KATA PENGANTAR. Dalam menghadapi permasalahan dan tantangan pembangunan, RKP Tahun 2010 diprioritaskan pada 5 (lima) hal, yaitu:

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

DASAR HUKUM. Jawab Keuangan Negara;. PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP;. PP No. 21 Tahun 2004 ttg Penyusunan RKA-KL. dan Tanggung

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

KEBIJAKAN & STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BIDANG KOMINFO TAHUN

UPAYA-UPAYA UNTUK MENJAGA EFEKTIVITAS DANA BANTUAN SOSIAL

REPUBLIK INDONESIA EVALUASI AKHIR RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 (BERDASARKAN DATA TRIWULAN IV LAPORAN PP 39/2006)

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

PERTANAHAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

DOKUMENTASI CATATAN KERJA EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN SEKTORAL

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

Jakarta, 10 Maret 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan,Ketenagakerjaan dan UKM

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

Akuntabilitas Kinerja. Laporan. Laporan. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

REPUBLIK INDONESIA EVALUASI AKHIR TAHUN RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 (BERDASARKAN DATA TRIWULAN IV LAPORAN PP 39/2006)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan

MAPPING KEGIATAN PRIORITAS DAN INDIKATOR KEGIATAN PRIORITAS RPJMN DALAM RKP

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

2017, No Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010

PROVINSI SULAWESI SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI PENGANTAR

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

Transkripsi:

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 sebagai penjabaran arah pembangunan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 2014 telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2009. RKP memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro serta program program kementerian/lembaga. Dalam menghadapi permasalahan dan tantangan pembangunan, RKP Tahun 2010 diprioritaskan pada 5 (lima) hal, yaitu: 1. Pemeliharan Kesejahteraan Rakyat, serta Penataan Kelembagaan dan Pelaksanaan Sistem Perlindungan Sosial; 2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia; 3. Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukum, serta Pemantapan Demokrasi dan Keamanan Nasional 4. Pemulihan Ekonomi yang Didukung oleh Pembangunan Pertanian, Infrastruktur, dan Energi; 5. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kapasitas Penanganan Perubahan Iklim. Sebagaimana diamanatkan diamantakan dalam UU 17/2003 tentang Keuangan Negara, UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), dan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pembangunan. Dalam konteks itu, Monitoring Tengah Tahun RKP Tahun 2010 dilakukan untuk memberi gambaran pencapaian, termasuk penyerapan anggarannya, menurut Prioritas Nasional dalam Buku I RKP 2010. Hasil monitoring RKP secara khusus akan berguna sebagai bahan masukan penyusunan RKP tahun selanjutnya, dan secara umum akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan RPJMN 2015 2019. Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 i

Secara um um Prioritas Pembangunan dalam Buku I RKP 2010 menggambarkan hasil yang cukup baik karena 3 Prioritas, yaitu Prioritas 2, Prioritas 3 dan Prioritas 4 kemungkinan sasarannya akan dapat tercapai pada akhir Tahun Anggaran 2010, sementara 2 lainnya, yaitu Prioritas 1 dan Prioritas 5 masih membutuhkan upaya keras dari K/L yang terkait. Akhirnya kerja keras dan upaya bersama dalam pelaksanaan Monitoring Tengah Tahun RKP 2010 harus dilihat sebagai langkah kemajuan dalam meningkatkan kinerja pelaksanaan rencana pembangunan menuju perubahan yang lebih baik bagi kita semua. Jakarta, Januari 2011 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunann Nasional Armida S. Alisjahbana ii Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... v Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Pengantar... 1 1.2 Latar Belakang... 1 1.3 Kaitan RKP 2010 dengan RPJMN 2010 2014... 2 1.4 Konsep Analisis atas Hasil MTT RKP 2010... 3 BAB II METODE ANALISIS... 9 2.1 Pengantar... 9 2.2 Sumber Data... 9 2.3 Metode Analisis... 10 2.4 Interpretasi Hasil Analisis... 17 2.5 Permasalahan dalam Analisis... 19 BAB III PRIORITAS 1: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT, SERTA PENATAAN KELEMBAGAAN DAN PELAKSANAAN SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL... 21 3.1 Pengantar... 21 3.2 Hasil Analisis... 22 3.3 Permasalahan Pencapaian Prioritas... 32 3.4 Kesimpulan Prioritas 1... 32 BAB IV PRIORITAS 2: PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA... 35 4.1 Pengantar... 35 4.2 Hasil Analisis... 38 4.3 Permasalahan Pencapaian Prioritas... 49 4.4 Kesimpulan Prioritas 2... 54 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 iii

BAB V PRIORITAS 3: PEMANTAPAN REFORMASI BIROKRASI DAN HUKUM, SERTA PEMANTAPAN DEMOKRASI DAN KEAMANAN NASIONAL... 55 5.1 Pengantar... 55 5.2 Hasil Analisis... 57 5.3 Permasalahan Pencapaian Prioritas... 68 5.4 Kesimpulan Prioritas 3... 70 BAB VI PRIORITAS 4: PEMULIHAN EKONOMI YANG DIDUKUNG OLEH PEMBANGUNAN PERTANIAN, INFRASTRUKTUR, DAN ENERGI... 73 6.1 Pengantar... 73 6.2 Hasil Analisis... 75 6.3 Permasalahan Pencapaian Prioritas... 88 6.4 Kesimpulan Prioritas 4... 90 BAB VII PRIORITAS 5: PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN KAPASITAS PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM... 91 7.1 Pengantar... 91 7.2 Hasil Analisis... 92 7.3 Permasalahan Pencapaian Prioritas... 102 7.4 Kesimpulan Prioritas 5... 104 BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 107 8.1 Kesimpulan... 107 8.2 Rekomendasi... 109 LAMPIRAN... 111 iv Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

DAFTAR TABEL Tabel 1.1.: Persandingan Struktur Buku I RPJMN 2010 2014 dengan RKP 2010... 3 Tabel 2.1.: Kriteria Penentuan Skor Capaian KP... 11 Tabel 2.2.: Kriteria Penentuan Skor Penyerapan Anggaran KP... 11 Tabel 2.3.: Kriteria Penentuan Kondisi Kinerja KP... 12 Tabel 2.4.: Kriteria Penentuan Kondisi Kinerja FP... 13 Tabel 2.5.: Kriteria Pengelompokan FP Berdasarkan Persentase Capaian FP... 13 Tabel 2.6.: Kriteria Pengelompokan FP Berdasarkan Persentase Penyerapan Anggaran FP... 14 Tabel 2.7.: Kriteria Pengelompokan Program Berdasarkan Persentase Capaian Program... 15 Tabel 2.8.: Kriteria Pengelompokan Program Berdasarkan Persentase Penyerapan Anggaran Program... 15 Tabel 2.9.: Kriteria Pengelompokan Program Berdasarkan Persentase Capaian K/L... 16 Tabel 2.10.:Kriteria Pengelompokan Program Berdasarkan Persentase Penyerapan Anggaran K/L... 17 Tabel 3.1.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 1 dalam Pencapaian Kegiatan 23 Tabel 3.2.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 1 dalam Penyerapan Anggaran 24 Tabel 3.3.: Daftar Urutan FP Pada Prioritas 1... 27 Tabel 3.4.: Daftar Urutan Program pada Prioritas 1... 29 Tabel 3.5.: Daftar Urutan K/L pada Prioritas 1... 31 Tabel 4.1.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 2 dalam Pencapaian Kegiatan 39 Tabel 4.2.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 2 dalam Penyerapan Anggaran 40 Tabel 4.3.: Daftar Urutan FP Pada Prioritas 2... 44 Tabel 4.4.: Daftar Urutan Program pada Prioritas 2... 47 Tabel 4.5.: Daftar Urutan K/L pada Prioritas 2... 49 Tabel 5.1.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 3 dalam Pencapaian Kegiatan 58 Tabel 5.2.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 3 dalam Penyerapan Anggaran 59 Tabel 5.3.: Daftar Urutan FP Pada Prioritas 3... 62 Tabel 5.4.: Daftar Urutan Program pada Prioritas 3... 64 Tabel 5.5.: Daftar Urutan K/L pada Prioritas 3... 67 Tabel 6.1.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 4 dalam Pencapaian Kegiatan 76 Tabel 6.2.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 4 dalam Penyerapan Anggaran 77 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 v

Tabel 6.3.: Daftar Urutan FP Pada Prioritas 4... 80 Tabel 6.4.: Daftar Urutan Program pada Prioritas 4... 88 Tabel 6.5.: Daftar Urutan K/L pada Prioritas 4... 88 Tabel 7.1.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 5 dalam Pencapaian Kegiatan 93 Tabel 7.2.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 5 dalam Penyerapan Anggaran 94 Tabel 7.3.: Daftar Urutan FP Pada Prioritas 5... 97 Tabel 7.4.: Daftar Urutan Program pada Prioritas 5... 99 Tabel 7.5.: Daftar Urutan K/L pada Prioritas 5... 102 vi Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1.: Jumlah dan Persentase KP Prioritas 1 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP... 25 Gambar 3.2.: Grafik Sebaran KP Prioritas 1 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP... 25 Gambar 3.3.: Jumlah dan Persentase FP Prioritas 1 Berdasarkan Skor Capaian FP... 26 Gambar 3.4.: Jumlah dan Persentase Program Prioritas 1 Berdasarkan Skor Capaian Program... 28 Gambar 3.5.: Jumlah dan Persentase K/L Prioritas 1 Berdasarkan Skor Capaian K/L... 31 Gambar 4.1.: Jumlah dan Persentase KP Prioritas 2 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP... 41 Gambar 4.2.: Grafik Sebaran KP Prioritas 2 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP... 42 Gambar 4.3.: Jumlah dan Persentase FP Prioritas 2 Berdasarkan Skor Capaian FP... 43 Gambar 4.4.: Jumlah dan Persentase Program Prioritas 2 Berdasarkan Skor Capaian Program... 46 Gambar 4.5.: Jumlah dan Persentase K/L Prioritas 2 Berdasarkan Skor Capaian K/L... 48 Gambar 5.1.: Jumlah dan Persentase KP Prioritas 3 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP... 60 Gambar 5.2.: Grafik Sebaran KP Prioritas 3 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP... 60 Gambar 5.3.: Jumlah dan Persentase FP Prioritas 3 Berdasarkan Skor Capaian FP... 61 Gambar 5.4.: Jumlah dan Persentase Program Prioritas 3 Berdasarkan Skor Capaian Program... 63 Gambar 5.5.: Jumlah dan Persentase K/L Prioritas 3 Berdasarkan Skor Capaian K/L... 67 Gambar 6.1.: Jumlah dan Persentase KP Prioritas 4 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP... 78 Gambar 6.2.: Grafik Sebaran KP Prioritas 4 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP... 78 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 vii

Gambar 6.3.: Jumlah dan Persentase FP Prioritas 4 Berdasarkan Skor Capaian FP... 79 Gambar 6.4.: Jumlah dan Persentase Program Prioritas 4 Berdasarkan Skor Capaian Program... 81 Gambar 6.5.: Jumlah dan Persentase K/L Prioritas 4 Berdasarkan Skor Capaian K/L... 87 Gambar 7.1.: Jumlah dan Persentase KP Prioritas 5 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP... 95 Gambar 7.2.: Grafik Sebaran KP Prioritas 5 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP... 96 Gambar 7.3.: Jumlah dan Persentase FP Prioritas 5 Berdasarkan Skor Capaian FP... 97 Gambar 7.4.: Jumlah dan Persentase Prioritas 5 Program Berdasarkan Skor Capaian Program... 98 Gambar 7.5.: Jumlah dan Persentase Prioritas 5 K/L Berdasarkan Skor Capaian K/L... 101 viii Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

DAFTAR LAMPIRAN Tabel 1.a.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 1 (Capaian Rendah, Penyerapan Rendah)... 113 Tabel 1.b.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 2 (Capaian Rendah, Penyerapan Tinggi)... 114 Tabel 1.c.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 3 (Capaian Tinggi, Penyerapan Rendah)... 114 Tabel 1.d.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 4 (Capaian Tinggi, Penyerapan Tinggi)... 115 Tabel 2.a.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 1 (Capaian Rendah, Penyerapan Rendah)... 116 Tabel 2.b.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 2 (Capaian Rendah, Penyerapan Tinggi)... 117 Tabel 2.c.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 3 (Capaian Tinggi, Penyerapan Rendah)... 118 Tabel 2.d.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 4 (Capaian Tinggi, Penyerapan Tinggi)... 119 Tabel 3.a.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 1 (Capaian Rendah, Penyerapan Rendah)... 120 Tabel 3.b.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 2 (Capaian Rendah, Penyerapan Tinggi)... 121 Tabel 3.c.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 3 (Capaian Tinggi, Penyerapan Rendah)... 121 Tabel 3.d.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 4 (Capaian Tinggi, Penyerapan Tinggi)... 122 Tabel 4.a.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 1 (Capaian Rendah, Penyerapan Rendah)... 123 Tabel 4.b.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 2 (Capaian Rendah, Penyerapan Tinggi)... 125 Tabel 4.c.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 3 (Capaian Tinggi, Penyerapan Rendah)... 126 Tabel 4.d.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 4 (Capaian Tinggi, Penyerapan Tinggi)... 128 Tabel 5.a.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 1 (Capaian Rendah, Penyerapan Rendah)... 130 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 ix

Tabel 5.b.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 2 (Capaian Rendah, Penyerapan Tinggi)... 131 Tabel 5.c.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 3 (Capaian Tinggi, Penyerapan Rendah)... 131 Tabel 5.d.: Daftar KP Prioritas 1 dengan Kondisi 4 (Capaian Tinggi, Penyerapan Tinggi)... 131 x Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Organisasi baru Bappenas pada November 2006 telah memperhatikan monitoring dan evaluasi sebagai bagian dari proses perencanaan, dengan pembentukan Kedeputian Evaluasi Kinerja Pembangunan (EKP). Dalam kaitan itu, dengan memperhatikan PP 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Pasal 12 15, sejak tahun 2007 Deputi EKP selalu diminta untuk memberikan masukan bagi Deputi Pendanaan Pembangunan sebagai bahan pertimbangan dalam alokasi pendanaan pembangunan (Pagu Indikatif). Pada awalnya, masukan tersebut sangat sederhana, terbatas pada persandingan capaian sasaran RPJMN saja. Namun dengan berjalannya waktu, dan dengan memperhatikan PP 39 Tahun 2006, akan lebih tepat bila masukan tersebut didasarkan kepada evaluasi RKP. Oleh karena itu, dengan kerjasama internal Bappenas yang kondusif, upaya exercise evaluasi tengah tahun Rencana Kegiatan Pemerintah (RKP) mulai digulirkan pada TA 2010 ini. 1.2 Latar Belakang Pada awalnya, ide pelaksanaan Monitoring Tengah Tahun (MTT) RKP 2010 berkembang dalam Rapat Kerja antara Menteri PPN/Kepala Bappenas dengan Komisi XI DPR RI tanggal 2 September 2010. Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI menggarisbawahi perlunya Bappenas melakukan monitoring terhadap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang sedang berjalan, yakni RKP Tahun 2010. Dengan atau tanpa adanya dorongan politis dari DPR RI, MTT terhadap pelaksanaan RKP 2010 sesungguhnya memang perlu dilakukan antara lain dalam rangka: Pertama, menemukenali kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan; Kedua, menemukenali prospek pencapaian prioritas nasional di dalam RKP 2010; Ketiga, memperoleh gambaran mengenai capaian pelaksanaan RKP 2010 s/d Juni 2010; Keempat, mendapatkan Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 1

bahan perkiraan capaian pelaksanaan pembangunan di akhir tahun 2010; dan Kelima, memperoleh bahan masukan untuk alokasi RAPBN 2012; serta Keenam, mendapatkan bahan masukan persiapan dan penyusunan RPJMN 2015 2019. 1.3 Kaitan RKP 2010 dengan RPJMN 2010 2014 Dalam Perpres RI No. 5 /2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 2014 Pasal 2 Ayat (3) huruf c, dinyatakan bahwa RPJMN berfungsi sebagai pedoman Pemerintah dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Sesuai dengan ketentuan, RPJMN yang berjangka waktu lima tahun dijabarkan ke dalam lima RKP yang masing masing berjangka waktu satu tahun. Demikian pula halnya dengan RPJMN 2010 2014. RPJMN ini dijabarkan kedalam lima RKP, yakni RKP 2010, RKP 2011, RKP 2012, RKP 2013, dan RKP 2014. RKP memungkinkan adanya pemutakhiran program prioritas Presiden serta penetapan kebijakan baru. RKP yang telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden selanjutnya menjadi pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). RKP Tahun 2010 adalah RKP pertama dari rangkaian lima RKP yang menjadi penjabaran RPJMN 2010 2014. Berbeda dengan RKP RKP yang disusun kemudian (RKP 2011 s.d. RKP 2014), RKP 2010 memiliki karakteristik yang unik. Salah satunya, ibarat anak yang lahir lebih dulu daripada induknya, RKP 2010 disusun mendahului RPJM 2010 2014. RKP 2010 lahir 31 Mei 2009 melalui Perpres Nomor 21 Tahun 2009, sedangkan RPJMN 2010 2014 baru menyusul kemudian tanggal 20 Januari 2010 melalui Perpres Nomor 5 Tahun 2010. Implikasinya, penyusunan RKP 2010 tidak mengacu pada RPJMN 2010 2014. Di beberapa Kementerian/Lembaga, acuan dalam penyusunan RKP 2010 adalah Renstra masing masing yang kurun waktunya juga berbeda dengan RPJMN 2010 2014. Secara singkat esensinya adalah sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan dalam hal penamaan fokus prioritas, program, dan kegiatan dengan RPJMN nya. Disamping itu juga terdapat perbedaan dalam penentuan besaran target yang ditetapkan; 2 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

2. Meski RKP 2010 sudah berupa tiga buku: yakni Buku I berisi prioritas nasional, Buku II berisi prioritas bidang, dan Buku III berisi arah kebijakan pembangunan kewilayahan (sama dengan jumlah buku RPJMN 2010 2014), namun secara struktur, masih terdapat perbedaan anatomi dengan RPJMN 2010 2014. Sebagai ilustrasi, persandingan struktur Buku I RPJMN 2010 2014 dengan RKP 2010 adalah sebagaimana Tabel 1.1 di bawah ini. Tabel 1.1.: Persandingan Struktur Buku I RPJMN 2010 2014 dengan RKP 2010 RPJMN 2010 2014 RKP 2010 Level 1. Prioritas 2. Substansi Inti 3. Kegiatan Prioritas 1. Prioritas 2. Fokus Prioritas 3. Kegiatan Prioritas Sasaran (level kegiatan) Ada Ada (namun berupa keluaran) Indikator Ada Tidak Ada Target Ada Tidak Ada 1.4 Konsep Analisis atas Hasil MTT RKP 2010 Analisis atas hasil MTT RKP 2010 sebagai langkah untuk menganalisis sejauhmana pencapaian prioritas nasional merupakan proses yang membutuhkan pemahaman atas struktur dan karakteristik dokumen RKP 2010 berikut dengan berbagai permasalahan dan tantangan yang mungkin mewarnainya. RKP 2010 sebagai rencana pembangunan nasional jangka pendek memuat sejumlah prioritas pembangunan baik prioritas pembangunan nasional maupun prioritas pembangunan bidang, rancangan kerangka ekonomi makro serta program program kementerian/lembaga, lintas kementerian/lembaga, dan lintas wilayah dalam bentuk: (1) kerangka regulasi, serta (2) kerangka investasi pemerintah dan layanan umum. RKP 2010 disusun berdasarkan struktur yang berjenjang yang diwujudkan dalam berbagai tingkatan, yaitu Prioritas (P), Fokus Prioritas (FP) dan Kegiatan Prioritas (KP). Sementara wadah dari semua KP dan FP tersebut adalah program program pembangunan yang dilaksanakan oleh kementerian/lembaga. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai masing masing tingkatan dalam RKP 2010. Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 3

Tema pembangunan pada tahun 2010 adalah: Pemulihan Perekonomian Nasional Dan Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat. Guna mewujudkan hal tersebut dan dengan mengacu kepada permasalahan dan tantangan yang dihadapi, pelaksanaan pembangunan nasional tahun 2010 diprioritaskan pada: (1) Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat, serta Penataan Kelembagaan dan Pelaksanaan Sistem Perlindungan Sosial; (2) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia; (3) Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukum, serta Pemantapan Demokrasi dan Keamanan Nasional; (4) Pemulihan Ekonomi yang Didukung oleh Pembangunan Pertanian, Infrastruktur, dan Energi; dan (5) Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kapasitas Penanganan Perubahan Iklim. Prioritas pembangunan nasional lebih lanjut dijabarkan kedalam arah kebijakan pembangunan nasional yang dipergunakan dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan. Adapun arah arah kebijakan masingmasing prioritas sebagai berikut: 1. Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat, serta Penataan Kelembagaan dan Pelaksanaan Sistem Perlindungan Sosial. Arah kebijakan ditekankan pada: (a) Perluasan akses pelayanan dasar masyarakat miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS); (b) Peningkatan keberdayaan dan kemandirian masyarakat; (c) Peningkatan efektivitas pelaksanaan dan koordinasi penanggulangan kemiskinan; (d) Penanganan dampak krisis (ekonomi) terhadap kemiskinan; (e) Penataan dan pelaksanaan kelembagaan dalam pelaksanaan jaminan sosial; dan (f) Peningkatan kapasitas usaha skala mikro dan kecil melalui penguatan kelembagaan. 2. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Indonesia, Kegiatan pembangunan diarahkan pada: (a) Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata; (b) Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah dan tinggi; (c) Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan non formal; (d) Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan pendidik; (e) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan; (f) Percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat dan pengendalian penyakit; (g) Peningkatan ketersediaan dan mutu obat dan tenaga kesehatan; (h) Peningkatan jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, 4 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

terpencil, perbatasan, dan kepulauan; (i) Pemantapan revitalisasi program KB; (j) Peningkatan kerukunan hidup umat beragama; dan (k) Pembangunan jati diri dan karakter bangsa yang berbasiskan pada keragaman budaya; serta (l) Peningkatan peran pemuda dan prestasi olahraga. 3. Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukum, serta Pemantapan Demokrasi dan Keamanan Nasional, kegiatan diarahkan pada: (a) Peningkatan kualitas pelayanan publik; (b) Peningkatan kinerja dan kesejahteraan PNS; (c) Penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, serta sistem pengawasan dan akuntabilitas; (d) Penguatan kapasitas pemerintah daerah; (e) Pemantapan harmonisasi peraturan perundang undangan; (f) Pemantapan pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas penanganan perkara korupsi; (g) Pemantapan desentralisasi, peningkatan kualitas hubungan pusat daerah, dan antardaerah; (h) Peningkatan efektifitas pelaksanaan organisasi masyarakat sipil, dan partai politik; (i) Pelaksanaan keterbukaan informasi publik; (j) Penguatan wilayah perbatasan; (k) Peningkatan kemampuan pertahanan dan industri strategis pertahanan; (l) Peningkatan rasa aman dan ketertiban masyarakat; dan (m) Peningkatan penggalangan keamanan nasional. 4. Pemulihan Ekonomi yang Didukung oleh Pembangunan Pertanian, Infrastruktur, dan Energi, kegiatan pembangunan diarahkan pada: (a) Peningkatan daya tarik investasi; (b) Penguatan daya saing ekspor; (c) Revitalisasi industri manufaktur; (d) Revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan; (e) Peningkatan produktivitas dan kompetensi tenaga kerja; (f) Peningkatan produktivitas dan akses UKM kepada sumberdaya produktif; (g) Peningkatan ketahanan pangan; (h) Peningkatan stabilitas harga dan pengamanan pasokan bahan pokok; (i) Pengelolaan APBN yang berkelanjutan; (j) Peningkatan ketahanan dan daya saing sektor keuangan; (k) Dukungan infrastruktur bagi peningkatan daya saing sektor riil; (l) Peningkatan investasi infrastruktur melalui kerjasama pemerintah dan swasta; (m) Peningkatan pelayanan infrastruktur sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM); (n) Peningkatan dukungan iptek bagi daya saing nasional; dan (o) Peningkatan ketahanan energi. 5. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Kapasitas Penanganan Perubahan Iklim, kegiatan diarahkan pada: (a) Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 5

Peningkatan Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim dan Bencana Alam Lainnya; (b) Peningkatan Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Kualitas Daya Dukung Lingkungan; (c) Peningkatan Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu; (d) Peningkatan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan; dan (e) Peningkatan Kualitas Tata Ruang dan Pengelolaan Pertanahan. Setiap prioritas nasional memiliki sasaran yang diharapkan dapat tercapai pada akhir TA 2010. Namun perlu diperhatikan bahwa sasaran setiap Prioritas dalam RKP 2010 memiliki karakteristik yang beragam. Terdapat prioritas yang hanya mempunyai satu sasaran saja, seperti pada Prioritas 1. Namun terdapat juga prioritas yang sasarannya terdiri atas beberapa bagian sesuai dengan sektor yang terkait di dalamnya, misalnya pada Prioritas 2. Format lainnya adalah prioritas terdiri atas beberapa sasaran namun berlaku untuk semua sektor yang terkait di dalamnya, yaitu seperti pada Prioritas 3, Prioritas 4 dan Prioritas 5. Pada tingkatan berikutnya dalam struktur RKP 2010 adalah Fokus Prioritas yang dilaksanakan oleh sejumlah Kegiatan Prioritas. Pada Buku I RKP 2010 di bawah 5 Prioritas pembangunan nasional terdapat 50 FP dan 564 KP. Adapun penjelasan rinci mengenai hirarki setiap Prioritas berikut dengan FP dan KP nya diuraikan dalam subbab Hirarki Prioritas pada Bab III Bab VII. Perlu dipahami bahwa dalam RKP 2010 tidak terdapat penjelasan tentang indikator yang berfungsi sebagai alat pengukur yang memberikan indikasi tercapai atau tidaknya sasaran pembangunan yang ditetapkan. Informasi yang tersedia dalam Matriks Buku I RKP 2010 adalah mengenai keluaran KP dengan model dan karakteristik yang juga sangat beragam. Cukup banyak keluaran KP yang tidak dapat diperlakukan sebagai indikator karena satu keluaran KP ternyata harus diturunkan menjadi beberapa indikator. Selain itu, level keluaran juga tidak selalu setara satu dengan lainnya, misalnya yang umum dijumpai, berada pada level impact ataupun outcomes, padahal keluaran KP merupakan level output (Mohon dilihat juga Buku Pedoman Evaluasi Kinerja Pembangunan Sektoral, 2009). Sebagai contoh, ada keluaran yang berada pada level impact, seperti salah satu keluaran dari KP Peningkatan Cakupan Imunisasi, yaitu persentase desa yg mencapai UCI sebesar 100% pada 467 kab/kota, dan KP Peningkatan Pembiayaan Jaminan Kesehatan dengan keluaran perhitungan NHA (National Health Account). Namun, banyak yang sudah 6 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

sesuai karena keluarannya berada pada level output, misalnya pada KP Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Rawa dengan keluaran terpeliharanya jaringan rawa seluas 1.200.000 ha. Oleh karena itu, konsep analisis MTT RKP 2010, difokuskan berada pada analisis Prioritas Pembangunan Nasional saja. Dengan demikian peran KP dan FP akan dianalisis secara terbatas terhadap pencapaian Prioritas. Begitu pula dengan peran Program dan K/L terkait, akan juga dianalisis dalam batasan pencapaian Prioritas. Laporan ini menyajikan analisis lengkap atas 5 Prioritas Pembangunan Nasional yang tercantum dalam RKP 2010. Secara umum, Buku Laporan Lengkap ini terbagi atas 8 Bab. Bab pertama menguraikan latar belakang, kaitan RKP 2010 dengan RPJMN 2010 2014, dan konsep analisis MTT RKP 2010. Dalam Bab kedua diuraikan cara analisis pada berbagai tingkatan dalam hirarki RKP 2010. Bab ketiga hingga ketujuh menguraikan struktur Prioritas dan hasil analisis untuk setiap tingkat dalam masing masing hirarki Prioritas RKP 2010. Bab kedelapan merupakan kesimpulan umum dan rekomendasi. Data, penilaian, dan analisis baku disajikan pada Buku Matriks Analisis Kinerja MTT RKP 2010 yang terbagi atas 5 bab sesuai jumlah Prioritas Pembangunan Nasional. Masing masing bab terdiri dari 3 matriks, yaitu Matriks Kinerja Prioritas, Matriks Analisis Kinerja Program, dan Matriks Analisis Kinerja K/L. Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 7

8 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

BAB II METODE ANALISIS 2.1 Pengantar Laporan Monitoring Tengah Tahun (MTT) RKP 2010 merupakan hasil analisis atas kinerja Kegiatan Prioritas dan Fokus Prioritas dalam mencapai Prioritas Pembangunan Nasional sesuai dokumen RKP 2010, khususnya yang tertera dalam Matriks. Analisis juga dilakukan atas Program dan Kementerian/Lembaga (K/L) pelaksana kegiatan prioritas dalam mencapai Prioritas Nasional dalam RKP 2010. Dengan demikian unit analisis adalah seluruh Kegiatan Prioritas (KP), Fokus Prioritas (FP), dan Prioritas (P) yang bersifat nasional serta Program dan K/L yang kesemuanya terekam di dalam Matriks Buku I RKP 2010. 2.2 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam MTT RKP 2010 diperoleh dari Kementerian/Lembaga (K/L) melalui mitra kerja Direktorat sektoral di Bappenas dengan referensi bulan Juni 2010 dan terbatas pada data yang diterima Kedeputian EKP sebelum tanggal 26 Oktober 2010 jam 15.00 WIB. Dua variabel terpentingnya adalah: (1) Capaian kegiatan, dan (2) Realisasi anggaran, masing masing K/L sampai dengan bulan Juni 2010. Data keluaran KP yang sulit dikuantifisir atau sulit diperoleh, diatasi melalui kesepakatan antara Direktorat sektor di Bappenas dengan mitra K/L masing masing. Dalam hal ini sumber data bisa berdasarkan pencatatan K/L ataupun hasil survey BPS dan/atau penelitian lain yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk realisasi anggaran, bila sulit diperoleh, berdasarkan kesepakatan bersama, dipergunakan data K/L yang dilaporkan sebagai pemenuhan amanat PP 39 Tahun 2006 atau data dari Laporan Pemerintah tentang Pelaksanaan APBN Semester Pertama TA 2010 dalam website Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan (http://www.anggaran.depkeu.go.id/webcontent list.asp?contentid=800). Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 9

Sesuai dengan yang disampaikan pada Bab I Subbab Konsep Analisis atas Hasil MTT RKP 2010, data isian dari sektor dan penilaian kinerjanya disajikan terpisah dari laporan ini, yaitu pada Buku Matriks Analisis Kinerja MTT RKP 2010, yang menyajikan 3 matriks, yaitu Matriks Kinerja Prioritas, Matriks Analisis Kinerja Program, dan Matriks Analisis Kinerja K/L untuk setiap Prioritas Pembangunan Nasional. 2.3 Metode Analisis Analisis dilakukan secara berjenjang dari level kebijakan terendah hingga tertinggi, mengikuti hirarki yang ada dalam Buku I RKP 2010, yakni berturut turut dari analisis atas KP, FP, dan Prioritas dengan asumsi, KP dan FP yg ada di Matriks Buku I RKP 2010 sudah dipastikan (Ketika Matriks Buku I RKP 2010 disusun) mendukung pencapaian sasaran Prioritas. Demikian pula Program dan K/L yang dinyatakan dalam Matriks tersebut, mendukung pencapaian sasaran Prioritas terkait. Laporan MTT RKP 2010 ini mencoba memotret pelaksanaan RKP 2010 secara apa adanya, seobjektif mungkin, dengan memaparkan hasil analisis atas data yang berhasil diperoleh. Artinya, dengan basis capaian Prioritas, dikenali KP atau FP mana saja yang mendukung pencapaian suatu Prioritas. Demikian pula, untuk mencapai Prioritas tertentu, dikenali Program mana saja dan K/L mana saja yang berperan/mendukungnya. Dengan demikian, hasil analisis dalam laporan ini bukan ditujukan untuk memberi label kinerja Program atau K/L masuk dalam kategori baik atau buruk, ataupun suatu K/L mempunyai kinerja lebih baik dari K/L yang lain. Singkatnya, hasil analisis lebih ditujukan untuk menunjukkan peran sejajar Program atau peran sejajar K/L dalam mencapai Prioritas. Kinerja itu dikategorikan ke dalam dua kelompok berbeda: (1) Program atau K/L mungkin mencapai target KP pada akhir TA 2010, atau (2) Program atau K/L perlu kerja keras untuk mencapai target KP pada akhir TA 2010. 2.3.1 Analisis Kegiatan Prioritas (KP) Matriks KP (Matriks Buku I RKP 2010) yang telah dilengkapi dengan data capaian dan realisasi anggaran oleh Direktorat terkait direkam dalam Lembar Kerja/worksheet. 10 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Analisis Kegiatan Prioritas dilakukan dalam 5 (lima) langkah sebagai berikut: 1. Menghitung persentase capaian kegiatan s.d. Juni 2010 dengan rumus: Persentase Capaian Kegiatan =[ (Capaian Kegiatan/Target Kegiatan) x 100%] 2. Menentukan skor capaian kegiatan berdasarkan persentase capaian kegiatan yang diperoleh pada langkah pertama dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 2.1.: Kriteria Penentuan Skor Capaian KP Persentase Capaian KP Skor Capaian KP 30% 1 < 30% 0 3. Menghitung persentase penyerapan anggaran s.d. Juni 2010 dengan rumus: Persentase Penyerapan Anggaran = [(Realisasi Anggaran/Pagu Definitif) x 100%] 4. Menentukan skor penyerapan anggaran berdasarkan persentase penyerapan anggaran yang diperoleh pada langkah ketiga dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 2.2.: Kriteria Penentuan Skor Penyerapan Anggaran KP Persentase Penyerapan Anggaran KP Skor Penyerapan Anggaran KP 30% 1 < 30% 0 5. Menentukan Kondisi Kinerja KP dan uraian analisis kegiatan prioritas berdasarkan kombinasi skor capaian dan skor realisasi anggaran, dengan acuan sebagai berikut Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 11

Tabel 2.3.: Kriteria Penentuan Kondisi Kinerja KP No Persentase Capaian KP sd. Juni 2010 Persentase Penyerapan Anggaran KP sd. Juni 2010 Skor Capaian KP Skor Penyerapan Anggaran KP Keterangan Capaian KP Keterangan Penyerapan Anggaran KP Kondisi Kinerja KP Analisis KP (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 <30% <30% 0 0 Cenderung rendah Cenderung rendah 1 Kegiatan prioritas memiliki capaian rendah dengan penyerapan anggaran yang juga rendah maka kegiatan prioritas cenderung bermasalah. 2 <30% 30% 0 1 Cenderung rendah 3 30% <30% 1 0 Cenderung tinggi 4 30% 30% 1 1 Cenderung tinggi Cenderung tinggi Cenderung rendah Cenderung tinggi 2 Kegiatan prioritas memiliki capaian rendah tetapi dengan penyerapan anggaran yang besar maka kegiatan prioritas cenderung menyerap anggaran besar pada periode awal. 3 Kegiatan prioritas memiliki capaian tinggi tetapi dengan penyerapan anggaran yang rendah, maka kegiatan prioritas cenderung efisien. 4 Kegiatan prioritas memiliki capaian yang tinggi dengan penyerapan anggaran yang juga tinggi. Kegiatan prioritas cenderung memiliki kinerja yang baik. 2.3.2 Analisis Fokus Prioritas (FP) Idealnya, suatu FP bisa dianalisis jika data capaian dan realisasi anggaran seluruh KP di dalam FP tersebut telah lengkap terisi. Berikut ini adalah 3 (tiga) langkah analisis FP: 1. Menghitung persentase capaian KP dalam FP yang memiliki skor 1, dengan rumus: Persentase Capaian KP dalam FP dengan Skor 1 = [(Jumlah KP dengan Skor Capaian 1/Jumlah Total KP)] x 100%. 12 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

2. Menghitung persentase penyerapan anggaran KP dalam FP dengan skor 1, dengan rumus: Persentase Penyerapan Anggaran KP dalam FP dengan Skor 1 = [(Jumlah KP dengan Skor Penyerapan Anggaran 1/Jumlah Total KP) x 100%]. 3. Menentukan rumusan kalimat analisis FP berdasarkan presentase capaian dan penyerapan anggaran KP dalam FP, dengan acuan sebagai berikut: Tabel 2.4.: Kriteria Penentuan Skor Analisis FP Persentase Capaian/ Penyerapan Anggaran KP dalam FP dengan Skor 1 50% Keterangan Capaian/Penyerapan Anggaran FP cenderung tinggi < 50% Capaian/Penyerapan Anggaran FP cenderung rendah Analisis FP Capaian FP cenderung tinggi, sehingga diperkirakan Fokus mungkin tercapai Capaian FP cenderung rendah, sehingga diperkirakan perlu upaya keras untuk mencapai target KP 2.3.3 Analisis Prioritas Analisis terhadap Prioritas dilakukan dalam 6 (enam) langkah sebagai berikut: 1. Menghitung persentase capaian FP dalam prioritas yang memiliki skor 1, dengan rumus: Persentase Capaian FP = [(Jumlah FP dengan Skor Capaian 1/Jumlah Total FP) x 100%.] 2. Mengelompokkan FP dalam prioritas ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok skor 1 (cenderung tinggi) dan kelompok skor 0 (cenderung rendah), berdasarkan persentase capaian FP, dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 2.5.: Kriteria Pengelompokan FP Berdasarkan Persentase Capaian FP Persentase Capaian FP Kelompok 50% Skor 1 (cenderung tinggi) < 50% Skor 0 (cenderung rendah) Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 13

3. Membuat persentase penyerapan anggaran FP dalam prioritas dengan skor 1, dengan rumus Persentase Penyerapan Anggaran FP = [(Jumlah FP yang Skor Penyerapan Anggarannya 1/Jumlah Total FP) x 100%] 4. Mengelompokkan FP dalam prioritas ke dalam dua kelompok yaitu kelompok skor 1 (cenderung tinggi) dan kelompok skor 0 (cenderung rendah), berdasarkan persentase penyerapan anggaran FP, dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 2.6.: Kriteria Pengelompokan FP Berdasarkan Persentase Penyerapan Anggaran FP Persentase Penyerapan Anggaran FP 50% Kelompok Skor 1 (cenderung tinggi) < 50% Skor 0 (cenderung rendah) 5. Membuat rumusan kalimat analisis Prioritas, sebagaimana contoh berikut: Dalam pencapaian Prioritas X, terdapat 2 FP (yakni FP 2 & FP 5) yang memiliki 50% atau lebih kegiatan yang pencapaiannya di atas 30% (kelompok skor 1), dan terdapat 1 FP (yakni FP 1) yang memiliki kurang dari 50% kegiatan yang pencapaiannya diatas 30% (kelompok skor 0) Dari sisi penyerapan anggaran, terdapat 2 FP (yakni FP 2 & 5) yang 50% atau lebih kegiatannya menyerap anggaran di atas 30% (kelompok skor 1), dan 1 FP (yakni FP 1) yang kurang dari 50% kegiatannya menyerap anggaran di atas 30% (kelompok skor 0). 6. Menambahkan perkiraan mengenai kemungkinan ketercapaian Prioritas pada akhir periode RKP 2010 (bulan Desember 2010), sebagai contoh, misalnya dengan rumusan: Berdasarkan analisis fokus terhadap pencapaian prioritas, maka Prioritas X kemungkinan tercapai pada akhir periode RKP 2010 (Desember 2010). 2.3.4 Analisis Kinerja Program Dalam melakukan analisis terhadap Kinerja Program dilakukan 7 (tujuh) langkah sebagai berikut: 14 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

1. Mengurutkan matriks yang telah lengkap terisi data capaian dan realisasi anggaran berdasarkan nama Program. 2. Menghitung persentase capaian program berdasarkan jumlah KP dalam Program dengan Skor capaian 1, menggunakan rumus: Persentase Capaian Program = [(Jumlah KP dalam Program dengan Skor Capaian 1/Total Jumlah KP dalam Program) x 100%] 3. Menghitung persentase penyerapan anggaran program berdasarkan jumlah KP dalam program dengan skor penyerapan anggaran 1, dengan rumus: Persentase Penyerapan Anggaran Program = [(Jumlah KP dalam Program dengan Skor Penyerapan Anggaran 1/Total Jumlah KP dalam Program ) x 100%] 4. Mengelompokkan program ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok skor 1 (cenderung tinggi) dan kelompok skor 0 (cenderung rendah), berdasarkan persentase capaian program, dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 2.7.: Kriteria Pengelompokan Program Berdasarkan Persentase Capaian Program Persentase Capaian Program Kelompok 50% Skor 1 (cenderung tinggi) < 50% Skor 0 (cenderung rendah) 5. Mengelompokkan program ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok skor 1 (cenderung tinggi) dan kelompok skor 0 (cenderung rendah), berdasarkan persentase penyerapan anggaran program, dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 2.8.: Kriteria Pengelompokan Program Berdasarkan Persentase Penyerapan Anggaran Program Persentase Penyerapan Anggaran Program Kelompok 50% Skor 1 (cenderung tinggi) < 50% Skor 0 (cenderung rendah) 6. Menentukan urutan Program berdasarkan capaian dan penyerapan anggaran Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 15

7. Membuat rumusan analisis kinerja Program terhadap pencapaian Prioritas 2.3.5 Analisis Kinerja Kementerian/Lembaga Analisis terhadap Kinerja Program dilakukan melalui 7 (tujuh) langkah sebagai berikut: 1. Mengurutkan matriks yang telah lengkap terisi data capaian dan realisasi anggaran berdasarkan nama Instansi Pelaksana. 2. Menghitung persentase capaian K/L berdasarkan jumlah KP dalam K/L dengan Skor capaian 1, menggunakan rumus: Persentase Capaian K/L = [(Jumlah KP dalam K/L dengan Skor Capaian 1/Total Jumlah KP dalam K/L) x 100%] 3. Menghitung persentase penyerapan anggaran K/L berdasarkan jumlah KP dalam K/L dengan skor penyerapan anggaran 1, dengan rumus: Persentase Penyerapan Anggaran K/L = [(Jumlah KP dalam K/L dengan Skor Penyerapan Anggaran 1/Total Jumlah KP dalam K/L ) x 100%] 4. Mengelompokkan K/L ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok skor 1 (cenderung tinggi) dan kelompok skor 0 (cenderung rendah), berdasarkan persentase capaian K/L, dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 2.9.: Kriteria Pengelompokan Program Berdasarkan Persentase Capaian K/L Persentase Capaian K/L Kelompok 50% Skor 1 (cenderung tinggi) < 50% Skor 0 (cenderung rendah) 5. Mengelompokkan K/L ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok skor 1 (cenderung tinggi) dan kelompok skor 0 (cenderung rendah), berdasarkan persentase penyerapan anggaran K/L, dengan ketentuan sebagai berikut: 16 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Tabel 2.10.: Kriteria Pengelompokan Program Berdasarkan Persentase Penyerapan Anggaran K/L Persentase Penyerapan Anggaran K/L Kelompok 50% Skor 1 (cenderung tinggi) < 50% Skor 0 (cenderung rendah) 6. Menentukan urutan K/L berdasarkan capaian dan penyerapan anggaran 7. Membuat rumusan analisis kinerja K/L terhadap pencapaian Prioritas 2.4 Interpretasi Hasil Analisis Interpretasi dan penyajian hasil analisis MTT RKP 2010 untuk setiap Prioritas Pembangunan Nasional terbagi menjadi 5 bagian sesuai dengan cara analisis yang dilaksanakan, yaitu analisis KP, analisis FP, analisis Prioritas, analisis kinerja Program dan analisis kinerja K/L. Penjelasan untuk masing masing interpretasi hasil analisis adalah sebagai berikut: 1. Analisis Kegiatan Prioritas (KP) Hasil analisis KP disajikan dengan memberikan urutan posisi KP dalam pencapaian kegiatan dan penyerapan anggaran. Urutan posisi KP disajikan untuk 20 posisi teratas KP berdasarkan persentase pencapaian kegiatan dan persentase penyerapan anggaran. Selain itu penilaian kinerja KP juga dilakukan berdasarkan kombinasi skor capaian kegiatan dan skor penyerapan anggaran, sehingga akan dihasilkan suatu kondisi kinerja KP. Penyajian analisisnya dilakukan dengan memberikan grafik histogram dan pie chart untuk menggambarkan jumlah dan persentase KP dalam suatu Prioritas berdasarkan penilaian Kondisi Kinerja KPnya, apakah termasuk dalam Kondisi 1 (capaian rendah, penyerapan anggaran rendah), Kondisi 2 (capaian rendah, penyerapan anggaran tinggi), Kondisi 3 (capaian tinggi, penyerapan tinggi) atau kondisi 4 (capaian tinggi, penyerapan tinggi). Peta penyebaran setiap KP ke dalam 4 kuadran berdasarkan kondisi kinerja KPnya juga disajikan dalam bentuk scatter plot, sehingga dapat dilihat kecenderungan pengumpulan KP berada pada kuadran Kondisi yang mana. Apabila ingin melihat nama KP yang Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 17

termasuk dalam setiap Kondisi, disajikan pula secara khusus daftar KP berdasarkan penilaian Kondisi. 2. Analisis Fokus Prioritas (FP) Hasil analisis KP disajikan dalam bentuk grafik histogram dan pie chart untuk menggambarkan jumlah dan persentase FP dalam suatu Prioritas berdasarkan penilaian skor capaian FP. Seluruh FP akan dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu FP yang mungkin tercapai pada akhir TA 2010 (skor 1) dan FP yang perlu upaya keras untuk dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010 (Skor 0). Daftar urutan FP pada suatu Prioritas disajikan pada tabel khusus yang mengurutkan posisi FP berdasarkan persentase capaian KP dalam FP yang memiliki skor 1. 3. Analisis Prioritas Hasil analisis Prioritas didasarkan atas pencapaian FP termasuk pencapaian KP di dalamnya. Dari penilaian atas kinerja KP dan FP tersebut maka akan dapat dikatakan kemungkinan ketercapaian Prioritas pada akhir TA 2010, baik dari sisi pencapaian maupun penyerapan anggaran. 4. Analisis Kinerja Program Hasil analisis kinerja Program disajikan dalam bentuk grafik histogram dan pie chart untuk menggambarkan jumlah dan persentase Program dalam suatu Prioritas berdasarkan penilaian skor capaian Program. Seluruh Program akan dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu Program yang mungkin tercapai pada akhir TA 2010 (skor 1) dan Program yang perlu upaya keras untuk dapat mencapai target pada akhir TA 2010. Daftar urutan Program pada suatu Prioritas disajikan pada tabel khusus yang mengurutkan posisi Program berdasarkan persentase capaian KP dalam Program yang memiliki skor 1. 5. Analisis K/L Hasil analisis kinerja K/L disajikan dalam bentuk grafik histogram dan pie chart untuk menggambarkan jumlah dan persentase K/L dalam suatu Prioritas berdasarkan penilaian skor capaian K/L. Seluruh K/L akan dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu K/L yang mungkin tercapai pada akhir TA 2010 (skor 1) dan K/L yang perlu upaya keras untuk dapat mencapai target pada akhir TA 2010. Daftar urutan K/L 18 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

pada suatu Prioritas disajikan pada tabel khusus yang mengurutkan posisi K/L berdasarkan persentase capaian KP dalam K/L yang memiliki skor 1. 2.5 Permasalahan Dalam Analisis Monitoring Tengah Tahun RKP 2010 merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilakukan. Implikasinya, Bappenas belum memiliki model yang ideal untuk setiap tahap yang harus dijalankan, mulai dari proses pengumpulan data, menentukan variabel apa saja yang diperlukan, bagaimana cara menganalisis, hingga akan seperti apa dokumen laporannya. Dalam kerangka itu, ditemukan berbagai hambatan dan keterbatasan. Kendala paling utama adalah sempitnya waktu yang tersedia untuk melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan. Di samping itu, dalam proses pengumpulan data oleh Direktorat sektoral di Bappenas yang sumber utamanya berasal dari Kementerian/Lembaga terkait, dijumpai berbagai permasalahan antara lain sebagai berikut: 1. KP yang dilaporkan belum lengkap atau belum sesuai dengan RKP 2010. Misalnya, FP 1 terdiri dari 9 KP tetapi yang dilaporkan hanya 5 KP. 2. KP lengkap dilaporkan, namun informasi capaian masih kosong. Hal serupa juga terjadi pada informasi penyerapan anggaran. 3. Data capaian telah terisi, namun: (i) terkadang informasinya sulit diukur, (ii) berupa uraian yang bersifat sangat kualitatif sehingga tidak bisa dikuantifikasi, (iii) berisi hal lain yang berbeda dengan target keluaran yang telah dirumuskan sebelumnya dlm RKP. Selanjutnya, dalam proses analisis data, permasalahan dan keterbatasan umum yang dijumpai antara lain adalah: 1. Tidak selalu mudah untuk membuat kuantifikasi atau persentase terhadap capaian keluaran. Untuk mengatasi masalah ini, kuantifikasi dan persentase dibuat berdasarkan common sense yang konsekuensinya bisa sangat subjektif. 2. Asumsi ideal untuk capaian keluaran dan realiasi anggaran dalam jangka tengah tahun (hingga bulan Juni) adalah 50%, namun pada praktiknya tidak ada satupun kegiatan yg bisa mencapai angka Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 19

tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, dibuat angka cut off masingmasing 30% untuk capaian dan realisasi anggaran. Angka ini diperoleh dengan melihat rata rata capaian dan realisasi anggaran sebagaimana tergambar dalam Laporan Triwulan II Tahun 2010, PP 39/2006. 3. Banyak keluaran yang pemenuhan datanya hanya dapat diperoleh dari hasil survei tahunan/periodik sehingga sulit menggambarkan capaian yang bersifat tengah tahun. 4. Banyak KP yang bahkan hingga waktu yang disepakati bersama masih tetap belum dapat diperoleh datanya. Hal ini nampaknya, antara lain karena K/L juga belum siap dengan sistem pencatatan (Recording and Reporting) yang baik. Karenanya, kegiatan kegiatan tersebut terpaksa tidak diikutsertakan dalam proses analisis yang diuraikan di atas. 20 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

