e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG EFEK SAMPING DPT DENGAN KETEPATAN IMUNISASI ULANG DPT DI DESA KRAJANKULON WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU

Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi adalah prosedur yang dilakukan untuk memberikan kekebalan. tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan vaksin

Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI BCG DENGAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS NGESREP SEMARANG

Sisfiani Sarimin Amatus Yudi Ismanto Rianty Worang

Universitas Tribhuwana Tunggadewi 2) Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS). Imunisasi lanjutan

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DENGAN TUMBUH KEMBANG PADA BAYI (0 1 TAHUN)DI PUSKESMASKEMBES KECAMATAN TOMBULU KABUPATEN MINAHASA

BAB I PENDAHULUAN. bayi dan kematian ibu melahirkan. Menitik beratkan pada pembangunan bidang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

DWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasan selanjutnya dalam penelitian ini yang dimaksud imunisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS IMUNISASI BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

ABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya 50% angk kematian di Indonesia bisa dicegah dengan imunisasi dan

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BARING KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

HUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Anak Dengan Kepatuhan Melaksanakan Imunisasi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA KAJHU KECAMATAN BAITUSSALAM ACEH BESAR TAHUN 2009 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN IMUNISASI BCG DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK BALITA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL.

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

ABSTRAK. Kata Kunci: Peran Orang Tua, Peran Petugas Kesehatan, Kelengkapan Imunisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Puskesmas Oebobo Tahun 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian bayi dan balita (bayi dibawah lima tahun) adalah

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU MENGIMUNISASIKAN BAYINYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tujuh macam penyakit (PD3I) yaitu penyakit TBC, Difteri, Tetanus,

ABSTRACT. on Immunization (EPI) atau Program

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. 1

URGENITAS PERAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi (Ranuh dkk, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu

Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan 20 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Halijah Lidia Widia RINGKASAN. Kata Kunci : Persepsi ibu, Posyandu, dan Imunisasi Lengkap Pada Bayi ABSTRACT

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur :

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

METODOLOGI PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI DESA TARAMAN KECAMATAN SIDOHARJO SRAGEN

Kusnanto*, Elida Ulfiana*, M.Hadarani**

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FACTORS RELATED TO THE UTILIZATION OF HEALTH SERVICES BASIC IMMUNIZATION IN REGION PUSKESMAS SP II SEKUTUR JAYA IN TEBO DISTRICT 2015

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasukan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Imunitas merupakan daya tahan tubuh. Sistem imun adalah jaringan dalam

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS TONGKAINA KECAMATAN BUNAKEN KOTA MADYA MANADO Meyvi Stefriany Senewe Sefti Rompas Jill Lolong Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Email : meyvistefrianysenewe@yahoo.com Abstract : Immunization is an effective primary prevention efforts to prevent the occurrence of infectious diseases can be prevented by immunization. Purpose to analyze the relationship of maternal education, family support, motivation mother, mother's attitude, knowledge, action mother, maternal health services with compliance in the provision of basic immunization in Puskesmas Tongkaina Bunaken Subdistrict Municipality of Manado. Design research The research is descriptive analytic cross sectional study. Technique sampling that is total sampling with 48 samples. Processing data using computer programs with chi-square test with a significance level of 95% (α = 0.05) value ρ = 0,000. Research result showed no relationship with the mother's education in the mother compliance provision of basic immunization, and there is a relationship of family support, motivation mother, mother's attitude, knowledge, action mother, maternal health services with compliance in the provision of basic immunization. Suggestion for respondents who have noticed the baby is expected to remain and complete immunization schedule. Keyword : Obedience, Primary Immunization Abstrak : Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang efektif untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi. Tujuan untuk menganalisa hubungan pendidikan ibu, dukungan keluarga, motivasi ibu, sikap ibu, tingkat pengetahuan, tindakan ibu, pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar di Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik Pengambilan Sampel yaitu total sampling dengan jumlah 48 sampel. Pengolahan data menggunakan program komputer dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% (α = 0,05) value ρ=0,000. Hasil Penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, dan terdapat hubungan dukungan keluarga, motivasi ibu, sikap ibu, tingkat pengetahuan, tindakan ibu, pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar. Saran bagi responden yang memiliki bayi diharapkan tetap memperhatikan jadwal pemberian imunisasi dan melengkapinya. Kata Kunci : Kepatuhan, Imunisasi Dasar 1

