Pada prinsipnya asas pada Hukum Acara Perdata juga berlaku di PA Asas Wajib Mendamaikan Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum, kec.

dokumen-dokumen yang mirip
Ditulis oleh Administrator Kamis, 07 Oktober :57 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 28 Oktober :12

Oleh Administrator Kamis, 15 Januari :42 - Terakhir Diupdate Rabu, 22 Desember :51

RINGKASAN PUTUSAN. 1. Pemohon : Suryani 2. Materi pasal yang diuji:

BAB III PENGERTIAN UMUM TENTANG PENGADILAN AGAMA. peradilan di lingkungan Peradilan Agama yang berkedudukan di ibu kota

Kuliah PLKH Oleh Fauzul A. Fakultas Hukum UPN Jatim 7 Maret /04/2013 1

BAB IV ANALISIS UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 1989 TERHADAP PENENTUAN PATOKAN ASAS PERSONALITAS KEISLAMAN DI PENGADILAN AGAMA SURABAYA

MEDIASI. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan

EKSEPSI KOMPETENSI RELATIF DALAM PERKARA PERCERAIAN DI PERADILAN AGAMA. Drs. H. Masrum M Noor, M.H EKSEPSI

BAB III KEWENANGAN PERADILAN AGAMA

RUMUSAN HASIL RAPAT PLENO KAMAR AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 03 S/D 05 MEI

BAB III. IZIN POLIGAMI DALAM PUTUSAN NO.1821/Pdt.G/2013/Pa.SDA

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Gugat

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. 1. Kompetensi absolut Peradilan Agama yang diikuti sengketa hak milik

PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER IV TAHUN 2016/2017

BAB III PUTUSAN PERMOHONAN CERAI TALAK ANGGOTA TNI PENGADILAN AGAMA MALANG NO.737/PDT.G/2013/PA.MLG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA

Pengadilan Agama Cilacap

Mengenal Sistem Peradilan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pengadilan Agama sebagai salah satu badan peradilan di Indonesia

BAB IV. rumah tangga dengan sebaik-baiknya untuk membentuk suatu kehidupan. tangga kedua belah pihak tidak merasa nyaman, tenteram dan mendapaatkan

BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN

Seorang pria yang telah 18 tahun dan wanita yang telah 15 tahun boleh

BAB III DESKRIPSI HASIL PENELITIAN PUTUSAN PENGADILAN AGAMAGRESIK NOMOR: 0085/ PDT.P/ 2012/ PA. G.S TENTANG PENETAPAN AHLI WARIS

Setiap orang yang melaksanakan perkawinan mempunyai tujuan untuk. pada akhirnya perkawinan tersebut harus berakhir dengan perceraian.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA

AKIBAT PERKAWINAN & PUTUSNYA PERKAWINAN

BAB IV. Putusan Pengadilan Agama Malang No.0758/Pdt.G/2013 Tentang Perkara. HIR, Rbg, dan KUH Perdata atau BW. Pasal 54 Undang-undang Nomor 7

PROSEDUR BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA JEMBER

BAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

PERKARA BANDING YANG DITERIMA PADA PENGADILAN TINGGI AGAMA KENDARI BULAN JULI 2013

PEDOMAN PRAKTIS BERPERKARA

HUKUM ACARA PERDATA. Heri Hartanto, SH.,M.Hum.

BAB IV PEMBAHASAN. Dasar pertimbangan hakim dalam mengabulkan permohonan dispensasi nikah dibawah umur di Pengadilan Agama Bantul

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

BERACARA DI PENGADILAN AGAMA DAN PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH Oleh: Agus S. Primasta, SH 1

BAB II PROSES MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA INDONESIA

BAB III PUTUSAN PENGADILAN AGAMA KELAS IA CIMAHI NOMOR 4543/PDT.G/2016/PA.CMI TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN

A. Proses Mediasi dalam Pembatalan Pekawinan di Pengadilan Agama Lamongan (Studi Kasus Putusan Nomor 1087/Pdt.G/2012/Pa.Lmg)