BAB III PRIORITAS 1: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT, SERTA PENATAAN KELEMBAGAAN DAN PELAKSANAAN SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL 3.1 Pengantar Prioritas 1 Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat serta Penataan Kelembagaan dan Pelaksanaan Sistem Perlindungan sosial diselenggarakan melalui 5 (lima) FP, dan 55 (Lima puluh lima) KP yang kesemuanya tercakup dalam 26 (dua puluh enam) Program yang secara terpisah maupun bersama sama (Lintas K/L) dilaksanakan oleh 16 (enam belas) K/L. 3.1.1 Hirarki Prioritas Prioritas 1 mencakup dua kelompok besar Pengurangan Kemiskinan dan Sistem Perlindungan Sosial, sebagai berikut: Pengurangan Kemiskinan Fokus 1. Perluasan akses pelayanan dasar masyarakat miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) (18 KP); Fokus 2. Peningkatan keberdayaan dan kemandirian masyarakat (15 KP); Fokus 3. Peningkatan efektivitas pelaksanaan dan koordinasi penanggulangan kemiskinan (7 KP); Fokus 4. Peningkatan kapasitas usaha skala mikro dan kecil melalui penguatan kelembagaan (12 KP); Sistem Perlindungan Sosial Fokus 5. Penataan kelembagaan pelaksanaan sistem jaminan sosial (3 KP). Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 21

3.1.2 Sasaran Prioritas Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam prioritas Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat, serta Penataan Kelembagaan dan Pelaksanaan Sistem Perlindungan Sosial pada tahun 2010 adalah Tingkat kemiskinan dapat diturunkan menjadi 12 13,5 persen. 3.2 Hasil Analisis Hasil analisis MTT RKP Prioritas 1 meliputi Analisis Capaian Kegiatan Prioritas (KP), Analisis Capaian Fokus Prioritas (FP), Analisis Capaian Prioritas, Analisis Kinerja Program dan Analisis Kinerja K/L. 3.2.1 Analisis Capaian Kegiatan Prioritas (KP) Analisis terhadap KP dilakukan antara lain dengan cara berikut: Membuat urutan KP berdasarkan persentase pencapaian kegiatan dan persentase penyerapan anggaran; dan Menentukan Kondisi Kinerja KP (Kondisi 1, Kondisi 2, Kondisi 3 dan Kondisi 4) berdasarkan kombinasi antara skor capaian kegiatan dan skor penyerapan anggaran kegiatan. Berdasarkan cara analisis yang telah diuraikan pada Bab II, maka pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 disajikan 20 urutan posisi KP dalam pencapaian target keluaran KP dan 20 urutan posisi KP dalam penyerapan anggaran. (Tampilan target keluaran KP dapat dilihat di Matriks MTT RKP 2010) Setelah seluruh KP dianalisis berdasarkan persentase pencapaian kegiatan dan persentase penyerapan anggaran, maka analisis dilanjutkan dengan mengkombinasikan kedua hal tersebut. KP dikelompokkan ke dalam empat Kondisi Kinerja, yaitu: Kondisi 1: capaian kegiatan cenderung rendah (<30%) dan penyerapan anggaran cenderung rendah (<30%), Kondisi 2: capaian kegiatan cenderung rendah (<30%) dan penyerapan anggaran cenderung tinggi ( 30%), Kondisi 3: capaian kegiatan cenderung tinggi ( 30%) dan penyerapan anggaran cenderung rendah (<30%), dan Kondisi 4: capaian kegiatan cenderung tinggi ( 30%) dan penyerapan anggaran cenderung tinggi (<30%). 22 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Berdasarkan penentuan Kondisi Kinerja, didapatkan sebanyak 23 KP (41,82%) dengan Kondisi 1, sebanyak 3 KP dengan Kondisi 2 (5,45%), sebanyak 15 KP (27,27%) dengan Kondisi 3, dan sebanyak 14 KP (25,45%) dengan Kondisi 4. Daftar KP berdasarkan Kondisi Kinerja dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3.1.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 1 dalam Pencapaian Kegiatan No. Fokus Kegiatan Prioritas Persentase Capaian Kegiatan (1) (2) (3) (4) 1 1 a) Penyelenggaraan program keluarga harapan (PKH) melalui 100.00 pemberian bantuan tunai bagi rumah tangga sangat miskin yang memenuhi persyaratan 2 1 b) Pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung 100.00 Program Keluarga Harapan (PKH) 3 1 r) Penyediaan Subsidi Beras untuk Masyarakat Miskin (RASKIN) 100.00 4 2 a) Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PNPM 100.00 PISEW) 5 2 b) Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (PNPM Perkotaan) 100.00 6 2 c) Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dan PNPM Perdesaan 96.67 dengan Kecamatan (PNPM Perdesaan) 7 2 g) Peningkatan Infrastruktur Perdesaan Skala Komunitas 94.29 (PPIP/RIS PNPM) 8 1 g) Penyediaan Beasiswa bagi siswa miskin jenjang SD 91.00 9 1 q) Jaminan Pelayanan KB Berkualitas Bagi Rakyat Miskin 85.24 10 3 e) Fasilitasi Penguatan Kelembagaan dan Pemantauan Unit 77.00 Pengaduan Masyarakat 11 1 p) Pelayanan kesehatan dasar bagi seluruh penduduk di 75.00 Puskesmas dan jaringannya 12 1 o) Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III 72.00 Rumah Sakit 13 1 l) Beasiswa untuk Siswa Miskin MA (termasuk beasiswa khusus 69.00 untuk siswa daerah terpencil/tertinggal) 14 4 c) Pembinaan, Pengawasan, dan Penilaian Perkoperasian 60.00 15 1 h) Beasiswa untuk Siswa Miskin MI 45.00 16 2 e) Peningkatan Kapasitas SDM Pemda dan Masyarakat 44.22 Transmigrasi 17 2 f) Peningkatan kapasitas SDM Pemda dan Masyarakat 43.73 Transmigrasi 18 4 i) Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Transmigrasi 42.16 19 1 i) Beasiswa untuk Siswa Miskin MTs 40.00 20 3 d) Peningkatan Kapasitas Fasilitator Pembangunan Perdesaan 40.00 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 23

Tabel 3.2.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 1 dalam Penyerapan Anggaran No. Fokus Kegiatan Prioritas Persentase Penyerapan Anggaran (1) (2) (3) (4) 1 1 g) Penyediaan Beasiswa bagi siswa miskin jenjang SD 99.00 2 1 b) Pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung 83.98 Program Keluarga Harapan (PKH) 3 2 b) Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (PNPM Perkotaan) 74.10 4 1 q) Jaminan Pelayanan KB Berkualitas Bagi Rakyat Miskin 62.69 5 2 d) Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemda dan Masyarakat 47.00 dalam Pembangunan Kawasan Perdesaan 6 2 k) Pengembangan Usaha Agribisnis Pertanian (PUAP) 46.00 7 2 e) Peningkatan Kapasitas SDM Pemda dan Masyarakat 44.00 Transmigrasi 8 2 f) Peningkatan kapasitas SDM Pemda dan Masyarakat 43.70 Transmigrasi 9 4 i) Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Transmigrasi 42.20 10 4 f) Koordinasi Pengembangan Usaha Ekonomi Lokal dan 38.17 Fasilitasi Pengembangan Pasar Lokal 11 1 l) Beasiswa untuk Siswa Miskin MA (termasuk beasiswa 37.67 khusus untuk siswa daerah terpencil/tertinggal) 12 5 b) Pembentukan BPJS untuk menyelenggarakan: (1) Jaminan 36.00 kesehatan, (2) Jaminan kecelakaan kerja, (3) Jaminan hari tua, (4) Jaminan pensiun, (5) Jaminan Kematian, bagi berbagai kelompok masyarakat 13 1 p) Pelayanan kesehatan dasar bagi seluruh penduduk di 33.88 Puskesmas dan jaringannya 14 2 c) Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dan PNPM 33.51 Perdesaan dengan Kecamatan (PNPM Perdesaan) 15 4 j) Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Transmigrasi 32.56 16 1 r) Penyediaan Subsidi Beras untuk Masyarakat Miskin 31.14 (RASKIN) 17 1 j) Beasiswa untuk siswa miskin SMA 30.46 18 1 k) Beasiswa untuk siswa miskin SMK 30.46 19 1 o) Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III 29.50 Rumah Sakit 20 1 i) Beasiswa untuk Siswa Miskin MTs 23.40 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Perbandingan persentase KP antara yang capaiannya cenderung rendah dengan yang cenderung tinggi tidak berbeda jauh, namun dari sisi penyerapan anggaran sebagian besar masih cenderung rendah. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan pelaksanaan pembangunan Prioritas 1 dengan juga meningkatkan penyerapan anggaran sehingga pada akhir TA 2010 seluruh target KP dapat terpenuhi. Grafik jumlah dan persentase KP Prioritas 1 berdasarkan skor analisis dapat dilihat pada Gambar 3.1. 24 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Gambar 3.1.: Jumlah dan Persentase KP Prioritas 1 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP 23 25.45% 41.82% 27.27% 15 5.45% 14 3 1 Capaian Rendah, Penyerapan Rendah 2 Capaian Rendah, Penyerapan Tinggi 3 Capaian Tinggi, Penyerapan Rendah Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 4 Capaian Tinggi, Penyerapan Tinggi Berdasarkan grafik penyebaran (scatter plot), KP pada Prioritas 1 terlihat cukup menyebar pada empat kuadran, walaupun secara relatif KP cukup banyak yang terkumpul pada area kuadran Kondisi 1, yaitu pada bagian kiri bawah (lihat Gambar 3.2). Gambar 3.2.: Grafik Sebaran KP Prioritas 1 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP KONDISI 2 5,45% 25,45 KONDISI 4 90 75 Persentase Penyerapan Anggaran Kegiatan 60 45 30 15 0 15 30 45 60 75 90 105 120 15 0 15 KONDISI 1 41,82 Persentase Capaian Kegiatan 27,27 KONDISI 3 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 25

Sebaran KP pada Gambar 3.2 memperjelas gambaran bahwa KP yang mendukung Prioritas 1 hampir separuhnya masuk dalam kategori capaian rendah dengan penyerapan anggaran yang rendah pula. Seperempat KP yang mendukung Prioritas 1 berada dalam kategori yang diharapkan yaitu capaian kegiatan cenderung tinggi sejalan dengan penyerapan anggaran yang juga tinggi. Pembelajaran yang dapat dipetik dari keadaan di atas adalah kinerja yang kurang pas dijumpai dan ditunjukkan oleh kenyataan bahwa lebih separuh KP yang mendukung Prioritas 1 capaiannya rendah dengan penyerapan yang rendah pula. Hal ini menggambarkan bahwa penyerapan rendah pada tengah tahun anggaran ternyata sudah menjadi keadaan umum, sesuai dengan kenyataan penyerapan yang dilaporkan oleh K/L berdasarkan amanat PP 39 Tahun 2006. Padahal, seyogyanya kurva pelaksanaan kegiatan dan penyerapan pada umumnya merupakan bentuk huruf S, namun kenyataan yang ada lebih merupakan gambaran huruf J. 3.2.1 Analisis Capaian Fokus Prioritas Dua FP pada Prioritas 1 kemungkinan akan tercapai pada akhir TA 2010, sedangkan 3 FP perlu upaya keras untuk mencapai target KP pada akhir TA 2010 seperti yang terlihat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3.: Jumlah dan Persentase FP Prioritas 1 Berdasarkan Skor Capaian FP 3 40% 60% 2 0 Fokus Perlu Upaya Keras 1 Fokus Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks Monitoring Tengah Tahun RKP 2010 Pembagian FP ke dalam dua kelompok ini ditentukan berdasarkan skor analisisnya, yaitu Skor 0: apabila FP memiliki <50% KP yang pencapaiannya 26 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

cenderung tinggi ( 30%) dan Skor 1: apabila FP memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Pada Tabel 3.3 disajikan urutan FP berdasarkan persentase capaian KP dalam FP dengan skor 1. Adapun FP yang mungkin tercapai pada akhir TA 2010 (Skor 1) adalah: (1) Fokus 5. Penataan dan Pelaksanaan Kelembagaan dalam Pelaksanaan Jaminan Sosial; dan (2) Fokus 1. Peningkatan Akses Pelayanan Dasar Masyarakat Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Sementara itu FP yang masih membutuhkan upaya keras (Skor 0) adalah: (1) Fokus 2. Peningkatan Keberdayaan dan Kemandirian Masyarakat; (2) Fokus 3. Peningkatan Efektivitas Pelaksanaan dan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan; dan (3) Fokus 4. Peningkatan Kapasitas Usaha Skala Mikro dan Kecil melalui Penguatan Kelembagaan. No Tabel 3.3.: Daftar Urutan FP pada Prioritas 1 Fokus Persentase Capaian Kegiatan dalam Fokus dengan Skor 1 Skor Capaian Fokus Jumlah Fokus (1) (2) (3) (4) (5) 1 Fokus 5 : Penataan dan Pelaksanaan Kelembagaan dalam Pelaksanaan Jaminan Sosial 100 1 2 Fokus 1 : Peningkatan Akses Pelayanan Dasar Masyarakat Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) 3 Fokus 2 : Peningkatan Keberdayaan dan Kemandirian Masyarakat 4 Fokus 3 :Peningkatan Efektivitas Pelaksanaan dan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan 5 Fokus 4 : Peningkatan Kapasitas Usaha Skala Mikro dan Kecil melalui Penguatan Kelembagaan Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 3.2.2 Analisis Capaian Prioritas 72.22 1 46.67 0 42.86 0 35.71 0 Pencapaian Prioritas 1 didasarkan atas pencapaian FP berikut pencapaian KP di dalamnya. Persentase capaian FP dalam Prioritas 1 yang memiliki skor 1 adalah sebesar 40%. Berdasarkan nilai persentase tersebut maka skor capaian Prioritas 1 termasuk skor 0, artinya sebagian besar FP dalam Prioritas 1 memiliki pencapaian yang cenderung rendah (FP memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%)) dapat dikatakan Prioritas 1 perlu upaya keras untuk pencapaian pada akhir TA 2010. Berdasarkan penyerapan anggaran, tidak ada FP yang memiliki skor 1 sehingga 2 3 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 27

penyerapan anggarannya cenderung rendah. Oleh karena itu diperlukan upaya keras untuk meningkatkan penyerapan anggaran pada akhir TA 2010. 3.2.3 Analisis Kinerja Program Sejumlah Program merupakan wadah beberapa KP dan FP yang mendukung terpenuhinya sasaran prioritas yang telah ditetapkan dalam pencapaian Prioritas 1. Penentuan skor analisis untuk program juga ditetapkan pada dua macam skor, yaitu Skor 0: apabila Program memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%) dan Skor 1: apabila Program memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Pada Prioritas 1, sebanyak 16 Program memiliki skor 1, sedangkan sebanyak 10 Program memiliki skor 0. Gambar 3.4.: Jumlah dan Persentase Program Prioritas 1 Berdasarkan Skor Capaian Program 16 61.54 % 38.46 % 10 0 1 Program Perlu Upaya Keras Program Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Daftar urutan Program pada Prioritas 1 dapat dilihat pada Tabel 3.4. Dari 16 Program pada Prioritas 1 yang mendapatkan skor 1, terdapat 11 Program yang seluruh KP nya (100%) memiliki kecenderungan pencapaian tinggi, yaitu diatas 30%. Program tersebut adalah: (1) Keluarga Berencana; (2) Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial; (3) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan; (4) Program Pendidikan Menengah; (5) Program Pengembangan Wilayah Perbatasan; (6) Program Peningkatan Ketahanan Pangan; (7) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi; (8) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja; (9) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 28 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Sembilan Tahun; (10) Upaya Kesehatan Masyarakat; dan (11) Upaya Kesehatan Perorangan. No Tabel 3.4.: Daftar Urutan Program pada Prioritas 1 Program Persentase Capaian Kegiatan dalam Program dengan Skor 1 Skor Program Jumlah Program (1) (2) (3) (4) (5) 1 Keluarga Berencana 100.00 1 2 Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial 100.00 1 3 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 100.00 1 4 Program Pendidikan Menengah 100.00 1 5 Program Pengembangan Wilayah Perbatasan 100.00 1 6 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 100.00 1 7 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 100.00 1 8 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja 100.00 1 9 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 100.00 1 10 Upaya Kesehatan Masyarakat 100.00 1 11 Upaya Kesehatan Perorangan 100.00 1 12 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 80.00 1 13 Program Pengembangan Wilayah Tertinggal 67.00 1 14 Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Kesejahteraan Rakyat 50.00 1 15 Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro 50.00 1 16 Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan 50.00 1 17 Program Pembangunan Ekonomi Lokal 0.00 0 Program Pembangunan Prasarana dan Sarana 18 ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan 0.00 0 Penyeberangan) 19 Program Pendidikan Tinggi 0.00 0 20 Program Pengembangan Ekonomi Lokal 0.00 0 21 Program Pengembangan Kawasan Tertinggal 0.00 0 22 Program pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 0.00 0 23 Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan 0.00 0 24 Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak 0.00 0 25 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 0.00 0 26 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 0.00 0 16 10 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 29

Sementara itu, 5 Program sisanya memiliki persentase jumlah KP dengan kecenderungan pencapaian tinggi ( 30%) yang lebih rendah yaitu antara 80% 50%. Program tersebut adalah: (1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan; (2) Program Pengembangan Wilayah Tertinggal; (3) Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Kesejahteraan Rakyat; (4) Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro; (5) Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan. Sedangkan untuk program yang mendapatkan skor 0 sebanyak 10 Program, yaitu program yang sebagian besar KPnya (>50% KP) memiliki kecenderungan pencapaian yang rendah (<30%). Program tersebut adalah: (1) Program Pembangunan Ekonomi Lokal; (2) Program Pembangunan Prasarana dan Sarana ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan); (3) Program Pendidikan Tinggi; (4) Program Pengembangan Ekonomi Lokal; (5) Program Pengembangan Kawasan Tertinggal; (6) Program pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah; (7) Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan; (8) Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak; (9) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; (10) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan. 3.2.4 Analisis Kinerja K/L Selain dilihat dari pencapaian program, pencapaian Prioritas 1 juga dapat dilihat dari pencapaian K/L. Sejumlah K/L berperan dalam pencapaian sasaran Prioritas 1. Dalam menilai kinerja K/L penentuan skor analisis untuk K/L juga ditetapkan berdasarkan dua macam skor, yaitu Skor 0: apabila K/L memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%) dan Skor 1: apabila K/L memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Berdasarkan Gambar 3.5, sebanyak 6 K/L memiliki skor 0, sedangkan sebanyak 10 K/L memiliki skor 1. Dengan kata lain, 6 K/L memerlukan upaya keras untuk mencapai target pada akhir TA 2010 yaitu: (1) Kementerian Dalam Negeri; (2) Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal; (3) Kementerian Perhubungan; (4) Kementerian Pertanian; (5) Kementerian Kelautan Perikanan; dan (6) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 30 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Gambar 3.5.: Jumlah dan Persentase K/L Prioritas 1 Berdasarkan Skor Capaian K/L 10 62.50 % 37.50 % 6 0 K/L Perlu Upaya Keras 1 K/L Mungkin Tercapai No Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Tabel 3.5.: Daftar Urutan K/L pada Prioritas 1 Instansi Pelaksana Persentase Capaian Kegiatan dalam K/L dengan Skor 1 Skor K/L Jumlah K/L (1) (2) (3) (4) (5) 1 BKKBN 100.00 1 2 Kementerian Kesehatan 100.00 1 3 Kementerian Sosial 100.00 1 4 Perum Bulog 100.00 1 5 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 85.71 1 6 Kementerian Pendidikan Nasional 80.00 1 10 7 Kementerian Agama 75.00 1 8 Kementerian Koperasi dan UKM 66.67 1 9 Kementerian Pekerjaan Umum 60.00 1 10 Kemenko Kesra 50.00 1 11 Kementerian Dalam Negeri 42.86 0 12 Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal 20.00 0 13 Kementerian Perhubungan 0.00 0 14 Kementerian Pertanian 0.00 0 6 15 Kementerian Kelautan Perikanan 0.00 0 16 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 0.00 0 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Sepuluh K/L lainnya mungkin dapat mencapai target sasaran pada akhir TA 2011 yaitu: (1) BKKBN; (2) Kementerian Kesehatan; (3) Kementerian Sosial; (4) Perum Bulog; (5) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi; (6) Kementerian Pendidikan Nasional; (7) Kementerian Agama; (8) Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 31

Kementerian Koperasi dan UKM; (9) Kementerian Pekerjaan Umum; dan (10) Kemenko Kesra. Urutan pencapaian masing masing K/L dapat dilihat pada Tabel 3.5. 3.3 Permasalahan Pencapaian Prioritas Dengan berbagai kemajuan pencapaian sasaran pembangunan yang telah dilaksanakan dan perkiraan pencapaian pada akhir tahun, masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pada Prioritas Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat serta Penataan Kelembagaan dan Pelaksanaan Sistem Perlindungan sosial adalah sebagai berikut. Pengurangan Kemiskinan. Empat FP mendukung pencapaian Pengurangan Kemiskinan. Dari keempat Fokus Prioritas tersebut, 1 FP (Fokus 1) memiliki skor pencapaian 1 dan 3 FP lainnya (Fokus 2, Fokus 3, dan Fokus 4) memiliki skor pencapaian 0. Rendahnya pencapaian 3 FP ini kemungkinan disebabkan oleh : (1) Setiap KP tidak bisa diperlakukan sama, karena angka 30% KP di satu prioritas bisa bermakna berbeda jika KP tersebut berada di prioritas yang lain; (2) KP yang pelaksanaannya dilakukan bertahap pada periode yang sudah ditentukan; (3) KP masih dalam proses, sehingga belum ada pencairan anggaran; dan (4) Revisi dokumen anggaran (DIPA). Selain itu, masalah lain yang mungkin muncul adalah banyaknya data yang belum dilaporkan. Sistem Perlindungan Sosial. Hanya satu Fokus Prioritas yang mendukung Sistem Perlindungan Sosial. Fokus Prioritas ini memiliki skor pencapaian 1. Hal ini menunjukkan tingkat pencapaian yang cukup tinggi. Sehingga, Fokus Prioritas ini kemungkinan akan tercapai pada akhir TA 2010. 3.4 Kesimpulan Prioritas 1 Prioritas 1 Pemeliharaan Kesejahteraan Rakyat serta Penataan Kelembagaan dan Pelaksanaan Sistem Perlindungan Sosial membutuhkan upaya keras untuk pencapaian pada akhir TA 2010. Hal ini didukung oleh hasil analisis FP yang menunjukkan hanya 2 dari 5 FP yang memiliki skor capaian 1, namun kinerja program dan kinerja K/L menunjukkan hasil yang cukup baik, yaitu terdapat 16 dari 26 Program memiliki skor capaian 1 dan 10 dari 16 K/L pada Prioritas 1 memiliki skor 1, sehingga perlu dipertahankan. Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan adalah 32 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

peningkatan pelaksanaan berbagai KP dari FP yang tingkat pencapaiannya masih rendah, sehingga dapat mencapai target yang diharapkan pada akhir TA 2010. Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 33