PENDAHULUAN Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang efektif untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi. Program pengembangan imunisasi (PPI) telah dicanangkan oleh World Health Organization (WHO) dengan tujuh penyakit target, yaitu Difteri, Tetanus, Pertusis, Polio, campak, Tuberkulosis, dan Hepatitis B. Menurut hasil survei kesehatan nasional pada tahun 2003, cakupan imunisasi lengkap hanya mencapai 51% pada laki-laki 52% pada perempuan. Sehingga program pengembangan imunisasi (PPI) harus lebih ditingkatkan agar program pengembangan imunisasi lebih meningkat bukan menurun (Albertina M, 2009). Salah satu cara menghindari penyakit pada anak yang efektif adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan memberikan obat khusus yang disebut vaksin melalui imunisasi. Imunisasi dapat menghindari berbagai penyakit seperti, Hepatitis, Campak, Polio, Tetanus, Difteria, Meningitis, Influenza, Demam Tifoid, Varisela, dan Tuberculosis (TBC) (Irianto & Waluyo, 2004). Imunisasi merupakan salah satu andalan program kesehatan di Negara Indonesia (Achmadi, 2006). Upaya imunisasi dapat dikatakan telah mencapai tingkat yang memuaskan, namun dari survei diketahui bahwa pada tahun 2005-2006 cakupan imunisasi dan kualitas vaksinasi tampak menurun. Penurunan cakupan imunisasi sangat dirasakan dengan ditemukannya kembali kasus Polio dan Difteria (IDAI, 2011). Berdasarkan data program imunisasi dasar di Provinsi Sulawesi Utara telah diberikan pada laki-laki (42,7%), perempuan (42,1%), data jumlah imunisasi dasar di Provinsi Sulawesi Utara (42,4%), dan data dari Kota Manado laki-laki (54,8%), perempuan (50,5%), jumlah pemberian imunisasi di Kota Manado 2 (52,6%) (Profil Provinsi Sulawesi Utara,. Puskesmas Tongkaina merupakan salah satu Puskesmas di Kota Manado yang melayani 2 kelurahan, yaitu kelurahan Meras dan kelurahan Tongkaina di Kecamatan Bunaken. Dari data 3 bulan terakhir, yaitu bulan Juli hingga September, terdapat 48 bayi yang telah di imunisasi. Pada bulan Juli terdapat 30 bayi (62,5%) yang di imunisasi, dan yang tidak di imunisasi 18 bayi (37,5%), dengan rincian sebagai berikut, di bulan Juli Hepatitis B (HB 0) (2,1%), Bacillus Calmette Guerin (BCG) (10,4%), Difteri Pertusis Tetanus (DPT1) (8,3%), Difteri Pertusis Tetanus (DPT2) (4,2%), polio1 (10,4%), polio2 (8,3%), polio3 (4,2%) polio4 (2,1%), campak (12,5%), pada bulan Agustus terdapat 28,9 bayi (60,26%) yang di imunisasi, dan yang tidak di imunisasi 19,1 bayi (39,74%), dengan rincian sebagai berikut, di bulan Agustus Hepatitis B (HB 0) (4,16%), polio2 (10,4%), polio3 (18,7%), polio4 (14,5%), campak (12,5%), pada bulan September terdapat 42,2 bayi (87,9%) yang di imunisasi, dan yang tidak di imunisasi 5,8 bayi (12,1%), dengan rincian sebagai berikut, di bulan September Hepatitis B (HB 0) (4,2%), Bacillus Calmette Guerin (BCG) (6,3%), Difteri Pertusis Tetanus (DPT1) (4,2%), Difteri Pertusis Tetanus (DPT2) (4,2%), Difteri Pertusis Tetanus (DPT3) (18,8%), polio1 (6,3%), polio2 (4,2%), polio3 (6,3%), polio4 (18,8%), campak (14,6%). Diketahui program imunisasi merupakan program pemerintah sehingga masyarakat tidak membayar biaya imunisasi dasar. Dari data survei pengambilan data awal yang dilakukan di Puskesmas Tongkaina, ibu-ibu yang mempunyai anak dari 48 anak sudah melengkapi imunisasi dasar (Profil Puskesmas Tongkaina, Kejadian Ikatan Paska Imunisasi (KIPI) yang dialami anak setelah imunisasi dapat berupa kesakitan sampai dengan