Prosedur berperkara pada Pengadilan Agama Sungai Penuh, adalah sebagai berikut:

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95

Hukum Acara Perdata Pertemuan Ke-2

BAB IV ANALISIS DATA. 1. profil pengadilan agama malang. No. 1, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dengan

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya :

BAB IV. tunduk dan patuh pada putusan yang dijatuhkan. 1

Psl. 119 BW jo. Psl. 124 BW

BAB I PENDAHULUAN. menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 2 Undang-Undang

Perkara Tingkat Pertama Cerai Gugat. Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya :

BAB III ASAS ULTRA PETITUM TERHADAP PERKARA PRODEO DI PENGADILAN AGAMA SIDOARJO. 1. Keadaan Geografis dan Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama

P U T U S A N Nomor 153/Pdt.G/2014/PA.Mtk

BAB III PENERAPAN HAK EX OFFICIO HAKIM DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA BANGIL

Putusan di atas merupakan putusan dari perkara cerai talak, yang diajukan. oleh seorang suami sebagai Pemohon yang ingin menjatuhkan talak raj i di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kamus bahasa arab, diistilahkan dalam Qadha yang berarti

1. Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon / suami atau kuasanya :

(Izin Perkawinan dan Perceraian)

BAB III PUTUSAN PA BANGKALAN DAN PTA SURABAYA TENTANG PERSELISIHAN DAN PERTENGKARAN TERUS MENERUS SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN

PENGAJUAN GUGATAN by Fauzul. FH UPN JATIM 22 Maret 2013

BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 786/PDT.G/2010/PA.MLG PERIHAL KUMULASI PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DAN IS BAT NIKAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PEMBAHASAN. penelitian, maka dalam bab ini akan membahas satu persatu fokus penelitian yang

BAB III. PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI No. 368 K/AG/1995. A. Ruang Lingkup Kekuasaan Mahkamah Agung

P U T U S A N. Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENOLAKAN MAJELIS HAKIM ATAS PENCABUTAN AKTA KESEPAKATAN DI BAWAH TANGAN YANG DIBUAT

P U T U S A N. Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pencabutan Perkara Tingkat Pertama

P E N E T A P A N. Nomor XXXX/Pdt.P/2014/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. rohani. Dalam kehidupannya manusia itu di berikan akal serta pikiran oleh Allah

BAB III. DESKRIPSI PUTUSAN PA JOMBANG NO. 1433/Pdt.G/2008/PA. JOMBANG TENTANG PEMBATALAN PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN. perceraian, tetapi bukan berarti Agama Islam menyukai terjadinya perceraian dari

PERKARA BANDING YANG DITERIMA PADA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANJARMASIN BULAN NOPEMBER TAHUN 2015

P E N E T A P A N Nomor 0081/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENDAFTARAN ITSBAT NIKAH DI KJRI CHICAGO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG PERADILAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB IV. ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NO. 0688/Pdt.G/2011/PA.Tbn TENTANG PENCABUTAN GUGATAN TANPA PERSETUJUAN TERGUGAT DALAM PERKARA CERAI GUGAT

BAB II KEWENANGAN MENGADILI PENGADILAN AGAMA DALAM SENGKETA WARIS ISLAM. A. Jangkauan Kewenangan Mengadili Perkara Warisan.

UNDANG-UNDANG Nomor: 7 TAHUN 1989 Tentang PERADILAN AGAMA Tanggal: 29 DESEMBER 1989 (JAKARTA) LN 1989/49; TLN NO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA MUHAMMAD MUSLIH, SH, MH

Nomor Putusan : 089/Pdt.G/2010/PA.GM Para pihak : Pemohon Vs Termohon Tahun : 2010 Tanggal diputus : 26 Mei 2010

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama

BISMILLAHIRAHMANNIRAHIM

BAB I PENDAHULUAN. Agama harus dikukuhkan oleh Peradilan Umum. Ketentuan ini membuat

P U T U S A N. Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Ditulis oleh Administrator Jumat, 05 Oktober :34 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 23 Januari :08


TINJAUAN MATA KULIAH...