34 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

BAB IV PRIORITAS 2: PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA 4.1 Pengantar Prioritas 2 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia diselenggarakan melalui 12 (dua belas) FP, dan 147 (seratus empat puluh tujuh) KP yang kesemuanya tercakup dalam 33 (tiga puluh tiga) Program yang secara terpisah maupun bersama sama (Lintas K/L) dilaksanakan oleh 8 (delapan) K/L. 4.1.1 Hirarki Prioritas Prioritas 2 mencakup 6 kelompok besar Pendidikan, Kesehatan, Keluarga Berencana, Agama, Kebudayaan serta Pemuda dan Olahraga, sebagai berikut: Pendidikan: Fokus 1. Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata (24 KP); Fokus 2. Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah dan tinggi (29 KP); Fokus 3. Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan non formal (11 KP); Fokus 4. Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan pendidik (26 KP); Kesehatan: Fokus 5. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan (7 KP); Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 35

Fokus 6. Percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat dan pengendalian penyakit (9 KP); Fokus 7. Peningkatan ketersediaan dan mutu obat dan tenaga kesehatan (9 KP); Fokus 8. Peningkatan jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan (2 KP); Keluarga Berencana: Fokus 9. Pemantapan revitalisasi program KB (10 KP); Agama: Fokus 10. Peningkatan kerukunan hidup umat beragama (3 KP); Kebudayaan: Fokus 11. Pembangunan jati diri dan karakter bangsa yang berbasiskan pada keragaman budaya (11 KP); Pemuda Dan Olah Raga: Fokus 12. Peningkatan peran pemuda dan prestasi olahraga (6 KP). 4.1.2 Sasaran Prioritas Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam prioritas Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Indonesia pada tahun 2010 adalah: Pendidikan: 1. Meningkatnya akses dan pemerataan pada jenjang pendidikan dasar yang berkualitas bagi semua anak usia 7 15 tahun yang ditandai dengan meningkatnya APK SD/MI/sederajat menjadi 117,15 persen (APM 2010 95,27 persen) dan APK SMP/MTs/sederajat menjadi 99,26 persen; 2. Meningkatnya akses terhadap pendidikan menengah dan tinggi yang ditandai dengan meningkatnya APK SMA/SMK/MA/sederajat menjadi 71,30% dan APK PT menjadi 19,40%; 36 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

3. Meningkatnya akses terhadap pendidikan anak usia dini yang ditandai dengan meningkatnya APK PAUD menjadi 57,8 persen; 4. Menurunnya angka putus sekolah dan angka mengulang kelas untuk semua jenjang pendidikan dan meningkatnya angka melanjutkan; 5. Menurunnya kesenjangan partisipasi pendidikan antarkelompok masyarakat termasuk kesetaraan dan keadilan gender; 6. Membaiknya kemampuan keberaksaraan penduduk yang ditandai dengan meningkatnya angka melek aksara penduduk usia 15 tahun ke atas menjadi 95,40 persen dan angka melek aksara penduduk usia 15 24 tahun menjadi 99,33 persen; 7. Meningkatnya kualitas pendidikan yang ditandai dengan meningkatnya proporsi pendidik yang memenuhi kualifikasi akademik dan standar kompetensi yang disyaratkan, serta meningkatnya kesejahteraan pendidik; Kesehatan: 8. Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan; 9. Seluruh penderita demam berdarah dengue (DBD), malaria dan Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) ditemukan dan diobati; 10. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak; 11. Tersedianya obat generik esensial (buffer stock), obat flu burung, obat bencana, obat haji, obat program, dan vaksin; 12. Meningkatkan pendayagunaan tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan kepulauan; 13. Seluruh penduduk miskin mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan jaringannya serta di kelas III rumah sakit; Perbaikan Gizi: 14. Meningkatnya cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulan keluarga miskin; 15. Meningkatnya cakupan ibu hamil yang mendapatkan zat besi (Fe tablet); Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 37

16. Meningkatnya anak balita 6 59 bulan yang mendapatkan kapsul Vitamin A; 17. Meningkatnya cakupan keluarga yang mengkonsumsi garam beryodium yang cukup; 18. Meningkatnya bayi usia 0 6 bulan yang mendapat ASI; Keluarga Berencana: 19. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan keluarga berencana yang antara lain ditandai dengan terlayaninya peserta KB baru sekitar 7,1 juta peserta yang 3,7 juta diantaranya adalah peserta KB baru miskin; meningkatnya peserta KB aktif menjadi sekitar 26,7 juta peserta yang 11,9 juta diantaranya adalah peserta KB aktif miskin. Kebudayaan: 20. Terwujudnya jati diri dan karakter bangsa yang tangguh dan toleran, yang antara lain ditandai dengan meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap nilai budaya yang positif dan produktif; serta meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap keragaman dan kekayaan budaya. Pemuda dan Olahraga: 21. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan dan meningkatnya budaya serta prestasi olahraga di tingkat nasional dan internasional. Agama: 22. Meningkatnya kerukunan baik intern maupun antar umat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati dalam suasana aman dan damai merupakan prioritas sasaran pembangunan bidang agama. 4.2 Hasil Analisis Hasil analisis MTT RKP Prioritas 2 meliputi Analisis Capaian Kegiatan Prioritas (KP), Analisis Capaian Fokus Prioritas (FP), Analisis Capaian Prioritas, Analisis Kinerja Program dan Analisis Kinerja K/L. 38 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

4.2.1 Analisis Capaian Kegiatan Prioritas (KP) Analisis terhadap KP dilakukan antara lain dengan (1) Membuat urutan KP berdasarkan persentase pencapaian kegiatan dan persentase penyerapan anggaran, dan (2) Membuat Kondisi Kinerja KP (Kondisi 1, Kondisi 2, Kondisi 3 dan Kondisi 4) berdasarkan kombinasi antara skor capaian kegiatan dan skor penyerapan anggaran kegiatan. Pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 disajikan 20 urutan posisi KP dalam pencapaian target keluaran dan 20 urutan posisi KP dalam penyerapan anggaran. Tabel 4.1.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 2 dalam Pencapaian Kegiatan No Fokus Kegiatan Prioritas Persentase Capaian Kegiatan (1) (2) (3) (4) 1 10 c) Bantuan kegiatan pemulihan pasca konflik 182.00 2 1 p) Penyelenggaraan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) 100.00 SD 3 5 e) Penanggulangan Krisis 100.00 4 6 c) Penanggulangan dan Perbaikan Gizi Masyarakat 100.00 5 7 c) Pelayanan publik atau birokrasi (vaksin) 100.00 6 9 j) Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Program KB Nasional 100.00 7 9 h) Peningkatan Jejaring Pelayanan KB Pemerintah dan 97.25 Swasta/Non Pemerintah 8 7 f) Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi Obat, Kosmetika, 93.53 Produk Komplemen, Makanan dan PKRT 9 1 u) Akreditasi Sekolah Jenjang TK/RA/SD/MI 86.00 10 1 v) Akreditasi Sekolah Jenjang SMP 86.00 11 1 w) Akreditasi SLB 86.00 12 2 s) Akreditasi Sekolah jenjang pendidikan Menengah 86.00 13 9 d) Jaminan Pelayanan KB Berkualitas Bagi Rakyat Miskin 85.24 14 4 j) Bantuan Peningkatan Kualifikasi Guru ProgramS1 (Lanjutan) 83.00 15 9 b) Intensifikasi Advokasi dan KIE KB Nasional 78.71 16 1 c) Penyediaan BOS jenjang pendidikan dasar 78.00 17 9 c) Peningkatan Akses Informasi dan Pelayanan Ketahanan dan 76.68 Pemberdayaan Keluarga 18 3 h) Bantuan Penyelenggaraan Life Skill dan Short Course 72.00 19 3 i) Bantuan Penyelenggaraan Paket C 72.00 20 8 b) Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III Rumah Sakit 72.00 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 39

Tabel 4.2.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 2 dalam Penyerapan Anggaran No Fokus Kegiatan Prioritas Persentase Penyerapan Anggaran (1) (2) (3) (4) 1 2 x) Pengembangan Perpustakaan 100.00 2 3 i) Bantuan Penyelenggaraan Paket C 98.18 3 1 p) Penyelenggaraan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) 97.53 SD 4 1 i) Bantuan Peningkatan Mutu Madrasah (BPMM) MI 95.00 5 2 m) Bantuan Peningkatan Mutu Madrasah Aliyah 91.00 6 1 j) Bantuan Peningkatan Mutu Madrasah (BPMM) MTs 88.00 7 1 u) Akreditasi Sekolah Jenjang TK/RA/SD/MI 82.45 8 1 v) Akreditasi Sekolah Jenjang SMP 82.45 9 1 w) Akreditasi SLB 82.45 10 2 s) Akreditasi Sekolah jenjang pendidikan Menengah 82.45 11 1 c) Penyediaan BOS jenjang pendidikan dasar 78.16 12 1 m) Rehabilitasi Ruang Kelas MI 75.00 13 4 c) Subsidi Tunjangan fungsional guru Non PNS 73.20 14 3 h) Bantuan Penyelenggaraan Life Skill dan Short Course 72.00 15 11 k) Peningkatan Sensor Film 69.06 16 2 g) Rehabilitasi Ruang Kelas MA 66.80 17 5 d) Peningkatan Pembiayaan Jaminan Kesehatan 66.00 18 5 e) Penanggulangan Krisis 66.00 19 10 b) Bantuan operasional forum komunikasi kerukunan umat 65.40 beragama 20 4 q) Pengembangan Mutu Tenaga Pendidik 63.29 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Setelah seluruh KP dianalisis berdasarkan persentase pencapaian kegiatan dan persentase penyerapan anggaran, maka analisis dilanjutkan dengan mengkombinasikan kedua hal tersebut. KP dikelompokkan ke dalam empat skor analisis, yaitu: Kondisi 1: capaian kegiatan cenderung rendah (<30%) dan penyerapan anggaran cenderung rendah (<30%); Kondisi 2: capaian kegiatan cenderung rendah (<30%) dan penyerapan anggaran cenderung tinggi ( 30%); Kondisi 3: capaian kegiatan cenderung tinggi ( 30%) dan penyerapan anggaran cenderung rendah (<30%); dan Kondisi 4: capaian kegiatan cenderung tinggi ( 30%) dan penyerapan anggaran cenderung tinggi (<30%). Berdasarkan penentuan Kondisi Kinerja pada setiap KP, diperoleh hasil sebanyak 64 KP memiliki Kondisi 1 (43,54%), 12 KP memiliki Kondisi 2 (8,16%), 25 KP memiliki Kondisi 3 (17,01%) dan 46 KP memiliki Kondisi 4 (31,29%). Daftar KP berdasarkan Kondisi Kinerja dapat dilihat pada lampiran. 40 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Sebagian besar KP masih memiliki capaian kegiatan dan penyerapan anggaran yang cenderung rendah sehingga memerlukan upaya yang lebih keras untuk dapat mencapai target pada akhir TA. Namun demikian, KP yang memiliki capaian kegiatan dan penyerapan anggaran cenderung tinggi juga cukup besar. Hal ini menunjukkan pelaksanaan pembangunan yang cukup baik dan perlu untuk dipertahankan sehingga pada akhir TA seluruh target dapat terpenuhi. Grafik jumlah dan persentase KP Prioritas 2 berdasarkan Kondisi Kinerja dapat dilihat pada Gambar 4.1. berikut ini. Gambar 4.1. : Jumlah dan Persentase KP Prioritas 2 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP 64 31.29 % 43.54 % 17.01 % 8.16 % 46 25 12 1 Capaian Rendah, Penyerapan Rendah 2 Capaian Rendah, Penyerapan Tinggi 3 Capaian Tinggi, Penyerapan Rendah 4 Capaian Tinggi, Penyerapan Tinggi Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 41

Gambar 4.2.: Grafik Sebaran KP Prioritas 2 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP 110 KONDISI 2 8,16% 31,29% KONDISI 4 90 Persentase Penyerapan Anggaran Kegiatan 70 50 30 40 10 60 110 160 10 KONDISI 1 43,54 17,01% 10 Persentase Capaian Kegiatan KONDISI 3 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks Monitoring Tengah Tahun RKP 2010 Peta penyebaran KP dalam Prioritas 2 dapat dikatakan cukup menyebar pada setiap kuadran area Kondisi Kinerja. Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa KP cukup banyak yang terkumpul pada area kuadran skor 1 yaitu pada bagian kiri bawah. Persentasenya cukup tinggi sebesar 43,54%. Pada area kuadran skor 4 yaitu pada bagian kanan atas juga terlihat cukup banyak KP yang masuk, yaitu sebesar 31, 29%. Seperti yang terjadi dengan Prioritas 1, sebaran KP pada Gambar 4.2 memperjelas gambaran bahwa penyerapan rendah pada tengah tahun anggaran sudah menjadi kecenderungan umum. KP yang mendukung Prioritas 2 hampir separuhnya masuk dalam kategori capaian rendah dengan penyerapan anggaran yang rendah pula. Gambaran yang yang perlu diperhatikan adalah kenyataan bahwa hanya 31,29 % KP yang mendukung Prioritas 2, berada dalam kategori yang diharapkan yaitu capaian kegiatan cenderung tinggi sejalan dengan penyerapan anggaran yang juga tinggi. Keadaan di atas bukanlah gambaran yang diharapkan dalam konteks kinerja pembangunan yang mendukung pencapaian Prioritas 2. 42 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

4.2.2 Analisis Capaian Fokus Prioritas Dalam pencapaian Prioritas 2, seperti yang terlihat pada Gambar 4.3, didapatkan 7 FP yang kemungkinan akan tercapai pada akhir TA 2010 (skor 1), sementara 5 FP lainnya diperkirakan membutuhkan upaya yang lebih keras untuk dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010 (skor 0). Pembagian FP ke dalam dua kelompok ini ditentukan berdasarkan skor analisisnya, yaitu Skor 0: apabila Fokus Prioritas memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%) dan Skor 1: apabila Fokus Prioritas memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Tabel 4.3 memberikan urutan FP berdasarkan persentase capaian kegiatan dalam FP dengan skor 1. FP yang masih membutuhkan upaya yang keras (Skor 0) adalah: (1) Fokus 3. Peningkatan Kualitas dan Relevansi Pendidikan Non Formal; (2) Fokus 10. Peningkatan Kerukunan Hidup Umat Beragama; (3) Fokus 2. Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan Menengah dan Tinggi; (4) Fokus 4. Peningkatan Profesionalisme dan Kesejahteraan Pendidik; dan (5) Fokus 12. Peningkatan Peran Pemuda dan Prestasi Olahraga. Gambar 4.3.: Jumlah dan Persentase FP Prioritas 2 Berdasarkan Skor Capaian FP 58. 33 % 41. 67 % 5 7 0 Fokus Perlu Upaya Keras 1 Fokus Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 43

No Tabel 4.3.: Daftar Urutan FP pada Prioritas 2 Fokus Persentase Capaian Kegiatan dalam Fokus dengan Skor 1 Skor Capaian Fokus Jumlah Fokus (1) (2) (3) (4) (5) 1 Fokus 8. Peningkatan Jaminan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dan Penduduk di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan 100.00 1 2 Fokus 9. Pemantapan Revitalisasi Program KB 100.00 1 3 Fokus 11. Pembangunan Jati Diri dan Karakter Bangsa yang Berbasiskan pada Keragaman Budaya 4 Fokus 6. Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi Masyarakat, dan Pengendalian Penyakit 5 Fokus 7. Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Obat dan Tenaga Kesehatan 6 Fokus 1. Peningkatan Kualitas Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang Merata 7 Fokus 5. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan 8 Fokus 3. Peningkatan Kualitas dan Relevansi Pendidikan Non Formal 9 Fokus 10. Peningkatan Kerukunan Hidup Umat Beragama 10 Fokus 2. Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan Menengah dan Tinggi 11 Fokus 4. Peningkatan Profesionalisme dan Kesejahteraan Pendidik 12 Fokus 12. Peningkatan Peran Pemuda dan Prestasi Olahraga Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 72.73 1 66.67 1 66.67 1 62.50 1 57.14 1 36.36 0 33.33 0 27.59 0 26.92 0 0.00 0 Adapun FP yang mungkin tercapai pada akhir TA 2010 (Skor 1) adalah: (1) Fokus 8. Peningkatan Jaminan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dan Penduduk di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan; (2) Fokus 9. Pemantapan Revitalisasi Program KB; (3) Fokus 11. Pembangunan Jati Diri dan Karakter Bangsa yang Berbasiskan pada Keragaman Budaya; (4) Fokus 6. Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi Masyarakat, dan Pengendalian Penyakit; (5) Fokus 7. Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Obat dan Tenaga Kesehatan; (6) Fokus 1. Peningkatan Kualitas Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang Merata; dan (7) Fokus 5. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan. 7 5 44 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

4.2.3 Analisis Capaian Prioritas Pencapaian Prioritas 2 secara hirarki tentunya didasarkan atas pencapaian FP berikut dengan pencapaian KP yang termasuk di dalamnya. Persentase capaian FP dalam Prioritas 2 yang memiliki skor 1 adalah sebesar 58,33%. Berdasarkan nilai persentase tersebut maka skor capaian Prioritas 2 termasuk skor 1, artinya Prioritas 2 memiliki 50% FP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%), sehingga dapat dikatakan bahwa Prioritas 2 mungkin tercapai pada akhir TA 2010. Namun, hal yang perlu juga mendapat perhatian adalah dari sisi penyerapan anggaran. Nilai persentase penyerapan anggaran FP dalam Prioritas 2 yang memiliki skor 1 hanya sebesar 33,33%. Artinya skor penyerapan anggaran Prioritas 2 termasuk skor 0 dimana <50% FP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Hal ini berimplikasi pada perlunya upaya yang lebih keras untuk meningkatkan penyerapan anggaran sampai akhir TA 2010, dengan juga mempertahankan sisi pencapaian kinerja prioritas yang telah cukup baik. 4.2.4 Analisis Kinerja Program Dalam pencapaian Prioritas 2, terdapat sejumlah Program dengan sejumlah KP yang mendukung pencapaian tersebut. Penentuan skor analisis untuk program juga ditetapkan pada dua macam skor, yaitu Skor 0: apabila Program memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%) dan Skor 1: apabila Program memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Gambar 4.4 menunjukkan 11 Program dengan skor 0 dan 22 Program dengan skor 1. Kesebelas Program yang memiliki skor 0, artinya hanya memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi, sehingga tentunya membutuhkan upaya yang lebih keras untuk dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010. Program lainnya dengan skor 1 sebanyak 22 Program kemungkinan dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010 karena cukup banyak memiliki KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 45

Gambar 4.4.: Jumlah dan Persentase Program Prioritas 2 Berdasarkan Skor Capaian Program 66.67 % 33.33 % 22 11 0 Program Perlu Upaya Keras 1 Program Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Daftar urutan Program pada Prioritas 2 dapat dilihat pada Tabel 4.4. Dari 22 Program pada Prioritas 2 yang mendapatkan skor 1, terdapat 12 Program yang seluruh KPnya (100%) memiliki kecenderungan pencapaian tinggi, yaitu diatas 30%. Program tersebut antara lain: (1) Keluarga Berencana; (2) Kesehatan Reproduksi Remaja; (3) Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga; (4) Lingkungan Sehat; (5) Penelitian dan Pengembangan IPTEK; (6) Pengelolaan Keragaman Budaya; (7) Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur; (8) Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas; (9) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara; (10) Perbaikan Gizi Masyarakat; (11) Sumber Daya Kesehatan; dan (12) Upaya Kesehatan Perorangan. Sementara itu, 10 Program sisanya memiliki persentase jumlah KP dengan kecenderungan pencapaian tinggi ( 30%) yang lebih rendah yaitu antara 85,71% 50%. Program tersebut antara lain: (1) Penelitian dan Pengembangan Pendidikan; (2) Pengawasan Obat dan Makanan; (3) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit; (4) Pengelolaan Kekayaan Budaya; (5) Upaya Kesehatan Masyarakat; (6) Pendidikan Non Formal; (7) Pendidikan Tinggi; (8) Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan; (9) Pengembangan Nilai Budaya; (10) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. 46 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

No Tabel 4.4.: Daftar Urutan Program pada Prioritas 2 Program Persentase Capaian Kegiatan dalam Program dengan Skor 1 Skor Program Jumlah Program (1) (2) (3) (4) (5) 1 Keluarga Berencana 100.00 1 2 Kesehatan Reproduksi Remaja 100.00 1 3 Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga 100.00 1 4 Lingkungan Sehat 100.00 1 5 Penelitian dan Pengembangan IPTEK 100.00 1 6 Pengelolaan Keragaman Budaya 100.00 1 7 Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur 100.00 1 8 Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas 100.00 1 9 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara 100.00 1 10 Perbaikan Gizi Masyarakat 100.00 1 11 Sumber Daya Kesehatan 100.00 1 12 Upaya Kesehatan Perorangan 100.00 1 13 Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 85.71 1 14 Pengawasan Obat dan Makanan 75.00 1 15 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 66.67 1 16 Pengelolaan Kekayaan Budaya 66.67 1 17 Upaya Kesehatan Masyarakat 66.67 1 18 Pendidikan Non Formal 60.00 1 19 Pendidikan Tinggi 53.85 1 20 Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan 50.00 1 21 Pengembangan Nilai Budaya 50.00 1 22 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan 50.00 1 Tahun 23 Obat dan Perbekalan Kesehatan 33.33 0 24 Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan 33.33 0 Perpustakaan 25 Peningkatan Kerukunan Umat Beragama 33.33 0 26 Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga 27.78 0 Kependidikan 27 Pendidikan Menengah 5.00 0 28 Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga 0.00 0 29 Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Pemuda 0.00 0 30 Pendidikan Anak Usia Dini 0.00 0 31 Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 0.00 0 32 Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga 0.00 0 33 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 0.00 0 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Sedangkan untuk program yang mendapatkan skor 0, yaitu program yang jumlah KPnya tidak terlalu banyak (<50% KP) yang memiliki kecenderungan pencapaian tinggi ( 30%), antara lain: (1) Obat dan Perbekalan Kesehatan; (2) Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan; (3) Peningkatan Kerukunan Umat Beragama; (4) 22 11 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 47

Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan; (5) Pendidikan Menengah; (6) Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga; (7) Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Pemuda; (8) Pendidikan Anak Usia Dini; (9) Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; (10) Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga; dan (11) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 4.2.5 Analisis Kinerja K/L Selain dilihat dari pencapaian program, maka pencapaian Prioritas 2 juga dapat dilihat dari pencapaian K/L. Dalam hal ini, terdapat sejumlah K/L yang mendukung terpenuhinya pencapaian Prioritas 2. Penentuan skor analisis untuk K/L juga ditetapkan pada dua macam skor, yaitu Skor 0: apabila K/L memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%) dan Skor 1: apabila K/L memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Gambar 4.5 menunjukkan 3 K/L dengan skor 0 dan 5 K/L dengan skor 1. Gambar 4.5.: Jumlah dan Persentase K/L Prioritas 2 Berdasarkan Skor Capaian K/L 62.50 % 37.50 % 5 3 0 K/L Perlu Upaya Keras 1 K/L Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Terdapat 5 K/L yang mendapatkan skor 1, artinya memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Kelima K/L ini kemungkinan dapat memenuhi target KP pada Prioritas 2 pada akhir TA 2010. K/L tersebut adalah: (1) BKKBN; (2) Badan POM; (3) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata; (4) Kementerian Kesehatan; dan (5) Perpusnas. Diantara 48 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

kelima K/L tersebut BKKBN dapat diurutkan pada posisi teratas karena seluruh KPnya (100%) memiliki pencapaian yang cenderung tinggi (( 30%). Selain itu, terdapat 3 K/L yang memiliki skor 0, artinya hanya memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi, sehingga tentunya membutuhkan upaya yang lebih keras untuk dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010. K/L yang termasuk di dalamnya adalah: (1) Kementerian Pendidikan Nasional; (2) Kementerian Agama; dan (3) Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama memiliki sejumlah KP yang datanya belum masuk dari daerah, sehingga belum dapat dilaporkan seberapa besar pencapaian kegiatannya. Hal ini menyebabkan persentase capaian KP yang dinilai baik (skor 1) tidak terlalu besar. Daftar urutan K/L pada Prioritas 2 dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini. No Tabel 4.5.: Daftar Urutan K/L pada Prioritas 2 Instansi Pelaksana Persentase Capaian Kegiatan dalam K/L dengan Skor 1 Skor K/L Jumlah K/L (1) (2) (3) (4) (5) 1 BKKBN 100.00 1 2 Badan POM 75.00 1 3 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 72.73 1 5 4 Kementerian Kesehatan 65.22 1 5 Perpusnas 50.00 1 6 Kementerian Pendidikan Nasional 46.00 0 7 Kementerian Agama 26.83 0 3 8 Kementerian Pemuda dan Olahraga 0.00 0 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 4.3 Permasalahan Pencapaian Prioritas Dengan berbagai kemajuan pencapaian sasaran pembangunan yang telah dilaksanakan dan perkiraan pencapaian pada akhir tahun, masalah yang dihadapi pelaksanaan kegiatan pada Prioritas Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia adalah sebagai berikut. Pendidikan. Berdasarkan analisis FP terhadap Pencapaian Prioritas 2, dari empat FP yang terkait dengan pendidikan hanya satu FP yang termasuk dalam kelompok skor 1 (pencapaian cenderung tinggi), yaitu pada Fokus 1. Peningkatan Kualitas Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang merata. Sementara ketiga Fokus lainnya, yaitu (1) Fokus 3. Peningkatan Kualitas dan Relevansi Pendidikan Non Formal; (2) Fokus 2. Peningkatan Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 49

