PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PERCOBAAN PENGOMPOSAN SAM- PAH BASAH RUMAH TANGGA DENGAN MENGGUNAKAN STARTER SARI NANAS BUSUK PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN/IKLIM DAN DAUR ULANG LIMBAH UNTUK SISWA KELAS X MAN 3 MALANG Zerlinda Mara Ditta, Mimien Henie Irawati, dan Susilowati Universitas Negeri Malang E-mail: zerlindaditta@gmail.com; mimien.henie.fmipa@um.ac.id; susilowati.fmipa@um.ac.id ABSTRAK: Teknik pengelolaan sampah dengan pengomposan merupakan alternatif penanganan yang dianggap paling sesuai untuk menangani permasalahan sampah basah rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengembangkan buku petunjuk percobaan pengomposan sampah basah rumah tangga pada materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah untuk siswa kelas X SMA/MA; (2) untuk meneliti pengaruh pemberian starter sari nanas busuk dalam konsentrasi 0%, 25%, 50%, dan 75% terhadap lama waktu pengomposan. Hasil penilaian angket validasi ahli materi, ahli media, ahli lapangan terhadap bahan ajar berturut-turut memperoleh persentase skor sebesar 94%, 93%, 99% dan hasil uji coba pada siswa mendapatkan persentase sebesar 91%. Berdasarkan hasil validasi para ahli tersebut dapat dikatakan bahwa bahan ajar layak digunakan sebagai salah satu alternatif bahan ajar dalam pembelajaran Biologi kelas X IPA. Hasil penelitian eksperimen menunjukkan konsentrasi starter sari nanas busuk 75% efektif dalam mempercepat proses pengomposan. Kata Kunci: Buku petunjuk percobaan pengomposan, Sampah basah, Sari nanas busuk. ABSTRACT: Waste management by composting is an alternative way that is considered most appropriate to deal with the problems of wet garbage. The purpose of this study was to develop a user guide experimental composting wet garbage on subject Environmental Change/Climate and Waste Recycling for Class X SMA/MA and to evaluate the effects of starter rotten pineapple extract in concentrations of 0%, 25%, 50 %, and 75% againts the length of time of composting. MAN 3 Malang is one of the schools in the city of Malang that implement Curriculum 2013, which is contained those subject in 10 th grade. The results of the validation from materials experts, media specialists, field experts successively obtained percentage score of 94%, 93%, 99% and the test results on the students get a percentage of 91%. Based on the validation results can be said of teaching materials suitable as an alternative instructional materials in teaching Biology class X IPA. The results of experimental studies indicate of starter rotten pineapple extract in concentrations 75% effective in speeding up the composting process. Keyword: User guide experimental composting, Wet garbage household, Starter rotten pineapple extract.
