PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA BANGUNAN BERTINGKAT (Studi kasus Pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor) Oleh: Sulistia, Budiono, Wiratna Tri Nugraha ABSTRAK Produktivitas adalah kemampuan dalam menghasilkan produk secara kurun waktu yang dtentukan. Kurun waktu biasanya dihitung perkuartal, semester dan tahunan. Kapasitas produktivitas juga dilihat dari jumlah unit yang dihasilkan, kecepatan waktu yang mampu dihasilkan, serta kualitas produk yang sesuai dengan standar yang disepakati. Maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan besarnya produktivitas pada proyek konstruksi khususnya pada gedung bertingkat sehingga dapat membandingkan produktivitas yang dihasilkan tenaga kerja pada tukang dan pekerja. Hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai di lapangan lebih besar dibandingkan dengan standar SNI 05. Dapat dilihat pada perhitungan pekerjaan lainnya kecuali pada pekerjaan pembesian, dimana produktivitas yang dihasilkan lebih kecil dibadingan SNI 05 yaitu untuk pekerja dan tukang besi adalah 0,04, kepala tukang 0,0043 dan mandor adalah 0,00 sedangkan untuk SNI adalah 0,070 untuk pekerja dan tukang besi, 0,007 untuk kepala tukang dan 0,004 untuk mamdor. Kata kunci : Produktivitas, Tenaga Kerja.. PENDAHULUAN.. Latar Belakang Produktivitas adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan kinerja pada industri konstruksi. Peningkatan produktivitas akan mempengaruhi waktu pengerjaan, yang berdampak akan bertambahnya biaya, khususnya untuk biaya pekerjaan. Sehingga untuk mendapatkan harga yang sesuai untuk pelelangan maupun pelaksanaan dibutuhkan harga yang minimum guna mengefisiensikan termasuk upah pekerja serta bahanbahan yang digunakan. Kendala yang utama yang terjadi pada perusahaan konstruksi dalam usaha pengembangan produktivitas pekerjaan konstruksi adalah belum adanya standar produktivitas yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengestimasi biaya dan jadwal pengukuran kegiatan konstruksi. Perusahaan konstruksi juga jarang melakukan pengukuran produktivitas aktual di lapangan... Maksud dan Tujuan Penelitian. Mendapatkan besarnya produktivitas pada proyek konstruksi khususnya pada gedung bertingkat.. Membandingkan produktivitas pada tukang dan pekerja..3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :. Pengukuran produktivitas dilakukan pada jenjang keahlian tukang dan pekerja.. yang digunakan adalah yang standar. 3. Jenis pekerjaan, antara lain : a. Pekerjaan kolom lantai. b. Pekerjaan balok lantai. c. Pekerjaan pelat lantai lantai 3. d. Pekerjaan dinding lantai. 4. Studi kasus mencakup pekerjaan yang di lakukan secara manual.. TINJAUAN PUSTAKA.. Struktur Bangunan Gedung Bertingkat Bangunan gedung bertingkat adalah suatu konstruksi bangunan yang mempunyai lebih dari satu lantai. Yang tersusun dari bawah keatas. Bangunan yang tinggi tapi hanya mempunyai suatu lapis lantai tidak dapat disebut bangunan bertingkat, sebaliknya bangunan rendah yang mempunyai lapis lantai yang bersusun disebut bertingkat... Definisi Manajemen Definisi manajemen yang dikemukakan oleh Daft (003) sebagai berikut: Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumber daya organisasi..3. Pengertian Proyek Proyek (Muyadi Pudjosumarto, 99) merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dapat direncanakan, yang didalamnya menggunakan sumber-sumber seperti biaya, yang bertujuan untuk mendapatkan hasil di masa yang akan datang. Aktivitas proyek mempunyai saat mulai (starting point) dan saat berakhir (ending point). Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
.4. Pengendalian Proyek Konstruksi Pengendalian (R.J. Mockler, 97) adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran..5. Penjadwalan Proyek Merencanakan suatu proyek perlu adanya suatu penjadwalan untuk menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan yang sesuai dengan masing-masing tujuan yang akan dilaksanakan, keterkaitan suatu kegiatan dengan suatu kegiatan yang lainnya termasuk durasi dari kegiatan tersebut. Tentu pula harus diperhitungkan secara cermat biaya dan sumber daya serta peralatannya. Penjadwalan proyek harus mengetahui sebagai hasil tambahan dari rencana operasi tadi ialah aktifitas yang bersifat kritis dan non-kritis termasuk kelonggaran waktu (float) bagi tiap-tiap non-kritis... Perencanaan Sumber Daya Manusia Untuk menyelenggarakan proyek, salah satu sumber daya yang menjadi faktor penentu keberhasilanya adalah. Sama dengan sumber daya manusia, adalah perencanaan untuk peralatan dan material proyek, terutama bagi long delivery items, atau yang langka tersedia di lapangan..7. Analisa.7.. Maksud dan Tujuan Untuk melakukan perhitungan agar pilihan yang diambil tepat dalam rangka usaha untuk melakukan suatu investasi modal, sebab apabila perhitungan salah, berarti akan gagal untuk memperoleh keuntungan. Oleh karena itulah, sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi terhadap suatu proyek, perlu dilakukan persiapan yang matang, perlu diadakan perhitungan percobaan, kemudian mengevaluasinya untuk menentukan hasil dari berbagai alternatif, dengan cara membandingkan biaya dan manfaat yang diharapkan dari masing-masing alternatif untuk sekarang dan dikemudian hari..7.. Metode BOW (Burgelijke Openbare Werken atau Pekerjaan Umum Sipil) BOW adalah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditetapkan Dir. BOW pada tanggal Februari 9 nomor 537 A pada jaman Belanda. Dalam analisa BOW, telah ditetapkan angka jumlah dan bahan untuk suatu pekerjaan. Prinsip yang terdapat dalam metode BOW mencakup daftar koefisien upah dan bahan yang telah ditetapkan. Keduanya menganalisa harga (biaya) yang diperlukan untuk harga satuan pekerjaan bangunan. Dari koefisien tersebut akan didapatkan kalkulasi bahanbahan yang diperlukan dan kalkulasi upah yang mengerjakan. Komposisi perbandingan dan susunan material serta pada suatu pekerjaan sudah ditetapkan, yang selanjutnya dikalikan harga material dan upah yang berlaku pada saat itu. (Mukomuko,95).7.3. Harga Satuan SNI tahun 05 SNI merupakan pembaharuan dari analisa BOW (Burgelijke Openbare Werken) 9, dengan kata lain bahwasanya analisa SNI merupakan analisa BOW yang diperbaharui. Analisa SNI ini dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Dan Pengembangan Pemukiman. Sistem penyusunan biaya dengan menggunakan analisa SNI ini hampir sama dengan sistem perhitungan dengan menggunakan analisa BOW. Prinsip yang mendasar pada metode SNI adalah, daftar koefisien bahan dan upah tenaga sudah ditetapkan untuk menganalisa harga atau biaya yang diperlukan dalam membuat harga satu satuan pekerjaan bangunan. Dari kedua koefisien tersebut akan didapatkan kalkulasi bahan-bahan yang diperlukan dan kalkulasi upah yang mengerjakan. Komposisi perbandingan dan susunan material serta pada satu pekerjaan sudah ditetapkan, yang selanjutnya dikalikan dengan harga material dan upah yang berlaku di pasaran. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.. Gambaran Umum Perhitungan produktivitas merupakan perbandingan antara input dan output. Penerapan harga satuan dari produktivitas terletak pada input. Input yang digunakan pada produktivitas berupa durasi kerja. Tetapi pada harga satuan, input yang digunakan berupa upah dan harga material. Setiap bagian biaya ini memiliki cara yang berbeda-beda dalam perhitungan. Dalam upah, hal yang perlu diperhatikan adalah besar upah /hari dilapangan. Sedangkan dalam memperhitungan biaya material, perlu diperhatikan material yang dapat digunakan secara berulang. 3.. Metode Pembahasan Metode pembahasan dan penjelasan tugas akhir ini membahas tentang pengukuran produktivitas pada tiap jenjang keahlian tukang dan pekerja dari proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express pada pelaksanaan pekerjaan yang dijelaskan diatas. 3.3. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian berasal dari :. Data Primer meliputi survey, wawancara, pengambilan foto (gambar) di proyek.. Data sekunder meliputi studi literatur, baik berupa buku yang telah dipublikasikan secara umum maupun dengan mengembangkan analisis yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, serta laporan mingguan dan laporan bulanan kemajuan proyek yang sebenarnya (data real). Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
3.4. Teknik Pengumpulan Data. Observasi Lapangan. Wawancara 3. Dokumentasi 3.5. Langkah Kerja Langkah kerja dalam penyusunan tugas akhir ini adalah : a. Menentukan data yang diperlukan. b. Studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. c. Kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pembahasan Pembangunan yang dilakukan membutuhkan diagram alir (flow chart) untuk mempermudah dalam perencanaan maupun perhitungannya. Flow chart ini dimulai dari penentuan dari fungsi bangunan yang akan didirikan, dalam hal ini bangunan yang direncanakan adalah gedung perhotelan. Kemudian dilanjutkan dengan mempelajari dan menentukan dasar-dasar teori yang dipakai, setelah itu mengidentifikasi bangunan yang direncanakan yang disertai dengan pengumpulan data yang dibutuhkan. 3.. Data Umum Proyek Adapun data umum dari proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express ini adalah :. Nama Proyek : Pembangunan Hotel Holiday Inn Express. Lokasi Proyek : Jalan Raya Pajajaran Bogor no. 37 3. Kuantitas Pekerjaan Deskripsi Proyek : Struktur Gedung lantai Luas Bangunan :.439,5 m Luas Lahan : 494,5 m 4. Pemilik Proyek : PT.DWI PUTRI SELARAS 5. Sumber Dana : PT.DWI PUTRI SELARAS. Kontraktor Pelaksana : PT.BINTANG SEWU SEJAHTERA 7. Konsultan Perencana Bidang Arsitektur : PT. ARKITEKTON LIMATAMA Bidang Struktur : PT. KETIRA ENGINEERING CONSULTANS. Waktu Pelaksanaan : 00 hari kalender a. Mulai : Agustus 03 b. Selesai : April 05 3.7. Metode Pelaksanaan. Pekerjaan Bekisting. Pekerjaan Pembesian 3. Pekerjaan Pengecoran 4. Pekerjaan Dinding 4. PEMBAHASAN 4.. Analisa Proyek yang ditinjau adalah proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor. Jenis pekerjaan yang ditinjau pada pembangunan tersebut adalah sebagai berikut :. Pekerjaan kolom lantai. Pekerjaan dinding lantai 3. Pekerjaan balok lantai 3 4. Pekerjaan pelat lantai 3 Dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, bahwa hanya tukang yang menghasilkan produk dan pekerja mendukung kelancaran pekerjaan tukang, sedangkan mendor sebagai pemberi instruksi dan mengawasi pekerjaan tukang dan pekerja di lapangan. Sesuai dengan hasil pengamatan di lapangan faktorfaktor yang mempengaruhi produktivitas adalah sebagai berikut :. Peralatan. Motivasi 3. Disiplin 4. Keahlian 5. Pengalaman. Asal Daerah Parameter penting dalam penyelenggaraan proyek konstruksi, yang