BASE TRANSCEIVER STATION HUAWEI 3606C PADA TELKOM FLEXI SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
2. Code Division Multiple Access

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

BASE TRANSCEIVER STATION 3606 PADA PT.TELKOM DIVISI FIXED WEIRELESS NETWORK RO SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

PENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik

BAB II TEORI PENUNJANG

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

Makalah Seminar Kerja Praktek PENANGANAN ALARM PADA AIRBRIDGE BTS3606CE DAN TRANSMISI BAKRIE TELECOM

BAB II LANDASAN TEORI

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

BAB III PERANGKAT 3G RBS 3116

Bluetooth. Pertemuan III

ARSITEKTUR PADA BASE TRANCEIVER STATION NOKIA ULTRASITE

SISTEM SELULAR. Pertemuan XIV

Code Division multiple Access (CDMA)

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

MONITORING DAN PENANGANAN GANGGUAN JARINGAN CDMA

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network. 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS. Konsep selular mulai muncul di akhir tahun 1940-an yang digagas oleh

Apa perbedaan antara teknik multiplex dan teknik multiple access??

BAB III LANDASAN TEORI

Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang berkaitan dengan generasi ke-tiga (3G), CDMA menjadi teknologi pilihan masa

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 267 / DIRJEN / 2005 TENTANG

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

BAB II LANDASAN TEORI

Universal Mobile Telecommunication System

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK Penggunaan HUAWEI PDSN9660 Packet Data Serving Node dalam Jaringan Komunikasi CDMA2000 1x

BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM

BAB II LANDASAN TEORI

I. Pembahasan. reuse. Inti dari konsep selular adalah konsep frekuensi reuse.

TEKNOLOGI SELULER ( GSM )

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

BAB III KONFIGURASI JARINGAN CDMA 450

SISTEM KOMUNIKASI CDMA Rr. Rizka Kartika Dewanti, TE Tito Maulana, TE Ashif Aminulloh, TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

BAB II DASAR TEORI.

10/13/2016. Komunikasi Bergerak

PERANGKAT SGSN R7 ( SERVING GPRS SUPPORTING NODE

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran...

ANALISIS PENGARUH KONTROL DAYA TERHADAP KAPASITAS SISTEM CDMA X

PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Multiple Access

Cell boundaries (seven cell repeating pattern)

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

PERANGKAT DAN ALARM PADA BTS SIEMENS TELKOMSEL Aditya Wibowo (L2F606002)

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN


Wireless Technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel.

Pengaruh Pilot Pollution terhadap Performansi

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SELULER. Komponen fundamental dari suatu sistem GSM (Global System for Mobile

Kata kunci : BTS, maintenance, gangguan, power.

BAB III SISTEM JARINGAN TRANSMISI RADIO GELOMBANG MIKRO PADA KOMUNIKASI SELULER

MEKANISME HANDOVER PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI CDMA

Makalah Seminar Kerja Praktek Monitoring Dan Penanganan Alarm Pada BTS 3606

ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN PADA SISTEM CDMA (STUDI KASUS TELKOM FLEXI MEDAN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam hal ini jarak minimum frequency reuse dapat dicari dengan rumus pendekatan teori sel hexsagonal, yaitu : dimana :

Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital

KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO)

KONSEP DASAR SELULER. (DTG3G3) PRODI D3 TT Yuyun Siti Rohmah,ST.,MT

ANALISA CALL SUCCES RATE PADA JARINGAN CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS ( CDMA )

BAB II DASAR TEORI. menjadi pilihan adalah teknologi GSM (Global System for Mobile

BAB II CDMA (CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS) Konsep selular mulai muncul di akhir tahun 1940-an yang digagas oleh

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI VSAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

ANALISIS PERFORMANSI RADIO BASE STATION (RBS) FLEXI DI BASE STATION CON TROL (BSC) KOTA 2 JAKARTA BARAT UNTUK TRAFIK SUARA DAN DATA

