Rancang Bangun Prototipe Sistem Peringatan Jarak Aman pada Kendaraan Roda Empat Berbasis Mikrokontroler ATMEGA32

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Pengaman Parkir dengan Visualisasi Jarak Menggunakan Sensor PING dan LCD

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB 1 PENDAHULUAN. Mengendarai sebuah mobil di jalan merupakan kenyamanan tersendiri.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

Rancang Bangun Alat Penghitung Jumlah Pengunjung di Toko Adhelina Berbasis Mikrokontroler Atmega 16

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI JARAK AMAN PADA KENDARAAN BERBASIS ARDUINO

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

TONGKAT PEMANDU TUNA NETRA MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

DETEKTOR JARAK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R

DT-51 Application Note

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien

BAB III MIKROKONTROLER

Jurnal Rancang Bangun Prototype Palang Parkir Menggunakan Mikrokontroler ATmega 8535

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL SISTEM OTOMATISASI SORTASI BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK DAN TCS3200 BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Sensor Ultrasonik. Microcontroller Arduino Uno. Buzzer LED LCD. Gambar 3.1 Blok Rangkaian

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

Pengatur Suhu Ruangan Otomatis Berbasis Mikrokontroler ARM Cortex M0 NUMICRO NUC140VE3CN

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB II LANDASAN TEORI. Karbon monoksida adalah zat pencemar dengan rumus CO yang

PROTOTIPE PENGEREMAN OTOMATIS UNTUK MOBIL LISTRIK

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8535 (sumber :Mikrokontroler Belajar AVR Mulai dari Nol)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip

PEMBUATAN GELANG ULTRASONIK UNTUK ALAT BANTU MOBILITAS TUNANETRA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PROTOTYPE SISTEM PENGAMAN MOBIL TERHADAP OBJEK DENGAN METODE SELF HOLDING BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN PINTU GARASI MENGGUNKAN KEYPAD DENGAN SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLER

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KETINGGIAN BENSIN DI DALAM RESERVOIR SPBU DENGAN SENSOR ULTRASONIK. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Miniatur Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan Menampilkan Kecepatan Kereta Serta Waktu Tunggu Menggunakan Arduino

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

Gambar 2.1 Arduino Uno

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ALAT UKUR KETEBALAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

RANCANG BANGUN SISTIM PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI JARAK AMAN MENONTON TV MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

NASKAH PUBLIKKASI ALAT PENGUKUR GETARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 MENGGUNAKAN SENSOR MICROPHONE

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

PENGAMAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN KEYPAD MATRIKS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 PADA LABORATORIUM STMIK-MURA LUBUKLINGGAU

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAIRAN TANAMAN MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBABAN TANAH

