PENGURANGAN ARUS NETRAL PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT MENGGUNAKAN TRANSFORMATOR WYE-DELTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGURANGAN ARUS NETRAL PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT MENGGUNAKAN ZERO SEQUENCE BLOCKING TRANSFORMER

MINIMISASI ARUS NETRAL DENGAN MENGGUNAKAN AUTOTRAFO ZIG-ZAG PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik pada tegangan rendah, terutama untuk melayani bebanbeban

PENGURANGAN ARUS NETRAL PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT MENGGUNAKAN TRANSFORMATOR WYE-DELTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH HARMONISA TERHADAP ARUS NETRAL TRANSFORMATOR DISTRIBUSI (APLIKASI PADA R.S.U SARI MUTIARA MEDAN)

PENGURANGAN ARUS HARMONISA URUTAN NOL DENGAN ZERO SEQUENCE BLOCKING TRANSFORMER

STUDI PENGURANGAN ARUS HARMONIK TRIPLEN DENGAN MENGGUNAKAN TAPIS SERI DAN TRANSFORMATOR ZERO PASSING

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa

LAMPIRAN A PARAMETER TRANSFORMATOR. A.1.1. TRANSFORMATOR: TR 11 (500 VA; 133/133 Volt) Pengujian Beban Nol I OC (amp) 1 133,08 0,130 10,2 133,01

BAB 1 PENDAHULUAN. Peradaban manusia modern adalah salah satunya ditandaidengan kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP FAKTOR-K PADA TRANSFORMATOR

Analisis Pengaruh Harmonisa terhadap Pengukuran KWh Meter Tiga Fasa

PENGURANGAN ARUS NETRAL PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT MENGGUNAKAN ZERO SEQUENCE BLOCKING TRANSFORMER

PENGUKURAN TINGKAT HARMONISA PADA BEBERAPA MERK JUICER (DENGAN STANDAR IEC )

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP PANAS PADA BELITAN TRANSFORMATORDISTRIBUSI

ANALISA BERBAGAI HUBUNGAN BELITAN TRANSFORMATOR 3 PHASA DALAM KEADAAN BEBAN LEBIH (APLIKASI PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK FT.

Analisis Pengaruh Harmonik terhadap Arus Netral Transformator Pelanggan Industri, Bisnis, dan Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga fasor yang sama besarnya, berbeda fasa satu dengan yang lain 120 0, hasil

ANALISIS PENGARUH BEBAN NONLINIER TERHADAP KINERJA KWH METER INDUKSI SATU FASA

STUDI TENTANG PENGUKURAN PARAMETER TRAFO DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN EMT (ELECTRICAL MEASUREMENT & DATA TRANSMIT)

PENGARUH ARUS NETRAL TERHADAP RUGI-RUGI BEBAN PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PLN RAYON JOHOR MEDAN

ANALISIS HARMONISA TEGANGAN DAN ARUS LISTRIK DI GEDUNG DIREKTORAT TIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relatif konstan dengan bentuk gelombang yang sinusoidal bebas dari harmonisa.

Analisa Konfigurasi Hubungan Primer dan Sekunder Transformator 3 Fasa 380/24 V Terhadap Beban Non Linier

Peningkatan Rugi-Rugi Transformator Daya Akibat Pembebanan Non-Linier

BAB III METODE PENELITIAN

METODA BARU PENGURANGAN ARUS HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Analisis Harmonik pada Lampu Light Emitting Diode

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

Peredaman Harmonik Arus pada Personal Computer All In One Menggunakan Passive Single Tuned Filter

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

NOPTIN HARPAWI NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT Ir. Sjamsjul Anam, MT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada suatu jaringan distribusi arus bolak-balik dengan tegangan (V), daya

PENGARUH JUMLAH DAN JARAK MESH PERISAI TERHADAP INDUKSI TEGANGAN TINGGI PADA SALURAN TEGANGAN RENDAH

UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA

ANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. tombak pemikulan beban pada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut akan

Studi Pengaruh Beban Non Linear Terhadap Keberadaan Arus Netral Di Gedung Pusat Komputer Universitas Riau

STUDI PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. proses yang kontinu membutuhkan komponen-komponen elektronika dan komponen

