat diuraikan sebagai berikut :

S-1 Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Laporan Tugas akhir Departemen Operasi P-IV PT Pupuk Sriwidjaja Palembang HALAMAN PENGESAHAN

24 Desember 1959 didirikan pabrik pupuk urea pertama di Indonesia dan diberi nama PT Pupuk Sriwidjaja. Kapasitas terpasang

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kerja Praktek Unit Phonska Departemen Produksi II A PT. Petrokimia Gresik, I.1. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

KINERJA REAKTOR UREA DC-101 DI PT. PUPUK ISKANDAR MUDA ABSTRAK

Special Submission: PENGHEMATAN ENERGI MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG DENGAN TEKNOLOGI WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATION (WHRPG)

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar...

TUGAS PERACANGAN PABRIK KIMIA

PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL

NOMOR 60 PROYEK PENGEMBANGAN PT PUPUK KALTIM. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

BAB III PENGUMPULAN DATA. Pusat Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) Muara Karang terletak ditepi pantai

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 93/MPP/Kep/3/2001

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK

ERIKA MONA P.SIRAIT NIM:

PRARANCANGAN PABRIK BUTADIENASULFON DARI 1,3 BUTADIENA DAN SULFUR DIOKSIDA KAPASITAS TON PER TAHUN

1. PENDAHULUAN. diproses lagi menjadi produk-produk baru yang lebih menguntungkan. industri yang dikaitkan dengan sektor ekonomi lain.

Efisiensi PLTU batubara

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

LAPORAN KERJA PRAKTEK. PT. INDO ACIDATAMA Tbk. UNIT ETHYL ACETATE (UNIT 500) KARANGANYAR. dengan TUGAS KHUSUS NERACA MASSA TOTAL DAN KOMPONEN DA-502

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk urea adalah pupuk buatan senyawa kimia organik dari CO(NH 2 ) 2,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VII. TATA LETAK PABRIK

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 133 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU EMISI BAGI KEGIATAN INDUSTRI PUPUK MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PROSES PEMBUATAN PUPUK UREA

PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS TON / TAHUN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Peningkatan Produksi Pertanian di dalam usaha swasembada pangan. Demi

VII. TATA LETAK PABRIK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Garam yang bergerak dalam produksi rokok. Untuk menunjang produksi rokok tersebut,

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

VII. TATA LETAK PABRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejarah Perkembangan Pabrik

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1. Peran masing-masing sumber energi utama dalam penyediaan energi nasional

BAB VII TATA LETAK PABRIK. kelancaran proses produksi. Pabrik T-Butyl Alcohol dengan kapasitas

Pemodelan Penyebaran Konsentrasi Limbah PT. Pupuk Iskandar Muda

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, industri di Indonesia berkembang pesat. Di antara subsektor

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Amonium Sulfat dari Amonia dan Asam Sulfat Kapasitas Ton/Tahun

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI BAHAN BAKU LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI TON/TAHUN TUGAS AKHIR

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM. A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS KELOMPOK PERANCANGAN PROSES KIMIA (4 th Week May 2009)

METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI METANA DAN BELERANG KAPASITAS TON/TAHUN

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAB. VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

PABRIK PUPUK ZA (AMONIUM SULFAT) DARI AMONIAK DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah PT. Pupuk Iskandar Muda Kantor Penjualan Wilayah Sumatera Utara

BAB II PROFIL UNIT PEMBANGKITAN MUARA KARANG

BAB I PENGANTAR. Tabel I. Produsen Batu Bara Terbesar di Dunia. 1. Cina Mt. 2. Amerika Serikat Mt. 3. Indonesia 281.

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

TATA LETAK PABRIK. terhadap kelangsungan proses pabrik yang meliputi keberhasilan dan

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

Prarancangan Pabrik Gipsum dengan Proses Desulfurisasi Gas Buang PLTU dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PROSES UBC. Gambar 1. Bagan Air Proses UBC

Prarancangan pabrik sikloheksana dari benzena Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008

KATALIS LTS LK SEBAGAI SULFUR GUARD UNIT DESULFURIZER PABRIK AMONIAK KALTIM 2 PUPUK KALTIM

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS TON/TAHUN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008

Transkripsi:

BAB II SEJARAH BERDIRINYA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA Dengan adanya kandungan gas alam yang terdapat di Kabupaten Aceh Utara dan tersedianya lokasi yang strategis di daerah pantai serta adanya jalan raya yang melintasi daerah ini, maka daerah ini sangat menunjang bagi pertumbuhan industri besar dan kecil terutama yang menggunakan sumber daya alam yang berupa gas alam dan hasil hutan sebagai bahan baku industri kecil, maupun industri-industri keterkaitannya dengan industri hilir. Pupuk urea merupakan salah satu produk strategis yang sangat penting peranannya dalam menunjang produksi pertanian. 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pupuk Iskandar Muda PT. Pupuk Iskandar Muda didirikan pada tanggal 24 Februari 1982 dihadapan notaris Seolaiman Ardjasasmita sesuai Akte Notaris Nomor 54 dengan nama PT. Pupuk Iskandar Muda, suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah naungan Departemen Perindustrian. Pembangunan Proyek PIM ini awalnya dirintis oleh PT. PUSRI Palembang sejak tahun 1981 didukung dekat dengan sumber daya gas alam dan air yang merupakan bahan utama pembuatan pupuk urea, lokasi pembangunan pabrik ditetapkan di Krueng Geukueh, Kabupaten Aceh Utara. Penandatanganan kontrak pabrik dilakukan 2 Oktober 1981 antara pemerintah RI yang dilaksanakan oleh Departemen Perindustrian c/q Dirjen 4

Industri Kimia Dasar dengan kontraktor utama PT. Rekayasa Industri Indonesia dan Toyo Engineering Coorporation dari Jepang, pembangunan pabrik mulai 13 Maret 1982 dan dapat diselesaikan 3 bulan lebih awal dari rencana. Pada akhir 1984 Pabrik mulai berproduksi, pengapalan pertama dilakukan 7 Februari 1985. Pada tanggal 20 Maret 1985 Pabrik diresmikan oleh Presiden RI dan beroperasi secara komersil dimulai 1 April 1985. 2.2 Lokasi dan Area Pabrik PT. Pupuk Iskandar Muda 2.2.1 Lokasi Pabrik pupuk Urea PT Pupuk Iskandar Muda terletak di wilayah Zona Industri Lhokseumawe (ZILS) ± 250 Km sebelah Timur Banda Aceh, di Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Propinsi Aceh, Indonesia. Lokasi pabrik ini dipilih berdasarkan pertimbangan pada beberapa aspek teknis ekonomi antara lain : Berdekatan dengan sumber cadangan bahan baku gas alam dari Lhoksukon dan pengilangannya di PT. ARUN. Berdekatan dengan sumber air baku yaitu dari sungai Peusangan. Sinergi sarana pelabuhan dengan PT. Asean Aceh Fertilizer dan Pelabuhan Umum. Sinergi pipa gas alam dengan PT. Asean Aceh Fertilizer. Di jalur lalulintas kapal internasional, Selat Malaka, sehingga sangat strategis terhadap negara sasaran ekspor. 5

2.2.2 Area Adapun untuk keperluan pembangunan dan perluasan PT. Pupuk Iskandar Muda dengan rencana pembangunannya, telah dibebaskan tanah seluas 323 Ha dengan perincian area 162 Ha untuk keperluan pabrik dan perkantoran serta 161 Ha untuk kebutuhan perumahan dan sarana fasilitasnya. 2.3 Pabrik dan Sarana Pendukung Pabrik dan sarana produksi terdiri dari beberapa unit, yaitu unit utilitas, unit ammonia dan unit area. 2.3.1 Unit Utilitas Unit ini berfungsi untuk memproses penyediaan kebutuhan bahan baku seperti : a. Air bersih untuk bahan baku, air untuk pendingin, air bebas mineral untuk ketel uap, uap air (steam), udara instrument, tenaga listrik dan oksigen serta nitrogen. b. Bahan baku berupa air diperoleh dari Krueng Peusangan, tenaga listrik dibangkitkan oleh Generator Turbin Gas berkapasitas 15 MW. c. Bahan baku udara yang diperoleh dari udara bebas di dalam Fractionation Colum didinginkan dengan berdasarkan perbedaan titik embun, sehingga unsur oksigen dan nitrogen dapat dipisahkan. Adapun unit-unit di pabrik utilitas adalah sebagai berikut: a. Unit Water Intake Facility 6

