: Jalan Soekarno Hatta (Bukit Jin), Dumai, Riau 28825, Indonesia. Telephone : - Fax : - Telex : - -

dokumen-dokumen yang mirip
Bandara Pasir Pangaraian

Bandara Aek Godang. Hajj Airport : Tidak

Bandara Sultan Syarif Kasim II

Bandara Muko-muko. Hajj Airport : Tidak

: Jl. Soekarno Hatta, Kel. Eka Jaya, Kec. Jambi Selatan, Kota Jambi, Jambi, Telephone : Fax: Telex : - -

: Jl. Garuda Singkep, Kel. Dabo, Kec. Singkep, Kab. Lingga, Kepulauan Riau, Telephone : Fax : Telex : - -

Bandara Binaka. Hajj Airport : Tidak

Bandara Silangit. Hajj Airport : Tidak

: Jl. Pipit No. 22, Kel. Sei/Sungai Pinang Dalam, Kec. Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, 75117

Bandara Fatmawati Soekarno

Bandara Radin Inten II, Bandar Lampung. Address : Kota Bandar Lampung, Lampung, - Telephone : - Fax : - Telex : - -

: Kel. Ranai Kota, Kec. Bunguran Timur, Kab. Natuna, Kepulauan Riau, Telephone : - Fax : - Telex : - -

Bandara Syukuran Aminuddin Amir

: Jl. Kalimarau, Kel. Teluk Bayur, Kec. Teluk Bayur, Kab. Berau, Kalimantan Timur, 77315

Bandara Supadio. -

Bandara Frans Kaisiepo

: KALIMANTAN SELATAN : Jl. Angkasa, Kel. Landasan Ulin Timur, Kec. Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70724

Bandara Sultan Hasanuddin

Bandara Haluoleo. Hajj Airport : Tidak. Operation Hour : 07:00-20:00 WITA. Sumber: maps.google.com

Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Sepinggan)

: Jl. Satria / Angkasa No. 274, Kel. Tolotio, Kec. Tibawa, Kab. Gorontalo, Gorontalo, Telephone : Fax :

Bandara Sam Ratulangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandar udaraan, Pasal 1 Ayat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Spesifikasi Bandara Radin Inten II

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. terbang. Panjang runway utama ditentukan oleh pesawat yang memiliki maximum

BAB IV EVALUASI DAN ANALISA KONDISI EKSISTING

(1) Pemetaan bandar udara intemasional sebagaimana dimaksud. Pasal 7 ayat (7) tercantum dalam lampiran VIII.

ANALISIS PENINGKATAN LANDASAN PACU (RUNWAY) BANDAR UDARA PINANG KAMPAI-DUMAI

4.1 Landasan pacu (runway)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2000 maka

PERENCANAAN BANDAR UDARA. Page 1

BAB V ANALISA KEBUTUHAN RUANG BANDARA PADA TAHUN RENCANA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA TAMBOLAKA SUMBA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA (STUDI KASUS: BANDAR UDARA SEPINGGAN BALIKPAPAN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan akan bersifat melanjutkan, meningkatkan dan memperluas

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tingkat pelayanan (level of service) terminal dan apron Bandara. Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Runway Koreksi Panjang Runway Windrose Runway Strip RESA LDA, TORA, ASDA, TODA Take Off Distance

BAB I PENDAHULUAN. yang terkemuka dan profesional (World Class Airport Company) untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengadakan transportasi udara adalah tersedianya Bandar Udara (Airport)

ANALISIS PERKERASAN LANDAS PACU BANDARA SOEKARNO-HATTA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK FAARFIELD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

BAB III LANDASAN TEORI. A. Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan/ Perancangan Landasan pacu pada Bandar Udara

Desain Bandara Binaka Nias Untuk Pesawat Airbus 300A ABSTRAK

PERENCANAAN LANDASAN PACU BANDAR UDARA TUANKU TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU. B U D I M A N 1 ARIFAL HIDAYAT, ST, MT 2 BAMBANG EDISON, S.

BAB V ANALISIS DAN PERANCANGAN

Physical Characteristics of Aerodromes

TUGAS AKHIR ANALISA KAPASITAS APRON DAN OPTIMALISASI PARKING STAND DI TERMINAL KARGO BANDAR UDARA SOEKARNO - HATTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANALISA PENGEMBANGAN RUNWAY END SAFETY AREA (RESA) PADA RUNWAY BANDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

( LAPANGAN TERBANG ) : Perencanaan Lapangan Terbang

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:

Dosen Pembimbing. Mahasiswa. Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD. Sheellfia Juni Permana TUGAS AKHIR ( RC )

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Bandara tersibuk di dunia tahun 2014 versi ACI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. strategis sehingga memiliki pengaruh positif dalam berbagai bidang. Moda