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

SIMULASI KUALITAS DAYA SALURAN DISTRIBUSI SEKUNDER PERUMAHAN

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

PENGARUH POSISI STUB ISOLATOR TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR PIRING GELAS

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh gangguan pemutusan dari pemutus daya. Seringkali

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

ANALISIS HARMONIK LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM BERBASIS LED DENGAN TEGANGAN BERVARIASI DAN DAYA KONSTAN Handoko Rusiana Iskandar 1, Nana Heryana 2

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

ANALISIS ARUS NETRAL PADA SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT DENGAN BEBAN SATU FASA NON LINIER : FAKHRURRAZI NIM :

PENGARUH PERISAI PELAT LOGAM TERHADAP INDUKSI TEGANGAN SURJA PETIR PADA INSTALASI TEGANGAN RENDAH

UNIVERSITAS INDONESIA

Kata Kunci : Transformator Distribusi, Ketidakseimbangan Beban, Arus Netral, Rugi-rugi, Efisiensi

Aplikasi Low Pass RC Filter Untuk Mengurangi Harmonisa Pada Lampu Hemat Energi

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP PENYIMPANGAN PENGUKURAN ENERGI LISTRIK PADA KWH METER ANALOG DAN DIGITAL SKRIPSI

EVALUASI PENENTUAN RUGI-RUGI TRANSFORMATORDALAM PENGARUH ARUS NON-SINUSOIDAL

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON TRANSIEN PEMBUMIAN GRID

BAB II TRANSFORMATOR. maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

PENGARUH HARMONIK PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

PERANCANGAN FILTER PASIF ORDE TIGA UNTUK MENGURANGI HARMONISA AKIBAT BEBAN NON LINEAR (STUDI KASUS PADA TRANSFORMATOR

ABSTRAKSI ANALISIS DISTORSI HARMONIK PADA SISTEM DISTRIBUSI DAN REDUKSINYA MENGGUNAKAN TAPIS HARMONIK DENGAN BANTUAN ETAP POWER STATION 4.

BAB I PENDAHULUAN. jarang diperhatikan yaitu permasalahan harmonik. harmonik berasal dari peralatan yang mempunyai karakteristik nonlinier

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT PENGASUTAN MOTOR INDUKSI

Aplikasi Filter Pasif Rc Untuk Mereduksi Harmonik Pada Ac/Dc/Ac Konverter. Asnil*) *Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP

IDENTIFIKASI KUALITAS DAYA LISTRIK GEDUNG UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT

STUDI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) CABANG PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN

tuned filter dan filter orde tiga. Kemudian dianalisa kesesuaian antara kedua filter

ANALISIS PENGARUH HARMONISA TERHADAP RUGI-RUGI DAYA PADA PENGHANTAR

PENGARUH VARIASI KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA DENGAN NILAI FAKTOR KETIDAKSEIMBANGAN TEGANGAN YANG SAMA

MODUL III PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-91

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi kala ini. Peralatan-peralatan yang biasa dijalankan secara

Watak Harmonik pada Inverter Berbeban

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

Studi Proteksi Gangguan Hubung Tanah Stator Generator 100% Dengan Metode Tegangan Harmonisa Ketiga

Pengurangan Harmonisa Pada Beban Konverter 6 Pulsa Dengan Filter Aktif (Injeksi Ripple Dc)

Transkripsi:

PENGURANGAN ARUS NETRAL PADA SISTEM DISTRIBUSI TIGA FASA EMPAT KAWAT MENGGUNAKAN TRANSFORMATOR WYE-DELTA Doni Rivi Hermando, Zulkarnaen Pane Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA e-mail: doni_rivi@hotmail.com Abstrak Pada sistem distribusi tiga fasa empat kawat yang seimbang, idealnya arus pada penghantar netral bernilai nol. Namun pada sistem distribusi tiga fasa empat kawat yang melayani beban nonlinear, arus harmonisa urutan nol akan mengalir pada penghantar netral. Hal ini terjadi pada kondisi beban nonlinear yang seimbang maupun tidak seimbang. Untuk mengurangi arus harmonisa urutan nol yang mengalir pada penghantar netral, maka digunakan transformator wye-delta. Transformator wye-delta dirancang sebagai transformator zero-passing yang memiliki impedansi urutan nol yang kecil sehingga arus harmonisa urutan nol yang berasal dari beban akan mengalir melalui transformator wye-delta kembali ke beban. Transformator wye-delta yang digunakan terdiri dari satu unit transformator tiga fasa dan untuk mendapatkan impedansi urutan nol yang kecil digunakan jenis belitan bifilar. Agar kinerja transformator wye-delta dalam mengurangi arus pada penghantar netral dapat diketahui, maka dilakukan eksperimen di laboratorium dan perhitungan secara matematis. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa transformator wye-delta menunjukkan kinerja yang stabil dalam mengurangi arus rms yang mengalir pada penghantar netral yaitu dengan persentase pengurangan sebesar 40,4% saat kondisi daya beban seimbang dan 40,2% saat kondisi daya beban tidak seimbang. Perhitungan secara matematis untuk kondisi daya beban seimbang menunjukkan persentase pengurangan arus netral yang hampir sama dengan hasil eksperimen yaitu sebesar 40,1%. Kata kunci: arus netral, transformator wye-delta 1. Pendahuluan Pada beban linear yang seimbang, di mana besarnya arus pada setiap fasa dari fasa R, S, dan T adalah sama, arus tidak akan mengalir di penghantar netral [1-2]. Tetapi untuk bebanbeban yang bersifat nonlinear, arus pada penghantar netral tetap mengalir walaupun sistem berada dalam kondisi yang seimbang [2]. Besarnya arus pada penghantar netral dapat lebih besar dari arus yang mengalir pada penghantar fasa. Hal ini dapat mengakibatkan masalah yang serius, diantaranya: a. Pemanasan yang berlebihan dan terusmenerus pada penghantar netral [3]. b. Kerusakan isolasi pada transformator distribusi yang disebabkan oleh pemanasan yang berlebih akibat adanya arus harmonisa [3-5]. c. Tegangan netral ke tanah (ground) yang berlebihan. Di mana hal ini dapat menyebabkan kegagalan kerja pada komponen-komponen elektronika yang sensitif [3-5]. 2. Transformator Wye-Delta Pada penelitian ini, transformator wye-delta yang digunakan terdiri dari satu unit transformator tiga fasa yang dirancang menjadi transformator zero-passing. Transformator zeropassing adalah transformator yang berfungsi melewatkan arus harmonisa urutan nol dan menahan arus harmonisa urutan positif dan negatif. Hal ini dapat terjadi karena transformator zero-passing memiliki impedansi urutan nol yang rendah dan impedansi urutan positif serta negatif yang tinggi. Agar memiliki -19- copyright @ DTE FT USU

impedansi urutan nol yang kecil, transformator wye-delta dibentuk dengan jenis belitan bifilar. Rangkaian transformator wye-delta dan penggunaannya pada jaringan diperlihatkan pada Gambar 1 dan Gambar 2. izpa izpb izpc f a2 f b2 f c2 Dengan demikian, rating daya transformator zero-passing wye-delta dapat ditentukan sebagai berikut: S = 3 = [VA] (5) Gambar 3 menunjukkan rangkaian ekivalen urutan nol per fasa dari suatu sistem tiga fasa empat kawat sebelum penggunaan transformator wye-delta dengan menganggap sumber harmonisa hanya berasal dari sisi beban (sumber tegangan urutan nol dihubung-singkat) f a1 f b1 f c1 izpa izpb izpc Gambar 1 Rangkaian Transformator Wye-Delta yang Dibentuk dari Satu Unit Transformator 3 Fasa izp Gambar 2 Penggunaan Transformator Wye- Delta Sebagai Zero-Passing Pada Jaringan Tegangan pada masing-masing kumparan wye adalah: V an1 = V bn1 = V cn1 = V n1 = (1) dan tegangan pada masing-masing kumparan delta adalah: V an2 = V bn2 = V cn2 = V n2 = (2) Dengan asumsi bahwa arus netral yang mengalir dari beban (sumber harmonisa) mengalir seluruhnya menuju transformator wyedelta (i zp =i Ln ), maka arus maksimum yang dapat mengalir pada masing-masing belitan wye adalah: i zpa = i zpb = i zpc = (3) dan arus maksimum yang dapat bersirkulasi pada belitan delta transformator adalah: i an2 = i bn2 = i cn2 = i n2 = (4) Gambar 3 Rangkaian Ekivalen Urutan Nol Tanpa Transformator Wye-Delta i L0 adalah sumber arus urutan nol, i Sn adalah arus urutan nol menuju sumber, Z Ln dan Z Sn adalah impedansi urutan nol antara sumber arus urutan nol dengan sumber tegangan urutan nol, serta Zs adalah impedansi urutan nol sumber. Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa besarnya arus urutan nol yang menuju ke sumber tegangan (i Sn ) adalah sama dengan arus urutan nol yang dihasilkan oleh beban (i L0 ). Yaitu: i Sn = i L0 (6) Gambar 4 memperlihatkan rangkaian ekivalen urutan nol sistem setelah penggunaan transformator wye-delta. Gambar 4 Rangkaian Ekivalen Urutan Nol Setelah Penggunaan Transformator Wye- Delta Karena impedansi urutan nol pada transformator wye-delta (Z zp ) lebih kecil dibandingkan dengan impedansi antara transformator wye-delta dengan sumber tegangan urutan nol (Z Sn ) dan impedansi urutan nol sumber (Zs), maka sebagian arus harmonisa urutan nol yang dihasilkan oleh beban (i L0 ) akan -20- copyright @ DTE FT USU

