BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Edward, Tanujaya (2012)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KOPERASI

30 Juni 31 Desember

29 Oktober Pertemuan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif

BAB 4. AKTIVITAS KETIGA

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) pada bulan Juli 2009.

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

BAB I PENDAHULUAN. Namun dibalik semua itu ternyata Koperasi dan UMKM memliki permasalahan yang. rendahnya kompetensi kewirausahaan UMKM (DSE:2010).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Warren, et al. (2009)

BAB I PENDAHULUAN. Akuntabilitas diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas sumber daya yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin maju sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

1. Entitas signifikan Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai jumlah aset tetap yang cukup signifikan dalam laporan keuangannya, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PENERAPAN SAK ETAP DALAM LAPORAN KEUANGA N PADA KOPERASI KARYAWAN PT. TATA BUSANA JAKARTA. Dwiyatmoko Pujiwidodo

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pemilik perusahaan dapat mengetahui bagaimana kondisi usaha dan

MODEL IMPLEMENTASI SAK ETAP PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DI KABUPATEN JEPARA. Fatchur Rohman

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA KOPERASI KARYAWAN TAMAN MINI INDONESIA INDAH PERIODE

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah Koperasi Berasal dari bahasa asing co-operation ( co artinya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

30 September 31 Desember Catatan

BAB 5 SIMPULAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

JUMLAH ASET LANCAR

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 PENUTUP. adopsi dari IFRS for SMEmasih diangap terlalu rumit untuk diterapkan pada

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN NON SAK ETAP KOPERASI SEKERTARIAT UMUM TNI

ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENGUNGKAPAN, DAN PENYAJIAN ASET BIOLOGIS BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memberikan pelayanan sebaik-baiknya dengan manajemen yang

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

ANALISIS PENERAPAN SAK-ETAP PADA KOPERASI DI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu wadah yang dapat membantu masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sedang terjadi pada bisnisnya khususnya dari sisi keuangan atau financial. Untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu sarana penting yang harus tersedia bahkan

IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBILK PADA KOPERASI. Oleh : Siti Isnainiyah dan Supriono

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK (PERIODE ) ISNI NURCAHYANI AKUNTANSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menemukan masih terdapat beberapa perusahaan yang belum melakukan

BAB I PENDAHULUAN. ideologi Negara, yaitu Pancasila serta Undang undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Staf Tata Laksana Administrasi, Staf Teknis Pendidikan didalamnya ada

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

Akuntansi Keuangan Koperasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan operasi. Diperlukan sejumlah modal untuk melakukan kegiatan usaha

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB I PENDAHULUAN. Pada perusahaan dalam kegiatan operasional sehari-hari terdapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pedoman Tugas Akhir AKL2

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Koperasi Kredit (Kopdit) Sehati

BAB II LANDASAN TEORI

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

BAB I PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Koperasi merupakan satu bentuk usaha berbadan hukum yang berdiri di Indonesia sesuai yang telah dijelaskan dalam Undang-Undang No 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1 tentang perkoperasian, bahwa koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha. Berkembangnya kegiatan koperasi ini sebagai salah satu hal yang dapat mengatasi berbagai masalah yang timbul akibat dari ketidakstabilan ekonomi. Semakin beragam kegiatan yang dilakukan oleh koperasi maka semakin diperlukan pengelolaan yang lebih baik serta memadai. untuk pengelolaan yang memadai diperlukan sistem pertanggungjawaban yang baik dan informasi yang relevan serta keandalan pelaporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan koperasi dalam mendukung proses pengambilan keputusan. Salah satu caranya dengan laporan keuangan yang disusun sesuai dan disajikan sesuai dengan SAK ETAP yang telah diterapkan. Penyusunan laporan keuangan untuk koperasi sendiri menggunakan standar akuntansi entitas tanpa akuntabilitas publik atau yang biasa disebut SAK ETAP. Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian untuk mengetahui penerapan SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan, mungkin tidak semua koperasi menerapkan SAK ETAP itu, oleh karena itu saya memilih koperasi sebagai tempat penelitian dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir. Menurut Edward, Tanujaya (2012) Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dalam menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement). Standar 1

