PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII SMP N 32 PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

ABSTRAK

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE


Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review)

ABSTRAK

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG

Iksan Gilang Perdana 1), Wince Hendri 2), Gusmaweti 2) ABSTRACT

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

JURNAL. Oleh ERDIAN ANDESTAL NPM:

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH METODE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 28 KORONG GADANG KURANJI PADANG.

Kata Kunci :Pembelajaran Aktif Group to Group Exchange, kognitif, dan afektif

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DALAM BENTUK PROBLEM SOLVING DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang

Jurnal Penelitian Universitas Bung Hatta

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH GROUP INVESTIGATION (GI) TYPE IN TEACHING BIOLOGY TO STUDENT AT THE CLASS X MAN KOTO SOLOK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN WORD SQUARE

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E- mail: Abstrack

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK- WRITE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 1 RANTAU PANDAN KABUPATEN BUNGO JAMBI

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Robby Apriadi 1), Wince Hendri 2), dan Nawir Muhar 2) Universitas Bung Hatta. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 KOTO XI TARUSAN

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI PADA KELAS VII MTsN TALAOK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NOMINAL GROUP PROCCES TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS VII SMP BUNDA PADANG ARTIKEL

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Keywords: method of inquiry, scientific approach, learning biology

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH DAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG E-JURNAL DELVITA KARLINDA NIM.

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 03 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MICROSOFT POWER POINT

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

PENERAPAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF ROLE MODELS DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ABSTRACT. mathematical

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PERANAP INDRAGIRI HULU-RIAU

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GUIDED NOTE TAKING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMPN 2 VII KOTO SUNGAI SARIK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PEGGUNAAN TEKNIK TALKING CHIP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

Keywords: Affective, Cognitive, Psychomotor and Think Pair Share

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

Oleh : ATIKA MUSLIMAH DEWI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII SMP N 32 PADANG Rina Fonica 1), Gusmaweti 2), Lisa Deswati 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hattta 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E-mail : Fonicarina@gmail.com ABSTRAK The purpose of this study was to look at differences in biology student s cognitive learning outcomes experimental class and the control class in eighth grade SMP N 32 Padang and to see the results of students studying biology in terms of affective and psychomotor aspects of experimental class and the control class. The population in this study were all students of class VIII SMP N 32 Padang as 6 classes listed in the school year 2012/2013. Sample grading done by purposive sampling, while to determine the experimental class and the control class by way of random sampling. In this study, the experimental class is VIII1 class and control class is the class VIII3. At the end of the tests conducted found that the average value of the experimental class with a 78.90 percentage of student learning outcomes completeness 75.00 % and the average value of the control class with a percentage of 67.50 mastery 40.60 % of student learning outcomes. Statistical tests on the real level of 0.05 is obtained t > t table, the hypothesis H1 is accepted. Assessment of learning outcomes in the affective aspects of experimental class higher than the control class. The average value of the experimental class affective 77.91 % while the average value of 67.76 % in the control class as well as the average value of the experimental class psychomotor 77.13 % better than the control class 65.79 %. It can be concluded that, there are differences in student learning outcomes by using the application of cooperative learning model Numbered Head Together ( NHT ) and conventional pebelajaran in biology learning in class VIII SMP N 32 Padang. Keywords : Pembelajaran Kooperatif, Pembelajaran NHT, Hasil Belajar PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar atau disengaja yang berguna untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman untuk menentukan tujuan hidup sehingga bisa mmiliki pandangan yang luas untuk kearah depan yang lebih baik dan dengan pendidikan itu sendiri dapat menciptakan orang-orang yang berkualitas. Di dalam undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Menurut Lufri (2010:6) Guru dalam konteks dunia pendidikan adalah seorang pendidik yang bertugas membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, membentuk sikap atau perilaku yang baik dan melatih peserta didik menjadi terampil dalam bidang tertentu. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 5 Desember 2012 dengan guru Biologi di SMP N 32 Padang, selama proses belajar mengajar berlangsung guru lebih banyak menggunakan metode ceramah. Cara mengajar dengan metode ceramah adalah melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru kepada siswa. Metode ceramah ini mudah dijalankan karena guru hanya menampaikan informasi sehingga siswa tidak mempunyai kesempatan banyak untuk memberikan tanggapan. Guru menjadi satu-satunya sumber dan pusat informasi, sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat saja. Metode ceramah membuat siswa hanya menerima dan tidak melatih kemampuannya untuk memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru, sehinnga siswa cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari kurangnya interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah menyebabkan kurangnya interaksi siswa secara aktif sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Dari Ujian Akhir semester I Biologi kelas VIII SMPN 32 Padang tahun ajaran 2012/2013, terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar Biologi siswa adalah 60,39. ( Tabel 1 ) Tabel 1.Jumlah siswa dan nilai Ratarata Mata Pelajaran Biologi pada Ujian Akhir Semester 1 kelas VIII SMP N 32 Padang Pelajaran 2012/2013. No Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata-rata 1. VIII-1 32 60,45 2. VIII-2 30 63,39 3. VIII-3 32 60,36 4. VIII-4 31 62,25 5. VIII-5 32 57,72 6. VIII-6 30 58,45 Jumlah 187 362,62 Rata-rata Kelas - 60,43 Sumber : Guru Biologi SMP N 32 Padang (2012) Dari Tabel 1, terlihat nilai rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi masih rendah dan jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah untuk biologi kelas VIII adalah 70. Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai

keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah dirancang. Oleh karena itu pemilihan model, strategi, pendekatan, serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama. Pencapaian mutu pendidikan yang tinggi tidak hanya ditentukan oleh siswa, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor guru dan pendukung lainnya. Komponen guru dan siswa merupakan unsur yang utama yang menentukan tinggi rendahnya hasil pembelajaran pada pendidikan. Menurut Sanjaya (2006:240) pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu empat sampai enam orangyang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (Heterogen). Selanjutnya menurut Lufri (2010:55) menyatakan bahwa Pembelajaran kooperatif becirikan struktur tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif dua atau lebih individu bekerjasama, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mencapai suatu tujuan. Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah diatas adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Numbered Head Together (NHT) adalah salah satu model pembelajaran dimana siswa lebih banyak berfikir dan beriteraksi sesamanya dan beriteraksi dengan guru. siswa dibagi mengadi beberapa kelompok. Masingmasing kelompok beranggotakan 3-5 orang, setiap siswa dalam kelompok tersebut mendapat nomor. Dalam diskusi kelompok mereka saling bertangung jawab, bekerjasama dan membantu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Dengan mengunakan metode ini diharapkan siswa akan lebih memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru sehingga dapat mencapai tujuan dan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien (Suprijono, 2009:92). Tujuan model pembelajaran Number Head Together adalah agar pemahaman siswa bercerita melalui model NHT yang diberikan dalam bentuk tugas perkelompok, agar siswa dapat saling menambah kekurangan pembendaharaan kata dalam merangkai kembali cerita yang dipelajarinya, karena ada kerjasama itulah diharapkan siswa tidak mengalami kesulitan atau kesukaran dalam menceritakan kembali cerita yang dipelajarinya. Dengan model NHT diharapkan dapat membangkitkan semangat siswa dalam mengungkakan pendapat dalam bentuk rangkaian kata dan kalimat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam

merangkai kata secara runtut sangat diperlukan sekali guna membantu mengemban Manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dikemukakan oleh Ibrahim (2000), antara lain adalah 1)Rasa saling menghargai, 2)Memperbaiki kehadiran, 3)Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar, 4)Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil, 5)kesalah pahaman antar siswa berkurang, 6)Pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran, 7)Meningkatkan kebaikan budi pekerti, kepekaan dan toleransi. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Togerther (NHT) adalah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mampu memperdalam pemahaman siswa, mengembangkan sikap positif siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa, mengembangkan rasa ingin tahu siswa, serta mengembangkan keterampilan yang dimiliki siswa untuk masa depan. Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap, apresiasi, kemampuan (ability), dan keterampilan (Lufri, 2010:11). Bloom mengelompokkan hasil belajar dalam tiga ranah atau domain besar, yang terletak pada tingkatan ke-2 yang selanjutnya disebut taksonomi yaitu: (1) Ranah kognitif (cognitif domain), (2) Ranah afektif (affective domain), (3) Ranah psikomotor (psichomotor domain) (Arikunto, 2012:130). 1. Ranah Kognitif Ranah kognitif adalah ranah yang menitikberatkan pada proses intelektual. Dalam ranah kognitif tersebut terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang tertinggi. Menutut Bloom (dalam Hamalik, 2006:82) Keenam jenjang tersebut adalah : (1) pengetahuan atau knowledge, (2) pemahaman atau comprehension, (3) penerapan atau application, (4) analisis atau pengkajian, (5) sintesis, dan (6) penilaian atau evaluation. 2. Ranah Afektif Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap, perasaan, emosi dan kartekteristik moral, yang merupakan aspek-aspek penting dalam perkembangan siswa. Ranah afektif ini oleh Krathwohl dkk dikelompokkan lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu : (1) penerimaan atau receiving, (2) sambutan atau responding, (3) menilai atau valuing, (4) organisasi atau organization, dan (5) karakteristik dengan suatu kompleks nilai (Hamalik, 2006:81). 3. Ranah Psikomotorik Ranah Psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah

seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Tujuan penelitian ini adalah Untuk melihat perbedaan hasil belajar kognitif biologi kelas eksperimen dan kelas kontrol siswa kelas VIII SMP N 32 Padang serta untuk melihat hasil belajar biologi siswa dari segi aspek afektif dan psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP N 32 Padang, pada Semester II tahun Pelajaran 2012/2013. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang akan akan dilaksanakan adalah penelitian Eksperimen. Pada penelitian ini, dalam pelaksanaannya siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, pada kelas ekperimen diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), sedangkan kelas kontrol pembelajaran dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran biasa ( konvensional ). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan Randomized Control Group Post-test Only Design. Penelitian ini menggunakan sekelompok subjek penelitian dari suatu populasi tertentu, kemudian dikelompokkan secara acak menjadi dua kelompok atau kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan (treatment) sedangkan pada kelas kontrol tanpa perlakuan, kemudian kedua kelas dilakukan tes (post-test) yang sama (Lufri, 2005:69). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 32 Padang pada tahun ajaran 2012/2013. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling dengan karakteristik tertentu dalam penentuan kelompok sampel yang mendekati nilai yang sama. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas adalah perlakuan yang diberikan kepada siswa kelompok eksperimen yaitu pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). variabel terikat adalah hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes yang diberikan setelah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Numbered HeadTogether (NHT). Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang langsung diambil dari tes hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes akhir setelah penelitian berakhir. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Untuk mrngetahui hasil belajar siswa selama proses pembelajaran

berlangsung digunakan lembaran observasi yang di isi oleh satu orang observer yaitu guru biologi kelas VIII SMP N 32 Padang. Lembar observasi meliputi ranah afektif dan ranah psikomotorik yang diberikan kepada kedua kelas sampel sesuai dengan materi pelajaran mengenai Struktur Tumbuhan. Agar didapat tes yang benarbenar valid, reliabel serta memperhatikan tingkat kesukaran dan daya beda soal, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba tes. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian ini berupa data primer yang didapat dari hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan tes akhir kepada kedua kelompok kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu dilakukan uji coba tes yang berbentuk soal objektif sebanyak 40 butir soal yang diujikan kepada siswa kelas IX SMP N 32 Padang. Soal uji coba tes dapat dilihat pada. Setelah dilakukan uji coba tes, maka didapatkan soal yang valid sebanyak 20 butir soal yang akan di ujikan untuk soal tes akhir kepada kedua kelompok kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol siswa kelas VIII SMP N 32 Padang, dengan perincian 32 orang siswa dari kelas eksperimen dan 32 orang siswa dari kelas kontrol. Soal tes akhir dapat dilihat pada. Dari analisis hasil belajar siswa pada kegiatan tes akhir, diperoleh data hasil belajar siswa yang terlihat pada Tabel 10 dibawah ini : Tabel 10. Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians Kedua Kelas Sampel Kelas N X S S 2 Eksperimen 32 78,90 12,36 152,76 Kontrol 32 67,50 17,45 304,50 Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) memiliki nilai rata-rata 78,90 sedangkan pada kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 67,50. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMP N 32 Padang untuk pelajaran Biologi adalah 70,00 maka dari hasil tes akhir siswa dapat di klasifikasikan sebagai berikut : Tabel 11. Persentase Ketuntasan Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Tuntas Tidak Tuntas Eksperimen 75,00 % (24 orang) 25,00 % (8 orang) Kontrol 40,6 % (13 orang) 59,4 % (19 orang) Tabel 11 terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil tes akhir siswa untuk kelas eksperimen yang tuntas adalah 24