mengalir melalui transformator wye-delta kembali ke beban. Sehingga arus harmonisa urutan nol yang mengalir menuju sumber (i Sn ) menjadi lebih kecil. Besar arus i Sn pada Gambar 4 dapat diperoleh sebagai berikut: = (7) Terlihat pada Persamaan (7) bahwa semakin rendah nilai impedansi transformator wye-delta (Z zp ) atau semakin tinggi nilai Z Sn maka nilai arus urutan nol yang menuju sumber ( ) akan semakin rendah. Gambar 5 Rangkaian Eksperimen Sebelum Menggunakan Transformator Wye-Delta 3. Metode Penelitian R MCB 16A 3P MC Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen yang dilakukan di Laboratorium Transmisi dan Distribusi, Departemen Teknik Elektro, Universitas Sumatera Utara. Adapun Bahan dan peralatan yang digunakan adalah: 1. Satu unit transformator 3 fasa. Dengan spesifikasi: Tegangan setiap kumparan: 220V Kapasitas: 1000VA Perbandingan belitan: 1:1 Jenis belitan kumparan: bifilar 2. Sembilan buah lampu hemat energi 18W/220V 3. Dua puluh satu buah lampu hemat energi 23W/220V 4. Satu unit alat ukur Three Phase Power Quality Analyzer merk FLUKE model 435. 5. Satu set peralatan instalasi rangkaian eksperimen. Antara lain adalah: MCB 3P 16A, MCB 1P 6A, magnetic contactor 9A, kabel kontrol, push-button switch, terminal block, dan sakelar. 6. Lima belas meter kabel NYMHY 4 x 2,5 mm 2 Gambar rangkaian eksperimen yang dilakukan, seperti yang terlihat pada Gambar 5 dan Gambar 6. Sedangkan transformator wyedelta yang digunakan pada eksperimen diperlihatkan pada Gambar 7. Untuk daya beban seimbang, pada setiap fasa terdapat lampu hemat energi dengan daya 215W per fasa. S T N FLUKE P.Q. ANALYZER 435 MCB 6A 1P OFF ON MC TRAFO WYE-DELTA Gambar 6 Rangkaian Eksperimen Setelah Menggunakan Transformator Wye-Delta Sedangkan untuk daya beban yang tidak seimbang, pada setiap fasa terdapat lampu hemat energi dengan susunan: fasa R=151W, fasa S=215W, dan fasa T=279W. Gambar 7 Transformator Wye-Delta yang Digunakan Pada Eksperimen 4. Hasil dan Analisis Hasil eksperimen sebelum penggunaan transformator wye-delta pada kondisi beban yang seimbang ditampilkan pada Tabel 1 dan Gambar 8. Sedangkan untuk beban yang tidak seimbang ditampilkan pada Tabel 2 dan Gambar 9. MC -21- copyright @ DTE FT USU