Pengontrolan Kecepatan Mobile Robot Line Follower Dengan Sistem Kendali PID

MONITORING KETINGGIAN AIR PADA BENDUNGAN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

Rancang Bangun Prototipe Sistem Peringatan Jarak Aman pada Kendaraan Roda Empat Berbasis Mikrokontroler ATMEGA32 Rina Mardiati, Ferlin Ashadi, Geusan Farid Sugihara Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Jl. A.H Nasution No. 105 Bandung e-mail: r_mardiati@uinsgd.ac.id, fe_ash@yahoo.com, geusanfaridsugihara@gmail.com, Abstrak Peningkatan jumlah kendaraan menyebabkan jalan raya menjadi semakin padat dan menimbulkan tingginya resiko kecelakaan lalulintas, ini merujuk pada data statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) daerah Jawa Barat. Peningkatan angka kecelakaan yang cukup tinggi ini disebabkan oleh faktor-faktor kesalahan atau kelalaian pengemudi (human error), sistem pada kendaraan dan faktor jalan. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah solusi yang dapat membantu mengurangi angka kecelakaan pada pengguna kendaraan khususnya kendaraan roda empat. Dengan menggunakan sensor ultrasonik berbasis mikrokontroler ATMEGA32 diharapkan menjadi sebuah sistem yang dapat membantu mengurangi angka kecelakaan khususnya pada kendaraan roda empat. Pada penelitian ini digunakan metode Action Research yaitu dengan melalui beberapa tahapan seperti data dan pengumpulan data, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, dan pengujian alat. Sistem ini memiliki cara kerja dengan memberikan suatu peringatan berupa bunyi dan tampilan ukuran jarak yang ditujukan untuk pengemudi kendaraan roda empat. Keluaran sistem dibuat melalui program yang disesuaikan dengan kebutuhan jarak aman seperti pada LCD mulai dari jarak 300 cm hingga 200 cm menampilkan HATI- HATI, dan 200 cm hingga 0 cm menampilkan BERBAHAYA. Pada buzzer mulai dari jarak 300 hingga 200 cm berbunyi satu kali dengan tempo yang lambat secara berulang, 200 hingga 150 cm berbunyi dua kali dengan tempo lambat secara berulang, 150 hingga 100 cm berbunyi dua kali dengan tempo sedang secara berulang, 100 hingga 50 cm berbunyi dua kali dengan cepat secara berulang, 50 hingga 10 cm berbunyi dua kali dengan tempo lebih cepat secara berulang, 10 hingga 0 cm berbunyi panjang satu kali secara berulang. Pada saat pengujian alat telah dilakukan pada kendaraan dapat disimpulkan bahwa alat bekerja sesuai dengan program yang dibuat dan alat dapat bekerja secara optimal ketika kendaraan roda empat berjalan pada laju kecepatan maksimum 50 km/jam. Kata Kunci: jarak aman, kendaraan roda empat, mikrokontroler ATMEGA32, sensor ultrasonic. 1. Pendahuluan Pada era globalisai saat ini perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang begitu pesat banyak membawa perubahan pada segala aspek, terutama perkembangan pada industri otomotif khususnya dalam industri mobilisasi. Perkembangan ini dipengaruhi oleh tingginya kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan roda empat. Tingginya jumlah penggunaan kendaraan roda empat oleh masyarakat mengakibatkan jalan raya menjadi semakin padat, ini didasari data Badan Pusat Statistik (BPS) daerah Jawa Barat tahun 2011[5]. Dari kepadatan ini pengemudi menjadi terganggu konsentrasinya dan pengambilan keputusan menjadi kurang tepat (human error), inilah salah satu faktor yang menjadi penyebab kecelakaan. Menimbang berdasarkan data yang ada, maka diperlukan sebuah sistem yang diharapkan dapat membantu mengurangi angka kecelakaan pada kendaraan roda empat. Permasalahan yang ada dijadikan tujuan pada penelitian ini yaitu dengan membuat suatu rancang bangun prototipe sistem peringatan jarak aman pada kendaraan roda empat berbasis TELKA, Vol.2, No.1, Mei 2016, pp. 53~61 53