Masalah sampah merupakan masalah yang selalu diperbincangkan baik di Indonesia maupun kota-kota di dunia, karena hampir semua kota menghadapi masalah persampahan. Meningkatnya pembangunan kota, penambahan penduduk, tingkat aktifitas dan sosial ekonomi masyarakat, diiringi oleh jumlah timbunan sampah dari hari ke hari yang apabila dibiarkan akan menimbulkan berbagai dampak negatif baik dari segi lingkungan, kebersihan, dan pada akhirnya berpengaruh pada kesehatan masyarakat.teknik pengelolaan sampah dengan pengomposan merupakan alternatif penanganan yang dianggap paling sesuai untuk menangani permasalahan sampah basah rumah tangga karena, kompos bersifat ramah lingkungan, kompos dapat memperbaiki struktur dan tekstur tanah, meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air dan udara, meningkatkan kesuburan tanah, dan menstimulasi perkembangan akar yang sehat pada tanaman, pembuatan kompos sangat mudah karena kita dapat memulai dengan hanya menggunakan dedaunan dan rerumputan, dan yang kompos dapat menghemat pengeluaran pembelian pupuk tanaman. Sehingga pengomposan memiliki manfaat yang besar dalam aspek kehidupan baik sosial, ekonomi dan juga kesehatan (EPA, 2009). Pendidikan karakter dijadikan prioritas utama dalam Kurikulum 2013 untuk mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat (Molina, 2015). MAN 3 Malang merupakan salah satu sekolah di kota Malang yang menerapkan Kurikulum 2013. Di dalam Kurikulum 2013 terdapat materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah untuk siswa kelas X-IPA yang dalam pembelajaran materi tersebut masih berupa pembelajaran teori dan penugasan serta belum terdapat bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan. Berdasarkan terminologinya, percobaan dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang memungkinkan seseorang (siswa) menerapkan keterampilan atau mempraktikkan sesuatu. Dengan kata lain, di dalam kegiatan percobaan sangat dimungkinkan adanya penerapan beragam keterampilan proses sains sekaligus pengembangan sikap ilmiah yang mendukung proses perolehan pengetahuan (produk keilmuan) dalam diri siswa (Subiantoro, 2010). Disinilah tampak petunjuk percobaan memiliki kedudukan yang amat penting dalam pembelajaran IPA khususnya Biologi pada materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah Untuk Siswa Kelas X. Penyusunan buku petunjuk percobaan pengomposan menggunakan model 4D Thiagarajan dan
dalam penelitian ini hanya dibatasi sampai tahap develop. Bahan ajar dikembangkan berdasarkan hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh penggunaan berbagai konsentrasi starter sari nanas busuk terhadap lama waktu pengomposan. Penggunaan berbagai macam konsentrasi yang meliputi konsentrasi 0%, 25%,50%, dan 75% sari nanas busuk dalam penelitian ini mengacu pada penelitian pendahuluan yang telah berhasil dilakukan oleh Muarifah (2015). Dasar pemilihan starter berbahan nanas busuk dikarenakan bahan baku nanas busuk mudah didapat terutama pada musim panen, produksi nanas melimpah sehingga banyak ditemukan nanas busuk yang tidak laku dijual oleh pedagang. Selain itu penggunaan nanas busuk sebagai starter pengomposan dikarenakan didalam nanas busuk terdapat mikroorganisme pembusuk yang dihasilkan selama proses pembusukan buah nanas tersebut yang berpotensi untuk mempercepat penghancuran sampah basah rumah tangga (Marwati, 2009). METODE Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian pengembangan bahan ajar mengikuti model 4D Thiagarajan. Model ini terdiri dari 4 tahap yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. Pada penelitian pengembangan ini hanya dibatasi sampai tahap Develop. Tujuan pada tahap define adalah untuk menetapkan dan menentukan persyaratan instruksional. Kegiatan yang dilakukan pada tahap define untuk penelitian ini yaitu menganalisis kebutuhan instruksional yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan buku petunjuk percobaan pengomposan melalui observasi dan wawancara terhadap guru Biologi dan siswa MAN 3 Malang. Kebutuhan yang dimaksud pada penelitian ini adalah pemilihan materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah Untuk Siswa SMA Kelas X. Tahap design bertujuan untuk merancang produk atau membuat desain produk bahan ajar. Produk bahan ajar dibuat berdasarkan hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh pemberian starter sari nanas busuk konsentrasi 0%, 25%, 50% dan 75% terhadap lama watu pengomposan. Hasil dari penelitian eksperimen di analaisis menggunakan One-way Anava dan uji lanjut Duncan. Thiagarajan (1974) membagi tahap develop dalam dua kegiatan yaitu: expert appraisal dan developmental testing. Expert appraisal merupakan teknik untuk
