UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH MAKASAR (Brucea javanica (L)Merr.) TERHADAP Plasmodium berghei SECARA IN-VIVO PADA MENCIT

dokumen-dokumen yang mirip
3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS DIINFEKSI Plasmodium berghei

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Ar11l ELVIEN LAHARSYAH

ANTIMALARIAL ACTIVITY TEST OF EXTRACTED SUKUN (Artocarpus altilis (Park) Fosberg.) LEAVES ON THE SWISS MICE INFECTED Plasmodium berghei

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMISAHAN SENYAWA-SENYAWA YANG BERSIFAT ANTIMALARIA DARI EKSTRAK METANOL KULIT KAYU MIMBA (Azadirachta Indica JUSS)

UJI IN VIVO AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM EKSTRAK. ETANOL KULIT BATANG DUKU (Lansium domesticum Corr.) TERHADAP Plasmodium berghei PADA MENCIT PUTIH GALUR

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

THE AGENT OF ANTIMALARIAL ACTIVITY OF LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum Val) RHIZOME JUICE ON SWISS MALE MICE INFECTED Plasmodium berghei

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 11, No. 2, 2006, halaman ISSN : Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM EKSTRAK ETANOL BEBERAPA TANAMAN OBAT TERHADAP MENCIT YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

Syamsudin 1, Susan Marlina 1, Rita Marleta Dewi 2 1 Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta, 2 P3M, Litbangkes, Departemen Kesehatan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

POPPY SISKA ISABELLA

& Pav.) THE WHITE MALE STRAIN SWISS Mice infected by Plasmodium berghei

BAB IV PROSEDUR KERJA

ABSTRAK. PENGARUH SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP PARASITEMIA PADA MENCIT JANTAN STRAIN BALB/c YANG DIINOKULASI Plasmodium berghei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 17, No. 1, 2012, halaman ISSN :

Aktivitas antimalaria ekstrak etil asetat kulit batang mundu (Garcinia dulcis Kurz)

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :

PERNYATAAN. Jember, 4 Juni 2010 Yang menyatakan, Siti Agus Mulyanti NIM

EFEK ISOLAT AKTIF ANTIMALARIA DARI ARTHOCARPUS CHAMPEDEN TERHADAP ERITOSIT TERINFEKSI PLASMODIUM FALCIPARUM

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

ABSTRAK. EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK AIR DAN ETANOL HERBA JOMBANG PADA DERMATITIS ALERGIKA MENCIT GALUR Swiss Webster

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

Kata kunci: antihiperglikemia, tes toleransi glukosa, glibenklamid, belimbing wuluh (Averrhoa biimbi L.)

PENGARUH CO-ADMINISTRASI EKSTRAK ETANOL DAUN. TELANG (Clitoria ternatea L.) DENGAN FLUOKSETIN TERHADAP EFEK SEDATIF PADA MENCIT BALB/C BERDASARKAN

INTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. Asam urat merupakan senyawa kimia hasil akhir dari metabolisme nucleic

EKSTRAK SECANG SEBAGAI BAHAN DIURETIKUM (PERCOBAAN TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAQUE DAWLEY)

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI (Melia azedarach Linn) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN ABSTRAK

SKRIPSI. ISOLASI ALKALOID DARI FRAKSI AKTIF EKSTRAK BUAH MELUR (Brucea javanica (L) Merr) SEBAGAI ANTIBAKTERI. Oleh : FEBRINA ZAMAR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

BAB I PENDAHULUAN. faktor seperti radiasi, senyawa kimia tertentu, dan virus. Faktor-faktor

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOKSISITAS DAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL DARI EKSTRAK DAUN PULAI (Alstonia scholaris (L.) R. Br.) SKRIPSI SARJANA KIMIA

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

UJI AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM FRAKSI N-HEKSANA DAUN

STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU

Efek Pemberian Dosis Berulang dan Dosis Tunggal Ekstrak Kulit Batang Cempedak (Artocarpus Champeden Spreng.) Pada Mencit Terinfeksi Plasmodium Berghei

Aktivitas Penghambatan Ekstrak Etanol Daun Cassia Spectabilis Terhadap Pertumbuhan Plasmodium falciparum dan Plasmodium berghei

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK DAUN JARAK (Jatropha curcas L.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA in vitro

ABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis paniculata, (Burm f) Nees) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

SKRIPSI. Oleh : RIZA RIDHO DWI SULISTYO K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2007

