BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai U-boat pasti akan berkaitan dengan suatu konsep

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERBEDAAN STRATEGI PEMIMPIN ANGKATAN BERSENJATA JERMAN (HITLER DENGAN DOENITZ) : PERANAN U-BOAT DALAM BLOKADE INGGRIS DI

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

dalam merespon serangkaian tindakan provokatif Korea Selatan dalam bentuk latihan gabungan dalam skala besar yang dilakukan secara rutin, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. II ( ) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENGANTAR. Sejarah militer menorehkan catatan panjang tentang betapa pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. wilayah, tindakan atas hak dan kewajiban yang dilakukan di laut baik itu oleh

BAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1959 TENTANG PANGKAT-PANGKAT MILITER KHUSUS, TITULER DAN KEHORMATAN

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya

BAB I PASUKAN KAMIKAZE DALAM SEJARAH MILITER JEPANG PADA PERANG DUNIA II

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

Sambutan Presiden RI pd Farewell Presiden dg Perwira dan Prajurit TNI,di Magelang, tgl. 17 Okt 2014 Jumat, 17 Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kajian Hubungan-Internasional, hubungan bilateral maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1964 TENTANG PENETAPAN, PENGHARGAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PAHLAWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PERANG DUNIA I

Luncur Buku Mehmet Ozay & Bincang Kebudayaan Aceh dan Turki 19 Nopember 2014

BAB I PENDAHAULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

BAB II KETERLIBAT JEPANG DALAM PERANG DUNIA II

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG HARI JADI KOTA OTONOM TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1964 TENTANG PENETAPAN, PENGHARGAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PAHLAWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

KAJIAN PUSTAKA. kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial K e l a s : IX (sembilan) Semester : 5 (lima) Tahun Pelajaran : 2014/2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2005 TENTANG TUNJANGAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN ORGANISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN TENTARA NASIONAL INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

Ketahanan nasional. Geostrategi Indonesia Pelaksanaan Geopolitik dalam negara Suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. Laut China Selatan sebagai perairan semi tertutup telah berstatus konflik. Konflik yang

Sayidiman Suryohadiprojo. Jakarta, 24 Juni 2009

SEJARAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL. A. Sejarah perdagangan internasional

KONFLIK ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1960 TENTANG PERAIRAN INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

center of gravity (cog)

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1994 TENTANG PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN BAGI ORANG PRIBADI YANG BERTOLAK KE LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat.

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shendy Ariftia, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Realisme dan Neorealisme I. Summary

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

Burma mempunyai catatan tersendiri dalam sejarah Burma karena AFPFL BAB V. Kesimpulan

Bab II Perawatan Kendaraan Tempur di Lingkungan TNI AD

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat tiga hal yang penulis simpulkan dalam bab ini sehubungan dengan permasalahan yang dibahas pada skripsi yang berjudul Dampak Perbedaan Strategi Pemimpin Angkatan Bersenjata Jerman (Hitler dan Dönitz) : Peranan U-boat Dalam Blokade Inggris Di Lautan Atlantik 1939-1944. Kesimpulan yang penulis paparkan menggunakan kajian interdisipliner, yaitu memakai ilmu politik, psikologi, dan konep-konsep kemiliteran (taktik, strategi dan perang) yang mendukung pembahasan pada bab 4. Dengan merujuk pada pada ilmu dan konsep tersebut, kesimpulannya adalah sebagai berikut : Pertama, perbedaan taktik strategi perang antara dua petinggi yang paling berpengaruh (Hitler dan Dönitz) pada peranan U-boat dalam blokade Inggris di lautan Atlantik 1939-1944 menjadi salah satu pemicu kegagalan Jerman dalam PD-II. Pada pembahasan pertama ini penulis menggunakan pendekatan interdisipliner yaitu memakai konsep perang yang didalamnya meliputi taktik dan strategi perang. Selain itu penulis menggunakan konsep dari ilmu psikologi yaitu konsep kepemimpinan yang mengacu pada bagaimana gaya kepemimpinan berpengaurh pada keberhasilan 121

122 mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pertempuran. Karena dengan adanya perbedaan taktik dan strategi tersebut membuat kurang maksimalnya penyerangan, karena penyerangan terpecah pada beberapa misi penyerangan. Latar belakang Hitler menjadi prajurit angkatan darat membuat pemahaman akan pentingnya sebuah kekuatan laut sedikit terabaikan, tidak hanya itu pengaruh pemikiran Erich Raeder selaku pemimpin tertinggi Kriegsmarines membuat Hitler lebih menyukai dan memahami arti kekuatan laut berdaswarkan kuantitas (besar atau kecilnya sebuah kapal perang). Sedangkan Dönitz yang berlatar belakang sebagai lulusan angkatan laut sangat memahami betul apa yang seharusnya Jerman lakukan menghadapi Inggris. Salah satunya adalah menggagalkan pengiriman barang-barang mentah yang diimpor dari Amerika ke Inggris, Dönitz meyakini jika Jerman berhasil blokade denga cara menenggelamkan kapal-kapal dagang milik Inggris maka cepat atau lambat kekuatan Inggris akan melemah, sehingga Kriegsmarines mudah untuk mengalahkannya. Tidak hanya itu, perubahan konsep Hitler dari ofensif menjadi semi defensif membuat keberadaan kapal-kapal tempur permukaan terlihat sia-sia. Tetapi pada akhirnya perbedaan latar belakang antara Hitler dan Dönitz menjadi sebuah pemicu kegagalan Jerman pada kancah PD-II. Kedua, jalannya blokade Inggris yang dilakukan oleh Kriegsmarines berlangsung sangat sengit. Pada awalnya jalannya blokade berlangsung sangat membanggakan dengan berhasil menorehkan prestasi yang luar biasa, dengan berhasil menenggelamkan hingga ribuah ton kapal-kapal dagang Inggris. Jika dilihat

