BAB VI PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian yang digali terhadap konsepsi sistem. 1. Dasar pendidikan Islam itu adalah Alquran dan Hadis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB IV PENUTUP. Dari analisis mengenai; Kurikulum 2006 dalam Perspektif Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang cerdas dan berkarakter dalam mengembangkan potensinya.

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam menentukan

I. PENDAHULUAN. yang diatur di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah masalah penting keberhasilan suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Negara maju dalam persaingan global. Berbagai perbaikan terus dilakukan

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang cerdas dan berkarakter. Demikian pula dengan pendidikan di

Oleh: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Sekolah Dasar. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan individu yang cerdas, sehat

Jasman Jalil. Penerbit. Jazwa Publishing. PENDIDIKAN untuk SEUMUR HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul. Pengembangan Instrumen Asesmen Otentik pada Pembelajaran Subkonsep Fotosintesis di SMP

BAB V PENUTUP. di lapangan mengenai rekonstruksi kurikulum Ponpes Salafiyah di Ponpes

BAB I PENDAHULUAN. bermutu menjadi salah satu faktor yang penting dalam perkembangan

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam Bab : 8

Widyaiswara Berkarakter

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mubarak Ahmad, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjelaskan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja,

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 memaparkan beberapa cakupan yang dibahas dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba,

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang sangat strategis dan substansial dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN. profesionalnya, dan sebaliknya kinerja yang di bawah standar kerja

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan

I. PENDAHULUAN. kurikulum 2013 pada semua jenjang pendidikan dasar hingga. menengah. Dalam pengimplementasiannya kurikulum ini telah diuji

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

2014 PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wina Rosmelawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses Islamisasi kehidupan masyarakat. Pada proses perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada pengertian pendidikan menurut Undang-Undang No 20 tahun

R PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF LITERASI SAINS UNTUK PEMBELAJARAN IPA TERPADU PADA TEMA BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PRODUKSI PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang digali terhadap konsepsi sistem pendidikan Islam dalam perspektif Hasan Langgulung, maka dapat disimpulkan bahwa:. 1. Dasar pendidikan Islam itu adalah Alquran dan Hadis 2. Fungsi pendidikan Islam adalah untuk mengembangkan potensi (fitrah) yang telah diberikan oleh Allah dari sejak lahir kepada manusia. 3. Tujuan pendidikan Islam adalah untuk membentuk manusia yang bisa menjadi hamba Allah yang sempurna dan menjadi khalifatullah di muka bumi dengan mengembangkan fitrah yang diberikan oleh Allah yakni potensi-potensi yang baik yang telah dimilikinya dari sejak lahir dengan berdasarkan pada Alquran dan Hadis. 4. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung yakni keutuhan, keterpaduan, kesinambungan, keaslian, bersifat praktikal, kesetiakawanan, dan keterbukaan. Prinsip-prinsip tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dengan apa yang tetulis di UU No.20 tahun 2003 dan yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan. Jadi, tidak ada konsep yang baru hanya saja masih relevan dengan zaman sekarang. 180

181 5. Dalam kandungan (isi) dalam kurikulum pendidikan Islam, Hasan Langgulung berpendapat bahwa Ilmu yang diwahyukan, ilmu kemanusiaan, dan sains harus ada dalam kandungan kurikulum pendidikan Islam tersebut. Pengetahuan tersebut harus mencerminkan pengetahuan itu sendiri dan harus memiliki kadar waktu yang sesuai, tidak boleh ada salah satu pengetahuan saja yang ditonjolkan baik itu pengetahuan agama maupun pengetahuan umum. Tidak ada kandungan (isi) kurikulum yang bersifat universal. Kandungan (isi) kurikulum tersebut juga harus dipadukan agar membuat peserta didik mempunyai kepribadian dan pengamatan yang terpadu mengenai realitas. Tidak ada yang namanya dualisme pengetahuan. Selanjutnya aspek spiritual, psikologis dan sosial juga harus ada dalam kandungan (isi) kurikulum. Pada sekolah menengah digunakan Interdisciplinary Approach sedangkan pada sekolah dasar digunakan Basic Skills Hal itulah yang menjadi hakikat dari penggunaan dan penyesuaian kandungan atau isi materi pelajaran agar peserta didik mampu terarah dengan baik, tidak hanya sekedar belajar tanpa materi yang dipersiapkan dengan matang. 6. Dalam hal metode pengajaran menurut Hasan Langgulung adalah guru harus bersifat aktif, fleksibel dalam mengajar. Dalam mengajar guru harus bersifat otoriter dan demokratis serta mampu menggunakan teknologi pendidikan yang ada. Guru juga harus menggunakan metode-metode yang terdapat di dalam Alquran dan hadis seperti metode lemah lembut, memulai dari yang mudah, metode yang bervariasi, bercerita, review, dan menanyakan persoalan deduksi. Dalam mengajar juga harus menggunakan hukuman yang mendidik, dan

