Modul - 4 SEMIKONDUKTOR

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1 Bahan Semikonduktor. By : M. Ramdhani

1. Semikonduktor intrinsik : bahan murni tanpa adanya pengotor bahan lain. 2. Semikonduktor ekstrinsik : bahan mengandung impuritas dari bahan lain

Bab 1. Semi Konduktor

STRUKTUR CRISTAL SILIKON

MIKROELEKTRONIKA. Gejala Transport dalam Semikonduktor. D3 Teknik Komputer Universitas Gunadarma

Semikonduktor. Sifat. (ohm.m) Tembaga 1,7 x 10-8 Konduktor Silikon pd 300 o K 2,3 x 10 3 Semikonduktor Gelas 7,0 x 10 6 Isolator

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

Atom silikon dan germanium masingmempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Kristal Semikonduktor yang mencakup:

MAKALAH PITA ENERGI. Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna ( ) Rombel 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

What Is a Semiconductor?

MODUL 1 KULIAH SEMIKONDUKTOR

E 2 E 1. E 3s r 2 r 1. energi. Jarak antar atom

EFEK HALL. Laboratorium Fisika Material, Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya

KRISTAL SEMIKONDUKTOR

Gambar Semikonduktor tipe-p (kiri) dan tipe-n (kanan)

WinHEC /15/2015. Materi. Pengenalan elektronika Dasar. Pertemuan ke II

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi peradaban

Karakterisasi XRD. Pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. modern pada fotokonduktor ultraviolet (UV) membutuhkan material

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR OPERASIONAL DALAM SIMULASI KARAKTERISTIK ARUS-TEGANGAN PADA DIODA Si MENGGUNAKAN FEMLAB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia

ELEKTRONIKA. Materi 4 : Fisika Semikonduktor. Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana

MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI MOLEKUL ZAT PADAT PITA ENERGI

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

BAB IV PERHITUNGAN & ANALSIS HASIL KARAKTERISASI XRD, EDS DAN PENGUKURAN I-V MSM

BAB II LANDASAN TEORI. Muatan-muatan listrik yang bergerak akan menghasilkan arus listrik.

Mengenal Sifat Material. Teori Pita Energi

KERAMIK Mimin Sukarmin, S.Si., M.Pd.

KRISTAL SEMIKONDUKTOR

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

ELEKTRONIKA DASAR. Kode matkul : 727 SKS : 4 SKS Waktu : 180 menit

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan piranti optoelektronika yang berkualitas tinggi.

2016 PEMODELAN ARUS TEROBOSAN PADA TRANSISTOR DWIKUTUB N-P-N ARMCHAIR GRAPHENE NANORIBBON (AGNR) MENGGUNAKAN METODE MATRIKS TRANSFER

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

DETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

Materi 2: Fisika Semikonduktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN KULIAH FISIKA SEMIKONDUKTOR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dikawasan Asia

Nur hidayat dan Ariswan

SIMULASI PENGARUH PANJANG GELOMBANG FOTON DATANG TERHADAP KARAKTERISTIK I-V DIODA SEL SURYA MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015 Pengaruh Variasi Luas Heat Sink

SKSO OPTICAL SOURCES.

Gambar 1.1 Alat uji konduktivitas listrik

Teori Semikonduktor. Elektronika (TKE 4012) Eka Maulana. maulana.lecture.ub.ac.id

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang

Mekanisme Hamburan Defek Statis Dan Vibrasi Termal Terhadap Mobilitas Elektron Pada Film Tipis GaN

PHOTODETECTOR. Ref : Keiser

PENDAHULUAN Anda harus dapat

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam

Bab 6. Elektron Dalam Zat Padat (Teori Pita Energi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pertambahan arus ΔI yang melalui pertambahan permukaan ΔS yang normal pada rapatan arus ialah

LAMPU TENAGA SINAR MATAHARI. Tugas Projek Fisika Lingkungan. Drs. Agus Danawan, M. Si. M. Gina Nugraha, M. Pd, M. Si

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB) MATA KULIAH / SEMESTER : TEKNOLOGI SEMIKONDUKTOR / 5 KODE MK / SKS / SIFAT: IT / 3 SKS / MK LOKAL

Struktur dan konfigurasi sel Fotovoltaik

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

BAB III EKSPERIMEN & KARAKTERISASI

1. Semikonduktor dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu semikonduktor murni

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

BAB I PENDAHULUAN. Bidang elektronik saat ini memegang peranan penting di berbagai sektor

KAJIAN JURNAL : PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL BATA MERAH PEJAL

