68 Media Bina Ilmiah ISSN No

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : endofit, antagonistik, isolat, induksi, vanili Key words: endophyte, antagonistic, isolate, induced, vanilla

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur patogen Fusarium sp.

PENGARUH APLIKASI JAMUR

Kata kunci: endofit, saprofit, Trichoderma, Fusarium, kedelai Keywords: endophyt, saprophyt, Trichoderma, Fusarium, soybean

Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Indonesia ABSTRACT

UJI EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS JAMUR ENDOFIT

Mengenal Penyakit Busuk Batang Vanili. Oleh : Umiati

ISSN No Jurnal Sangkareang Mataram 29

I. PENDAHULUAN. serius karena peranannya cukup penting dalam perekonomian nasional. Hal ini

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang cukup penting di Indonesia, yaitu sebagai sumber protein nabati.

I. PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman pangan utama keempat dunia setelah

UJI APLIKASI BEBERAPA JENIS BIOKOMPOS

KARAKTERISASI JAMUR SAPROFIT DAN POTENSINYA UNTUK PENGENDALIAN JAMUR

PENGGUNAAN BIOKOMPOS DAN BIOAKTIVATOR FORMULASI BUTIRAN YANG MENGANDUNG TRICHODERMA SPP. UNTUK MENINGKATKAN HASIL KEDELAI DI TANAH ENTISOL

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di

PENGARUH Trichoderma viride dan Pseudomonas fluorescens TERHADAP PERTUMBUHAN Phytophthora palmivora Butl. PADA BERBAGAI MEDIA TUMBUH.

Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpotensi sebagai komoditas agribisnis yang dibudidayakan hampir di seluruh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L.) adalah tanaman perkebunan yang bernilai ekonomi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki pasar global, persyaratan produk-produk pertanian ramah

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

Trichoderma spp. ENDOFIT AMPUH SEBAGAI AGENS PENGENDALI HAYATI (APH)

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang menghasilkan salah satu komoditas unggulan di Indonesia yaitu

I. PENDAHULUAN. seluruh dunia dan tergolong spesies dengan keragaman genetis yang besar.

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

EFEKTIVITAS AGENS ANTAGONIS TRICHODERMA SP PADA BERBAGAI MEDIA TUMBUH TERHADAP PENYAKIT LAYU TANAMAN TOMAT

Tabel 1 Persentase penghambatan koloni dan filtrat isolat Streptomyces terhadap pertumbuhan S. rolfsii Isolat Streptomyces spp.

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Uji Antagonis Trichoderma sp. Terhadap Fusarium sp. Secara In Vitro (Metode Dual Kultur)

BAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman sayuran yang

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

Potensi Bakteri Endofit dari Batang Panili Sehat sebagai Agen Pengendali Hayati Fusarium oxusporum f. sp. vanillae Penyebab Busuk Batang Panili

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

HASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi,

Kompos, Mikroorganisme Fungsional dan Kesuburan Tanah

BAB I PENDAHULUAN. (Mukarlina et al., 2010). Cabai merah (Capsicum annuum L.) menjadi komoditas

BAB I PENDAHULUAN. yang produknya digunakan sebagai bahan baku industri serta sangat penting

BAB 5 PENEKANAN PENYAKIT IN PLANTA

PEMANFAATAN JERAMI PADI SEBAGAI MEDIUM PERBANYAKAN Trichoderma harzianum DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN CABAI

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

BAB I PENDAHULUAN. Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata kunci : endofit, antagonisme, isolat, mikoparasit dan antibiotik. Key words: endophytic, antagonism, isolate, mycoparasite, and antibiotics.

BAB I PENDAHULUAN. industri masakan dan industri obat-obatan atau jamu. Pada tahun 2004, produktivitas

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

I. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi

Created by. Lisa Marianah (Widyaiswara Pertama, BPP Jambi) PEMBUATAN PUPUK BOKASHI MENGGUNAKAN JAMUR Trichoderma sp. SEBAGAI DEKOMPOSER

I. PENDAHULUAN. Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan jenis tanaman yang dipanen

Gambar 3. Tanaman tanpa GA 3 (a), Tanaman dengan perlakuan 200 ppm GA 3 (b)

I. METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Juni 2011 sampai Januari 2012.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. satu MSI (Minggu Setelah Inokulasi). Respon eksplan berbeda pada setiap

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penyiapan Tanaman Uji Pemeliharaan dan Penyiapan Suspensi Bakteri Endofit dan PGPR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk famili solanaceae dan

BAB IX PEMBAHASAN UMUM

Yuricha Kusumawardani, Liliek Sulistyowati dan Abdul Cholil

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

WASPADA PENYAKIT Rhizoctonia!!

