PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI SMK FARMASI ISFI BANJARMASIN

Kata kunci: Perangkat pembelajaran, keterampilan berkomunikasi, pembelajaran diskusi kelas

PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INTRUCTION

Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin

Emiliani Indah Safputri, Zainuddin, dan Mastuang Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM Banjarmasin

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

Nina Selvizia, Zainuddin, dan Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM Banjarmasin

DAFTAR TABEL. Halaman

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REACT PADA MATERI ELASTISITAS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN

Aidha Yuliandary, Zainuddin, dan Mustika Wati Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

Muhamad Habibi, Zainuddin, dan Misbah Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

Siti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL ARIAS UNTUK MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SMP. Wahyu Hidayat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA PADA POKOK BAHASAN TATA SURYA

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengembangkan suatu produk (Paidi, 2010: 57). Produk R&D dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Materi Lingkaran untuk Siswa Kelas VIII SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no 2 Juni 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar Isi KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN EKSPERIMEN FISIKA I MELALUI PENERAPAN MODEL INQUIRY DISCOVERY LEARNING

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Volume 1 Nomer 2 Desember 2015

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMPN 24 BANJARMASIN

ISSN Indikhiro Awalani Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI OPTIKA GEOMETRIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

Siti Nurkhayani, Zainuddin, dan Syubhan Annur Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI MODEL ATOM HIDROGEN MATA KULIAH FISIKA ATOM DAN INTI

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

BAB III METODE PENELITIAN. berbagai sudut pandang yang tidak bisa dipisahkan. Jika dilihat dari sudut

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Siti Saidah, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin sitsai.fisika@gmail.com ABSTRAK :Perangkat pembelajaran yang digunakan di SMPN 27 Banjarmasin selama ini masih belum maksimal dan selalu menggunakan metode pembelajaran konvensional, sehingga siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif yang layak. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) validitas perangkat pembelajaran materi bunyi, (2) kepraktisan perangkat pembelajaran materi bunyi dilihat dari keterlaksanaan RPP, (3) efektivitas perangkat pembelajaran materi bunyi dilihat dari tes hasil belajar kognitif. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan ADDIE. Data diperoleh melalui validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan keterlaksanaan RPP, dan data hasil belajar. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan valid berdasarkan hasil penilaian yang berada dalam kategori sangat baik menurut validator, (2) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan praktis dilihat dari keterlaksanaan RPP yang berkategori sangat baik, (3) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan efektif dilihat dari gain score hasil belajar yang berada dalam kategori sedang. Diperoleh simpulan bahwa perangkat pembelajaran materi bunyi untuk siswa SMP menggunakan model pembelajaran kooperatif dinyatakan layak digunakan karena memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Kata kunci: Perangkat pembelajaran, pembelajaran kooperatif,bunyi PENDAHULUAN Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh cara pembelajaran guru dan cara belajar siswa. Pembelajaran yang baik adalah yang mampu melibatkan siswa secara aktif dalam mencari dan menemukan Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015 342

informasi. Hal ini mengharuskan guru merancang pembelajaran yang telah mengakomodir karakteristik siswanya serta karakteristik materi yang akan diajarkan di kelas. Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk mampu mengembangkan perangkat pembelajaran seperti yang tertera dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 20, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Permendiknas tersebut diantaranya mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru IPA kelas VIII-G di SMP Negeri 27 Banjarmasin, diperoleh informasi bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia masih belum menekankan siswa bekerja secara ilmiah melalui diskusi atau kerja kelompok. Pelaksanaan pembelajaran IPA terkhusus fisika selama ini sering menggunakan metode pembelajaran konvensional, sehingga siswa tidak begitu berperan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa hanya terpaku pada informasi dari guru dan sesekali menanyakan hal yang tidak dimengerti langsung kepada guru. Hal ini mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif serta hasil belajarpun masih tergolong rendah. Untuk meningkatkan hasil belajar dan melatih keaktifan, kreativitas, menambah pengetahuan siswa, serta mendorong kerjasama peserta didik dalam belajar IPA yang bermakna maka diperlukan suatu perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kriteria tersebut yaitu perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar bersama dalam kelompokkelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Model ini dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif-konstruktivis dan Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015 343

