GAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN. Ria Mayasari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar IPA di MTs Negeri Jeketro,

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk kehidupan. (KTSP). Sesuai dengan amanat KTSP, model pembelajaran terpadu

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

BAB I PENDAHULUAN. komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dibutuhkan. pendidikan, karena pendidikan merupakan wahana untuk mengembangkan

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

Wari Prastiti SMA Negeri 5 Metro

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269

RPP DAN MATERI PKGD. Prodi PGSD Penjas FIK UNY Wawan S. Suherman, M.Ed.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X3 SMA PGRI 6 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dibina manusia Indonesia baru yang berorientasi pada

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU (PENYUSUNAN RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maupun dalam eksperimen yang direncanakan (Charles W. Keenan, Dunald. C. Kleinfelter dan Jasses H. Wood, 1996: 2).

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Siti Fatimah Siregar, 2015

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap satuan pendidikan diharapkan membuat Kurikulum Tingkat

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

NASKAH PUBLIKASI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI LUAR KELAS MATERI GEOMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat

psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

I. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

ABSTRAK MENGATASI KESULITAN MEMAHAMI KONSEP SISTEM REGULASI MELALUI STRATEGI METAKOGNITIF PADA SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

Kelompok Materi: Pokok

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman mengajar, permasalahan seperti siswa jarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

BABI PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan. sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar (Majid, 2014: 86). Dari pernyataan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG.

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk melengkapi dirinya dengan berbagai kemampuan yang diharapkan dapat

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

Kata kunci: Model Think-Talk-Write (TTW) dan Prestasi Belajar

BAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM. Herlina 1, Almira Ulimaz 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Atamik B, 2013

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DOSEN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP SILIWANGI BANDUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. trigonometri. Tahap-tahap yang digunakan dalam pengembangan ini adalah

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 121-127 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph GAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN Ria Mayasari Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Banjarmasin, Jl. Sultan Adam Kompleks. H. Iyus Blok A No.18 RT.23 riamayasari83@gmail.com Abstrak Persiapan perangkat pembelajaran merupakan bagian penting dalam komponen keberhasilan seorang guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini mengenai perangkat pembelajaran guru Sekolah Dasar di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian survei dengan sampel 12 SD di kecamatan Banjarmasin Selatan, data-data didapatkan melalui instrumen berupa angket yang kemudian di analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran guru Sekolah Dasar di kecamatan Banjarmasin Selatan masih belum maksimal dipersiapkan dan dipergunakan. Oleh sebab itu perlunya pelatihan-pelatihan tentang pembuatan dan penggunaan perangkat pembelajaran bagi guru-guru Sekolah Dasar di lingkungan Kecamatan Banjarmasin Selatan. Kata kunci : perangkat pembelajaran, guru Sekolah Dasar. Publised : September 2016 PENDAHULUAN Keberhasilan seorang guru dalam pembelajaran sangatlah diharapkan, untuk memenuhi tujuan tersebut diperlukan suatu persiapan yang matang. Suparno (2002) mengemukakan sebelum guru mengajar (tahap persiapan) seorang guru diharapkan mempersiapkan bahan yang mau diajarkan, mempersiapkan alat-alat peraga/praktikum yang akan digunakan, mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk memancing siswa aktif belajar, mempelajari keadaan siswa, mengerti kelemahan dan kelebihan siswa, serta mempelajari pengetahuan awal siswa, kesemuanya ini akan terurai pelaksanaannya di dalam perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Dari uraian tersebut dapatlah dikemukakan bahwa perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, serangkaian perangkat pembelajaran yang harus dipersiapkan seorang guru dalam menghadapi pembelajaran di kelas. Pada kenyataannya di lapangan secara umum masih belum maksimal mempersiapkan hal tersebut dengan beberapa alasan, misalnya: keterbatasan 121

