menerjemahkan setiap konteks yang ada di dalam suatu karya sastra.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. istiadat dari suatu masyarakat etnik, seperti dalam istiadat masyarakat etnik Melayu. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering membicarakan kebudayaan. Budaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra lisan merupakan bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan etnis yang berada di Sumatera Utara dan mendiami

JATI DIRI MASYARAKAT MELAYU SERDANG DALAM TRADISI BELADIRI SILAT LINTAU DI KEDATUKAN BATANG KUIS: KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA DIKERJAKAN O L E H

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilestarikan agar tidak hilang. Dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan tercermin

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya etnis yang mendiami wilayah Indonesia. ciri khas itu adalah tingkat perubahan. Setidaknya dua komponen yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. lampau dimana kawasan Sumatera Utara masuk dalam wilayah Sumatera Timur

BAB I PENDAHULUAN. Suku bangsa Melayu di Sumatera Timur mendiami daerah pesisir timur

BAB I PENDAHULUAN. dalam membedakan suku-suku yang ada di Sumatera Utara. Yaitu ende dan ende-ende atau endeng-endeng. Ende adalah nyanyian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap etnik (suku) di Indonesia memiliki kebudayaan masing-masing yang berbeda

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang

BAB I PENDAHULUAN. kearifan nenek moyang yang menciptakan folklor (cerita rakyat, puisi rakyat, dll.)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebudayaan merupakan suatu pola hidup yang kompleks, namun menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Suku Banjar termasuk suku bangsa di negeri ini, selain memiliki kesamaan

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia lahir, hidup dan berinteraksi secara sosial-bekerja, berkarya,

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, hokum adat, organisasi sosial dan kesenian. Keberagaman keindahan,

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia adalah negara dengan penduduk yang terdiri dari

DAFTAR PUSTAKA. Blacking, John How Musical is Man? Seattle: University of Washington Press.

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra yang tercipta merupakan hasil dari proses kreativitas pengarang. Pengarang

BAB I PENDAHULUAN. dan seloka. Sedangkan novel, cerpen, puisi, dan drama adalah termasuk jenis sastra

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat diterima orang lain, sehingga tercipta interaksi sosial sesama

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap dilaksanakan oleh masyarakat Melayu sejak nenek moyang dahulu

MUSYAWARAH MUFAKAT DALAM UPACARA RITUAL SYUKURAN LAUT MASYARAKAT MELAYU DI DESA JARING HALUS KECAMATAN SECANGGANG

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan sastra daerah itu dapat. Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005 : 163) yakni,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya inilah yang mampu membuat bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rezki Puteri Syahrani Nurul Fatimah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG KEBUDAYAAN ACEH BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Kabupaten Batubara yang terletak pada kawasan hasil pemekaran

ANALISIS PERBANDINGAN AIKIDO DI JEPANG DAN SILEK DI MINANGKABAU SEBAGAI SENI BELADIRI TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik pada aspek pengetahuan, sikap

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari etnis di Indonesia yang turut mendukung keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

menghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat setiap suku. Kebudayaan sebagai warisan leluhur dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang memiliki beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. Meskipun bangsa Indonesia sudah memiliki tradisi tulis, tidak dapat disangkal

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya. Menurut Koenrtjaraningrat (1996:186), wujud kebudayaan dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Barat, pendidikan di Sumatra Timur bersifat magis religius yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumardjo (2001:1) seni adalah bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Koentjaraningrat dalam buku

BAB I PENDAHULUAN. khusus, karena terjadinya hubungan erat di antara keduanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berada dari beberapa etnik yang ada di Sumatra Utara yaitu etnik Karo atau kalak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk berbudaya mengenal adat istiadat yang

BAB I PENDAHULUAN. yang pada umumnya mempunyai nilai budaya yang tersendiri. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang

BAB I PENDAHULUAN. mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, seperti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporanlaporan

BAB I PENDAHULUAN. dalam tradisi mereka. Budaya dan sumber-sumber sejarah tersebut dari generasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi di masa lampau. Persfektif sejarah

Setiap manusia sudah mengenal yang namanya seni yang sudah diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

SUSUNAN KEANGGOTAAN SUB TIM KOORDINASI KERJASAMA PARIWISATA INDONESIA-SINGAPURA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengenali apa saja terdapat di daerah itu. Keberagaman kebudayaan tersebut

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap upacara biasanya diiringi dengan syair, dan pantun yang berisi petuahpetuah

BAB I PENDAHULUAN. Aceh secara geografis terletak di jalur perdagangan Internasional yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. satu suku yang dapat ditemui di Sumatera bagian Utara yang ber-ibukota Medan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan menggunakan bahasa sebagai media. 1 Maka menempatkannya sebagai karya seni kreatif yang objeknya manusia dan kehidupan yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Pemaknaanya tergantung pada konteks, cara pandang, wilayah, geografi budaya, waktu, dan berbagai faktor lain. Oleh karena itu, sastra mempunyai ketergantungan dengan budaya dari suatu masyarakat atau seseorang yang melahirkan atau menciptanya. 2 Pendapat di atas menjelaskan bahwa sastra berkaitan erat dengan manusia dan merupakan bagian dari kebudayaan. Bisa dilihat pada setiap teks karya sastra baik lisan maupun tulisan berkaitan dengan perilaku kehidupan dari pendukung suatu kebudayaan. Pada penelitian sastra sering juga menggunakan hubungan antara teks dan kehidupan dengan cara menerjemahkan setiap konteks yang ada di dalam suatu karya sastra. Semua kebudayaan yang ada, teks dan konteksnya merupakan kajian sastra secara ilmiah. Tekstual memiliki kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia untuk memahami dirinya sendiri serta orang lain yang akhirnya melahirkan filsafat untuk memahami alam semesta dan akhirnya menciptakan ilmu pengetahuan dalam 1 Sumardjo dan Saini (1988:3) dalam buku Studi dan Pengkajian Sastra(Perkenalan Awal terhadap Ilmu sastra) 2 Menurut Semi (2012) dalam Skripsi Rendy Novrizal, S.s dalam tulisan Skripsi ( Jati Diri Masyarakat Melayu Serdang Dalam Tradisi Bela Diri Silat Lintau Di Kedatukan Batang Kuis ; Kajian Antropologi Sastra 2014, hal 1) 1

