ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG KAMIS, 1 OKTOBER 2009

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

SAMBUTAN KETUA DPR-RI PADA ACARA PRESS GATHERING Di Wisma Griya Sabha Kopo, 12 Desember 2009

Ketentuan DPR, Alokasi Anggaran dan Kendala Implementasinya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS KAUKUS PEREMPUAN PARLEMEN REPUBLIK INDONESIA (KPP-RI) Periode

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA

2 c. bahwa beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakila

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 72/PUU-X/2012 Tentang Keberadaan Fraksi Dalam MPR, DPR, DPD dan DPRD

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TEMA: PERAN DPR-RI DALAM PERSPEKTIF PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI DI INDONESIA. Kamis, 12 November 2009

L A P O R A N KEGIATAN DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT MASA PERSIDANGAN PERTAMA TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

PERTAMA: UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

TATA TERTIB DPR. Bab I Ketentuan Umum. Pasal 1. Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan :

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BAB II TINJAUAN KEBERADAAN LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

... LAPORAN PELAKSANAAN RESES FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2017 SEMARANG 2017

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. Muchamad Ali Safa at

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

2016, No Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, serta aspirasi Anggota dalam kerangka representasi rakyat; d.

Assalamu allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera bagi kita sekalian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Umum Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro

- 4 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas.

PENJELASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PIDATO SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN TRAINING ESQ DI JAKARTA SABTU, 13 FEBRUARI 2010

H. TOTOK DARYANTO, SE A-489 / FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEWUJUDKAN DPR RI SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN YANG KREDIBEL 1 Oleh: Muchamad Ali Safa at 2

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR TAHUN 2010 T E N T A N G

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR :16/DPR RI/I/ TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

II. PASAL DEMI PASAL - 2 -

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2013

Catatan Terhadap Peraturan DPR tentang Keterbukaan Informasi Publik di DPR RI Oleh: Ronald Rofiandri *

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN WAKIL KETUA BPK-RI, DALAM RANGKA PERESMIAN PERWAKILAN BPK-RI DI JAMBI 27 AGUSTUS 2007

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

LAPORAN PELAKSANAAN PEMBEKALAN TENAGA AHLI

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2014 PROPINSI JAWA BARAT PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT NOMOR 1 TAHUN 2014

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

I. U M U M PASAL DEMI PASAL II.

PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Diterbitkan oleh ; SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI 2005

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata re yang artinya kembali dan call yang artinya panggil atau memanggil,

ABSTRAK (RINGKASAN PENELITIAN)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN DAERAH PEMILIHAN KALIMANTAN TENGAH

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN RESES ANGGOTA FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DPRD PROVINSI JAWA TENGAH

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA HARI SENIN TANGGAL 10 OKTOBER Senin, 10 Oktober 2016

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA HUBUNGAN LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF DALAM PELAKSANAAN LEGISLASI, BUDGETING, DAN PENGAWASAN

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR Rl TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

Fungsi, Tugas, dan Wewenang DPD, Hak dan Kewajiban Anggotanya Serta Kelemahan dari DPD Dalam UUD 1945

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 01TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN TATA TERTIB SENAT MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Disampaikan Oleh : Drs. Ali Mochtar Ngabalin, M.Si. Anggota No. A-12. Bismillahorrahmanirrahim, Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

BAGIAN KEDUA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH

BAHAN RAPAT KERJA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI RI, MENTERI DALAM NEGERI RI DAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI DENGAN

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan (check and balances) antara Pemerintah dan DPR RI. Ketiga fungsi

Transkripsi:

KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 DPR RI DAN ASPIRASI MASYARAKAT Minggu, 25 Oktober 2009 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Yang terhormat: - Saudara Ketua Dewan Penasehat MUI; - Saudara Ketua Umum dan Sekretaris Umum DPP MUI; - Para Peserta Rapat Kerja Nasional MUI Tahun 2009; - Para Undangan dan Hadirin yang berbahagia. Pertama-tama marilah terlebih dahulu kita persembahkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan YME, yang atas izin dan perkenan-nya kita dapat bersamasama berada di tempat ini, untuk memenuhi undangan dari DPP MUI dalam rangka Rapat Kerja Nasional Majelis Ulama Indonesia tahun 2009. Sebagaimana jadwal acara, Rakernas MUI berlangsung selama 3 (tiga) hari, dan hari ini merupakan hari kedua, dimana saya selaku Ketua DPR diminta untuk menyampaikan topik yang berjudul : DPR dan Aspirasi Masyarakat. Alhamdulillah, saya selaku Ketua DPR bersyukur dapat mengisi agenda yang telah ditetapkan dan lebih bersyukur lagi karena dapat bertemu dengan para peserta Rakernas, Pimpinan MUI Pusat, MUI Provinsi dari seluruh Indonesia, 1