Fusarium sp. ENDOFIT NON PATOGENIK

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

I. PENDAHULUAN. memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya

UJI WAKTU APLIKASI KASCING UNTUK MENEKAN INTENSITAS SERANGAN Rhizoctonia solani Kùhn DI PESEMAIAN TEMBAKAU

TINJAUAN PUSTAKA Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman (PGPR) Enzim ACC Deaminase dan Etilen

APLIKASI BIOKOMPOS DENGAN BEBERAPA SUPLEMEN DAN BIOCHAR HASIL FERMENTASI JAMUR Trichoderma spp. UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN KEDELAI DI LAHAN KERING

TINJAUAN PUSTAKA. Jamur Patogen Sclerotium rolfsii. inang yang sangat luas. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), jamur ini

UJI PATOGENISITAS Fusarium moniliforme SHELDON PADA JAGUNG ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Magniliophyta, subdivisi: Angiospermae, kelas: Liliopsida, ordo: Asparagales, famili:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dwidjoseputro (1978), Cylindrocladium sp. masuk ke dalam

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun PT NTF (Nusantara Tropical Farm) Way

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Agrobioteknologi, Laboratorium

3. METODE DAN PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang terus meningkat. Segala upaya untuk meningkatkan produksi selalu

Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Viabilitas Benih Kakao (Theobroma cacao L.

UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM OXYSPORUM DENGAN PEMANFAATAN AGEN HAYATI CENDAWAN FMA DAN TRICHODERMA HARZIANUM

UJI HAYATI MIKORIZA Glomus fasciculatum TERHADAP PATOGEN Sclerotium rolfsii PADA TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. var.

BAB IV. EKOLOGI PENYAKIT TUMBUHAN PENDAHULUAN

I. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi tanaman masuk dalam famili

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyiapan tanaman uji

Penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS JAMUR Beauveria bassiana TERHADAP HAMA Helopeltis sp. YANG MENYERANG TANAMAN KAKAO. Syamsul Makriful Akbar 1 dan Mariani 2 ABSTRAK

I. PENDAFIULUAN. Tanaman kelapa sawit {Elaeis guineensis Jacq') merapakan tanaman

PENDAHULUAN. Cabai merah adalah salah satu komoditas sayuran penting yang banyak

IbM Produksi Biopestisida Trichoderma harzianum di Pusat Pemberdayaan Agens Hayati ( PPAH) Ambulu Jember

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

1.1. Latar Belakang. Pinus merkusii Jungh. et de Vriese merupakan salah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Pengaruh Pupuk Kalium Pada Ketahanan Kacang tanah 446 (Nurhayati) PENGARUH PUPUK KALIUM PADA KETAHANAN KACANG TANAH TERHADAP BERCAK DAUN CERCOSPORA