BAB II DASAR THERMOELECTRIC GENERATOR

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Gas elektron bebas yang mencakup: Elektron

BAB I 1 PENDAHULUAN. kemampuan mengubah bentuk radiasi cahaya menjadi sinyal listrik. Radiasi yang

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BABU TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam fisika dan optika, garis-garis Fraunhofer adalah sekumpulan

PERKEMBANGAN SEL SURYA

2016 PENGARUH SUHU PEMBAKARAN TERHADAP KARAKTERISTIK LISTRIK KERAMIK FILM TEBAL BERBASIS

STUDI EFEK FOTOVOLTAIK DAN PIROELEKTRIK Ba 0,75 Sr 0,25 TIO 3 (BST) YANG DIDADAH GALIUM (BGST) DI ATAS SUBSTRAT SI (100) TIPE-P ERDIANSYAH PRATAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ATOM BERELEKTRON BANYAK

TUGAS MATA KULIAH ILMU MATERIAL UMUM THERMAL PROPERTIES

Semikonduktor. Prinsip Dasar. oleh aswan hamonangan

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR OPERASIONAL DALAM SIMULASI KARAKTERISTIK ARUS-TEGANGAN PADA DIODA Si MENGGUNAKAN FEMLAB SKRIPSI

BAB II A. KONSEP ATOM

Bahan Listrik. Sifat Listrik Bahan

Homogenitas Ketebalan, Konduktivitas Listrik dan Band Gap Lapisan Tipis a-si:h tipe-p dan tipe-p Doping Delta yang dideposisi dengan Sistem PECVD

struktur dua dimensi kristal Silikon

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. Sel surya merupakan alat yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi

#2 Steady-State Fotokonduktif Elektronika Organik Eka Maulana, ST., MT., MEng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya

BENDA WUJUD, SIFAT DAN KEGUNAANNYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda

Nama Anggota Kelompok: 1. Ahmad Samsudin 2. Aisyah Nur Rohmah 3. Dudi Abdu Rasyid 4. Ginanjar 5. Intan Dwi 6. Ricky

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

Analisis Numerik Resonansi Tunneling Pada Sruktur Lapis Tiga GaAs / Al x Ga 1-x As Menggunakan Algoritma Numerov.

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA 2 FOTOKONDUKTIVITAS. Zudah Sima atul Kubro G DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB II KAJIAN TEORI. Kristal merupakan benda padat yang terbentuk dari komposisi atom-atom,

Transkripsi:

Modul - 4 SEMIKONDUKTOR Disusun Sebagai Materi Pelatihan Guru-Guru SMA/MA Provinsi Nangro Aceh Darussalam Disusun oleh: Dr. Agus Setiawan, M.Si Dr. Dadi Rusdiana, M.Si Dr. Ida Hamidah, M.Si Dra. Ida Kaniawati, M.Si Dra. Setiya Utari, M.Si Selly Feranie, S.Pd, M.Si Endi Suhendi, S.Si, M.Si Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2007

Semikonduktor Pengantar Semikonduktor merupakan material zat padat yang memiliki harga resistivitas antara 10-2 10 9 Ω.cm. Terdapat dua jenis tipe semikonduktor yaitu semikonduktor intrinsik dan semikonduktor ekstrinsik. Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor murni tanpa atom pengotor,sedangkan semikonduktor ekstrinsik merupakan semikonduktor yang telah diberi atom pengotor. Pemberian atom pengotor pada semikonduktor dapat menyebabkan munculnya dominasi muatan pembawa.bila konsentrasi elektron lebih banyak dari konsentrasi hole maka akan terbentuk semikonduktor tipe-n demikian pula sebaliknya bila hole lebih banyak dari elektron maka akan terbentuk semikonduktor tipe-p. A. Material Semikonduktor Bila ditinjau dari sifat listriknya, suatu bahan zat padat dapat dikelompokan menjadi beberapa bagian: 1. Bahan isolator yang memiliki harga resistivitas antara 10 14 10 22 Ω.cm 2. Bahan semikonduktor yang memiliki harga resistivitas antara 10-2 10 9 Ω.cm 3. Bahan konduktor yang memiliki harga resistivitas 10-5 Ω.cm Ketiga jenis bahan tersebut banyak dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan komponenkomponen elektronik, misalnya bahan isolator banyak digunakan sebagai lapisan dielektrik pada kapasitor metal-oksida-semikonduktor, bahan semikonduktor digunakan sebagai lapisan aktif pada komponen-komponen elektronik maupun komponen optoelektronik sedangkan konduktor sering digunakan untuk pembuatan kontak pada komponen elektronik. Fokus pembahasan kita pada modul ini adalah tentang bahan semikonduktor. Setiap bahan semikonduktor memiliki karakteristik fisis tertentu sehingga dalam aplikasinya harus merujuk pada karakteristik fisisnya tersebut sebagai contoh untuk aplikasi sensor sinar ultraviolet yang tingkat sensitifitasnya tinggi tentu kita harus memilih bahan yang memiliki energi gap yang cukup lebar seperti semikonduktor galium nitrida dengan energi gap sekitar 3,4 ev. Kita bisa juga menggunakan bahan silikon untuk aplikasi sensor ultraviolet namun divais ini kurang sensitif dibandingkan bahan galium nitrida. Pada awal perkembangannya bahan semikonduktor yang pertama kali dieksplorasi adalah Germanium, namun sampai saat ini bahan semikonduktor yang banyak diteliti untuk bahan baku pembuatan divais elektronik maupun optoelektronik adalah Silikon dengan pertimbangan bahan silikon cukup melimpah di alam ini dan harganya relatif murah. Selain silikon material lain yang banyak dipelajari dan diteliti adalah material paduan dari golongan II-VI atau III-V dalam tabel periodik (gambar 1) baik binary (paduan 2 unsur) maupun Materi Pelatihan Guru-Guru SMA/MA Provinsi Nangro Aceh Darussalam 2