Gambaran Umum Perangkat Pembelajaran Guru Sekolah Dasar Di Kecamatan Banjarmasin Selatan waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Kondisi tersebut akan sangat berpengaruh pada keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Penelitian ini nantinya diharapan dapat menjadi gambaran bagi guru terhadap perangkat pembelajaran yang selama ini digunakan, dengan tujuan perbaikan dan memperoleh hasil belajar yang maksimal dari proses pembelajaran di sekolah. Pada makalah ini penulis menyampaikan informasi berdasarkan hasil penelitian survei yang telah dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri maupun swasta yang ada di kecamatan Banjarmasin Selatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengetahuan guru-guru IPA SD di kecamatan Banjarmasin Selatan tentang perangkat pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian survei untuk memberikan informasi tentang fakta dan gambaran pengetahuan guru-guru Sekolah Dasar di kecamatan Banjarmasin Selatan tentang perangkat pembelajaran. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru-guru SD di Banjarmasin Selatan yang terdiri atas 12 Sekolah Dasar Negeri dan Swasta. Instrumen penelitian berupa angket yang diisi oleh guru-guru SD di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Data-data yang dikumpulkan berupa data tentang pengetahuan guru-guru IPA SD tentang perangkat pembelajaran, serta data tentang informasi perkembangan perangkat pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru terhadap peserta didik SD di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif untuk mendeskripsikan data-data yang diperoleh dari hasil angket yang telah diisi oleh para guru Biologi SD di Kecamatan Banjarmasin Selatan. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan secara deskriptif mengenai pengetahuan guru-guru IPA SD tentang perangkat pembelajaran diperoleh informasi yang akan diuraikan berikut ini. Data pertama mengenai pemahaman guru-guru tentang kurikulum yang digunakan saat ini, ada 93,10% menyatakan menggunakan kurikulum KTSP, 5,17 % menyatakan menggunakan kurikulum 2013, sedangkan 1,72 % tidak menjawab. Selanjutnya data kedua mengenai perangkat pembelajaran yang disiapkan, ada 34,48% menyatakan menyiapkan perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, serta media pembelajaran. Sebesar 13,79 % menyatakan ada dua item perangkat pembelajaran, dan 39,65 % menyatakan hanya membuat 1 item perangkat pembelajaran, selanjutnya sebesar 6,89 % tidak menjawab. Data berikutnya (ketiga) mengenai pelaksanaan rancangan pembelajaran yang telah dibuat terdapat 34,48 % menyatakan selalu terlaksana dengan baik dan sebesar 65,51 % menyatakan kadang-kadang. 122

Mayasari R / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.3 (2016) : 121-127 Berdasarkan data tersebut informasi lain yang diperoleh dari angket yang sudah diisi oleh responden yaitu alasan-alasan yang telah dikemukakan terkait dengan jawaban pada angket tersebut. Sebagian besar responden menyatakan alasan sehubungan dengan waktu dan target kurikulum yang menyebabkan kendala dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran. B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data secara deskriptif tersebut di atas dan telah terekam dalam angket yang diisi oleh 58 responden dapat dinyatakan bahwa pengetahuan guru-guru sekolah dasar tentang perangkat pembelajaran belum maksimal dan mendalam. Hal ini nampak dari hasil persentasi dan rekaman pernyataan (alasan) pada item-item yang terkait dengan perangkat pembelajaran yang dipersiapkan sebelum proses pembelajaran berlangsung. Beberapa dari alasan yang dicantumkan oleh responden karena keterbatasan waktu, serta tuntutan kurikulum yang harus selesai. Pernyataan alasanalasan ini menjadi dasar untuk mengetahui lebih dalam tentang pemahaman guru-guru pada pengertian tentang perangkat pembelajaran adalah sejumlah alat, bahan, media, petunjuk, dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Dari uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa perangkat pembelajaran merupakan sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh guru maupun siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Perencanaan perangkat pembelajaran yang baik berimbas pada pelaksanaan pembelajaran yang sukses. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), buku siswa, media pembelajaran dan tes hasil belajar. a. Silabus Silabus sebagai acuan pengembangan Rencana Pengembangan Pembelajaran memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Rusman, 2012). Langkah-langkah yang diperlukan, agar silabus dapat disusun dengan baik, yaitu: (1) memetakan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD); (2) merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK); (3) mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran; (4) mengurutkan penyajian uraian materi pembelajaran; (5) mengembangkan kegiatan pembelajaran; (6) penetapan jenis penilaian; (7) menentukan alokasi waktu; (8) menentukan sumber belajar (Trianto, 2009). b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran unutk mencapai satu KD yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana 123

Gambaran Umum Perangkat Pembelajaran Guru Sekolah Dasar Di Kecamatan Banjarmasin Selatan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan (Rusman, 2012). Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. c. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kerja siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2009). Untuk menyusun perangkat pembelajaran berupa LKS, Depdiknas (2008b) menguraikan rambu-rambunya, bahwa LKS akan memuat paling tidak: judul, kompetensi dasar yang akan dicapai, waktu penyelesaian peralatan/ bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan. Langkah-langkah persiapan LKS dijelaskan dalam Depdiknas (2008a) sebagai berikut: 1. Analisis kurikulum. Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan materi pokok, pengalaman belajar siswa, dan kompetensi yang harus dicapai siswa. 2. Menyusun peta kebutuhan LKS. Peta kebutuhan LKS berguna untuk mengetahui jumlah kebutuhan LKS dan urutan LKS. 3. Menentukan judul-judul LKS. Judul LKS harus sesuai dengan KD, materi pokok dan pengalaman belajar. 4. Penulisan LKS. Langkah-langkahnya: (1) perumusan KD yang harus dikuasai, (2) menentukan alat penilaian, (3) penyusunan materi dari berbagai sumber, (4) memperhatikan struktur LKS, yang meliputi: (a) judul, (b) petunjuk belajar, (c) kompetensi yang akan dicapai, (d) informasi pendukung, (e) tugas dan langkah-langkah kerja, dan (f) penilaian. 124