Ormas-ormas Islam Tingkat Pusat, Pimpinan Pondok Pesantren dan para undangan lainnya di dalam forum yang sangat terhormat ini. Hadirin yang berbahagia, Tema Rakernas adalah Memperkokoh Hubungan Ulama Umara untuk Kemajuan Bangsa, sedangkan topik yang ditetapkan untuk saya sampaikan adalah DPR dan Aspirasi Masyarakat. Saya berbahagia, karena dengan topik tersebut saya berkesempatan untuk dapat mensosialisasikan mengenai lembaga DPR, dengan segala fungsi dan wewenangnya, sebagaimana telah diatur di dalam UU yang baru saja disahkan yaitu Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3). Undang-Undang MD3 maupun Tata Tertib DPR RI mengatur bahwa tiga fungsi utama DPR, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Semua fungsi ini dijalankan dalam kerangka representasi rakyat. Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang kekuasaan membentuk Undang-undang. Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap RUU APBN yang diajukan Presiden. Sedangkan fungsi pengawasan dilaksanakan atas pelaksanaan UU dan pelaksanaan APBN. Untuk melaksanakan berbagai fungsi tersebut, DPR sebagai lembaga representasi rakyat diberi berbagai kewenangan dan hak, baik yang melekat kepada masing-masing anggota maupun yang melekat kepada lembaga. Hak-hak lembaga DPR adalah Hak Interpelasi, Hak Angket dan Hak Menyatakan Pendapat. Selain itu, Anggota memiliki hak yaitu Hak Mengajukan Pertanyaan, Hak Mengajukan Usul Rancangan Undang-Undang, Hak Memilih dan Dipilih untuk jabatan tertentu pada alat kelengkapan dewan, Hak Imunitas, Hak Protokoler, Hak Keuangan dan Administrasi. Berbagai hak tersebut, dapat dilakukan melalui mekanisme dan prosedur yang diatur di dalam Peraturan Tata Tertib DPR. Bagaimana DPR melaksanakan tugas sebagai representasi rakyat, diatur juga secara detail di dalam Tata Tertib DPR RI. Dalam kaitan ini Tata Tertib 2

mengatur bahwa anggota Dewan dapat membentuk Rumah Aspirasi. Rumah Aspirasi berfungsi untuk menerima dan menghimpun aspirasi masyarakat. DPR memang harus terbuka untuk rakyat. DPR harus memberikan kesempatan rakyat untuk menyampaikan berbagai masukan, utamanya dilakukan melalui Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) baik berkaitan dengan pelaksanaan fungsi perundang-undangan, fungsi anggaran maupun fungsi pengawasan. Rakyat perlu dipermudah untuk datang ke DPR. Hadirin yang berbahagia, Dalam kesempatan ini sesuai dengan topik, kami ingin menjelaskan keterkaitan hubungan antara anggota DPR dengan konstituennya dalam rangka penyerapan aspirasi. Makna keberadaan wakil rakyat mengisyaratkan bahwa tugas konstitusional anggota dewan adalah untuk lebih menyerap aspirasi rakyat, sebagai wujud nyata wakil rakyat yang dipilih langsung. Dalam kerangka kedewanan, hubungan antara anggota dengan konstituen tersebut dilaksanakan melalui berbagai mekanisme yaitu audiensi dan kunjungan kerja. Perbedaan mendasar dari kedua mekanisme tersebut adalah jika audiensi maka konstituen yang melakukan kunjungan ke DPR RI terkait dengan permasalahan yang ada, baik itu terkait dengan masalah legislasi, masalah anggaran maupun pengawasan. Jika mekanisme hubungan antara anggota Dewan dengan konstituen dilakukan melalui kunjungan kerja, maka anggota Dewanlah yang melakukan kunjungan ke konstituennya. Sistem dan mekanisme kunjungan kerja perlu dipahami dengan sungguh-sungguh bagi setiap anggota DPR RI agar dapat melaksanakan kunjungan kerja tersebut sesuai dengan pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Tata Tertib DPR. DPR RI yang kami pimpin saat ini berusaha untuk menyempurnakan sistem Kunjungan Kerja (Kunker) yang lebih komprehensif yang diatur oleh Tata Tertib yang lama dengan maksud agar target dan sasaran kunker dapat dilakukan dengan tepat termasuk dalam sistem penganggarannya. DPR RI sebelumnya, yaitu DPR RI Periode 2004-2009 telah meletakkan dasar bagi pengaturan kunjungan kerja. Di DPR dikenal ada beberapa macam kunjungan kerja, yaitu: 3