ternary (paduan 3 unsur) seperti ZnO, GaN, AlN, InN, GaAs, GaSb, AlGaN, AlGaSb, GaNAs dan sebagainya dimana material-material paduan tersebut masing-masing memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri baik dari sifat listrik maupun sifat optiknya yang aplikasinya dapat disesuaikan dengan karakteristik fisisnya masing-masing. Gambar 1 Unsur-unsur yang banyak digunakan sebagai bahan semikonduktor B. Model Ikatan atom pada bahan Semikonduktor Kristal semikonduktor tersusun dari atom-atom yang letaknya saling berdekatan dan saling berikatan satu sama lain membentuk suatu ikatan kristal yang disebut ikatan kovalen. Sebagai ilustrasi dari model ikatan kristal tersebut, di bawah ini digambarkan terbentuknya ikatan kristal pada bahan Silikon. Gambar 2a menunjukan ilustrasi ikatan kovalen dari atom Silikon pada kondisi temperature nol Kelvin, untuk kasus ini setiap atom Silikon menyumbangkan satu electron untuk tiap pasangan ikatan kovalen. Apabila kristal semikonduktor tersebut diberi energi termal dengan kata lain temperaturnya dinaikan, maka penambahan energi termal tersebut dapat menyebabkan putusnya ikatan kovalen, hal ini dapat membangkitkan pasangan elektron-hole dimana elektron tersebut dapat bebas dari keadaan valensi ke keadaan konduksi sedangkan kekosongan yang ditinggalkan elektron akan menjadi hole seperti nampak pada gambar 2b. Materi Pelatihan Guru-Guru SMA/MA Provinsi Nangro Aceh Darussalam 3

(a) (b) Gambar 2 Gambaran ikatan kovalen atom silikon pada kondisi (a) temperatur nol Kelvin, (b) pada temperatur di atas nol Kelvin Materi Pelatihan Guru-Guru SMA/MA Provinsi Nangro Aceh Darussalam 4

C. Model Pita Energi Semikonduktor Setiap atom penyusun kristal semikonduktor memiliki sejumlah elektron valensi pada kulit terluarnya yang menempati keadaan valensi (gambar 3b), keadaan elektron valensi ini memiliki tingkat energi yang besarnya E V. Elektron valensi ini berkontribusi pada pembentukan ikatan kovalen antara atom-atom penyusun kristal semikonduktor. Sedangkan keadaan dimana elektron sudah terbebas dari ikatan kovalen disebut keadaan konduksi dengan tingkat Energi E C (gambar 3a). Apabila kristal semikonduktor tersebut temperaturnya dinaikan maka akan ada penambahan energi termal yang menyebabkan terputusnya ikatan kovalen yang terbentuk. Pemutusan ikatan kovalen ini akan menghasilkan elektron bebas yang sudah dalam keadaan konduksi dengan tingkat energi E C. Pada gambar 3c diilustrasikan keadaan elektron konduksi dimana setelah terjadinya pemutusan ikatan kovalen, elektron valensi pada tingkat energy E V akan berpindah kekeadaan konduksi dengan tingkat Energi E C. Selisih antara tingkat energi konduksi dengan tingkat energi valensi ini dinamakan energi celah pita (energy gap) dimana energi gap tersebut merupakan energi minimal yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kovalen pada kristal semikonduktor. (a) (b) (c) Gambar 3. Model pita energi bahan semikonduktor Materi Pelatihan Guru-Guru SMA/MA Provinsi Nangro Aceh Darussalam 5

