BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Pendidikan akan membawa

POKOK BAHASAN EKOSISTEM MELALUI MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 PANINGGARAN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2008/2009

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan selalu mengalami pembaharuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk membangun manusia dalam. mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DENGAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu sistem yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. harus terus diupayakan demi kepentingan masa depan bangsa. bersifat terus menerus. Pemerintah telah berupaya meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu pengembangan yang harus dibangun adalah pendidikan,

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM harus dimiliki. Kesadaran tentang arti pentingnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pembelajaran peran guru tidak hanya

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. proses yang tidaklah mudah. Hal paling mendasar yang perlu diterapkan. belajar mengajar yang menyenangkan dalam suatu kelas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya, penerapan metode mengajar yang bervariasi

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

OLEH: Keswati NIM : K BAB I PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan perlu ditingkatkan melalui pendidikan dari tingkat sekolah dasar sampai pada tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan. kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dias Susilowati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. didik sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia. mendengarkan ketika proses pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang. mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang atau kelompok orang sebagai usaha untuk mendewasakan. negara dan bangsa, sebab pendidikan bisa meningkatkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

BAB 1 PENDAHULUAN. penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa, akan tetapi guru

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa, kelompok, belajar memecahkan masalah, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan bangsa di suatu Negara dan mempunyai peran strategis

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam dunia pendidikan pembelajaran adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. usaha sistematis yang terorganisasi untuk memajukan belajar, membina

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan pola dan urutan kegiatan guru dan siswa

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang menurut UUR.I No. 2 Tahun 1989, Bab 1, Pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SRI SURYO EKO PRASETYO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia masih memiliki

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB I PENDAHULUAN. pikir, sikap, dan ketrampilan yang diperoleh dari hasil belajar matematika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang berkembang akan dapat menghasilkan generasi yang berkualitas dalam pengembangan kemajuan kehidupan bangsa. Untuk itu upaya peningkatan mutu di bidang pendidikan terus dikembangkan, baik secara kuantitas maupun kualitas. Dari tahun ketahun pendidikan akan mengalami perubahan seiring dengan peningkatan mutu pendidikan, peningkatan sarana dan prasarana hingga dalam perbaikan kurikulum. Dimasa yang akan datang pendidikan harus mampu mengembangkan potensi peserta didik guna memecahkan masalah-masalah pendidikan. Seseorang yang telah memasuki kehidupan di masyarakat dan di dunia kerja harus mampu menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolah untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari hari. Peningkatan mutu pendidikan menuntut kerja keras dari berbagai pihak mulai dari tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, masyarakat dan pemerintah untuk mencapai tujuan akhir yaitu sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga peserta didik perlu dipersiapkan secara dini. Perbaikan mutu pendidikan perlu terus menerus dilakukan oleh pemerintah. Sikap pasif siswa dalam proses pembelajaran dan sistem pembelajaran yang monoton telah 1

2 berdampak pada hasil belajar siswa. Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif dan inovatif dari siswa tidaklah mudah. Seorang guru merupakan kunci sukses dalam peningkatan mutu pendidikan yang dapat mengarahkan, mengatur, bertanggung jawab dan dapat menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan di dalam kelas. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru. Akibatnya proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Kualitas pembelajaran dan karakter siswa meliputi bakat, minat, dan kemampuan merupakan faktor yang menentukan kualitas pendidikan. Kualitas pembelajaran dilihat pada interaksi siswa dengan sumber belajar, termasuk pendidikan. Interaksi yang berkualitas merupakan interaksi yang menyenangkan. Menyenangkan berarti peserta didik belajar dengan senang untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan di dalam kompetisi. Peran guru bukan hanya sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi sebagai fasilitator dan pengarah. Belajar memang bersifat individual, oleh karena itu belajar merupakan suatu keterlibatan langsung atau memperoleh pengalaman individual yang unik. Belajar juga tidak terjadi sekaligus, tetapi akan berlangsung penuh pengulangan berkali-kali, berkesinambungan, tanpa henti (Sagala, 2006). Pencapaian hasil belajar siswa yang rendah dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1) guru yang belum bisa mengajar dengan strategi yang baik, 2) kurangnya motivasi siswa untuk belajar, 3) kurangnya media pembelajaran yang kurang mendukung maupun materi yang diajarkan terlalu