54 mikrokontroler ATMEGA32 sebagai sistem peringatan jarak aman antara kendaraan roda empat yang dikendarai dengan kendaraan lain atau hambatan yang berada tepat didepanya. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode Action Research yaitu penelitian yang dilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian dalam merancang dan membangun sistem peringatan jarak aman ini dibatasi oleh sejumlah hal yaitu sistem yang dibuat menggunakan mikrokontroler ATMEGA32 sebagai pemroses logika program yang dibuat, sensor ultrasonik digunakan untuk mengukur jarak dari 0 hingga 300 cm, buzzer digunakan sebagai peringatan bunyi penanda jarak Pada buzzer mulai dari jarak 300 hingga 200 cm berbunyi satu kali dengan tempo yang lambat secara berulang, 200 hingga 150 cm berbunyi dua kali dengan tempo lambat secara berulang, 150 hingga 100 cm berbunyi dua kali dengan tempo sedang secara berulang, 100 hingga 50 cm berbunyi dua kali dengan cepat secara berulang, 50 hingga 10 cm berbunyi dua kali dengan tempo lebih cepat secara berulang, 10 hingga 0 cm berbunyi panjang satu kali secara berulang. Pada saat pengujian alat telah dilakukan pada kendaraan dapat disimpulkan bahwa alat bekerja sesuai dengan program, dan LCD digunakan sebagai tampilan jarak mulai dari jarak 300 cm hingga 200 cm menampilkan HATI-HATI, dan 200 cm hingga 0 cm menampilkan BERBAHAYA.. Perancangan sistem menggunakan software ISIS Profesional Proteus dan Eagle 6.3.0 Light. Untuk pembuatan program menggunakan Code Vision AVR, avrdude-gui digunakan sebagai driver penghubung dan Downloader sebagai perangkat penghubung. 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Mikrokontroler Mikrokontroler adalah komponen elektronika yang didalamnya terkandung sistem interkoneksi antara mikroprosesor, RAM, ROM, I/O interface, dan beberapa peripheral. Mikrokontroler disebut juga On-chip-Peripheral. Mikrokontroller ATMEGA32 adalah mikrokontroler yang diproduksi oleh Atmel. mikrokontroler ini memiliki clock dan kerjanya tinggi sampai 16 MHz, ukuran flash memorinya cukup besar, kapasistas SRAM sebesar 2 Kb, 32 buah port I/O yang sangat memadai untuk berinteraksi dengan LCD. 2.2. Sensor Ultrasonic Parallax PING ultrasonic merupakan sebuah sensor pengukur jarak tanpa kontak langsung, dengan kemampuan jarak ukur 2 cm (0.8 inches) sampai 3 m (3.3 yards) di udara yang memiliki cepat rambat 343 m/s. Sensor ini mempunyai 3 pin yang memiliki fungsi sepert pin I/O untuk pengontrolan mikrokontroler, pin Vdd untuk catu daya sebesar 5volt, dan pin Vss yaitu Ground. Sensor ini bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor akan memancarkan gelombang suara yang kemudian menangkap pantulannya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil. Gambar 1. Sensor parallax ping

55 2.3. adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). Gambar 2. 2.4. LCD (Liquid Crystal Display) LCD (Liquid Crystal Display) atau dapat di bahasa Indonesia-kan sebagai Tampilan Kristal Cair adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD bisa memunculkan gambar atau tulisan dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih dibagian belakang susunan kristal cair. Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring. Gambar 3. Jalur pada LCD 2.5. Bahasa C Bahasa C adalah bahasa pemrograman yang sudah dikembangkan sejak tahun 1972 oleh Dennis Ritchie seorang ahli dari Bell Telephone Laboratories untuk digunakan pada sistem operasi Unix. Walaupun bahasa C dirancang untuk mengimplementasikan perangkat lunak dari suatu sistem seperti sistem operasi, bahasa C juga sering digunakan pada aplikasi perangkat lunak portable [DMR88]. Bahasa C adalah sebuah bahasa penerapan sistem yang imperatif (prosedural) yang dirancang agar dapat dikompilasi dengan relatively straightforward compiler, agar dapat memberikan akses tingkat rendah langsung kepada memori, sehingga bahasa C dapat membangun instruksi langsung kepada mesin dengan dukungan run-time minimum. Karena penggunaan bahasa tingkat rendah iniliah bahasa C menjadi pendorong pemrograman crossplatform karena bahasa C memiliki standar sehingga sebuah program C yang sudah tercompile secara standar, dapat dikompilasi ke berbagai platform yang sangat luas dengan berbagai sistem