1. Kunjungan Kerja Perseorangan; 2. Kunjungan Kerja Bersama di Daerah Pemilihan; 3. Kunjungan Kerja Komisi; 4. Kunjungan Kerja Gabungan Komisi; 5. Kunjungan Kerja yang Dipimpin oleh Salah Seorang Pimpinan DPR; 6. Kunjungan Kerja Badan Legislasi; dan 7. Kunjungan Kerja Panitia Anggaran; Kunjungan Kerja Perseorangan merupakan titik berat dari terlaksananya fungsi perwakilan rakyat oleh anggota Dewan. Sebab melalui kunjungan kerja perseorangan, seorang anggota dewan dapat memahami permasalahan yang dihadapi konstituen di daerah pemilihannya masing-masing. Hasil dari kunjungan kerja perseorangan tersebut kemudian akan digunakan sebagai dasar untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya melalui mekanisme rapat-rapat dengan pasangan kerja di tiap-tiap komisi. Jika permasalahan yang dihadapi tersebut tidak berada dalam wilayah bahasan dimana anggota dewan tersebut berada, maka anggota dewan yang bersangkutan dapat menitipkan permasalahan tersebut kepada anggota dewan yang berada dalam fraksi yang sama atau kepada anggota dewan lainnya yang berada dalam komisi yang dimaksud. Kunjungan Kerja Bersama di daerah pemilihan adalah kunjungan kerja yang dilakukan oleh beberapa anggota DPR yang berasal dari daerah pemilihan yang sama. Filosofi yang mendasari kunjungan bersama di daerah pemilihan ini adalah sesama wakil rakyat dari satu daerah pemilihan meskipun berbeda partai politik, tetap harus menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihan yang bersangkutan. Kunjungan Kerja Komisi pada umumya dilakukan pada masa reses. Biasanya masing-masing komisi menentukan tujuan kunjungan kerja berdasarkan permasalahan yang terjadi sesuai dengan bidang tugas yang ada pada komisi yang bersangkutan. Kunjungan kerja Komisi biasanya diikuti oleh beberapa anggota Komisi dari daerah pemilih dan fraksi yang bervariasi, dipimpin oleh 4

Pimpinan Komisi maupun Anggota Komisi yang telah diberikan kewenangan untuk memimpin kunjungan kerja. Kunjungan Kerja Gabungan Komisi merupakan kunjungan kerja lebih dari satu komisi ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan/data/ keterangan yang lebih komprehensif baik dari instansi Pemerintah di daerah maupun masyarakat setempat terkait dengan suatu permasalahan yang terjadi. Kunjungan Kerja yang dipimpin oleh salah seorang Pimpinan DPR adalah kunjungan kerja yang dilakukan apabila terjadi suatu peristiwa yang mempunyai ruang lingkup nasional, yang perlu penanganan segera. Ini dilakukan pada saat misalnya, terjadi bencana alam atau bencana lain yang memerlukan penanganan segera. Kemudian, Kunjungan Kerja Badan Legislasi dilaksanakan dalam rangka mencari masukan dari daerah terhadap materi Rancangan Undang-Undang yang sedang disusun oleh Badan Legislasi. Selanjutnya, Kunjungan Kerja Panitia Anggaran dilaksanakan dalam rangka memantau dana perimbangan di daerah. Hadirin yang berbahagia, Setelah melihat uraian yang saya sampaikan di atas, dalam konteks hubungan antara ulama dan umara di negeri ini dapat kita lihat dalam kerangka hubungan antara pemimpin dengan rakyatnya. Umara yang merupakan pimpinan negara, termasuk para wakil rakyat di DPR RI harus senantiasa bekerjasama dengan kaum ulama agar aspirasi-aspirasi masyarakat, khususnya aspirasiaspirasi umat Islam dapat terserap dengan baik untuk kemudian ditindaklanjuti pembahasannya dan diputuskan mana yang terbaik bagi kepentingan rakyat Indonesia. Jangan dilupakan bahwa aspirasi-aspirasi umat Islam hendaknya bersifat rahmatan lil alamin, tidak hanya untuk kesejahteraan umat Islam saja, melainkan untuk seluruh rakyat Indonesia. Peran para ulama dalam mengarahkan, membimbing dan menyadarkan umat Islam akan hal tersebut adalah sangat membantu DPR RI dalam melakukan pembuatan kebijakankebijakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Komunikasi antara ulama dan umara harus senantiasa dipelihara. 5