kematian meskipun untuk hal yang disebutkan terakhir sangat jarang terjadi. KIPI yang sering ditemukan setelah pemberian imunisasi meliputi bengkak dan abses pada daerah suntikan karena jarum suntik yang tidak steril, nyeri dan pembengkakan serta demam. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan pada sebagian besar ibu, sehingga menunda pemberian imunisasi (Achmadi, 2006). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar Di Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional (potong lintang), dimana semua data yang menyangkut variabel penelitian dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Setiadi, 2013). Penelitian ini dilakukan di wilayah Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2016- Januari 2017. Populasi dalam penelitian ini, yaitu 48 ibu yang memiliki bayi di Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado. Sampel pada penelitian ini diambil dari populasi 3 bulan terakhir, dari bulan Juli - September imunisasi dasar pada anak di Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado, jumlah sampel yang akan digunakan yaitu sebanyak 48 ibu yang memiliki anak, dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi 1. Ibu yang mempunyai anak dan bersedia menjadi responden pada saat penelitian. 3 2. Ibu yang berada di tempat saat penelitian. b. Kriteria Eksklusi 1. Ibu yang tidak kooperatif saat penelitian. Instrument yang digunakan pada penelitian ini, yaitu lembar observasi kuesioner dan KMS (kartu menuju sehat) HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan pendidikan ibu Pendidikan ibu n % Rendah 29 60,4 Tinggi 19 39,6 Hasil analisis pada tabel 5.1 menunjukkan tingkat pendidikan rendah dengan jumlah 29 (60,4%). Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan Dukungan keluarga Dukungan keluarga n % Tidak baik 7 14,6 Baik 41 85,4 Hasil analisis pada tabel 5.2 menunjukkan dukungan keluarga baik dengan jumlah 41 (85,4%).

Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan motivasi ibu Motivasi ibu n % Tidak baik 9 18,8 Baik 39 81,3 Hasil analisis pada tabel 5.3 menunjukkan motivasi baik dengan jumlah 39 (81,3%). Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan sikap ibu Sikap ibu n % Tidak baik 5 10,4 Baik 43 89,6 Hasil analisis pada tabel 5.4 menunjukkan sikap baik dengan jumlah 43 (89,6%). Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan Tingkat pengetahuan n % Tidak baik 4 8,3 Baik 44 91,7 Hasil analisis pada tabel 5.5 menunjukkan tingkat pengetahuan baik dengan jumlah 44 (91,7%). 4 Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan tindakan ibu Tindakan ibu n % Tidak baik 7 14,6 Baik 41 85,4 Hasil analisis pada tabel 5.6 menunjukkan tindakan ibu baik dengan jumlah 41 (85,4%). Tabel 7. Distribusi responden berdasarkan pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan n % Tidak baik 7 14,6 Baik 41 85,4 Hasil analisis pada tabel 5.7 menunjukkan pelayanan kesehatan baik dengan jumlah 41 (85,4%). Tabel 8. Distribusi responden berdasarkan umur Umur n % 20-30 46 86,37 30-40 2 4,2 Hasil analisis pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur

20-30 tahun dengan jumlah 46 responden (86,37%). Tabel 9. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin anak n % Laki-laki 21 43,8 perempuan 27 56,3 Sumber : data primer (diolah Hasil analisis pada tabel 5.9 bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 27 responden (56,3%). Tabel 10. Distribusi responden berdasarkan jenis imunisasi anak Jenis imunisasi anak n % Tidak lengkap 7 14,6 Lengkap 41 85,4 Sumber : data primer (diolah Hasil analisis pada tabel 5.10 bahwa sebagian besar responden yang melengkapi imunisasi dasar dengan jumlah 41 responden (85,4%). Tabel 11. Distribusi responden berdasarkan kepatuhan imunisasi Kepatuhan imunisasi n % Tidak patuh 8 16,7 Patuh 40 83,3 Hasil analisis pada tabel 5.11 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kepatuhan imunisasi tergolong patuh dengan jumlah 40 (83,3%). Tabel 12. Hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan ibu Pendidikan Ibu Tidak patuh Patuh Total ρ Rendah 6 12,5 % 23 4 7,9% 29 60,4% Tinggi 2 4,2% 17 35,4% 19 39,6% 0,451 Berdasarkan tabel 5.12 diatas dengan hasil analisis hubungan pendidikan dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chisquare diperoleh ρ-value 0,451. Hal ini berarti ρ-value lebih besar dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ho ditolak atau tidak terdapat hubungan pendidikan dengan kepatuhan ibu. Tabel 13. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu Dukungan keluarga Tidak patuh Patuh Total ρ Tidak Baik 7 14,6 % 0 0,0% 7 14,6% Baik 1 2,1% 40 83,3% 41 85,4% 0,000 5

Berdasarkan tabel 5.13 diatas dengan hasil analisis hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chi-square diperoleh ρ-value 0,000. Hal ini berarti ρ-value lebih kecil dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima atau terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu. Tabel 14. Hubungan motivasi ibu dengan kepatuhan ibu Motivasi ibu Tidak patuh Patuh Total ρ Tidak Baik 5 10,4 % 4 8,3% 9 18,8% Baik 3 6,3% 36 75,0% 39 81,3% 0,003 Berdasarkan tabel 5.14 diatas dengan hasil analisis hubungan motivasi dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chisquare diperoleh ρ-value 0,003. Hal ini berarti ρ-value lebih kecil dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima atau terdapat hubungan motivasi dengan kepatuhan ibu. Tabel 15. Hubungan sikap ibu dengan kepatuhan ibu Sikap Ibu Tidak patuh Patuh Total ρ Tidak Baik 4 8,3 % 1 2,1% 5 10,4% Baik 4 8,3% 39 81,3% 43 89,6% 0,002 6 Berdasarkan tabel 5.15 diatas dengan hasil analisis hubungan sikap dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chi-square diperoleh ρ-value 0,002. Hal ini berarti ρ-value lebih kecil dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima atau terdapat hubungan sikap dengan kepatuhan ibu. Tabel 16. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ibu Tingkat Pengetahuan Tidak patuh Patuh Total ρ Tidak Baik 3 6,3 % 1 2,1% 4 8,3% Baik 5 10,4% 39 81,3% 44 91,7% 0,012 Berdasarkan tabel 5.16 diatas dengan hasil analisis hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chi-square diperoleh ρ-value 0,012. Hal ini berarti ρ-value lebih kecil dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima atau terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ibu. Tabel 17. Hubungan tindakan ibu dengan kepatuhan ibu Tindakan Ibu Tidak patuh Patuh Total ρ Tidak Baik 6 12,5 % 1 2,1% 7 14,6% Baik 2 4,2% 39 81,3% 41 85,4% 0,000

