BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Tingkat keberhasilan pendidikan dapat menentukan kemajuan suatu bangsa. Salah satu keberhasilan pendidikan dapat dicapai melalui peningkatan mutu pendidikan. Baik buruknya mutu pendidikan akan berpengaruh pada sumber daya manusia yang ada di suatu negara. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tidak telepas dari beberapa aspek, salah satunya kejelasan dari tujuan pendidikan itu sendiri. Tujuan pendidikan yang diharapkan dapat dirasakan semua lapisan masyarakat. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional telah dirumuskan dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 pasal 3 tentang sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan lembaga formal yang menyediakan layanan dan fasilitas untuk menunjang berjalannya proses pendidikan. Tolak ukur dari keberhasilan pendidikan di sekolah adalah tinggi rendahnya kualitas siswa yang dihasilkan. Kualitas siswa dapat diukur melalui prestasi belajar yang dicapai setiap siswa. Brown dalam (Uludag & Yaratan, 2013) Prestasi akademik mengacu pada prestasi akademik siswa di sekolah. Menurut Nasrudin (2010:106), Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa, berupa kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di tempat belajar pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam rapor. Seseorang dituntut untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik dalam dunia pendidikan. Prestasi belajar saja belum bisa diandalkan tanpa memiliki skill atau keterampilan yang kompeten. Perwujudan kualitas 1

2 2 sumber daya manusia yang optimal dapat didukung dengan kewirausahaan. Hal ini dimaksudkan dengan prestasi belajar kewirausahaan akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Selain prestasi yang diperoleh seseorang juga memiliki keterampilan. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Slameto (2010:54), dikelompokan menjadi 2 yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri individu yang mencakup faktor jasmaniah, psikologis, dan kelelahan atau stres. Faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Hal ini Menurut Maslach dalam (Yang, 2004), stres yang berlebihan akan berakibat buruk pada kemampuan individu untuk berinteraksi secara normal dengan lingkungannya. Individu akan menderita kelelahan jika mengalami stres dalam jangka panjang dengan intensitas yang cukup tinggi baik fisik ataupun mental. Keadaan inilah yang disebut dengan burnout. Burnout telah ditemukan berdampak negatif terhadap prestasi belajar (Friedman, 2014). Burnout digunakan untuk menggambarkan suatu sindrom yang terjadi melampaui kelelahan fisik karena terlalu banyak pekerjaan. Kelelahan emosional adalah bagian dari itu, tetapi ciri dari burnout adalah kerenggangan yang terjadi di dalam menanggapi overload (Taylor, 2015). Dari fenomena yang terjadi peneliti melihat bahwa banyak siswa yang belajar di bawah tekanan yang cukup besar dan memiliki beban belajar berlebih yang mengakibatkan siswa mengalami burnout. Hasil penelitian dari (Prijayanti, 2015) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel beban kerja dan dukungan sosial terhadap burnout. Beban belajar merupakan peningkatan tingkat kelelahan emosional dan pelepasan. Masalah beban belajar yang berlebihan adalah salah satu faktor yang berdampak pada timbulnya burnout (Rae, 2014). Beban belajar yang berlebihan bisa meliputi kelas padat, banyaknya tugas, latihan rutin, dan latihan rutin lainnya yang melampaui kapasitas dan kemampuan

3 3 individu. Di samping itu, beban belajar yang berlebihan dapat mencakup tingkat kesulitan belajar tersebut yang harus ditangani. Siswa akan merasakan emosional saat belajar sehingga dapat mengarahkan perilaku kelelahan yang disebabkan beban belajar yang berlebihan. Ketika siswa dalam proses pembelajran yang menghadapi banyak masalah, tentu saja mereka merasa overload dan mengakibatkan timbulnya burnout. Penelitian ini menunjukan bahwa beban belajar merupakan faktor terbesar dari student burnout. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi burnout yaitu dukungan sosial. Hasil penelitian dari (Noordin, Othman, Roha, Jais, & Sardi, 2012) bahwa burnout dipengaruhi oleh dukungan sosial dan kepribadian. Dalam belajar, siswa tidak bisa lepas dari kondisi lingkungan belajarnya. Salah satu faktor munculnya burnout pada siswa adalah kondisi lingkungannya yang kurang baik. Ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan siswa mengenai prestasi belajarnya akan mengalami burnout. Munculnya burnout juga bisa timbul karena kurangnya dukungan dari lingkungan dan adanya persaingan yang kurang sehat dalam proses pembelajaran. Dukungan sosial telah berhubungan dengan burnout, dengan adanya dukungan sosial yang lebih besar dapat menurunkan tingkat burnout. Sumber dukungan sosial yaitu dari keluarga, teman, dan masyarakat. Penelitian dari Huebner dalam (Jacobs & Dodd, 2016) menunjukan bahwa dukungan dari teman yang paling banyak berpengaruh pada burnout. Dukungan sosial adalah salah satu faktor penting dalam mempengaruhi burnout. Penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial adalah sumber daya kunci dalam menjaga kesehatan psikologis individu dalam menanggapi stres menurut Beehr dalam (Rae, 2014). Melihat tujuan dan fungsi pendidikan nasional di atas, SMK Prawira Marta merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah menengah kejuruan di Kartasura yang berusaha menghasilkan lulusan yang siap bersaing dalam dunia kerja. SMK tersebut berusaha meningkatkan kualitas lulusannya

