BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasinya (Azwar, 200 4). Penelitian ini menghubungkan tiga variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. metode korelasional, yaitu dengan melihat hubungan antara dua variabel,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

Transkripsi:

20 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan metode-metode tertentu. Metode penelitian merupakan syarat pokok dalam sebuah penelitian. Berbobot tidaknya suatu hasil penelitian bergantung pada pertanggungjawaban data metode penelitiannya secara ilmiah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian komparasi atau perbedaan yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk membedakan atau membandingkan hasil penelitian antara dua kelompok penelitian. Metode penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu (Arikunto, 2002).

21 B. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional 1. Variabel Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Perilaku Moral 2. Variabel bebas : a. Siswa SMA b. Siswa MAN 2. Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel-variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 2007). Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Perilaku Moral Perilaku moral dalam penelitian ini diartikan sebagai perilaku siswa yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam lingkungan sekolah dan masyarakat yang timbul dari hati bukan paksaan dari luar yang disertai dengan rasa tanggung jawab atas perilaku tersebut. adapun indikator yang akan digunakan dalam mengukur perilaku moral siswa adalah berdasarkan teori dari Dradjat (1992), adapun indikatornya yaitu:

22 a. Berkata Jujur b. Berbuat Benar c. Berlaku Adil d. Berani. 1. Populasi Penelitian C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999). Senada dengan pendapat diatas Arikunto (2002) mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek yang memiliki karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI, baik pada siswa SMAN 2 Bangkinang yang berjumlah 700 orang dan siswa MAN Kampar yang berjumlah 176 orang. Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa SMAN2 Bangkinang No Kelas Jumlah 1 X 345 2 XI 355 Jumlah 700 Sumber : Bagian Tata Usaha SMAN 2 Bangkinang Tahun 2014

23 Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa MAN Kampar No Kelas Jumlah 1 X 74 2 XI 102 Jumlah 176 Sumber : Bagian Tata Usaha MAN Kampar Tahun 2014 2. Sampel Penelitian Menurut Arikunto (2002), sampel adalah sebuah kelompok anggota yang menjadi bagian populasi sehingga bagian populasi tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok anggota. Agar hasil penelitian dapat digeneralisasi kepada populasi, maka sampel diambil secara resprentatif, artinya sampel haruslah mencerminkan dan bersifat mewakili populasi. Untuk mengambil sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendapat dari Arikunto (2002), yang menyatakan bahwa jika subjek kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan populasi. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 426 siswa dengan rincian 250 siswa SMAN 2 Bangkinang dan 176 siswa MAN Kampar. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster untuk siswa SMA, teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan pemilihan sekolompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi, 2002). Sementara untuk siswa

24 MAN tidak menggunakan teknik sampel karena semua populasi dijadikan subjek penelitian. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 426 orang dengan rincian siswa MAN sebanyak 176 orang dan siswa SMA sebanyak 250 orang yang berasal dari kelas X dan XI. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Alat Ukur Metode dan alat pengumpul data merupakan proses yang terpenting dalam penelitian. Data adalah hal yang pokok atau utama dalam setiap penelitian karena data merupakan objek yang diteliti. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala perilaku moral dari Raja Halida (2009) yang disusun berdasarkan aspek-aspek perilaku moral dari Zakiah Drajat. Peneliti menggunakan skala psikologi sebagai metode pengumpulan data karena skala psikologi memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari berbagai bentuk alat pengumpul data yang lain seperti angket dan lain sebagainya. Skala psikologi yang digunakan sebagai alat untuk mengukur penelitian ini adalah skala perilaku moral dengan menggunakan skala Likert yang dibuat tujuh alternatif jawaban, yaitu [SSS] Sangat sering sekali, [SS] Sangat sering, [S] Sering, [AS] Agak sering, [N] Netral, [JR] Jarang, [TP] Tidak pernah. Pernyataan berbentuk favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable menunjukkan pada indikasi bahwa subjek mendukung objek sikap dan mempunyai tingkat penilaian sebagai berikut:

25 a. Nilai 7 untuk jawaban SSS (sangat sering sekali) b. Nilai 6 untuk jawaban SS (sangat sering) c. Nilai 5 untuk jawaban S (sering) d. Nilai 4 untuk jawaban AS (agak sering) e. Nilai 3 untuk jawaban N (netral) f. Nilai 2 untuk jawaban JR (jarang) g. Nilai 1 untuk jawaban TP (tidak pernah) Pernyataan unfavorable menunjukkan pada indikasi bahwa subjek mendukung objek sikap dan mempunyai tingkat penilaian sebagai berikut: a. Nilai 1 untuk jawaban SSS (sangat sering sekali) b. Nilai 2 untuk jawaban SS (sangat sering) c. Nilai 3 untuk jawaban S (sering) d. Nilai 4 untuk jawaban AS (agak sering) e. Nilai 5 untuk jawaban N (netral) f. Nilai 6 untuk jawaban JR (jarang) g. Nilai 7 untuk jawaban TP (tidak pernah) Berikut blue print skala perilaku moral sebelum try out: No Tabel 3.3 Blue Print Skala Perilaku Moral untuk Tryout Nomor Aitem Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1 Berkata Jujur 3,11,27 14,23,29 6 2 Berbuat Benar 1,4,13,18,22 6,8,10,16,20,25,28 12 3 Berlaku Adil 7,15,21 2,17,26 6 4 Berani 9,19,24 5,12 5 Total 14 15 29