3 sulit untuk dimengerti siswa, 4) penurunan hasil belajar siswa pada setiap pembelajaran biologi dapat disebabkan karena guru kurang memafaatkan media dan model pembelajaran yang sesuai dengan keinginan siswa, 5) dalam penyampaian materi pelajaran biologi kebanyakan guru masih menggunakan model pembelajaran lama serta media seadanya yang tersedia di sekolah tersebut, 6) guru belum terbiasa menggunakan model pembelajaran dan media yang inovatif, sehingga siswa menjadi cepat jenuh terhadap materi yang disampaikan. Biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat besar pengaruhnya untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. IPA juga berperan penting dalam usaha menciptakan manusia yang berkualitas. Dalam pembelajaran Biologi lebih menekankan kegiatan belajar mengajar, mengembangkan konsep dan keterampilan proses dengan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan bahan kajian yang diajarkan. Dalam pembelajaran IPA, khususnya Biologi, sangat diperlukan model pembelajaran yang tepat yang dapat melibatkan siswa seoptimal mungkin baik secara intelektual maupun emosional, karena pengajaran Biologi menekankan pada keterampilan proses (Kasbolah, 2001). Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, diperoleh data bahwa proses pembelajaran biologi kelas VIII yang berjumlah 36 siswa pada setiap kelas di SMP Negeri 3 Kartasura, guru menyampaikan materi pembelajaran dengan metode ceramah sehingga pembelajaran di sekolah belum optimal, belum mencapai tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan belum bisa

4 menumbuhkan minat siswa untuk belajar secara aktif. Dari hasil pengamatan proses belajar biologi di kelas terdapat beberapa permasalahan. Saat pembelajaran di kelas sebanyak 19 siswa (52%) motivasi siswa kurang sehingga kegiatan belajar mereka membosankan dan menjenuhkan, sebanyak 20 siswa (55%) siswa ramai saat pembelajaran, siswa yang aktif hanya tertentu saja sebanyak 11 siswa ( 30%), pemahaman siswa terhadap materi kurang 16 siswa (44%). Siswa juga kurang terlibat secara aktif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa belum memiliki pengetahuan awal yang cukup untuk memahaminya. Meskipun guru sudah memotivasi siswa dengan memberi pertanyaan-pertanyaan pada saat menjelaskan materi, namun siswa terlihat masih pasif dan tidak mau menjawab pertanyaan dari guru sebelum ditunjuk. Model pembelajaran dengan metode ceramah ini mengakibatkan siswa tidak termotivasi dan menganggap biologi sebagai pelajaran yang membosankan. Hal ini mempengaruhi kurang maksimalnya hasil belajar yang dicapai siswa. Berdasarkan masalah-masalah yang dihadapi, perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran, baik itu menyangkut pada model pembelajaran maupun media yang mendukung pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran yang beragam tentunya guru dapat memilih salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi lingkungan yang ada. Keadaan siswa SMP Negeri 3 Kartasura kebanyakan memiliki sifat yang cenderung ramai saat pelajaran, ketika siswa mulai bosan dengan penyampaian materi yang terlalu monoton. Kebanyakan dari siswa lebih senang dengan pembelajaran kelompok,

5 karena dengan suatu masalah yang dihadapi dapat dengan mudah diselesaikan dalam kelompok. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi masalahmasalah yang dihadapi guru di SMP Negeri 3 Kartasura khususnya kelas VIII adalah model pembelajaran kooperatif. Dengan pembelajaran kooperatif guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber bagi siswa, rekan sebaya, masyarakat dan keluarga juga dapat menjadi sumber pengetahuan. Model pembelajaran kooperatif menekankan kegiatan pada pengembangan potensi manusia secara optimal melalui cara-cara yang sangat manusiawi, yaitu mudah, menyenangkan dan memberdayakan siswa karena siswa tidak hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru tetapi siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam metode pembelajaran kooperatif merupakan salah satu faktor yang sangat dominan, selain itu metode ini juga menekankan kerja sama antar siswa dan guru untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama kelompok-kelompok kecil yang bekerja untuk menyelesaikan suatu masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit dan menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis dan mengembangkan sikap sosial siswa. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran kooperatif yang dapat membantu siswa meningkatkan sikap positif diantaranya membangun kepercayaan diri terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan masalah biologi, dan terjadinya interaksi dalam kelompok yang dapat melatih siswa untuk