Akses, Kualitas, dan Relevansi Pendidikan Menengah dan Tinggi; dan (3) Fokus 4. Peningkatan Profesionalisme dan Kesejahteraan Pendidik, masih tergolong kelompok skor 0 (pencapaian cenderung rendah). Selain disebabkan oleh banyaknya data yang belum dilaporkan karena belum masuk dari daerah, hasil ini menunjukkan juga masih banyaknya permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian Prioritas 2 untuk bidang Pendidikan. Permasalahan tersebut antara lain: (1) Masih tingginya disparitas peningkatan akses pendidikan antara kabupaten dan kota, terutama pada jenjang SMP; (2) Tingginya angka putus sekolah pada jenjang pendidikan dasar; (3) Terkendalanya peningkatan mutu pendidikan oleh distribusi dan kualitas guru; (4) Masih rendahnya akses pendidikan menengah dibandingkan dengan negara negara maju; (5) Terkendalanya kualitas pendidikan menengah oleh kurangnya penyediaan sarana dan prasarana pendidikan; (6) Masih rendahnya minat dan budaya gemar membaca masyarakat; (7) Belum meratanya akses dan kualitas pendidikan anak usia dini yang holistik dan integratif untuk mendukung tumbuh kembang secara optimal; (8) Rendahnya kualitas dan relevansi pendidikan non formal; (9) Masih relatif rendahnya APK PT dibandingkan dengan negara negara tetangga ASEAN; dan (10) Masih rendahnya kualitas penelitian pendidikan tinggi. Kesehatan. Pencapaian empat FP yang terkait dengan bidang kesehatan, yaitu: (1) Fokus 8. Peningkatan Jaminan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dan Penduduk di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan; (2) Fokus 6. Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi Masyarakat, dan Pengendalian Penyakit; (3) Fokus 7. Peningkatan Ketersediaan dan Mutu Obat dan Tenaga Kesehatan; dan (4) Fokus 5. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan menunjukkan capaian yang cukup baik, karena keempatnya termasuk dalam kelompok skor 1 (pencapaian cenderung tinggi). Namun apabila memperhatikan hasil analisis atas pencapaian KP dan program, masih terdapat KP dan Program yang pencapaiannya masih cenderung rendah, misalnya pada Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, serta Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pada level KP, misalnya: (1) Penyediaan dan Pengelolaan Obat dan Vaksin; (2) Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; (3) Peningkatan Pembiayaan Jaminan Kesehatan; (4) Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat 50 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

(UKBM) Desa Siaga; dan (5) Peningkatan Penyidikan dan Penegakan Hukum di Bidang Obat dan Makanan. Beberapa pokok permasalahan terkait prioritas kesehatan antara lain: 1. Permasalahan dalam peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, terutama pada kelompok penduduk miskin dan terjadinya kesenjangan (disparitas) status kesehatan antar daerah terutama pada daerah tertinggal, terpencil dan daerah perbatasan serta pulaupulau terluar. Hal ini antara lain disebabkan oleh karena kendala jarak, biaya dan kondisi fasilitas pelayanan kesehatan, terjadinya kekurangan jumlah, jenis, mutu tenaga kesehatan dan penyebarannya yang kurang merata, serta belum optimalnya pemberdayaan dan promosi kesehatan bagi masyarakat. 2. Permasalahan dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat dan pengendalian penyakit menular, yang disebabkan: (a) Rendahnya tingkat sosial ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, pengaruh faktor faktor budaya, rendahnya akses ke fasilitas kesehatan, sulitnya transportasi dan kurangnya pemerataan tenaga profesi kesehatan terlatih terutama bidan; (b) Masih adanya disparitas antar provinsi yaitu adanya perbedaan signifikan pada angka kematian di mana provinsi dengan AKB tertinggi memperlihatkan angka kematian bayi hampir empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi yang memiliki angka kematian terendah; (c) Masih tingginya angka penularan infeksi penyakit menular utamanya ATM (AIDS/HIV, TBC, dan Malaria), walaupun telah terjadi penurunan angka kesakitan. 3. Permasalahan dalam peningkatan ketersediaan dan mutu obat dan tenaga kesehatan, yang disebabkan: (a) Tingginya ancaman fluktuasi harga obat karena ketergantungan pada bahan baku obat dari impor. Selain itu, penggunaan obat generik berlogo masih belum optimal terutama di RSUD, RS swasta, dan apotek; dan (b) Masih rendahnya jumlah tenaga kesehatan dan rasio tenaga kesehatan per penduduk, yang walaupun terus meningkat, namun jika dibandingkan dengan jumlah penduduk dan luasnya wilayah Indonesia, cakupannya masih rendah. Disamping itu rendahnya kualitas dan kurang meratanya distribusi menimbulkan kesenjangan antar daerah. Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 51

4. Permasalahan dalam peningkatan jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Pembiayaan kesehatan cenderung meningkat, tetapi belum sepenuhnya dapat memberikan jaminan perlindungan kesehatan masyarakat terutama bagi penduduk miskin dan penduduk di sektor informal. Selain itu, jaminan kesehatan juga belum sepenuhnya dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat miskin terutama dalam penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang masih belum memadai terutama untuk daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan. Keluarga Berencana. Pencapaian Prioritas 2 untuk Bidang Keluarga Berencana, menunjukkan hasil yang cukup baik. Dalam Fokus 9. Pemantapan Revitalisasi Program KB, seluruh kegiatannya memiliki capaian yang cenderung tinggi. Hal ini juga ditunjukkan pada pencapaian Program maupun K/L pelaksananya. Pencapaian yang sudah baik sampai sejauh ini, tentunya perlu dipertahankan, dengan memperhatikan kecenderungan ataupun kemungkinan permasalahan yang dapat terjadi. Permasalahan tersebut antara lain: (1) Masih terbatasnya akses keluarga Pasangan Usia Subur (PUS), terutama pada akses jarak ke tempat pelayanan KB dan akses ekonomi untuk memperoleh pelayanan KB; (2) Kurangnya pengetahuan dan kesadaran pasangan usia subur dan remaja tentang hak hak reproduksi dan kesehatan reproduksi, termasuk masih adanya ketakutan akan efek samping dan komplikasi serta adanya nilai anak yang dianut keluarga PUS miskin yang masih menginginkan jumlah anak yang banyak; (3) Masih belum berjalannya pembinaan peserta KB Aktif sesuai sasaran yang diharapkan sehingga diperlukan upaya inovatif melalui pembinaan kelompok kelompok kegiatan di tingkat akar rumput; (4) Belum optimalnya partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja; dan (5) Masih terbatasnya kapasitas kelembagaan program KB (institusi dan petugas). Agama. Pencapaian pada Prioritas 2 yang terkait dengan Agama adalah pada Fokus 10. Peningkatan Kerukunan Hidup Umat Beragama. Hasil analisis manunjukkan pencapaian Fokus 10 tergolong kelompok skor 0 (pencapaiannya cenderung rendah). Beberapa permasalahan yang mempengaruhi antara lain: (1) Belum optimalnya keagamaan masyarakat dalam sikap dan perilaku, yang tampak pada terjadinya kesenjangan keberagamaan, baik kesenjangan antara nilai nilai ajaran agama dan pemahaman para pemeluknya maupun kesenjangan antara pengetahuan 52 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

agama dan pengamalannya yang tercermin dalam sikap dan perilaku; (2) Belum sepenuhnya terwujud harmonisasi sosial dalam kehidupan umat beragama; (3) Belum memadainya kualitas penyuluhan agama di tengah masyarakat; (4) Belum optimalnya pendidikan agama dan keagamaan bagi peserta didik; (5) Belum meratanya sarana dan prasarana peribadatan; (6) Belum optimalnya pengelolaan dana sosial keagamaan; dan (7) Belum optimalnya peran lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan. Kebudayaan. Pencapaian Prioritas 2 untuk Bidang Kebudayaan, menunjukkan hasil yang cukup baik, namun masih terdapat kegiatankegiatan yang waktu pelaksanaannya di semester II tahun 2010, sehingga belum seluruh kegiatan menunjukkan pencapaian yang cenderung tinggi. Permasalahan dan tantangan yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan pencapaian pada akhir TA 2010 antara lain: (1) Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap nilai nilai luhur, seperti cinta tanah air, nilai solidaritas sosial, dan keramahtamahan yang menjadi identitas budaya yang berfungsi sebagai perekat persatuan bangsa dalam segenap aspek kehidupan masyarakat; (2) Belum berkembangnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya serta perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual (HKI), terutama karya cipta seni dan budaya, baik yang bersifat individual maupun kolektif; (3) Belum optimalnya kualitas perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya sebagai sarana rekreasi, edukasi, dan pengembangan kebudayaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dan (4) Terbatasnya kapasitas sumber daya pembangunan kebudayaan yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, hasil penelitian sebagai bahan rumusan kebijakan pembangunan di bidang kebudayaan, sarana dan prasarana yang memadai, tata pemerintahan yang baik (good governance), serta koordinasi antartingkat pemerintahan yang efektif. Pemuda Dan Olah Raga. Pencapaian Fokus Prioritas 12. Peningkatan Peran Pemuda dan Prestasi Olahraga masih cenderung rendah karena seluruh KPnya memiliki pencapaian di bawah 30%. Hal ini disebabkan banyaknya kegiatan yang dijadwalkan untuk dilaksanakan pada semester II Tahun 2010. Selain itu permasalahan lain juga mempengaruhi pencapaian Prioritas 2 di bidang Pemuda dan Olahraga ini, yaitu di bidang kepemudaan, antara lain: (1) Rendahnya kualitas pemuda yang ditandai oleh (a) Angka partisipasi pemuda dalam pendidikan masih rendah; (b) Sebanyak 1,27 persen jumlah pemuda belum atau tidak pernah bersekolah, Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 53

17,34 persen masih atau sedang bersekolah, dan 81,40 persen sudah tidak bersekolah lagi (Susenas 2008); (c) Tingkat kelulusan pemuda: 6,06 persen lulus perguruan tinggi; 30,83 persen lulus SMA; 30,81 persen lulus SMP; 23,33 persen lulus SD; dan 8,97 persen tidak memiliki ijazah dan belum tamat SD (Susenas 2008); (2) Terjadinya masalah masalah sosial di kalangan pemuda, seperti kriminalitas, premanisme, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA), serta penularan HIV dan AIDS; dan (3) Tingginya tingkat pengangguran terbuka (TPT) pemuda, yaitu sebesar 17,36 persen (Sakernas 2008). Pada pembangunan keolahragaan, antara lain: (1) Belum optimalnya upaya pembibitan atlet pada cabang olahraga unggulan nasional; (2) Belum optimalnya penerapan teknologi olahraga dan kesehatan olahraga dalam rangka peningkatan prestasi; (3) Terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga dan pembina keolahragaan; (4) Rendahnya apresiasi dan penghargaan bagi olahragawan dan tenaga keolahragaan yang berprestasi; (5) Terbatasnya prasarana dan sarana olahraga masyarakat; dan (6) Belum optimalnya sistem manajemen keolahragaan nasional. 4.4 Kesimpulan Prioritas 2 Prioritas 2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia merupakan prioritas yang mungkin tercapai pada akhir TA 2010. Kesimpulan ini diambil berdasarkan capaian yang telah dihasilkan pada level KP dan FP, maupun dari pencapaian Progam maupun K/L sebagai instansi pelaksana yang telah diraih sampai dengan tengah tahun pelaksanaan RKP 2010. Sebagai tindak lanjut ke depan dalam upaya peningkatan capaian Prioritas 2, maka setiap KP perlu ditingkatkan capaiannya, tentunya dengan melakukan penyerapan anggaran yang tepat dan memperhatikan permasalahan yang ada dan mungkin timbul dalam upaya pencapaian prioritas, sehingga pada akhir TA 2010 seluruh sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. 54 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

BAB V PRIORITAS 3: PEMANTAPAN REFORMASI BIROKRASI DAN HUKUM, SERTA PEMANTAPAN DEMOKRASI DAN KEAMANAN NASIONAL 5.1 Pengantar Prioritas 3 Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukum, serta Pemantapan Demokrasi dan Keamanan Nasional diselenggarakan melalui 13 (tiga belas) FP, dan 71 (tujuh puluh satu) KP yang kesemuanya tercakup dalam 50 (lima puluh) Program yang secara terpisah maupun bersama sama (Lintas K/L) dilaksanakan oleh 23 (dua puluh tiga) K/L. 5.1.1 Hirarki Prioritas Prioritas 3 mencakup 4 kelompok besar Reformasi Birokrasi, Pemantapan Hukum, Pemantapan Demokrasi, dan Keamanan Nasional sebagai berikut: Reformasi Birokrasi: Fokus 1. Peningkatan kualitas pelayanan publik (8 KP); Fokus 2. Pengembangan Sistem Peningkatan kinerja dan kesejahteraan PNS (7 KP); Fokus 3. Penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, serta sistem pengawasan dan akuntabilitas (10 KP); Fokus 4. Penguatan kapasitas pemerintah daerah (4 KP); Pemantapan Hukum: Fokus 5. Pemantapan harmonisasi peraturan perundang undangan (3 KP); Fokus 6. Pemantapan pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas penanganan perkara korupsi (3 KP); Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 55

Fokus 7. Pemantapan desentralisasi, peningkatan kualitas hubungan pusat daerah, dan antardaerah (2 KP); Pemantapan Demokrasi: Fokus 8. Peningkatan efektivitas pelaksanaan peran organisasi masyarakat sipil, dan partai politik (6 KP); Fokus 9. Pelaksanaan keterbukaan informasi publik (4 KP); Keamanan Nasional: Fokus 10. Penguatan wilayah perbatasan (13 KP); Fokus 11. Peningkatan kemampuan pertahanan dan industri strategis pertahanan (3 KP); Fokus 12. Peningkatan rasa aman dan ketertiban masyarakat (4 KP); Fokus 13. Peningkatan penggalangan keamanan nasional (4 KP). 5.1.2 Sasaran Prioritas Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam prioritas Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukum, serta Pemantapan Demokrasi dan Keamanan Nasional pada tahun 2010 adalah: 1. Meningkatnya kinerja birokrasi untuk mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan peningkatan kualitas pelayanan publik; 2. Meningkatnya kepastian hukum melalui pembenahan dan harmonisasi peraturan perundang undangan nasional serta menurunnya tindak pidana korupsi yang tercermin dari tumbuhnya iklim takut korupsi, dan meningkatnya Indeks Persepsi Korupsi terhadap Indonesia; 3. Meningkatnya efektivitas pelaksanaan peran organisasi masyarakat sipil, dan partai politik; 4. Meningkatnya keamanan nasional dalam menunjang aktivitas masyarakat dan perekonomian, khususnya dunia investasi dan usaha; 5. Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan kemandirian pemerintahan daerah. 56 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

5.2 Hasil Analisis Hasil analisis MTT RKP Prioritas 3 meliputi Analisis Capaian Kegiatan Prioritas (KP), Analisis Capaian Fokus Prioritas (FP), Analisis Capaian Prioritas, Analisis Kinerja Program dan Analisis Kinerja K/L. 5.2.1 Analisis Capaian Kegiatan Prioritas (KP) Analisis terhadap KP dilakukan antara lain dengan: Membuat urutan KP berdasarkan persentase pencapaian kegiatan dan persentase penyerapan anggaran; dan Membuat Kondisi Kinerja KP (Kondisi 1, Kondisi 2, Kondisi 3 dan Kondisi 4) berdasarkan kombinasi antara skor capaian kegiatan dan skor penyerapan anggaran kegiatan. Berdasarkan cara analisis yang telah diuraikan pada Bab II, maka pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2 disajikan 20 urutan posisi KP dalam pencapaian target KP dan 20 urutan posisi KP dalam penyerapan anggaran. Berdasarkan penentuan Kondisi Kinerja pada setiap KP, hasil analisis capaian KP pada Prioritas 3 dapat dilihat bahwa 21 KP memiliki Kondisi 1 (25,58%), 2 KP memiliki Kondisi 2 (2,82%), 18 KP memiliki Kondisi 3 (25,35%) dan 30 KP memiliki Kondisi 4 (42,25%). Daftar KP berdasarkan skor analisis dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan, bahwa sebagian besar KP pada Prioritas 3 mempunyai capaian yang cukup tinggi, walaupun masih terdapat sejumlah KP yang capaian kegiatan dan penyerapan anggarannya cenderung rendah. Melihat hasil tersebut, pada akhir TA 2010 diperkirakan target KP dapat terpenuhi. Grafik jumlah dan persentase KP Prioritas 3 berdasarkan Kondisi Kinerja dapat dilihat pada Gambar 5.1. Berdasarkan hasil analisis penyebaran KP dalam Prioritas 3 sebagaimana Gambar 5.2 terlihat bahwa KP tersebar pada area kuadran skor 4 yaitu pada bagian kanan atas dan skor 3 pada bagian kanan bawah, dengan persentase masing masing sebesar 42,25% dan 25,35%. Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 57

Tabel 5.1.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 3 dalam Pencapaian Kegiatan No Fokus Kegiatan Prioritas Persentase Capaian Kegiatan (1) (2) (3) (4) (5) 1 6 c) Pelaksanaan Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan 100,00 Pemberantasan Korupsi 2 10 c) Modernisasi Administrasi Kepabeanan dan Cukai 100,00 3 4 c) Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan 84,10 Daerah 4 3 e) Pengembangan kebijakan, koordinasi dan evaluasi 75,00 kelembagaan polhukam (Prioritas Nasional) 5 11 b) Pembangunan fasilitas bekal dan kesatriaan di daerah 73,54 rawan dan pendukung perbatasan 6 1 a) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Penyusunan 70,00 kebijakan pelayanan publik) 7 5 b) Pemberdayaan Biro Hukum dalam Proses Pembentukan 66,70 Peraturan Perundang Undangan (Penyusunan/ Penyempurnaan/Pengkajian Peraturan Perundangundangan) 8 5 a) Pembentukan dan Harmonisasi Peraturan Perundang 66,28 Undangan 9 8 c) Kegiatan Pelaksanaan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan 64,91 10 10 i) Pengembangan kawasan perbatasan 61,33 11 10 k.) Pembangunan Jalan di pulau pulau terpencil dan pulau 60,59 terluar 12 10 j) Pembangunan jalan di kawasan Perbatasan 59,83 13 8 b) Fasilitasi Lembaga Kemasyarakatan untuk Melakukan 59,50 Pendidikan Politik bagi Masyarakat di Daerah Daerah 14 10 a) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pos Pos Pertahanan 59,17 dan Keamanan di Wilayah Perbatasan Laut dan Darat terutama di perbatasan Kabupaten Sambas, Bengkayang, Kapuas Hulu, Nunukan, Sangihe dan Merauke 15 8 d) Fasilitasi Terhadap Parpol, Eksekutif, Kepala Daerah dan 58,64 Pemda, dan Masyarakat Sipil 16 11 d) Litbang, Rekayasa, dan Pengembangan Kemandirian 57,19 Industri Pertahanan 17 6 b) Percepatan Penyelesaian Perkara Korupsi yang Menarik 56,78 Perhatian Masyarakat 18 10 l) Penyediaan Prasarana dan Sarana air minum pada kawasan 56,04 strategis 19 2 h) Pengembangan Sistem dan Evaluasi Kinerja 53,33 20 10 f) Peningkatan Keamanan Transportasi di Selat Malaka dan ALKI 52,93 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 58 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Tabel 5.2.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 3 dalam Penyerapan Anggaran No Fokus Kegiatan Prioritas Persentase Penyerapan Anggaran (1) (2) (3) (4) 1 10 c) Modernisasi Administrasi Kepabeanan dan Cukai 100,00 2 3 h) Pengembangan Sistem dan Evaluasi Kinerja 93,75 3 4 c) Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan 84,12 Daerah 4 5 b) Pemberdayaan Biro Hukum dalam Proses Pembentukan 80,00 Peraturan Perundang Undangan (Penyusunan/ Penyempurnaan/Pengkajian Peraturan Perundangundangan) 5 10 i) Pengembangan kawasan perbatasan 79,01 6 11 b) Pembangunan fasilitas bekal dan kesatriaan di daerah 75,28 rawan dan pendukung perbatasan 7 8 b) Fasilitasi Lembaga Kemasyarakatan untuk Melakukan 72,69 Pendidikan Politik bagi Masyarakat di Daerah Daerah 8 8 c) Kegiatan Pelaksanaan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan 64,91 9 10 a) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pos Pos Pertahanan 63,00 dan Keamanan di Wilayah Perbatasan Laut dan Darat terutama di perbatasan Kabupaten Sambas, Bengkayang, Kapuas Hulu, Nunukan, Sangihe dan Merauke 10 10 k) Pembangunan Jalan di pulau pulau terpencil dan pulau 60,59 terluar 11 6 c ) Pelaksanaan Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan 60,00 Pemberantasan Korupsi 12 10 j) Pembangunan jalan di kawasan Perbatasan 59,83 13 8 d) Fasilitasi Terhadap Parpol, Eksekutif, Kepala Daerah dan 58,64 Pemda, dan Masyarakat Sipil 14 11 d) Litbang, Rekayasa, dan Pengembangan Kemandirian 56,90 Industri Pertahanan 15 10 l) Penyediaan Prasarana dan Sarana air minum pada kawasan 56,04 strategis 16 10 f) Peningkatan Keamanan Transportasi di Selat Malaka dan 52,95 ALKI 17 2 h) Pengembangan Sistem dan Evaluasi Kinerja 48,65 18 11 a) Penggantian dan Pemeliharaan Alutsista Integratif (C4SIR 45,41 dan Rudal), Matra Darat, Matra Laut, Matra Udara, Pengadaaan Alutsista 19 12 d) Peningkatan mekanisme kontrol masyarakat terhadap 43,64 kinerja kepolisian 20 7 b) Fasilitasi Pengembangan Kerjasama Ekonomi Daerah. 43,00 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 59

