IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. perkebunan, khususnya pada sektor tanaman karet. Penduduk di Desa Negeri

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. petani responden menyebar antara tahun. No Umur (thn) Jumlah sampel (%) , ,

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu wilayah pemekaran dari wilayah

Gambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

I. PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia merupakan daerah agraris artinya pertanian memegang

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

P R O F I L DESA DANUREJO

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR. Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Nursid Sumaatmadja, 1997:11).

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM TOKO HARAPANKU DI DESA SUNGAI KERANJI. toko memulai usaha tersebut dengan modal Rp modal awal ini berupa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. KEADAAN UMUM KECAMATAN BANJAR. berdiri bersamaan dengan dibentuknya Kota Banjar yang terpisah dari kabupaten

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

I. PENDAHULUAN. Kehidupan di dunia tidak terlepas dari perubahan-perubahan suatu lingkungan.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. menjadi 5 wilayah Binaan Penyuluhan Pertanian. Letak Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

IV. GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Historis Kabupaten Tulang Bawang Barat. Bawang. Kabupaten Tulang Bawang sendiri mempunyai luas wilayah ± 6.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terletak di Pulau Jawa. Bagian utara

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

III. BAHAN DAN METODE

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang dengan letak geografis

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

VI PEREMAJAAN OPTIMUM KARET RAKYAT

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Tata Ruang Lahan Daerah Penelitian. Menurut penataan ruang Kaupaten Lebak lokasi penambangn ini

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai peluang yang cukup besar dalam

Seminar Nasional BKS PTN Barat Manurung et al.: Implementasi Pemupukan Kelapa Sawit 643 Bandar Lampung, Agustus 2014

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sektor perkebunan merupakan salah satu upaya untuk

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Negeri Baru yang merupakan salah satu desa berpotensial dalam bidang perkebunan, khususnya pada sektor tanaman karet. Penduduk di Desa Negeri Batin pada umumnya bekerja sebagai petani. Desa Negeri Baru merupakan kampung transmigrasi yang terletak di Kecamatan Belambangan Umpu Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung dengan batas wilayah : a. sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Umpu Bhakti, b. sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Banjar Dewa, c. sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Lebak Dalem, d. sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Mekarsari. Luas wilayah Desa Negeri Baru yaitu 8,5 km 2 yang terdiri dari 3 (tiga) desa dan 12 RT dengan rincian sebagai berikut: a. Kampung 01 terdiri dari 4 RT b. Kampung 02 terdiri dari 5 RT c. Kampung 03 terdiri dari 3 RT. Desa Negeri Batin baru terletak di sebelah utara Ibukota Kabupaten Way Kanan dengan batas-batas sebagai berikut :

47 a. Sebelah utara berbatasan dengan Kampung Gunung Sari b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pagar Dewa c. Sebelah timur berbatasan dengan Kampung Mekar Sari Jaya d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Sumber Rejo Luas wilayah Negeri Batin yaitu 6,5 km 2 yang terdiri dari 3 (tiga) kampung dan 12 RT dengan rincian sebagai berikut: a. Kampung 01 terdiri dari 5 RT b. Kampung 02 terdiri dari 4 RT c. Kampung 03 terdiri dari 3 RT. B. Topografi dan Iklim Desa Negeri Baru merupakan desa sekitar hutan yang berjarak 10 Km dari Ibukota Kabupaten Way Kanan dan 12 km dari Kecamatan Belambangan Umpu. Kondisi iklim Desa Negeri Baru terletak pada ketinggian tempat 1500 m dpl. Suhu rata-rata Desa Negeri Baru berkisar 25-30 o C. Desa Negeri Batin merupakan kampung yang berjarak 21 Km dari Ibukota Kabupaten Way Kanan dan 7 Km dari Kecamatan Belambangan Umpu. Kondisi iklim Desa Negeri Batin terletak pada ketinggian tempat 1500 m dpl. Suhu rata-rata Desa Negeri Batin berkisar 25-30 o C. C. Gambaran Umum Demografis Jumlah penduduk Desa Negeri Baru adalah 1.614 orang sedangkan penduduk di Desa Negeri Batin berjumlah 1.565 orang. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

48 berdasarkan komposisi penduduk, usia penduduk dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: usia (0-14 thn) belum produktif, usia (15-64) produktif, dan usia (± 65) tidak produktif. Berdasarkan jumlah tersebut, rata-rata penduduk di kedua desa berada pada usia produktif. Penduduk berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Penduduk Desa Negeri Baru dan Desa Negeri Batin Berdasarkan Rentang Usia, Tahun 2013. No. Rentang Usia (thn) Desa Negeri Baru Jml (org) (%) Desa Negeri Batin Jml (org) 1 0-14 402 24,90 353 22,55 2 15-64 1010 62,58 1005 64,22 3 65 202 12,52 207 13,23 Total 1.614 100 1.565 100 (%) Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa penduduk Desa Negeri Baru dan Desa Negeri Batin didominasi oleh penduduk usia 15-64 tahun. Penduduk usia produktif di Desa Negeri Baru sebanyak (62,58%) sedangkan penduduk dengan usia produktif di Desa Negeri Batin mencapai (64,22%). Dengan demikian, penduduk dengan usia produktif di Desa Negeri Batin lebih banyak dibandingkan Desa Negeri Baru. Tingkat pendidikan penduduk Desa Negeri Baru dan Desa Negeri Batin tergolong baik. Beberapa penduduk telah mengenyam tingkat pendidikan lanjutan (Diploma dan Sarjana). Penduduk berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 9.

49 Tabel 9. Penduduk Desa Negeri Baru dan Desa Negeri Batin Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013. No Tingkat Desa Negeri Baru Desa Negeri Batin Pendidikan Jml (org) (%) Jml (%) 1 SD/Sederajat 215 25,06 280 33,49 2 SLTP/Sederajat 305 35,55 315 37,68 3 SLTA/Sederajat 255 29,72 209 25,00 4 D1-D3 58 6,76 25 2,99 5 S1-S3 25 2,91 7 0,84 Total 858 100 836 100 Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa penduduk di Desa Negeri Baru dan Negeri Batin didominasi oleh penduduk dengan tingkat pendidikan SLTP/ Sederajat. Bila dibandingkan dengan Desa Negeri Batin, penduduk di Desa Negeri Baru telah banyak yang mengenyam pendidikan tinggi (D1 sampai S3) yaitu mencapai (6,76%). Sedangkan di Desa Negeri batin penduduk dengan tingkat pendidikan tinggi sebanyak (2,99%). Usia dan pendidikan petani akan berpengaruh pada pertimbangan petani untuk melakukan peningkatan terhadap kualitas karet. Petani dengan usia produktif dan berpengalaman dalam berusahatani karet cenderung akan melakukan peningktan kualitas karet. Demikian pula pada petani dengan pendidikan tinggi maka melakukan peningkatan kualitas karet agar memperoleh penghasilan yang tinggi. Penduduk Desa Negeri Baru sebagian besar berprofesi sebagai petani. Berikut adalah tabel data mata pencaharian penduduk di Desa Negeri Baru.

50 Tabel 10. Data mata pencaharian penduduk di Desa Negeri Baru Tahun 2013 No Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Bertani 1201 93,41 2 Buruh Tani 81 2,36 3 Buruh Swasta 29 0,85 4 Pegawai Negeri 59 1,72 5 Pengrajin 6 0,18 6 Pedagang 25 0,73 7 Peternak 5 0,15 8 Montir 10 0,29 9 Bidan 4 0,12 10 Perawat 4 0,12 11 Dukun Bayi 2 0,06 Total 1426 100 Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa di Desa Negeri Baru bertani merupakan mata pencaharian utama masyarakatnya yaitu mencapai (93,41%). Mata pencaharian terbesar berikutnya adalah Buruh Tani yaitu (2,36%). Dengan demikian, secara keseluruhan bertani merupakan pekerjaan yang mendominasi penduduk Desa Negeri Baru. Hal yang sama ditemui pada penduduk Desa Negeri Batin, mata pencaharian utama penduduk Desa Negeri Batin juga adalah petani yaitu sebanyak 598 orang (62,68%). Jumlah penduduk menurut pencaharian di Desa Negeri Batin tahun 2013 seperti disajikan pada Tabel 11.

51 Tabel 11. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Negeri Batin, Tahun 2013. No Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Pegawai Negeri sipil 14 1,47 2 Karyawan Swasta 19 1,99 3 TNI 2 0,21 4 POLRI 3 0,31 5 Pedagang 5 0,52 6 Petani 598 62,68 7 Buruh Tani/ Harian Lepas 210 22,01 8 Pertukangan 25 2,62 9 Pensiunan 2 0,21 10 Tenaga Honor 47 4,93 11 Jasa 29 3,04 Total 954 100 Mata pencaharian yang umum di Desa Negeri Batin dan Negeri Baru adalah petani. Dengan demikian petani di kedua desa memiliki pertimbangan-pertimbangan yang sama untuk melakukan peningkatan kualitas karet untuk memperoleh harga yang tinggi. D. Jenis Lahan Pertanian Tanah di Desa Negeri Baru sebagian besar berwarna merah dan hitam. Tekstur tanah adalah debuan dengan tingkat kedalaman 2 m. Lahan pertanian karet di Desa Negeri Baru tanah perkebunan yaitu seluas 1.567 ha. Lahan pertanian lain di Desa Negeri Baru yaitu kebun kelapa sawit dengan luas lebih dari 570 ha. Tabel 12 menunjukkan bahwa komoditas perkebunan utama di Desa Negeri Baru adalah perkebunan karet. Hal ini didukung oleh luasnya areal perkebunan karet.

