BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh terhadap lembaga pendidikan. Sejalan dengan itu, maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. siswa akan terlatih menemukan sendiri berbagai konsep secara holistic, bermakna

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkemampuan dan berketerampilan, mampu diandalkan dan. mampu menghadapi tantangan persaingan era pasar bebas.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang berada di front line sebagian besar adalah tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini, diantaranya dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin terbuka untuk saling bekerja sama dan saling melengkapi. Di sisi lain, era

BAB I PENDAHULUAN. dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah kejuruan/ madrasah aliyah kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier, menjadi tenaga kerja di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

Oleh : Pengaruh kreatifitas siswa dan prestasi belajar mata diklat produktif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. hekekatnya untuk membangun suatu Negara dibutuhkan individu individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan posisi yang strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuaan dan teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat,

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu, hal tersebut dapat dilihat dari semangat dan prestasi belajar siswa

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. akan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia dalam. mengoptimalkan dan memaksimalkan perkembangan seluruh dimensi

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat ditempuh melalui lembaga pendidikan formal dan non formal. Hal ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang mempunyai kemampuan untuk bersaing dan bekerja sama dengan lingkungannya, serta mampu membuka dan mengelola usaha sendiri. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami kemajuan pesat dan menjadikan peradaban manusia mengalami perubahan. Hal ini menyebabkan terjadinya revolusi pada tatanan kehidupan manusia. Manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran. Dengan akal dan pikiran tersebut manusia selalu berkeinginan untuk melakukan penemuan-penemuan baru yang bermanfaat guna meningkatkan kesejahteraan hidup. Oleh sebab itu, maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai, disiplin, memiliki motivasi yang tinggi kreatif serta produktif merupakan faktor yang menentukan kesejahteraan hidup manusia. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional. Salah satu jenjang pendidikan yang bertanggung jawab terhadap penyedia Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas ialah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari lembaga pendidikan yang mengarah pada kejuruan diharapkan harus dapat mendidik dan mengarahkan para peserta diklatnya agar dapat memiliki keahlian dan keterampilan dan juga pengetahuan yang cukup sebagai modal dasar untuknya dimasa yang akan datang. 1

2 Dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) kurikulum 2004 bahwa sekolah menengah kejuruan sebagai bagian dari pendidikan menengah bertujuan menyiapkan siswa/tamatan untuk: (1) memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap professional dalam lingkup keahlian Teknik Mesin; (2) mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mengembangkan diri dalam lingkup keahlian Teknik Mesin; (3) menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam ruang lingkup keahlian Teknik Mesin; (4) menjadi warga Negara yang produktif, adaptif dan kreatif. Sesuai dengan tujuan SMK tersebut, bahwa lulusan SMK dipersiapkan menjadi tenaga kerja tingkat menengah dan dapat mengembangkan sikap professional yang produktif dan kreatif. Dengan berpedoman kepada GBPP 2004 diharapkan dapat menghasilkan tenaga-tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Salah satu Sekolah menengah kejuruan yang ada di kota Pangururan adalah SMK HKBP Pangururan. Jurusan otomotif merupakan salah satu jurusan di SMK HKBP Pangururan, yang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya selama melaksanakan pendidikan disekolah. Jurusan Otomotif juga diharapkan sebagai wadah pengembangan bakat serta kreatifitas siswa, yang dapat menghasilkan lulusan terbaik yang dibekali dengan kemampuan berwirausaha bidang teknik mesin otomotif dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat luas. Salah satu langkah nyata pengajaran di Siswa Kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan dapat dilihat dari pemberian materi baik teori maupun praktek sehingga nantinya siswa memiliki soft skill dan kompetensi sesuai kebutuhan Dunia Usaha / Dunia Industri. Sesuai dengan tujuan tersebut diberikan berbagai mata pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu; mata pelajaran normatif, adaptif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran tersebut, mata pelajaran produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia industri. Dari sekian mata Pelajaran

3 produktif mata pelajaran teknik pengelasan merupakan satu mata pelajaran yang diajarkan di Kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan berupa mata Pelajaran praktik yang berbasis kewirausahaan. Dengan di ajarkannya mata pelajaran produktif berbasis kewirausahaan ini maka semakin bertambah wawasan siswa mengenai kewirausahaan sehingga menumbuhkan minat berwirausaha pada siswa. Pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki siswa diharapkan menjadi modal utama dalam mengembangkan ide-ide inovatif sehingga dapat bersaing di dunia kerja. Keberhasilan pada saat melaksanakan kegiatan mata Pelajaran teknik pengelasan tentu saja dipengaruhi oleh adanya penguasaan pengetahuan dan kesiapan siswa serta pandangan ke depan tentang tujuan akhir dari pelajaran itu. Penguasaan pengetahuan ini diwujudkan dalam hasil belajar yang tercermin dalam nilai rapor bulanan dan rapor semester. Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kewajiban belajar adalah hal yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai peserta diklat. Hasil belajar dapat dilihat dari hasil-hasil ujian yang telah dilewatinya. Dimana jika siswa tersebut memperoleh nilai yang bagus maka hal ini mengindikasikan bahwa dia adalah orang yang telah paham dan mengerti dengan pelajaran tersebut dan demikian juga dengan sebaliknya. Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu : (1) Pengaruh yang berasal dari luar diri siswa (faktor ekstern), dan (2) Pengaruh yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (faktor intern). Faktor ekstern adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang datangnya dari luar diri siswa itu sendiri, misalnya : materi pelajaran, kemampuan guru yang mengajar, tingkat ekonomi keluarga, situasi dan kondisi kelas pada saat proses belajar mengajar. Sedangkan faktor intern adalah segala sesuatu yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang datangnya dari dalam diri siswa baik dari rohani maupun jasmani,