Makalah Seminar Kerja Praktek UPGRADE POWER TRANSMISSION 3G KEADAAN CONGESTION

BAB II TEORI DASAR. Public Switched Telephone Network (PSTN). Untuk menambah kapasitas daerah

BAB III ANALISIS TRAFIK DAN PARAMETER INTERFERENSI CO-CHANNEL

MAKALAH KOMUNIKASI DIGITAL

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel

BAB II TEKNOLOGI SELULER GSM. (Frequency Division Multiple Access), metode TDMA (Time Division Multiple

Makalah Seminar Tugas Akhir PENINGKATAN KAPASITAS SEL CDMA DENGAN METODE PARTISI SEL

OPTIMASI JARINGAN DAN INVESTIGASI SITE WCDMA 3G MENGGUNAKAN PROGRAM MAP INFO PROFFESIONAL 8.5 DAN TEMS DATA COLLECTION 8.1

Sistem Komunikasi Modern Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

MULTIPLEXING. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSEP CELLULAR DENNY CHARTER, ST. Websites :

METODE PENGUJIAN ALAT DAN/ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK

KARYA ILMIYAH LINGKUNGAN BISNIS. Nama : Ahmad Hermantiyo NIM :

Pengertian Multiplexing

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) X MENGGUNAKAN TEMS

Transkripsi:

Makalah Seminar Kerja Praktek BASE TRANSCEIVER STATION HUAWEI 3606C PADA TELKOM FLEXI SEMARANG Febry Santo (L2F 008 122) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRAK Di dalam dunia telekomunikasi saat ini perkembangan teknologi sangatlah pesat. Berbagai macam kemajuan dalam bidang telekomunikasi meliputi dalam hal-hal infrastruktur maupun dalam pelayanan yang dapat disediakan kepada pelanggan. Sehingga bisa dilakukan pengiriman informasi dari tempat jauh hanya dengan menggunakan jaringan telekomunikasi. Proses pengiriman melibatkan peralatan transmisi. Salah satu teknologi dari alat telekomunikasi yang digunakan adalah Base Transceiver Station (BTS) Huawei 3606C. Base Transceiver Station Huawei 3606C bekerja pada jaringan CDMA (Code Division Multiple Access) merupakan bagian dari Base Station Subsystem ( BSS ) yang bertanggung jawab pada transmisi radio. Fungsi utama BTS adalah untuk mengawasi hubungan radio, seperti hubungan langsung dengan Mobile Station ( MS ) dan melengkapi keperluan-keperluan base station radio penerima. Kualitas dari BTS sangat dipengaruhi oleh lingkungan, antara lain topologi (geografis),dan gedung-gedung tinggi. Kata Kunci : BTS Huawei3606C, CDMA. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang terus berkembang dengan pesat dewasa ini membawa pengaruh yang cukup besar pada persaingan bisnis di bidang telekomunikasi itu sendiri, terutama di bidang telekomunikasi seluler. Bertambahnya jumlah pengguna jasa telekomunikasi seluler di berbagai daerah memicu bertambahnya jumlah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi seluler. Akibatnya perusahaan telekomunikasi berlomba melakukan ekspansi dengan memperluas jaringan telekomunikasi seluler perusahaan mereka di berbagai daerah dengan cara membangun menaramenara BTS (Base Tranceiver Station), bahkan sampai ke pelosok daerah, sebagai suatu bentuk usaha meningkatkan layanan bagi pelanggan. Munculnya perusahaan-perusahaan operator seluler baru juga membuka peluang munculnya bisnis baru di bidang ini. Saat ini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang mendukung industri telekomunikasi seluler dengan menawarkan penyewaan menara BTS terpadu bagi perusahaanperusahaan operator seluler. Setiap menara BTS terpadu dapat dipasangi lebih dari satu BTS dari perusahaan operator seluler yang berbeda dengan kontrak jangka panjang, rata-rata selama sepuluh tahun untuk setiap perusahaan operator seluler. Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter dicoding dan disebar dengan bandwidth sebesar 1.25 MHz (spread spectrum), kemudian pada sisi receiver dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan. PT TELKOM Indonesia tbk. melalui Divisi Telkom Flexi akan memanfaatkan CDMA sebagai telepon fixed wireless digital yang digunakan sebagai telepon rumah (fixed phone) dan telepon bergerak (mobility). Para pakar teknologi telepon seluler sepakat bahwa kecanggihan CDMA jauh melebihi GSM yang sekarang ini banyak dipergunakan oleh operator telepon seluler di Indonesia. Para pelaku bisnis telepon seluler (hand phone) memperkirakan bahwa TELKOMFlexi mendapat sambutan positif masyarakat mengingat tarifnya jauh berada dibawah GSM karena biaya investasinya sangat murah. Teknologi BTS Huawei 3606C memberi teknologi dalam sistem transmisi frekuensi radio dimana sejak Oktober tahun 2007 frekuensi yang digunakan untuk CDMA adalah 800 MHz hal ini karena adanya regulasi dari pemerintah. RBS juga memiliki berbagai macam jenis sesuai yang tergantung kepada tempat pemasangannya, apakah di dalam atau di luar ruangan. RBS 1127 merupakan generasi pertama RBS CDMA2000 Ericsson. Sejak berganti frekuensi ke 800 MHz, Telkom Flexi menggunakan BTS bermerk Huawei dengan seri 3606C. 1.2 Tujuan Tujuan dari Kerja Praktek di Divisi Telkom Flexi PT TELKOM Semarang adalah : a. Mengetahui tentang Spesifikasi Base Transceiver Huawei 3606C b. Mengetahui Fungsi masing-masing modul yang terdapat pada Subrack Base Transceiver Huawei 3606C 1.3 Pembatasan Masalah Dalam melakukan penyusunan laporan kerja praktek ini, agar pembahasan menjadi terarah, penulis akan membatasi kajian mengenai masalah yang dibahas. Adapun pembahasan yang penulis angkat adalah spesifikasi dan fungsi masing-masing modul

