METODE PENELITIAN. untuk umum dan generalisasi (Sugiyono, 2012:199).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh YENDA SARI ( )

III.METODE PENELITIAN. Sugiyono (2011:74) dikatakan Pre-Experimental Designs, karena desain ini

III. METODE PENELITIAN. dengan metode yang digunakan oleh peneliti. pada suatu faktor berkaitan dengan variabel-variabel pada satu

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TK. Tut Wuri Handayani Jalan Pagar Alam Komplek

BAB III METODE PENELITAN. A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di kelompok B2 TK Tut Wuri Handayani yang beralamat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PAUD Amalia yang terletak di Jln M.yunus Blok

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan anak usia dini adalah peletak dasar pada masa keemasan inilah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex post facto yang bertujuan

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2014 : 109) Metode yang digunakan dalam penelitian ini

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental, menurut Sugiyono

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang bersifat non

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

PENGARUH PERMAINAN MODIFIKASI BOLA BASKET TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

SRI LESTARI A53B111014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

III. METODELOGI PENELITIAN. melakukan suatu penelitian dengan melalui metode-metode ilmiah. Penelitian ini

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

KOLASE DAPAT MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK KREBET KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertimbangan sebagai berikut: tempat mengajar. b. Taman Kanak-Kanak tersebut sudah lama berdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja,

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODE PENELITIAN. sebab akibat. Hubungan sebab akibat menunjukkan pengaruh antara suatu variabel

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode ini adalah penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Reseacrh ).

NURKHAYATI A

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

I. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Adapun yang dijadikan subjek penelitian tindakan kelas ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PGPAUD OLEH :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

I. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya (Sukmadinata,

III. METODE PENELITITAN

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:

BAB III METODE PENELITIAN. dalam hipotesis akan menggunakan pre-experimental (non design). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PAUD Melati yang terletak di jalan Telogo Rejo

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Swadaya yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

NAMA : ELNI NIM : :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

BAB III Metodologi Penelitian. Dalam penelitian diperlukan metode penelitian, tujuannya adalah agar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Sumber : Sugiyono, : nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) : nilai posttest (sesudah diberi perlakuan)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN MENGANYAM PADA KELOMPOK B TK 03 SURUH TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

PENGARUH KEGIATANMEWARNAI GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B2 TK BUSTANUL ATHFAL AISYIYAH III PALU

II. KAJIAN PUSTAKA. yang sering disebut perkembangan kognitif. Menurut Gagne (dalam Jamaris,

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Berikut ini definisi

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan melakukan berbagai kegiatan fisik lainnya. Bermain dapat membebaskan

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.

HUBUNGAN KEGIATAN MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) DENGAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK A TK MELATI TONDO KECAMATAN MANTIKULORE

III. METODE PENELITIAN. Metode ini menggunakan metode Pre-Experimental Designs, menurut

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. dilaksanakan dalam kawasan sebuah kelas untuk memperbaiki dan meningkatkan

PERANAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B TK PGRI BAIYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen. Metode

2014/2015. Disusun oleh : A

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi (Sugiyono, 2012:199). Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, penelitian deskriptif pada umumnya merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitianya tidak perlu merumuskan hipotesis (Arikunto, 1998:245). Deskriptif adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi yang dilakukan dengan melakukan pengumpulan data dan analisis atau pengolahan data dan membuat kesimpulan, laporan dengan tujuan membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif mengenai keadaan yang sedang terjadi.

35 B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di PAUD Serasi Mawar Jl. Sultan Haji No.53 Kota Sepang 1 Sepang Jaya, Kedaton Bandar Lampung. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. 3. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi Usia 4-5 Tahun Paud Serasi Mawar Bandar Lampung yang terdiri dari 28 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. C. Design Penelitian Langkah-langkah yang akan penulis ambil dalam penelitian ini adalah tahapan sebagai berikut: 1. Pengambilan subjek dalam penelitian menggunakan populasi studi yaitu 28 orang anak. 2. Pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi. 3. Analisis dilakukan dengan menggunakan presentase dengan menggunakan rumus rubrik yang ada di dalam lembar observasi untuk mengetahui media apa yang paling tepat dalam mengembangkan motorik halus anak.

36 4. Hasil yang peneliti dapat kemudian dianalisis secara mendeskripsikan dan peneliti susun menjadi sebuah laporan agar dapat berguna bagi para pembaca yang ingin melakukan jenis penelitian yang sama dengan peneliti. D. Populasi Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2011: 61). Populasi pada penelitian ini di Paud Serasi Mawar secara keseluruhan berjumlah 50 siswa yang terdiri dari kelas A dan kelas B diantaranya kelas A berjumlah 28 siswa dan kelas B berjumlah 22 siswa. Jika peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, jadi penelitian ini menggunakan populasi studi dimana seluruh kelas A yang berjumlah 28 anak menjadi objek dalam penelitian. E. Definisi Variabel 1. Definisi Variabel Konseptual Variabel bebas : Media Pembelajaran Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2011:3) Mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar akan membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahunan, keterampilan, atau sikap. Media pembelajaran sebagai sumber belajar selain guru inilah disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diciptakan secara terencana oleh pendidik. Media pembelajaran ini berupa adonan

