I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB I PENDAHULUAN. Data Demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah populasi remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia mulai dalam kandungan sampai mati tampaklah. perkembangan, sedangkan pada akhirnya perubahan itu menjadi kearah

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama masa usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami masa menopause yang salah satu dampaknya adalah menurunnya. yang belum siap dalam menghadapi masa menopause.

BAB I PENDAHULUAN. Menopause merupakan periode peralihan dan fase reproduksi menuju fase

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

I. PENDAHULUAN. retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGA SEKSUAL SKRIPSII. Diajukan Oleh: F HUBUNGA

BAB I PENDAHULUAN. sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan mencapai 70 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

I. PENDAHULUAN. Menstruasi merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) (1970, dalam Suratun, 2008)

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan telah, sedang dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasca reproduksi adalah klimakterium (perimenopause), menopause, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

SKRIPSI. Skripsi ini disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Melakukan Penelitian di Bidang Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Usia tahun mengenai Masa Menopause di Desa Karang Kepoh II Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Aspek biopsikososial higiene...irmatri Ariyani, FKM UI, 2009

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Menstruasi merupakan kondisi fisiologis yang terjadi dan di alami

HASIL Jangka Reproduksi Wanita Kabupaten Pesawaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial maupun ekonomis. Oleh. menurunkan kualitas hidup manusia (Aditama,1997).

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

BAB I PENDAHULUAN. (FSH) dan penurunan sirkulasi inhibin terjadi secara bersamaan. Akhir periode

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk,

HUBUNGAN ANTARA USIA SAAT TIMBULNYA MENARCHE DENGAN USIA SAAT TERJADINYA MENOPAUSE WANITA DI KECAMATAN KARTASURA. Merry Tiyas Anggraini*

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB 1 PENDAHULUAN. sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. biologis, psikologis dan sosial (Rudolph, 2014). Batas usia remaja menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara anatomis berarti alatalat

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakikatnya adalah upaya mewujudkan tujuan nasional

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia. Menurut World Health Organization sekitar seperlima dari

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh, termasuk organ reproduksi wanita yaitu serviks atau leher

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perilaku seksual merupakan segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lebih banyak dari pada penduduk berjenis kelamin laki-laki. Sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia setelah Republik Rakyat China, India, Amerika Serikat dan kemudian

I. PENDAHULUAN. Pada kehidupan sehari-hari, sering kita menemukan perokok di mana-mana, baik di

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, moral, maupun sosial (Mahfiana&Yuliani,2009:1). Pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 229 juta jiwa. Dimana terjadi peningkatan jumlah

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan perasaan kesegaran serta mencegah timbulnya penyakit akibat

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga berencana (KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga. alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran.

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertambahan jumlah wanita Indonesia menopause dalam kurun waktu tahun 1995-2005 sekitar 14 juta jiwa. Menurut proyeksi penduduk Indonesia oleh badan statistik, jumlah penduduk perempuan berusia di atas 50 tahun adalah 15,9 juta orang, dan pada tahun 2025 diperkirakan akan mencapai 60 juta perempuan menopause (Rachmawati, 2006). Menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dalam perjalanan hidup seorang perempuan dan suatu proses alamiah sejalan dengan bertambahnya usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya haid. Fase ini terjadi karena ia tidak lagi menghasilkan esterogen yang cukup untuk mempertahankan jaringan yang responsive dalam suatu cara yang fisiologi. Akibat dari kadar hormon esterogen, progesteron dan hormon ovarium yang berkurang akan menyebabkan perubahan fisik, psikologis dan seksual yang menurun pada wanita pasca menopause (Hacker&Moore, 2001). Seseorang disebut menopause jika tidak lagi menstruasi selama 12 bulan atau satu tahun (Rachmawati, 2006).