sering dijadikan sebagai sasaran proyek adalah anggaran, jadwal, dan mutu. Keberhasilan dalam menjalankan proyek tepat waktu, biaya, serta mutu yang telah direncanakan adalah salah satu tujuan terpenting bagi pemilik dan kontraktor. Pelaksanaan proyek yang tidak sesuai dengan rencana, dapat mengakibatkan keterlambatan proyek. Seperti yang terjadi pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor adalah keterlambatan yang diakibatkan oleh biaya, yaitu kurang lancarnya pembiayaan yang diberikan oleh pihak pemilik (owner) kepada pihak kontraktor yang berdampak pada durasi pelaksanaan proyek menjadi terlambat dari waktu yang direncakan. Karena katerlambatan yang terjadi pada pihak pemilik, maka pada pihak kontraktor tidak mengalami kesulitan karena hanya sebagai pihak yang melaksanakan sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemilik proyek. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
4.. Analisa Data Lapangan Penjelasan mengenai data lapangan yang didapatkan pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express akan dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 4.. Analisis data lapangan pekerjaan kolom lantai. Pekerjaan Pembesian Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah. Pekerjaan bekisting Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah 3. Pekerjaan pengecoran Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah 355,00 54,54 54 54 3 09,0 7,45,45,477 Kg Kg Tabel 4.. Pekerjaan dinding lantai. Pekerjaan Pemasangan Bata Merah Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah. Pekerjaan Pemasangan Bata Hebel 5 cm Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah 3. Pekerjaan Pemasangan Bata Hebel 0 cm Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah 4. Pekerjaan Plaster dan Acian Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah 4,49 4 0,304 7 3,0 39,43 5 5 7,94,5 4 5,3 4 49,39 0 5 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 4
Tabel 4.3. Pekerjaan balok dan pelat lantai 3. Pekerjaan Pembesian Volume pekerjaan 504,4 Kg Durasi 0 kerja efektif/hari 97,39 Kg Jumlah 7 4. Pekerjaan bekisting Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah 373, 45 30,59 3. Pekerjaan pengecoran Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah 39,07 4,43 3 7 4.3. Perhitungan Produktivitas Tenaga Kerja Perhitungan produktivitas pada setiap jenis pekerjaan yang ditinjau pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express Bogor adalah sebagai berikut : 4.3.. Pekerja dan Tukang Produktivitas = kerja efektif/hari x kebutuhan 4.3.. Kepala tukang Produktivitas = 0, x produktivitas tukang 4.3.3. Mandor Produktivitas = 0,5 x produktivitas kepala tukang Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 5
Tabel 4.4. Hasil Perhitungan produktivitas tenaga kerja o Pekerjaan kolom lantai. Pekerjaan Pembesian Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah Hasil produktivitas. Pekerjaan bekisting Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah Hasil produktivitas 355,00 54,54 54 54 3 0,04 0,04 0,0043 0,00 09,0 7,45 Kg Kg 3. Pekerjaan pengecoran Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah Hasil produktivitas,754,754 0,754 0,377,45,477 3,50 3,50 3,50,5 o Pekerjaan dinding lantai. Pekerjaan Pemasangan Bata Merah Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah Hasil produktivitas 4,49 4 0,304 7 3 3,5 3,5 0,35 0,57. Pekerjaan Pemasangan Bata Hebel 5 cm Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah Hasil Produktivitas Kepala Tukang,0 39,43 5 5,5,5 0,5 0,093 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