182 memberikan contoh yang baik bagi peserta didik (menjadi model) karena nonverbal lebih efektif daripada verbal. 7. Dalam hal penilaian Hasan Langgulung mengemukakan dua aspek penilaian Pertama, mengevaluasi sudah sejauh mana tujuan pendidikan itu tercapai. Dengan kata lain, mengevaluasi peserta didik jika ada peserta didik yang belum mencapai tujuan pendidikan atau belum memiliki kompetensi yang dikehendaki, maka akan didik kembali. Kedua, memberikan peneguhan (ganjaran). Dalam memberikan penilaian, Langgulung mengemukan konsep baru tentang bagaimana penilaian dalam pendidikan Islam itu yakni harus menekankan aspek kebijaksanaan (wisdom) dan budi mulia (virtues). 8. Dalam hal tenaga pendidikan (guru), peran guru adalah sebagai transmitter, motivator dan fasilitator untuk membuat peserta didik mengerti dan mudah dalam belajar sehingga tercapailah tujuan pendidikan. Hal ini juga diperjelas oleh Ki Hajar Dewantara dan para ahli lainnya. Hanya saja Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia mengungkapkan bahwa peranan guru di sekolah tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga berperan sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap. 9. Pendanaan merupakan tanggung jawab bersama serta menggabungkan sistem densentralisasi dan sentralisasi. Pendanaan itu berasal dari wakaf, zakat atau pajak, sedekah dan hibah. Akan tetapi Hasan Langgulung tidak menjelaskan secara rinci tentang bagaimana pengelolaan pendanaan pendidikan tersebut termasuk tentang pengalokasian dana tersebut seperti yang terdapat pada UU No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS.

183 10. Dalam hal pengelolaan (administrasi), ada terdapat beberapa prinsip admistrasi antara lain menekankan Iman dan akhlak dalam bekerja; keadilan dan persamaan; musyawarah; pembagian kerja dan tugas; berpegang pada perencanaan, organisasi, supervisi, pengawasan dan follow up; penghargaan, pergaulan baik dan hubungan baik dengan pekerja; menekankan kemampuan, pengalaman, dan keikhlasan dalam pencalonan, pelantikan, penaikan pangkat dan pemberian mandat dalam pekerjaan. Disini Hasan Langgulung sangat menekankan adanya unsur Iman dan akhlak dalam administrasi itu. Beliau juga mengatakan bahwa dalam administrasi harus ada musyawarah dan keikhlasan dalam bekerja. Hal ini dikarenakan menurut beliau dengan adanya unsur-unsur tersebut maka akan terbentuk individu yang baik yang benarbenar menyembah dan menjalankan perintah Allah dengan sebaik mungkin. B. Saran-Saran Dari pemaparan yang telah diutarakan, maka penulis memiliki beberapa saran-saran, diantaranya ialah: 1. Bersamaan dengan itu, maka para pengelola Pendidikan Islam juga harus terus meningkatkan mutu lulusannya, senantiasa melakukan inovasi dan kreasi baru sesuai dengan tuntutan masyarakat, dengan tetap memelihara jati dirinya sebagai pengemban misi ajaran Islam. Berbagai hal yang selama ini dianggap sebagai hambatan yang menyebabkan masyarakat kurang mengenal pendidikan Islam perlu segera di atasi, dengan memberikan penjelasan dan promosi yang lebih jelas. Berbagai istilah yang digunakan pendidikan Islam

184 dan kurang dipahami masyarakat perlu segera di atasi. Perlu adanya penghargaan yang lebih dan pembiayaan yang wajar dan memadai untuk cabang-cabang ilmu yang menjadi ramuan dasar dalam penguasaan sains dan teknologi. 2. Perlu dilakukan penelitian yang lebih dalam lagi mengenai pemikiran pendidikan Islam dalam perspektif Hasan Langgulung, karena penulis hanya mengupas beberapa aspek saja dalam sistem pendidikan Islam. 3. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam menentukan arah kebijakan pembelajaran pada lembaga-lembaga pendidikan Islam.