Gambar 5.1.: Jumlah dan Persentase KP Prioritas 3 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP 30 21 42.25 % 29.58 % 2.82% 18 25.35 % 2 1 2 3 4 Capaian Rendah, Capaian Rendah, Capaian Tinggi, Capaian Tinggi, Penyerapan Rendah Penyerapan Tinggi Penyerapan Rendah Penyerapan Tinggi Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Gambar 5.2.: Grafik Sebaran KP Prioritas 3 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP 120 KONDISI 2 2,82% 42,25% KONDISI 4 105 90 Persentase Penyerapan Anggaran Kegiatan 75 60 45 30 (15) 0 15 30 45 60 75 90 105 120 15 0 KONDISI 1 25,58% 25,35% KONDISI 3 (15) Persentase Capaian Kegiatan Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 60 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Gambaran capaian Prioritas 3 nampaknya lebih baik daripada Prioritas 1 dan Prioritas 2. Gambar 5.2 menunjukkan situasi yang mendekati harapan. Hal ini tercermin dari hampir separuh KP masuk dalam kategori capaian tinggi disertai penyerapan yang tinggi pula, meskipun sekitar seperempat KP lainnya berada dalam posisi capaian rendah dengan penyerapan anggaran yang juga rendah. Keadaan capaian KP dalam mendukung Prioritas 3 di atas merupakan gambaran yang baik, mengingat separuh waktu pelaksanaan pembangunan pada tahun 2010 sudah berlalu. 5.2.2 Analisis Capaian Fokus Prioritas Dari hasil analisis terhadap pencapaian fokus prioritas, seperti yang terlihat pada Gambar 5.3, didapatkan 12 FP yang kemungkinan akan tercapai pada akhir TA 2010 (skor 1), sementara 1 FP lainnya diperkirakan membutuhkan upaya yang lebih keras untuk dapat mencapai target pada akhir TA 2010 (skor 0). Pembagian FP ke dalam dua kelompok ini ditentukan berdasarkan skor analisisnya, yaitu Skor 0: apabila FP memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%) dan Skor 1: apabila FP memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Gambar 5.3.: Jumlah dan Persentase FP Prioritas 3 Berdasarkan Skor Capaian FP 7.69,% 12 92.31% 1 0 Fokus Perlu Upaya Keras 1 Fokus Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Berdasarkan urutan FP pada Tabel 5.3 yang dinilai berdasarkan persentase capaian kegiatan dalam fokus dengan skor 1, maka FP yang mungkin tercapai pada akhir TA 2010 sebanyak 12 FP (Skor 1) sedangkan 1 FP Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 61

memerlukan upaya keras untuk mencapai target KP pada akhir TA 2010 (Skor 0). No. Tabel 5.3.: Daftar Urutan FP pada Prioritas 3 Fokus Persentase Capaian Kegiatan dalam Fokus dengan Skor 1 Skor Capaian Fokus Jumlah Fokus (1) (2) (3) (4) (5) 1 Fokus 11. Peningkatan Kemampuan Pertahanan dan Industri Strategis Pertahanan 100.00 1 2 Fokus 13. Peningkatan Penggalangan Keamanan 100.00 1 Nasional 3 Fokus 10. Penguatan Wilayah Perbatasan 84.62 1 4 Fokus 8. Peningkatan Efektifitas Pelaksanaan 80.00 1 Peran Organisasi Masyarakat Sipil, dan Partai 12 Politik 5 Fokus 2 Pengembangan Sistem Peningkatan 75.00 1 Kinerja dan Kesejahteraan PNS 6 Fokus 3 Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, 70.00 1 serta Sistem Pengawasan dan Akuntabilitas 7 Fokus 5. Pemantapan Harmonisasi Peraturan 66.67 1 Perundang undangan 8 Fokus 6. Pemantapan Pencegahan Korupsi dan 66.67 1 Peningkatan Kualitas Penanganan Perkara Korupsi 9 Fokus 1 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 50.00 1 10 Fokus 4 Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah 50.00 1 11 Fokus 7. Pemantapan Desentralisasi, Peningkatan 50.00 1 Kualitas Hubungan Pusat Daerah, dan Antardaerah 12 Fokus 9 Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik 50.00 1 13 Fokus 12. Peningkatan Rasa Aman dan Ketertiban 25.00 0 Masyarakat 1 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 5.2.1 Analisis Capaian Prioritas Pencapaian Prioritas 3 secara hirarki didasarkan atas pencapaian Fokus Prioritas berikut dengan pencapaian KP yang termasuk di dalamnya. Persentase capaian FP dalam Prioritas 3 yang memiliki skor 1 adalah sebesar 92,30%. Berdasarkan nilai persentase tersebut maka skor capaian Prioritas 3 termasuk skor 1, artinya Prioritas 3 memiliki 50% FP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Selain itu nilai persentase penyerapan anggaran FP dalam Prioritas 3 sebesar 53,85% juga mendapatkan skor 1 yang berarti cukup banyak KP yang penyerapan anggarannya di atas 30%. Berdasarkan hasil analisis terhadap Prioritas 3, 62 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

baik dari sisi capaian maupun penyerapan anggaran FP, maka dapat dikatakan bahwa Prioritas 3 mungkin tercapai pada akhir TA 2010. 5.2.2 Analisis Kinerja Program Dalam pencapaian Prioritas 3, terdapat sejumlah Program yang mendukung terpenuhinya seluruh sasaran yang telah ditetapkan. Penentuan skor analisis untuk program juga ditetapkan pada dua macam skor, yaitu Skor 0: apabila Program memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%) dan Skor 1: apabila Program memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Gambar 5.4 menunjukkan 11 Program dengan skor 0 dan 39 Program dengan skor 1. Kesebelas Program yang memiliki skor 0, artinya hanya memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi, sehingga tentunya membutuhkan upaya yang lebih keras untuk dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010. Program lainnya dengan skor 1 sebanyak 39 Program kemungkinan dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010 karena cukup banyak memiliki KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Gambar 5.4.: Jumlah dan Persentase Program Prioritas 3 Berdasarkan Skor Capaian Program 22.00 39 78.00 11 0 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 63

Dari 39 Program pada Prioritas 3 yang mendapatkan skor 1, terdapat 34 Program yang seluruh KPnya (100%) memiliki kecenderungan pencapaian tinggi, yaitu diatas 30%. Sementara itu, 5 Program sisanya memiliki persentase jumlah KP dengan kecenderungan pencapaian tinggi ( 30%) yang lebih rendah yaitu antara 71,% 50%. Sedangkan untuk program yang mendapatkan skor 0 sebanyak 11 program, yaitu program yang jumlah KPnya tidak terlalu banyak (<50% KP) yang memiliki kecenderungan pencapaian tinggi ( 30%), antara lain: (1) Program Penataan Administrasi Kependudukan; (2) Program Penataan Peraturan Perundang undangan Mengenai Desentralisasi dan Otonomi Daerah; (3) Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba; (4) Program Pengembangan Penyelidikan, Pengamanan dan Penggalangan Keamanan Negara; (5) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; (6) Program pengembangan sarana dan prasarana kepolisian; (7) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah; (8) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik; (9) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan; (10) Program Peningkatan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah; dan (11) Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana. Daftar urutan Program pada Prioritas 3 dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut ini. No Tabel 5.4.: Daftar Urutan Program pada Prioritas 3 Program Persentase Capaian Kegiatan dalam Program dengan Skor 1 Skor Program Jumlah Program (1) (2) (3) (4) (5) 1 Progam Pengembangan Matra Udara 100.00 1 2 Program Pemantapan Keamanan Dalam 100.00 1 Negeri 3 Program Pembentukan Hukum 100.00 1 4 Program Pemulihan Wilayah Pasca Konflik 100.00 1 5 Program Pendidikan Kedinasan 100.00 1 6 Program Penegakan Hukum dan HAM 100.00 1 7 Program Penegakkan Kedaulatan dan 100.00 1 Penjagaan Kebutuhan NKRI 39 8 Program Penelitian dan Pengembangan 100.00 1 Pertahanan 9 Program Penerapan Kepemerintahan yang 100.00 1 Baik 10 Program pengamanan Rahasia Negara 100.00 1 11 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa 100.00 1 64 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

No Program Persentase Capaian Kegiatan dalam Program dengan Skor 1 Skor Program Jumlah Program (1) (2) (3) (4) (5) 12 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan 100.00 1 air minum dan air limbah 13 Program Pengembangan Matra Darat 100.00 1 14 Program Pengembangan Matra Laut 100.00 1 15 Program Pengembangan Pertahanan Integratif 100.00 1 16 Program Pengembangan Pertahanan Matra 100.00 1 Darat 17 Program Pengembangan Pertahanan Matra 100.00 1 Laut 18 Program Pengembangan Sistem dan Strategi 100.00 1 Pertahanan 19 Program Pengembangan Keterkaitan 100.00 1 Pembangunan Antar Kota 20 Program Pengembangan, Pemerataan dan 100.00 1 Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika 21 Program Penguasaan serta Pengembangan 100.00 1 Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi 22 Program Peningkatan Kapasitas Keuangan 100.00 1 Pemerintah Daerah 23 Program Peningkatan kerjasama antar 100.00 1 Pemerintah Daerah 24 Program Peningkatan Komitmen Persatuan 100.00 1 dan Kesatuan 25 Program Peningkatan Penerimaan dan 100.00 1 Pengamanan Keuangan Negara 26 Program Peningkatan Pengawasan dan 100.00 1 Akuntabilitas Aparatur Negara 27 Program Peningkatan/pembangunan jalan dan 100.00 1 jembatan 28 Program penyelidikan, Pengamanan dan 100.00 1 Penggalangan Keamanan Negara 29 Program Penyempurnaan dan Penguatan 100.00 1 Kelembagaan Demokrasi 30 Program Pertahanan Integratif 100.00 1 31 Program Pertahanan Matra Darat 100.00 1 32 Program Pertahanan Matra Laut 100.00 1 33 Program Pertahanan Matra Udara 100.00 1 34 Program sistem dan strategi keamanan 100.00 1 35 Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia 71.00 1 Aparatur 36 Program Penataan Kelembagaan dan 50.00 1 Ketatalaksanaan 37 Program Pengembangan Industri Pertahanan 50.00 1 38 Program Pengembangan Wilayah Perbatasan 50.00 1 39 Program Perbaikan Proses Politik 50.00 1 40 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan 33.00 0 Publik 11 41 Program Penataan Administrasi 0.00 0 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 65

No Program Persentase Capaian Kegiatan dalam Program dengan Skor 1 Skor Program Jumlah Program (1) (2) (3) (4) (5) Kependudukan 42 Program Penataan Peraturan Perundangundangan 0.00 0 Mengenai Desentralisasi dan Otonomi Daerah 43 Program Pencegahan dan Pemberantasan 0.00 0 Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba 44 Program Pengembangan Penyelidikan, 0.00 0 Pengamanan dan Penggalangan Keamanan Negara 45 Program pengembangan sarana dan prasarana 0.00 0 kepolisian 46 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan 0.00 0 Pemerintah Daerah 47 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan 0.00 0 Informasi Publik 48 Program Peningkatan Keberdayaan 0.00 0 Masyarakat Perdesaan 49 Program Peningkatan Profesionalisme Aparat 0.00 0 Pemerintah Daerah 50 Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana 0.00 0 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 5.2.3 Analisis Kinerja K/L Selain dilihat dari pencapaian program, maka pencapaian Prioritas 3 juga dapat dilihat dari pencapaian K/L. Dalam hal ini, terdapat sejumlah K/L yang mendukung terpenuhinya pencapaian Prioritas 3. Penentuan skor analisis untuk K/L juga ditetapkan pada dua macam skor, yaitu Skor 0: apabila K/L memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%) dan Skor 1: apabila K/L memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Gambar 5.5 menunjukkan 7 K/L dengan skor 0 dan 16 K/L dengan skor 1. 66 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Gambar 5.5.: Jumlah dan Persentase K/L Prioritas 3 Berdasarkan Skor Capaian K/L 69.57 % 30.43 % 16 7 0 KL Perlu Upaya Keras 1 KL Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Terdapat 16 K/L yang mendapatkan skor 1, artinya memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Kelima K/L ini kemungkinan dapat memenuhi target KP Prioritas 3 pada akhir TA 2010. Sedangkan ketujuh K/L yang memiliki skor 0, artinya hanya memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi, sehingga membutuhkan upaya yang lebih keras untuk dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010. Daftar urutan K/L pada Prioritas 3 dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut ini. Tabel 5.5.: Daftar Urutan K/L pada Prioritas 3 No. Instansi Pelaksana Persentase Capaian Kegiatan dalam K/L dengan Skor 1 Skor K/L Jumlah K/L (1) (2) (3) (4) (5) 1 BAKORKAMLA 100.00 1 2 BKN 100.00 1 3 BPKP 100.00 1 4 Kementerian Pekerjaan Umum 100.00 1 5 Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal 100.00 1 6 Kejaksaan Agung 100.00 1 7 Kementerian Keuangan 100.00 1 8 Kementerian Hukum dan HAM 100.00 1 9 LEMSANEG 100.00 1 10 WANTANNAS 100.00 1 11 Kementerian Pertahanan 94.00 1 16 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 67

No. Instansi Pelaksana Persentase Capaian Kegiatan dalam K/L dengan Skor 1 Skor K/L Jumlah K/L 12 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara 75.00 1 dan Reformasi Birokrasi 13 BIN 67.00 1 14 Kementerian Komunikasi dan Informatika 67.00 1 15 Kementerian Dalam Negeri 50.00 1 16 LAN 50.00 1 17 LKPP 33.00 0 18 POLRI 25.00 0 19 ANRI 0.00 0 20 BAKORSURTANAL 0.00 0 21 BAPPENAS 0.00 0 22 BNN 0.00 0 23 KPU 0.00 0 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 7 5.3 Permasalahan Pencapaian Prioritas Dengan berbagai kemajuan pencapaian sasaran pembangunan yang telah dilaksanakan dan perkiraan pencapaian pada akhir tahun, masalah yang dihadapi pelaksanaan kegiatan pada Prioritas Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukum, serta Pemantapan Demokrasi dan Keamanan Nasional adalah sebagai berikut. Reformasi Birokrasi. Permasalahan yang dihadapi dalam upaya menciptakan pemerintahan yang baik, dilihat dari aspek kelembagaan adalah belum optimalnya kinerja birokrasi pemerintah, struktur birokrasi yang belum efisien dan adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pada aspek SDM adalah belum terwujudnya aparatur yang profesional, netral dan sejahtera, dan sistem penilaian kinerja yang belum obyektif dan terukur. Pada aspek pelayanan publik adalah: (1) Belum sepenuhnya tersedia pelayanan publik sesuai dengan kondisi saat ini; (2) Terlambatnya penyusunan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di daerah dan kementerian/lembaga; (3) Belum terselesaikannya peraturan perundangan yang diperlukan khususnya sebagai implementasi UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; (4) Masih belum sepenuhnya profesional, cepat dan murah pelaksanaan dari manajemen pelayanan publik; (5) Masih sering terjadi perilaku KKN dalam penyelenggaraan pelayanan publik; dan (6) Belum meluasnya penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di seluruh instansi 68 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

pemerintah, sehingga masih harus diperluas penerapannya di pusat dan daerah. Pemantapan Hukum. Dalam upaya mewujudkan pelaksanaan supremasi hukum permasalahan yang dihadapi adalah kendala dalam pengumpulan barang bukti maupun aset yang harus di sita dari tersangka/terdakwa/terpidana yang terkait dengan penanganan perkara tindak pidana; masih adanya sikap permisif yang dilakukan oleh masyarakat terhadap berbagai bentuk tindak pidana yang terjadi, terutama terhadap tindak pidana korupsi, disamping masih adanya sebagian kalangan masyarakat yang tidak mau membantu upaya penegakan hukum; Penyelesaian Pembayaran Uang Pengganti (PUP) (ex Undang Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) masih banyak menemui kendala sehingga tingkat keberhasilannya baru mencapai 1% (satu permil); dan masih lemahnya kegiatan intelijen yustisial baik dalam hal peningkatan kualitas penyelidikan maupun dalam hal mengefektifkan tindakan pencegahan, penangkalan, pengamanan dan penggalangan dalam rangka mendukung upaya penegakan hukum. Selain itu di bidang penyusunan peraturan perundang undangan dalam pelaksanaannya masih belum sejalan antara prioritas perundang undangan dalam Program Legislasi Nasional dengan prioritas pembangunan dalam Rencana Kerja Pemerintah serta realisasi pembahasan RUU di DPR. Pemantapan Demokrasi. Dalam upaya memantapkan proses konsolidasi demokrasi, pada pelaksanaannya masih dihadapkan pada persoalan adanya kesenjangan antara semangat dan kebebasan politik yang besar pada masyarakat dengan kemampuan organisasi politik untuk menjalankan fungsinya untuk menghimpun dan menyalurkan aspirasi masyarakat, dimana parpol belum optimal dalam melaksanakan fungsinya. Pada sisi masyarakat dan organisasi masyarakat sipil masih menghadapi kendala pada kapasitas yang masih lemah dan persoalan akuntabilitas dan transparansi terhadap publik. Terkait dengan pelaksanaan keterbukaan informasi publik, permasalahan yang timbul dikarenakan belum ditetapkannya Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP), keterbatasan sumber daya manusia, masih belum memadainya sarana dan prasarana komunikasinya, serta kesulitan dalam hal pemilahan informasi dan data sesuai dengan jenisnya, dan masih terbatasnya data dan informasi yang tersedia dan terdokumentasi dengan baik di setiap badan publik. Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 69

Pertahanan dan Keamanan. Permasalahan dikarenakan adanya keterbatasan keuangan negara maka banyak program dan kegiatan pembangunan bidang pertahanan dan keamanan yang tidak tercapai secara optimal. Upaya pemenuhan kekuatan pertahanan negara pada tingkat kekuatan pokok minimal (minimum essential force) belum sepenuhnya dapat diwujudkan sehingga belum dapat menjadikan kemampuan pertahanan negara sebagai efek penggentar yang diinginkan. Selain hal hal tersebut di atas, dalam pelaksanaan kegiatan prioritas pembangunan, rendahnya pencapaian disebabkan oleh: (1) Adanya anggaran yang diblokir yang dikarenakan pada saat penyusunan anggaran belum dilengkapi dengan persyaratan yang diperlukan. Seperti bantuan sosial pada kegiatan Percepatan Pembangunan Wilayah Perbatasan (P2WP) belum dilaksanakan karena masih dalam proses pembahasan pembukaan blokir (pembukaan bintang); (2) Restrukturisasi Organisasi, sehingga kegiatan belum bisa dilaksanakan, seperti kegiatan Intensifikasi Kegiatan Intelijen dan Operasi Pencegahan dan Penindakan Peredaran Gelap Narkoba; (3) Pembahasan Modul dikarenakan terkendala waktu dan kesempatan para pejabat yang dianggap berkompeten dalam penyiapan modul; dan (4) Kegiatan Penyusunan Peraturan Perundang Undangan tentang e procurement tidak ada dalam DIPA LKPP TA 2010, karena tidak diperlukan Perpres tersendiri tentang e procurement. Substansi pengaturan mengenai e procurement telah dicantumkan dalam Perpres No. 54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan akan diperkuat dalam RUU Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan (5) Keterlambatan dalam penetapan KPA dan Pejabat Pengelola Kegiatan, dimana penerbitan Surat Keputusan tersebut umumnya diterbitkan pada bulan Pebruari 2010. 5.4 Kesimpulan Prioritas 3 Secara keseluruhan, pencapaian Prioritas Pemantapan Reformasi Birokrasi dan Hukum, serta Pemantapan Demokrasi dan Keamanan Nasional telah sesuai dengan yang direncanakan dan pada akhir TA 2010 kemungkinan akan tercapai. Hal tersebut terlihat dari hasil analisis yang menunjukkan skor capaian dan penyerapan anggaran KP yang baik. Analisis KP menunjukkan sebagian besar KP (42,25%) pencapaian dan penyerapan anggaran tinggi, sisanya sebanyak 25,35% KP pencapaian 70 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

tinggi dan penyerapan anggaran rendah, 2,28% KP pencapaian rendah dan penyerapan anggaran tinggi, dan 25,58% KP baik pencapaian dan penyerapan anggaran rendah. Untuk Fokus Prioritas dari 13 FP, sebanyak 12 FP atau 92,30% mungkin tercapai pada akhir TA 2010 karena lebih dari 50% kegiatan pencapaiannya tinggi ( 30%). Analisis dari sisi Program menunjukkan bahwa sebanyak 78,00% Program pada Prioritas 3 mungkin mencapai target KP pada akhir TA 2010, sedangkan dari sisi K/L, sebanyak 69,57% K/L mungkin mencapai target KP pada akhir TA 2010 dan sisanya sebanyak 30,43% K/L membutuhkan upaya keras untuk dapat mewujudkannya. Rendahnya capaian pada beberapa KP disebabkan adanya berbagai permasalahan yang dihadapi, seperti keterlambatan dalam penetapan KPA dan PPA, anggaran yang masih dibintang, perubahan struktur organisasi, alokasi anggaran tidak tersedia dalam DIPA, dan masalah ketersediaan pelaksana kegiatan. Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 71

72 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

BAB VI PRIORITAS 4: PEMULIHAN EKONOMI YANG DIDUKUNG OLEH PEMBANGUNAN PERTANIAN, INFRASTRUKTUR, DAN ENERGI 6.1 Pengantar Prioritas 4 Pemulihan Ekonomi yang Didukung oleh Pembangunan Pertanian, Infrastruktur, dan Energi diselenggarakan melalui 15 (lima belas) FP, 235 (dua ratus tiga puluh lima) KP s yang kesemuanya tercakup dalam 68 (enam puluh delapan) Program yang secara terpisah maupun bersama sama (Lintas K/L) dilaksanakan oleh 27 (dua puluh tujuh) K/L. 6.1.1 Hirarki Prioritas Prioritas 4 mencakup 5 kelompok besar Pertumbuhan Ekonomi, Stabilitas Ekonomi, Infrastruktur, Iptek, dan Energi sebagai berikut: Pertumbuhan Ekonomi: Fokus 1. Peningkatan daya tarik investasi (10 KP); Fokus 2. Penguatan daya saing ekspor (15 KP); Fokus 3. Revitalisasi industri manufaktur (8 KP); Fokus 4. Revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan (20 KP); Fokus 5. Peningkatan produktivitas dan kompetensi tenaga kerja (4 KP); Fokus 6. Peningkatan produktivitas dan akses UKM kepada sumber daya produktif (7 KP); Stabilitas Ekonomi: Fokus 7. Peningkatan ketahanan pangan (21 KP); Fokus 8. Peningkatan stabilitas harga dan pengamanan pasokan bahan pokok (7 KP); Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 73

Fokus 9. Pengelolaan APBN yang berkelanjutan (3 KP); Fokus 10. Peningkatan ketahanan dan daya saing sektor keuangan (6 KP); Infrastruktur: Fokus 11. Dukungan infrastruktur bagi peningkatan daya saing sektor riil (65 KP); Fokus 12. Peningkatan investasi infrastruktur melalui kerjasama pemerintah dan swasta (7 KP); Fokus 13. Peningkatan pelayanan infrastruktur sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM) (38 KP); Iptek: Fokus 14. Peningkatan dukungan iptek bagi daya saing nasional (14 KP); Energi: Fokus 15. Peningkatan ketahanan energi (8 KP) 6.1.2 Sasaran Prioritas Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam prioritas Pemulihan Ekonomi yang Didukung oleh Pembangunan Pertanian, Infrastruktur, dan Energi pada tahun 2010 adalah: 1. Laju pertumbuhan ekonomi 5,0 persen; 2. Meningkatnya investasi dalam bentuk pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 7,2 7,3 persen; 3. Meningkatnya ekspor barang dan jasa sekitar 5,0 persen; 4. Meningkatnya jumlah perolehan devisa dari sektor pariwisata menjadi sekitar USD 7,8 miliar dan meningkatnya wisatawan nusantara menjadi sekitar 228 juta perjalanan. 5. Tumbuhnya pertanian, perikanan, dan kehutanan sebesar 3,6 persen; 6. Tumbuhnya industri pengolahan sebesar 3,4 persen; 7. Tumbuhnya industri pengolahan non migas sebesar 3,9 persen; 74 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

8. Menurunnya tingkat pengangguran terbuka menjadi 8 persen dari angkatan kerja; 9. Meningkatnya produktivitas dan akses UKM kepada sumberedaya produktif; 6.2 Hasil Analisis Hasil analisis MTT RKP Prioritas 4 meliputi Analisis Capaian Kegiatan Prioritas (KP), Analisis Capaian Fokus Prioritas (FP), Analisis Capaian Prioritas, Analisis Kinerja Program dan Analisis Kinerja K/L. 6.2.1 Analisis Capaian Kegiatan Prioritas Analisis terhadap KP dilakukan antara lain dengan: Membuat urutan KP berdasarkan persentase pencapaian kegiatan dan persentase penyerapan anggaran; dan Membuat Kondisi Kinerja KP (Kondisi 1, Kondisi 2, Kondisi 3 dan Kondisi 4) berdasarkan kombinasi antara skor capaian kegiatan dan skor penyerapan anggaran kegiatan. Berdasarkan cara analisis yang telah diuraikan pada Bab II, maka pada Tabel 6.1 dan Tabel 6.2 disajikan 20 urutan posisi KP dalam pencapaian target keluaran KP dan 20 urutan posisi KP dalam penyerapan anggaran. Setiap KP dalam Prioritas 4 dianalisis berdasarkan persentase pencapaian kegiatan dan persentase penyerapan anggaran. dan dikelompokkan ke dalam empat Kondisi Kinerja, yaitu: Kondisi 1: capaian kegiatan cenderung rendah (<30%) dan penyerapan anggaran cenderung rendah (<30%); Kondisi 2: capaian kegiatan cenderung rendah (<30%) dan penyerapan anggaran cenderung tinggi ( 30%); Kondisi 3: capaian kegiatan cenderung tinggi ( 30%) dan penyerapan anggaran cenderung rendah (< 30%); dan Kondisi 4: capaian kegiatan cenderung tinggi ( 30%) dan penyerapan anggaran cenderung tinggi (<30%). Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 75

