PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA DENGAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH BERBASIS MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp May 2013

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA BERBASIS CULTURAL PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP. Abstract

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Kata Kunci :Animation Media, Direct Instruction, learning outcome

Penggunaan Modul Pembelajaran

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN MEMBACA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PE ERAPA PEMBELAJARA LA GSU G TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA 1 ALLA KABUPATE E REKA G

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBANTUAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DI SMA SKRIPSI.

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN 1 BUNGTIANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

ISSN X Elementary School 3 (2016) Volume 3 nomor 1 Januari 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SD

PENGEMBANGAN LKS BERPROGRAMA PADA SUB POKOK BAHASAN PERPINDAHAN KALOR DI SMA. Binar Ayu Dewanti, Sri Wahyuni, Yushardi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN STRATEGI QUESTION STUDENT HAVE BERBANTUAN ANIMASI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN CONCEPT MAPPING DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT PADA POKOK BAHASAN PEMANTULAN CAHAYA DI DMP

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA 3 MAN 3 BANJARMASIN MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG BERBANTUAN MEDIA VIRTUAL

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN


BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MELALUI PENGAJARAN LANGSUNG

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

Djariyo, Joko Sulianto, Jumiati* FIP IKIP PGRI SEMARANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG IPA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SDN TAMBAKSARI I KOTA SURABAYA

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMP MATERI POKOK GERAK DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

PENERAPAN MEDIA E-BOOK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DI KELAS X JURUSAN TKJ SMK NEGERI 4 PONTIANAK

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

Kata-kata kunci: LKPD berbasis visual, metode demonstrasi, minat membaca, hasil belajar peserta didik.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SDN KOTA TEBING TINGGI

RANCANG BANGUN PERANGKAT PEMBELAJARAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Circuit Wizard Pada Kompetensi Dasar Menganalisis Rangkaian Listrik

PENGOPERASIAN KAMERA DSLR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

ISSN Oleh ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No.2 pp May 2013

Heni Lailatul Badriah, Sudarti, Bambang Supriadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

PADA KELAS X 3 SMA NEGERI 4 BARABAI TAHUN PELAJARAN

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA DENGAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH BERBASIS MODEL PENGAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) DI SEKOLAH DASAR Naniek Kusumawati Prodi PGSD FIP IKIP PGRI Madiun naniekkusumawati@gmail.com Abstract This research is the development of instructional media developed macromedia flash animation-based teaching model directly in SDN Mangkujayan II Ponorogo. Based on the research got enthusiastic excellent student this is evidenced by the results of the data questionnaire responses following students on learning to use media such as macromedia flash animation, developed the data obtained by 6 students (1%) expressed interest. Data questionnaire responses of students to the language used in textbooks and media animation data obtained by 2 students (88.9%) expressed understandable and 4 students (11.1%) said it was difficult to understand. Data questionnaire responses of students to the illustrations in textbooks and media animation data obtained by 5 students (97.2%) expressed delight and 1 student (2.7%) were not happy. Mastery of student learning outcomes after the use of instructional media macromedia flash animation-based teaching model directly based on analysis of data on student learning outcomes results obtained by 28 students completed the individual, the individual is not finished 8 students from 6 students who take the post-test. Mastery of cognitive learning outcomes for students in classical 77.78%. This means that students of class V have achieved mastery of learning outcomes are classical. Keyword: Macromedia Flash Animation, Models Direct Insteraction, Ccompleteness Learning Outcomes Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yaitu mengembangkan media pembelajaran animasi macromedia flash berbasis model pengajaran langsung di SDN Mangkujayan II Ponorogo. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mendapat antusias yang sangat baik oleh siswa hal ini dibuktikan dengan hasil data angket respon siswa pada pembelajaran berikutnya menggunakan media animasi macromedia flash seperti yang dikembangkan diperoleh data sebanyak 6 siswa (1%) menyatakan berminat. Data angket respon siswa terhadap bahasa yang digunakan dalam buku ajar dan media animasi diperoleh data sebanyak 2 siswa (88,9%) menyatakan mudah dipahami dan 4 siswa (11,1%) menyatakan sulit dipahami. Data angket respon siswa terhadap ilustrasi dalam buku ajar dan media animasi diperoleh data sebanyak 5 siswa (97,2%) menyatakan senang dan 1 siswa (2,7%) menyatakan tidak senang. Ketuntasan hasil belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran animasi macromedia flash berbasis model pengajaran langsung berdasarkan analisis data 26