26 E. Uji Coba Alat Ukur Suatu skala dikatakan dapat digunakan apabila dinyatakan sahih (valid) dan reliable (andal). Sebelum alat ukur ini digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya, perlu dilakukan uji coba ( Try Out). Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan ( Validitas) dan konsistensi ( Reliabilitas), guna mendapatkan instrument yang benar-benar mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun, 2003). Uji coba ( try out) alat ukur ini, dilakukan pada siswa SMAN2 Bangkinang yaitu pada siswa kelas X dan kelas XI yang berjumlah 100 siswa. 1. Validitas Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan yaitu menggunakan validitas isi, dimana validitas isi menurut Azwar (2002) merupakan validitas yang distimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisa rasional dan sejauhmana aitem-aitem tes mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak di ukur dan sejauhmana aitem-aitem tes mencerminkan ciri-ciri perilaku yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas isi dapat dilakukan dengan melihat apakah aitem-aitem dalam tes yang telah ditulis sesuai dengan blue print, artinya apakah aitem-aitem tersebut sesuai dengan batasan domain ukur yang telah ditetapkan dan sesuai ukuran dengan indikator perilaku yang diungkap. Kemudian setelah melakukan pengujian validitas isi adalah memilih aitem yang memiliki daya beda aitem tertinggi.

27 Sebelum skala penelitian diuji cobakan (try out) terlebih dahulu dilakukan proses validasi. Validator dari skala penelitian ini adalah pembimbing dan narasumber. 1. Uji Daya Beda Aitem Pengujian tingkat kesahihan alat ukur dilakukan uji validitas, yang biasanya digunakan batasan r ix 0,30, artinya semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan interpretasinya yaitu dengan cara mengkonsultasikan antara r hitung dengan r kritis. Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total, biasanya digunakan batasan 0,30. Tetapi, apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang tidak diinginkan, peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria menjadi 0,25 (Azwar, 2002). Selain itu juga dibantu dengan sistem komputerisasi untuk menganalisis secara statistik tingkat kesahihan alat ukur tersebut. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: Keterangan: r xy N X Y r xy N XY X Y 2 2 2 N X X N Y Y = Koefisien korelasi product moment = Jumlah subjek = Jumlah skor item = Jumlah skor total XY = Jumlah perkalian skor item X 2 Y 2 = Jumlah kuadrat skor item = Jumlah kuadrat skor total 2

28 Berdasarkan Try out yang dilakukan terhadap 100 orang siswa SMA, diperoleh jumlah aitem skala perilaku moral yang sahih dari 29 aitem adalah 15 aitem (Lampiran C) dengan koefisiennya berkisar 0,252 sampai dengan 0,511 dan dengan kesimpulan 14 aitem yang gugur. Berikut ini disajikan gambaran umum analisis uji validitas : Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Aitem Yang Valid dan Gugur Pada Skala Perilaku Moral Aitem No Indikator Valid Gugur F UF F UF - 1 Berkata jujur 3 14,23, 29 11,27 2 Berbuat benar 1,4,13,18 25 22 6,8,10,16, 20,28 3 Berlaku adil 2,26 7,15,21 17 4 Berani 9,19,24 5 12 Jumlah 8 7 6 8 Berdasarkan tabel 3.4 di atas dapat dijelaskan bahwa hasil tryout skala perilaku moral menunjukkan dari 29 aitem yang di ujikan maka terdapat 14 aitem yang gugur, sehingga terdapat 15 aitem yang valid. Dengan koefisien totalnya berkisar 0,009 sampai dengan 0,511 dan dengan kesimpulan 14 aitem yang gugur. No Tabel 3.5 Aitem Skala Perilaku Moral Untuk Penelitian No Aitem Indikator F UF

29 1 Berkata Jujur 7,15 1,6 2 Berbuat Benar 2,3,4,5 10 3 Berlaku Adil 8,9, 4 Berani 12,13,14 11 Jumlah 9 6 2. Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan suatu teknik yang digunakan untuk melihat seberapa jauh skala ini dapat memberikan hasil yang ajeg (konstan) dalam suatu pengukuran (Azwar, 2007). Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil pengukuran suatu alat ukur. Perhitungan reliabilitas dihitung dengan menggunakan bantuan komputasi program SPSS 17.0 for windows. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0,00 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya, sebaliknya semakin mendekati 0,00 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2009). Guna mengetahui koefisien reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan komputasi program SPSS 17.0 for windows sebagai berikut: = 2 1 + Keterangan: : Koefisien reliabilitas. : Varians skor belahan 1. : Varians skor belahan 2. : Varians skor skala.

30 Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap skala perilaku moral maka diperoleh koefisien reliabilitas 0,716. F. Teknik Analisis Data Data akan memberikan rangkuman keterangan yang dapat dipahami, tepat dan teliti bila diolah dengan menggunakan metode analisis statistik yang sesuai dengan sifat data yang diperoleh. Analisis dilakukan agar peneliti dapat melanjutkan penelitian ketahap berikutnya sehingga memperoleh kesimpulan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t beda kelompok atau independent sample tes (Hadi, 2011). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : = 1 + 1 Keterangan : : Koefisien komparatif : Mean jumlah variabel : mean jumlah variabel : Standar deviasi dari variabel : Standar deviasi dari variabel

: Jumlah sampel penelitian 31