yang terdapat pada subrack Base Transceiver Huawei 3606C. 2. Code Division Multiple Access 2.1 Pengertian Code Division Multiple Access CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik akses jamak (Multiple Access) yang memisahkan percakapan dalam domain kode. CDMA merupakan teknologi digital tanpa kabel (Digital Wireless Technology) yang pertama kali dibuat oleh perusahaan America Qualcomm CDMA merupakan beberapa penggunaan dari berbagai spektrum frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda. Hal ini menyebabkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise. Untuk menandai user yang memakai spektrum frekuensi yang sama, CDMA menggunakan kode yang unik yaitu PRC3 (Pseudo-Random Code Sequence). Berbeda dengan FDMA (Frequency Division Multiple Access), maka CDMA menggunakan waktu dan frekuensi yang sama dalam akses untuk masing-masing user. Penggunaan frekuensi dan waktu yang sama menyebabkan CDMA rentan terhadap interferensi. Semakin besar interferensi yang terjadi, maka kapasitas CDMA semakin kecil. CDMA membawa manfaat yang besar dan berada diatas teknologi serupa yang lain saat ini. CDMA menawarkan kapasitas jaringan yang terbesar untuk melayani lebih banyak pelanggan dengan biaya infrastruktur yang sama. CDMA menawarkan kecapatan transmisi data paling tinggi diantara yang lain. Setiap pemakai di assign dengan bilangan biner yang dinamakan Dirrect Sequence Code (DCS) ketika terjadi panggilan. DCS adalah sinyal yang dibangkitkan oleh Linier Modulation dengan Wideband Pseudorandom Noise (PN) sequence, sehingga Direct Sequence CDMA menggunakan wider signal dari FDMA maupun TDMA. Wideband Signal berfungsi untuk mengurangi interferensi dan dapat melakukan frekuensi reuse antar cell berlangsung berdampingan. Seluruh pengguna bersama-sama berada dalam range spektrum radio frekuensi. Kode-kode dibagi pada MS dan BS yang disebut Pseudorandom Noise (PN) sequence. Masing-masing kode/pemakai adalah layer dan secara simultan ditransmisikan ke seluruh carrier. Keunikan dari CDMA adalah jumlah phone call yang dapat di-handle oleh carrier terbatas dan jumlahnya tidak pasti. Kanal trafik dibuat dengan penentuan masing-masing pengguna kode dengan carrier. 2.2 Arsitektur Jaringan CDMA Sistem CDMA yang digunakan oleh standar Amerika terdiri dari 3 bagian utama yang terinterkoneksi dan berinteraksi diantara mereka sendiri serta dengan para penggunanya, melalui antarmuka jaringa. Masing-masing subsistem ini adalah Base Station Subsistem (BSS), Network Switching Subsistem (NSS), Packet Core Network (PCN). Diluar komponen utama tersebut terdapat Mobile Station (MS) yang merupakan sisi pelanggan jaringan dan Network Management Subsistem (NMS). Gambar 1 Arsitektur Jaringan CDMA 2.3 Base Station Subsystem (BSS) Base Station Subsytem (BSS) juga dikenal sebagai subsistem radio, yang menyediakan dan mengatur jalur transmisi radio antara ponsel dengan MSC. BSS juga mengatur antarmuka radio antara ponsel dengn subsistem CDMA lainnya. Setiap BSS terdiri dari banyak pengendali BTS atau yang disebut dengan Base Station Controller (BSC), yang menghubungkan ponsel dengan NSS melalui MSC. Ponsel berkomunikasi dengan BSS melalui antarmuka radio. Seperti telah disebukan diatas, BSS terdiri dari banyak BSC yang dihubungkan ke sebuah MSC, dan setiap BSC umumnya mengendalikan sampai beberapa ratus BTS. Dilapangan, beberapa BTS mungkin berlokasi di tempat yang sama dengan BSC-nya, beberapa BTS lainnya terdistribusi jauh dari BSC, dan secara fisik dihubungkan ke BSC melalui jalur minilink, HDSL, Fiber atau jalur sewa khusus. Base Station Subsistem (BSS) memiliki fungsi bertanggung jawab untuk semua hubungan radio pada sistem, seperti: - Komunikasi radio dengan unit bergerak - Proses handover pembicaraan antara satu sel ke sel lain - Manajemen seluruh jaringan radio dan data konfigurasi sel -