264 Premiere Educandum, Volume 5 Nomor 2, Desember 215, 26 271 terhadap hasil belajar siswa diperoleh hasil sebanyak 28 siswa tuntas individu, 8 siswa tidak tuntas individu dari 6 siswa yang mengikuti post-test. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara classical sebesar 77,78%. Hal ini berarti siswa kelas V telah mencapai ketuntasan hasil belajar secara classical. Kata Kunci : Animasi Macromedia Flash, Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction), Ketuntasan Hasil Belajar A. Pendahuluan Salah satu aspek pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sering mendapat sorotan dari berbagai kalangan dewasa ini adalah strategi belajar mengajar. Hal ini terlihat dengan adanya kritikan maupun upayaupaya konstruktif dari pihak tertentu untuk mengusahakan pengembangan strategi tersebut agar siswa lebih menguasai dan dapat mengaplikasikan konsepkonsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Materi IPA di Sekolah Dasar (SD) konsep dasarnya merupakan generalisasi yang ditarik dari fenomena alam kemudian diakumulasikan dalam bentuk teori atau rumus. Salah satu permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran IPA saat ini adalah lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran di dalam kelas lebih banyak diarahkan kepada siswa untuk menghafal informasi tanpa dituntut untuk memahami dan mengembangkan informasi yang diingat dalam kehidupan seharihari. Permasalahan tersebut dikarenakan guru kurang memanfaatkan penggunaan media pembelajaran pada saat pembelajaran (Susilana dan Riyana, 27:). Hakikat dari proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yaitu penyampaian informasi dari sumber informasi melalui media tertentu kepada penerima informasi. Kelemahan proses pembelajaran dapat dikarenakan adanya berbagai jenis hambatan dalam proses komunikasi antara siswa dan guru karena variasi dalam pengajaran serta jarangnya penggunaan alat bantu/media pembelajaran yang dapat memperjelas gambaran siswa tentang materi yang dipelajari (Merduati, 21: ). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru SDN Mangkujayan II Ponorogo, proses pembelajaran masih menggunakan buku paket yang bersifat informatif sehingga siswa belum mampu mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Selain itu guru sering menggunakan LKS yang diambil dari luar buku panduan antara lain dari buku kumpulan LKS. Struktur dan isi LKS masih bersifat monoton, yakni konsep materi kurang dan soalsoal latihan terlalu sulit. Bahan ajar umumnya masih bersifat informatif sehingga belum mewujudkan lingkungan yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan

Naniek Kusumawati: Pengembangan Media Pembelajaran IPA dengan Animasi... 265 berfikirnya sendiri, seperti buku panduan yang cenderung kurang kontekstual dan bahasanya sulit dipahami oleh siswa. Salah satu yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yaitu dengan mengembangkan suatu media pembelajaran IPA berbasis Macromedia Flash yang dapat digunakan siswa selama proses pembelajaran. Media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah (Hamalik, 1991:2). Menurut Ruseffendi (dalam Madeamin, 2), media merupakan semua bentuk perantara yang dipakai orang sebagai penyebar ide sehingga gagasan tersebut sampai kepada penerima. Sementara itu media juga merupakan saluran (channel) yang dapat memperluas kemampuan manusia untuk melihat, mendengar, merasakan, yang semula sangat terbatas. Animasi multimedia dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan dan mampu meningkatkan pengalaman belajar siswa. Animasi merupakan kolaborasi yang harmonis antara seni dan teknologi. Animasi macromedia flash merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan. Keunggulan Animasi dalam pembelajaran yakni, didukung dengan dasar medianya yang berawal dari gambar dan kartun membuat animasi memiliki beberapa keunggulan, terutama dalam bagaimana animasi bisa dengan mudah diterima oleh beragam kalangan masyarakat dan kemampuannya untuk survival, bertahan untuk berada di dalam pikiran kita dalam jangka waktu yang sangat lama (Hafiz, 28:2). Penggunaan media pembelajaran berbasis animasi macromedia flash akan dapat berjalan lebih optimal apabila guru mampu menggunakan model pembelajaran dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru adalah model pengajaran langsung (direct instruction). Model pengajaran langsung (direct instruction) adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Selain itu model pengajaran langsung ditujukan pula untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Trianto, 21:44). Menurut Kardi dan Nur dalam Trianto (21:45), Ciri-ciri model pengajaran langsung adalah sebagai berikut: (1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa

266 Premiere Educandum, Volume 5 Nomor 2, Desember 215, 26 271 termasuk prosedur penilaian; (2) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran; () Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil. Pengajaran langsung menurut Karti dalam Trianto (21:45), dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktik, diskusi, dan kerja kelompok. Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa peneliti perlu mengembangkan suatu media pembelajaran berbasis Macromedia Flash dengan model pengajaran langsung (Direct Instruction) pada mata pelajaran IPA fisika pokok bahasan cahaya sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan pemahaman, kreatifitas siswa, dan keaktifan siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada kualitas out put yang dihasilkan. B. Metode Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (Developmental Research), karena mengembangkan suatu media pembelajaran berbasis Macromedia Flash dengan model pengajaran langsung (Direct Instruction), RPP, lembar kerja siswa, angket respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas siswa, kendala-kendala yang ditemui selama penelitian, dan instrumen validasi perangkat pembelajaran. Subjek penelitian dilakukan pada siswa kelas V di SDN Mangkujayan II Ponorogo dengan materi IPA fisika pokok bahasan cahaya. Rancangan pembelajaran perangkat pembelajaran ini mengadaptasi modifikasi model pengembangan 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (dalam Trianto, 21:189). Pada penelitian ini tahapan penyebaran tidak dilaksanakan karena keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki peneliti. Uji pengembangan dilaksanakan pada satu yang telah ditentukan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan uji pengembangan antara lain: data tentang keterlaksanaan rencana pembelajaran, ketuntasan hasil belajar siswa, dan respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis animasi (Macromedia Flash) dengan model pengajaran langsung (Direct Instruction) untuk siswa. Rancangan kegiatan uji pengembangan dilaksanakan dengan teknik one shoot case study seperti gambar dibawah ini: X O Gambar. Rancangan uji pengembangan Keterangan: X : Pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran fisika O : Post-test (Sugiyono, 28:64) Data validasi dianalisis secara deskriptif penentuan analisis rata-rata

Naniek Kusumawati: Pengembangan Media Pembelajaran IPA dengan Animasi... 267 berdasarkan pada Arikunto (22:216) yang menyatakan bahwa untuk mengetahui peringkat nilai akhir pada setiap butir angket penelitian, jumlah nilai yang diperoleh dibagi dengan banyaknya responden yang menjawab angket penilaian tersebut. Rumusan perhitungan nilai rata-rata sebagi berikut: Keterangan: = nilai rata-rata = jumlah skor jawaban penilaian n = jumlah responden (validator) Skala penilaian yang digunakan pada penelitian ini adalah 1 sampai, dimana 1 sebagai nilai terendah dan sebagai nilai tertinggi. Penentuan rentang nilai yaitu dengan cara nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi dengan nilai tertinggi. Observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan program yang dilaksanakan oleh guru pada saat kegiatan pembelajaran. Keterlaksanaan RPP berisi langkah-langkah yang harus dilakukan guru, skor yang harus diberikan pengamat berdasarkan petunjuk penilaian yang ada dan saran pengamat. Reabilitas pengamatan keterlaksanan RPP ini di uji dengan rumus sebagai berikut; Percentage of agreement = 1% keterangan: A = frekuensi aspek tingkah laku yang teramati oleh pengamat yang memberikan frekuensi tinggi. B = frekuensi aspek tingkah laku yang teramati oleh pengamat yang memberikan frekuensi rendah. Instrumen dikatakan baik jika mempunyai koefisien reliabilitas,75 atau 75%. (Borich dalam Trianto, 21:24). Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar siswa (clasical) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: KB 1% keterangan: KB = ketuntasan belajar clasical T = jumlah siswa yang tuntas Tt = jumlah siswa Angket respon siswa digunakan untuk mengukur pendapat siswa terhadap media pembelajaran berbasis animasi macromedia flash dengan model pengajaran langsung. Angket respons siswa diberikan pada siswa setelah menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran. Persentase respons siswa dihitung dengan menggunakan rumus: Percentage of agreement 1% keterangan: A = proporsi jumlah siswa yang memilih B = jumlah siswa (Trianto, 21:24).