56 operasi dengan sedikit ataupun tanpa perubahan pada source code program tersebut. Bahasa C banyak digunakan pada berbagai platform seperti mikrokontroler dan supercomputer [4]. 3. Metodologi Penelitian Dalam penelitian Rancang Bangun Prototipe Sistem Peringatan Jarak Aman pada Kendaraan Roda Empat Berbasis Mikrokontroler ATMEGA32 digunakan metode Action Research. Yaitu sebuah penilitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa referensi yang berkaitan, menganalisis kebutuhan dalam pembuatan alat, merancang dan membangun alat, kemudian melakukan pengujian dan menganalisis hingga mendapatkan hasil yang memenuhi kebutuhan pengemudi. Bagan metode dapat dilihat pada gambar 4. START ANALISIS KEBUTUHAN PERANCANGAN: Membuat desain mikrokontroler IMPLEMENTASI: Perakitan dan Pemograman PENGUKURAN & PENGUJIAN ANALISIS Perbaikan & Penyempurnaan TIDAK Apakah berfungsi dengan baik? YA END Gambar 4. Diagram metodologi penelitian Pada tahap perancangan terdapat beberapa point penting yang akan dikerjakan, yaitu membuat desain rangkaian mikrokontroler dengan menggunakan Software Proteus dan Eagle 6.3.0 Light. Pada tahap ini terdapat alur kerja dari alat yang akan menjelaskan cara kerja alat yang akan dibuat. Dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.

57 START SENSOR MIKROKONTROLER MEMPROSES JARAK 300 && 200 cm 200 && 150 cm 150 &&100 cm 100 && 50 cm 50 &&10 cm 10 && 0 cm END Gambar 5. Alur kerja alat Terdapat dua tahapan penting yang harus dikerjakan dalam pembuatan alat, yaitu: perakitan Hardware (Perangkat Keras) dan Coding (Pemograman). Pada tahap pengujian, dilakukan dengan cara menganalisis respon sistem agar dapat disesuaikan dengan input program. Hasil pengujian kemudian dibandingkan dengan identifikasi masalah yang dijabarkan apakah berfungsi dengan baik atau tidak. Beberapa macam hal yang akan diuji dan dianalisis, yaitu: Mikrokontroler, Sensor Ultrasonic, LCD dan. 4. Perancangan dan Implementasi 4.1 Perancangan Pada tahap ini dilakukan pembuatan desain rangkaian mikrokontroler dengan menggunakan software ISIS Profesional Proteus dan Eagle 6.3.0 Light. Pada desain rangkaian mikrokontroler yang dibuat, digunakan IC ATMEGA32 sebagai inti proses logika. Mikrokontroler IC ATMEGA32 memiliki 40 pin yang dibagi menjadi beberapa PORT yaitu PORT A, B, C, dan D. Dari masing-masing PORT yang ada digunakan sebagai berikut. 1. PORT A digunakan untuk sensor Ultrasonic Ping Parallax. 2. PORT B digunakan untuk menginput program. 3. PORT C digunakan untuk LCD. 4. PORT D digunakan untuk. Desain rangkaian mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar 6 dibawah ini:

58 Gambar 6. Desain rangkaian mikrokontroler Kemudian desain rangkaian dibuat menjadi board rangkaian agar siap dicetak dapat dilihat Gambar 7 dibawah ini. Gambar 7. Desain rangkaian mikrokontroler siap cetak 4.2. Implementasi Pada tahap ini dilakukan perakitan alat hingga pemograman pada alat seperti yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Perakitan Hardware (perangkat keras) a. Mencetak board rangkaian mikrokontroler b. Pemasangan komponen-komponen pada board rangkaian mikrokontroler c. Menghubungkan modul sensor ultrasonik pada mikrokontroler d. Memasangkan buzzer pada rangkaian mikrokontroler e. Memasangkan LCD pada rangkaian mikrokontroler 2. Coding (pemograman) Program yang dibuat untuk mikrokontroler menggunakan bahasa C. Program ini dibuat pada software Code Vision AVR. Pemograman yang dibuat dengan tujuan agar mengasilkan keluaran seperti berikut: 1. menghasilkan bunyi berbeda dimulai dari: a. 300 hingga 200 cm berbunyi satu kali dengan tempo yang lambat secara berulang.