kebudayaan, tekstual merupakan bahasa yang tercipta dari proses kesusastraan yang digunakan untuk berkomunikasi atau menyampaiankan sebuah informasi. Pada dasarnya karya sastra, khususnya karya sastra tradisi sangat bermanfaat bagi kehidupan, karena dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang realita kehidupan. Karya sastra tradisi dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Dalam karya sastra tradisi merupakan gambaran berbudi pekerti dan prilaku berbudaya serta berbangsa. Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, bahasa, dan adat istiadat. Salah satu suku nya adalah Melayu, suku Melayu tidak hanya berada di Indonesia saja tetapi ada juga yang berada di kawasan Asia Tenggara, seperti Thailand bagian selatan (Pattani), Malaysia dan Brunei Darussalam. Wilayah kebudayaan Melayu di Indonesia mencakup daerah Tamiang, Pesisir Timur Sumatera Utara, Riau, Kalimantan, dan Jambi. Khusus yang berada di daerah pesisir Timur Sumatra Utara, mereka berada di daerah Langkat, Deli Serdang, Asahan dan Labuhan Batu. Kawasan-kawasan yang berada di daerah Pesisir Timur Sumatera Utara memiliki kesamaan dalam adat istiadatnya,misalnya tepung tawar, khitanan, perkawinan, jamu laut, dan dalam kegiatan pertanian yang akan menjadi pokok pembahasan dalam tulisan ini. Sebelumnya penulis sudah melakukan observasi di daerah Secanggang pada tanggal 04 februari 2015, dan bertemu dengan ketua kelompok petani di Desa Tanjung Ibus. Menurut beliau, pada saat sekarang Tradisi Ahoi ini sudah jarang dilakukan karena pewarisnya 2

terbatas. Oleh karena itu, saat ini bila melakukannya susah mendapat penutur atau pawang. Hal ini lah yang membuat Tradisi Ahoi jarang dilaksanakan. 3 Dahulu, pada kegiatan pertanian khususnya pertanian padi, masyarakat Melayu menggunakan pengiring ketika bekerja dan berfungsi sebagai hiburan. Hal itulah yang merupakan kesenian mereka yang disebut dengan Ahoi. Ahoi adalah sebuah lagu yang dinyanyikan oleh para petani ketika mengirik padi atau melepaskan gabah padi dari tangkainya dengan cara menginjak-injaknya. Ahoi biasanya dinyanyikan petani pada saat sedang mengirik padi pada waktu panen tiba. 4 Seiring dengan perkembangan zaman dengan masuknya teknologi-teknologi mesin yang dapat mempermudah kerja proses mengirik padi, maka kegiatan tradisi melepaskan gabah padi dari tangkainya dengan cara menginjak-nginjak, dan diikuti dengan kesenian Ahoi sudah mulai memudar. Hal ini tidak boleh di biarkan terjadi, Tradisi Ahoi harus tetap dipertahankan karena tradisi ini dapat menggambarkan masyarakat Melayu yang riang gembira dinamis, dan senang bekerja sama. Oleh karena itulah, penulis tertarik untuk meneliti tentang Nilai-nilai Budaya Masyarakat Melayu Langkat di Secanggang Pada Tradisi Ahoi. 3 Bapak Jumiran selaku ketua kelompok Petani di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Tanggal 04 februari 2015, Pukul 13.00 wib. 4 Ucok Haleluya Sidebang, S.sn dalam tulisan skripsi ( Ahoi Mengirik Padi Pada Masyarakat Melayu Daerah Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara : Suatu kajian Tekstual dan Musikal, hal 2) 3

1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibicarakan dalam tulisan ini adalah pada intinya membahas nilai-nilai budaya pada masyarakat Melayu Secanggang pada Tradisi Ahoi, dan masyarakat yang dimaksud pada tradisi tersebut adalah masyarakat yang ada di daerah tempat terjadinya Tradisi Ahoi tersebut. Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis Tradisi Ahoi pada masyarakat Melayu Secanggang, melalui pendekatan Antropologi Sastra. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana sikap masyarakat secara umum terhadap Tradisi Ahoi? 2. Bagaimana tahap pelaksanaan Tradisi Ahoi? 3. Bagaimana nilai-nilai budaya masyarakat dalam Tradisi Ahoi? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan nilai-nilai budaya masyarakat Melayu Langkat di Secanggang terhadap Tradisi Ahoi. 2. Mengangkat nilai-nilai budaya yang terdapat di dalam Tradisi Ahoi di daerah Secanggang agar masyarakat umum dapat mengetahui nilai-nilai yang berguna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana penyajian Ahoi dalam kegiatan mengirik padi. 2. Memberikan pemahaman terhadap nilai-nilai budaya yang terdapat dalam Tradisi Ahoi. 4

3. Menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam studi sastra dan budaya dengan tinjaun antropologi sastra. 5