Tabel 6.1.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 4 dalam Pencapaian Kegiatan No Fokus Kegiatan Prioritas Persentase Capaian Kegiatan (1) (2) (3) (4) 1 11,7 b) Pengembangan Prasarana dan Sarana Desa Agropolitan 112,00 2 3 a) Restrukturisasi Permesinan Industri 100,00 3 3 c) Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri 100,00 4 5 a) Peningkatan fungsi dan revitalisasi BLK menjadi lembaga 100,00 pelatihan berbasis kompetensi 5 5 c) Fasilitasi pendukung pasar kerja, melalui penguatan 100,00 kelembagaan, peningkatan informasi, penyelenggaraan bursa kerja 6 5 d) Pemberian dorongan dan penyempurnaan pelaksanaan 100,00 negosiasi bipartit 7 6 a) Penyusunan/penyempurnaan peraturan perundangundangan 100,00 yang berkaitan dengan koperasi dan UMKM 8 13,7 b) Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Provinsi DI 100,00 Yogyakarta dan Jawa Tengah 9 13,7 g) Penyediaan Infrastruktur Primer bagi Kawasan RSH 100,00 10 13,7 i) Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemukiman di Pulau 100,00 Kecil/Terpencil 11 1 d) Peningkatan Promosi Investasi Di Dalam Negeri 97,14 12 2 c) Penyelenggaraan ITPC 95,00 13 11,2 m) Pembangunan Fasilitas Sistem Telekomunikasi Pelayaran 95,00 tahap 4 14 12,1 b) Pembebasan Lahan 95,00 15 1 j) Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan 94,87 16 11,2 x) Pengembangan Bandar Udara Hasanuddin Makassar 90,00 17 2 n) Pengembangan Kebijakan SDM Kebudayaan dan Pariwisata 80,00 Nasional.1 18 12,1 c) Resiko tanah (Landcapping) 80,00 19 14 a) Iptek utk Penanggulangan Bencana di Indonesia 79,29 20 8 c) Pengembangan Pasar Lelang Daerah 75,58 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 76 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Tabel 6.2.: 20 Urutan Posisi KP Prioritas 4 dalam Penyerapan Anggaran No Fokus Kegiatan Prioritas Persentase Penyerapan Anggaran (1) (2) (3) (4) 1 11.1 e) Penanggulangan Bencana / Tanggap Darurat 100,00 2 11.1 f) Pembangunan Sarana/Prasarana Pengendalian Lahar 100,00 Gunung Berapi 3 15 e) Survei pemetaan geologi, Penelitian Eksplorasi 89,82 4 11,2 i) Pembangunan MRT Jakarta (Engineering Services) 84,69 5 2 n) Pengembangan Kebijakan SDM Kebudayaan dan Pariwisata 74,81 Nasional.1 6 12,1 b) Pembebasan Lahan 73,84 7 2 o) Pendukungan Pengembangan Kapasitas Pengelolaan 71,25 Kebudayaan dan Kepariwisataan Daerah 1) 8 11,2 m) Pembangunan Fasilitas Sistem Telekomunikasi Pelayaran 65,69 tahap 4 9 1 e) Peningkatan Promosi Investasi Terintegrasi Di Luar Negeri 62,94 10 14 j) Pelaksanaan Litbang dan Aplikasi Teknologi Hasil Litbang 53,33 11 14 h) Eksplorasi, bioprospeksi, konservasi dan pemanfaatan 51,30 Sumber Daya alam Hayati (SDH) dan Sumber Daya Genetik (SDG), Molecular Farming, Transgenetik, ploiploidi 12 2 a) Peningkatan Partisipasti Aktif dalam Perundingan di Berbagai 50,61 Fora Internasional 13 11,2 s) Lanjutan Pembangunan Urgent Rehabilitation of Tg PriokPort 50,00 14 11,4 d) Penyusunan Kebijakan dan Regulasi Standardisasi 50,00 Ketenagalistrikan 15 11,4 e) Penyusunan Kebijakan dan Regulasi Kelaikan Teknik dan 50,00 Keselamatan Ketenagalistrikan 16 14 g) Pengembangan Bioresource Center, Microbial Culture 49,00 Collection 17 11,5 c) Penyusunan/Pembaharuan Kebijakan, Regulasi, 48,73 Kelembagaan Industri Pos dan Telematika 18 11,5 a) Penyusunan/Pembaharuan Kebijakan, Regulasi, 48,43 Kelembagaan Industri Pos dan Telematika 19 11,7 c) Pengembangan Sarana dan Prasarana 47,96 20 11,4 b) Penyiapan Program Ketenagalistrikan 47,58 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Berdasarkan penentuan Kondisi Kinerja tersebut, diperoleh hasil sebanyak 110 KP yang memiliki Kondisi 1 (46,81%), 7 KP yang memiliki Kondisi 2 (2,98%), 72 KP yang memiliki Kondisi 3 (30,64%), dan 46 KP yang memiliki Kondisi 4 (19,57%). (lihat Gambar 6.1). Daftar KP berdasarkan Kondisi Kinerja dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan peta penyebaran KP, sebagian besar kinerja kegiatan prioritas berada dalam kuadran skor 1 yaitu dengan persentase 46,81%, diikuti Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 77

dengan kuadran Kondisi 3 dan kuadran Kondisi 4, dan kuadran Kondisi 2 (lihat Gambar 6.2) Gambar 6.1.: Jumlah dan Persentase KP Prioritas 4 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP 110 19.57% 46.81% 30.64% 72 2.98% 46 7 1 2 Capaian Rendah, Penyerapan Capaian Rendah, Penyerapan Rendah Tinggi 3 Capaian Tinggi, Penyerapan Rendah 4 Capaian Tinggi, Penyerapan Tinggi Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Gambar 6.2.: Grafik Sebaran KP Prioritas 4 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP KONDISI 2 1.70 19.57 KONDISI 4 110.00 90.00 Persentase Penyerapan Anggaran Kegiatan 70.00 50.00 30.00 (10.00) 10.00 30.00 50.00 70.00 90.00 110.00 130.00 10.00 KONDISI 1 46.81 (10.00) Persentase Capaian Kegiatan 30.64 KONDISI 3 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 78 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Gambar 6.2 menunjukkan bahwa separuh KP yang mendukung Prioritas 4, berada pada posisi capaian kegiatan rendah dan penyerapan anggaran juga rendah. Hanya seperlima KP yang mendukung Prioritas 4 masuk dalam kategori capaian tinggi sejalan dengan penyerapan anggaran yang juga tinggi. Secara umum keadaan ini masih jauh dari harapan, karena dalam konteks pemulihan ekonomi (Prioritas 4), keadaan ini justru menunjukkan gambaran kinerja yang kurang baik yang tercermin dari capaian rendah dan penyerapan yang juga rendah. 6.2.2 Analisis Capaian Fokus Prioritas Dalam prioritas 4, terdapat 9 FP (60,00%) yang mungkin tercapai pada akhir TA 2010 karena 50% KP dalam FP tersebut memiliki capaian yang cenderung tinggi ( 30%). Adapun untuk 6 FP lainnya (40,00%) masih harus melakukan upaya keras untuk mencapai target KP pada akhir TA 2010, karena <50% KP dalam FP tersebut memiliki capaian yang cenderung tinggi (lihat Gambar 6.3). Gambar 6.3.: Jumlah dan Persentase FP Berdasarkan Skor Capaian FP 9 60% 40% 6 0 Fokus Perlu Upaya Keras 1 Fokus Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Tabel 6.3 memberikan urutan FP berdasarkan persentase capaian KP dalam FP dengan skor 1. Adapun 9 FP yang mungkin tercapai pada akhir TA 2010 (Skor 1) adalah: (1) Fokus 5. Peningkatan Produktivitas dan Kompetensi Tenaga Kerja; (2) Fokus 8. Peningkatan Stabilitas Harga dan Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 79

Pengamanan Pasokan Bahan Pokok; (3) Fokus 12. Peningkatan Investasi Infrastruktur Melalui Kerjasama Pemerintah dan Swasta; (4) Fokus 1. Peningkatan Daya Tarik Investasi; (5) Fokus 6. Peningkatan Produktivitas dan Akses UKM Kepada Sumber Daya Produktif; (6) Fokus 14. Peningkatan Dukungan Iptek Bagi Daya Saing Nasional; (7) Fokus 10. Peningkatan Ketahanan dan Daya Saing Sektor Keuangan; (8) Fokus 3. Revitalisasi Industri Manufaktur; (9) Fokus 2. Penguatan Daya Saing Ekspor. Sementara itu FP yang masih membutuhkan upaya yang keras (Skor 0) antara lain: (1) Fokus 11. Dukungan Infrastruktur Bagi Peningkatan Daya Saing Sektor Riil; (2) Fokus 13. Peningkatan Pelayanan Infrastruktur Sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM); (3) Fokus 4. Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; (4) Fokus 9. Pengelolaan APBN yang Berkelanjutan; (5) Fokus 7. Peningkatan Ketahanan Pangan; (6) Fokus 15. Peningkatan Ketahanan Energi. Tabel 6.3.: Daftar Urutan Fokus Prioritas pada Prioritas 4 No. Fokus Prioritas Persentase Capaian Kegiatan dalam Fokus dengan Skor 1 Skor Capaian Fokus Jumlah Fokus (1) (2) (3) (4) (5) 1 Fokus 5. Peningkatan Produktivitas dan 100,00 1 Kompetensi Tenaga Kerja 2 Fokus 8. Peningkatan Stabilitas Harga dan 100,00 1 Pengamanan Pasokan Bahan Pokok 3 Fokus 12. Peningkatan Investasi Infrastruktur 85,71 1 Melalui Kerjasama Pemerintah dan Swasta 4 Fokus 1. Peningkatan Daya Tarik Investasi 80,00 1 5 Fokus 6. Peningkatan Produktivitas dan Akses 71,43 1 9 UKM Kepada Sumber Daya Produktif 6 Fokus 14. Peningkatan Dukungan Iptek Bagi Daya 71,43 1 Saing Nasional 7 Fokus 10. Peningkatan Ketahanan dan Daya Saing 66,67 1 Sektor Keuangan 8 Fokus 3. Revitalisasi Industri Manufaktur 62,50 1 9 Fokus 2. Penguatan Daya Saing Ekspor 53,33 1 10 Fokus 11. Dukungan Infrastruktur Bagi 46,27 0 Peningkatan Daya Saing Sektor Riil 11 Fokus 13. Peningkatan Pelayanan Infrastruktur 36,84 0 Sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM) 12 Fokus 4. Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan 35,00 0 6 Kehutanan 13 Fokus 9. Pengelolaan APBN yang Berkelanjutan 33,33 0 14 Fokus 7. Peningkatan Ketahanan Pangan 28,57 0 15 Fokus 15. Peningkatan Ketahanan Energi 25,00 0 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 80 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

6.2.3 Analisis Capaian Prioritas Pencapaian Prioritas 4 didasarkan atas pencapaian FP berikut dengan pencapaian KP yang termasuk di dalamnya. Persentase capaian FP dalam Prioritas 4 yang memiliki skor 1 adalah sebesar 60,00%. Berdasarkan nilai persentase tersebut maka skor capaian Prioritas 4 termasuk skor 1, artinya Prioritas 4 memiliki 50% FP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%), sehingga dapat dikatakan bahwa Prioritas 4 mungkin tercapai pada akhir TA 2010. Dari sisi penyerapan anggaran, nilai persentase penyerapan anggaran FP dalam Prioritas 4 yang memiliki skor 1 hanya sebesar 20,00%. Artinya skor penyerapan anggaran Prioritas 4 termasuk skor 0 dimana hanya <50% FP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Hal ini berimplikasi pada perlunya upaya yang lebih keras untuk meningkatkan penyerapan anggaran sampai akhir TA 2010. 6.2.4 Analisis Kinerja Program Dalam Prioritas 4, terdapat 40 program (58,82%) yang mungkin mencapai target KP pada TA 2010 karena 50% KP dalam program program tersebut memiliki capaian yang cenderung tinggi ( 30%). Adapun 28 program lainnya (41,18%) masih perlu melakukan upaya keras untuk mencapai target KP pada akhir TA 2010, karena <50% KP dalam program program tersebut memiliki capaian yang cenderung tinggi ( 30%). Gambar 6.4.: Jumlah dan Persentase Program Prioritas 4 Berdasarkan Skor Capaian Program 40 28 58,82% 41,18% 0 Program Perlu Upaya Keras 1 Program Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 81

Dari 40 Program pada Prioritas 4 yang mendapatkan skor 1, terdapat 21 Program yang seluruh KPnya (100%) memiliki kecenderungan pencapaian tinggi, yaitu diatas 30%. Program tersebut adaah: (1) Program Ketatalaksanaan dan Kelembagaan; (2) Program Penciptaan Iklim Usaha UMKM; (3) Program Penelitian dan Pengembangan Iptek; (4) Program Pengelolaan Pertanahan; (5) Program Pengembangan Ekonomi Lokal; (6) Program Pengembangan Kemitraan; (7) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM; (8) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dan Drainase; (9) Program Pengembangan Wilayah Tertinggal; (10) Program Pengembangan, Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika; (11) Program Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi; (12) Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah Daerah, Koperasi, dan Masyarakat terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi; (13) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri; (14) Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional; (15) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; (16) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; (17) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja; (18) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; (19) Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja; (20) Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD dan Nias; (21) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. Sementara itu, 19 program sisanya memiliki persentase jumlah KP dengan kecenderungan pencapaian tinggi ( 30%) yang lebih rendah yaitu antara 90% 50%. Program tersebut adalah: (1) Program Stabilisasi Ekonomi dan Sektor Keuangan; (2) Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh; (3) Program Penguasaan dan Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Serta Bisnis Ketenagalistrikan; (4) Program Difusi dan Pemanfaatan Iptek; (5) Program Penataan Struktur Industri; (6) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor; (7) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri; (8) Program Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan; (9) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; (10) Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan; (11) Program Peningkatan/Pembangunan Jalan dan Jembatan; (12) Program Pembangunan Transportasi Udara; (13) Program Pembangunan Prasarana 82 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

dan Sarana ASDP; (14) Program Pembinaan Usaha Pertambangan Migas; (15) Program Pengembangan Indsutri Kecil dan Menengah; (16) Program Pengembangan Kapasitas Iptek Sistem Produksi; (17) Program Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Angkutan LLAJ; (18) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; (19) Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi. Sedangkan untuk 28 program yang mendapatkan skor 0, yaitu program yang jumlah KPnya tidak terlalu banyak (<50% KP) yang memiliki kecenderungan pencapaian tinggi ( 30%), adalah: (1) Program Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana Kereta Api; (2) Program Pengembangan Perumahan; (3) Program Pengembangan Sumber Daya Perikanan; (4) Program Peningkatan Penerimaan dan Pengamanan Keuangan Negara; (5) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan; (6) Program Pembangunan Transportasi Laut; (7) Program Pengembangan dan Pengelolaan; Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya; (8) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; (9) Program Peningkatan Ketahanan Pangan; (10) Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai; (11) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; (12) Program Pembinaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; (13) Program Penanganan Dampak Krisis Global; (14) Program Pengembangan Agribisnis; (15) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; (16) Program Pengembangan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh; (17) Program Pengembangan Keterkaitan Pembangunan Antar Kota; (18) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah; (19) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM; (20) Program Pengembangan Wilayah Perbatasan; (21) Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber air Lainnya; (22) Program Penguatan Kelembagaan Iptek; (23) Program Peningkatan Jalan dan Jembatan; (24) Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan; (25) Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku; (26) Program Penyelesaian Restrukturisasi Pos dan Telematika; (27) Program Penyempurnaan Restrukturisasi dan Reformasi Sarana dan Prasarana Energi; (28) Program Percepatan Pengembangan Kota Kota Kecil dan Menengah. Daftar urutan Program pada Prioritas 4 dapat dilihat pada Tabel 6.4. Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 83

No Tabel 6.4.: Daftar Urutan Program pada Prioritas 4 Program Persentase Capaian Kegiatan dalam Program dengan Skor 1 Skor Capaian Program Jumlah Program (1) (2) (3) (4) (5) 1 Program Ketatalaksanaan dan Kelembagaan 100,00 1 2 Program Penciptaan Iklim Usaha UMKM 100,00 1 3 Program Penelitian dan Pengembangan Iptek 100,00 1 4 Program Pengelolaan Pertanahan 100,00 1 5 Program Pengembangan Ekonomi Lokal 100,00 1 6 Program Pengembangan Kemitraan 100,00 1 7 Program Pengembangan Kewirausahaan dan 100,00 1 Keunggulan Kompetitif UKM 8 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan 100,00 1 Persampahan dan Drainase 9 Program Pengembangan Wilayah Tertinggal 100,00 1 10 Program Pengembangan, Pemerataan dan 100,00 1 Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pos dan Telematika 11 Program Penguasaan serta Pengembangan 100,00 1 Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi 12 Program Peningkatan Aksesibilitas Pemerintah 100,00 1 Daerah, Koperasi, dan Masyarakat terhadap Jasa Pelayanan Sarana dan Prasarana Energi 13 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan 100,00 1 Dalam Negeri 14 Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan 100,00 1 Internasional 15 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas 100,00 1 Tenaga Kerja 16 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama 100,00 1 Investasi 17 Program Perlindungan dan Pengembangan 100,00 1 Lembaga Tenaga Kerja 18 Program Perlindungan Konsumen dan 100,00 1 Pengamanan Perdagangan 19 Program Perluasan dan Pengembangan 100,00 1 Kesempatan Kerja 20 Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD dan 100,00 1 Nias 21 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan 100,00 1 Jembatan 22 Program Stabilisasi Ekonomi dan Sektor 90,00 1 Keuangan 23 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan 80,00 1 Cepat Tumbuh 24 Program Penguasaan dan Pengembangan 80,00 1 Aplikasi dan Teknologi Serta Bisnis Ketenagalistrikan 25 Program Difusi dan Pemanfaatan Iptek 75,00 1 26 Program Penataan Struktur Industri 75,00 1 84 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 40

No Program Persentase Capaian Kegiatan dalam Program dengan Skor 1 Skor Capaian Program Jumlah Program (1) (2) (3) (4) (5) 27 Program Peningkatan dan Pengembangan 75,00 1 Ekspor 28 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi 75,00 1 Industri 29 Program Penyempurnaan Restrukturisasi dan 66,67 1 Reformasi Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan 30 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 66,67 1 31 Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi 60,00 Sumber Daya Hutan 1 32 Program Peningkatan/Pembangunan Jalan dan 58,33 1 Jembatan 33 Program Pembangunan Transportasi Udara 57,14 1 34 Program Pembangunan Prasarana dan Sarana 50,00 1 ASDP 35 Program Pembinaan Usaha Pertambangan 50,00 1 Migas 36 Program Pengembangan Indsutri Kecil dan 50,00 1 Menengah 37 Program Pengembangan Kapasitas Iptek Sistem 50,00 1 Produksi 38 Program Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan 50,00 1 Angkutan LLAJ 39 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 50,00 1 40 Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan 50,00 1 Sarana dan Prasarana Energi 41 Program Peningkatan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana Kereta Api 44,44 0 42 Program Pengembangan Perumahan 40,00 0 43 Program Pengembangan Sumber Daya 40,00 0 Perikanan 44 Program Peningkatan Penerimaan dan 33,33 0 Pengamanan Keuangan Negara 45 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 28,57 0 46 Program Pembangunan Transportasi Laut 27,27 0 47 Program Pengembangan dan Pengelolaan 25,00 0 Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 48 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 25,00 0 49 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 23,53 0 50 Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan 16,67 0 Pantai 51 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas 0,00 0 LLAJ 52 Program Pembinaan Usaha Pertambangan 0,00 0 Mineral dan Batubara 53 Program Penanganan Dampak Krisis Global 0,00 0 28 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 85

No Program Persentase Capaian Kegiatan dalam Program dengan Skor 1 Skor Capaian Program Jumlah Program (1) (2) (3) (4) (5) 54 Program Pengembangan Agribisnis 0,00 0 55 Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 0,00 0 56 Program Pengembangan Kawasan Strategis dan 0,00 0 Cepat Tumbuh 57 Program Pengembangan Keterkaitan 0,00 0 Pembangunan Antar Kota 58 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air 0,00 0 Minum dan Air Limbah 59 Program Pengembangan Sistem Pendukung 0,00 0 Usaha bagi UMKM 60 Program Pengembangan Wilayah Perbatasan 0,00 0 61 Program Pengembangan, Pengelolaan, dan 0,00 0 Konservasi Sungai, Danau dan Sumber air Lainnya 62 Program Penguatan Kelembagaan Iptek 0,00 0 63 Program Peningkatan Jalan dan Jembatan 0,00 0 64 Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan 0,00 0 Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan 65 Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku 0,00 0 66 Program Penyelesaian Restrukturisasi Pos dan 0,00 0 Telematika 67 Program Penyempurnaan Restrukturisasi dan 0,00 0 Reformasi Sarana dan Prasarana Energi 68 Program Percepatan Pengembangan Kota Kota Kecil dan Menengah 0,00 0 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 6.2.5 Analisis Kinerja K/L Dalam Prioritas 4, terdapat 16 K/L (59,26%) yang mungkin mencapai target KP pada akhir TA 2010 karena 50% KP dalam K/L tersebut memiliki capaian yang cenderung tinggi ( 30%). Adapun 11 K/L lainnya (40,74%) masih perlu melakukan upaya keras untuk mencapai target KP pada akhir TA 2010, karena <50% KP dalam K/L tersebut memiliki capaian yang cenderung tinggi ( 30%). 86 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Gambar 6.5.: Jumlah dan Persentase K/L Prioritas 4 Berdasarkan Skor Capaian K/L 40,74% 16 59,26% 11 0 K/L Perlu Upaya Keras 1 K/L Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Terdapat 16 K/L yang mendapatkan skor 1, artinya memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). 16 K/L ini kemungkinan dapat memenuhi target KP pada Prioritas 4 pada akhir TA 2010. K/L tersebut antara lain: (1) Bakosurtanal; (2) BPN; (3) Kementerian Komunikasi dan Informatika; (4) Kemenko Perekonomian; (5) LAPAN; (6) LIPI; (7) Kementerian Perdagangan; (8) BKPM; (9) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi; (10) PPATK; (11) Kementerian Perindustrian; (12) Kementerian Keuangan; (13) Kementerian Koperasi dan UKM; (14) Kementerian Kehutanan; (15) Bappenas; (16) BPPT. Selain itu, terdapat 11 K/L yang memiliki skor 0, artinya hanya memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi, sehingga membutuhkan upaya yang lebih keras untuk dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010. K/L yang termasuk di dalamnya adalah: (1) Kementerian ESDM; (2) Kementerian PU; (3) Kementerian Perhubungan; (4) Kementerian Kelautan Perikanan; (5) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata; (6) KRT; (7) Kementerian Pertanian; (8) Kementerian Perumahan Rakyat; (9) BPLS; (10) Kementerian Dalam Negeri; (11) Perum BULOG. Daftar urutan K/L pada Prioritas 4 dapat dilihat pada Tabel 6.5. Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 87