59 b. 200 hingga 150 cm berbunyi dua kali dengan tempo lambat secara berulang. c. 150 hingga 100 cm berbunyi dua kali dengan tempo sedang secara berulang. d. 100 hingga 50 cm berbunyi dua kali dengan cepat secara berulang. e. 50 hingga 10 cm berbunyi dua kali dengan tempo lebih cepat secara berulang. f. 10 hingga 0 cm berbunyi panjang satu kali secara berulang. 2. Sistem menggunakan LCD untuk menampilkan ukuran jarak dalam satuan sentimeter, yaitu dari 0 cm - 300 cm. a. 300 hingga 200 cm menampilkan HATI-HATI. b. 200 hingga 0 cm menampilkan BERBAHAYA. 5. Pengujian dan Analisis 5.1. Pengujian Pembacaan Sensor Ultrasonic Pada tahap ini dilakukan pengujian antara pembacaan sensor ultrasonik terhadap ukuran jarak yang sebenarnya dengan menggunakan (Meter Ukur) yang sesuai dengan standar. Tujuannya agar dapat mengetahui apakah ada selisih antara hasil pembacaan sensor ultrasonik dengan ukuran sebenarnya. Hasil yang didapat dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut: Nilai Acuan Tabel 1. Error Pengukura Sensor Tingkat Kesalahan (%) 30 33 10 60 65 8,3 90 98 8,8 120 130 8,3 150 162 8 180 195 8,3 210 228 8,5 240 260 8,3 270 293 8,5 300 326 8,6 Rata-rata 0,856 (%) Setelah dilakukan pengujian, terdapat selisih antara ukuran pembacaan sensor ultrasonik dengan ukuran yang sebenarnya seperti pada tabel diatas. Maka dari itu diperlukan pengkalibrasian pada sensor ultrasonik agar ukuran yang didapat sensor ultrasonik menjadi setara dengan ukuran sesuai standar (Meter Ukur). 1. Kalibrasi Pada tahap kalibrasi ini dilakukan dengan cara seperti berikut. a. Ketika sensor ultrasonik masih memiliki selisih kemudian sensor ultrasonik disimpan sejajar dengan (meter ukur) yang sesuai ukuran standar pada ukuran 300 cm. b. Menghitung waktu pengiriman dan penerimaan sinyal suara dari sensor ultrasonik yang ditampilkan pada LCD hingga mendapatkan hasil yang akurat. c. Setelah diamati didapatkan hasilnya sebesar 1868 μs. d. Ukuran jarak 300 cm yang ditunjukkan meter ukur dibagi dengan waktu yang didapatkan sebesar 1868 μs, kemudian hasilnya dikalikan 2 sebagai waktu pengiriman dan penerimaan. e. Lalu hasil yang telah dihitung dimasukkan kedalam program sebagai intruksi yang telah dikalibrasi untuk pengukuran jarak pada sensor agar ukuran jarak lebih akurat. f. Terakhir alat diuji coba, kemudian didapatkan hasil seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 2 dibawah ini.

60 Tabel 2. Hasil pengukuran kalibrasi Nilai Acuan Sensor 30 30 60 60 90 90 120 120 150 150 180 180 210 210 240 240 270 270 300 300 Setelah dilakukan pengkalibrasian dapat terlihat seperti pada tabel diatas bahwa pembacaan ukuran jarak oleh sensor sesuai dengan (Meter Ukur) yang digunakan. sensor Tabel 3. Hasil Empat Media Hasil Media Kayu Hasil Media Plat Hasil Media Plastik Hasil Media Tembok 30 30 30 30 30 60 60 60 60 60 90 90 90 90 90 120 120 120 120 120 150 150 150 150 150 180 180 180 180 180 210 210 210 210 210 240 240 240 240 240 270 270 270 270 270 300 300 300 300 300 5.2. Pengujian Pada Kendaraan Roda Empat Pada saat setelah dilakukan pengujian alat pada kendaraan roda empat didapatkan hasil seperti berikut. a. Mikrokontroler memberikan keluaran pada buzzer dan LCD sesuai dengan program yang diinput seperti: 1. Jarak 300 hingga 200 cm buzzer berbunyi satu kali dengan tempo yang lambat secara berulang dan LCD menampilkan HATI-HATI. 2. Jarak 200 hingga 150 cm buzzer berbunyi dua kali dengan tempo lambat secara berulang 3. Jarak 150 hingga 100 cm buzzer berbunyi dua kali dengan tempo sedang secara berulang 4. Jarak 100 hingga 50 cm buzzer berbunyi dua kali dengan cepat secara berulang dan LCD menampilkan BERBAHAYA.