TENTANG DUDUK PERKARANYA

NIKAH SIRI DARI SUDUT PANDANG HUKUM ISLAM*

BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya disebut dengan Undang-undang Perkawinan), sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perkara Permohonan Perwalian di Pengadilan

P U T U S A N. Nomor : 0673/Pdt.G/2010/PA.Pas DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SEKITAR PENCABUTAN GUGATAN Oleh : H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu

BAB IV ANALISIS PUTUSAN SENGKETA WARIS SETELAH BERLAKUNYA PASAL 49 HURUF B UU NO. 3 TAHUN 2006 TENTANG PERADILAN AGAMA

PUTUSAN Nomor : 301/Pdt.G/2011/PA.Pkc.

PUTUSAN. /Pdt.G/2012/PA. Stb. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN PUTUSAN Nomor 0008/Pdt.G/2016/PA.Pkp بسم ال الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 017/Pdt.G/2014/PA.Mtk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP HAK ASUH ANAK DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG

PUTUSAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

Transkripsi:

SUMBER HUKUM HIR / RBg UU No. 7 / 1989 ttg PA UU No. 3 / 2006 Revisi I UU PA UU No. 50 / 2009 Revisi II UU PA UU No. 14 / 1970 kekuasaan kehakiman UU No. 14 / 1985 ttg MA UU No. 1 / 1974 ttg Perkawinan Jo. PP No. 9 / 1975 UU No. 20 / 1947 ttg Peradilan Ulangan Impres No. 1/1991 (Kompilasi Hukum Islam)

ASAS- ASAS HAPA Pada prinsipnya asas pada Hukum Acara Perdata juga berlaku di PA Asas Wajib Mendamaikan Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum, kec. Perkara cerai dan pembatalan nikah Pd perkara cerai, Hakim dapat memutus lebih dari yg diminta (Ultra Petita) Asas Aktif Memberi Bantuan Asas Personalitas Keislaman

Asas Wajib Mendamaikan Psl 130 HIR PERMA 1/2008 Perkara halal yang paling dibenci Allah ialah talak (Perceraian) (HR.Abu Daud,2178, Ibnu Majah, 2018 dan Al-Hakim, 2/196 ).

Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum, kecuali Perkara cerai Psl 17 UU 14/1970 Confendential menjaga aib suami-istri yg akan bercerai

Pd perkara cerai, Hakim dapat memutus lebih dari yg diminta (Ultra Petita) Psl 41 huruf C UU 1/1974 : Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri.

PERSONALITAS KEISLAMAN Psl 2 UU 3/2006 Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

Wewenang Pengadilan Agama Pasal 49 UU 3/ 2006 a) Perkawinan b) Kewarisan c) Wasiat d) Hibah e) Waqaf f) Zakat g) Infaq h) Shadaqah i) Ekonomi Syariah

1. PERMASALAHAN PERKAWINAN 1. Ijin Poligami 2. Ijin melangsungkan penikahan bagi orang berumur dibawah 21 tahun (jika ortu/walinya berbeda pendapat) 3. Dispensasi Nikah 4. Pencegahan Perkawinan 5. Penolakan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah 6. Pembatalan Perkawinan

7. Gugatan kelalaian atas kewajiban suami/istri 8. Cerai talak 9. Gugatan cerai 10. Penyelesaian sengketa harta bersama 11. Pengasuhan anak 12. Penentuan Kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kpd bekas istri 13. Putusan sah tidaknya seorang anak 14. Pencabutan kekuasaan orang tua/wali

16. Penetapan asal-usul anak dan Pengangkatan anak 17. Isbath Nikah

POLIGAMI Ada syarat yg harus dipenuhi. Tidak terpenuhinya syarat tsb dpt berakibat perkawinan dapat dimintakan pembatalan

PEMBATALAN PERKAWINAN Ada syarat dan rukun yg nikah yg tidak terpenuhi. Larangan nikah Perkawinan Poligami Percatatan Perkawinan Tata cara perkawinan

Penyelesaian Harta Bersama Harta Bersama : Harta yg diperoleh selama masa perkawinan, kecuali yg berasal dari waris, wasiat, hibah. Pasal 97 KHI : Janda atau duda cerai masingmasing berhak seperdua dari harta bersama sepanjang tidak ditentukan lain dalam perjanjian perkawinan.