123 dari konsep geopolitik, pemilihan Dönitz dengan menggunakan taktik jalur laut sangat tepat jika diaplikasikan pada Inggris. Karena Inggris merupakan salah satu negara kepulauan yang sangat tergantung pada jalur laut untuk menopang keperluan nasionalnya. Maka dengan cara memotong urat nadi Inggris, Jerman mampu membuktikan kemenangannya pada PD-II. Tetapi prestasi yang diperoleh tidak cukup membuat Jerman lega, pasalnya dengan makin pesatnya teknologi yang dikembangkan oleh Inggris untuk membuat antikapal selam, dan juga masuknya Amerika pada pertempuran di lautan Atlantik, maka dengan perlahan tapi pasti kekuatan Kriegsmarines mulai melemah dan akan segera menemukan ajalnya. Apabila Hitler mau mendengarkan strategi Dönitz, tidak menutup kemungkinan Jerman akan keluar sebagai pemenang pada PD-II. Karena satu-satunya yang bisa melumpuhkan kekuatan Royal Navy adalah dengan menggunakan U-boat, dengan jumlah tonase yang sangat besar dalam menggelamkan kapal-kapal dagang milik Inggris, dan hal tersebut hampir membuat Inggris bertekuk lutut pada Jerman. Prestasi yang ditorehkan U-boat dengan taktik Wolfpack yang diciptakan sendiri oleh Dönitz pada awal PD-II menjadi bukti nyata bagi Dönitz untuk mengangkat derajat armada U-boat sejajar dengan kapal-kapal perang permukaan. Ketiga, perbedaan strategi Hitler dan Dönitz mempunyai dampak yang sangat besar pada sepak terjang armada U-boat (Kregsmarines). Kurangnya dukungan baik secara moril dan materil, menjadikan armada U-boat tidak dapat memaksimalkan kemampuan potensi yang dimilikinya. Minimnya armada yang tersedia, lambatnya

124 pengembangan teknologi, serta kurannya inovasi taktik-taktik baru membuat kondisi armada U-boat semakin parah. Tidak hanya itu, majunya teknologi yang dikembangkan oleh Inggris beserta Sekutunya membuat ketangguhan U-boat melemah secara perlahan-lahan. Produksi masal antikapal selam juga maraknya patroli udara yang dilakukan RAF Inggris, dan bergabungnya Amerika Serikat membuat keberadaan U-boat makin tersudut. Kegagalan demi kegagalan meneggelamkan kapal-kapal dagang Inggris membuat Berlin kehilangan armada andalannya. Gencarnya perburuan pada U-boat di lautan Atlantik menjadi ancaman serius bagi Kriegsmarines, untuk tetap mempertahankan pertempuran melawan Inggris. Tidak hanya itu, letak geografis Inggris menjadi modal utama pada prinsip teori geopolitik untuk membuat perisai diri dari serangan lawan. Kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan U-boat untuk berkembang, tidak menyurutkan keyakinan Dönitz untuk tetap memperjuangkannya. Perjuangan Dönitz pun akhirnya berbuah manis, melihat prestasi-prestasi U-boat pada pertempuran di Atlantik membuat Hitler tergerak untuk mendukungnya. Percepatan pengembangkan dan produksi U-boat sedikit terlambat, hal tersebut mengakibatkan tersudutnya sepak terjang U-boat oleh Inggris dan Sekutu yang mengakibatkan terseretnya Jerman pada kekalahan untuk kedua kalinya. Pertempuran antara penguasa lautan (Inggris) dan pendatang baru (Jerman) memberikan warna baru dalam sejarah PD-II. Jika kita lihat dari segi kualitas, pihak Jerman melalui U-boatnya mempunyain peluang yang besar dalam melawan

125 ketangguhan Inggris, terbukti pada awal PD-II U-boat mampu menenggelamkan kapal-kapal dagan Inggris sebanyak ratusan ton. Pada segi teknologi, armada U-boat sudah selangkah lebih maju dalam segi fungsi dan kegunaan. Dibawah pimpinan laksaman besar Karl Dönitz, armada U-boat berhasil mencetak prestasi yang mengagumkan, hanya saja hal tersebut tidak didukung dengan segi finansial dan kepercayaan dari para petinggi angkatan bersenjata Jerman termasuk Adolf Hitler sebagai seorang pemimpin tertinggi Jerman. Ia menjadi salah satu faktor penghambat keberhasilan U-boat dalam blokade Inggris, jika ia bersedia mendukung pengembangan dan produksi U-boat maka tidak menutup kemungkinan Jerman akan mendapatkan kemenangan yang mutlak melawan Inggris. Sebagai orang nomor satu di Kriegsmarines, Laksamana Besar Karl Dönitz dengan tekad mengupayakan pembangunan produksi U-boat. Walaupun pada PD-II U-boat berhasil mencetak prestasi yang luar biasa dan jika tidak diimbangi dengan dukungan politik dan dukungan militer, tetap saja kekuatan U-boat tidak dapat mengantarkan Jerman menjadi pemenang pada perang dunia untuk kedua kalinya.