MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

2015, No Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

No.860, 2014 BAPPENAS. Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga Penelaahan. Penyusunan. Pedoman.

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.172, 2010 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Rencana Strategis

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5)

PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4616); 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformas

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2015

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA,

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.426, 2015 KEMENKUMHAM. Jabatan. Kelas Jabatan. Perubahan.

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 34 TAHUN 2015 NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencan

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 43 Tahu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang P

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.581,2012

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemb

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tam

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN I N S P E K T O R A T

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 154 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

2015, No c. bahwa untuk mewujudkan pengawasan tersebut dalam huruf b, diperlukan peran Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsio

2016, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepoti

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Tata Naskah Di

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indon

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 149 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2 Daya Mineral tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral termasuk Badan Pengatur Penyediaan d

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republi

2016, No diselenggarakan seleksi Calon Aparatur Sipil Negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160 TAHUN 2015 TENTANG

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

BERITA NEGARA. KEPOLISIAN. LAKIP. Penyusunan. Laporan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pe

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2015, No Tahun 1999 Nomor 167; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Ta

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.378, 2015 KEUANGAN. Tunjangan Kinerja. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pencabutan.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PEMERINTAH PUSAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 31 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Pusat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2014); 4. Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 339); 5. Keputusan...

- 2-5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PEMERINTAH PUSAT. Pasal 1 Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Pusat merupakan kompilasi dan perangkuman kinerja yang diterima dari Menteri/Pimpinan Lembaga oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Pasal 2 (1) Laporan Kinerja Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan bagian dari pertanggungjawaban Presiden atas pelaksanaan APBN. (2) Laporan Kinerja Pemerintah Pusat disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kepada Presiden melalui Menteri Keuangan paling lama 5 (lima) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Pasal 3 Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum pada Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Peraturan Menteri ini. Pasal 4...

- 3 - Pasal 4 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Mei 2015 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, Diundangkan di Jakarta pada tanggal 19 Juni 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YUDDY CHRISNANDI YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 910 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PANRB Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Herman Suryatman

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PEMERINTAH PUSAT A. Pengertian Laporan Kinerja Pemerintah Pusat (LKjPP) merupakan laporan yang memuat ikhtisar dari kinerja kementerian dan lembaga yang mereka sajikan dalam laporan kinerja tahunannya. LKjPP ini menyajikan rangkuman dan pengikhtisaran capaian kinerja dari pencapaian tujuan dan sasaran kementerian dan lembaga sesuai dengan indikator kinerja utama. LKjPP menyajikan informasi atas kinerja yang dihasilkan dari pelaksanaan program dan kegiatan yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan demikian, LKjPP ini akan menggambarkan kinerja dari pelaksanaan APBN dan menjadi bagian dari RUU Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN. Dalam situasi dimana terdapat ketidakjelasan informasi dan analisis dalam laporan kinerja kementerian/lembaga, maka Kementerian PANRB sebagai penyusun LKjPP dapat melakukan konfirmasi kepada kementerian/lembaga dan melakukan penafsiran atau penyimpulan sesuai dengan professional judgement-nya. B. Penyajian Informasi Kinerja Informasi kinerja yang disajikan dalam LKjPP mencakup informasi tentang capaian tujuan/sasaran strategis dan indikator kinerja utama setiap kementerian/lembaga, informasi tentang analisis dan evaluasi kinerja setiap kementerian/lembaga serta informasi kinerja terkait dengan capaian program-program prioritas nasional sesuai dengan RPJMN dan RKP. Informasi tentang capaian kinerja untuk setiap tujuan/sasaran strategis dilakukan dengan memilih indikator kinerja utama yang telah ditetapkan oleh setiap kementerian/lembaga. Dalam hal IKU belum ditetapkan dan tidak terdapat informasi yang memadai dalam laporan kinerja tentang indikator kinerja utama tersebut, maka capaian kinerja

