No. 36 / VII / 1 Juli 2004 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI INFLASI BULAN JUNI 2004 SEBESAR 0,48 PERSEN Pada bulan Juni 2004 terjadi inflasi 0,48 persen. Dari 45 kota IHK tercatat 38 kota mengalami inflasi, dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar 2,99 persen, dan inflasi terendah di Semarang 0,07 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Ambon 1,87 persen dan deflasi terkecil di Banda Aceh 0,02 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada semua kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan sebesar 0,97 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,15 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,55 persen, kelompok sandang 0,63 persen, kelompok kesehatan 0,27 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,08 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,07 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2004 sebesar 3,29 persen, sedangkan tingkat inflasi year on year (Juni 2004 terhadap Juni 2003) sebesar 6,83 persen. Tabel 1. Laju inflasi gabungan 45 kota bulan Juni 2004 dan tahun ke tahun Juni 2004 terhadap Juni 2003 menurut kelompok pengeluaran (2002 = 100). Kelompok Pengeluaran IHK Juni 2003 IHK Desember 2003 IHK Juni 2004 Inflasi bulan Juni 2004 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2004 **) Inflasi Tahun ke tahun ***) [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m 106,19 109,83 113,44 0,48 3,29 6,83 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 7. Transpor dan Komunikasi & Jasa Keuangan 99,32 109,09 111,62 103,52 106,10 104,56 106,81 104,44 110,35 115,63 108,10 107,93 114,41 107,95 108,02 112,71 120,48 109,81 111,25 114,98 113,09 0,97 0,15 0,55 0,63 0,27 0,08 0,07 3,43 2,14 4,19 1,58 3,08 0,50 4,76 8,76 3,32 7,94 6,08 4,85 9,97 5,88 *) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2004 terhadap IHK bulan sebelumnya. **) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2004 terhadap IHK bulan Desember 2003. ***) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2004 terhadap IHK bulan Juni 2003. Berita Resmi Statistik No.36 / VII / 1 Juli 2004 1
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional bulan Juni 2004 (persen). Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%) (1) (2) U M U M 1. Bahan Makanan 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,48 0,24 0,03 0,15 0,04 0,01 0,00 0,01 Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juni 2004 secara umum mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 45 kota pada bulan Juni 2004 terjadi inflasi 0,48 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,90 pada bulan Mei 2004 menjadi 113,44 pada bulan Juni 2004. Dengan demikian maka laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2004 sebesar 3,29 persen, sedangkan inflasi year on year (Juni 2004 terhadap Juni 2003) adalah 6,83 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada semua kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan sebesar 0,97 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,15 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,55 persen, kelompok sandang 0,63 persen, kelompok kesehatan 0,27 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,08 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,07 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Juni 2004 antara lain : cabe rawit, telur ayam ras, upah tukang, daging ayam ras, emas perhiasan, sewa rumah, cabe merah, kontrak rumah, beras, tomat buah, tahu mentah, tempe, apel, minyak tanah, dan upah pembantu rumahtangga. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah : ikan segar, bayam, nangka muda, kelapa dan minyak goreng. Pada bulan Juni 2004 kelompok-kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah : kelompok bahan makanan 0,24 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,15 persen; kelompok sandang 0,04 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 persen; dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,01 persen. 2 Berita Resmi Statistik No. 36 / VII / 1 Juli 2004
Gambar 1. PERKEMBANGAN IHK 45 KOTA (2002 =100) JUNI 2003 - JUNI 2004 120 115 INDEKS 110 105 100 95 Juni'03 Juli'03 Agust'03 Sept'03 Okt'03 Nov'03 Des'03 Jan'04 Feb'04 Maret'04 April'04 Mei'04 Juni'04 umum bhn makanan makanan jadi perumahan sandang kesehatan pendidikan transpor 0,60 Gambar 2. SUMBANGAN KELOMPOK PENGELUARAN TERHADAP INFLASI NASIONAL JUNI 2004 PERSEN 0,50 0,40 0,30 0,20 0,10 0,00 1 2 3 4 5 6 7 Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor Berita Resmi Statistik No.36 / VII / 1 Juli 2004 3