memvalidasi atau menilai kelayakan rancangan produk. Pada tahap ini diakukan validasi oleh ahli materi, ahli bahan ajar, dan ahli lapangan terhadap bahan ajar yang dibuat. Developmental testing merupakan kegiatan uji coba rancangan produk pada sasaran subjek yang sesungguhnya. Subjek coba pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA-6 MAN 3 Malang dengan jumlah 27 orang. Pada saat uji coba ini dicari data respons berupa hasil pre test dan post test yang kemudian dianalisis menggunakan Gain score ternormalisasi, reaksi atau komentar dari sasaran pengguna produk. Hasil uji coba digunakan untuk memperbaiki produk. Reaksi atau komentar dari sasaran pengguna produk dengan menggunakan angket keterbacaan siswa. Jenis data yang terdapat dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa komentar dari ahli materi, ahli media, ahli lapangan serta siswa terhadap bahan ajar. Sedangkan data kuantitatif didapat dari skor hasil angket yang disebarkan pada ahi materi, ahli bahan ajar, dan praktisis lapangan serta siswa. Data kuantitatif ini dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan Pembahasan Tahap Define Hasil pada tahap define yaitu mengenai permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran Biologi materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah, dan karakteristik siswa di MAN 3 Malang. Berdasarkan tahap define didapatkan data bahwa materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah hanya diajarkan dengan ceramah dan penugasan pembuatan keterampilan berbahan sampah plastik, belum dilakukan percobaan pengomposan. Belum terdapat bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan materi daur ulang limbah sehingga perlu disusun bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan agar dapat membantu siswa dalam melakukan percobaan pengomposan. siswa menyukai materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah, siswa senang mempelajari materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah dengan percobaan daur ulang limbah secara langsung, siswa akan lebih mudah melakukan praktek daur ulang limbah dengan bahan ajar berupa petunjuk percobaan daur ulang limbah yang praktis. Sehingga disimpulkan bahwa diperlukan bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan.
Hasil dan Pembahasan Tahap Design Tahap design dalam penelitian ini adalah merancang bahan ajar alternatif yang sesuai untuk mengatasi permasaalahan tersebut. MAN 3 Malang telah menerapkan kurikulum 2013 dalam pembelajarannya sehingga terdapat materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah. Pada materi tersebut belum ada bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan sehingga dengan dikembangkanya bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan dapat mengatasi permasalahan dan menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut. Pada tahap Media selection dalam tahap design, pembuatan suatu bahan ajar bertujuan agar bahan ajar tersebut dapat dimanfaatkan oleh siswa. Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah penyusunan petunjuk percobaan pengomposan berdasarkan hasil penelitian eksperimen tentang pengaruh pemberian berbagai macam konsentrasi starter sari nanas busuk terhadap lama waktu pengomposan. Berdasarkan hasil penelitian eksperimen didapatkan hasil yang signifikan. Konsentrasi 75% starter sari nanas busuk efektif dalam mempercepat proses pengomposan yaitu selama 10 hari. Data hasil kematangan kompos secara menyeluruh di analisis menggunakan One-way Anava yang diketahui bahwa nilai probabilitas lebih besar dari F Tabel yaitu sebesar 0.64 yang menunjukkan bahwa data yang diperoleh signifikan. Hal ini berarti bahwa starter sari nanas busuk berpengaruh terhadap proses pengomposan. Untuk mengetahui konsentrasi starter sari nanas busuk yang paling efektif dalam mempercepat pengomposan maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Duncan. Berdasarkan hasil uji Duncan didapatkan bahwa starter sari nanas busuk yang paling berpengaruh dalam mempercepat proses pengomposan adalah konsentrasi 75% starter sari nanas busuk yaitu selama 10 hari. Hasil dan Pembahasan Tahap Develop Tahap develop yaitu mengembangkan produk yang ingin dibuat. Produk hasil pengembangan yaitu berupa buku petunjuk percobaan. Tahap develop meliputi dua kegiatan yaitu expert apraisal dan developmental testing. Expert apraisal merupakan teknik untuk memvalidasi kelayakan rancangan produk. Kelayakan rancangan produk dilakukan evaluasi oleh ahli dalam bidangnya yang meliputi ahli materi, ahli bahan ajar, dan ahli lapangan. Hasil validasi oleh ahli materi memiliki rerata sebesar 94% dan hasil tersebut dalam kriteria valid dan layak digunakan tanpa diperlukan revisi. Ahli materi