BSS terdiri atas dua perangkat utama, yaitu: a) Base Transceiver Station (BTS) b) Base Station Controller (BSC) 2.4 Base Transceiver Station (BTS) Base Transceiver Station (BTS) merupakan tempat beradanya perangkat-perangkat yang berhubungan langsung dengan MS. Fungsi dari Base Transceiver Station adalah: - Menangani encoding dan decoding CDMA - Menangani hubungan frekuensi radio CDMA spread-spectrum dengan MS (Mobile Station) Secara garis besar suatu BTS tersiri atas antenna selular dan Radio Base Station (RBS). Pada Telkom Flexi, RBS diganti dengan BTS 3606C Huawei. 2.5 Base Station Controller (BSC) Base Station Controller (BSC) menatur semua fungsi hubungan radio dari jaringan CDMA. Fungsi dari sebuah BSC antara lain : - Digunakan untuk routing paket data diantara BSS - Untuk pengalokasian sumber daya radio pada RBS dan BSC - Menangani terjadinya proses handoff yang memungkinkan pelanggan berpindah antar RBS dalam satu cakupan BSC. - Mengatur power control CDMA yaitu mengatur pengaturan daya yang berdasar kualitas sinyal yang diterima tiap pengguna. - Pewaktuan pada system, yaitu distribusi sinkronisasi pada setiap proses yang terjadi - Pemrosesan pemilihan layanan - Melayani koneksi ke PDSN (PCN) untuk layanan paket data. Selain itu BSC dan BTS masing-masing juga memiliki sebuah antena GPS (Global Positioning Sistem) yang berguna untuk sinkronisasi clock paada RBS dan BSC yang mengacu pada referensi clock pada satelit. 3. BASE TRANSCEIVER STATION HUAWEI 3606C 3.1 Latar Belakang BTS merupakan transceiver yang mendefinisikan sebuah sel dan menangani hubungan link radio dengan MS. BTS terdiri dari perangkat pemancar dan penerima, seperti antenna dan pemrosesan sinyal untuk sebuah interface. BTS berkomunikasi dengan MS melalui Um interface. Di dalam BTS terdapat komponen yang sangat penting yaitu Radio Base Station. RBS (Radio Base Station) mempunyai beberapa model sesuai aplikasi yang diinginkan dimana untuk frekuensi 800 MHz biasa dipakai untuk selular dan 1900 MHz digunakan untuk PCS (Personal Communication System). Akan tetapi sejak Oktober tahun 2007 frekuensi yang digunakan untuk CDMA adalah 800 MHz hal ini karena adanya regulasi dari pemerintah. RBS juga memiliki berbagai macam jenis sesuai yang tergantung kepada tempat pemasangannya, apakah di dalam atau di luar ruangan. RBS 1127 merupakan generasi pertama RBS CDMA2000 Ericsson. Sejak berganti frekuensi ke 800 MHz, Telkom Flexi menggunakan BTS bermerk Huawei dengan seri 3606C. 3.2 Interface dari BTS Huawei 3606C Gambar di bawah ini merupakan interface signaling standard dari BTS 3606C. Seperti terlihat dari gambar tersebut bahwa BTS 3606C bisa men-support Um interface dan Abis interface. Melalui interface tersebut BTS ini mampu bekerja dengan BSC dan MS/AT. MS BTS BSC Gambar 2. Interface BTS 3606C Tabel 1 Interface BTS 3606C Interface Peer Protocol Signalling protocol Transmission Abis BSC AF-PHY-0064.000 ANSI TI.627-1993 RFC791 Internal protocol E1/T1/FE Um MS/AT 3GPP2 A.R0003 IS-2000-2-A IS-2000-3-A TSB2000 Air interface protocol Radio Wave 3.3 Keunggulan BTS Huawei 3606C Adapun keunggulan dari BTS Huawei 3606 C adalah sebagai berikut : 1. Cocok dengan frekuensi 450 MHz, 800 MHz, 1.9 GHz, 2.1 GHz, dan support dual frequency. Support konfigurasi campuran pada 1X dan EV-DO. Pada Telkom Flexi digunakan frekuensi 800 MHz 2. Total power transmist pada top cabinet 40W, maksimum dari tiga ODU (Outdoor Unit) soft BTSs dapat di cascade dan penyebaran sinyalnya efektif. 3. Kapasitas kanal pada BTS 3606C telkom flexi support sampai maksimal 2 x 128 panggilan atau 256 panggilan dan minimal 32 panggilan, tergantung pada traffic suatu wilayah yang menggunakan telkom flexi.