268 Premiere Educandum, Volume 5 Nomor 2, Desember 215, 26 271 C. Hasil dan Pembahasan Tujuan dalam penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran berbasis macromedia flash dengan model pengajaran langsung di SDN Mangkujayan II Ponorogo, aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dan ketuntasan hasil belajar siswa. Data keterlaksanakan pembelajaran menunjukkan reliabilitas instrument pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dan kesimpulan penilaian observer terhadap keterlaksanaan dari RPP dapat dilihat pada tabel 1. Tabel. 1 Data keterlaksanaan pembelajaran No RPP 1 RPP_1 a. Pendahuluan b. Bagian isi c. Penutup 2 RPP_2 d. Pendahuluan a. Bagian isi b. Penutup RPP_ e. Pendahuluan a. Bagian isi b. penutup Observer O1 O2 2,6 2,4 2,6 2,9 2,9 Rata-rata Kate gori Reabi litas 2,8 2,65 2,8 Baik 96,55 % Baik 96 % Baik 96 % Data respon siswa terhadap media pembelajaran macromedia flash pada pembelajaran IPA fisika diperoleh dengan memberikan angket respon kepada siswa setelah menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajan. Data respon siswa dapat dilihat pada Tabel. 2 Tabel. 2 Data angket respon siswa No Uraian Pernyataan 1 Bagaimana pendapat kalian terhadap: a. Materi pembelajaran b. Buku ajar c. Media animasi macromedia flash d. Suasana belajar e. Cara guru mengajar Rata-rata 2 Bagaimana pendapat kalian terhadap komponen: a. Materi Pembelajaran b. Buku Ajar c. Media animasi macromedia flash d. Suasana belajar e. Cara guru mengajar Senang Tidak Senang f % f % 6 6 6 6 6 6 1 1 1 8, 91,7 6 16,7 8, 95 % 5 % Baru Tidak Baru 1 1 1 8, 91,7 Rata-rata 95 % 5 % Berminat Tidak 6 16,7 8,

Naniek Kusumawati: Pengembangan Media Pembelajaran IPA dengan Animasi... 269 Proses belajar berikutnya menggunakan pembelajaran seperti ini 4 Bahasa yang digunakan dalam buku ajar dan media animasi macromedia flash Berminat 6 1 Mudah Sulit 2 88,9 4 11,1 Senang Tidak Senang 5 Ilustrasi yang terdapat dalam buku ajar dan media animasi macromedia flash 5 97,2 1 7,8 f = frekuensi Analisis data ketuntasan hasil belajar IPA fisika siswa didasarkan pada hasil post-test yang dilakukan setelah melaksanakan pembelajaran. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) individu yang ditetapkan untuk mata pelajaran IPA fisika kelas V semester genap di SDN Mangkujayan II Ponorogo adalah 68, sedangkan KKM clasical terpenuhi apabila terdapat 75% siswa yang tuntas. Berdasarkan analisis data terhadap hasil belajar siswa diperoleh hasil sebanyak 28 siswa tuntas individu, 8 siswa tidak tuntas individu dari 6 siswa yang mengikuti post-test. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara classical sebesar 77,78%. Hal ini berarti siswa kelas V telah mencapai ketuntasan hasil belajar secara clasical. Respon siswa terhadap media pembelajaran IPA fisika yang dikembangkan tergolong positif. Sebagian besar siswa merasa senang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran IPA fisika berbasis animasi macromedia flash karena merupakan suatu hal yang baru dalam proses pembelajaran. Selain itu, media pembelajaran IPA fisika menggunakan animasi macromedia flash selama kegiatan pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran yang disajikan dalam buku paket IPA fisika. Dari rekapitulasi data respon siswa pada uji pengembangan diperoleh gambaran bahwa pendapat siswa terhadap media pembelajaran IPA fisika berbasis animasi macromedia flash dengan model pengajaran langsung (direct instruction) tergolong positif. D. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh pada tahap pengembangan, analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Kualitas Perangkat Pembelajaran IPA fisika Pengembangan media pembelajaran IPA fisika berbasis animasi macromedia flash dengan model pengajaran langsung (direct instruction) pokok bahasan cahaya. Perangkat pembelajaran IPA fisika yang telah divalidasi terdiri atas silabus pembelajaran, rencana