Tabel 1 Hasil Pengukuran Sebelum Penggunaan Seimbang Frekuensi (Hz) 50,118 Tegangan (V) 214,36 211,77 212,12 0,59 Arus rms (A) 1,154 1,170 1,173 1,932 THD arus (%) 75,8 74,4 74,4 2194,2 Cos φ (DPF) 0,96 0,94 0,95 - Power Factor 0,74 0,72 0,73 - Arus rms (A) 0,829 1,208 1,547 2,047 THD arus (%) 80,8 76,4 74,1 432,0 Cos φ (DPF) 0,97 0,93 0,95 - Power Factor 0,73 0,71 0,73 - Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa untuk eksperimen dengan beban yang tidak seimbang, arus pada penghantar netral mengalami kenaikan menjadi 2,047A. THD arus pada penghantar netral mengalami penurunan yaitu menjadi 432%. Gambar 8 Tegangan Fasa, Arus Fasa, Arus Sebelum Penggunaan Transformator Wye-Delta Pada Kondisi Beban Seimbang Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa arus yang mengalir pada penghantar netral cukup besar nilainya yaitu sekitar 166% dari rata-rata arus yang mengalir pada penghantar fasa. Pada spektrum harmonisa arus netral di Gambar 8 terlihat bahwa arus yang mengalir pada penghantar netral hanya didominasi oleh komponen arus harmonisa triplen sedangkan komponen arus harmonisa urutan positif dan negatif sangat kecil. Tabel 2 Hasil Pengukuran Sebelum Penggunaan Tidak Seimbang Frekuensi (Hz) 50,158 Tegangan (V) 220,48 214,37 213,77 0,63 Gambar 9 Tegangan Fasa, Arus Fasa, Arus Sebelum Penggunaan Transformator Wye-Delta Pada Kondisi Beban Tidak Seimbang Penurunan THD arus penghantar netral pada eksperimen sebelum penggunaan transformator wye-delta dengan beban tidak seimbang dapat terjadi karena pada penghantar netral juga terdapat komponen arus fundamental yang cukup besar, seperti yang terlihat pada spektrum harmonisa arus netral di Gambar 9. Hasil eksperimen setelah penggunaan transformator wye-delta pada kondisi beban yang seimbang ditunjukkan pada Tabel 3 dan Gambar 10. Sedangkan untuk beban yang tidak seimbang ditunjukkan pada Tabel 4 dan Gambar 11. -22- copyright @ DTE FT USU

Tabel 3 Hasil Pengukuran Setelah Penggunaan Seimbang Frekuensi (Hz) 50,255 Tegangan (V) 220,09 217,63 217,79 0,36 Arus rms (A) 1,082 1,074 1,099 1,152 THD arus (%) 57,9 59,9 56,3 2117,4 Cos φ (DPF) 0,98 0,96 0,97 - Power Factor 0,84 0,81 0,83 - Dari Tabel 3 dapat terlihat bahwa terjadi penurunan arus pada penghantar fasa dan penghantar netral. Arus pada penghantar fasa yang semula masing-masing bernilai 1,154A, 1,170A, dan 1,173A turun menjadi 1,082A, 1,074A, dan 1,099A. Penggunaan transformator wye-delta menyebabkan arus pada penghantar netral juga berkurang sebesar 40,4% yaitu dari sebelumnya 1,932A menjadi 1,152A. Tabel 4 Hasil Pengukuran Setelah Penggunaan Tidak Seimbang Frekuensi (Hz) 50,135 Tegangan (V) 218,65 213,95 213,58 0,39 Arus rms (A) 0,819 1,096 1,414 1,224 THD arus (%) 49,2 58,7 61,9 482,6 Cos φ (DPF) 1,00 0,93 0,97 - Power Factor 0,88 0,79 0,81 - Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa dengan penggunaan transformator wye-delta pada kondisi beban yang tidak seimbang juga dapat mengurangi besar arus yang mengalir pada penghantar netral. Besar arus netral sebelum penggunaan transformator wye-delta adalah sebesar 2,047A sedangkan setelah penggunaan transformator wye-delta turun menjadi 1,224A. Persentase penurunan ini adalah sebesar 40,2%. Gambar 10 Tegangan Fasa, Arus Fasa, Arus Setelah Penggunaan Transformator Wye-Delta Pada Kondisi Beban Seimbang Bila dibandingkan dengan Gambar 8, tampak pada Gambar 10 bahwa komponen arus harmonisa triplen telah berkurang akibat penggunaan transformator wye-delta. Gambar 11 Tegangan Fasa, Arus Fasa, Arus Setelah Penggunaan Transformator Wye-Delta Pada Kondisi Beban Tidak Seimbang Bila dibandingkan dengan Gambar 9, tampak pada Gambar 11 bahwa telah terjadi penurunan nilai komponen arus harmonisa triplen dan fundamental akibat penggunaan transformator wye-delta. -23- copyright @ DTE FT USU