3.4 Struktur Fisik BTS Huawei 3606C BTS Huawei 3606C dibagi dalam 3 level, yaitu: Cabinet Subrack Board and Module 3.4.1 Cabinet Kabinet pada BTS 3606C sudah memenuhi standar IEC297, power supply yang digunakan -48 volt DC/ +24 volt DC. Bentuk fisik dari BTS ini sebagai berikut: - Power Supply Subrack Subrack ini berada di bagian atas sebelah kiri dalam cabinet. Di dalamnya terdapat modul SPSU. - Fan Drawer Fan Drawer terdapat di bagian paling bawah dari cabinet dan berfungsi untuk mengurangi panas yang dihasilkan oleh modul-modul yang terdapat di dalam subrack. 3.4.3 Board and Module Dibawah ini merupakan gambar konfigurasi cabinet BTS Huawei 3606C pada BTS Mrican. Gambar 3 Bentuk fisik BTS 3606C Gambar 5 Konfigurasi Cabinet BTS 3606C yang terlihat pada Program Service Maintenance System pada BTS Mrican Fungsi dari tiap board dan module BTS Huawei 3606C : Gambar 4 Konfigurasi Cabinet BTS 3606C 3.4.2 Subrack Subrack dalam kabinet BTS 3606C, yakni : - Baseband Subrack Subrak ini berada di bagian tengah sebelah kiri dalam cabinet. Di dalam subrack ini terdapat modul BCIM, BCKM, CCPM dan CECM. - RF Subrack Subrack ini berada di bagian atas sebelah kanan dalam cabinet. Di dalamnya terdapat modul STDM dan SPAM. Tabel 2 Board dan Module BTS Huawei 3606C Nama Fungsi BCIM BCKM CCPM Menghubungkan antara BTS dengan BSC Mengont1rol dan mengatur sistem BTS Pengoperasian dan pemeliharaan BTS Sebagai clock signal untuk seluruh system Memproses traffic data pada forward dan reverse channels dalam sistem CDMA20001X