orang siswa atau 75,00% dari 32 orang siswa, sedangkan kelas kontrol 13 orang siswa atau 40,6% dari 32 orang siswa. Berarti ketuntasan hasi belajar pada kelas terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap hasil belajar kedua kelas sampel. a. Ranah Kognitif eksperimen tercapai dan lebih baik 1. Uji Normalitas dibandingkan kelas kontrol. Untuk menarik kesimpulan tentang hasil belajar biologi siswa dilakukan analisis secara statistik. Sebelum uji hipotesis Uji normalitas tes akhir pada kedua kelas sampel didapatkan harga L 0 dan L t untuk taraf nyata α = 0,05 seperti terlihat pada tabel 12 berikut ini : Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Kedua Kelas Sampel Kelas N A L 0 L tabel Analisis Keterangan Eksperimen 32 0,05 0,1186 0,1568 L 0 < L t Normal Kontrol 32 0,05 0,1457 0,1568 L 0 < L t Normal Dari Tabel 12 terlihat bahwa L 0 < L tabel, ini menunjukkan bahwa data dari kedua kelas sampel terdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Analisis homogenitas kedua kelas sampel berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan S 1 = 12,36 dan S 2 = 17,45 sehingga diperoleh F hitung sebagai berikut : Tabel 13. Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas Sampel Kelas A F hitung F tabel Kesimpulan Eksperimen Kontrol 0,05 0,50 1,84 Homogen Untuk F tabel pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang = 31 dan dk penyebut = 31 adalah 1,84. Berarti F hitung < F tabel dimana 0,50 < 1,84 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel memiliki varians yang homogen. 3. Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji-t. Tabel 14. Hasil Uji Hipotesis Kelas t hitung t tabel Kesimpulan Eksperimen 3,14 1,67 t hitung > t tabel Kontrol Dari Tabel 14 pada penelitian ini harga t tabel pada taraf nyata 0,05 dengan dk=62 adalah 1,67. Analisis data diperoleh t hitung = 3,14 dan t tabel = 1,67 dimana t hitung > t tabel berarti hipotesis diterima, yaitu terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