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

68 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENGARUH DOSIS APLIKASI JAMUR ENDOFIT Trichoderma polysporum ISOLAT ENDO-04 DAN JAMUR SAPROFIT T. harzianum ISOLAT SAPRO-07 DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN TERINDUKSI BEBERAPA KLON VANILI TERHADAP PENYAKIT BUSUK BATANG FUSARIUM Oleh : Ni Made Laksmi Ernawati dan I Made Sudantha Fakultas Pertanian Univesitas Mataram Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengetahui dosis aplikasi jamur endofit T. polysporum isolat ENDO-04 dan saprofit T. harzianum isolat SAPRO-07 dalam meningkatkan ketahanan terinduksi beberapa klon vanili terhadap penyakit busuk batang Fusarium dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman vanili. Percobaan dilakukan di rumah plastik Fakultas Pertanian Universitas Mataram menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 13 perlakuan dan setiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi jamur ENDO-04 (T. polysporum) dan atau SAPRO-07 (T. harzianum), pada dosis 25 ml dan 50 ml/stek vanili dan 25 g dan 50 g/kg tanah efektif mengendaliakan penyakit busuk batang Fusarium dan dapat meningkatkan ketahanan terinduksi bibit vanili terhadap penyakit busuk batang. Aplikasi jamur ENDO-04 (T. polysporum) yang diberikan masing-masing sebanyak 25 ml dan 50 ml/stek vanili dan 25 g dan 50 g/kg tanah dapat memacu pemanjangan tunas daun/sulur, sedang aplikasi jamur SAPRO-07 (T. harzianum) dapat memacu pembentukan tunas bunga. Jika jamur ENDO-04 (T. polysporum) dan SAPRO-07 (T. harzianum) dicampur maka pengaruh jamur ENDO-04 (T. polysporum) lebih dominan ke arah pembentukan tunas daun/sulur dibandingkan dengan jamur SAPRO-07 (T. harzianum). Kata Kunci: vanili, busuk batang, endofit, saprofit, Trichoderma PENDAHULUAN Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu daerah pengembangan dan produksi vanili (Vanilla planifolia Andrews) di Indonesia. Luas areal penanaman vanili di Indonesia adalah 15.937 ha dan saat ini luas areal penanaman vanili tinggal 50 % dan sebagaian besar dalam keadaan kurang produktif. Salah satu penyebabnya adalah serangan jamur Fusarium oxysporum f. sp. vanillae yang menyebabkan penyakit busuk batang (Ruhnayat, 2004). Jamur ptogen dapat menyerang semua bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun dan buah. Infeksi dimulai dari stek tanaman karena jamur sudah terinfestasi di dalam tanah. Menurut Hadisutrisno (dalam Redaksi Trubus, 2004), 7-32 % bibit stek sudah terkontaminasi, walaupun tanaman induknya tidak menunjukkan gejala serangan, dan lebih 80 % tanaman vanili di Indonesia sudah terinfeksi. Pada tanaman dewasa tingkat kematian mencapai 50-100 % dan memperpendek umur produksi dari 10 kali panen menjadi dua kali bahkan tidak dapat berproduksi (Hadisutrisno, 2005). Jamur patogen ini memiliki struktur bertahan berupa klamidospora yang dapat bertahan dalam tanah sebagai saprofit antara 3-4 tahun sehingga masih sulit dikendalikan dengan berbagai cara (Sukamto dan Tombe, 1995). Penularannya melalui stek yang sudah terinfeksi, sehingga penyebarannya menjadi cepat dan meluas (Hadisutrisno (2005). Belum ditemukan klon vanili yang tahan terhadap penyakit ini (Ruhnayat, 2004). Dengan demikian perlu alternatif pengendalian dengan cara meningkatkan ketahanan terinduksi dengan perlakuan jamur endofit T. polysporum isolat ENDO-04 dan jamur saprofit T. harzianum isolat SAPRO-07 (Sudantha dan Abadi, 2006 dan 2007). Menurut Abadi (2003) ketahanan terinduksi merupakan ketahanan tanaman terhadap infeksi patogen karena tanaman telah terinfeksi oleh mikroorganisme lain sebelumnya, baik dari jenis yang sama maupun dari jenis lain. Jamur endofit adalah jamur yang hidup di dalam jaringan tanaman sehat tanpa menyebabkan gejala atau kerusakan pada tanaman inang (Petrini dan Petrini, 1985 dalam Davis et al., 2003), sedang jamur saprofit atau saproba antagonis adalah jamur yang hidup pada sisa-sisa bahan organik dan mempunyai kemampuan menekan pertumbuhan jamur patogen tular tanah (Abadi, 2003). Berdasarkan hasil isolasi pada jaringan tanaman vanili sehat di kebun vanili Pulau Lombok NTB ditemukan 19 isolat jamur endofit yang bersifat antagonistik terhadap jamur F. oxysprorum f. sp. vanillae secara in-vitro dan 19 jamur saprofit di risosfer tanaman vanili sehat. Setelah diuji secara in situ jamur endofit Trichoderma sp. ENDO-04

ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 69 batang Jurang Malang (T. polysporum) efektif menekan pertumbuhan jamur F. oxysprorum f. sp. vanillae dan meningkatkan ketahanan terinduksi terhadap penyakit busuk batang. Jamur endofit ini juga dapat memacu pertumbuhan vegetatif stek dan tanaman vanili klon Timbenuh. Selain itu jamur endofit ini dapat tumbuh dengan baik pada seresah daun kopi, lamtoro, kemiri dan gamal (Sudantha dan Abadi, 2006). Pada percobaan pengomposan seresah daun kopi, lamtoro, kemiri dan gamal ternyata jamur endofit tersebut dapat mempercepat proses pengomposan (Abadi dan Sudantha, 2007). Secara in situ, jamur saprofit Trichoderma spp. SAPRO-07 vanili Jurang Malang (T. harzianum) efektif dapat memacu pembungaan lebih awal pada bibit vanili klon Timbenuh (Sudantha, 2007). Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan di atas maka dapat dikatakan bahwa kedua isolat jamur endofit dan saprofit Trichoderma spp. tersebut berpeluang dikembangkan sebagai biofungisida, dekomposer dan bioaktivator pertumbuhan dan pembungaan tanaman vanili. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang dosis aplikasi endofit dan saprofit Trichoderma spp. pada beberapa klon vanili. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis aplikasi jamur endofit T. polysporum isolat ENDO-04 dan jamur saprofit T. harzianum isolat SAPRO-07 dalam meningkatkan ketahanan terinduksi tanaman vanili terhadap penyakit busuk batang Fusarium dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman vanili. METODE PENELITIAN Percobaan dilakukan di rumah plastik Fakultas Pertanian Universitas Mataram menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan dosis aplikasi jamur endofit dan atau saprofit Trichoderma spp. sebagai berikut: d0 = Kontrol (tanpa endofit dan saprofit Trichoderma spp.) d1 = ENDO-04 (T. polysporum) d2 = ENDO-04 (T. polysporum) d3 = ENDO-04 (T. polysporum) d4 = ENDO-04 (T. polysporum) d5 = SAPRO-07 (T. harzianum) d6 = SAPRO-07 (T. harzianum) d7 = SAPRO-07 (T. harzianum) d8 = SAPRO-07 (T. harzianum) d9 = ENDO-4 dan SAPRO-07 d10 = ENDO-4 dan SAPRO-07 d11 = ENDO-4 dan SAPRO-07 d12 = ENDO-4 dan SAPRO-07 Masing-masing perlakuan diulang tiga kali, sehingga terdapat 39 unit percobaan. Stek klon vanili berukuran panjang empat buku atau sepanjang 40 cm, diambil dari sulur yang belum pernah berbunga dan dari pohon yang pernah berbuah dan mempunyai ruas yang pendek. Sebelum disemai, stek dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan lendir yang terdapat pada ujungujung stek dan kotoran yang menempel. Cara perlakuan sebagai berikut: untuk perlakuan stek dengan cara merendam pangkal stek vanili selama 30 masing-masing sebanyak 25 ml dan 50 ml suspensi jamur/stek, dan perlakuan tanah dengan cara infestasi di sekitar rhizosfer sebanyak masing-masing 25 g dan 50 g/kg tanah. Selanjutnya stek vanili ditanam dalam polybag dengan kemiringan antar 20 30 o untuk memudahkan perambatan sulur vanili pada ajir. Medium yang digunakan untuk menanam stek vanili adalah tanah, pasir dan pupuk kandang yang sudah disterilkan dengan perbandingan 1 : 1 : 1 (v/v/v) sebanyak 3 kg dimasukkan dalam polybag berukuran 15 x 35 cm. Setelah satu minggu akan dilakukan inokulasi dan tanpa inokulasi dengan suspensi spora jamur F. oxysporum f.sp. vanillae sebanyak 25 ml suspensi (kerapatan konidia 10 7 /ml). Peubah yang diamati adalah: 1. Masa inkubasi, pengamatan dilakukan setiap hari sampai timbulnya gejala pertama. 2. Panjang pembusukan pada batang yang dilakukan pada umur empat dan enam minggu setelah tanam. Untuk menilai tingkat ketahanan terinduksi bibit vanili terhadap penyakit busuk batang maka dibuat kriteria reaksi ketahanan: Tabel 1. Reaksi ketahanan bibit vanili terhadap penyakit busuk batang berdasarkan persentase panjang pembusukan pada batang No. Persentase Reaksi ketahanan panjang pembusukan pada batang (P) 1 Tidak terinfeksi Sangat Tahan 2 1 % < P 10 % Tahan 3 11 % < P 30 % Agak Tahan 4 31 % < P 60 % Agak Peka 5 61 % < P 80 % Peka 6 81 % < P 100 % Sangat Peka 3. Panjang tunas daun/sulur yang dilakukan umur empat dan enam minggu setelah tanam. Data semua hasil pengamatan dianalisis secara statistik menggunakan Analisis Keragaman dengan tingkat kebenaran 95 %, kemudian apabila antar perlakuan berbeda nyata (signifikan) yang ditunjukkan dengan F hitung F tabel maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur dengan tingkat kebenaran yang sama. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa dosis aplikasi menunjukkan beda nyata terhadap Volume 6, No. 2 Maret 2012