61 5. Jarak 50 hingga 10 cm buzzer berbunyi dua kali dengan tempo lebih cepat secara berulang 6. Jarak 10 hingga 0 cm buzzer berbunyi panjang satu kali secara berulang dan LCD menampilkan BERBAHAYA. b. Sistem dapat digunakan pada laju kecepatan maksimum 50 km/jam. Ini disesuaikan dengan kemampuan pembacaan sensor ultrasonik yang hanya dapat mengukur jarak dari 2 hingga 300 cm. Pada saat pengujian diarsipkan kedalam bentuk video dan gambar. 6. Kesimpulan dan Saran 6.1. Kesimpulan Setelah pengujian dan analisis dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Mikrokontroler memberikan keluaran pada buzzer dan LCD sesuai dengan program yang diinput seperti: a. Jarak 300 hingga 200 cm buzzer berbunyi satu kali dengan tempo yang lambat secara berulang dan LCD menampilkan HATI-HATI. b. Jarak 200 hingga 150 cm buzzer berbunyi dua kali dengan tempo lambat secara berulang c. Jarak 150 hingga 100 cm buzzer berbunyi dua kali dengan tempo sedang secara berulang d. Jarak 100 hingga 50 cm buzzer berbunyi dua kali dengan cepat secara berulang dan LCD menampilkan BERBAHAYA. e. Jarak 50 hingga 10 cm buzzer berbunyi dua kali dengan tempo lebih cepat secara berulang f. Jarak 10 hingga 0 cm buzzer berbunyi panjang satu kali secara berulang dan LCD menampilkan BERBAHAYA. 2. Sistem yang dibuat hanya dapat digunakan pada kendaraan roda empat berjalan dengan laju kecepatan maksimum 50 km/jam. Ini disesuaikan dengan kemampuan pembacaan sensor ultrasonik yang hanya dapat mengukur jarak dari 2 hingga 300 cm. 6.2. Saran Jika pembaca ingin mengembangkan atau lebih menyempurnakan dari hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan seperti: 1. Menggunakan sensor ultrasonik yang memiliki pembacaan mulai dari 0 cm hingga 600 cm. 2. Menggunakan LCD berukuran 40 kolom x 4 baris yang dapat lebih menunjang kenyamanan kontrol tampilan ukuran jarak pengemudi kendaraan roda empat. Daftar Pustaka [1] Defi, Riana Mahadji Putri. 2009. Prototipe Pemodelan Parking Assistant Menggunakan Sensor Jarak Pada Kendaraan Roda Empat. Artikel Penelitian. Fakultas Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang. [2] Dwi, Febrika Ambarwati. 2012. Perancangan Prototipe Pendeteksi Jarak Aman Pada Mobil Berjalan Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8. Proyek Akhir Diploma, Bandung. Fakultas Elektro dan Komunikasi, Institut Teknologi Telkom. [3] Wahyana, Budi dan Maulana Robert. 2011. Rancang Bangun Sistem Peringatan Parkir Kendaraan Bermotor Roda Empat Menggunakan Suara Dan Sensor Jarak Ping. Naskah Publikasi, Yogyakarta. Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan komputer Amikom. [4] Wirdasari Dian. 2010. Membuat Program Dengan Menggunakan Bahasa C. Jurnal SAINTIKOM, STMIK Trigunadharma. [5] http://jabar.bps.go.id/publikasi_bps/transportasi2012.pdf