Berdasarkan tabel 5.17 diatas dengan hasil analisis hubungan tindakan dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chisquare diperoleh ρ-value 0,000. Hal ini berarti ρ-value lebih kecil dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima atau terdapat hubungan tindakan dengan kepatuhan ibu. Tabel 18. Hubungan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu Pelayanan Kesehatan Tidak patuh Patuh Total ρ Tidak Baik 6 12,5 % 1 2,1% 7 14,6% Baik 2 4,2% 39 81,3% 41 85,4% 0,000 Berdasarkan tabel 5.18 diatas dengan hasil analisis hubungan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu menggunakan uji chi-square diperoleh ρ-value 0,000. Hal ini berarti ρ-value lebih kecil dari α=0,05 maka dengan demikian dapat dikatakan Ha diterima atau terdapat hubungan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu. Kepatuhan Ibu Hasil penelitian yang dilakukan sebagian besar responden patuh dalam pemberian imunisasi dasar, sehingga anak-anak yang berada di wilayah Puskesmas Tongkaina pemberian imunisasi dasar sebagian besar lengkap, karena responden patuh dalam jadwal pemberian imunisasi dasar. Menurut (Niven, 2012) mendefinisikan kepatuhan pasien sebagai sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan 7 yang diberikan oleh professional kesehatan. Kepatuhan mempunyai arti suatu perilaku seseorang untuk mengikuti saran medis ataupun kesehatan sesuai dengan ketentuan yang diberikan. Pemahaman yang baik dan mendalam tentang faktor tersebut sangat bermanfaat bagi para orang tua dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan dalam melakukan imunisasi dasar, sehingga efektivitas terapi dapat terpantau (Febriastuti, 2013). Imunisasi Dasar Hasil penelitian yang dilakukan sebagian besar responden mengetahui tentang imunisasi dasar kepada anak-anak dan mengerti akan pentingnya pemberian imunisasi dasar kepada anak-anak sejak lahir sampai usia 12 bulan. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpejan pada antigen yang berupa tidak akan terjadi penyakit (Hardinegoro, 2011). Peran orang tua dalam upaya kesehatan promotif anak sangat penting terutama dalam memenuhi kelengkapan imunisasi dasar, sehingga anak tersebut dapat terbebas dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Salah satu program yang telah terbukti efektif untuk menekan angka kesakitan dan kematian. Kesehatan merupakan masalah yang penting dalam sebuah keluarga, terutama yang berhubungan dengan anak. Anak merupakan prioritas pertama yang harus dijaga kesehatannya. Salah satu cara yang efektif dan efisien dalam mencegah penyakit pada anak adalah melalui pemberian imunisasi. Imunisasi adalah pemberian imunitas (kekebalan) tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi manusia. Imunisasi adalah usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan

memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu, sedangkan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti, vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti vaksin polio (Maryunani, 2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Ibu Dalam Pemberian Imunisasi Dasar 1. Pendidikan nilai ρ-value 0,451, didapatkan hasil nilai ρ-value lebih besar dari nilai α<0,05 yang berarti Ho ditolak. Menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pendidikan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, pendidikan responden sebagian besar SD dan SMP. Pendidikan formal, non formal, dan informal dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan dan berperilaku, dengan pendidikan seseorang dapat meningkatkan kematangan intelektual, sehingga dapat membuat keputusan dalam bertindak. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini. Dan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab (Mulyana, 2006). Pendidikan adalah dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa yang akan datang (Notoatmodjo, 2012), teori yang 8 mengatakan semakin tinggi pendidikan semakin banyak pengetahuan yang didapatkan. Teori dan hasil penelitian yang didapatkan tidak sama, karena pendidikan yang tinggi tidak menjamin pengetahuan yang didapatkan banyak, sesuai hasil penelitian yang didapatkan pendidikan dari responden rendah tetapi responden patuh dalam pemberian imunisasi disebabkan oleh petugas kesehatan yang selalu memberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dasar kepada anakanak. 2. Dukungan keluarga nilai ρ-value 0,000, didapatkan hasil nilai ρ-value lebih kecil dari nilai α<0,05 yang berarti Ha diterima. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, dukungan keluarga responden sebagian besar baik. Respon positif keluarga responden terhadap pelaksanaan kegiatan imunisasi dipengaruhi oleh faktor pengetahuan yang baik yang dimiliki oleh keluarga responden tentang pentingnya imunisasi dasar pada anak yang tidak lain pengetahuan tersebut diperoleh dari informasi atau penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Petugas kesehatan menyadari bahwa dukungan keluarga sangat berperan penting terhadap keaktifan ibu dalam program imunisasi, sehingga sasaran penyuluhan tentang imunisasi pun selain ibu-ibu yang mempunyai anak juga keluarga bahkan ditujukan kepada seluruh masyarakat (Ismet, 2013). Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor penting untuk terwujudnya perilaku sehat. Keluarga yang percaya akan keuntungan pemberian imunisasi bagi bayi dan institusi kesehatan akan mendorong anggota keluarga memanfaatkan fasilitas