2 Masa ini umumnya terjadi pada usia 50-an tahun. Masa ini mengingatkan wanita terhadap proses menjadi tua yang disebabkan oleh organ reproduksinya yang tidak berfungsi lagi. Menopause terjadi dalam masa klimakterium, sebuah masa dimana terjadi peralihan dari fase reproduktif ke fase non-reproduktif. Datangnya menopause sendiri sangat individual (variatif) sifatnya, namun umumnya berkisar pada umur 45-55 tahun (Diputra, 2006). Jumlah dan proporsi penduduk perempuan yang berusia diatas 50 tahun dan diperkirakan memasuki usia menopause dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000 jumlah perempuan berusia diatas 50 tahun baru mencapai 15,5 juta orang atau 7,6% dari total penduduk, sedangkan tahun 2020 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 30 juta atau 11,5% dari total penduduk. Lebih lanjut ditegaskan, berdasarkan perhitungan statistik, diperkirakan di tahun 2020 jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 262,6 juta jiwa dengan jumlah perempuan yang hidup dalam usia menopause adalah sekitar 30,3 juta jiwa dan jumlah laki-laki, di usia andropause akan mencapai 24,7 juta jiwa (Depkes RI, 2005). Hasil penelitian dan kajian, diperoleh data bahwa 75% wanita yang mengalami menopause akan merasakan sebagai masalah atau gangguan, sedangkan sekitar 25% tidak mempermasalahkannya. Beberapa hal yang mempengaruhi persepsi seorang perempuan terhadap menopause, antara lain

3 faktor kultural, sosial ekonomi, gaya hidup, kebutuhan terhadap kehidupan seksual, dan sebagainya (Achadiat, 2007). Studi yang dilakukan oleh (Duke, 1999) University AS, menunjukkan bahwa tidak semua perempuan menopause mengalami penurunan hasrat seksual, 39% wanita berusia 61-65 tahun memiliki aktivitas seksual tidak sama seperti 27% wanita berumur 66-71 tahun, 13% wanita menopause mempunyai hasrat lebih tinggi dibandingkan ketika masih muda (Rachmawati, 2006). Hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan di kelurahan Kampung Baru. Berdasarkan wawancara pada 4 wanita yang sudah mengalami menopause, 2 diantaranya mengatakan aktivitas seksualitas jarang dilakukan karena beranggapan sudah tidak penting, sudah tidak berarti lagi bagi suaminya dan tidak layak lagi untuk melakukan aktivitas seksualitas setelah menopause sehingga cemas ketika melakukan hubungan badan. Satu orang wanita mengatakan malas melakukan hubungan seksual, dan satu wanita mengatakan masih tetap melakukan aktivitas seksual walaupun jarang. Anggapan yang salah tentang seksualitas masa menopause dapat menimbulkan kecemasan, karena mereka takut tidak bisa melayani suami dengan baik akan mencari wanita lain atau malah menceraikannya, karena dari mereka tidak sedikit yang kemudian merasa tidak berarti lagi bagi suaminya. Pemahaman yang benar tentang seksualitas pada masa menopause di harapkan kecemasan, ketakutan dan masalah-masalah dalam seksualitas dapat di minimalkan. Berdasarkan studi pendahuluan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di kelurahan kampung baru. Oleh karena itu penulis ingin meneliti

4 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi seksual pada ibu menopause aktivitas di kelurahan kampung baru, Bandar Lampung. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas dan mengingat masih adanya kecemasan maupun anggapan yang salah tentang seksualitas pada masa menopause maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi seksual pada ibu menopause dikelurahan Kampung Baru, Bandar Lampung. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi seksual pada ibu menopause di kelurahan Kampung Baru, Bandar Lampung 2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui apakah menarche berpengaruh terhadap fungsi seksual pada ibu menopause 2. Untuk mengetahui apakah beban pekerjaan berpengaruh terhadap fungsi seksual pada ibu menopause 3. Untuk mengetahui apakah jumlah anak berpengaruh terhadap fungsi seksual pada ibu menopause 4. Untuk mengetahui apakah usia melahirkan berpengaruh terhadap fungsi seksual pada ibu menopause

5 5. Untuk mengetahui apakah pemakaian alat kontrasepsi berpengaruh terhadap fungsi seksual pada ibu menopause 6. Untuk mengetahui apakah merokok berpengaruh terhadap fungsi seksual pada ibu menopause 7. Untuk mengetahui apakah mengkonsumsi alkohol berpengaruh terhadap fungsi seksual pada ibu menopause 8. Untuk mengetahui apakah riwayat penyakit berpengaruh terhadap fungsi seksual pada ibu menopause. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ibu Menopause Dapat memberikan pemahaman dan dapat di gunakan untuk mengetahui berbagai masalah yang dialami ibu masa menopause dalam aktivitas seksualnya. 2. Bagi Masyarakat Dapat memberikan kepada masyarakat bahwa mitos yang beredar tentang seksualitas pada masa menopause yang ada di masyarakat selama ini tidak benar. 3. Bagi Peneliti. Peneliti dapat mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan ibu menopause dalam melakukan aktivitas seksualitasnya sehingga dapat menambah wawasan peneliti tentang aktivitas seksualitas pada masa menopause.

6 4. Bagi Peneliti lain Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya untuk permasalahan yang sama. 5. Bagi institusi pendidikan Penelitian ini diharafkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan bagi institusi pendidikan terutama didalam ilmu kedokteran. E. Kerangka Penelitian Dari teori Green (2005) penulis membangun kerangka teori yang merupakan dasar untuk membangun kerangka konsep dalam penelitian yaitu : ibu yang masih usia produktif mengalami menopause karena dipengaruhi beberapa faktor : pertama faktor predisposisi yaitu menarche, beban pekerjaan, jumlah anak, usia melahirkan, pemakaian kontrasepsi, merokok, mengkonsumsi alkohol dan riwayat penyakit, kedua faktor pemungkin yaitu seperti akses pelayanan kesehatan, akses informas, lingkungan fisik. Ketiga faktor penguat/pendorong ( reinforcing factor) seperti dukungan suami, dukungan kelompok sebaya, dukungan tokoh masyarakat dan tokoh agama, selanjutnya dapat dilihat dalam kerangka teori berikut ini :

7 1. Kerangka Teori Skema Kerangka Teori Faktor predisposisi 1. Menarche 2. Beban kerja 3. Jumlah anak usia melahirkan 4. Pemakaian alat kontrasepsi 5. Merokok mengkonsumsi alkohol Faktor penguat/pendorong 1. Keluarga/suami 2. Petugas kesehatan 3. Masyarakat 4. Tokoh masyarakat Perubahan perilaku ibu Faktor pemungkin dan pendukung 1. Ketersediaan fasilitas 2. Ketersediaan tempat rujukan Sumber ; Green dan Kreuter, health program planing tahun 2005

8 2. Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep yang diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2002). Sebagai acuan dalam membuat suatu kerangka konsep penelitian penulis menggunakan perubahan perilaku ibu menopause akan menimbulkan stres yang berlebihan, sebaliknya apabila mengerti terhadap proses fisiologis yang menyebabkan perubahan menstruasi ini akan memberikan kekuatan kesehatan untuk sehat, sehingga perempuan dapat berperilaku normal dalam menghadapi menopause, perilaku perempuan menopause dapat dipengaruhi beberapa faktor yang tergambar dalam skema dibawah ini : Skema Kerangka Konsep Faktor predisposisi : 1. Menarche 2. Pekerjaan 3. Jumlah anak 4. Usia melahirkan 5. Pemakaian alat kontrasepsi 6. Merokok 7. Mengkonsumsi alkohol 8. Riwayat penyakit Fungsi seksual ibu Variabel Terikat Variabel bebas

9 F. Hipotesis Hipotesis penelitian ini : a. Ada hubungan antara menarche wanita menopause dengan fungsi seksual di kelurahan kampung baru b. Ada hubungan antara pekerjaan wanita menopause dengan fungsi seksual di kelurahan kampung baru c. Ada hubungan antara jumlah anak wanita menopause dengan fungsi seksual di kelurahan kampung baru d. Ada hubungan antara usia melahirkan wanita menopause dengan fungsi seksual dikelurahan kampung baru e. Ada hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi wanita menopause dengan fungsi seksual dikelurahan kampung baru f. Ada hubungan antara konsumsi alkohol wanita menopause dengan fungsi seksual dikelurahan kampung baru g. Ada hubungan antara merokok wanita menopause dengan fungsi seksual dikelurahan kampung baru h. Ada hubungan antara riwayat penyakit wanita menopause dengan fungsi seksual dikelurahan kampung baru