UJI AKTIVITAS VERMISIDAL EKSTRAK ETANOL DAUN LAMTORO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlebihan (Rohmawati, 2008). Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai indra

PERBEDAAN JENIS PELARUT TERHADAP KEMAMPUAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS

BAB III METODE PENELITIAN. motilitas spermatozoa terhadap hewan coba dilaksanakan di rumah hewan,

EFFECT OF ANTIMALARIA HERBAL SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) ON MORPHOLOGY CHANGES OF DEVELOPMENT AND PARASITE Plasmodium Falciparum

Bahan bakar dan bahan baku kertas. Senyawa organik bahan alam

UJI TOKSISITAS SUB KRONIS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata.l) TERHADAP HATI DAN GINJAL PADA MENCIT PUTIH

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

ABSTRAK. Rhenata Dylan, Pembimbing I : Diana K. Jasaputra, dr., M.Kes Pembimbing II: Dr. Slamet Santosa, dr., M.Kes

EFFECT OF ANTIMALARIA HERBAL SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) ON MORPHOLOGY CHANGES OF DEVELOPMENT AND PARASITE Plasmodium Falciparum

UJI AKTIVITAS VERMISIDAL EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG LAMTORO

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia, tumbuhan telah digunakan sebagai bahan pangan, sandang maupun obat

AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk.) DAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP MENCIT JANTAN

IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DALAM FASE n-butanol DARI EKSTRAK METANOL DAUN MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

Efek Pemberian Dosis Berulang dan Dosis Tunggal Ekstrak Kulit Batang Cempedak (Artocarpus Champeden Spreng.) Pada Mencit Terinfeksi Plasmodium Berghei

Kata kunci : brotowali, daun pepaya, induksi termik, analgesik

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POTENSI EKSTRAK DAUN PISANG (Musa textilis Née) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH

PENGARUH EKSTRAK BUNGA DAN EKSTRAK KULIT BUAH

Susilawati: Aktivitas Antidiabetes Dariekstrak Etanol Biji Hanjeli (Coix lacryma-jobi) Pada mencit galur Swiss Webster Yang Diinduksi Aloksan

UJI ANTIMUTAGENIK EKSTRAK ETANOL BUNGA JANTAN PEPAYA (Carica papaya L.) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI DENGAN SIKLOFOSFAMID

UJI TOKSISITAS AKUT PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI DETAM 1 DAN DAUN JATI BELANDA PADA MENCIT SWISS WEBSTER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN DEKLARASI... KATA PENGANTAR...

KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER DAN EFEK PENURUNAN GLUKOSA DARAH EKSTRAK BIJI RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM L) PADA MENCIT (MUS MUSCULUS)

RIZKI SITI NURFITRIA

AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS

ABSTRAK. EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH ( Zingiberis rhizoma) TERHADAP MENCIT GALUR SWISS-WEBSTER

UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK BUAH KAKTUS (Opuntia elatior Mill.) PADA MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.)

I. PENDAHULUAN. berkurang disebabkan oleh adanya kelainan genetik dan metabolik. Selain

ABSTRAK. Ardelia Emily, Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra, Apt., MS.

UJI EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL BUAH TANAMAN SAWO (Achras zapota L.) TERHADAP MENCIT JANTAN SKRIPSI

KAJIAN FITOKIMIA DAN TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN PINANG YAKI Areca Vestiaria Giseke

BAB 3 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. PENGARUH FRAKSI AIR KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana) DAN ARTEMISININ TERHADAP PARASITEMIA PADA MENCIT YANG DIINOKULASI Plasmodium berghei

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian ekstrak daun pegagan (Centella asiatica

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR

ABSTRAK. UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis panicdata Nees) PADA MENCIT

PERBEDAAN JENIS PELARUT TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica Less) DENGAN METODE DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl)

PENGUJIAN EKSTRAK n-heksana DAN ETANOL TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) DARI DUA VARIETAS

Transkripsi:

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUAH MAKASAR (Brucea javanica (L)Merr.) TERHADAP Plasmodium berghei SECARA IN-VIVO PADA MENCIT EFFECTIVITY TEST OF ETHANOL EXTRACT OF MAKASAR FRUIT (Brucea javanica (L)Merr.) TO Plasmodium berghei IN MICE Praptiwi, Chairul dan Mindarti Harapini Bidang Botani, Puslit Biologi-LIPI, Bogor ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah makasar (Brucea javanica (L)Merr.) terhadap pertumbuhan parasit Plasmodium berghei secara in-vivo pada mencit. Penelitian dilakukan dengan 2 tahap yaitu : (1) uji efektivitas ekstrak dosis tunggal untuk mengetahui ekstrak dari bagian tumbuhan yang paling efektif menghambat pertumbuhan parasit P. berghei, (2) Ekstrak yang paling efektif diuji lebih lanjut dengan variasi dosis untuk mengetahui median dosis efektif 50% (ED50). Perlakuan tahap I adalah kontrol negatif (CMC 1%), kontrol positif (klorokuin 25 mg/kg BB), ekstrak daun, buah dan kulit batang (20 mg/kg BB). Perlakuan pada tahap II adalah kontrol negatif dan positif seperti pada penelitian I, dosis ekstrak buah berturut - turut 1, 10, 100 dan 1000 mg/kg BB. Tiap perlakuan terdiri dari 5 ekor mencit. Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa ekstrak daun tidak dapat menghambat pertumbuhan P. berghei sedang ekstrak buah dan kulit batang B. javanica berturut-turut menghambat 57.71 dan 42.15% pertumbuhan P. berghei. Pengujian dengan variasi dosis pada tahap II menunjukkan bahwa ED 50 dari ekstrak buah B. javanica adalah 48. 93 mg/kg BB. Penapisan fitokimia pada ekstrak buah menunjukkan adanya kelompok senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid/terpenoid. Kata kunci : Brucea javanica, Plasmodium berghei, ED 50, komponen kimia ABSTRACT The effect of Brucea javanica extract to the growth of Plasmodium berghei parasites in mice was studied. This study was done in two steps : (1) effectivity test in single dose in order to determine which part of the plant that most effective in inhibiting parasites growth. The second step to determine The most effective extract was tested in varieties of doses to determine the effective dose (ED 50 ). The treatments in the first step were : negative control (CMC 1%), positive control (chloroquine, 25 mg/kg BW). Leaves, fruit and stem bark extracts (20 mg/kg BW). While the treatments in the second step were : negative and positive control, fruit extract with the concentration of 1, 10, 100 and 1000 mg/kg BW. Every treatment consisted of 5 mice. The result of the first step showed that leaves extract did not inhibit parasite growth, while fruit and stem bark extract inhibited 57.71 and 42.15% parasites growth respectively. Effective dose (ED 50 ) of fruit extract was 48.93 mg/kg BW. The result of phytochemical screening showed that fruit extract contained alkaloid, flavonoid, tannin, saponin and steroid/terpenoid. Key words : Brucea javanica, Plasmodium berghei, ED 50, chemical compounds.

PENDAHULUAN Malaria adalah salah satu penyakit parasit penting dan sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia di antara 6 penyakit tropis lainnya (Mulyaningsih dan Sudarsono, 2001). Tingkat infeksi malaria berkisar antara 300-500 juta orang/tahun, dan tingkat kematian akibat malaria berkisar antara 2-5 juta orang/tahun.(ncokazi and Egan, 2005). Selanjutnya Trape et al.(2002) menyatakan bahwa tingkat kematian yang disebabkan oleh malaria meningkat 2 x pada masa 20 tahun terakhir yang terutama disebabkan oleh munculnya Plasmodium falciparum yang resisten terhadap obat malaria yang tersedia terutama klorokuin dan turunannya. Selama 25 tahun terakhir, sejumlah besar ekstrak tanaman dari berbagai jenis tumbuhan termasuk yang telah dimanfaatkan secara tradisional telah dievaluasi secara invitro aktivitas antiplasmodialnya, dan beberapa ekstrak diuji secara in-vivo menggunakan mencit yang telah diinfeksi dengan P. berghei atau P. yoelii (Wright, 2005), Selanjutnya Wright (2005) menyatakan bahwa pada beberapa penelitian kandungan kimia yang mempunyai aktivitas sebagai antimalaria telah diisolasi. Phillipson et al. (1995) menyatakan bahwa satu kelompok senyawa kuasinoid yang merupakan trirterpenoid terdegradasi dan ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan pada famili Simaroubaceae telah banyak diteliti dan digunakan secara tradisional untuk mengatasi malaria dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh protozoa. Salah satu jenis tumbuhan dari famili Simarubaceae adalah buah makasar (Brucea javanica (L)Merr.) yang telah diketahui mempunyai aktivitas sebagai antimalaria. Secara tradisional buah makasar telah dimanfaatkan sebagai bahan obat untuk mengatasi disentri, diarea dan malaria (Siregar, 1999). Beberapa jenis senyawa kuasinoid telah berhasil diisolasi dari buah beberapa jenis Brucea yang menunjukkan aktivitas yang sangat baik sebagai anti-amuba, antimalarial dan sitotoksik (antikanker). Kuasinoid dan beberapa triterpenoid (bruceajavanin A, dihidrobruceajavanin A dan bruceajavanin B) telah diisolasi dari buah Brucea dan mampu menghambat pertumbuhan strain P. falciparum yang resisten terhadap klorokuin (Siregar, 1999). Pada penelitian ini dilakukan pengujian efektivitas ekstrak buah makasar (B. javanica) secara in-vivo terhadap P. berghei yang merupakan parasit malaria pada mencit. METODE PENELITIAN 1.Ekstraksi Kulit batang, daun dan buah buah makasar (Brucea javanica) diperoleh dari Kebun Raya Bogor. Bagian-bagian tumbuhan tersebut dipisahkan kemudian dibersihkan dari kotoran. Setelah bersih bagian tumbuhan dicacah dan dikeringkan, selanjutnya digiling dan ditimbang. Serbuk kering direndam dengan etanol selama 24 jam kemudian disaring. Filtrat yang ada ditampung. Hal ini diulang sampai filtrat yang tertampung menjadi jernih. Filtrat dipekatkan dengan rotary evaporator menjadi ekstrak. Ekstrak ditimbang untuk mengetahui rendemen ekstrak. Rendemen ekstrak adalah berat ekstrak dibagi dengan berat contoh dikalikan 100%. Ekstrak yang diperoleh digunakan untuk uji efektifitas dosis tunggal (20 mg/kg BB).. 2.Penapisan fitokimia Penapisan fitokimia dilakukan untuk identifikasi komponen kimia yang terdapat pada ekstrak tumbuhan. Penapisan fitokimia dilakukan dengan menggunakan metode Cuilei (1982). Komponen yang diidentifikasi meliputi alkaloida, flavonoida, tannin, kuinon dan steroid/ terpenoid. 3. Uji efektivitas dosis tunggal Mencit yang digunakan adalah mencit putih jantan (Mus musculus) dari galur DDY berumur 2-3 bulan dengan berat badan antara 20-30 gram/ekor.. Sebelum perlakuan, hewan coba tersebut diaklimatisasi terlebih dahulu dengan pemberian obat cacing (1 hari) kemudian diberi antibiotika selama 3 hari berturut-turut. Pakan dan air minum diberikan secara ad-libitum. Mencit diinokulasi dengan 0.2 ml suspensi P. berghei secara intra peritoneal kemudian diinkubasi selama 48 jam. Pada hari berikutnya mencit diambil

darah dari ekor untuk mengetahui infeksi parasit pada mencit. Mencit yang telah positif mengandung parasit P. berghei dikelompokkan menjadi 5 kelompok perlakuan pada hari ke 0 (D0). Perlakuan yang digunakan adalah kontrol negatif (karboksi metoselulose, CMC 1%), kontrol positif (klorokuin 25 mg/kg BB), ekstrak daun 20 mg/kg BB, ekstrak buah 20 mg/kg BB, ekstrak kulit batang 20 mg/kg BB. Tiap kelompok perlakuan terdiri dari 5 ekor mencit Pada D1 sampai D4 dilakukan pengambilan darah untuk pembuatan preparat apus untuk menghitung tingkat parasitemia (persen eritrosit yang terinfeksi) pada masing-masing perlakuan. Pemeriksaan persentase parasitemia dilakukan dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran 1000 x, dan dilakukan per 1000 eritrosit. 4. Uji variasi dosis Berdasarkan uji dosis tunggal maka ekstrak yang paling efektif dalam menurunkan parasit P. berghei diuji lebih lanjut dengan berbagai variasi dosis. Pada uji ini mencit yang positif terinfeksi P. berghei dikelompokkan menjadi 6 kelompok perlakuan, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Dosis yang digunakan adalah 1, 10, 100 dan 1000 mg/kg BB. Pada uji variasi dosis juga digunakan kelompok kontrol negatif (CMC 1%), sedang kontrol positif adalah klorokuin 25 mg/kg BB. Tingkat parasitemia awal dihitung dengan mengambil darah dari ekor untuk dibuat preparat apus seperti pada pemberian dosis tunggal. Selanjutnya setelah pemberian ekstrak, darah diambil setiap hari selama 7 hari berturut-turut untuk dibuat preparat apus dan dihitung tingkat parasitemianya. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Penapisan fitokimia Penapisan fitokimia terhadap buah B. javanica menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid/triterpene (Tabel1.). Penapisan fitokimia dilakukan untuk identifikasi komponen kimia pada ekstrak. Golongan komponen kimia tersebut merupakan senyawa metabolit sekunder yang beberapa diantaranya mempunyai aktivitas biologi. Golongan alkaloid antara lain mempunyai fungsi sebagai analgesic, narkotik, meningkatkan tekanan darah tetapi ada pula yang mengakibatkan penurunan tekanan darah (Tyler et al., 1988). Sedangkan steroid/ terpenoid mempunyai berbagai aktivitas biologi antara lain sebagai kardiotonik (digitoksin), anti inflamantori (kortikosteroid) dan bersifat anabolik (Tyler et al., 1988). Beberapa flavonoid mempunyai sifat sebagai antimikroba dan antivirus (Robionson, 1995). Berdasarkan kandungan komponen kimia tersebut diharapkan ekstrak buah B. javanica dapat menurunkan parasitemia pada mencit yang terinfeksi P. berghei. 2. Uji efektivitas ekstrak dosis tunggal Dosis ekstrak yang digunakan pada perlakuan tahap 1 adalah 20 mg/kg BB. Hasil pada pengujian dosis tunggal terdapat pada Gambar 1. Pemberian ekstrak daun (20 mg/kg BB) meningkatan parasitemia Pada gambar 1. terlihat bahwa ekstrak daun B. javanica tidak dapat menurunkan persentase parsitemia sama dengan perlakuan kontrol negatif (CMC 1%), yang berarti sel darah merah yang terinfeksi P. berghei pada perlakuan kontrol negatif maupun pemberian ekstrak daun 20 mg/kg BB tidak dapat dikurangi bahkan cenderung meningkat. Hal ini berarti bahwa ekstrak daun B. javanica tidak efektif dalam menurunkan tingkat infeksi P. berghei pada mencit, tetapi ekstrak buahnya paling efektif untuk menurunkan parasitemia. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan kandungan kimia yang berpotensi untuk menurunkan parasit P. berghei. Penurunan parasitemia pada perlakuan ekstrak buah (57.71%) lebih besar dari perlakuan klorokuin 25 mg/kg BB (47.69%) (Tabel 2). Hasil pada Tabel 2 menunjukkan bahwa daya hambat ekstrak buah pada dosis 20 mg/kg BB (57.71%) lebih besar dibandingkan dengan klorokuin 25 mg/kg Bb (47.69%), sedangkan ekstrak kulit batang daya hambat parasitemianya lebih kecil dari khloroquin. Berdasarkan hasil ini terlihat bahwa ekstrak buah B. javanica pada dosis 20 mg/kg BB menurunkan tingkat parasit lebih besar dari khloroquin 25 mg/kg BB.

Tabel 1. Komponen kimia buah buah makasar (B. javanica) No Senyawa Kimia Hasil uji 1 Alkaloid + 2 Flavonoid + 3 Saponin + 4 Tanin + 5 Kuinon - 6 Steroid/triterpen + 7 Kumarin - + : mengandung senyawa yang diuji - : tidak mengandung senyawa yang diuji Tabel 2. Persentase penghambatan parasitemia pada pemberian ekstrak buah makasar dosis tunggal (20 mg/kg BB) No Ekstrak (20 mg/kg BB) Persentase penghambatan (%) 1 Daun - 2 Buah 57.71 3 Kulit batang 42.15 4 Klorokuin (25 mg/kg BB) 47.69 Tabel 3. Persentase penghambatan parasitemia pada pemberian ekstrak buah makasar dengan variasi dosis No Ekstrak (mg/kg BB) Persentase penghambatan (%) 1 1-2 10 23.46 3 100 87.50 4 Klorokuin (25 mg/kg BB) 69.25 Prasitemia (%0 30 25 20 15 10 5 0 D0 D1 D2 D3 D4 Waktu pengamatan (hari) K(-) K9+) Daun Buah K. batang Gb. 1. Persentase parasitemia pada pemberian ekstrak B. javanica dosis tunggal Parasitemia (%0 60 40 20 0 D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 1 10 100 K(+) K(-) Waktu pengamatan (hari) Gb 2. Persentase parasitemia pada pemberian ekstrak buah B. javanica dengan variasi dosis

Kemampuan menurunkan parasitemia pada pemberian ekstrak buah B. javanica disebabkan oleh kandungan kimia bruceajavanin yang bersifat antimalaria (Siregar, 1999). 3. Uji efektivitas ekstrak variasi dosis Uji efektivitas ekstrak buah B. javanica dilakukan pada dosis 1, 10, dan100 mg/kg BB. Dosis ekstrak 1mg/kg BB meningkatkan parasitemia, tetapi dosis ekstrak 10 dan 100 mg/kg BB menurunkan persentase parasitemia. Hasil yang diperoleh pada variasi dosis dianalisa dengan menggunakan regresi linier untuk mendapatkan nilai efektivitas dosis 50% (ED50). Berdasarkan hasil perhitungan dengan regresi linier maka diperoleh nilai ED 50 ekstrak buah B. javanica adalah 48. 93 mg/kg BB. Pada pengujian lebih lanjut dengan variasi dosis juga menunjukkan bahwa penurunan parasitemia pada dosis 100 mg/kg BB (87.5%) lebih baik dibandingkan dengan klorokuin 25 mg/kg BB (69.25%). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa ekstrak buah B. javanica terbukti sangat berpotensi sebagai bahan antimalaria. Hasil analisa dengan regresi linier menunjukkan bahwa efektivitas dosis 50% (ED 50 ) ekstrak buah adalah 48.93 mg/kg BB. KESIMPULAN 1. Ekstrak buah dan kulit batang B. javanica mempunyai aktivitas menurunkan parasitemia pada mencit yang diinfeksi P. berghei. 2. Penurunan parasitemia ekstrak buah 100 mg/kg BB adalah 87.5% 3. ED 50 ekstrak buah B. javanica adalah 48.93 mg/kg BB 4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut isolasi senyawa yang mempunyai aktivitas menurunkan parasitemia. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih ditujukan kepada Kepala Puslit Biologi yang telah memperkenankan penelitian ini berlangsung melalui dana dari sub-kegiatan Pendayagunaan Potensi Sumber Daya Nabati famili Simarubaceae sebagai antimalaria melalui DIPA. DAFTAR PUSTAKA Cuilei, I., 1982, Methodology of Analysis of Vegetal Drugs, Ministry of Chemical Industry, Bucharest, Rumania, pp 1-67. mimba (azadirachta indica A. Juss) yang diberikan per-oral pada hewan uji mencit (Swiss mice). Jurnal Kedokteran YARSI 9(3) : 17-24. Mulyaningsih, B. dan Sudarsono. 2001. Penentuan aktivitas antimalaria minyak daribiji mamba (Azadirachta indica A. Juss) yang diberikan per-oral pada hewan uji mencit (Swiss mice). Journal Kedokteran YARSI 9(3) : 17-24. Ncokazi K.K and Egan T.J., 2005, A colorimetric high-throughput β-hematin inhibition screening assay for use in the search for antimalrial compounds, AnalyticalBiochemistry 338 : 306-319. Phillipson J.D., Wright C.W., Kirby G.C., Warhurst D.C., 1995, Phytochemistry of some plants used in traditional medicine for the treatment of protozoal diseases, In : Phytochemstry of Plants Used in Traditional Medicine. Ed : Hostettmann K., Marston A., Maillard M and Hamburger M. Oxford Science Publications, Oxford. Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB. Penerjemah : Kosasih Padmawinata. Siregar A.H., 1999, Brucea javanica (L.)Merr. In : Medicinal and Poisonous Plants 1. Plant Resources of South-East Asia no 12(1). Ed : L.S de Padua, N. Bunyapraphatsara and. R.H.M.L. Lemmens. Backhuys Publishers, Leiden. Trape J.F., Pison G., Speigel A., Enel C. and Rogier C., 2002, Combating malaria in Africa, Trends in Parasitology 18 : 224-230. Tyler V.E., Brady L.R., Robbers J.E., 1988, Pharmacognosy 9 th Ed. Lea & Febiger. Philadelphia. Wright C.W., 2005, Traditional antimalarials and the development of novel antimalarial drugs, J. of Ethnopharmacology 100 : 67-71.