MASALAH : Keabsahan Nikah dibuktikan dgn AKTA NIKAH. Bagaimana dengan org yg menikah sebelum 1974? Dia tidak punya AKTA NIKAH? Bagaimana dgn org yg menikah Syiri? Bagaimana membuktikan keabsahan pernikahannya?

ISBATH NIKAH dlm UU 1/1974 DAPAT DIAJUKAN DENGAN ALASAN : Perkawinan sebelum berlaku UU 1/1974 adalah sah (Psl 64) dgn cara mengajukan ISBATH NIKAH. Hanya perkawinan yg terjadi sebelum berlaku UU1/1974 Bagaimana dgn Perkawinan setelah berlaku UU 1/1974 tp tdk memiliki akta nikah?

ISBATH NIKAH dlm KHI Dapat diajukan dgn alasan (psl 7 (3) KHI) Adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian; Hilangnya Akta Nikah; Adanya keragan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat perkawian; Adanya perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya Undang-undang No.1 Tahun 1974 dan; Perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan perkawinan menurut UU1/ 1974;

Yg Dpt Mengajukah ISBATH NIKAH Suami/Istri Anak-Anak dari Suami Istri tsb Wali Nikah Pihak yg berkepentingan dgn perkawinan tsb

2. PERMASALAHAN KEWARISAN Waris : Penentuan siapa-siapa yg menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalan tsb serta penetapan pengadilan atas permohonan seseorang tentang siapa yg menjadi ahli waris dan penentuan bagian masing-masing ahli waris. (Penjelasan psl 49 huruf b UU 3/2006) Asas Personalitas Keislaman. Tidak berlaku Hak Opsi

Bidang Hukum Waris Penentuan siapa yang menjadi ahli waris Penentuan harta peninggalan Penentuan masing-masing bagian ahli waris

PEMBAGIAN WARIS Berdasarkan Putusan Pengadilan Ada sengketa Putusan telah berkekuatan hukum tetap Amar Putusan bersifat Condemnatoir Berdasarkan Permohonan Pertolongan ke Pengadilan tidak ada sengketa (Voluntair) Diajukan oleh seluruh ahli waris Memohon pertolongan pembagian harta warisan

3. PERKARA WASIAT Perbuatan seseorang memberikan suatu benda atau manfaat kepada orang lain atau lembaga/badan hukum yg berlaku setelah yg memberi tsb meninggal dunia. (Psl 49 huruf c UU 3/2006) Max. 1/3 dari harta peninggalan

4. HIBAH Pemnberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang atau badan hukum kpd orang atau badan hukum untuk dimiliki.

5. PERKARA WAKAF Perbuatan seseorang/sekelompok orang (wakif) untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dgn kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah. (Psl. 49 huruf e UU 3/2006)

6. PERKARA ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

PERKARA EKONOMI SYARIAH Meliputi produk Bank Syariah Lembaga Keuangan mikro syariah (Maitul Mall wal Tamwil/BMT) Asuransi Syariah Reasuransi Syariah Obligasi&surat berharga syariah Sekuritas Syariah Pembiayaan Syariah Pegadaian Syariah

SENGKETA HAK MILIK Psl 50 UU 3/2006 (1) Jika terjadi sengketa Hak milik / sengketa lain dlm perkara tsb (dlm Psl 49), khusus mengenai objek sengketa tsb harus diputus terlebih dahulu di PN (2) Jika sengketa Hak Milik tsb, subjek hukumnya antara orang2 yg beragama Islam, objek sengketa tsb diputus oleh PA bersama-sama dgn perkara dlm psl 49.