dibandingkan dengan menggunakan model Ranah afektif adalah ranah yang pembelajaran konvensional kelas VIII berkaitan dengan sikap, perasaan, emosi SMP N 32 Padang.. Dengan demikian dan karekteristik moral yang merupakan disimpulkan bahwa, H 0 ditolak dan H 1 aspek-aspek penting dalam perkembangan diterima. siswa. Hasil penilaian afektif kedua kelas b. Ranah afektif sampel dapat dilihat pada tabel 15 dibawah ini : Tabel 15. Hasil Penilaian (%) Afektif Kedua Kelas Sampel Kelas N Perte-muan I Perte-muan II Perte-muan III Perte-muan IV X Kriteria Eksperimen 32 76,96% 78,00% 77,65% 79,03% 77,91% Baik Kontrol 32 68,71% 68,03% 67,68% 66,65% 67,76% Baik Dari tabel 15 hasil penilaian afektif kedua kelas sampel, terlihat rata-rata nilai c. Ranah Psikomotorik Dalam meningkatkan hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih tinggi siswa, pembelajaran kooperatif tipe dibandingkan kelas kontrol. Nilai rata-rata Numbered Head Together (NHT) ini juga kelas eksperimen adalah 77,91% didukung oleh nilai psikomotorik yang sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 67,76%. Kriteria hasil penilaian afektif kedua kelas sampel adalah samasama baik. penilaiannya dinilai setiap pertemuan. Hasil penilaian psikomotorik kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel 16 dibawah ini : Tabel 16. Hasil Penilaian (%) Psikomotorik Kedua Kelas Sampel Kelas N Perte-muan I Perte-muan II Perte-muan III Perte-muan IV X Kriteria Eksperimen 32 77,84% 78,40% 75,40% 76,90% 77,13% Baik Kontrol 32 64,68% 68,59% 66,00% 63,90% 65,79% Baik Dari tabel 16 diatas terlihat bahwa nilai rata-rata psikomotorik kelas eksperimen adalah 77,13% sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 65,79%. Kriteria hasil penilaian psikomotorik kedua kelas sampel adalah sama-sama baik. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen

adalah 78,90 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 67,50. Perbedaan ini juga dilihat melalui uji hipotesis yang menggunakan uji t. Dari hasil analisis diperoleh t hitung = 3,14 dan t tabel = 1,67 untuk taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan 62 adalah 1,67. Dengan demikian harga t hitung > t tabel. Hal ini berarti hipotesis dalam penelitian ini diterima. Setelah dilakukan uji hipotesis didapatkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran biologi siswa pada materi struktur tumbuhan. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) juga didukung oleh nilai afektif dan nilai psikomotorik. Hasil penilaian afektif kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT), terlihat siswa lebih aktif, dapat berinteraksi dengan baik, menghargai pendapat teman dan mampu mengemukakan pendapat. Hal ini terlihat, dari rata-rata penilaian afektif kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata penilaian afektif kelas kontrol. Rata-rata penilaian kelas eksperimen adalah 77,91% sedangkan rata-rata penilaian afektif kelas kontrol adalah 67,76%. Selain dilihat dari hasil belajar siswa secara kognitif dan afektif, pembelajaran ini juga didukung oleh nilai psikomotorik. Terlihat dari rata-rata penilaian psikomotorik kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata penilaian psikomotorik kelas kontrol. Rata-rata penilaian psikomotorik kelas eksperimen adalah 77,13% sedangkan rata-rata penilaian psikomotorik kelas kontrol adalah 65,79%. Dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional. Siswa pada kelas eksperimen terlihat lebih aktif, dapat berinteraksi dengan baik, menghargai pendapat teman dan mampu mengemukakan pendapat selama proses belajar mengajar berlangsung, sedangkan siswa pada kelas kontrol terlihat monoton, kurang aktif, tidak dapat berinteraksi dengan baik dan kurang tertarik dengan metode yang digunakan guru, sehingga siswa kurang memperhatikan penjelasan materi pembelajaran yang diberikan guru selama proses belajar mengajar berlangsung. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil belajar Biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Kooperatif tipe Numbered Head Together lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran biasa dengan nilai rata-rata 78,90 dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa 75,00 % untuk kelas eksperimen, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol 67,50 dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa 40,60 %. 2. Penilaian aspek afektif dan psikomotorik kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Penilaian dari aspek afektif, nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 77,91% sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol adalah 67,76%. Pada penilaian Psikomotorik, nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 77,13% sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 65,79%. 3. Terdapat perbedaan hasil belajar biologi yang sangat berarti dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan metode pembelajaran konvensional dalam pembelajaran Biologi di kelas VIII SMP N 32 Padang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ibrahim.2000. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Bumi Aksara Lufri. 2010. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: Universitas Negeri Padang. Sanjaya, W. 2006. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Prenada Media. Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII SMP N 32 PADANG ARTIKEL Oleh : RINA FONICA NPM : 0910013221057 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2013