27 Premiere Educandum, Volume 5 Nomor 2, Desember 215, 26 271 pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku ajar dan soal evaluasi. Hasil validasi ahli mendapatkan kesimpulan bahwa silabus pembelajaran berkategori baik, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berkategori baik, buku ajar berkategori baik, dan soal evaluasi barkategori valid. 2. Keterlaksanaan Pembelajaran Keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan penilaian observer telah terlaksana dengan baik. Dalam hal ini berarti guru (peneliti) telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan.. Ketuntasan Hasil Belajar Fisika Siswa Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa SDN Mangkujayan II Ponorogo yaitu sebanyak 28 tuntas individu dan 8 siswa tidak tuntas individu setelah melaksanakan pembelajaran. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara clasical sebesar 77,78%. Bedasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas V telah mencapai ketuntasan secara classical. 4. Respon Belajar Siswa Terhadap Animasi Macromedia Flash Siswa kelas V SDN Mangkujayan II Ponorogo memberikan respon positif terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis macromedia flash untuk siswa pada pokok bahasan cahaya. Siswa menginginkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran animasi macromedia flash pokok bahasan cahaya yang telah dilaksanakan juga dilaksanakan pada pembelajaran selanjutnya. Saran Berdasarkan hasil pengembangan dan penelitian yang telah dilakuka, maka saran yang dapat diajukan adalah: a. Pengembangan media pembelajaran IPA fisika dapat dilengkapi dengan kegiatan keterampilan proses untuk siswa. b. Pada saat uji pengembangan, peralatan pembelajaran perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya agar pada saat pembelajaran tidak terjadi suatu hal yang dapat menggangu pelaksanaan pembelajaran. c. Bagi peneliti lanjut, sebaiknya penelitian pengembangan ini juga dilakukan pada materi yang lain karena banyak materi IPA fisika yang dapat dikembangkan dalam bentuk media pembelajaran IPA fisika berbasis animasi macromedia flash dengan model pengajaran langsung (direct instruction).

Naniek Kusumawati: Pengembangan Media Pembelajaran IPA dengan Animasi... 271 Daftar Pustaka Arikunto, S. 22. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Hafiz, A. (28, Maret 6). Animations Comics Film Production Post Productions Potensi Kartun dan Animasi. Retrieved September 28, from veegraph.com. Depdiknas. 27. Peraturan Mendiknas Nomor: 22 Tahun 27 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Hafiz, A. (28, Maret 6). Animations Comics Film Production Post Productions Potensi Kartun dan Animasi. Retrieved September 28, from veegraph.com. Hamalik, Oemar. 1991. Komputerisasi Pendidikan Nasional. Jakarta: CV Mandar Maju Merduati, N. 21. Penerapan Modul Pembelajaran Pencemaran Lingkungan dengan Model Siklus Belajar 4E (The 4E Learning Cycle) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MAN Malang I (Tesis). Tidak diterbitkan. Sugiyono. 28. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Susilana, R., dan Riyana, C. 27. Media Pembelajaran:Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima. Trianto. 21. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.