Mayasari R / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.3 (2016) : 121-127 d. Buku Siswa Buku siswa (modul, diktat) merupakan buku panduan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang memuat materi pelajaran, kegiatan penyelidikan berdasarkan konsep, kegiatan sains, informasi, dan contoh-contoh penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, buku bacaan siswa ini juga sebagai panduan belajar baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun belajar mandiri. Materi ajar berisikan garis besar bab, kata-kata sains yang dapat dibaca pada uraian materi pelajaran, tujuan yang memuat tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari matri ajar, materi pelajaran berisi uraian materi yang harus dipelajari, bagian atau gambar yang mendukung ilustrasi pada uraian materi, kegiatan percobaan menggunakan alat dan bahan sederhana dengan teknologi sederhana yang dapat dikerjakan siswa, uji diri setiap submateri pokok, dan masalahmasalah dalam kehidupan sehari-hari yang perlu didiskusikan (Trianto, 2009). e. Media Pembelajaran Syaiful Bahri dan Azwan Zain (2010), menjelaskan bahwa kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media pembelajaran meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik, tetapi juga bentuk sederhana, seperti slide, foto, diagram buatan guru, objek nyata, dan kunjungan di luar kelas. Menurut Sudjana dan Rivai (1992) media pembelajaran dapat memberikan manfaat dalam proses pembelajaran, antara lain: (1) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran; (3) metode mengajar akan lebih bervariasi; (4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Media pembelajaran meliputi berbagai jenis, antara lain: (1) media grafis atau media dua dimensi, seperti gambar, foto, grafik atau diagram; (2) media modil solid atau media dimensi tiga, seperti model-model benda ruang dimensi tiga, diaroma dan sebagainya; (3) media proyeksi, seperti film, filmstrip, OHP,; (4) media informasi, komputer, internet; dan (5) lingkungan. Keuntungan dari media pembelajaran antara lain: (1) gairah belajar meningkat; (2) siswa berkembang menurut minat dan kecepatannya; (3) interaksi langsung dengan lingkungan; (4) memberikan perangsang dan mempersamakan pengalaman; dan (5) menimbulkan persepsi akan sebuah konsep yang sama (Trianto, 2009). f. Tes Hasil Belajar (THB) Tes hasil belajar untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini, antara lain bahwa suatu proses 125

Gambaran Umum Perangkat Pembelajaran Guru Sekolah Dasar Di Kecamatan Banjarmasin Selatan belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila Kompetensi Dasar (KD)-nya dapat dicapai. Selanjutnya, untuk mengetahui tercapai tidaknya KD, guru perlu mengadakan tes setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada siswa. Fungsi penilaian ini adalah memberikan umpan balik kepada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan program berikutnya bagi siswa belum berhasil. Tes hasil belajar menurut Trianto (2007) adalah butir tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, tes ini dibuat mengacu pada kompetensi dasar yang ingin dicapai, dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar dan disusun berdasarkan kisi-kisi penulisan butir soal lengkap dengan kunci jawabannya serta lembar observasi penilaian psikomotor kinerja siswa. Berdasarkan pengetahuan dan pemahaman yang telah penulis miliki melalui beberapa kajian teori dan beberapa penelitian yang terkait dengan perangkat pembelajaran ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar perangkat pembelajaran dapat diberdayakan, melalui pelatihan-pelatihan tentang pembuatan dan penggunaan perangkat pembelajaran bagi guru-guru Sekolah Dasar khususnya di lingkungan Kecamatan Banjarmasin Selatan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat digambarkan bahwa penggunaan perangkat pembelajaran di Sekolah Dasar se-kecamatan Banjarmasin Selatan belum maksimal digunakan dan dipersiapkan hal tersebut diduga karena pemahaman dan pengetahuan serta penggunaan perangkat pembelajaran oleh guru-guru SD di kecamatan Banjarmasin Selatan belum maksimal dilakukan dan belum secara mendalam diberikan kepada peserta didik. Saran Perlu dilakukan pelatihan-pelatihan tentang pembuatan dan penggunaan perangkat pembelajaran bagi guru-guru Sekolah Dasar, terutama di lingkungan pendidikan di Kecamatan Banjarmasin Selatan. DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. 2008a. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA, Dirjen Mandikdasmen, Depdiknas.. 2008b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 2 tahun 2008 Tentang Buku. Jakarta: Depdiknas. 126

Mayasari R / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.3 (2016) : 121-127 Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, N dan Rivai, A. 1990. Media Pengajaran. Bandung: CV. Sinar Baru Bandung. Suparno,P. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisus. Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarat: Rineka Cipta. Trianto, 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Surabaya: Prestasi Pustaka.. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Prestasi Pustaka. 127