sosio-konstruktivis. Hal ini terlihat pada pada teori Piaget tentang proses pembelajaran yang harus sesuai dengan perkembangan kognitif siswa, dan teori Vygotsky tentang penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran. Penerapan model ini juga sesuai dengan salah satu prinsip pendekatan kontekstual yaitu learning community (Suyidno dan Jamal, 2012). Daryanto dan Rahardjo (2012), pembelajaran kooperatif memiliki tujuan dan keunggulan diantaranya meningkatkan hasil belajar akademik siswa, mengurangi konflik antar pribadi karena adanya penerimaan terhadap berbagai keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial siswa. Hal tersebut didukung dengan adanya hasil penelitian oleh Septina (2013) yang mengemukakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif di SMP Negeri 11 Banjarmasin efektif meningkatkan hasil belajar IPA Terpadu dan aktivitas siswa. Salah satu materi fisika yang perlu dikembangkan perangkat pembelajarannya adalah materi bunyi. Materi ini memiliki keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari, sesuai kompetensi dasar yang dimilikinya yaitu mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari. Keterkaitan tersebut dapat ditunjukkan dengan pembelajaran yang kontekstual melalui percobaan-percobaan sederhana dan dengan metode berdiskusi mengenai konsep dan penerapan bunyi dalam kehidupan. Adanya perangkat pembelajaran yang mendukung akan memudahkan siswa melakukan percobaan sederhana tersebut. Akhirnya siswa tidak hanya akan mendapat informasi tentang materi pelajaran tersebut, tetapi juga mampu menyelidiki proses dan menemukan sendiri informasi tersebut. Berdasarkan uraian yang dipaparkan sebelumnya, maka diperlukan upaya agar siswa mengetahui dan menemukan sendiri pemanfaatan materi IPA Terpadu dengan kehidupan melalui kerjasama Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015 344

kelompok. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Bunyi untuk Siswa SMP menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif. KAJIAN PUSTAKA Sugiyono (2013), penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakan produk tersebut. Metode penelitian dan pengembangan telah banyak digunakan pada bidang-bidang Ilmu Alam, Ilmu Teknik dan Ilmu-Ilmu Sosial. Hampir semua produk teknologi diproduk dan dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Perangkat yang dipergunakan dalam proses pembelajaran disebut dengan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajarmengajar dapat berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Tes Hasil Belajar (THB), serta materi ajar siswa. Menurut Nieveen (1999) bahwa suatu perangkat pembelajaran dikatakan berkualitas jika memenuhi aspek-aspek antara lain: (1) validitas (validity), (2) kepraktisan (practicity), dan (3) keefektivan (effectivieness). Warsono (2014) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang melibatkan sejumlah kelompok kecil siswa yang bekerja sama dan belajar bersama dengan saling membantu secara interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Adapun materi bunyi merupakan pokok bahasan ke tujuh dalam pembelajaran IPA Terpadu SMP dan termasuk konsep fisika yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Materi ini terdiri dari beberapa pengetahuan akademik yang pembelajarannya bisa dirancang dalam kegiatan-kegiatan percobaan sederhana dan diskusi Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015 345

kelompok. Hal ini bisa meningkatkan kerjasama antar siswa sekaligus sikap saling menghargai. METODEPENELITIAN Penelitian ini berupa penelitian pengembangan, yang bertujuan mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran materi bunyi untuk siswa SMP menggunakan model pembelajaran kooperatif. Prosedur yang digunakan adalah model ADDIE, yaitu Analisys, Design, Develop, Implement, and Evaluate. Subjek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran pada materi bunyi menggunakan model pembelajaran kooperatif. Siswa yang dijadikan subjek uji coba perangkat pembelajaran adalah siswa kelas VIII-G SMP Negeri 27 Banjarmasin tahun ajaran 2014/2015. Secara keseluruhan, penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan yaitu pada bulan februari s/d bulan juni tahun 2015. HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat pembelajaran materi bunyi menggunakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan, telah divalidasi oleh validator dan disimulasikan agar perangkat pembelajaran yang dihasilkan layak untuk digunakan. Pembahasan ini membahas kelayakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Validitas Perangkat pembelajaran Aspek yang ditinjau dalam lembar validasi RPP yang dikembangkan ini meliputi format RPP, bahasa, dan isi RPP. hasil penilaian validasi RPP untuk tiap pertemuan oleh kedua validator termasuk dalam kategori sangat baik dan memiliki derajat reliabilitas sangat tinggi. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015 346