4 4 melalui peningkatan pestasi belajar terutama mata pelajaran kewirausahaan. Mata pelajaran kewirausahaan adalah mata pelajaran yang dapat membekali pengetahuan tentang berwirausaha. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti diketahui bahwa sebagian besar siswa kurang tertarik dalam belajar khususnya di mata pelajaran kewirausahaan. Disamping itu siswa menganggap belajar itu sebagai beban. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah prestasi belajar siswa belum mencapai standar yang telah di tetapkan. Siswa dikatakan lulus jika mempu melampaui KKM sebesar 74. Hasil belajar siswa kelas XI menunjukan bahwa hanya 43% nilai siswa diatas KKM dan 57% masih dikatakan belum lulus. Hasil wawancara peneliti dengan guru, terdapat informasi bahwa sebagian besar siswa tidak bersemangat mengikuti pelajaran sehingga prestasi belajar siswa kurang optimal. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik mengangkat judul EFFECT STUDENT BURNOUT SEBAGAI FAKTOR YANG MENJEMBATANI PENGARUH BEBAN BELAJAR DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI SMK PRAWIRA MARTA KARTASURA TAHUN AJARAN 2016/2017. B. Pembatasan Masalah Pembatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian terbatas pada siswa kelas XI di di SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Prestasi belajar yang dimaksut adalah prestasi belajar pada mata pelajaran kewirausahaan yang dicapai siswa setelah melalui proses belajar. 3. Burnout yang dimaksut adalah tingkat burnout yang dialami siswa pada mata pelajaran kewirausahaan 4. Beban belajar yang dimaksud adalah beban belajar yang dialami siswa dalam pelajaran kewirausahaan.

5 5 5. Dukungan sosial yang dimaksut adalah dukungan dari keluarga dan teman. C. Rumusan Masalah 1. Adakah Pengaruh Student Burnout Terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan di SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2016/ Adakah Pengaruh Beban Belajar Terhadap Student Burnout pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI di SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2016/ Adakah Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Student Burnout pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI di SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2016/ Adakah Pengaruh Beban Belajar dan Dukungan Sosial Terhadap Student Burnout pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI di SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2016/ Adakah Pengaruh Beban Belajar dan Dukungan Sosial Melalui Burnout Terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan di SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2016/2017. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk Mengetahui Adakah Pengaruh Student Burnout Terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan di SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2016/ Untuk Mengetahui Adakah Pengaruh Beban Belajar Terhadap Student Burnout pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI di SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2016/ Untuk Mengetahui Adakah Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Student Burnout pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI di SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2016/ Untuk Mengetahui Adakah Pengaruh Beban Belajar dan Dukungan Sosial Terhadap Student Burnout pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI di SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2016/2017.

6 6 5. Untuk Mengetahui Adakah Pengaruh Beban Belajar dan Dukungan Sosial Melalui Burnout Terhadap Prestasi Belajar Kewirausahaan di SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2016/2017. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan pengaruh beban belajar dan dukungan sosial melalui burnout terhadap prestasi belajar kewirausahaan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Sebagai bahan informasi, bahan pertimbangan, dan masukan dalam hal memperhatikan siswa dalam belajar serta menumbuhan semangat siswa untuk belajar. Sehingga, siswa tidak lagi mengalami burnout dan prestasi belajar siswa dapat meningkat. b. Bagi Siswa Menambah informasi baru bagi siswa dalam mengetahui masalah burnout sehingga membantu siswa dalam mencegah dan mengatasi masalah tersebut. c. Bagi Peneliti Lain Memberikan referensi bagi penelitian lain yang berminat dalam masalah yang serupa serta dapat dijadikan bahan pendukung untuk penelitian selanjutnya.