b. Unit Pengolahan Air - Clarifier - Grafity Sand filter - Filter Water Reservoir - Activated Carbon Filter - Demineralizer c. Unit Pembangkit Steam - Package Boiler - Waste Heat Boiler d. Unit Udara Instrument/ Udara Pabrik e. Unit Air Separation Plant f. Unit Gas Mattering Station g. Unit Pengolahan Limbah Buangan h. Unit Pabrik CO 2 dan Dry Ice i. Unit Pembangkit Listrik - Main Generator - Stand By Generator - Emergency Generator 2.3.2 Unit Pembangkit Listrik Main Generator adalah unit pembangkit energi listrik utama yang digerakkan oleh turbin gas, generator ini berkapasitas 15 MW dengan tegangan yang dihasilkan 13,8 KV, tiga phasa di dalam switchroom di utility, dari bus ini didistribusikan ke switch room lain dengan tegangannya diturunkan melalui trafo 7

step down (13,8 KV - 2,4 KV) dan diturunkan lagi oleh trafo step down ke bus 480 V, kemudian diturunkan lagi dengan trafo stepdown ke 220 V. Apabila Main Generator bermasalah, maka tenaga listrik akan dibebankan kepada Stand By Generator, generator ini mempunyai dua fungsi bahan bakar yaitu minyak solar dan bisa juga bahan bakar gas alam, Stand By Generator berkapasitas 1.5 MW dengan tegangan yang dihasilkan 2,4 KV, tiga phasa. Sebelum Stand By Generator mengambil alih beban terlebih dahulu bekerja Emergency Generator, ini akan langsung bekerja ± 10 detik setelah electric failure terjadi dan generator ini siap untuk dibebani. Generator ini digerakkan oleh minyak solar. Selain tiga pembangkit di atas juga terdapat suatu system beterai yaitu UPS (Uninterrupted Power Supply) yang berfungsi untuk mensuplai tenaga listrik ke peralatan instrumentasi, paging dan alarm, yang mana peralatan tersebut tidak boleh terputus supply tenaga listriknya. Dengan kata lain penyuplaian tenaga listrik pada UPS terjadi Power Failure maka yang akan berkerja untuk menyuplaikan tenaga listrik adalah Unit Power Bypass dengan sumber Emergency Generator. 2.3.3 Unit Ammonia. Unit ini berkemampuan memproduksi ammonia 1.170 ton/hari atau 386.000 ton/tahun, menggunakan proses Kellog dari Amerika dengan bahan baku gas alam, uap air (steam), dan udara. Gas alam dibebaskan dari senyawa 8

impurities (senyawa-senyawa ikutan) kemudian diubah menjadi gas sintesa H 2, CO 2 dn N 2. Gas sintesa kemudian dikonversikan menjadai ammonia, setelah beberapa reaksi dan pemurnian, ammonia ini siap dikirim untuk proses pabrik urea atau sebagai produk langsung ammonia. Adapun proses produksi di pabrik Ammonia adalah sebagai berikut : a. Sistem Persiapan Gas Umpan Baku - Desulfurizer - Mercury Guard Chamber - CO 2 Pretreatment Unit (CPU) - Hydrotreater - ZnO Guard Chamber b. System Pembuatan Gas Sintesa - Primary Reformer - Secondary Reformer - Shift Converter c. System Pemurnian Gas Sintesa. - CO 2 Absorber - CO 2 Stripper - Methanator d. System Sintesa Ammonia e. System Pendinginan Ammonia f. Sistem Daur Ulang Ammonia g. Sistem Daur Ulang Hidrogen (HRU) 9

2.3.4 Unit Urea Dengan menggunakan proses Mitsui Toatsu Total recycle C Improved. Unit ini mampu memproduksi pupuk urea butiran dengan kapasitas terpasang 1.725 ton/hari atau 570.000 ton/tahun. Urea yang dihasilkan disimpan dalam Bulk storage ataupun dikirm ke unit pengantongan. Urea dibuat dengan mereaksikan ammonia dengan carbondioksida, larutan urea murni dikristalkan secara vakum, kemudian dilelehkan kembali dalam Melter dengan menggunakan Steam sebagai pemanas. Dari atas Prilling Tower lelehan urea diteteskan yang kemudian akan memadat setelah didinginkan dengan udara. Adapun proses yang terjadi di pabrik urea adalah sebagai berikut : a. Seksi Sintesa b. Seksi Penguraian/Pemurnian c. Seksi Daur Ulang d. Seksi Pengkristalan dan Pembutiran 2.3.5 Unit Penunjang Produksi Pabrik PT. Pupuk Iskandar Muda dilengkapi dengan unit penunjang produksi, diantaranya : 1. Unit Pelabuhan PT. Pupuk Iskandar Muda mampu disandari kapal-kapal curah berbobot mati sampai 25.000 DWT. Kedalaman rata-rata 10.5 meter pada saat air surut dan dilengkapi dengan sarana untuk memuat pupuk curah kedalam kapal (Ship Loader). Serta sarana air minum dan sarana navigasi. 2. Gudang urea curah lengkap dengan Portal Scrapper dan ban berjalan 10