utama dipilih berdasarkan pada core business atau layanan utama kementerian/lembaga sesuai dengan tugas dan fungsinya. Selanjutnya informasi capaian kinerja tersebut dilengkapi dengan analisis dan evaluasi yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang menyeluruh atas capaian suatu kinerja tertentu. Analisis dan evaluasi kinerja akan mengacu pada capaian kinerja yang berdasarkan IKU pada masing-masing kementerian/lembaga. Terkait dengan capaian kinerja program prioritas nasional yang sesuai dengan RPJMN dan RKP, perangkuman informasi kinerja dilakukan dengan tetap memperhatikan IKU setiap kementerian/lembaga, serta disesuaikan/diselaraskan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMN. Dalam perangkuman ini, kementerian/lembaga dikelompokkan sesuai dengan prioritas nasional RPJMN. Dengan demikian diharapkan capaian kinerja pemerintah sesuai dengan prioritas RPJMN dapat diketahui dengan analisis dan evaluasi atas informasi kinerja capaian program prioritas nasional. Apabila kinerja yang diharapkan dalam RPJMN tidak disajikan pada laporan kinerja kementerian/lembaga, Kementerian PANRB dapat meminta kementerian/lembaga terkait untuk menyajikan informasi tentang capaian kinerjanya. C. Sumber Data Sumber data utama penyusunan LKjPP adalah laporan kinerja yang disampaikan oleh kementerian/lembaga. Pada dasarnya penyusun tidak memberikan analisis dan evaluasi selain yang telah tertuang dalam laporan kinerja kementerian/lembaga. Namun demikian jika diperlukan, penyusun dapat memperoleh data dan informasi tambahan yang berasal dari : 1) Kementerian/lembaga yang menyampaikan laporan kinerja, jika terdapat ketidakjelasan dalam perumusan tujuan/sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja serta analisis kinerja; 2) Bappenas, jika diperlukan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja RKP/RPJMN; 3) Pihak lain yang kompeten, seperti Badan Pusat Statistik dan sebagainya untuk lebih mengeksplorasi lebih lanjut penjelasan maupun analisis kinerja. D. Waktu Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Pusat wajib disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Keuangan selambat-lambatnya 5 (lima) bulan setelah

tahun anggaran berakhir. Oleh karena itu, jadwal penyusunan LKjPP dimulai dari awal Maret hingga akhir April. Apabila sampai dengan akhir Februari laporan kinerja belum diterima, maka: 1. Kementerian PANRB memberikan peringatan kepada kementerian/lembaga agar menyampaikan laporan kinerja dimaksud selambat-lambatnya tujuh hari kalender. 2. Setelah tujuh hari tersebut belum juga menyampaikan laporan kinerja, maka Kementerian PANRB memanggil kementerian/lembaga yang bersangkutan untuk membahas percepatan penyampaian 3. Kementerian/lembaga tersebut belum juga menyampaikan laporan kinerja dimaksud, maka kondisi ini diinformasikan pada bab penjelasan dalam LKjPP, serta dijelaskan langkah-langkah yang telah dilakukan Kementerian PAN RB dalam upaya penyelesaian laporan kinerja tersebut. Ketidakmampuan kementerian/lembaga untuk menyampaikan laporan kinerjanya, berpengaruh pada penilaian evaluasi reformasi birokrasi E. Sistematika Laporan Secara umum, informasi yang disajikan dalam LKjPP adalah informasi tentang kinerja atas penggunaan APBN, dengan sistematika sebagai berikut: IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini disajikan landasan penyusunan LKjPP, mekanisme penyusunan dan informasi umum lain yang perlu disajikan BAB II CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS Pada bab ini disajikan informasi tentang perkembangan kinerja setiap program prioritas, kementerian/lembaga yang bertanggungjawab atau mendukung program ini, kendala yang dihadapi serta informasi lain yang dibutuhkan BAB III CAPAIAN KINERJA SETIAP KEMENTERIAN/LEMBAGA Pada bab ini disajikan informasi tentang capaian kinerja utama stiap kementerian/lembaga, program dan kegiatan utama yang mendukung capaian kinerja utama, kendala yang dihadapi serta informasi lain yang dibutuhkan BAB IV SIMPULAN Menyimpulkan capaian kinerja secara umum, kendala umum yang dihadapi serta informasi lain yang diperlukan.