menilai dalam aspek kesesuaian materi dengan kompetensi dasar, keakuratan materi, kemutakhiran materi dan mendorong keingintahuan siswa dalam pembelajaran Biologi khususnya pada materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah. Hasil validasi oleh ahli bahan ajar memiliki rerata sebesar 93% dan hasil tersebut dalam kriteria valid dan layak digunakan tanpa diperlukan revisi. Adapun aspek yang dinilai meliputi aspek kegrafisan dan aspek penyajian bahan ajar, sehingga bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan sampah basah rumah tangga yang telah dikembangkan ini valid dan layak digunakan tanpa revisi dalam pembelajaran Biologi materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah. Validasi praktisi lapangan digunakan untuk menilai tingkat keefektifan penggunaan bahan ajar untuk pembelajaran materi Perubahan Lingkungan/iklim dan Daur Ulang Limbah di sekolah. Validator praktisi lapangan berasal dari salah satu guru Biologi MAN 3 Malang. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli lapangan guru Biologi mempunyai score rerata sebesar 99% dan hasil tersebut dalam kategori sangat efisien/valid dan layak digunakan tanpa diperlukan revisi. Ahli lapangan melakukan penilaian dalam hal komponen penyusun bahan ajar, kesesuaian bahan ajar dengan kurikulum, kebermaknaan bahan ajar, tata bahasa, tampilan dan manfaat bahan ajar dalam pembelajaran Biologi khususnya pada materi Perubahan Lingkungan/ Iklim dan Daur Ulang Limbah. Developmental testing merupakan kegiatan uji coba rancangan produk pada sasaran subjek yang sesungguhnya. Uji coba ini dicari data respons berupa hasil pre test dan post test, reaksi atau komentar dari sasaran pengguna produk. Hasil uji coba digunakan untuk memperbaiki produk. Skor pretes dan postes digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antara kemampuan siswa sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah. Keefektifan produk pada uji coba lapangan dapat diketahui dengan menggunakan rumus gain score ternormalisasi pada perhitungan skor pretes dan postes. Hasil perhitungan gain score ternormalisasi menunjukkan nilai sebesar 0.79, dimana nilai tersebut menunjukkan bahwa (g) > 0,7 yang berarti bahwa nilai gain score dalam kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar efektif untuk digunakan, dan ada perbedaan yang sangat signifikan antara kemampuan siswa sebelum
dan sesudah menggunakan bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan. Penilaian siswa dalam hal penggunaan buku petunjuk percobaan mendapatkan penilaian sebesar 91%, hal ini berarti bahwa bahan ajar yang dikembangkan sangat evisien/valid dan komponen dalam buku percobaan ditulis secara jelas dan mudah dipahami sehingga siswa dapat melaksanakan seluruh kegiatan yang tercantum dalam buku petunjuk percobaan dengan mudah. PENUTUP Kesimpulan Bertolak dari temuan penelitian dan pembahasan, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan dibuat agar dapat menunjang pembelajaran biologi pada materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah. Bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan yang dikembangkan dibuat semenarik mungkin, full color agar dapat menarik perhatian siswa serta mengandung komponen seperti identitas buku, daftar isi, keamanan kerja ilmiah, petunjuk kerja percobaan dan tujuan praktikum, dasar teori, alat dan bahan, prosedur kerja, kolom data hasil pengamatan, pertanyaan untuk menganalisis data hasil praktikum, daftar rujukan, dan daftar arti istilah asing atau ilmiah (glosarium). Hasil validasi terhadap bahan ajar telah dinyatakan layak dan sesuai. Kelayakan bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan sampah basah rumah tangga ini ditinjau dari hasil validasi dari 3 validator yaitu ahli materi, ahli bahan ajar, dan ahli lapangan serta siswa yang menunjukkan presentase tingkat kevalidan produk bahan ajar buku petunjuk percobaan pengomposan materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah. Persentase rata-rata dari penilaian ahli media terhadap bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan ini adalah sebesar 93% yang memenuhi kriteria valid. Persentase rata-rata dari penilaian ahli materi terhadap bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan ini adalah sebesar 94% yang memenuhi kriteria valid sehingga bahan ajar tidak perlu dilakukan revisi. Persentase rata-rata dari penilaian ahli lapangan yaitu guru Biologi MAN 3 Malang terhadap bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan ini adalah sebesar 99% yang memenuhi kriteria sangat valid. Persentase rata-rata dari penilaian siswa terhadap bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan ini adalah sebesar 91% yang memenuhi kriteria sangat valid.
