52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. 3.2 Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel 3.2.1 Deskripsi Populasi Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Menurut Waluyo (2008: 118), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Dan jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. 52
53 3.2.2 Penentuan sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Semua anggota dari populasi target diteliti. Kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan tarik kesimpulan disebut sampel. Dalam penelitian ini penulis mengambil seluruh karyawan atau 100 karyawan perusahaan untuk digunakan menggenelarisir seluruh populasi. Dengan demikian metode penentuan pengambilan sampel menggunakan metoe sensus atau sampel jenuh. 3.3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel yang diteliti dibedakan dalam dua kategori yaitu variabel bebas atau independent variable dan variabel terikat atau dependent variable. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas adalah Tingkat Pendidikan dan Pelatihan karyawan. Sedangkan yang termasuk variabel terikat adalah produktivitas kerja karyawan. Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel adalah : 1) Variabel Tingkat Pendidikan Independent Variabel (X 1 ) yaitu variabel bebas yang dimaksudkan adalah sebagai kegiatan untuk memperbaiki kemampuan karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan dalam menjalankan suatu pekerjaan tertentu. Variabel ini diukur melalui indikator tingkat pendidikan karyawan yaitu
54 pendidikan formal yang meliputi SMA/SMK, D1/D2, D3, S1 dan S2. 2) Variabel Pelatihan Independent variabel (X 2 ) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu dalam waktu yang relative singkat (pendek), Umumnya suatu pelatihan berupaya menyiapkan para karyawan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang pada saat itu dihadapi. Indikator variabel ini diukur dari pelatih, peserta pelatihan, materi pelatihan dan media pelatihan. 3) Variabel Produktivitas Dependent variabel (Y) yaitu variabel terikat yang artinya dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya independen. Dalam penelitian ini produktivitas kerja merupakan dependent variabel yang dipengaruhi oleh pendidikan dan pelatihan. Variabel ini diukur melalui indikator, diantaranya : Kuantitas kerja, Kualitas kerja dan Ketepatan waktu. 3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah: a. Observasi langsung (survey) Dalam penelitian ini digunakan penelitian dilapangan (field research) dengan metode penelitian survey sebagai
55 pengumpulan data primer. Teknik ini digunakan bila objek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden kecil. b. Wawancara (interview) Penulis mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu secara tertulis maupun secara lisan mengenai masalah yang akan diteliti kepada pemimpin perusahaan. c. Kuisioner Yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan kepada responden, yang disebarkan kepada para karyawan Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok aljabar Surabaya yang berhubungan dengan Pendidikan dan Pelatihan dan Produktivitas kerja karyawan Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar. d. Studi pustaka Penelitian yang bersifat teoritis, dengan cara mengkaji dan memahami berbagai bahan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian. Digunakan untuk mendapatkan landasan teori untuk mendukung analisis yang dilakukan. 3.5. Teknik Analisis Data 3.5.1. Model Regresi Berganda Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Analisis regresi berganda. Penggunaan teknik analisis data ini karena peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Selain itu juga untuk mengetahui apakah pelatihan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap produktivitas kerja Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar.
56 Koefisien regresi berganda dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh dan pertautan antara satu variabel terikat dengan beberapa variabel bebas atau untuk mengetahui perubahan pada variabel terikat yang disebabkan oleh perubahan pada variabel-variabel bebas secar bersama-sama, adapun rumusnya sebagai berikut : Y = a + bx1 + cx2 Dimana : Y X1 X2 = Produktivitas kerja karyawan di LKP Pondok Aljabar = Pendidikan = Pelatihan a, b, c = Koefisien Regresi 3.5.2. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis model penelitian ini yaitu pengujian koefisien b1 dan b2 prosesnya menggunakan proses regresi seperti biasa, yaitu sebagai berikut: 1. Langkah pertama adalah meregresi produktivitas kerja karyawan untuk variabel tingkat pendidikan dan pelatihan dari hasil data yang diperoleh dari penelitian dengan diolah menggunakan program SPSS. Untuk pengujian hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut : a) Pengaruh X1 X2 terhadap Y secara simultan ( uji F ) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen ( tingkat pendidikan dan pelatihan ) mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel terikat ( produktivitas kerja karyawan ) secara simultan secara bersama - sama. Apabila besarnya probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima, sedangkan
57 jika probabilitas signifikan lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak. b) Pengaruh X1 X2 terhadap Y secara parsial ( uji T ) Tujuan dari uji T adalah untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Apabila besarnya probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima, sedangkan jika probabilitas signifikan lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak. 3.5.3. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.5.3.1. Uji Validitas Menurut Augusty Ferdinand (2011) pada dasarnya kata valid mengandung makna yang sinonim dengan kata good Validiti maksudkan sebagai to measure what should be measured. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang validit berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengetahui apakah kuisioner yang digunakan valid atau tidak, maka r yang diperoleh (r hitung) dikonsultasikan dengan (r tabel) maka instrument dikatakan valid, dan apabila rhitung rtabel maka instrument dikatakan valid, dan apabila r hitung r tabel, maka instrumen dikatakan
58 tidak valid. Uji validitas dapat diperolah dengan menggunakan program SPSS. 3.5.3.2. Uji Reliabilitas Augusty Ferdinand (2011) menyatakan sebuah skala atau instrumen pengukur data dan data yang dihasilkan tersebut reliabel atau terpecaya bila instrumen itu secara konsisten memunculkan hasil yang sama pada setiap kali dilakukan pengukuran. Imam Ghozali (2005) menyatakan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika tiap pertanyaan dijawab responden secara konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuisioner dikatakan handal jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,600. Reliabilitas adalah instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tingkat konsistensi internal (internal consistency) jawaban responden terhadap instrumen untuk mengukur variabel ( Eko Aria 2008 ). Suatu instrumen pengukuran yang menghasilkan koefisien alpha cronbach kurang dari 0,6 dipertimbangkan kurang baik, 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 baik ( Eko Aria 2008 ). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS.
59 Tabel 3.1 Interprestasi nilai r Besarnya nilai r Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Interprestasi Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah