Pemberdayaan Ekonomi Kumpulan Pengajian Perempuan (KPP) Al Munajad Dan Baitul Muqorrobin Desa Tahunan Jepara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

KEWIRAUSAHAAN-II MENGELOLA KEUANGAN USAHA. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

Oleh: Elfrida Situmorang

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pembagian Sisa Hasil Usaha Di BMT Sidogiri Cabang Sidodadi

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendidikan juga bergerak dalam bidang perekonomian. Sesuai dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan berkaitan dengan tingkat

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Indonesia yang tergolong miskin. Bagi mereka mencari kredit mandiri

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat guna menunjang jalannya proses pembangunan.

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI. Ita Isnaini EB17

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 mengalami tumbuh sebesar

PERTEMUAN 9 MUHAMMAD WADUD

CHAPTER 2 PSAK DALAM MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN: Volume 1 Nomor 6 Desember 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Efektifitas kinerja manajemen pada dasarnya dinilai dari efektifitas sumber

PROPOSAL PENAWARAN SISTEM INFORMASI TERPADU KJKS BMT ( SI SYUTERA )

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBIAYAAN BAZ KOTA MOJOKERTO TERHADAP USAHA PESERTA PUSYAR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Oleh karena itu bank dapat dikatakan sebagai baromer

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Tabel Triangulasi. Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP. Wawancara Dokumentasi Observasi

BAB IV ANALISIS IMPLIKASI KOPERASI SIMPAN PINJAM PEMBIAYAAN SYARIAH TERHADAP SOSIO EKONOMI PENGUSAHA MIKRO DI KOTA SURABAYA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

RINTISAN MIKRO INDUSTRI KUE KERING DALAM WADAH UPPKS DI DESA BANGUNSARI KECAMATAN PAGERUYUNG KABUPATEN KENDAL

MBAGI2 DHUWIT UNTUK MASYARAKAT MENGELOLA KEGIATAN PROGRAM LEMBAGA SOSIAL MASYARAKAT LEMBAGA KEUANGAN MASYARAKAT

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala. di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Mardana. 2013).

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah tapi juga oleh persyarikatan Muhammadiyah agar mereka. dibutuhkan mereka secara luas, mudah,dan murah.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi tersebut harus dapat diusahakan dengan kemampuan dan

proses yaitu pencatatan dan penyajian sebagai berikut: 1 Laporan keuangan BMT disusun atas dasar cash basic. Dengan

FINANCIAL PLANNING BAGI IBU-IBU PENERIMA BANTUAN PKH KEC. BLUTO

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

AKAD MURABAHAH DAN APLIKASINYA

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV EFEKTIVITAS KERJA SAMA KOPERASI SYARIAH BEN IMAN DENGAN YAYASAN YATIM MANDIRI DALAM PROGRAM BUNDA YATIM SEJAHTERA

Bab VIII Mengelola Keuangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

Panduan Program Magang

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

EXECUTIVE SUMMARY KEBIJAKAN PENDUKUNG KEBERLANJUTAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS KABUPATEN BOGOR DAN KOTA MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara atau yang lebih dikenal dengan sebutan MEA (MasyarakatE konomi

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN

PEMBAHASAN. Persepsi Anggota Tentang Peranan Pemimpin Kelompok. Tabel 12 menunjukkan bahwa persepsi anggota kelompok tentang peranan

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BABl PENDAHULUAN. Lembaga keuangan syariah lahir sebagai akibat adanya rasa

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

WAKA<LAH PADA KJKS MBS

BAB I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini membuat suatu perusahaan

KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan I HARTRI PUTRANTO,SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AT-TAQWA MUHAMMADIYAH CABANG SITEBA. A. Sejarah Berdirinya BMT At-taqwa Muhammadiyah Cabang Siteba

BAB I PENDAHULUAN. area Pura Jala Sidhi Amerta dan melayani simpan pinjam untuk umat Hindu. Pada

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

KOPERASI UNTUK KESEJAHTERAAN BERSAMA DI DESA BULU KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI

AKUNTANSI UMKM DAN KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. keuangan inklusif. Keuangan inklusif ini lebih dipergunakan atau ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) selalu berupaya untuk. sehingga tercipta pemerataan ekonomi untuk semua kalangan.

BAB II LANDASAN TEORI TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH

Pengelolaan Keuangan. Pengelolaan keuangan adalah tindakan untuk mencapai tujuan keuangan di masa yang akan datang.

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Transkripsi:

Pemberdayaan Ekonomi Kumpulan Pengajian Perempuan (KPP) Al Munajad Dan Baitul Muqorrobin Desa Tahunan Jepara Noor Arifin 1, Hadi Ismanto 2, Eko Nur Fu ad 3 1,2,3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNISNU Jepara 1 email: arifin1768@gmail.com 2 email: hadi.febunisnu@gmail.com 3 email: ekonfuad@gmail.com ABSTRAK Kegiatan KPP (Kelompok Pengajian Perempuan) tidak hanya mendapat pengetahuan religius tetapi lebih menerapkan penghematan syariah dan kegiatan pinjaman untuk anggota. Tujuan dari kegiatan IbM ini adalah untuk memudahkan niat bagi KPP. Permasalahannya adalah: 1) tabungan dan sistem kredit masih manual dan tidak ada dukungan software, dan 2) bagaimana membangun sebuah klinik konsultasi bisnis bagi anggota KPP. Output kegiatan ini adalah tabungan Software syariah dan kredit dan software manual, klinik konsultasi bisnis dan buku panduan pedoman untuk bisnis. Metode kegiatan yaitu sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Untuk menentukan efektivitas hasil pelatihan keterampilan dan kemampuan peserta dalam memahami operasional syariah simpan pinjam software, skor adalah 76%, nilai ini baik, karena lebih dari 75%. Hasil kemampuan akuntansi sebesar 4.15, berarti baik karena di atas 4, kemampuan manajemen akuntansi KPP katagori baik dann nilai tingkat kepuasan pelayanan kepada anggota rata-rata 4,4 berarti bahwa para pejabat KPP dalam melayani anggotanya dalam kategori memuaskan (skor> 4). Kata kunci: Simpan Pinjam Syariah, klinik konsultasi bisnis PENDAHULUAN Kumpulan Pengajian Perempuan (KPP) Al Munajad dan Baitul Muqorrobin adalah sebuah organisasi yang menampung ibu-ibu usia produktif dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga. KPP Al- Munajad mempunyai anggota sebanyak 150 orang dengan sebaran tingkat umur 25 40 sebanyak 85 orang, 41 75 sebanyak 40 orang, yang dibawah umur 25 sebanyak 15 orang. Sebaran pekerjaan anggota KPP Al Munajad meliputi guru TPQ sebanyak 25 orang dan ibu rumah tangga 125 orang yang sebagian besar merupakan istri pengrajin meubel Jepara. KPP Baitul Muqorrobin mempunyai anggota sebanyak 160 orang dengan sebaran tingkat umur 25 40 sebanyak 100 orang, 41 75 sebanyak 40 orang, yang dibawah umur 25 sebanyak 20 orang. Sebaran pekerjaan anggota KPP Baitul Muqorrobin meliputi guru Madrasah sebanyak 20 orang dan guru TPQ sebanyak 45 orang dan sisanya adalah ibu rumah tangga sebanyak 95 orang yang sebagian besar merupakan istri pengrajin meubel Jepara. Kedua KPP Desa Tahunan Jepara ini melaksanakan pengajian rutin kemudian diteruskan dengan kegiatan arisan. Usaha arisan tersebut dimaksudkan sebagai daya tarik agar para anggota pengajian lebih bersemangat berkumpul dan datang ke pengajian. Setelah melalui perkembangan, timbul keinginan untuk dapat membuat wadah simpan pinjam bagi para anggota (Anonim 2014). Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu anggota kedua KPP dalam bentuk pinjaman dana lunak tanpa bunga, sekaligus juga menampung dana dari anggota dalam bentuk simpanan. Permasalahan dalam kegiatan ini, yakni: sistem simpan pinjam masih bersifat manual dan belum ada software pendukung, dan bagaimana membentuk lembaga klinik konsultasi usaha bagi anggota KPP. Sistem akan diterapkan untuk mendukung kegiatan unit simpan pinjam ke dua KPP adalah Software Aplikasi Simpan Pinjam tanpa Bunga (Syariah) yang menggunakan teknologi komputer adalah cara dalam mengelola keuangan Simpan Pinjam dengan menggunakan software akuntansi yang dapat dijadikan alat dalam menyusun dan mengontrol akuntansi dan keuangan pada kegiatan simpan pinjam sehingga akan diketahui apakah kegiatan usaha simpan pinjam KPP tersebut tertib dan rapi serta menguntungkan. Dengan adanya sistem software aplikasi Akuntansi dan keuangan dengan pemanfaatan IPTEKS maka pengelolaan simpan pinjam ke dua KPP ke depan diharapkan mengalami kemajuan bagi ke dua KPP tersebut. Dalam kegiatannya pengelola ke dua KPP memperlakukan sistem syariah atau bagi hasil sehingga akad yang digunakan adalah Murabahah adalah perjanjian jual-beli antara pengelola (wakil pengurus) dengan anggota KPP (Ah. Azharuddin Lathif, 2014). Pengelola membeli barang yang diperlukan anggota kemudian menjualnya kepada anggota KPP lagi sebesar harga perolehan ditambah dengan margin/ keuntungan yang telah disepakati, lalu pembayarannya dapat diangsur dengan periode tertentu sesuai kesepakatan antara pengelola dan anggota KPP. 96

Klinik konsultasi usaha merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat untuk berkonsultasi tentang usaha yang ditekuni agar dapat berkembang. Sesuai pasal 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 32 tahun 1998 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil, yang berbunyi Pembinaan dan pengembangan usaha kecil dilakukan oleh Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dan dilakukan secara terarah dan terpadu serta berkesinambungan untuk mewujudkan usaha kecil yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha menengah (Anonim, 1998). Pemerintah melalui kementerian UMKM sudah sering mengadakan sosialisasi ataupun pelatihan, akan tetapi tidak semua lapisan masyarakat, khusunya pengrajin dapat memanfaatkan serta menikmati kegiatan tersebut. Karena keterbatasan dari pemerintah itulah tim pengusul dan pengurus KPP Al Munajad dan Baitul Muqorrobin ingin membuat model yang nantinya dapat digunakan oleh masyarakat lain dengan membentuk klinik konsultasi usaha khususnya bagi ibu rumah tangga yang memiliki suami sebagai pengrajin maupun buruh, sehingga ibu rumah tangga dapat membantu mengelola keuangan rumah tangganya maupun usaha suaminya dengan cermat dan bijaksana. TUJUAN Tujuan kegiatan ini adalah: menyusun sistem aplikasi simpan pinjam syariah bagi ke dua KPP serta mendirikan lembaga klinik konsultasi usaha bagi anggota ke dua KPP. METODE PELAKSANAAN Program Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan melalui metode: Sosialisasi Simpan Pinjam Syariah dan Pelatihan Klinik Konsultasi Bisnis, pendampingan juga monitoring serta evaluasi kegiatan. Kegiatan sosialisasi pada kedua KPP diikuti oleh peserta kedua KPP ada 50 orang, terdiri dari semua anggota dan pengurus KPP, dan perwakilan pengurus Masjid di sekitar desa Krapyak sebanyak 10 orang. Pelibatan perwakilan pengurus-pengurus masjid disekitar diharapkan menjadi agen penyebar Sistem Simpan Pinjam Tanpa Bunga pada unit simpan pinjam dan klinik konsultasi bisnis di lingkungan masjidnya masingmasing. Metode: Presentasi tentang Simpan Pinjam Tanpa Bunga dan klinik konsultasi bisnis selama 45 menit, dilanjutkan diskusi atau tanya jawab dengan peserta pelatihan selama 45 menit juga. Pelatihan Simpan Pinjam Syariah dan Pelatihan Klinik Konsultasi Bisnis Peserta: Pengurus KPP AL Munajad dan Baitul Muqorrobin (Al Mizan) berjumlah masing-masing 15 orang. Metode: Materi pelatihan berupa teknik administrasi simpan pinjam yang meliputi (1) Transaksi simpanan, pinjaman, dan cicilan, (2) Laporan keuangan bulanan, (3) Perhitungan SHU, dan (4) Laporan keuangan akhir tahun. Pelatihan diselenggarakan 4 pertemuan x 90 menit. Setiap pertemuan terdiri dari 30 menit teori dan 60 menit praktek. Materi pelatihan klinik konsultasi bisnis berupa teknik: a) Bagaimana mengembangkan ide bisnis, b) Memulai Bisnis, c) Menentukan produk/jasa, d) Memasarkan produk/jasa, e) Menentukan jumlah pegawai/karyawan, f) Memilih bentuk badan hukum, g) Menentukan biaya produksi, h) Menghitung keuangan dan arus kas, i) Menentukan laba rugi, dll. Pelatihan ini berbentuk TOT (training of trainer) yaitu melatih peserta dengan mendalam dengan materi yang sudah dipersiapkan dimana nantinya peserta yang telah dilatih akan menjadi pelatih bagi peserta yang lain. Pelatihan diselenggarakan selama 2 hari dengan durasi 4 pertemuan x 90 menit. Setiap pertemuan terdiri dari 30 menit teori dan 60 menit praktek. Penerapan dan Pendampingan Simpan Pinjam Syariah dan Pelatihan Klinik Konsultasi Bisnis Metode: Pasca pelatihan terhadap pengurus KPP AL Munajad dan AL Mizan maka sistem simpan pinjam tanpa bunga dan Pelatihan Klinik Konsultasi Bisnis mulai diterapkan terhadap anggota. Pengurus dalam melaksanakan transaksi maupun administrasi simpanan, pinjaman, dan cicilan bulanan didampingi tim pelaksana IbM selama 2 bulan. Pada akhir periode (1 tahun) pengurus juga masih didampingi dalam membuat perhitungan pembagian SHU dan laporan keuangan akhir tahun. Selama pendampingan dilakukan evaluasi bulanan terhadap pembukuan dan aliran kas, sehingga kegiatannya masih dalam kendali. 97

Kegiatan Monitoring kegiatan Pengabdian pada ke dua KPP Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan usaha simpan pinjam berbasis syariah dan klinik konsultasi bisnis pada ke dua KPP dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat. Pada kegiatan ini juga akan menyerap informasi terhadap permasalahan yang terjadi selama melakukan kedua kegiatan tersebut. Metode: Tim pengabdi melihat kegiatan simpan pinjam dan pelayanan atau konsultasi secara langsung. Kemudian tim melakukan uji petik pada salah satu bentuk transaksi terhadap teller dari apa yang telah dilakukan. Maka setelah dinilai lalu bisa disimpulkan apakah sudah benar atau belum. Jika belum benar maka perlu dilakukan perbaikan dan solusi. Evaluasi dan Penilaian kegiatan Pelatihan keuangan simpan pinjam syariah dan klinik konsultasi bisnis Sesudah kedua pelatihan dilaksanakan, maka perlu dievaluasi dan dilakukan penilaian terhadap (1) pemahaman administrasi simpan pinjam dan (2) ketrampilan administrasi simpan pinjam. Penilaian melalui penyebaran kuesioner. Jawaban dari setiap soal tingkat pemahaman berupa pilihan ganda dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat. Setelah dilakukan kegiatan pelatihan maka perlu dilakukan evaluasi dan penilaian, yaitu dengan mengedarkan kuesioner kepada peserta. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang dicapai adalah: a. Luaran/output yang dihasilkan pada program kegiatan pelatihan keuangan simpan pinjam syariah adalah: 1) Software simpan pinjam syariah yang dapat diaplikasikan sebagai alat yang dapat membantu dalam operasional simpan pinjam kedua KPP. 2) Buku manual software sebagai pedoman. b. Luaran yang dihasilkan pada program kegiatan TOT klinik konsultasi bisnis adalah berupa: buku manual konsultasi bisnis. c. Evaluasi dan Penilaian kegiatan Pelatihan keuangan simpan pinjam syariah dan klinik konsultasi bisnis. Sesudah pelatihan dilakukan, perlu evaluasi dan penilaian terhadap (1) pemahaman administrasi simpan pinjam dan (2) ketrampilan administrasi simpan pinjam. Jawaban dari setiap soal tingkat pemahaman berupa pilihan ganda dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat. Penilaian KPP Al Munajad Krapyak Dari 10 orang peserta yang telah mengisi kuesioner maka nilai rata-rata jawaban pre test adalah rendah 25%. Kemudian untuk post test dinilai kembali mengenai praktek ketrampilan yang didasarkan pada kemampuan peserta dalam memahami operasional software simpan pinjam syariah. Dan nilai post test adalah sebesar 0,76 (76%), maka dapat dikatakan hasilnya baik, karena diatas 75%. Kemudian pada penilaian kemampuan pembukuan sebagaimana tabel berikut ini: Tabel 1. Format Penilaian Kemampuan Pembukuan Laporan keuangan akhir tahun 30 % 4 1,2 Jumlah Nilai 4,2 Keterangan: Skor = 1, 2, 4, atau 5 (1= sangat kurang, 2= kurang, 4= baik, 5= sangat baik) Dilihat dari hasil skor penilaian pada tabel di atas maka jumlah nilainya sebesar 4,2 artinya nilai tersebut diatas nilai 4 dengan kategori baik. Penilaian pada KPP Al Mizan Tahunan adalah 98

Dari 10 orang peserta yang telah mengisi kuesioner maka nilai rata-rata jawaban pre test adalah rendah 25%. Kemudian untuk post test dinilai kembali mengenai praktek ketrampilan yang didasarkan pada kemampuan peserta dalam memahami operasional software simpan pinjam syariah. Dan nilai post test adalah sebesar 0,77 (77%), maka dapat dikatakan hasilnya baik, karena diatas 75%. Kemudian pada penilaian kemampuan pembukuan sebagaimana tabel berikut. Tabel 2. Format Penilaian Kemampuan Pembukuan Laporan keuangan akhir tahun 30 % 5 1,5 Jumlah Nilai 4,5 Keterangan: Skor = 1, 2, 4, atau 5 (1= sangat kurang, 2= kurang, 4= baik, 5= sangat baik) Dilihat dari hasil skor penilaian pada tabel di atas maka jumlah nilainya sebesar 4,5 artinya nilai tersebut diatas nilai 4 dengan kategori baik. Selain itu juga dilakukan uji tingkat kepuasan anggota simpan pinjam terhadap sistem baru yang diterapkan. Setiap anggota diberi daftar pertanyaan yang jawabannya adalah pilihan ganda, dengan nilai skoring adalah : 1. Sangat kurang puas, 2. Kurang Puas, 4. Puas, dan 5. Sangat puas. Tabel 3. Format Penilaian Tingkat Kepuasan Anggota terhadap Penerapan Simpan Pinjam Syariah KPP Al Munajad 1 Sistem Simpan Pinjam secara umum 4 Jumlah 21 Rerata 4,2 Nilai kepuasan = 1, 2, 4, atau 5 (1= sangat kurang puas, 2= kurang puas, 4= puas, 5= sangat puas) Dari jumlah nilai 21 dan rerata 4,2 di atas maka pengurus KPP Al Munajad dalam melayani anggotanya masuk kategori puas (nilai >4). Tabel 4. Format Penilaian Tingkat Kepuasan Anggota terhadap Penerapan Simpan Pinjam Syariah KPP Al Mizan 1 Sistem Simpan Pinjam secara umum 5 Jumlah 22 Rerata 4,4 Keterangan: Nilai kepuasan = 1, 2, 4, atau 5 (1= sangat kurang puas, 2= kurang puas, 4= puas, 5= sangat puas) Dari jumlah nilai 22 dan rerata 4,4 di atas maka pengurus KPP Al Mizan dalam melayani anggotanya masuk kategori puas (nilai >4). 99

1 0.9 0.8 0.8 0.9 0.8 7 0.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata Gambar 2. Penilaian KPP Al Munajad Krapyak Soal kuesioner sebanyak 15. Keberhasilan pelatihan ditentukan dari nilai jawaban soal teori. Ada peningkatan nilai peserta antara pre dan post test. Nilai post test 70%. Dari 10 orang peserta yang mengisi kuesioner, nilai rata-rata jawaban pre test rendah 25%. Kemudian untuk post test dinilai kembali mengenai praktek ketrampilan yang didasarkan pada kemampuan dalam memahami operasional software simpan pinjam syariah. Nilai post test sebesar 0,76 (76%) maka dapat dikatakan hasilnya baik karena diatas 75%. Penilaian kemampuan pembukuan terlihat pada Tabel 5. Tabel 5. Format Penilaian Kemampuan Pembukuan Laporan keuangan akhir tahun 30 % 4 1,2 Jumlah Nilai 4,2 Keterangan: Skor = 1, 2, 4, atau 5 (1= sangat kurang, 2= kurang, 4= baik, 5= sangat baik) Dilihat dari hasil skor penilaian pada tabel di atas maka jumlah nilainya sebesar 4,2 artinya nilai tersebut diatas nilai 4 dengan kategori baik, artinya bahwa kemampuan pembukuan pengelola KPP Al-Munajad baik. 1 0.9 0.8 0.8 0.9 0.8 7 0.5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rerata Gambar 3. Penilaian KPP Al Mizan Tahunan Dari 10 orang peserta yang telah mengisi kuesioner maka nilai rata-rata jawaban pre test adalah rendah 25%. Kemudian untuk post test dinilai kembali mengenai praktek ketrampilan yang didasarkan pada kemampuan peserta dalam memahami operasional software simpan pinjam syariah. Dan nilai post test adalah sebesar 0,77 (77%), maka dapat dikatakan hasilnya baik, karena diatas 75%. Kemudian pada penilaian kemampuan pembukuan sebagaimana tabel berikut ini: Tabel 6. Format Penilaian Kemampuan Pembukuan Laporan keuangan akhir tahun 30 % 5 1,5 Jumlah Nilai 4,5 Keterangan: Skor = 1, 2, 4, atau 5 (1= sangat kurang, 2= kurang, 4= baik, 5= sangat baik) 100