3. Pekerjaan Pemasangan Bata Hebel 0 cm Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah Hasil produktivitas 4. Pekerjaan Plaster dan Acian Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah Hasil produktivitas 7,94,5 4,9743,9743 0,974 0,097 5,3 4 49,39 0 5,33,33 0,34 0,057 o Pekerjaan balok dan pelat lantai. Pekerjaan Pembesian Volume pekerjaan 504,4 Kg Durasi 0 kerja efektif/hari 97,39 Kg Jumlah 7 4 Hasil produktivitas. Pekerjaan bekisting Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah Hasil produktivitas 0,07 0,07 0,007 0,003 373, 45 30,59 3,930 3,930 0,393 0,9 5 3. Pekerjaan pengecoran Volume pekerjaan Durasi kerja efektif/hari Jumlah Hasil produktivitas 39,07 4,43 3 7,07,07 0,0 0,40 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 7
4.4. Koefisien SNI 05 Berikut ini adalah koefisien yang didapatkan dari SNI 05. Tabel 4.5. Analisa SNI 05 No. Kebutuhan Volume Indeks Satuan. 0 kg pembesian dengan besi polos atau besi ulir - Besi beton (polos/ulir) 0,500 kg - Kawat beton 0,50 kg - Pekerja 0,070 OH - Tukang besi 0,070 OH - Kepala tukang 0,007 OH - Mandor 0,004 OH. m pemasangan bekisting untuk kolom - Kayu kelas III 0,040 - Paku 5 cm cm 0,400 Kg - Minyak bekisting 0,00 Liter - Balok kayu kelas II 0,05 - Plywood tebal 9 mm 0,350 Lbr - Dolken kayu galam, φ (-0) cm, panjang 4 m,000 Batang - Pekerja 0,0 OH - Tukang besi 0,033 OH - Kepala tukang 0,033 OH - Mandor 0,033 OH 3. m pemasangan bekisting untuk balok - Kayu kelas III 0,040 - Paku 5 cm cm 0,400 Kg - Minyak bekisting 0,00 Liter - Balok kayu kelas II 0,0 - Plywood tebal 9 mm 0,350 Lbr - Dolken kayu galam, φ (-0) cm, panjang 4 m,000 Batang - Pekerja 0,0 OH - Tukang besi 0,330 OH - Kepala tukang 0,033 OH - Mandor 0,033 OH 4. m pemasangan bekisting untuk pelat lantai - Kayu kelas III 0,040 - Paku 5 cm cm 0,400 Kg - Minyak bekisting 0,00 Liter - Balok kayu kelas II 0,05 - Plywood tebal 9 mm 0,350 Lbr - Dolken kayu galam, φ (-0) cm, panjang 4 m,000 Batang - Pekerja 0,0 OH - Tukang besi 0,330 OH - Kepala tukang 0,033 OH - Mandor 0,033 OH Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan
5. m 3 beton mutu f c =,4 MPa (K 300), slump ( ± ) cm, w/c = 0,5 - PC 43,000 Kg - PB,000 - KR (maksimum 30 mm) 0,000 - Air 5,000 Liter - Pekerja,50 OH - Tukang besi 0,75 OH - Kepala tukang 0,0 OH - Mandor 0,03 OH. m dinding bata merah campuran spesi PC : 4 PP - Bata merah 70,000 Buah - PC,500 Kg - PP 0,043 - Pekerja 0,300 OH - Tukang besi 0,00 OH - Kepala tukang 0,00 OH - Mandor 0,05 OH 7. m dinding HB 0 campuran spesi PC : 4 PP - HB 0,5 Buah - PC 4,0 Kg - PP 0,077 - Besi akur ϕ = mm 0,0 - Pekerja 0,300 OH - Tukang besi 0,50 OH - Kepala tukang 0,05 OH - Mandor 0,05 OH. m dinding HB 5 campuran spesi PC : 4 PP - HB 5,5 Buah - PC,00 Kg - PP 0,5 - Besi akur ϕ = mm 0,0 - Pekerja 0,30 OH - Tukang besi 0,0 OH - Kepala tukang 0,0 OH - Mandor 0,0 OH 9. m plasteran campuran spesi PC : 4 PP - PC,40 Kg - PP 0,04 - Pekerja 0,300 OH - Tukang besi 0,50 OH - Kepala tukang 0,05 OH - Mandor 0,05 OH Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 9