kesehatan yang ada di lingkungan tempat tinggal seoptimal mungkin. Keluarga yang menyetujui dan mendukung keputusan untuk menghindari anak dari penyakit akan mendorong lengkapnya imunisasi dasar yang diterima bayi. Salah satu kunci keberhasilan imunisasi dasar pada anak adalah adanya dukungan dari keluarga, dukungan ini berupa pemberian informasi kepada ibu tentang imunisasi dasar pada anak, menemani ibu saat pergi ke puskesmas untuk diimunisasi serta membantu ibu merawat bayi selama ibu bekerja (Yeni, R, 2006). 3. Motivasi ibu nilai ρ-value 0,003, didapatkan hasil nilai ρ-value lebih kecil dari nilai α<0,05 yang berarti Ha diterima. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan motivasi dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, motivasi responden sebagian besar baik. Menurut (Mawar R, 2006) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu. Seorang ibu akan bersedia datang ke puskesmas membawa anaknya untuk diimunisasi karena mempunyai motivasi tinggi yang didasari oleh berbagai faktor seperti keyakinan. Ibu yang memiliki motivasi tinggi merasa senang dengan pemberian imunisasi karena mengetahui bahwa tindakan yang diberikan tersebut akan mampu melindungi dari penyakitpenyakit berbahaya yang sering dialami bayi. Perasaan senang dan aman bila anak telah mendapat imunisasi mendorong ibu melengkapi lima imunisasi dasar yang wajib diterima bayi. 4. Sikap ibu 9 nilai ρ-value 0,002, didapatkan hasil nilai ρ-value lebih kecil dari nilai α<0,05 yang berarti Ha diterima. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan sikap dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, sikap responden sebagian besar baik. Menurut (Sunaryo, 2004) sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi dari sikap itu sendiri tidak dapat dilihat langsung. Sikap menuntun perilaku manusia akan bertindak sesuai sikap. Sikap merupakan faktor penentu perilaku karena berhubungan dengan persepsi. Kepribadian dan motivasi, demikian sikap merupakan faktor predisposisi yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku. Sikap merupakan faktor penentu perilaku karena berhubungan dengan persepsi. Kepribadian dan motivasi, demikian sikap merupakan faktor predisposisi yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku. 5. Tingkat pengetahuan nilai ρ-value 0,012, didapatkan hasil nilai ρ-value lebih kecil dari nilai α<0,05 yang berarti Ha diterima. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, tingkat pengetahuan responden sebagian besar baik. Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan semakin baik tingkat pendidikan, maka semakin baik pula tingkat pengetahuan, selain pendidikan faktor-faktor yang mempengaruhi pada peningkatan pengetahuan seseorang adalah keikutsertaan dalam pelatihan atau penyuluhan, pengetahuan seseorang dapat bertambah pula dengan cara memperkaya khasanah pengetahuan melalui membaca

baik melalui media massa dan media elektrik (internet), sehingga walaupun tanpa melalui pendidikan formal. Pengetahuan seseorang dapat meningkat dengan demikian harapan tentang keberhasilan program imunisasi dapat dicapai melalui kesadaran masyarakat akan dampak imunisasi dapat imunisasi bagi kesejahteraan masyarakat secara umum dan kesejahteraan anak secara khususnya (Astinah, 2013). Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kepatuhan imunisasi sesuai teori yang dinyatakan bahwa seserang melakukan tindakan dengan didasarkan oleh suatu pengetahuan. Hal ini disebabkan karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo S, 2003) Pengetahuan ibu adalah sebagai salah satu faktor yang mempermudah terhadap terjadinya perubahan perilaku khususnya mengimunisasikan anak. Hal ini sesuai dengan pendapatan L.Green dalam buku Soekidjo Notoatmodjo yang menyatakan bahwa salah satu faktor penentu terjadinya perubahan perilaku adalah adanya faktor pemudah yang didalamnya termasuk tingkat pengetahuan. 10 6. Tindakan ibu nilai ρ-value 0,000, didapatkan hasil nilai ρ-value lebih kecil dari nilai α<0,05 yang berarti Ha diterima. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan tindakan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, tindakan responden sebagian besar baik. Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku manusia dalam hal kesehatan dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku dan faktor non perilaku. Green menganalisis bahwa faktor perilaku sendiri ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu : faktor predisposisi, yaitu faktorfaktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi dan sebagainya, kemudian faktor-faktor pemungkin, yaitu faktor-faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitas perilaku atau tindakan. 7. Pelayanan kesehatan nilai ρ-value 0,000, didapatkan hasil nilai ρ-value lebih kecil dari nilai α<0,05 yang berarti Ha diterima. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar, pelayanan kesehatan responden sebagian besar baik. Pelayanan petugas kesehatan yang baik terhadap pasien dipengaruhi oleh kesabaran petugas kesehatan akan profesionalisme kerja sangat mempengaruhi kepuasan pasien. Pelayanan petugas kesehatan dapat mempengaruhi imunisasi dasar pada anak, karena ibu dan anak merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan (Ismet, 2013). SIMPULAN 1. Tidak terdapat hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan dalam pemberian imunisasi dasar 2. Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar 3. Terdapat hubungan motivasi ibu dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar 4. Terdapat hubungan sikap ibu dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar 5. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar

6. Terdapat hubungan tindakan ibu dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar 7. Terdapat hubungan pelayanan kesehatan dengan kepatuhan ibu dalam pemberian imunisasi dasar DAFTAR PUSTAKA Aminullah, A. 2002. Hot Topics In Pediatric II. Jakarta : Buku Kedokteran. Achmadi, 2006. Imunisasi Mengapa Perlu. Jakarta : Kompas Media Nusantara Albertina, M. 2009. Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Balita Dan Faktor-Faktor Yang Berhubungan Di Poliklinik Anak Beberapa Rumah Sakit Di Jakarta Dan Sekitarnya. (online) vol. 11. No 1.(http://saripediatric.idai.or.id/pdf le/11-1- 1.pdf) Diakses pada tanggal 1 Oktober 2016. Astinah, 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Pada Pemberian Imunisasi Dasar Di Posyandu Teratai Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamamaung Makasar. E-library STIKES Nani Hasanuddin Makasar Vol. 2, No. 6 Hardinegoro, 2011. Panduan Imunisasi Anak Mencegah Lebih Baik dari pada mengobati, Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta Fida dan Maya, 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jogjakarta : D Medika. Febriastuti, 2013. Kepatuhan Orang Tua Dalam Pemberian Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 4 11 11 Bulan. Surabaya : Program Studi S1 Pendidikan Ners Fakultas Kedokteran. Universitas Airlangga. IDAI, 2011. Pedoman Imunisasi Diindonesia. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. IDAI, 2014. Panduan Imunisasi Anak. Jakarta : Buku Kedokteran. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Irianto & Waluyo, 2004. Gizi Dan Pola Hidup Sehat. Bandung : Yrama Widdya. Ismet, 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone. Jurnal Keperawatan. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan.Universitas Negeri Gorontalo. Maryunani, 2010. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Trans Info Media. Marimbi H, 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta : Nuha Medika Mawar R, 2006. Analisis Faktor Penyebab Pencapaian Imunisasi Bayi Yang Rendah Di Puskesmas Kabuh Jombang.(online) http://adln.lib.unair.ac.id/. Diakses pada tanggal 4 oktober 2016. Mulyana, 2006. Faktor-Faktor Ibu Dan Balita Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan. Jurnal promosi kesehatan Indonesia. Vol. 1, No 2. Mila S, 2006. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi

campak dengan perilaku pemberian imunisasi campak pada bayi di desa lipursari leksono wonosobo. Yogyakarta. Notoatmodjo S, 2003. Ilmu Kesehata Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, 2011. Kesehatan Masyarakat : Rineke Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Niven, 2012. Psikologi Kesehatan : Pengantar Untuk Perawat Dan Profesional Kesehatan Lain. Jakarta : EGC Profil Provinsi Sulawesi Utara, 2016. Profil Puskesmas Tongkaina, 2016. Sunaryo, 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran. EGC Setiadi, 2012. Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Edisi 2. Graha Ilmu. Surabaya. Setiadi, 2013. Konsep Dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta. Graha Ilmu. Yeni, R. 2006. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik ibu dalam pemberian imunisasi dasar di wilayah puskesmas candilama kota semarang (online) http://www.mikmundip.or.id/. Diakses pada tanggal 7 oktober 2016. PSIK FK UNSRAT, 2013. Panduan Penulisan Tugas Akhir Proposal Dan Skripsi. 12