Salah satu ide saya selaku Ketua DPR RI Periode 2009-2014 adalah diadakannya satu hari khusus untuk rakyat, yang saya usulkan hari itu dinamakan sebagai Hari Rakyat. Mungkin saja hari tersebut diadakan satu hari pada Masa Sidang di DPR RI. Satu Hari Rakyat tersebut dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya untuk berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak masyarakat yang datang langsung ke Gedung DPR RI guna menyerap aspirasi berbagai kalangan. Saya juga akan membuat sebuah sistem dimana seluruh pemangku kepentingan dapat mengotrol seluruh aspirasi yg masuk dalam bentuk RAKYAT MENGADU, DPR MENJAWAB. Ide saya tersebut berangkat dari prinsip dasar bahwa demokrasi pada hakekatnya mengajarkan agar anggota masyarakat dapat mengambil bagian atau berpartisipasi di dalam perumusan dan penentuan kebijakan. Memuaskan kehendak rakyat atau kehendak umum merupakan esensi dari fungsi anggota lembaga legislatif selaku wakil rakyat. Rakyat berhak menilai pelaksanaan fungsifungsi yang dilakukan oleh para anggota Dewan. Namun demikian, penilaian itu hendaknya realistis dan obyektif. Dalam hal memperbaiki citra DPR ke depan, salah satu upaya kita adalah melaksanakan training ESQ bagi seluruh anggota secara gratis, serta program pembakalan bagi anggota DPR baru yang akan dilaksakan di dalam gedung. DPR juga akan membudayakan produk dalam negeri yaitu berpakaian batik setiap hari Jum at. Alhamdulillah sudah disetujui semua fraksi DPR RI. Sebagai mitra kerja pemerintah dalam melaksanakan tugas, DPR mendapat dukungan yang bersifat teknis operasional yaitu dari Sekretariat Jenderal DPR RI. Oleh karena itu, Sekretariat Jenderal harus bekerja secara profesional, mengikuti irama dan dinamika yang dituntut oleh Dewan maupun oleh masyarakat, meningkatkan fungsi dan tugasnya agar dukungan dapat diberikan secara optimal bagi pelaksanaan fungsi-fungsi Dewan. Perlu diketahui, dalam menampung aspirasi rakyat, Dewan dibantu oleh unit kerja Sekretariat Jenderal yang menangani pengaduan masyarakat, menganalisa dan mengolahnya untuk disampaikan kepada Pimpinan dan Alat Kelengkapan Dewan yang ada. Sekretariat Jenderal juga memiliki unit kerja yang 6

mengatur delegasi masyarakat yang datang ke DPR dan menyalurkannya kepada Alat Kelengkapan Dewan sesuai dengan bidang dan materi yang akan disampaikan. Dengan demikian, usulan tentang Hari Rakyat Insya Allah akan dapat terwujud. Untuk itu, kami mohon doa dari para ulama yang hadir dalam forum ini. Hadirin yang berbahagia, Kami memandang tugas kepemimpinan di lembaga DPR ini, merupakan sebuah amanat yang menuntut tanggungjawab yang harus senantiasa kami jaga dan tunaikan seoptimal mungkin. Selaku ketua DPR-RI, saya mengajak kepada diri saya sendiri dan juga kepada seluruh anggota dewan untuk senantiasa mengedepankan disiplin dan etika politik yang baik di dalam menjalankan tugas dengan tetap mengimplementasikan prinsip demokrasi checks and balances. Kita tidak dapat menutup mata dengan hadirnya berbagai penilaian masyarakat atas citra dan kinerja DPR yang selama ini belum dianggap memuaskan. DPR masih dianggap sebagai lembaga yang belum sepenuhnya mampu memperjuangkan aspirasi rakyat. Disiplin dan kinerja para Anggota Dewan juga memperoleh sorotan tajam. DPR juga dinilai belum mampu secara optimal menjalankan fungsi-fungsi dan perannya sebagai lembaga yang diharapkan mampu mengontrol kebijakan pemerintahan secara efektif. Dalam hal ini, tentu saja kami tidak anti-kritik. Kami menyadari bahwa DPR adalah lembaga yang merupakan representasi rakyat, maka Gedung DPR adalah Rumah Rakyat, dimana kami selalu terbuka terhadap berbagai masukan dari berbagai kalangan. Kami akan senantiasa berempati pada permasalahanpermasalahan rakyat, dan berupaya memperjuangkannya seoptimal mungkin. Kami mengharapkan kritik-konstruktif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk para ulama, agar kinerja kami sebagai wakil rakyat dapat kami tunaikan secara optimal. 7

Hadirin yang berbahagia, Demikianlah beberapa hal yang dapat kami sampaikan dalam forum Rapat Kerja MUI Tahun 2009. Mudah-mudahan Rakernas ini berjalan dengan sukses dan menghasilkan keputusan yang sangat bermanfaat, tidak saja untuk memperkokoh hubungan Ulama dan Umara tetapi juga untuk kemajuan bangsa. Sekian. Terima kasih atas perhatiannya. Wallahul Muwafiq ila Aqwamithoriq, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, 25 Oktober 2009 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA H. MARZUKI ALIE 8