2 ini mengadopsi IFRS small medium enterprise (SME) dengan beberapa penyederhanaan. Contoh penyederhanaan dalam standar ETAP adalah sebagai berikut : 1. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif. Pengaruh laba komprehensif disajikan dalam laporan perubahan ekuitas atau komponen ekuitas dalam neraca. 2. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud, dan property investasi setelah tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai revaluasi atau nilai wajar. 3. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan, beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan pajak. Menurut James O. Gill (2006) suatu perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan jasa maupun perusahaan industri selalu membuat atau menyusun laporan keuangan yang pada dasarnya sangat dibutuhkan pihak dalam perusahaan (manajemen dan para karyawan) dan kepada masyarakat luar perusahaan (bank, investor, pemasok dan sebagainya). Dengan adanya laporan keuangan, pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan akan dapat mengetahui keadaan perusahaan. Keadaan-keadaan tersebut adalah mengenai sejauh mana keberhasilan dan perkembangan perusahaan, apakah ada peningkatan atau sebaliknya terjadi penurunan dari suatu periode ke periode berikutnya. Menurut Dr.Fay (1908) menyatakan bahwa koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi. Definisi dari Dr.Fay juga mengandung unsur-unsur kerja sama, tidak mementingkan kepentingan diri

3 sendiri dan adanya unsur demokrasi, yang dapat dilihat dari pernyataan bahwa imbalan jasa kepada anggota diberikan sesuai dengan jasa-jasa atau partisipasi anggota dalam perkumpulan. Koperasi Karya Mandiri salah satu jenis koperasi yang berbentuk koperasi simpan pinjam dan sudah terdaftar dalam bentuk Badan Hukum No.954/BH/KWK10/21. Koperasi Karya Mandiri berdiri pada tahun 1990. Koperasi ini memiliki visi menjadikan koperasi yang profesional dan berkembang dan dapat menjalin hubungan kekeluargaan sesama anggota Koperasi Karya Mandiri. Untuk mencapai visi tersebut koperasi ini mempunyai misi yaitu mensejahterakan anggota dan karyawan melalui perlunasan dan peningkatan usaha serta melibatkan anggota dalam menciptakan peluang usaha baik dari penyediaan sembako, barang, pendanaan, maupun ide kreasi usaha mandiri. Anggota dari Koperasi Karya Mandiri hanya karyawan OCBC NISP, saat ini memiliki anggota sebanyak 441 orang. Selain anggota dapat membeli barang pada Koperasi Karya Mandiri tetapi pembayarannya secara tunai. Jenis iuran di Koperasi Karya Mandiri yaitu iuran wajib dan iuran sukarela, iuran wajib dikenai biaya sebesar Rp 50.000. Pinjaman yang diberikan Koperasi Karya Mandiri kepada para anggotanya berupa uang, misalnya untuk keperluan renovasi rumah, sekolah dan kartu kredit sedangkan barang, seperti elektronik, motor dan furniture. Pembagian SHU pada Koperasi Karya Mandiri tidak dibagi rata tetapi sesuai dengan aktivitas anggota. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk tugas akhir dengan judul TINJAUAN ATAS PENERAPAN SAK ETAP TENTANG PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYA MANDIRI.

4 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang pemilihan judul di atas, identifikasi masalah yang akan dibahas oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan SAK ETAP pada koperasi karya mandiri? 2. Bagaimana penyajian laporan keuangan pada koperasi karya mandiri? 1.3. Tujuan Kerja Praktik Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka maksud dan tujuan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penerapan SAK ETAP pada koperasi karya mandiri. 2. Untuk mengetahui penyajian laporan keuangan pada koperasi karya mandiri. 1.4. Kegunaan Laporan Tugas Akhir Penelitian yang dilakukan melalui tinjauan perusahaan ini diharapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Penelitian yang dilakukan ini dapat memperluas wawasan dan memahami penerapan teori tentang laporan keuangan yang telah dipelajari dalam perkuliahan dengan penerapan pada kondisi nyata perusahaan. 2. Bagi Pihak Perusahaan Dapat menjadikan hasil penelitian sebagai bahan acuan dalam penerapan standar dalam penyusunan laporan keuangan agar semakin baik untuk perkembangan koperasi kedepannya. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan untuk menambah wawasan dan menjadi sumber referensi bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya.

5 1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian Kerja praktik dilakukan pada Koperasi Karya Mandiri yang berlokasi di Jalan Taman Cibeunying Selatan No 32 Bandung. Penulis melakukan penelitian dengan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 11 September 2014.