Tabel 1 Energi gap bahan semikonduktor D. Tipe Semikonduktor Bahan semikonduktor dapat dibedakan dari jenis muatan pembawanya, yaitu semikonduktor intrinsik dan semikonduktor ekstrinsik. Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor murni yang belum diberikan atom pengotor (impuritas). Apabila semikonduktor intrinsik ini dipanaskan maka akan terbentuk pasangan elektron-hole dimana elektron bermuatan negative dan hole dapat dianggap sebagai muatan positif. Konsentrasi elektron pada semikonduktor intrinsik sama dengan konsentrasi hole-nya yang dirumuskan : Materi Pelatihan Guru-Guru SMA/MA Provinsi Nangro Aceh Darussalam 6

Sedangkan pada semikonduktor ekstrinsik konsentrasi elektron dan konsentrasi hole-nya tidak sama hal ini disebabkan oleh adanya penambahan muatan pembawa akibat adanya atom pengotor. Sebagai contoh pemberian atom pengotor fosfor yang memiliki elektron valensi 5 pada semikonduktor silikon yang bervalensi 4 akan menyebabkan adanya satu elektron yang tidak terpasangkan untuk membentuk ikatan kovalen akibatnya elektron ekstra ini dapat menyumbangkan pada konsentrasi elektron keseluruhan. Semikonduktor jenis ini dinamakan semikonduktor tipe-n (negatif) karena didominasi oleh muatan pembawa elektron (gambar 4) Gambar 4 kristal silikon yang diberi pengotor fosfor Apabila kristal Silikon diberi atom pengotor Boron yang memiliki elektron valensi 3 maka akan terbentuk ikatan kovalen yang tidak sempurna karena terdapat satu kekosongan (hole) yang tidak terisi elektron. Sehingga dengan demikian muatan pembawa pada kristal silikon yang telah diberi pengotor Boron akan didominasi oleh muatan positif (hole) sehingga kristal silikon akan bertipe-p (positif) (gambar 5) Materi Pelatihan Guru-Guru SMA/MA Provinsi Nangro Aceh Darussalam 7

Gambar 5 Kristal Silikon yang telah diberi atom pengotor Boron E. Tipe arus listrik pada Semikonduktor Keberadaan elektron dan hole pada semikonduktor akan mempengaruhi karakteristik listrik pada bahan tersebut. Ada dua jenis arus listrik yang terjadi pada semikonduktor yaitu arus hanyut (drift) dan arus difusi. 1. Arus Hanyut (Drift) Ketika semikonduktor diberi medan listrik E, maka partikel-partikel bermuatan dalam semikonduktor tersebut akan bergerak (hanyut) dengan laju yang berbanding lurus dengan medan listriknya. Laju hanyut elektron Dimana Laju hanyut Materi Pelatihan Guru-Guru SMA/MA Provinsi Nangro Aceh Darussalam 8

Rapat arus drift untuk elektron adalah: Rapat arus drift untuk hole adalah: Sehingga rapat arus total drift pada semikonduktor adalah penjumlahan dari rapat arus drift elektron dengan rapat arus drift hole : Konduktivitas muatan pembawa pada semikonduktor: σ=q(n µ n + p µ p ) (1/Ω.cm) Dan resistivitasnya ρ = 1/ σ (Ω.cm) 2. Arus Difusi Arus difusi terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi muatan pembawa. Arus difusi akan mengalir dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang memiliki konsentrasi rendah. Arus difusi akan sebanding dengan gradien konsentrasi yang dirumuskan : Arus difusi untuk hole Arus difusi untuk elektron Konstanta D P dan D n adalah konstanta difusivitas dari hole dan elektron Materi Pelatihan Guru-Guru SMA/MA Provinsi Nangro Aceh Darussalam 9

Rapat arus total dalam semikonduktor adalah penjumlahan dari arus drift dengan arus difusi yang dirumuskan : Rapat arus total untuk elektron Rapat arus total untuk hole Materi Pelatihan Guru-Guru SMA/MA Provinsi Nangro Aceh Darussalam 10