KOMPETENSI RELATIF PA ada di setiap Kabupaten/Kota Di PA mana perkara tsb akan diajukan? Prinsip Umum diatur dalam Psl 118 HIR Psl 54 UU 7/1989 : Hkm acara yg berlaku di PA adalah hkm Acara Perdata. Khusus Perkara tertentu diatur dalam UU 7/1989

Pasal 118 ayat (1) HIR Gugatan diajukan pada Pengadilan Negeri yang mewilayahi tempat kediaman Tergugat (actor secuitor forum rei).

Yang dimaksud tempat kediaman tempat kedudukan hukum tempat kediaman sebenarnya

Sumber untuk menentukan tempat kediaman Berdasarkan KTP Kartu Keluarga Surat Pajak Anggara Dasar Persoran (jika Tergugatnya suatu Perseroan)

Permasalahan : 1. Bagaimana jika seorang Tergugat memiliki 2 atau lebih tempat kediaman yg jelas? 2. Bagaimana jika setelah gugatan diajukan Tergugat pindah tempat tinggal? 3. Bagaimana jika tempat tinggal Tergugat berpindahpindah, pada saat akan mengajukan gugatan tidak tau Tergugat tinggal dimana?

Pasal 118 ayat (2) HIR Apabila Tergugat lebih dari satu dan bertempat tinggal pada wilayah hukum PN yg berbeda Dipilih salah satu. Penggugat dapat mengajukan gugatan pada salah satu PN.

Pasal 118 ayat (3) HIR Jika tempat tinggal Tergugat tidak diketahui Jika Tergugat tidak dikenal Diajukan pada PN tempat tinggal Penggugat

Pasal 118 ayat (3) HIR, Lanjutan Jika Objek gugatan tentang benda tetap/tidak bergerak Diajukan pada PN yg mewilayahi benda tetap tsb berada (forum rei sitae)

Pasal 118 ayat (4) HIR Sudah diperjanjikan dalam suatu akta tentang domisili hukum, maka gugatan diajukan pada PN yg ditunjuk dalam perjanjian tsb.

KHUSUS PERMASALAHAN PERKAWINAN CERAI TALAK CERAI GUGAT

CERAI TALAK Pasal 66 (2) UU 7/1989 : Permohonan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) diajukan kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman termohon, kecuali apabila termohon dengan sengaja meninggalkan tempat kediaman yang ditentukan bersama tanpa izin pemohon.

CERAI TALAK (Psl. 66 UU 7/1989) Permohonan Talak diajukan di tempat kediaman Termohon (istri), dapat berupa : Tempat kediaman bersama Tempat kediaman istri yang baru Atau.. Permohonan Talak diajukan di tempat kediaman Pemohon (Suami), Jika : Istri sengaja meninggalkan tempat kediaman bersama Kepergian Istri tanpa ijin / persetujuan suami

CERAI GUGAT Pasal 73 ayat (1) UU 7/1989 Gugatan perceraian diajukan oleh istri atau kuasanya kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman penggugat, kecuali apabila penggugat dengan sengaja meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa izin tergugat.

CERAI GUGAT (Psl 73 UU 7/1989) Gugatan Cerai diajukan ke PA yg mewilayahi : Tempat kediaman bersama Tempat kediaman Penggugat (istri) yg baru. Jika kepergiannya dari tempat kediaman bersama atas ijin/persetujuan Suami. Atau. PA yg mewilayahi Tempat kediaman Tergugat (Suami), jika Penggugat (Istri) meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa ijin suami

AKIBAT HUKUM MENYALAHI KOMPETENSI Tergugat dapat mengajukan eksepsi ttg kompetensi Hakim dapat menyatakan dirinya tidak berwenang Apabila Tergugat mengajukan Eksepsi tentang kompetensi (absolut atau relatif), maka hakim WAJIB mengeluarkan putusan sela Gugatan tidak dapat diterima/niet Onvankelijke Verklaard (NO)

SENGKETA KOMPETENSI Kompetensi absolut Kompetensi relatif dalam 1 wilayah hukum PT yang sama Kompetensi relatif dalam wilayah hukum PT yang berbeda Mahkamah Agung Pengadilan Tinggi Mahkamah Agung