F. Format Capaian: 1. CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN 2. CAPAIAN KINERJA SETIAP KEMENTERIAN/LEMBAGA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM ANGGARAN BELANJA REALISASI % CAPAIAN G. Hal-hal yang perlu diperhatikan Sebelum disampaikan kepada Presiden, perlu dipastikan bahwa informasi kinerja dalam LKjPP bebas dari kesalahan yang dapat menganggu keandalan informasi kinerja tersebut. Untuk itu penyusunan LKjPP perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: No Hal-hal yang perlu diperhatikan I. Format 1. 2. Penyajian tentang latar belakang penyusunan LKjPP, dasar hukum dan informasi penting tentang pemerintah pusat. Penyajian ikhtisar capaian kinerja atas seluruh kementerian/lembaga yang telah menyampaikan Laporan Kinerja. 3. Penyajian informasi kinerja atas program prioritas nasional. 4. Penyajian analisis dan evaluasi yang diperlukan untuk menjelaskan capaian kinerja.

5. 6. Penyajian informasi keuangan yang akuntabel, terkait pencapaian kinerja masing-masing kementerian/lembaga. Klarifikasi kepada kementerian/lembaga, jika ada informasi kinerja yang tidak atau belum jelas. II. Substansi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kesesuaian tujuan/sasaran dalam LKjPP dengan tujuan/sasaran dalam laporan kinerja kementerian/lembaga. Kesesuaian pengklasifikasian tujuan/sasaran kementerian/lembaga kedalam Program Prioritas Nasional yang ada. Penjelasan yang memadai dalam hal kondisi nomor 1 dan 2 tidak tercapai. Kesesuaian indikator kinerja dalam LKjPP dengan indikator kinerja dalam laporan kinerja kementerian/lembaga. Kesesuaian pengklasifikasian indikator kinerja kementerian/lembaga kedalam Program Prioritas Nasional. Pastikan indikator yang digunakan dalam butir 4 dan 5 merupakan Indikator Kinerja Utama K/L Penjelasan yang memadai dalam hal kondisi nomor 4, 5 dan 6 tidak tercapai. Kesesuaian target kinerja dalam LKjPP dengan target kinerja dalam laporan kinerja kementerian/lembaga. Kesesuaian pengklasifikasian target kinerja kementerian/lembaga kedalam Program Prioritas Nasional. Penjelasan yang memadai dalam hal kondisi nomor 8 dan 9 tidak tercapai.

11. 12. 13. Telah terdapat evaluasi dan analisis kinerja atas capaian masingmasing kementerian/lembaga yang merupakan ikhtisar/rangkuman atau simpulan dari analisis kinerja dalam laporan kinerja kementerian/lembaga. Terdapat evaluasi dan analisis kinerja atas capaian Program Prioritas Nasional. Terdapat penjelasan yang memadai atas kementerian/lembaga yang tidak menyampaikan laporan kinerja. III. Keakuratan, Keandalan, dan Konsistensi Data 1. Akurasi atas perhitungan (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian). 2. Konsistensi penyajian data antara satu bagian dengan bagian lainnya. H. Tindak Lanjut Hasil Reviu Apabila dari hasil reviu LKjPP yang dilakukan oleh BPKP terdapat ketidaksesuaian yang material dengan laporan kinerja kementerian/lembaga, maka temuan hasil reviu tersebut harus segera ditindaklanjuti. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, YUDDY CHRISNANDI Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PANRB Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Herman Suryatman