3. Laboratorium pengendalian produksi yang berada di unit utility, unit ammonia dan unit urea. 4. Laboratorium utama yang selalu memeriksa mutu hasil produksi dan memonitor limbah. 5. Perbengkelan yang menunjang pemeliharaan pabrik dan bengkel perbaikan alat-alat dan kendaraan. 2.4 Kepedulian Lingkungan Sudah menjadi komitmen perusahaan bahwa pengendalian limbah pabrik baik limbah cair, padat, gas, maupun debu merupakan aspek penting yang harus diprioritaskan pengelolaannya. Upaya pengendalian lingkungan yang dilakukan dengan cara mencegah terjadinya pencermaran lingkungan sekecil mungkin. Pengendalian limbah PT. Pupuk Iskandar Muda dengan proses stripping, scrubber, recovery, aerasi dan netralisasi. Pemanfaatan gas buang (purge gas), sehingga dihasilkan H 2 murni dengan sistem Hidrogen Recovery Unit. Pemanfaatan kondensat, sehingga menghasilkan kondensat yang tidak mengandung ammonia dengan sistem stripping. Penyerapan gas ammonia, sehingga dapat mencegah terjadinya pencemaran udara dengan sitem scrubber. Pengelolaan limbah cair dengan sistem aerasi dan netralisasi, sehingga limbah cair yang dibuang ke media lingkungan, memenuhi baku mutu dan tidak mencemari lingkungan. 11

Pemasangan Silencer (peredam) pada alat mesin, sehingga kebisingan yang ditimbulkan dapat dikurangi. Penyerapan debu urea dengan Dust Recovery System, sehingga dapat mengurangi pencemaran debu urea. 2.5 Struktur Organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda Organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem dari aktifitas yang dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama, didalam organisasi pembagian tugas adalah suatu keharusan, pembagian tugas akhirnya menghasilkan Departemen-Departemen dan Job Description dari masing-masing Departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Struktur Organisasi dalam suatu perusahaan sangat diperlukan untuk merumuskan suatu organisasi harus dapat menunjang keberhasilan perusahaan, perusahaan yang berhasil dalam mencapai tujuan tidak hanya tergantung pada modal dan proses industrinya tetapi juga tergantung pada sistem manajemen yang baik, didalam hal ini diperlukan struktur organisasi yang fleksibel dan berkembang sesuai dengan kondisi yang dihadapi perusahaan. Semua unsur organisasi perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik intern maupun ekstern untuk mencapai kesatuan gerak secara sinergi yang disesuaikan dengan tugas pokok masing-masing. Dewan Direksi (Board of Director) berfungsi mengelola perusahaan secara koorporat sesuai keputusan pemegang saham melalui kebijakan strategi fungsional seperti: pemasaran, keuangan, pengembangan dan pemberdayaan 12

seluruh asset dan potensi yang dimiliki. Secara struktural unit kerja dibawah Direksi adalah Kompartemen yang dipimpin oleh General Manager (Eselon-1) dan unit kerja dibawah Kompartemen disebut Departemen dipimpin oleh Manajer (Eselon-2). Unsur-unsur organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda, terdiri dari : 1. Unsur Pimpinan adalah Direksi yang terdiri dari : Direktur Utama, Direktur Produksi, Teknik & Pengembangan, Direktur Komersil dan Direktur SDM & Umum. 2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah terdiri dari : Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern (SPI), Kompartemen Produksi, Kompartemen Pemeliharaan, Kompartemen Pemasaran, Kompartemen Keuangan, Kompartemen Umum, dan Kompartemen Sumber Daya Manusia. 3. Unsur Pelaksanaan adalah yang langsung melaksanakan proses produksi, pemeliharaan pabrik serta pemasaran produk, yaitu : Jajaran Kompartemen Produksi, Kompartemen Pemeliharaan dan Kompartemen Pemasaran. 4. Unsur Penunjang terdiri dari Departemen lainnya sebagaimana tertera pada struktur organisasi (terlampir). 5. Unsur Pengawasan merupakan Unit Kerja yang melakukan pengawasan dan inspeksi seluruh kegiatan perusahaan meliputi operasional dan keuangan yang terdiri dari : Satuan Pengawasan Intern (SPI), Kompartemen Pemeliharaan (Departemen Inspeksi dan K-2) dan Kompartemen Produksi (Departemen Rendal Produksi). 13

14