BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kita mengenal istilah jurnalistik identik dengan media massa, dan juga wartawan atau reporter. Berita di media cetak, media elektronik ataupun online, adalah produk dari proses jurnalistik. Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam bahasa Perancis, journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari. Dengan demikian, jurnalistik bukanlah pers, bukan pula media. Jurnalistik adalah kegiatan yang memungkinkan pers atau media massa bekerja dan diakui eksistensinya dengan baik 1. Dalam Leksikon Komunikasi dirumuskan, jurnalistik adalah pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting, dan menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar, majalah, dan media massa lainnya seperti radio dan televisi 2. Penelitian ini akan menitikberatkan pada proses produksi berita, di media cetak khususnya media cetak lokal di kota Solo. Ada tiga surat kabar yang akan menjadi obyek penelitian, yaitu Solopos, Radar Solo, dan Joglosemar. Dalam Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature, Sumadiria menyebutkan, jurnalistik media cetak dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor verbal dan visual. Verbal, sangat menekankan pada kemampuan kita memilih dan menyusun kata dalam rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif. Visual, menunjuk pada kemampuan kita dalam menata, menempatkan, mendesain tata letak atau hal-hal yang menyangkut segi perwajahan. Dalam perspektif jurnalistik, setiap informasi yang disajikan kepada khalayak, bukan saja harus benar, jelas, dan akurat., melainkan juga harus menarik, membangkitkan minat dan selera baca 3. Dalam era keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi yang begitu pesat, dunia jurnalistik dalam hal ini media cetak juga mengalami perubahan yang cukup mencengangkan. Pekerjaan memburu dan memproduksi berita telah mengalami transformasi yang bisa dibilang sangat pesat. Penggunaan teknologi baru seperti komputer tablet, netbook, dan juga internet, 1 AS Haris Sumadiria, Drs. M.Si. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. 2006. Bandung. Simbiosa Rekatama Media, hal 2. 2 Harimurti Kridalaksana. Leksikon Komunikasi. Cetakan Pertama. 1984. Jakarta. Pradnya Paramita 3 AS Haris Sumadiria, Op Cit, hal. 4-5
membuat segalanya menjadi semakin mudah. Bahkan kini wartawan media cetak, bisa secepat kilat memproduksi, hingga mengirim berita tulis dan foto yang diambilnya, langsung dari lokasi liputan. Hal ini masih ditambah dengan perangkat yang mendukung seperti modem dan sambungan internet nirkabel yang mudah diperoleh di tempat-tempat umum. Tentunya dengan fasilitas semacam itu kinerja reporter akan semakin mudah dan cepat. Dengan bermodalkan sebuah telepon seluler saja, proses pengiriman berita serta foto bisa dilakukan dalam hitungan detik. Di masa lalu, wartawan media cetak tidak bisa langsung mengolah beritanya, sesaat setelah liputan. Dalam satu hari, setidaknya telah meliput tiga atau empat peristiwa berbeda, sang wartawan baru bisa mengetik berita dengan mesin ketik sederhana. Bagi wartawan yang berstatus koresponden atau kontributor, masih harus mengirimkan berita yang telah diketik tersebut ke redaksi masing-masing. Mereka mengirimkan berita dengan menggunakan mesin faksimili, yang tidak bisa ditemukan di sembarang tempat. Namun segala kemudahan dan kecepatan tersebut, tentu akan memunculkan berbagai dampak. Salah satunya adalah adanya kemiripan berita yang ditulis, sehingga membuat kesan eksklusif dari berita menjadi berkurang. Saling berbagi data bahkan naskah berita menjadi hal yang lazim di kalangan para pewarta. Apakah dengan cara ini maka penulisan berita akan lebih cepat? Kemudian apakah para wartawan merasa bahwa cara ini lebih baik jika dibandingkan harus menulis berita sendiri? Apakah saling berbagi naskah tersebut, tidak membuat pembaca menjadi bosan karena isi koran selalu sama walau berbeda media? Dan apakah hal tersebut tidak termasuk plagiarisme, mengingat plagiarisme adalah hal yang dilarang dalam kode etik jurnalistik. Hal inilah yang menggugah keingintahuan peneliti untuk melakukan penelitian berita daerah yang dimuat di tiga media lokal Surakarta. Sebagai contoh, berikut petikan lead berita dari dua media lokal yang memiliki isi serupa baik dari penggunaan kata, angle berita, dan penempatan kalimat di kepala berita. Namun dibagian selanjutnya sudah banyak melalui proses editing walaupun masih terlihat banyak kemiripan yang bisa diketahui jika kita membaca dengan teliti. A. Berita harian Radar Solo dan Joglosemar di halaman daerah Wonogiri tanggal 25 Februari 2014 Judul Radar Solo: Pensiunan Bupati Sepakat Mediasi