52 Komoditi pertanian lainnya yang banyak diusahakan penduduk Desa Negeri Baru adalah kelapa sawit dan singkong. Tabel 12. Luas Lahan Tanaman Pertanian Utama di Desa Negeri Baru, tahun 2013. No Jenis Penggunaan Luas Lahan (Ha) 1 Karet 1.567 2 Sawit 570 3 Singkong 15 Lahan pertanian di Desa Negeri Batin meliputi tanah kering. Luas lahan karet mencapai 1.097 ha. Luas lahan untuk kebun kelapa sawit yaitu 807 ha. Lahan yang digunakan penduduk untuk tanaman singkong mencapai 9 ha. Tanaman perkebunan utama di Desa Negeri Batin adalah tanaman karet yaitu mencapai 1.097 ha. Tabel 13. Luas Tanaman Pertanian Utama dan Luas Lahan di Desa Negeri Batin, tahun 2013. No Jenis Tanaman Luas Lahan (ha) 1 Karet 1.097 2 Sawit 807 3 Singkong 9 Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa luas lahan tanaman perkebunan di Desa Negeri Batin lebih kecil dibandingkan Desa Negeri Baru yang mencapai 1.567 ha, sedangkan Desa Negeri Batin hanya mencapai 1.097 ha. Namun, untuk memenuhi kebutuhan tumah tangga umumya penduduk di Desa Negeri Batin selain berusahatani karet, juga berusahatani perkebunan kelapa sawit.

53 E. Gambaran Umum Perkebunan Karet Rakyat Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang yang cukup besar. Tinggi pohon dewasa 15-25 m. Batang tanaman mengandung gedah yang dikenal dengan nama lateks. Daun karet berwarna hijau dan terdiri dari tangkai daun utama dan tangkai anak daun antara 3-10 cm dan pada ujungnya terdapat kelenjar. Bunga karet terdiri dari bunga jantan dan betina yang terdapat pada malai payung tambahan yang jarang. Buah karet memiliki 3-6 ruang. Garis tengah buah 3-5 cm, dan biji karet terdapat dalam setiap ruang buah. Sesuai dengan sifat dikotilnya, akar tanaman karet merupakan akar tunggang yang mampu menopang batang tanaman yang tumbuh tinggi dan besar (Tim Penulis Penebar Swadaya, 2011). Luas lahan responden petani karet dalam penelitian ini seluruhnya untuk tanaman karet, rata-rata luas lahan yang dimiliki oleh responden (petani karet) di dua desa penelitian adalah 1,38 hektar dari keseluruhan luas lahan responden. Jarak tanam yang digunakan oleh petani responden pada umumnya adalah 5 x 3 m. Lahan yang digunakan oleh petani responden dalam berusaha tani karet rakyat adalah lahan kering dengan status lahan milik sendiri. Penyiangan gulma oleh petani dilakukan dengan cara manual, biasanya dilakukan dengan bantuan sabit dan cangkul. Pemupukan diberikan petani karet untuk mempercepat pertumbuhan dan matang sadap. Pupuk yang diberikan petani karet dalam penelitian ini adalah pupuk Kandang, pupuk Kimia (Urea, KCl,) dan Herbisida. Pemupukan oleh petani karet

54 dilakukan per tiga bulan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan tanaman karet tersebut. Penyadapan karet oleh buruh sadap karet dilakukan pada waktu pagi hari yaitu 2 hari sekali, dan pengambilan cup lump biasanya dilakukan pada sore hari. Rata-rata tenaga kerja yang digunakan oleh petani karet adalah tenaga kerja dalam keluarga. Petani yang menggunakan tenaga kerja luar keluarga untuk upahnya dengan sistem bagi hasil 3:1 (2 untuk pemilik dan 1 untuk upah pekerja), artinya upah berdasarkan hasil cup lump yang dikumpulkan dikali dengan harga yang diterima petani setelah karet dijual. Penyadapan yang dilakukan oleh petani tidak mengikuti norma penyadapan seperti sistem sadap, tataguna panel, konsumsi kulit, dan kedalaman sadap. Hal tersebut mengakibatkan umur produktif pohon karet yang dimiliki petani karet lebih pendek dari seharusnya (25 tahun). Hasil sadapan karet yang berupa cup lump dan setelah dikumpulkan kemudian diberikan asam cuka, tawas atau pupuk Tsp untuk membekukan cup lump. Cup lump yang sudah diberi asam cuka, tawas atau pupuk Tsp dan hasilnya siap untuk dijual. Asam cuka, tawas atau pupuk Tsp diperoleh dari pedagang pengumpul, dengan cara dibeli melalui pemotongan satu atau dua kilo karet saat penimbangan. Penanganan penyakit pada pohon karet tidak dilakukan karena kurangnya pengetahuan petani yang disebabkan tidak adanya penyuluhan/pelatihan bagi petani karet rakyat sehingga hasil yang diperoleh petani masih rendah. Biasanya petani menjual hasil sadapan setelah satu minggu. Penjualan dilakukan seminggu sekali

55 agar hasil yang dijual lebih banyak sehingga uang yang diterima petani karet rakyat juga dinilai lumayan oleh petani karet tersebut dibandingkan dengan menjual harian. Petani karet rakyat pada Desa Negeri Baru dan Negeri Batin ini menjual hasil lump mereka dengan cara menunggu pengepul/tengkulak datang kerumah pada hari-hari tertentu.