37 yang dapat dibentuk (playdough), menggunakan alat tulis/menggambar, menggunting. Jadi secara konseptual media di atas sebagai media pembelajaran untuk mengembangkan motorik halus anak. Variabel Variabel terikat : Perkembangan motorik halus Motorik halus diartikan sebagai gerakan yang dilakukan dengan menggunakan otot otot halus menurut Arthur S. Rober (dalam Dewi Rosmala, 2005). Dapat dilihat dari kesiapan anak memegang pensil untuk menulis, dimana kemampuan ini dapat diperoleh melalui media pembelajaran motorik halus. menggambar bebas dengan berbagai media (pensil, pensil warna, krayon, kapur tulis, bahan-bahan alam lainya), menciptakan berbagai bentuk dengan menggunakan playdough dan menggunting berdasarkan pola. 2. Definisi Variabel Operasional Variabel bebas : Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk alat bantu guru untuk memudahkan dalam penyampaian pembelajaran dalam bentuk bermain playdough adalah adonan mainan yang terbuat dari tepung yang mudah di bentuk oleh anak yang berguna untuk melatih kegiatan koordinasi jari jemari tangan dengan mata pada motorik halus, dapat juga dengan menggambar didalam menggambar anak akan dilatih cara memegang pensil atau krayon untuk membuat coret-coretan tetapi bermakna untuk anak, berlatih cara mengunting dengan tepat sesuai pola

38 dengan kegiatan tersebut anak akan perkembangan anak optimal terutama perkembangan motorik halus anak. Variabel terikat : Perkembangan Motorik Halus Keterampilan ini melibatkan koordinasi (syaraf otak) yang memerlukan ketepatan untuk berhasilnya keterampilan ini. Kemampuan motorik halus anak dapat dilihat dari keterampilan anak tersebut dalam membentuk dari playdough menggambar dan meronce. Keterampilan motorik halus yang menggunakan jari jemari, tangan dan pergelangan yang tepat, penguasaan motorik halus anak sama pentingnya dengan motorik kasar. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data agar mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. 1. Observasi Langsung (untuk anak) Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2011:196) mengemukakan bahwa, suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun, yaitu proses pengamatan dan ingatan. Observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Observasi ini digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan secara sistematik yang berpedoman pada indikator

39 dalam menstimulasi perkembangan motorik halus anak menggunakan lembar observasi terhadap kegiatan pembelajaran dikelas. Tujuan menggunakan metode ini untuk mencatat hal-hal, perilaku, perkembangan motorik halus anak. 2. Dokumentasi Sugiyono (2011:326), dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan meneliti catatancatatan penting yang sangat erat hubungannya dengan obyek penelitian, baik berupa catatan. Tujuan digunakan metode ini untuk memperoleh data secara jelas dan konkret tentang perkembangan motorik halus anak. Dokumen bisa berbentuk tulisan seperti catatan harian, biografi, peraturan dan kebijakan, bisa berbentuk gambar seperti foto. G. Teknis Analisis Data Teknis analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam proses penelitian, karena disinilah hasil penelitian akan tampak. Analisis data mencakup seluruh kegiatan menganalisa dan menarik kesimpulan dari semua data yang terkumpul. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengemukakan hasil pengukuran data penelitian berupa data kuantitatif yang akan dihitung dengan teknik deskriptif persentase. Teknik analisis data deskriptif presentase dimaksudkan untuk mengetahui status variabel, yaitu yang media apa yang dapat mengembangkan motorik halus anak disajikan melalui persentase.

40 Teknik statistik yang digunakan untuk pengujian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan lembaran observasi diperoleh dari hasil checklist dimana peneliti menggunakan dua kriteria penilaian ( muncul mendapatkan skor 1 dan tidak muncul mendapatkan skor 0). Tabel 1 Tpp dan indikator dalam penggunaan media pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia dini Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator X Gerlach dan Ely 1971, dalam Azhad Arsyad, (2011:3) Mengatakan bahwa media apibila dipahami secara garis beras akan membangun kondisi yang membuat siswa mampu keterampilan, atau sikap. Media pembelajaran sebagai sumber belajar selain guru penghubung pesan ajar yang diciptakan secara terencana oleh pendidik. Y Motorik halus sebagai gerakan yang dilakukan dengan menggunakan otot otot halus. menurut Arthur S. Rober dalam dewi rosmala (2005). Dapat dilihat dari kesiapan anak memegang pensil untuk menulis, kemampuan ini dapat diperoleh melalui media pembelajaran motorik halus. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk alat bantu guru untuk memudahkan dalam penyampaian pembelajaran dalam bentuk bermain playdough, menggambar, meroce, dan mengguntig dengan ttp sebagai berikut: 1. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media Keterampilan motorik halus ini melibatkan koordinasi (syaraf otak). Kemampuan motorik halus anak dapat dilihat dari keterampilan anak tersebut dalam menggambar, dan membentuk dari playdough. a. Menciptakan berbagai bentuk dengan menggunakan playdough b. Menggambar bebas dengan berbagai media (pensil, pensil warna, krayon, bahan-bahan alam lainya) c. Menciptakan berbagai bentuk dengan menggunakan bahan roncean

41 Teknik statistik yang digunakan untuk pengujian dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar observasi di peroleh dari hasil cheklist. Dalam penlitian ini peniliti hanya melihat media apa yang yang tepat untuk mengembangkan motorik halus anak, dilihat dari kemunculan per-anak setiap indiktornya, instrumen penilaian ini peneliti membuat dua kriteria penilaian antara lain: muncul dan tidak muncul setiap indikatornya. Kriteria penilaianya sebagai berikut: Jika yang muncul dalam indikator 0-25% dikatakan BB Jika yang muncul dalam indikator 26-50% dikatakan MB Jika yang muncul dalam indikator 51-75% dikatakan BSH Jika yang muncul dalam indikator 76-100% dikatakan BSB Observasi dalam penelitian ini, anak bisa dikatakan berhasil dalam menggunakan media apabila secara keseluruhan anak yang diteliti yang memiliki kriteria muncul 75 atau 76-100. Observasi tidak hanya dilakukan dalam 1 hari saja jika anak belum memenuhi kriteria muncul maka peneliti melakukan observasi 2-3 kali observasi dalam satu indikator.