Lead: Sidang gugatan perdata para pensiunan PNS terhadap Bupati dan DPRD Wonogiri kemarin akhirnya digelar. Sebelumnya pada sidang perdana sempat gagal lantaran para tergugat tidak hadir. Dalam siding ini, akhirnya disepakati kedua belah pihak akan melakukan mediasi dulu untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Judul Joglosemar: Tahap Mediasi Pensiunan vs Bupati Pemkab Belum Beri Tanggapan Lead: Sidang gugatan perdata kasus kejahatan dalam jabatan yang menyeret Bupati Wonogiri dan 50 anggota DPRD Wonogiri, akhirnya jadi dilaksanakan, Senin (24/2). Pihak penggugat maupun tergugat sama-sama datang dalam sidang. Disepakati, kedua pihak menempuh jalur mediasi. B. Berita harian Radar Solo dan Joglosemar di halaman daerah Boyolali tanggal 14 Maret 2014 Judul Radar Solo: Bupati Boyolali Didesak Mundur Lead: Kepemimpinan bupati Boyolali, Seno Samodro, kembali diusik. Seratusan warga yang menamakan dirinya Barisan Merah Putih Pengging (BMPP) menggelar aksi unjuk rasa, kemarin (13/3). Aksi demo itu mendapat kawalan ketat dari ratusan aparat Polres Boyolali. Karena berdasar informasi, aksi ini akan diikuti ribuan orang. Aksi tersebut bermula dari depan kantor Pemkab lama di jalan Merbabu. Setelah melakukan orasi, lantas melanjutkan perjalanan dengan tujuan komplek kantor terpadu Pemkab Boyolali di Kemiri. Namun mereka berhenti di depan Kejaksaan Negeri (Kejari) Boyolali, dan melakukan orasi. Judul Joglosemar: Rakyat Desak Seno Mundur Lead: Ratusan warga boyolali yang menamakan diri Barisan Merah Putih Pengging (BMPP) menggelar aksi unjuk rasa mempersoalkan kepemimpinan Bupati Boyolali, Seno Samodro, Kamis (13/3). Aksi demo dijaga ketat ratusan aparat kepolisian Polres Boyolali, mengingat info yang berkembang sebelumnya menyebutkan aksi unjuk rasa akan diikuti ribuan warga. Aksi demo diawali dari kompleks kantor Pemkab lama di jalan
Merbabu kemudian berlanjut di Kejaksaan Negeri, dan berakhir di depan kantor Bupati yang baru di kompleks kantor terpadu Kemiri, kecamatan Mojosongo. Dari contoh diatas, sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut, apakah ada kerjasama atau saling berbagi naskah berita di kalangan wartawan media cetak lokal? Dan apakah praktek berbagi naskah tersebut sah, dan diperbolehkan oleh redaksi? Hal ini sangat menarik jika dikaitkan dengan persaingan masing-masing media tersebut. Dari pengamatan awal tersebut, peneliti akan fokus pada 3 rumusan masalah yang akan menjadi pijakan dalam melakukan penelitian. Dengan 3 rumusan masalah ini, penelitian akan berkembang untuk mengetahui sejauh mana manajemen penulisan dan produksi berita di media cetak lokal kota Solo. Tentunya hasil peliputan dan juga produksi berita di lapangan, akan mempengaruhi wajah dari media yang bersangkutan. Jika dahulu kita sering menemukan berita berkategori eksklusif, kini sudah semakin berkurang jumlahnya. Apabila ada berita yang berkategori eksklusif tadi, ternyata di media lain juga ditulis. Salah satu pertanyaan dari peneliti adalah, apakah ada pergeseran makna dari berita eksklusif? Dan apakah ada modifikasi dari pemaknaan eksklusivitas berita dari redaksi media masing-masing? Dipilihnya ketiga Koran lokal Solo, karena ketiganya dirasa mewakili kompetisi media cetak di sebuah kota yang dianggap sebagai kuburan Koran ini. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui sejauh mana manajemen produksi berita daerah, yang nantinya akan menghasilkan satu produk pesan atau message berupa berita. Tentunya dalam proses komunikasi, pesan ini harus sampai kepada komunikan dengan cara yang mudah diterima dengan segala konsekuensinya. B. RUMUSAN MASALAH Setiap kali membaca berita di Koran lokal di kota Solo, terutama di tiga media cetak yang ada seperti Solopos, Radar Solo, dan Harian Joglosemar, seringkali ditemukan berita mengenai kejadian yang sama. Dan apabila dibaca dengan teliti, terlihat ada kesamaan sudut pandang, pemilihan kalimat, serta narasumber yang diwawancarai. Oleh karena itu menarik untuk diteliti kenapa ada kemiripan berita di 3 koran berbeda, di satu berita yang sama, serta faktor-faktor apa yang menyebabkan adanya kemiripan berita ini.
Selain itu penelitian ini juga ingin mencari seberapa rumit, manajemen produksi berita untuk media cetak dan apa saja yang bisa mempengaruhi pemberitaan. C. PERTANYAAN PENELITIAN Bagaimana gambaran fenomena kemiripan berita di 3 koran lokal Solo? Mengapa kemiripan berita tersebut bisa terjadi? Bagaimana kebijakan redaksi dalam menyikapi fenomena ini? Bagaimanakah manajemen penulisan berita di 3 koran lokal Solo? Apakah ada pergeseran makna orisinalitas yang berdampak pada eksklusivitas berita? D. TUJUAN PENELITIAN Mencari tahu, mengapa ada kemiripan berita yang ada di 3 media cetak lokal Surakarta yaitu Solopos, Radar Solo, dan Harian Joglosemar. Mencari sejauh mana orisinalitas dari berita yang ditulis, dengan menelusuri proses produksi berita dari mulai di lapangan hingga naik cetak. Untuk mengetahui, bagaimana manajemen penulisan berita untuk media cetak. Apakah terpengaruh oleh faktor lain diluar teknis peliputan dan penulisan. E. MANFAAT PENELITIAN o Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi, mengenai bagaimana proses produksi berita di media cetak, khususnya di 3 media cetak lokal Surakarta. o Pembaca diharapkan mengetahui, tentang mekanisme serta manajemen penulisan berita. Betapa sebuah berita, harus melalui proses yang panjang, sebelum bisa dibaca oleh khalayak. o Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan berguna, bagi para jurnalis. Baik yang di lapangan ataupun di meja redaksi, mengenai apa yang terjadi ditengah pesatnya kemajuan teknologi. o Penelitian ini diharapkan menjadi acuan, bagi penelitian selanjutnya terutama penelitian tentang orisinalitas berita di media massa.