Dilihat dari hasil skor penilaian pada tabel di atas maka jumlah nilainya sebesar 4,45 artinya nilai tersebut diatas nilai 4 dengan kategori baik, artinya bahwa kemampuan pembukuan KPP Al-Mizan termasuk baik. Selain itu juga dilakukan uji tingkat kepuasan anggota simpan pinjam terhadap sistem baru yang diterapkan. Setiap anggota diberi daftar pertanyaan yang jawabannya adalah pilihan ganda, dengan kriteria nilai skoring adalah: 1. Sangat kurang puas, 2. Kurang Puas, 4. Puas, dan 5. Sangat puas. Tabel 7. Format Penilaian Tingkat Kepuasan Anggota terhadap Penerapan Simpan Pinjam Syariah KPP Al Munajad 1 Sistem Simpan Pinjam secara umum 4 Jumlah 21 Rerata 4,2 Nilai kepuasan = 1, 2, 4, atau 5 (1= sangat kurang puas, 2= kurang puas, 4= puas, 5= sangat puas) Dari jumlah nilai 21 dan rerata 4,2 di atas maka pengurus KPP Al Munajad dalam melayani anggotanya masuk kategori puas (nilai >4). Tabel 8. Format Penilaian Tingkat Kepuasan Anggota terhadap Penerapan Simpan Pinjam Syariah KPP Al Mizan 1 Sistem Simpan Pinjam secara umum 5 Jumlah 22 Rerata 4,4 Saran: Walaupun skor masuk kategori puas namun perlu ditingkatkan Nilai kepuasan = 1, 2, 4, atau 5 (1= sangat kurang puas, 2= kurang puas, 4= puas, 5= sangat puas) Dari jumlah nilai 22 dengan rerata 4,4 di atas maka pengurus KPP Al Mizan dalam melayani anggotanya masuk kategori puas (nilai > 4). KESIMPULAN Dari hasil pelaksanaan Pengabdian Ipteks bagi Masyarakat yang diselenggarakan di kedua KPP dapat disimpulkan: a. Program penyusunan sistem aplikasi simpan pinjam syariah telah berjalan dengan baik, terbukti dengan sudah selesainya penyusunan sistem dan manual sistem yang direncanakan. b. Program Pelatihan Simpan Pinjam Syariah telah terlaksana dengan memberikan pemahaman pengurus dan pengelola dalam penggunaan teknologi untuk mendukung berjalannya simpan pinjam syariah di kedua KPP menjadi lebih baik. c. Sistem software simpan pinjam syariah telah di sosialisikan dengan meminta pengurus dan pengelola kedua KPP untuk dapat menjalankan sistem yang telah disiapkan untuk dioperasionalkan dalam melayani anggota KPP. d. Pelaksanaan klinik konsultasi bisnis ke dua KPP juga dilaksanakan dalam rangka untuk memberikan pelayanan kepada anggota KPP yang membutuhkan solusi dari permasa-lahan bisnis yang dihadapi. 101

e. Pendampingan dilakukan untuk memper-dalam pemahaman dan mengoptimalkan kemampuan dalam melayani keuangan sistem syariah dan pelayanan konsultasi bisnis anggota. f. Untuk mengetahui efektifitas hasil pelatihan dilakukan pre test pada anggota ke dua KPP dan skornya rata-rata adalah lebih rendah 25%. Kemudian dilakukan post test kembali mengenai praktek ketrampilan yang didasarkan pada kemampuan peserta dalam memahami operasional software simpan pinjam syariah. Dan nilai post test sebesar 0,76 (76%), maka dapat dikatakan hasilnya baik, karena diatas 75%. Dilihat dari hasil skor penilaian kemampuan pemahaman pembukuan jumlah nilainya sebesar 4,15 artinya nilai tersebut diatas nilai 4 berarti masuk kategori baik, maksudnya bahwa kemampuan pembukuan pengelola KPP Al-Munajad dan Al Mizan baik. Dan nilai tingkat kepuasan pelayanan terhadap anggota KPP nilai reratanya 4,4 artinya pengurus KPP dalam melayani anggotanya masuk kategori puas (nilai > 4). DAFTAR PUSTAKA Ah. Azharuddin Lathif, Konsep dan Aplikasi Akad Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia, https://www.academia.edu/6497439/ Diakses 30 Desember 2014. Anonim. Koperasi simpan pinjam syariah Ikhlas, http://www.kopsyahikhlas.com/2013/09/hukum-koperasisimpan-pinjam.html/ Diakses 30 Desember 2014. Anonim. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1998, Tentang Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Kecil, Pasal 2, Tahun 1998. 102