CECM STDM SPAM STRM SPSU Memproses traffic data pada forward dan reverse channels dalam sistem CDMA20001X EV-DO (Standalone Transceiver Duplex Filter Module) adalah modul transceiver duplex filter mandiri. STDM berfungsi untuk menerima dan mengirimkan sinyal radio untuk komunikasi antara sistem jaringan dengan MS (Mobile Station) Memperkuat keluaran dari RF modulation signals dengan STRM Memperkuat alarm yang berhubungan dengan power amplifier Memodulasikan/mendemodulasikan sinyal baseband IQ di dalam multichannel mode, dan melaksanakan upconversion/ down-conversion untuk sinyal-sinyal tersebut Mensuplay power ke dalam cabinet dan memonitor power supply. 3.5 Logical Structure BTS Huawei 3606C Logical structure pada BTS 3606C terdiri dari beberapa subsystem antara lain: - Baseband subsystem - RF subsystem - Power supply subsystem - Antenna subsystem Gambar 6 Logical structure BTS 3606C 3.5.1 Baseband Subsystem Baseband Subsystem memiliki fungsi : - Menyediakan Abis Interface dan memproses sinyal berdasarkan Abis interface protocol. - Menyediakan high-speed serial port ke RF subsystem - Memproses sinyal berdasarkan protocol dari Um physical layer dan common channel (CCH) media access control (MAC) layer. - Memodulasikan/ mendemodulasikan baseband signal CDMA 2000 1X dan CDMA 2000 1x EV-DO dan mengcoding/ decoding CDMA channel. - Mensinkronisasikan clock signal dari BTS. - Melakukan system resource management, O & M dan environment monitoring 3.5.2 RF Subsystem Pada forward link, subsystem ini berfungsi untuk : - Memfilter sinyal yang dikirimkan. - Mengirimkan sinyal ke antenna subsystem. Pada reverse link, subsystem ini berfungsi untuk : - Memfilter sinyal yang diterima untuk menekan interferensi. - Melakukan low-noise amplification. - Mengirimkan sinyal ke baseband subsystem. 3.5.3 Antenna Subsystem Antenna subsystem terdiri dari RF Antenna dan Satellite Synchronization Antenna. RF Antenna RF Antenna terdiri dari beberapa komponen : - Transmit and receive antennas - Feeders - Jumpers RF Antenna mengirimkan dan menerima sinyal melalui Um interface. Satellite Synchronization Antenna Satellite Synchronization Antenna terdiri dari beberapa komponen : - Satellite signal receiving antenna - Feeder - Jumper - Lightning arrester Satelitte Synchronization antenna menerima sinyal sinkronisasi dari satelit GPS dan LONASS agar terdapat clock yang tepat pada BTS. 3.5.4 Power Supply Subsystem Subsystem ini men-support power input sebesar 48 volt DC atau + 24 volt DC sebelum mendistribusikannya ke modul-modul di dalam subrack. Jika power input +24 volt DC, akan langsung di suplay ke modul. Power supply subsystem memiliki fitur-fitur : - Current equalizing - Hot backup - Centralized management - Distributed power supply