Lembar kerja siswa yang dikembangkan berupa panduan kegiatan yang dilakukan siswa untuk mendukung proses pembelajaran dimana siswa mencari infomasi secara berkelompok. LKS yang dikembangkan diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif. Ketiga LKS yang dikembangkan memuat kegiatan pengamatan, percobaan sederhana, soal-soal yang menuntut siswa untuk belajar memahami, serta dilengkapi petunjuk pengerjaan LKS yang cukup jelas dan ruang kosong untuk menjawabnya. LKS yang dikembangkan juga mampu melatihkan siswa dalam belajar bekerja sama dengan teman satu kelompok dan melatihkan siswa mencari informasi secara mandiri. Hasil validasi dari ketiga LKS termasuk dalam kategori sangat baik dan memiliki derajat reliabilitas sangat tinggi. THB yang dikembangkan berupa pretest dan posttest yang dibuat mengacu pada tujuan pembelajaran di RPP. THB ini disusun menjadi kisi-kisi yang berisi nomor soal, tujuan pembelajaran, soal, ranah kognitif, kunci jawaban, dan skor. Hasil validasi konstruksi umum THB berkategori sangat baik dengan rata-rata skor 3,44 dan reliabilitas 0,88 dengan kategori sangat tinggi. Materi ajar siswa yang dikembangkan terdiri dari sampul, kata pengantar, daftar isi, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, peta konsep, judul bab beserta isi materi bunyi, rangkuman, uji kompetensi, kunci jawaban uji kompetensi, daftar pustaka, glosarium, dan indeks. Di dalam materi ajar ini juga berisi materi pelajaran, hal penting, aktivitas sains, contoh soal dan pembahasan, fakta sains, kerja mandiri, dan mengenal ilmuwan. Hasil validasi materi ajar berada dalam kategori sangat baik dengan rerata lebih dari 3,4 dan reliabilitas sangat tinggi. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015 347

Secara keseluruhan validasi perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi: RPP, LKS, THB, dan materi ajar termasuk dalam kategori sangat baik dan memiliki derajat reliabilitas sangat tinggi. Oleh karena itu, tampak bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah layak dan dapat digunakan di kelas. Kepraktisan Perangkat pembelajaran Keterlaksanaan RPP diamati oleh 2 orang pengamat dengan menggunakan lembar pengamatan keterlaksanaan RPP dan rubrik penilaian. Keterlaksanaan RPP setiap fase pada tiga pertemuan dapat dilihat pada gambar 1. 4.50 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Fase 6 Penutup Pertemuan 1 3.92 3.33 3.83 3.50 4.00 3.50 3.25 Pertemuan 2 4.00 3.50 3.50 4.00 3.33 3.00 3.50 Pertemuan 3 4.00 3.67 3.83 3.75 3.50 4.00 3.50 Gambar 1. Hasil keterlaksanaan RPP setiap fase per pertemuan Berdasarkan gambar 1. Terlihat bahwa keterlaksanaan RPP berada dalam kategori sangat baik dan baik dengan rerata lebih dari 3,00. Efektivitas Perangkat pembelajaran Efektivitas dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat diketahui melalui hasil belajar siswa pada penelitian ini, diukur dari pretest dan posttest berbentuk tes essai sebanyak 10 soal dan Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015 348

dihitung dengan menggunakan N-gain. Berdasarkan hasil uji coba, secara klasikal diperoleh nilai rerata pretestsebesar 6,78 dan nilai rerata posttest sebesar 49,87. Dengan demikian gain score ternormalisasi adalah sebesar 0,47 berada dalam kategori sedang. Perolehan nilai gain score hasil belajar kognitif siswa secara khusus dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Secara ringkas persentase dari tiga kategori nilai gain score tersebut disajikan pada gambar 2. 52% 22% 26% Tinggi Sedang Rendah Gambar 2. Persentase hasil gain score Berdasarkan gambar 2. terlihat bahwa hasil gain score dari 27 orang siswa terdapat 26% siswa berada dalam kategori tinggi, 52% berada dalam kategri sedang, dan 22% berada dalam kategori rendah. KESIMPULAN Temuan Penelitian (1) Perangkat pembelajaran materi bunyi menggunakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan dinyatakan valid berdasarkan penilaian oleh validator dengan kategori sangat baik. (2) Perangkat pembelajaran materi bunyi menggunakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan dinyatakan praktis dilihat dari keterlaksanaan RPP untuk ketiga pertemuan yang secara umum Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015 349

berkategori sangat baik. (3) Perangkat pembelajaran materi bunyi menggunakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan dinyatakan efektif berdasarkan nilai gain skor yang diperoleh dari tes hasil belajar, yakni sebesar 0,47 dengan kategori sedang. Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: perangkat pembelajaran materi bunyi menggunakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan telah layak (valid, praktis, dan efektif) untuk digunakan pada proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Daryanto dan Rahardjo, M. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media. Nieveen, N. 1999. Prototyping to Reach Product Quality. p.125-135 from (edisi Book Design Approches and Tools in Education and Training by Van Den Akker Chapter 10). Amsterdam: Kluwer Academic Publiser. http://www.google.com/books/prototyping-to-reach-productquality. Diakses, 1 Agustus 2015. Septina, H. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Problem Posing pada Materi Ajar Tekanan untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Kelas VIII-F SMPN 11 Banjarmasin. Skripsi Sarjana. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tidak dipublikasikan. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suyidno dan Jamal, M.A. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin: P3AI Unlam. Warsono dan Haryanto. 2014. Pembelajaran Aktif Teori dan Assesman. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.3, Oktober 2015 350