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Juni 2004 mengalami inflasi 0,97 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,98 pada bulan Mei 2004 menjadi 108,02 pada bulan Juni 2004. Dari sebelas sub kelompok dalam kelompok ini delapan diantaranya mengalami inflasi dan tiga sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan yang mencapai 4,74 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,27 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi pada sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,77 persen, dan deflasi terkecil pada sub kelompok sayur-sayuran 0,65 persen. Kelompok ini pada bulan Juni 2004 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,24 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabe rawit 0,09 persen, telur ayam ras 0,07 persen, daging ayam ras 0,04 persen, cabe merah 0,02 persen; beras, tomat buah, tahu mentah, tempe, dan apel masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah ikan segar, bayam, nangka muda, kelapa dan minyak goreng masing-masing 0,01 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok ini pada bulan Juni 2004 mengalami kenaikan indeks dari 112,54 pada bulan Mei 2004 menjadi 112,71 pada bulan Juni 2004 atau terjadi inflasi 0,15 persen. Dari tiga sub kelompok dalam kelompok ini dua sub kelompok mengalami inflasi, yaitu sub kelompok makanan jadi 0,26 persen dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,07 persen. Sedangkan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol mengalami deflasi 0,02 persen. Kelompok ini pada bulan Juni 2004 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan Juni 2004 mengalami inflasi sebesar 0,55 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 119,82 pada bulan Mei 2004 menjadi 120,48 pada bulan Juni 2004. Semua sub kelompok yang ada dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal 0,81 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,17 persen. Pada bulan Juni 2004 secara keseluruhan kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,15 persen. Jenis barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: upah tukang 0,06 persen, sewa rumah 0,03 persen, kontrak rumah 0,02 persen; minyak tanah dan upah pembantu rumahtangga masing-masing 0,01 persen. 4 Berita Resmi Statistik No. 36 / VII / 1 Juli 2004
4. S a n d a n g Kelompok sandang pada bulan Juni 2004 mengalami inflasi 0,63 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 109,12 pada bulan Mei 2004 menjadi 109,81 pada bulan Juni 2004. Semua sub kelompok yang ada dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya 2,68 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok sandang anak-anak 0,08 persen. Kelompok ini pada bulan Juni 2004 memberikan sumbangan/andil inflasi 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan 0,03 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada bulan Juni 2004 mengalami inflasi 0,27 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 110,95 pada bulan Mei 2004 menjadi 111,25 pada bulan Juni 2004. Semua sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,34 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa perawatan jasmani 0,10 persen. Kelompok ini pada bulan Juni 2004 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,01 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Juni 2004 mengalami kenaikan indeks dari 114,89 pada bulan Mei 2004 menjadi 114,98 pada bulan Juni 2004, atau terjadi inflasi sebesar 0,08 persen. Dari lima sub kelompok dalam kelompok ini tiga sub kelompok mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,30 persen, dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok kursus-kursus/pelatihan 0,02 persen. Sub kelompok olah raga mengalami deflasi 0,01 persen dan sub kelompok pendidikan relatif stabil 0,00 persen. Kelompok ini secara keseluruhan pada bulan Juni 2004 memberikan sumbangan inflasi yang tidak signifikan yaitu 0,00 persen. 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Juni 2004 mengalami inflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 113,01 pada bulan Mei 2004 menjadi 113,09 pada bulan Juni 2004. Semua sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa keuangan 0,41 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok transpor 0,03 persen. Kelompok ini pada bulan Juni 2004 secara umum memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen. Berita Resmi Statistik No.36 / VII / 1 Juli 2004 5
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Laju inflasi tahun kalender sampai dengan bulan Juni 2004 sebesar 3,29 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2002 dan 2003 masingmasing sebesar 4,46 persen dan 1,23 persen. Besarnya laju inflasi year on year untuk bulan Juni 2004 terhadap Juni 2003 sebesar 6,83 persen. Sedangkan laju inflasi year on year untuk bulan Juni 2002 terhadap Juni 2001 sebesar 11,48 persen dan Juni 2003 terhadap Juni 2002 sebesar 6,62 persen. Tabel 3. Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2002-2004 Inflasi 2002 2003 2004 1. Juni 0,36 0,09 0,48 2. Januari Juni (Tahun kalender) 4,46 1,23 3,29 3. Juni thd. Juni (year on year) (tahun n) (tahun n-1) 11,48 6,62 6,83 Gambar 3. PERBANDINGAN INFLASI TAHUN KALENDER 2002-2004 INFLASI (%) 5 4 3 2 1 0 Jan Jan-Feb Jan-Mrt Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun 2002 2003 2004 Gambar 4. PERBANDINGAN INFLASI YEAR ON YEAR 2002-2004 INFLASI (%) 16 11 6 1-4 Jan-Jan Feb-Feb Mrt-Mrt Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun 2002 thd 2001 2003 thd 2002 2004 thd 2003 6 Berita Resmi Statistik No. 36 / VII / 1 Juli 2004
PERBANDINGAN ANTAR KOTA Pada bulan Juni 2004 terjadi inflasi 0,48 persen. Dari 45 kota IHK tercatat 38 kota mengalami inflasi, dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar 2,99 persen, dan inflasi terendah di Semarang 0,07 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Ambon 1,87 persen dan deflasi terkecil di Banda Aceh 0,02 persen. 1. Perbandingan antar Kota di Pulau Sumatera Pada bulan Juni 2004 dari 14 kota IHK di wilayah pulau Sumatera 12 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 2,31 persen dan inflasi terendah terjadi di Batam dan Lhokseumawe masingmasing 0,14 persen. Sedangkan dua kota yang mengalami deflasi adalah Banda Aceh 0,02 persen dan Palembang 0,06 persen. (lihat Tabel 4) Tabel 4. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi bulan Juni 2004 Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2002=100) K O T A 1. Lhokseumawe 2. Banda Aceh 3. Padang Sidempuan 4. Sibolga 5. Pematang Siantar 6. Medan 7. Padang 8. Pekanbaru 9. Batam 10. Jambi 11. Palembang 12. Bengkulu 13. Bandar Lampung 14. Pangkal Pinang JUNI 2004 IHK Inflasi (%) 110,55 0,14 111,12-0,02 117,19 1,37 112,88 1,43 110,71 1,53 114,51 1,18 112,04 0,40 117,33 0,77 107,60 0,14 114,65 0,43 116,12-0,06 111,58 0,61 113,04 0,61 116,17 2,31 Nasional 113,44 0,48 2. Perbandingan antar Kota di Pulau Jawa Pada bulan Juni 2004 dari kota-kota IHK di pulau Jawa yang berjumlah 14 kota, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tegal sebesar 1,23 persen dan inflasi terendah di Semarang 0,07 persen (lihat Tabel 5). 3. Perbandingan antar kota di luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada bulan Juni 2004 dari 17 kota IHK di wilayah ini, 12 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ternate 2,99 persen dan inflasi terendah di Manado 0,29 persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Ambon 1,87 persen dan deflasi terkecil di Makassar 0,07 persen (lihat Tabel 6). Berita Resmi Statistik No.36 / VII / 1 Juli 2004 7
Tabel 5. Perbandingan Indeks dan Inflasi bulan Juni 2004 Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2002=100) K O T A 1. Jakarta 2. Tasikmalaya 3. Bandung 4. Cirebon 5. Purwokerto 6. Surakarta 7. Semarang 8. Tegal 9. Yogyakarta 10. Jember 11. Kediri 12. Malang 13. Surabaya 14. Serang/Cilegon JUNI 2004 IHK Inflasi (%) 113,26 0,43 112,65 0,63 115,80 0,38 110,30 0,54 112,15 0,76 110,22 0,26 115,11 0,07 111,14 1,23 114,30 0,31 112,38 0,64 109,10 0,22 112,54 0,61 113,12 0,49 115,75 0,77 Nasional 113,44 0,48 Tabel 6. Perbandingan Indeks dan Inflasi/deflasi bulan Juni 2004 Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2002=100) K O T A 1. Denpasar 2. Mataram 3. Kupang 4. Pontianak 5. Sampit 6. Palangkaraya 7. Banjarmasin 8. Balikpapan 9. Samarinda 10. Manado 11. Palu 12. Makassar 13. Kendari 14. Gorontalo 15. Ambon 16. Ternate 17. Jayapura JUNI 2004 IHK Inflasi (%) 115,25 0,44 110,10 0,60 117,23 0,34 112,23 0,44 110,36-0,37 114,22-0,17 113,20 1,15 116,67-0,14 114,33 1,40 110,13 0,29 113,89 0,39 109,29-0,07 113,16 0,50 110,90 0,61 108,71-1,87 111,43 2,99 122,36 0,41 Nasional 113,44 0,48 8 Berita Resmi Statistik No. 36 / VII / 1 Juli 2004