6 menerima siswa lain yang berkemampuan dan latar belakang yang berbeda. Model pembelajaran kooperatif sangat beragam, salah satunya adalah model pembelajaran tipe TAI (Team Assisted Individually). Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually) merupakan model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berpikir yang berbeda untuk saling membantu. Dalam model ini diterapkan bimbingan antar teman yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah. Disamping itu dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil. Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu dengan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model tipe TAI (Team Assisted Individually), siswa akan lebih memahami materi dengan penggunaan media pembelajaran. Menurut Sudjana dan Rivai (2001: 2-3), media pembelajaran dapat mempengaruhi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan, mengapa media pembelajaran dapat meningkatkan proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa antar lain: 1) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, 2) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik, 3) metode

7 mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran, 4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Alasan kedua mengapa penggunaan media pembelajaran dapat mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir siswa mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir abstrak. Penggunaan media erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui media pembelajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan diantaranya power point dan komik. Power point adalah program aplikasi untuk membuat presentasi. Presentasi yang dihasilkan dapat disajikan dalam bentuk lembaran lembaran kertas, slide atau dimainkan dalam bentuk animasi pada layar komputer dan proyektor. Satu slide bisa digambarkan sebagai satu lembar informasi yang dapat berisi teks, grafik, atau gambar. Selain power point media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah komik. Komik merupakan media yang unik dengan menggabungkan teks dan gambar dalam bentuk yang kreatif. Guru dapat menggunakan komik secara efektif dalam usaha untuk membangkitkan minat baca, mengembangkan

8 perbendaharaan kata-kata dan keterampilan. Komik yang dalam penyajiannya menggunakan bahasa sehari-hari dan dilengkapi gambar yang menarik memudahkan siswa memahami materi yang dipelajari (Sudjana dan Rivai, 2001: 69). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widiasih (2009), bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Biologi siswa kelas X SMAN 2 Batu pada materi Ekosistem. Peningkatan hasil belajar Biologi ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang mendapatkan tingkat penghargaan super yaitu 16 orang siswa, tingkat penghargaan hebat 14 orang siswa begitu pula tingkat penghargaan baik 6 orang siswa. Selain itu pada siklus 2 SKM (Standar Kelulusan Minimal) siswa dapat terpenuhi dengan ketuntasan belajar sebesar 88, 88%. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mencoba mengadakan penelitian tentang: STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY) DILENGKAPI MEDIA POWER POINT DENGAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN SMP NEGERI 3 KARTASURA TAHUN AJARAN 2011/2012.

9 B. Pembatasan Masalah Supaya penelitian ini lebih terfokus dan terarah, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Berdasarkan latar belakang maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Subjek penelitian Siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kartasura tahun ajaran 2011/ 2012. 2. Objek penelitian Objek penelitian ini antara lain: a. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually). b. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media power point dan media komik. c. Mata pelajaran biologi materi pokok struktur dan fungsi tubuh tumbuhan. 3. Parameter Penelitian Parameter yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe TAI (Team Assisted Individually) dilengkapi media power point dengan media komik yang ditujukan dalam aspek kognitif dan afektif. Aspek kognitif diperoleh dari nilai pretest dan posttest dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 69.

10 C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, pembatasan masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe TAI (Team Assisted Individually) dilengkapi media power point dengan media komik pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan kelas VIII semester II SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2011/ 2012?. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui: Perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe TAI (Team Assisted Individually) dilengkapi media power point dengan media komik pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan kelas VIII semester II SMP Negeri 3 Kartasura tahun pelajaran 2011/ 2012. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk memberikan: 1. Manfaat teoritis a. Memperkuat teori yang sudah ada dalam bidang pendidikan khususnya teori tentang model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually) yang dilengkapi media power point dan media komik untuk menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik.

11 b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang mengadakan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individually) yang dilengakapi media power point dan media komik. 2. Manfaat praktis a. Memberikan masukan kepada pengajar bidang studi biologi dalam pemilihan model pembelajaran yang diharapkan memberikan hasil belajar yang lebih baik. b. Memberikan masukan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam prosres belajar mengajar biologi.