0. m acian - PC 3,50 Kg - Pekerja 0,00 OH - Tukang besi 0,00 OH - Kepala tukang 0,00 OH - Mandor 0,00 OH 4.5. Analisa Perbandingan Koefisien di lapangan dengan SNI 05. Untuk mempermudah perbandingan yang terjadi pada SNI dan hasil perhitungan, maka dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 4.. Perbandingan koefisien di lapangan dengan SNI 05 Koefisien No. Pekerjaan Perhitungan SNI 05 Satuan. 0 kg pembesian dengan besi polos atau besi ulir - Pekerja 0,04 0,070 OH - Tukang besi 0,04 0,070 OH - Kepala Tukang 0,0043 0,007 OH - Mandor 0,00 0,004 OH. m pemasangan bekisting untuk kolom - Pekerja,754 0,0 OH - Tukang besi,754 0,033 OH - Kepala Tukang 0,754 0,033 OH - Mandor 0,377 0,033 OH 3. m pemasangan bekisting untuk balok - Pekerja 3,930 0,0 OH - Tukang besi 3,930 0,330 OH - Kepala Tukang 0,393 0,033 OH - Mandor 0,95 0,033 OH 4. m pemasangan bekisting untuk pelat lantai - Pekerja 3,930 0,0 OH - Tukang besi 3,930 0,330 OH - Kepala Tukang 0,393 0,033 OH - Mandor 0,95 0,033 OH 5. m 3 beton mutu f c =,4 MPa (K 300), slump ( ± ) cm, w/c = 0,5 - Pekerja,07,50 OH - Tukang besi,07 0,75 OH - Kepala Tukang 0,0 0,0 OH - Mandor 0,40 0,093 OH. m dinding bata merah campuran spesi PC : 4 PP - Pekerja 3,5 0,300 OH - Tukang besi 3,5 0,00 OH - Kepala Tukang 0,35 0,00 OH - Mandor 0,57 0,05 OH 7. m dinding HB 0 campuran spesi PC : 4 PP - Pekerja,9743 0,300 OH - Tukang besi,9743 0,50 OH - Kepala Tukang 0,974 0,05 OH - Mandor 0,097 0,05 OH. m dinding HB 5 campuran spesi PC : 4 PP - Pekerja,5 0,30 OH - Tukang besi,5 0,0 OH - Kepala Tukang 0,5 0,0 OH - Mandor 0,093 0,0 OH Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan 0
9. m plasteran campuran spesi PC : 4 PP - Pekerja,33 0,300 OH - Tukang besi,33 0,50 OH - Kepala Tukang 0,34 0,05 OH - Mandor 0,057 0,05 OH 0. m acian - Pekerja,33 0,00 OH - Tukang besi,33 0,00 OH - Kepala Tukang 0,34 0,00 OH - Mandor 0,057 0,00 OH 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.. Kesimpulan Dari produktivitas yang telah dianalisis maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :. Produktivitas pada setiap jenjang keahlian dipengaruhi oleh beberapa faktor penting yaitu peralatan (barbending, vibrator, air compretion dan lain-lain), motivasi, disiplin, keahlian (terampil dan tidak terampil), pengalaman dan asal daerah.. Dalam menyelesaikan proyek kontruksi pembangunan Hotel Holiday Inn Express ini yang digunakan tenaga kerjanya adalah harian dan borongan. 3. Hasil perhitungan produktivitas di lapangan lebih besar dibandingkan dengan analisa SNI 05, seperti pada pekerjaan pemasangan bekisting, pengecoran dan pekerjaan dinding. 5.. Saran. Dalam pemilihan khususnya tukang lebih memperhatikan latar belakang yang dimiliki, karena akan berakibat pada produktivitas yang dihasilkan.. Kebutuhan lebih diperhatikan, akan menggunakan harian atau borongan yang akan berakibat pada pembiayaan yang membengkak akibat banyaknya jumlah. DAFTAR PUSTAKA. Dirjen Bina Marga dan Pekerjaan Umum, Satuan Harga Analisa Pekerjaan, Jakarta, 05.. Evrianto, Wulfram I., Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Yogyakarta, 005. 3. Fahmi, Irham, Manajemen Produksi dan Operasi, Alfabeta, Bandung, 04. 4. Hill, Mc. Graw, Professional Construction Management, Erlangga, Jakarta 990. 5. Lenggogeni, Irika Widiasanti, Manajemen Konstruksi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 03.. Pudjosumarto, Mulyadi, Evaluasi Proyek, Liberty, Yogyakarta, 99. 7. Ratnasari, Produktivitas Tenaga Kerja Pada Bangunan Gedung Bertingkat Di Wilayah Kota Bogor, Skripsi, Universitas Pakuan, Bogor, 00.. Soeharto, Iman, Manajemen Proyek Jilid, Erlangga, 00. 9. Sulistia, Supriyatno, Proyek Pembangunan Hotel Holiday Inn Express, Laporan Kerja Praktek, Universitas Pakuan, Bogor, 05. RIWAYAT PENULIS. Sulistia, ST. Alumni (05) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pakuan Bogor.. Ir. Budiono, MT. Staf Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor. 3. Ir. Wiratna Tri Nugraha, MT. Staf Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pakuan