3.6 Gangguan-gangguan pada sekitar lingkungan pada BTS Huawei 3606C Keadaan lingkungan pada BTS sangat berpengaruh terhadap modul-modul didalamnya. Di dalam shelter BTS ditempatkan alat semacam sensor untuk memantau keadaan lingkungan, apakah dalam keadaan yang sesuai dengan ambang batas yang diizinkan atau tidak. Parameter penting yang dipantau yaitu temperatur ruangan, tingkat kelembaban, adanya genangan air dan juga apakah ruangan tersebut tertutup dengan sempurna atau tidak. Apabia terdapat keadaan yang tidak sesuai, maka sensor akan menangkapnya dan kemudian mengirimkan laporan ke server serta akan memunculkan alarm sehingga dapat ditangani lebih lanjut oleh para teknisi. Alarm-alarm yang dikirimkan diantaranya: Humidity alarm of equipment too high Acces control alarm of equipment room Temperature alarm of equipment too high Water logging alarm of equipment room Jika alarm ini sering muncul maka cara mengatasinya yaitu dengan men-setting ulang ambang batas alarm atau memperbaiki secara langsung. Adapun gangguan selain lingkungan pada BTS adalah Low Voltage input, hal ini dikarenakan kurangnya asupan daya pada BTS ke dalam modul (board) pada BTS 3606C. Sebab-sebab hal ini terjadi karena: - Terjadinya gangguan penyaluran daya yang diberikan ke dalam bts tidak stabil dari rectifier - Ada nya pemadaman pln sehingga daya yang diberikan berkurang tetapi BTS biasanya dicatu dengan DC supply (-48 V), yang dihasilkan oleh rectifier system yang dilengkapi dengan battery yang akan memback up system bila PLN mati, biasanya back-up time berkisar antara 2-4 jam. 4. KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem telekomunikasi CDMA20001X merupakan pengembangan dari CDMAone, dimana didalamnya juga terintegrasi layanan paket data. 2. CDMA2000 memiliki dua macam kanal yaitu kanal fundamental dan kanal supplemental. Kanal fundamental sebesar 9,6 Kbps biasa digunakan untuk panggilan suara, sedangkan kanal supplemental digunakan ketika melakukan panggilan paket data berkecepatan tinggi minimal dua kali kecepatan kanal fundamental, dan maksimal mencapai 153,6 Kbps 3. Unit logis BTS3606 yang digunakan pada Telkom Flexi terdiri dari 4 bagian utama yaitu baseband subsystem, RF subsystem, power supply subsystem dan antenna subsystem. 4. BTS3606 memiliki beberapa keunggulan seperti aplikasi lebih lebar (cocok untuk frekuensi450m, 800M, 1.9G, 2.1G), support konfigurasi pada CDMA 2000 1X. DAFTAR PUSTAKA [1] CDMA BSS Product Training Volume 1, Huawei Technologies. 2007. [2] CDMA BSS Product Training Manuals Volume 1, Huawei Technologies. 2007. [3] Santoso, Gatot. 2004. Sistem Selular CDMA, Yogyakarta: Graha Ilmu. [4] Huawei BTS. http://scibd.com/doc/ 14146608/HUAWEI- BTSimthiyazecesifycom [5] Pengertian CDMA. http://en.wikipedia.org/wiki/ Wavelength-division multiplexing BIODATA Febry Santo (L2F008122). Lahir di Jakarta, 14 Februari 1990. Menempuh pendidikan di SDN 01 Papanggo, SMPN 129 Jakarta, SMAN 80 Jakarta, dan sekarang tercatat sebagai Mahasiswa Teknik Elektro UNDIP, Angkatan 2008, Konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi. Menyetujui Dosen Pembimbing Ajub Ajulian Zahra, S.T., M.T. NIP. 197107191998022001