4 misalnya : kondisi organ tubuh (panca indera), kecerdasan emosional, potensi/bakat, minat, motivasi, dan lain-lain. Jadi dapat diartikan bahwa berhasil tidaknya pencapaian pendididkan sangat banyak dipengaruhi oleh faktor ekstern dan intern. Salah satu kemungkinan faktor yang membuat hasil ini buruk adalah dari segi ekonomi, disini dapat dilihat bahwa aspek keuangan memang sangat berpengaruh bagi kebutuhan belajar siswa di sekolah. Keluarga adalah salah satu prioritas utama yang ada dipikiran siswa untuk memenuhi segala kebutuhannya. Ekonomi keluarga merupakan faktor yang dilihat siswa pada saat akan berkeinginan untuk melanjutkan sekolah dan belajar karena jika keadaan ekonomi keluarga memadai maka segala kebutuhan penunjang pendidikannya akan terpenuhi. Tetapi ada hal yang tidak kalah penting yaitu kemauan siswa untuk belajar mata diklat teknik pengelasan, kemauan merupakan dorongan atau motivasi dari dalam diri sendiri, pemahaman siswa tentang tujuan akhir dari pembelajaran yang diperolehnya selama disekolah. Salah satu pemikiran siswa tersebut antara lain adalah minat berwirausaha. Minat merupakan suatu aspek psikologi yang mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan perilaku seseorang. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya minat berwirausaha yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yang dimaksud ialah pengalaman hidup dimiliki oleh seseorang termasuk tingkat pengetahuan yang diperoleh secara teori maupun praktek, sedangkan faktor ekstern merupakan dorongan yang berasal dari orang lain baik itu keluarga ataupun lingkungan sekitar. Untuk itu perlu diciptakan suatu iklim yang dapat mengubah pola pikir baik mental maupun motifasi siswa untuk menciptakan lapangan pekerjaan ketimbang mencari pekerjaan.. Sementara itu meningkatnya penghasilan pengusaha tidak mengenal batas waktu, keuntungan akan terus datang selama pengusaha masih mau terus berusaha. Disamping itu minimnya lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja membuat peluang siswa lulusan dari SMK semakin sempit. Hal ini tentunya menjadi perhatian bersama agar lulusan SMK memiliki kualitas yang tinggi dan kompeten.

5 Dari uraian diatas, penulis melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Minat Berwirausaha dan Tingkat Ekonomi Keluarga Terhadap Hasil Belajar Teknik Pengelasan Siswa Kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan Tahun Ajaran 2013/2014 B. Identifikasi Masalah Dengan berpedoman pada latar belakang masalah di atas, maka dapat teridentifikasi faktor-faktor penyebab timbulnya masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimanakah hasil belajar mata pelajaran Teknik Pengelasan pada siswa siswa Kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014? 2. Faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran Teknik Pengelasan pada siswa kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014? 3. Bagaimanakah tingkat ekonomi keluarga terhadap hasil belajar Teknik Pengelasan siswa T.A 2013/2014? 4. Apakah ada hubungan minat berwirausaha dengan hasil belajar Teknik Pengelasan pada siswa kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014? 5. Bagaimanakah hubungan minat berwirausaha dengan hasil belajar Teknik Pengelasan Siswa kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014? 6. Apakah ada hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga dengan hasil belajar Teknik Pengelasan pada siswa kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014? 7. Bagaimanakah hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Terhadap Hasil Belajar Teknik Pengelasan Siswa kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014? 8. Bagaimanakah hubungan Hubungan Minat Berwirausaha dan Tingkat Ekonomi Keluarga Terhadap Hasil Belajar Teknik Pengelasan Siswa kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014?

6 C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terfokus pada suatu masalah maka perlu adanya pembatasan masalah berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini terfokus kepada hasil belajar teknik pengelasan, minat berwirausaha dan tingkat ekonomi keluarga. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara minat berwirausaha dengan hasil belajar Teknik Pengelasan kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014? 2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara tingkat ekonomi keluarga dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014? 3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara minat berwirausaha dan tingkat ekonomi keluarga secara bersama sama terhadap hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan; 1. Untuk mengetahui hubungan yang positif dan berarti antara minat berwirausaha dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014 2. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat ekonomi keluarga dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas X kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014

7 3. Untuk mengetahui hubungan antara minat berwirausaha dan tingkat ekonomi keluarga secara bersama sama terhadap hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas X Otomotif SMK Yayasan Perguruan HKBP Pangururan T.A 2013/2014 F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat praktis a) Sebagai bahan masukan kepada lembaga pendidikan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan b) Menambah pengetahuan bagi peneliti dalam menerapkan teori-teori penelitian pendidikan yang telah dipelajari selama ini. 2. Manfaat teoritis a) Bagi pembaca: hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang mata Pelajaran praktek b) Bagi peneliti berikutnya : hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan dan kerangka acuan bagi penelitian berikutnya.