TUGAS AKHIR OPTIMALISASI KAPASITAS APRON TERMINAL 2 BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA AKIBAT PERPINDAHAN PESAWAT INTERNASIONAL

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGEMBANGAN LANDAS PACU DI BANDAR UDARA RADIN INTEN II LAMPUNG SELATAN

PENDAHULUAN Perkembangan teknologi di bidang transportasi semakin berkembang. Hal ini dikarenakan banyaknya aktivitas masyarakat dalam melakukan hubun

BAB I PENDAHULUAN. LU dan antara 133,5-133,5 BT dengan luas wilayah 6,269 km 2 yang terbagi. dalam dua kelurahan 117 Desa dan 7 Kecamatan.

Perencanaan Sisi Udara Pengembangan Bandara Internasional Juanda Surabaya

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

Evaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penumpang menunggu. Berikut adalah beberapa bagian penting bandar udara.

BAB I PENDAHULUAN. diantara 96 buah pulau tersebut, telah diberi nama pada tahun. - sebelah Timur berbatasan dengan Laut Sabu,

Standar dan Regulasi terkait Perencanaan, Perancangan, Pembangunan, dan Pengoperasian Bandar Udara Juli 28, 2011

OPTIMASI PERGERAKAN PESAWAT PADA BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Sumba Barat dengan ibu kotanya bernama Waikabubak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation

PERENCANAAN RUNWAY, TAXIWAY, DAN APRON BANDAR UDARA JALALUDIN GORONTALO

1. Fasilitas bandar udara yang direncanakan untuk dibangun dan dikembangkan sebagaimana tercantum pada Tabel II.

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA HANG NADIM BATAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini telah menjadikan peranan transportasi menjadi sangat

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 93 TAHUN 2015 TENTANG

Bandara Soekarno-Hatta

EVALUASI TAHAPAN PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA TEBELIAN SINTANG

Analisis Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan Bandar Udara Bokondini Papua Indonesia

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 19,45 km dari kota Jakarta yang memiliki koordinat 06 o Lintang

Analisis Kapasitas Terminal Penumpang Di Bandar Udara SMB II Palembang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TRANSPORTASI. Gambar 6.1. Jumlah Angkutan Penumpang Umum yang Terdaftar Dalam Trayek/Operasi Di Kabupaten Boven Digoel, Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah airport

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2.4. Pertentangan dengan Standar Lainnya 2.5. Penggunaan Kode Referensi Bandar Udara ICAO untuk Menetapkan Standar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

OPTIMASI KAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA SAM RATULANGI MANADO

Perhitungan panjang landasan menurut petunjuk dari. persyaratan yang ditetapkan FAA, dengan pesawat rencana:

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fung

PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA RENDANI DI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT

Bandar Udara. Eddi Wahyudi, ST,MM

Analisa Kekuatan Perkerasan Runway, Taxiway, dan Apron (Studi Kasus Bandar Udara Soekarno Hatta dengan Pesawat Airbus A-380)

Transkripsi:

Bandara Pinang Kampai IATA : DUM ICAO : WIBD Province : RIAU Address : Jalan Soekarno Hatta (Bukit Jin), Dumai, Riau 28825, Indonesia. Telephone : - Fax : - Telex : - Email : - Sumber: maps.google.com Bandara ini terletak di selatan Kota Dumai, dekat dengan kompleks perumahan PT Chevron Pacific Indonesia. Terutama digunakan untuk kepentingan perusahaan minyak yang beroperasi di kota Dumai seperti PT (Persero) Pertamina dan PT Chevron Pacific Indonesia. General Info Distance : 0,00 km From : 121,85 km From Provincial Capital: Kota Pekanbaru, Riau 1.052,49 km From Country Capital : Kota Jakarta, DKI Jakarta Longitude : 101.433558 101 26' 0,81" BT Latitude : 1.609194 1 36' 33,1" LU Elevation : 0,00 mdpl (0,00 ft dpl) Category : Domestik Airport Hajj Airport : Tidak Class : Kelas I Operator : UPT Ditjen Hubud Operation Hour Operated Aircraft : - LLU Services : - : 07:00-07:00 WIB Meteorology Services : Tidak Ada DPPU Services : Tidak Ada

Internet Services : Tidak Ada Public Facilities : - Public Transportation : - Air-Side Facilities Landas Pacu / Runway Runway #1 Ukuran / Dimension : 1.800 m x 30 m Total Area : 54.000 m2 Azimuth : - PCN : 34 F/C/Y/T Landas Hubung / Taxiway Taxiway #1 Landas Parkir / Apron Apron #1 Capacity : - Landas Putar / Turning Area Turning Area #1 Daerah Henti / Stop Way Stop Way #1 PCN : Daerah RESA RESA #1 Strip Landasan Pacu / Runway Strip Strip #1 Hanggar Hanggar #1 Konstruksi / Surface : - Capacity : - Land-Side Facilities Terminal Passenger Terminal #1