No Tabel 6.5.: Daftar Urutan K/L Pada Prioritas 4 K/L Persentase capaian Kegiatan dalam K/L yang bernilai 1 Skor Capaian K/L Jumlah K/L (1) (2) (3) (4) (5) 1 Bakosurtanal 100,00 1 2 BPN 100,00 1 3 Kementerian Komunikasi dan Informatika 100,00 1 4 Kemenko Perekonomian 100,00 1 5 LAPAN 100,00 1 6 LIPI 100,00 1 7 Kementerian Perdagangan 88,89 1 8 BKPM 80,00 1 9 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 80,00 1 10 PPATK 75,00 1 11 Kementerian Perindustrian 70,00 1 12 Kementerian Keuangan 66,67 1 13 Kementerian Koperasi dan UKM 66,67 1 14 Kementerian Kehutanan 60,00 1 15 BAPPENAS 50,00 1 16 BPPT 50,00 1 17 Kementerian ESDM 45,45 0 18 Kementerian PU 40,82 0 19 Kementerian Perhubungan 40,63 0 20 Kementerian Kelautan Perikanan 40,00 0 21 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 33,33 0 22 KRT 25,00 0 23 Kementerian Pertanian 19,05 0 24 Kementerian Perumahan Rakyat 14,29 0 25 BPLS 0,00 0 26 Kementerian Dalam Negeri 0,00 0 27 Perum BULOG 0,00 0 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 16 11 6.3 Permasalahan Pencapaian Prioritas Pencapaian sasaran pembangunan prioritas Pemulihan Ekonomi yang Didukung oleh Pembangunan Pertanian, Infrastruktur, dan Energi dalam upaya pencapaian sasaran pada pelaksanaannya masih menghadapi permasalahan permasalahan, antara lain sebagai berikut. Pertumbuhan Ekonomi dan Stabilitas Ekonomi. Berdasarkan analisis Fokus Prioritas terhadap Pencapaian Prioritas 4, dari 10 FP yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi terdapat 7 FP yang termasuk dalam kelompok skor 1 (capaian cenderung tinggi), yaitu: (1) Fokus 1. Peningkatan Daya Tarik Investasi; (2) Fokus 2. Penguatan Daya 88 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Saing Ekspor; (3) Fokus 3. Revitalisasi Industri Manufaktur; (4) Fokus 5. Peningkatan Produktivitas dan Kompetensi Tenaga Kerja; (5) Fokus 6. Peningkatan Produktivitas dan Akses UKM Kepada Sumber Daya Produktif; (6) Fokus 8. Peningkatan Stabilitas Harga dan Pengamanan Pasokan Bahan Pokok; (7) Fokus 10. Peningkatan Ketahanan dan Daya Saing Sektor Keuangan. Sementara 3 Fokus lainnya, yaitu (1) Fokus 4. Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; (2) Fokus 7. Peningkatan Ketahanan Pangan; (3) Fokus 9. Pengelolaan APBN yang Berkelanjutan masih tergolong kelompok skor 0 (pencapaian cenderung rendah). Hal ini menunjukkan hasil yang cukup baik. Pencapaian yang sudah baik sampai sejauh ini perlu terus dipertahankan, dengan memperhatikan kecenderungan ataupun kemungkinan permasalahan yang dapat terjadi. Permasalahan tersebut antara lain: (1) Penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya lahan, tambak dan air; (2) Jaminan penyediaan dan aksesibilitas masyarakat pertanian, perikanan dan kehutanan terhadap input produksi (pakan, pupuk, dan benih); (3) Kurang memadainya sarana dan prasarana untuk pemasaran produk pertanian/perikanan/kehutanan; (4) Daya saing produk pertanian Indonesia di pasar ekspor dan pasar domestik secara umum masih perlu ditingkatkan; (5) Rendahnya kapasitas atau kualitas masyarakat dan kelembagaan pertanian, perikanan, dan kehutanan; (6) Dari sisi tenaga kerja, meskipun peningkatan jumlah lapangan kerja formal telah melampaui lapangan kerja informal, lapangan kerja di Indonesia masih didominasi oleh lapangan kerja informal. Kualitas dan keterampilan tenaga kerja masih rendah. Sebagian besar tenaga kerja (70,39 persen) masih berpendidikan setingkat SMP ke bawah. Meskipun tahun tahun terakhir ini menunjukkan peningkatan, produktivitas tenaga kerja masih lebih rendah dibandingkan dengan negara negara ASEAN lainnya; (7) Terkait bidang pariwisata, destinasi pariwisata yang belum sepenuhnya siap bersaing di pasar global, belum efektifnya pelaksanaan promosi dan pemasaran pariwisata, dan kurangnya daya saing sumber daya pariwisata. Infrastruktur, IPTEK dan Energi. Berdasarkan analisis Fokus Prioritas terhadap Pencapaian Prioritas 4, dari 5 FP yang terkait dengan infrastruktur, Iptek, dan Energi, hanya 2 FP yang masuk dalam kelompok skor 1 yaitu (1) Fokus 12. Peningkatan Investasi Infrastruktur Melalui Kerjasama Pemerintah dan Swasta, dan (2) Fokus 14. Peningkatan Dukungan Iptek Bagi Daya Saing Nasional. Adapun 3 FP lainnya masuk ke dalam kelompok skor 0 yaitu: (1) Fokus 11. Dukungan Infrastruktur Bagi Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 89

Peningkatan Daya Saing Sektor Riil; (2) Fokus 13. Peningkatan Pelayanan Infrastruktur Sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM); dan (3) Fokus 15. Peningkatan Ketahanan Energi. Hasil ini menunjukkan masih banyaknya permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian Prioritas 4 untuk Infrastruktur, Iptek, dan Energi. Permasalahan tersebut seperti yang terkait pengembangan Energi Baru terbarukan dan Konservasi Energi, antara lain: biaya investasi awal yang tinggi sehingga harga per unit energi menjadi tinggi dan mengakibatkan tidak dapat bersaing dengan energi konvensional; infrastruktur yang kurang mendukung; kurangnya kebijakan yang bersifat operasional untuk energi terbarukan; dan tidak adanya lembaga khusus yang mempunyai wewenang yang cukup dalam pengembangan energi terbarukan. 6.4 Kesimpulan Prioritas 4 Prioritas 4 merupakan prioritas yang mungkin tercapai pada akhir TA 2010. Kesimpulan ini diambil berdasarkan capaian yang telah diraih pada level KP dan FP, maupun dari pencapaian Progam maupun K/L sebagai instansi pelaksana yang telah diraih sampai dengan tengah tahun pelaksanaan RKP 2010. Sebagai tindak lanjut ke depan dalam upaya peningkatan capaian Prioritas 4, maka setiap KP perlu ditingkatkan capaiannya, tentunya dengan melakukan penyerapan anggaran yang tepat dan memperhatikan permasalahan yang ada dan mungkin timbul dalam upaya pencapaian prioritas, sehingga pada akhir TA 2010 seluruh sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. 90 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

BAB VII PRIORITAS 5: PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN KAPASITAS PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM 7.1 Pengantar Prioritas 5 Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kapasitas Penanganan Perubahan Iklim diselenggarakan melalui 5 (lima) FP, dan 56 (lima puluh enam) KP yang kesemuanya tercakup dalam 20 (dua puluh) Program yang secara terpisah maupun bersama sama (Lintas K/L) dilaksanakan oleh 13 (tiga belas) K/L. 7.1.1 Hirarki Prioritas Prioritas 5 mencakup 5 FP, sebagai berikut : Fokus 1. Peningkatan Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim dan Bencana Alam Lainnya (16 KP); Fokus 2. Peningkatan Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Kualitas Daya Dukung Lingkungan (11 KP); Fokus 3. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (4 KP); Fokus 4. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan (7 KP); Fokus 5. Peningkatan Kualitas Tata Ruang dan Pengelolaan Pertanahan (18 KP); 7.1.2 Sasaran Prioritas Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam prioritas Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Kapasitas Penanganan Perubahan Iklim pada tahun 2010 adalah: Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 91

1. Meningkatnya kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, melalui peningkatan pengendalian kebakaran hutan untuk mengurangi hotspot sebesar 10% dan peningkatan sistem informasi dini meteorologi, geologi, tsunami dan kebakaran hutan 2. Meningkatnya pelaksanaan rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam, melalui upaya rehabilitasi hutan seluas 100.000 hektar di Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas 1 yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan rahabilitasi lahan hutan 500.000 ha yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, penanganan illegal logging, pengelolaan pertambangan secara berkelanjutan, dan pengendalian pencemaran lingkungan 3. Meningkatnya pengelolaan DAS di 18 unit DAS dan meningkatnya pengelolaan irigasi partisipatif di 21 provinsi 4. Meningkatkan upaya pengelolaan sumber daya kelautan melalui peningkatan kemampuan dalam mengendalikan illegal fishing dan meningkatnya kapasitas daerah dalam mengembangkan dan mengelola wilayah laut, pesisir dan pulau pulau kecil secara terpadu di 5 provinsi, serta peningkatan pengelolaan, konservasi, dan rehabilitasi ekosistem wilayah pesisir, laut, dan pulau pulau kecil. 5. Meningkatnya operasionalisasi RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTR Kab/Kota yang didukung oleh meningkatnya kepastian hukum hak atas tanah dan tertatanya struktur Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah secara adil dan berkelanjutan; serta meningkatnya pembinaan penyelenggaraan penataan ruang oleh pemerintah daerah dan masyarakat. 7.2 Hasil Analisis Hasil analisis MTT RKP Prioritas 5 meliputi Analisis Capaian Kegiatan Prioritas (KP), Analisis Capaian Fokus Prioritas (FP), Analisis Capaian Prioritas, Analisis Kinerja Program dan Analisis Kinerja K/L. 92 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

7.2.1 Analisis Capaian Kegiatan Prioritas Analisis terhadap KP dilakukan antara lain dengan: Membuat urutan KP berdasarkan persentase pencapaian kegiatan dan persentase penyerapan anggaran; dan Membuat Kondisi Kinerja KP (Kondisi 1, Kondisi 2, Kondisi 3 dan Kondisi 4) berdasarkan kombinasi antara skor capaian kegiatan dan skor penyerapan anggaran kegiatan. Berdasarkan cara analisis yang telah diuraikan pada Bab II, maka pada Tabel 7.1 dan Tabel 7.2 disajikan 20 urutan posisi KP dalam pencapaian target keluaran KP dan 20 urutan posisi KP dalam penyerapan anggaran. Tabel 7.1 20 Urutan Posisi KP Prioritas 5 dalam Pencapaian Kegiatan No Fokus Kegiatan Prioritas Persentase Capaian kegiatan (1) (2) (3) (4) 1 1 p) Penanggulangan Bencana/Tanggap Darurat 100.00 2 5 f) Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah 70.50 3 2 a) Pengamanan Kawasan Hutan 62.65 4 5 q) Survey, pengukuran dan pemetaan 69.63 5 5 d) Penguatan kapasitas kelembagaan dan koordinasi penataan 58.39 ruang di tingkat nasional dan daerah untuk mendukung pengendalian pemanfaatan ruang 6 5 m) Pemetaan Tematik SDA dan LH Matra Laut 50.12 7 2 b) Pengelolaan Taman Nasional Model 50.00 8 5 g) Pengaturan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan 49.14 Pemanfaaan Tanah 9 5 i) Pemetaan dasar Rupabumi dan Tata Ruang 48.16 10 1 l) Pengembangan dan Pemanfaatan Aplikasi Teknologi Informasi 40.00 dan Komunikasi 11 2 f) Pengembangan Debt for Nature Swaps (DNS) Bidang Lingkungan 40.00 Hidup 12 5 e) Penguatan dukungan sistem informasi dan monitoring penataan 36.06 ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang 13 2 d) Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan 35.42 14 4 g) Penyelenggaraan riset, eksplorasi dan pengembangan IPTEK 35.00 kelautan dan perikanan 15 5 c) Operasionalisasi RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTR Kab/Kota 35.00 16 5 o) Pengembangan Geodesi dan Geodinamika 34.24 17 1 i) Pengembangan Perubahan Iklim dan Kualitas Udara 33.48 18 5 n) Pemetaan dasar Kelautan dan kedirgantaraan 33.04 19 1 o) Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam 31.25 usaha mitigasi bencana dan bahaya kebakaran 20 5 b) Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang 30.00 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 93

Tabel 7.2 20 Urutan Posisi KP Prioritas 5 Dalam Penyerapan Anggaran No Fokus Kegiatan Prioritas Persentase Penyerapan Anggaran (1) (2) (3) (4) 1 1 p) Penanggulangan Bencana/Tanggap Darurat 100,00 2 2 f) Pengembangan Debt for Nature Swaps (DNS) Bidang 93,01 Lingkungan Hidup 3 5 d) Penguatan kapasitas kelembagaan dan koordinasi penataan 65,11 ruang di tingkat nasional dan daerah untuk mendukung pengendalian pemanfaatan ruang 4 5 f) Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah 52,56 5 2 h) Penataan dan Penegakan Hukum Lingkungan 51,78 6 5 c) Operasionalisasi RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTR Kab/Kota 46,66 7 1 i) Pengembangan Perubahan Iklim dan Kualitas Udara 37,45 8 4 g) Penyelenggaraan riset, eksplorasi dan pengembangan IPTEK 33,35 kelautan dan perikanan 9 2 a) Pengamanan Kawasan Hutan 33,04 10 5 q) Survey, pengukuran dan pemetaan 30,16 11 5 m) Pemetaan Tematik SDA dan LH Matra Laut 29,67 12 1 o) Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam 29,19 usaha mitigasi bencana dan bahaya kebakaran 13 5 e) Penguatan dukungan sistem informasi dan monitoring 27,70 penataan ruang dalam rangka mendukung upaya pengendalian pemanfaatan ruang 14 2 j) Penetapan Good Mining Practise 27,62 15 5 o) Pengembangan Geodesi dan Geodinamika 27,08 16 5 i) Pemetaan dasar Rupabumi dan Tata Ruang 26,37 17 1 f) Pengendalian Kebakaran Hutan 26,00 18 1 c) Pengendalian Kerusakan Lingkungan 25,97 19 5 b) Pembinaan Manajemen Penyelenggaraan Penataan Ruang 25,07 20 2 g) Pengendalian Pencemaran Lingkungan 23,75 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Setelah seluruh KP dianalisis berdasarkan persentase pencapaian kegiatan dan persentase penyerapan anggaran, maka analisis dilanjutkan dengan mengkombinasikan kedua hal tersebut. KP dikelompokkan ke dalam empat kondisi kinerja, yaitu: Kondisi 1: capaian kegiatan cenderung rendah (<30%) dan penyerapan anggaran cenderung rendah (<30%); Kondisi 2: capaian kegiatan cenderung rendah (<30%) dan penyerapan anggaran cenderung tinggi ( 30%); Kondisi 3: capaian kegiatan cenderung tinggi ( 30%) dan penyerapan anggaran cenderung rendah (<30%); dan Kondisi 4: capaian kegiatan cenderung tinggi ( 30%) dan penyerapan anggaran cenderung tinggi (<30%). 94 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Berdasarkan penentuan kondisi kinerja tersebut, diperoleh hasil sebanyak 35 KP yang memiliki Kondisi 1 (62,50%), 1 KP yang memiliki Kondisi 2 (1,79%), 10 KP yang memiliki Kondisi 3 (17,86%), dan 10 KP yang memiliki Kondisi 4 (17,86%) (lihat Gambar 7.1.). Daftar KP berdasarkan Kondisi Kinerja dapat dilihat pada lampiran. Sebagian besar KP memiliki pencapaian dan penyerapan anggaran yang cenderung rendah. Oleh karena itu memerlukan upaya keras untuk dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010 sekaligus meningkatkan penyerapan anggarannya. Gambar 7.1.: Jumlah dan Persentase KP Prioritas 5 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP 35 17.86 17.86 62.50 1.79 10 10 1 1 Capaian Rendah, Penyerapan Rendah 2 Capaian Rendah, Penyerapan Tinggi 3 Capaian Tinggi, Penyerapan Rendah 4 Capaian Tinggi, Penyerapan Tinggi Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Isian Matriks Matriks MTT RKP MTT 2010 RKP 2010 Berdasarkan peta penyebaran KP (Gambar 7.2) dapat dikatakan bahwa KP yang mendukung Prioritas 5 didominasi (62,50%) oleh KP dengan capaian rendah dan penyerapan anggaran yang juga rendah. Sebaliknya hanya sedikit atau kurang dari seperlima dari seluruh KP yang mendukung Prioritas 5 berhasil memperoleh capaian tinggi dengan penyerapan anggaran yang tinggi pula (17,86%). Dengan demikian, dapat diindikasikan bahwa KP dalam Prioritas 5 mungkin akan cukup sulit mencapai target pada akhir TA 2010 guna mencapai Prioritas Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kapasitas Penanganan Perubahan Iklim. Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 95

Gambar 7.2.: Grafik Sebaran KP Prioritas 5 Berdasarkan Kondisi Kinerja KP 110 KONDISI2 1,79% 17,86% KONDISI 4 90 Persentase Penyerapan Anggaran Kegiatan 70 50 30-40 10 60 110 160 10 KONDISI 1 62,50% 17,86% -10 Persentase Capaian Kegiatan KONDISI 3 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 7.2.2 Analisis Capaian Fokus Prioritas Dalam pencapaian Prioritas 5, seperti yang terlihat pada Gambar 7.3, didapatkan 1 FP yang kemungkinan akan tercapai pada akhir TA 2010 (Skor 1), sementara 4 FP lainnya diperkirakan membutuhkan upaya yang lebih keras untuk dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010 (Skor 0). Tabel 7.3 memberikan urutan FP berdasarkan persentase capaian kegiatan dalam fokus dengan skor 1. Adapun FP yang mungkin tercapai pada akhir TA 2010 (Skor 1) adalah Fokus 5. Peningkatan Kualitas Tata Ruang dan Pengelolaan Pertanahan. Sementara itu, FP yang masih membutuhkan upaya yang keras (Skor 0) yakni: (1) Fokus 1. Peningkatan Kapasitas Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim dan Bencana Alam Lainnya; (2) Fokus 2. Peningkatan Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Kualitas Daya Dukung Lingkungan; (3) Fokus 3. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu; dan (4) Fokus 4. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan. 96 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

Gambar 7.3.: Jumlah dan Persentase FP Prioritas 5 Berdasarkan Skor Capaian FP 4 20.00 % 80.00 % 1 0 Fokus Perlu Upaya Keras 1 Fokus Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 No Tabel 7.3.: Daftar Urutan FP pada Prioritas 5 Fokus Prioritas Persentase capaian Kegiatan dalam Fokus dengan Skor 1 Skor Capaian Fokus Jumlah Fokus (1) (2) (3) (4) (5) 1 Fokus 5. Peningkatan Kualitas Tata Ruang dan 61.11 1 Pengelolaan Pertanahan 1 2 Fokus 2. Peningkatan Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Kualitas Daya Dukung Lingkungan 36,36 0 3 Fokus 1. Peningkatan Kapasitas Adaptasi dan 25,00 0 Mitigasi Perubahan Iklim dan Bencana Alam Lainnya 4 4 Fokus 4. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya 14,29 0 Kelautan 5 Fokus 3. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu 0,00 0 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 7.2.3 Analisis Capaian Prioritas Pencapaian Prioritas 5 secara hirarki tentunya didasarkan atas pencapaian FP berikut dengan pencapaian KP yang termasuk di dalamnya. Persentase capaian FP dalam Prioritas 5 yang memiliki skor 1 adalah sebesar 20%. Berdasarkan nilai persentase tersebut maka skor capaian Prioritas 5 termasuk skor 0, artinya Prioritas 5 memiliki <50% FP yang pencapaiannya Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 97

cenderung tinggi ( 30%), sehingga dapat disimpulkan bahwa Prioritas 5 memerlukan upaya keras agar pada akhir TA 2010 dapat tercapai. 7.2.4 Analisis Kinerja Program Dalam pencapaian Prioritas 5, terdapat sejumlah Program yang mendukung terpenuhinya pencapaian tersebut. Penentuan skor analisis untuk program juga ditetapkan pada dua macam skor, yaitu Skor 0: apabila Program memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%) dan Skor 1: apabila Program memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Gambar 7.4 menunjukkan 12 Program dengan skor 0 dan 8 Program dengan skor 1. Ke dua belas Program yang memiliki skor 0, artinya hanya memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi, sehingga membutuhkan upaya yang lebih keras untuk dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010. Program lainnya dengan skor 1 sebanyak 8 Program kemungkinan dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010 karena cukup banyak memiliki KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Gambar 7.4.: Jumlah dan Persentase Program Prioritas 5 Berdasarkan Skor Capaian Program 12 40.00 % 60.00 % 8 0 Program Perlu Upaya Keras 1 Program Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 98 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

No Tabel 7.4.: Daftar Urutan Program pada Prioritas 5 Program Persentase Capaian Kegiatan dalam Program dengan Skor 1 Skor Capaian Program Jumlah Program (1) (2) (3) (4) (5) 1 Pemantapan Keamanan Dalam Negeri 100,00 1 2 Penelitian dan Pengembangan IPTEK 100,00 1 3 Pengembangan Pertahanan Integratif 100,00 1 4 Peningkatan Profesionalisme Aparat Pemerintah 100,00 1 Daerah 5 Penataan Ruang 83,33 1 8 6 Pengelolaan Pertanahan 60,00 1 7 Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber 50,00 1 Daya Alam dan Lingkungan Hidup 8 Penguasaan serta pengembangan Aplikasi dan 50,00 1 Teknologi Informasi dan Komunikasi 9 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA 33,33 0 dan LH 10 Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya 28,57 0 Kelautan 11 Perlindugnan dan Konservasi Sumber Daya Alam 25,00 0 12 Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi 20,00 0 dan Geofisika 13 Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber 20,00 0 Daya Alam 14 Pembinaan Usaha Pertambangan Mineral dan 0,00 0 Batubara 12 15 Pemulihan Daerah Terkena Bencana Nasional 0,00 0 16 Pengembangan Agribisnis 0,00 0 17 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, 0,00 0 Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 18 Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi 0,00 0 Sungai, Danau dan Sumber air Lainnya 19 Pengendalian Pembangunan Kota kota Besar 0,00 0 dan Metropolitan 20 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Kualitas Lingkungan Hidup 0,00 0 Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Terdapat delapan program yang mendapatkan skor 1, artinya memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Kedelapan program ini kemungkinan dapat memenuhi target KP pada Prioritas 5 pada akhir TA 2010. Program tersebut antara lain: (1) Pemantapan Keamanan Dalam Negeri; (2) Penelitian dan Pengembangan IPTEK; (3) Pengembangan Pertahanan Integratif; (4) Peningkatan Profesionalisme Aparat Pemerintah Daerah;(5) Penataan Ruang; (6) Pengelolaan Pertanahan; (7) Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 99

Hidup; (8) Penguasaan serta pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Selain itu, terdapat 12 program yang memiliki skor 0, artinya hanya memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi, sehingga tentunya membutuhkan upaya yang lebih keras untuk dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010. program yang termasuk di dalamnya antara lain: (1) Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH; (2) Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan; (3) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; (4) Pengembangan dan Pembinaan Meteorologi dan Geofisika;(5) Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam;(6) Pembinaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara;(7) Pemulihan Daerah Terkena Bencana Nasional; (8) Pengembangan Agribisnis; (9) Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya;(10) Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber air Lainnya; (11) Pengendalian Pembangunan Kota kota Besar dan Metropolitan; (12) Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Kualitas Lingkungan Hidup. Daftar urutan program pada Prioritas 5 dapat dilihat pada Tabel 7.4 berikut ini. 7.2.5 Analisis Kinerja Kementerian/Lembaga Selain dilihat dari pencapaian program, maka pencapaian Prioritas 5 juga dapat dilihat dari pencapaian K/L. Dalam hal ini, terdapat sejumlah K/L yang mendukung terpenuhinya pencapaian Prioritas 5. Penentuan skor analisis untuk K/L juga ditetapkan pada dua macam skor, yaitu Skor 0: apabila K/L memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%) dan Skor 1: apabila K/L memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Gambar 7.5 menunjukkan 9 K/L dengan skor 0 dan 4 K/L dengan skor 1. Terdapat 4 K/L yang mendapatkan skor 1, artinya memiliki 50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi ( 30%). Keempat K/L ini kemungkinan dapat memenuhi target KP pada Prioritas 5 pada akhir TA 2010. K/L tersebut antara lain (1) Kementerian Dalam Negeri; (2) Mabes TNI; (3) BPN; dan (4) Bakosurtanal. Diantara Keempat K/L tersebut Kementerian Dalam Negeri dan Mabes TNI dapat diurutkan pada posisi teratas karena seluruh KPnya (100%) memiliki pencapaian yang cenderung tinggi (( 30%). Selain itu, terdapat sembilan K/L yang memiliki skor 0, artinya hanya memiliki <50% KP yang pencapaiannya cenderung tinggi, sehingga 100 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010

tentunya membutuhkan upaya yang lebih keras untuk dapat mencapai target KP pada akhir TA 2010. K/L yang termasuk di dalamnya antara lain: (1) Kementerian Kehutanan; (2) BNPB; (3) Kementerian Pekerjaan Umum, (4) BMKG; (5) KLH; (6) Kementerian Kelautan dan Perikanan; (7) Kementerian Komunikasi dan Informatika; (8) Kementerian Pertanian; (9) DESDM;. Daftar urutan K/L pada Prioritas 2 dapat dilihat pada Tabel 7.5 berikut ini. Gambar 7.5.: Jumlah dan Persentase K/L Prioritas 5 Berdasarkan Skor Capaian K/L 9 30. 77 69. 23 4 0 KL Perlu Upaya Keras 1 KL Mungkin Tercapai Sumber: Hasil Pengolahan Berdasarkan Isian Matriks MTT RKP 2010 Laporan Lengkap Monitoring Tengah Tahun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2010 101