70 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 masa inkubasi, panjang pembusukan pada batang vanili. Rata-rata masa inkubasi, panjang pembusukan dan panjang tunas daun/ sulur dan bibit vanili berbunga disajikan pada Tabel 2 dan 3. Tabel 2. Rata-rata masa inkubasi penyakit busuk batang dan panjang pembusukan pada batang vanili sebagai akibat berbagai dosis aplikasi jamur endofit dan atau saprofit Trichoderma spp. No. Dosis aplikasi jamur endofit dan atau saprofit Trichoderma spp. Ratarata masa inkubasi (hari) Rata-rata panjang pembusuk an (%) 1. Kontrol (tanpa endofit dan 8,33*) 88,67*) saprofit Trichoderma spp.) 2. ENDO-04 (T. polysporum) 0,00 0,00 3. ENDO-04 (T. polysporum) 0,00 0,00 4. ENDO-04 (T. polysporum) 0,00 0,00 5. ENDO-04 (T. polysporum) 0,00 0,00 6. SAPRO-07 (T. harzianum) 0,00 0,00 7. SAPRO-07 (T. harzianum) 0,00 0,00 8. SAPRO-07 (T. harzianum) 0,00 0,00 9. SAPRO-07 (T. harzianum) 0,00 0,00 10. ENDO-4 dan SAPRO-07 0,00 0,00 11. ENDO-4 dan SAPRO-07 0,00 0,00 12. ENDO-4 dan SAPRO-07 0,00 0,00 13. ENDO-4 dan SAPRO-07 0,00 0,00 BNJ 0,05 0,82 2,97 Keterangan: data 0 artinya bibit vanili tidak terinfeksi penyakit busuk batang sampai berumur delapan minggu setelah inokulasi patogen (pada analisis keragaman data ditransformasikan dalam Arcsin x + 0,5 *) Angka-angka pada setiap kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada p 0,05. Pada Tabel 2 terlihat bahwa aplikasi jamur endofit dan saprofit Trichoderma spp. pada berbagai dosis berpengaruh terhadap masa inkubasi dan panjang pembusukan penyakit busuk batang. Jamur ENDO-04 (T. polysporum), SAPRO-07 (T. harzianum) dan campuran ENDO-04 dengan SAPRO-07 yang diberikan masing-masing sebanyak 25 ml dan 50 ml/stek vanili dan 25 g dan 50 g/kg tanah menyebabkan bibit vanili tidak terinfeksi oleh penyakit busuk batang, sedang pada kontrol (tanpa jamur endofit dan saprofit Trichoderma spp.) bibit vanili terinfeksi penyakit busuk batang dengan masa inkubasi rata-rata 8,33 hari dan panjang pembusukan pada batang rata-rata 88,67 %. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemberian jamur endofit dan saprofit Trichoderma spp. pada berbagai dosis dapat meningkatkan ketahanan terinduksi bibit vanili terhadap penyakit busuk batang. Kemampuan dari jamur ENDO-04 (T. polysporum) dan SAPRO-07 (T. harzianum) dalam mengendalikan penyakit busuk batang erat kaitannya dengan kemampuan kedua jenis jamur ini dalam mengendalikan jamur F. oxysporum f. sp. vanillae. Hasil penelitian yang dilakukan Sudantha (2007) menunjukkan bahwa secara in-vitro jamur ENDO-04 (T. polysporum) dan SAPRO-07 (T. harzianum) dalam menekan pertumbuhan jamur F. oxysporum f. sp. vanillae melalui mekanisme kompetisi, mikoparasit dan antibiosis. Selain itu menurut Chet dan Baker (1980 dalam Cook dan Baker, 1983), jamur T. harzianum dan T. hamatum menghasilkan enzim ß-(1,3) glucanase dan chitinase yang menyebabkan eksolisis pada hifa inang jamur patogenik jamur Rhizoctonia solani dan Sclerotium rolfsii. Lebih lanjut Chet dan Baker (1980 dalam Cook dan Baker, 1983) mengungkapkan bahwa jamur T. hamatum juga menghasilkan enzim cellulase, sehingga menambah kemampuannya sebagai mikoparasit pada jamur Phytium spp. Tabel 3. Rata-rata panjang tunas daun/sulur vanili dan bibit vanili yang berbunga sebagai akibat aplikasi jamur endofit dan atau saprofit Trichoderma spp. Pada Tabel 3 terlihat bahwa aplikasi jamur endofit dan saprofit Trichoderma spp. ternyata tidak saja dapat meningkatkan ketahanan terinduksi bibit vanili terhadap penyakit busuk batang, tetapi juga dapat memacu pertumbuhan vegetatif bibit vanili yaitu pemanjangan tunas daun/sulur dan pertumbuhan generatif yaitu pembentukan tunas bunga lebih awal. Aplikasi jamur ENDO-04 (T.

ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 71 polysporum) yang diberikan masing-masing tanaman ke organ lainnya. Pengaruh etilen dalam sebanyak 25 ml dan 50 ml/stek vanili dan 25 g dan jaringan dapat meningkatkan sintesis enzim, jenis 50 g/kg tanah dapat memacu pemanjangan tunas enzimnya bergantung pada jaringan sasaran. Saat daun/sulur, sedang aplikasi jamur SAPRO-07 (T. etilen memacu gugur daun, sellulase dan enzim harzianum) dapat memacu pembentukan tunas pengurai dinding sel lainnya muncul di lapisan bunga dibandingkan dengan kontrol. Namun apabila absisi. Jika sel terluka, fenilalanin amonialiase jamur ENDO-04 (T. polysporum) dan SAPRO-07 muncul, enzim ini penting dalam pembentukan (T. harzianum) dicampur maka pengaruh jamur senyawa fenol yang berperan dalam pemulihan luka. ENDO-04 (T. polysporum) lebih dominan ke arah Jika jamur patogenik tertentu menyerang sel, etilen pembentukan tunas daun/sulur dibandingkan dengan mengterinduksi tanaman untuk membentuk dua jamur SAPRO-07 (T. harzianum) apabila macam enzim yang menguraikan dinding sel jamur dibandingkan dengan jamur ENDO-04 (T. tersebut, yaitu ß-(1,3) glucanase dan chitinase polysporum) dan SAPRO-07 (T. harzianum) (Boller, 1988 dalam Salisbury dan Ross, 1995). diaplikasikan sendiri-sendiri. Kemampuan dari jamur SAPRO-07 (T. PENUTUP harzianum) yang dapat memacu pembentukan tunas a. Simpulan bunga tersebut diduga karena jamur ini Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat mengeluarkan substansi kimia atau hormon yang ditarik kesimpulan sebagai berikut: didifusikan ke dalam jaringan tanaman vanili yang 1. Aplikasi jamur ENDO-04 (T. polysporum) dan dapat memacu pembungaan. Windham et al. (1986) atau SAPRO-07 (T. harzianum), pada dosis 25 pernah melaporkan bahwa jamur T. harzianum dapat ml dan 50 ml/ stek vanili dan 25 g dan 50 g/kg meningkatkan perkecambahan benih dan tanah efektif mengendaliakan penyakit busuk pertumbuhan tanaman. Tronsmo dan Dennis (1977 batang Fusarium dan dapat meningkatkan dalam Cook dan Baker, 1983) melaporkan bahwa ketahanan terinduksi bibit vanili terhadap penyemprotan konidia jamur T. viride dan T. penyakit busuk batang. polysporum untuk melindungi tanaman strawberi 2. Aplikasi jamur ENDO-04 (T. polysporum) dari penyakit busuk ternyata dapat memacu pembungaan lebih awal. Hormon tumbuhan merupakan senyawa organik yang disintesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian lain, dan pada konsentrasi yang sangat rendah mampu menimbulkan suatu respon fisiologis. Respon tersebut dapat berupa memacu pertumbuhan batang, daun, akar, bunga atau buah (Salisbury dan Ross, 1995). Dari empat macam auxin yaitu geberelin, sitokinin, asam absisat dan etilen, diduga etilen merupakan hormon yang dihasilkan oleh jamur Trichoderma spp. yang dapat memacu pembungaan pada bibit vanili. Menurut Salisbury dan Ross (1995), beberapa jenis jamur yang hidup di tanah dapat menghasilkan etilen. Diduga etilen yang dilepaskan oleh jamur tersebut membantu mendorong perkecambahan biji, mengendalikan pertumbuhan kecambah, memperlambat serangan organisme patogen tular tanah, dan memacu pembentukan bunga. Sebagai contoh penggunaan etilen pada tanaman nanas dapat memacu sintesis etilen pada tanaman tersebut sehingga memacu pembungaan nanas. Contoh lainnya pada buah jeruk yang terinfeksi oleh jamur menghasilkan etilen yang memacu sintesis etilen pada tanaman sehingga memacu pemasakan buah yang lebih cepat. Pada tumbuhan berbiji semua bagian tumbuhan menghasilkan etilen, baik pada akar, batang, daun dan bunga. Etilen merupakan hormon yang mudah menguap sehingga mudah berpindah dari satu organ dapat memacu pertumbuhan vegetatif yaitu pemanjangan tunas daun/sulur pada bibit, sedang SAPRO-07 (T. harzianum) dapat memacu pertumbuhan generatif yaitu tunas bunga pada bibit vanili. Aplikasi campuran jamur ENDO-04 (T. polysporum) dengan SAPRO-07 (T. harzianum) lebih memacu pertumbuhan tunas daun/sulur dari pada tunas bunga. b. Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disarankan bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada kondisi lapang terutama pada daerahdaerah endemis penyakit busuk batang Fusarium menggunakan jamur ENDO-04 (T. polysporum) dan SAPRO-07 (T. harzianum). DAFTAR PUSTAKA Abadi, A. L. 2003. Ilmu Penyakit Tumbuhan I Edisi Pertama. Bayumedia Publishing dan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang Jawa Timur Indonesia. 137 hal Cook, R. J. and K. F. Baker. 1983. The Nature and Practice of Biological Kontrol of Plant Pathogens. The American Phytopathol. Society, St. Paul MN. 539 p. Volume 6, No. 2 Maret 2012