Category : Domestik Capacity : 0 People(s) Departure Lounge : 0 m x 0 m Total Area : 0 m2 Arrival Lounge : 0 m x 0 m Total Area : 0 m2 Cargo Cargo #1 Bandar Udara Terdekat / Closest Airports 1. Bandara / Airport : BAGAN SIAPI API, Kab. Rokan Hilir, Riau Distance : 63,44 km 2. Bandara / Airport : SULTAN SYARIF KASIM II, Kota Pekanbaru, Riau Distance : 127,78 km 3. Bandara / Airport : PASIR PANGARAIAN, Kab. Rokan Hulu, Riau Distance : 145,46 km 4. Bandara / Airport : AEK GODANG, Kab. Padang Lawas Utara, Sumatera Utara Distance : 223,80 km 5. Bandara / Airport : BUKIT MALINTANG, Kab. Mandailing Natal, Sumut Distance : 225,38 km Airport System (PM.69 Year 2013) Hierarchy : P (Pengumpan) Berdasarkan Hirarkinya Bandara Udara terdiri atas: Bandar Udara Pengumpul (Hub): Merupakan bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan yang luas dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan/atau kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi. Macam-macam bandar udara pengumpul: 1. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan primer yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani penumpang dengan jumlah lebih besar atau sama dengan 5.000.000 (lima juta) orang pertahun; 2. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan sekunder yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani penumpang dengan jumlah lebih besar dari atau sama dengan 1.000.000 (satu juta) dan lebih kecil dari 5.000.000 (lima juta) orang pertahun; 3. Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan tersier yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) terdekat yang melayani penumpang dengan jumlah lebih besar dari atau sama dengan 500.000 (lima ratus ribu) dan lebih kecil dari 1.000.000 (satu juta) orang pertahun. Bandar Udara Pengumpan (Spoke) merupakan: a. Bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi lokal; b. Bandar udara tujuan atau bandar udara penunjang dari bandar udara pengumpul; c. Bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan kegiatan lokal

Classify: 3C (1200 m <= ARFL < 1800 m) (24 m <= WS < 36 m ; 6 m <= OMG < 9 m) Klasifikasi bandar udara terdiri atas beberapa kelas bandar udara yang ditetapkan berdasarkan kapasitas pelayanan dan kegiatan operasional bandar udara. Kapasitas pelayanan merupakan kemampuan bandar udara untuk melayani jenis pesawat udara terbesar dan jumlah penumpang/barang yang meliputi: Kode angka (code number) yaitu perhitungan panjang landasan pacu berdasarkan referensi pesawat aeroplane reference field length (ARFL) Kode huruf (code letter) yaitu perhitungan sesuai lebar sayap dan lebar/jarak roda terluar pesawat. Tabel Kriteria Klasifikasi Bandar Udara : Kode Angka (Code Number) Panjang Landasan Pacu berdasarkan Referensi Pesawat (Aeroplane Reference Field Length - ARFL) Kode Huruf (Code Letter) Statistik Angkutan Udara (Valid s/d 28 Januari 2015) Tahun Datang Berangkat Transit Lokal Pesawat 144 144 0 Penumpang 658 624 0 2014 Bagasi 6.952 6.870 Kargo 2.387 325 Pos 0 0 Pesawat 214 214 0 Penumpang 7.415 7.489 1.475 2013 Bagasi 85.898 99.537 Kargo 21.842 3.591 Pos 0 0 Sumber: hubud.dephub.go.id, https://foursquare.com, http://id.wikipedia.org Bantang Sayap (Wing Span - WS) Jarakn Roda Utama Terluar (Outer Mean Gear - OMG) 1 ARFL < 800 m A WS < 15 m OMG < 4.5 m 2 800 m <= ARFL <1200 m B 15 m <= WS < 24 m 4.5 m <= OMG < 6 m 3 1200 m <= ARFL < 1800 m C 24 m <= WS < 36 m 6 m <= OMG < 9 m 4 1800 m <= ARFL D 36 m <= WS < 52 m 9 m <= OMG < 14 m E 52 m <= WS < 56 m 9 m <= OMG < 14 m F 56 m <= WS < 80 m 14 m <= OMG < 16 m

Foto: Sumber: www.indoflyer.net Sumber: www.dumaiheadlines.com Sumber: www.panoramio.com Sumber: www.kompaspesisir.com Sumber: riauone.com Sumber: fokusriau.com Sumber: theriaustories.blogspot.com Sumber: m.fokusriau.com