Untuk melengkapi metode eksperimen dan sebagai validasi terhadap rumus yang tersedia untuk mengetahui besarnya pengurangan arus netral, maka dilakukan perhitungan secara matematis. Pada Gambar 3, besar arus harmonisa urutan nol yang mengalir menuju sumber tegangan (i Sn ) sebelum penggunaan transformator wye-delta dapat diperoleh dengan persamaan: I Sn = ( ) (9) Di mana h adalah harmonisa orde ganjil kelipatan 3 (triplen) yang terdapat pada spektrum harmonisa arus netral Gambar 8. Tabel 6 Besar Arus Untuk Setiap Harmonisa Orde Ganjil Kelipatan 3 Pada Penghantar Netral Orde Harmonisa Arus (A) 3 1,960-126 9 0,313-91 15 0,079 7 21 0,044-251 27 0,029-162 Dengan memasukkan nilai arus dari setiap orde harmonisa pada Tabel 6 ke Persamaan (9), maka besar arus i Sn dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut. I Sn= I + I + I + I + I I Sn = 1,968 54,64 A Besarnya arus i Sn setelah penggunaan transformator wye-delta dapat diperoleh dengan menggunakan rangkaian ekivalen urutan nol pada Gambar 4 dan Persamaan (7). Parameter rangkaian ekivalen urutan nol pada Gambar 4 terlihat pada Tabel 7. Tabel 7 Parameter Rangkaian Ekivalen Urutan Nol Parameter Nilai Z s (Ω) 0,46+j0,01 (asumsi) Z Sn (Ω) 0,46+j0,01 (asumsi) Z Zp (Ω) j0,7 Z Ln (Ω) 0,46+j0,01 (asumsi) i L0 (A) 1,968 54,64 Besar arus i Sn setelah penggunaan transformator wye-delta adalah sebagai berikut: = + + = 1,179 73.41 A Sehingga diperoleh persentase pengurangan arus pada penghantar netral melalui hasil perhitungan adalah sebesar 40,1%. 5. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Transformator wye-delta menunjukkan kinerja yang stabil dalam mengurangi arus rms yang mengalir pada penghantar netral yaitu dengan persentase pengurangan sebesar 40,4% saat kondisi beban seimbang dan 40,2% saat kondisi beban tidak seimbang. 2. Persentase pengurangan arus netral melalui hasil eksperimen adalah sebesar 40,4% dan melalui hasil perhitungan adalah sebesar 40,1%. 6. Daftar Pustaka [1] Lowenstein, M.Z., Eliminating Harmonic Neutral Current Problems, Transmission and Distribution Conference and Exposition, 2008. T&D. IEEE/PES, pp.1-4, 21-24 April 2008. [2] Desmet, J.; Baggini, A., Neutral Sizing in Harmonic Rich Installations, Copper Development Association & European Copper Institute, June 2003. [3] Negi, A.; Surendhar, S.; Kumar, S.R.; Raja, P., "Assessment and Comparison of Different Neutral Current Compensation Techniques in Three-Phase Four-Wire Distribution System," Power Electronics for Distributed Generation Systems (PEDG), 2012 3rd IEEE International Symposium on, pp.423-430, 25-28 June 2012. [4] Singh, B.; Jayaprakash, P.; Kothari, D.P., "Magnetics for Neutral Current Compensation in Three-Phase Four-Wire Distribution System,"Power Electronics, Drives and Energy Systems (PEDES) & 2010 Power India, 2010 Joint International Conference on, pp.1-7, 20-23 Dec. 2010. [5] Hadzer, C.M.; Masri, S.; Mahamad, N., "A Study on Zero-Passing Transformer in Harmonics Reduction," Power Engineering Conference, 2003. PECon 2003. Proceedings. National, pp.180-184, 15-16 Dec. 2003. -24- copyright @ DTE FT USU