72 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 Davis, E. C., J. B. Franklin, A. J. Shaw and R. Vilgalys. 2003. Endophytic Xylaria (Xylariaceae) Among Liverworts and Angiospermae: Phylogenetics, Distribution, and SymSAPROis. American Journal of Botany 9 (11): 1661 1667. Hadisutrisno, B. 2005. Budidaya Vanili Tahan Penyakit Busuk Batang. Penerbit Penebar Swadaya, Depok. 87 p. Petrini, O. 1993. Endophyt of Pteridium spp.: Some Considerations for Biological Control. Sydowia 45: 330 338. Redaksi Trubus, 2004. Panduan Praktis: Vanili Kiat bebas Busuk Batang. Penerbit Majalah Trubus, Jakarta. 16 hal. Ruhnayat, A. 2004. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Bertanam Vanili Si Emas Hijau nan Wangi. Agromedia Pustaka, Jakarta. 51 hal. Salisbury, F. B. and C. W. Ross, 1995. Fisiology Tumbuhan Jilid 3. Perkembangan tumbuhan dan fisiologi Tumbuhan (Terjemahan D. R. Lukman dan Sumaryono). Penerbit ITB Bandung. Sudantha, I. M. dan A. L. Abadi. 2006. Biodiversitas Jamur endofit Pada Vanili (Vanilla planifolia Andrews) dan Potensinya Untuk Meningkatkan Ketahanan Vanili Terhadap Penyakit Busuk Batang. Laporan Penelitian Fundamenatal DP2M DIKTI. Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Mataram 107 hal. Sudantha, I. M. Dan A. L. Abadi. 2007. Sinergisme Jamur Saprofit dan Endofit Antagonistik Dalam Meningkatkan Ketahanan Terinduksi Bibit Vanili Terhadap Penyakit Busuk Batang Fusarium. Laporan Penelitian Fundamenatal DP2M DIKTI. Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Mataram 105 hal. Sukamto dan M. Tombe. 1995. Antagonisme Trichoderma viride terhadap Fusarium oxysporum f. sp. vanillae secara In-Vitro. Risalah Kongres Nasional XIII dan Seminar Ilmiah Perhimpunan Fitopatologi Indonesia di Mataram. 600 604. Windham, M., Y. Elad and R. Baker. 1986. A Mechanism of Increased Plant Growth Induced by Trichoderma spp. Phytopathology 76: 518-521.