Hasil perhitungan gain score ternormalisasi pada score rerata pretes dan postes siswa menunjukkan nilai sebesar 0.79, dimana nilai tersebut menunjukkan bahwa (g) > 0,7 yang berarti nilai gain score dalam kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan antara kemampuan siswa sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan sampah basah rumah tangga ini sangat valid dan efisien digunakan dalam proses pembelajaran Biologi materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan Daur Ulang Limbah. Saran Berdasarkan simpulan diatas pada penelitian pengembangan ini terdapat beberapa saran berkenaan dengan pengembangan bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan sampah basah rumah tangga dengan menggunakan starter sari nanas busuk pada Materi Perubahan Lingkungan/Iklim dan daur Ulang Limbah sebagai berikut. Bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan sampah basah rumah tangga dengan menggunakan starter sari nanas busuk pada sudah layak digunakan, akan tetapi perlu terus disempurnakan dengan diujicobakan pada subjek dan kawasan yang lebih luas. Bahan ajar berupa buku petunjuk percobaan pengomposan sampah basah rumah tangga dengan menggunakan starter sari nanas busuk hanya bersifat membantu pembelajaran untuk itu tetap diperlukan guru sebagai fasilitator. Produk ini disarankan untuk dapat dimanfaatkan secara maksimal, baik untuk siswa maupun guru, sehingga stiap peserta didik dan guru mendapatkan wawasan tentang percobaan pengomposan sampah basah rumah tangga. Produk ini sebaiknya dilakukan diseminasi dengan memperkenalkannya kepada para guru Biologi melalui MGMP, dan memperkenalkannya pada saat seminar nasional dan seminar internasional. Pengembangan produk yang akan datang disarankan dapat membuat produk untuk pokok bahasan atau materi lainnya, serta dapat membuat produk buku petunjuk percobaan pengomposan dengan metode dan starter pengomposan lain sehingga dapat menambah pengetahuan siswa.
DAFTAR RUJUKAN Molina, R. 2014. Implementasi kurikulum 2013 dan urgensinya pendidikan karakter, (Online), (http://kompasiana.com), diakses pada 19 Desember 2015. Muarifah, D. 2015. Pengaruh Pemberian Campuran Ekstrak Tomat dan EM4 terhadap Kualitas Kompos untuk Pengembangan Handout Mata Pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup MTsN Kanigoro Kediri, Tesis, Jurusan Pendidikan Biologi, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Subiantoro, A.W. 2010. Pentingnya Praktikum dalam Pembelajaran IPA, (Online), (http://staf.uny.ac.id), diakses 12 Agustus 2015. Thiagarajan, Sivasailam. Dorothy S. Semmel, Melvyn I. Semmel. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/ Special Education, University of Indiana. United States Environmental Protection Agency. 2009. Backyard Composting It s Only Natural. (Online), (http://nepis.epa.gov/exe/zynet.com), diakses 12 Mei 2015.