BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sarjana Komunikasi, Ana Sarmento Gaio dalam situs Kompasiana (2013:1 Maret

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap produk memiliki suatu image yang unik untuk dijual ke pasar, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan industri fashion Indonesia dalam jangka panjang serta melahirkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia perhotelan di negara Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat. Hal ini biasanya telah dikemas dalam bentuk brand dengan

BAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages.

Lampiran 1 KUESIONER PRE SURVEI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagamana yang kita ketahui Fashion merupakan gaya berpakaian yang populer

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. tidak semuanya dapat dikenal oleh masyarakat. Brand image yang tepat dan kuat. tersebut dapat bersaing dengan kompetitor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile /

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, permintaan kendaraan bermotor khususnya sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Data terakhir Badan Pusat Statistik Indonesia menunjukan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis properti untuk perumahan kelas menengah kebawah di Indonesia dari tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha waralaba menjadi salah satu bisnis yang terus meningkat tiap tahunnya di

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. digerakan oleh energy ( Pengertian Energi Listrik, n.d.).

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki perbedaan identitas baik dalam visi misi, produk,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk mengoptimalkan manfaat kesehatan, dapat mencuci tangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mencari dan menyampaikan informasi. Internet. Hal inilah yang disebut dengan e-commerce. Salah satu aplikasi dari e-

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB I PENDAHULUAN. Mbak Isa sampai yang targetnya kelas A seperti The Duck King yang menjajakan. bebek di mal mal besar (kuliner.kompas.com, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang terjadi seiring dengan berkembangnya teknologi. real time dengan pelanggan melalui website untuk menyediakan secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. cai-rebon dalam bahasa Sunda cai memiliki makna air dan rebon adalah udang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB I PENDAHULUAN. Balon Bunga merupakan penyedia jasa dekorasi, bunga hantaran dan special effect

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tempat tinggal. Dalam 2-3 tahun terakhir ini, isu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

Bab I. Pendahuluan Latar Belakang

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. konten yang penuh infomasi mengenai perusahaan Kodtekno. Adapun tujuan dari perancangan ini adalah :

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Permintaan akan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Perkembangan kamera mulai dari kamera manual sampai digital

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial. tentu membutuhkan komunikasi untuk berinteraksi dengan manusia lain.

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha serta kebutuhan konsumen. Dalam hal ini bisnis ritel

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat mobile internet dapat di akses. Perkembangan internet saat ini

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dibutuhkan oleh banyak orang ( Teknologi Informasi Merata Adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan beberapa tahun terakhir. Hal ini bisa dilihat berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, bukan hanya karena rasanya, namun juga karena wine sering dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita rakyat atau folklor adalah adatistiadat

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen itu untuk mempromosikan produk perusahaan.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia di era yang modern ini. Perkembangan ini

BAB III METODE PERANCANGAN. dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya berada 1 tingkat di bawah Indonesia dalam jumlah ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

DAFTAR ISI. Cover... i. Halaman Pengesahan... ii. Pernyataan Orisinalitas Laporan Penelitian... iii. Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian..

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

Bab 3. Metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sarjana Komunikasi, Ana Sarmento Gaio dalam situs Kompasiana (2013:1 Maret 2014) menyatakan bahwa seiring dengan berkembangnya zaman dan kondisi pasar, maka akan semakin bertambahnya pesaing atau kompetitor. Banyaknya pesaing mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk menggunakan strategi khusus dalam pengembangan produknya agar sampai kepada konsumennya. Konsumen mendapatkan produk yang diinginkan melalui berbagai media informasi yang tersebar di sekitarnya, baik media statis maupun media elektonik. Media informasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian pemasaran sebuah perusahaan modern dalam bersaing memperebutkan hati konsumennya atau yang dikenal dengan sebutan strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah salah-satu upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan sebuah produk adalah dengan menggunakan berbagai media informasi yang sifatnya dinamis, karena kompetisi menuntut sebuah perusahaan untuk dapat mengubah strategi dalam memasarkan produknya dengan cepat dan tersebar secara tepat. Perubahan strategi pemasaran berguna untuk mempertahankan posisi perusahaan dari agresivitas kompetitornya. Media promosi adalah salah-satu bentuk strategi perusahaan untuk bersaing memperebutkan hati konsumennya. Media promosi sudah banyak digunakan berbagai bidang dalam memperkenalkan barang atau jasanya, mulai dari makanan, 1

minuman, sampai dengan kendaraan termasuk juga bidang fesyen. Quinna Molla merupakan salah satu perusahaan lokal yang bergerak dalam bidang fesyen di Indonesia yang memiliki qualitas standard internasional dan sudah berdiri selama kurang lebih 4 tahun. Berdasarkan hasil observasi di lapangan penulis telah bertemu dengan pemilik Quinna Molla, dan mendapatkan gambaran mengenai perusahaan dan produknya. Merk Quinna Molla berdiri sejak tahun 2011 dibawah naungan PT. Gading Wana Raya Lestari, Nama Quinna Molla berasal dari kata Quinna (Spanyol) dan Mola (Panama). Lambang Quinna Molla diambil dari pola batik Kawung yang sangat popular di Indonesia yang mengandung arti manusia harus selalu ingat akan asal usulnya. Arti Quinna Molla sendiri, beragam produk dari desainer Indonesia yang memiliki warna dan desain yang khusus (kebudayaan lokal dan asing) dengan kualitas terbaik. Konsep yang dimiliki Quinna Molla terinspirasi dari gaya Bohemian Design yang disederhanakan melahirkan ambience store yang sangat cozy dan comfort seperti villa atau rumah peristirahatan. Warna dari cabang yang satu ke cabang yang lain berbeda, karena konsep dari sepatu Quinna Molla sendiri terlahir dari kecintaan desainer Quinna Molla akan dunia travelling dan fashion, setelah mereka banyak melakukan perjalanan dalam dan luar negeri dan melihat kebudayaan yang ada di tempat tersebut maka terciptalah desain yang sangat berwarna dan beragam modelnya, salah satunya terinspirasi dari event Mardi Grass di Brazil yang penuh dengan keceriaan baik musik dan warna warni fashion yang spektakuler, maka Quinna Molla hadir dengan kekayaan warna dan model 2

yang ceria serta up to date. Maka dari itu, logo Quinna Molla berwarna hitam putih, agar dapat masuk ke warna-warna yang terdapat di setiap showroom. Menurut hasil wawancara penulis dengan pemilik Quinna Molla, media promosi yang digunakan oleh Quinna Molla berupa promosi pada penjualan produknya, seperti POS (Point of Sales) yang bertuliskan buy 1 get 1 free atau adanya diskon saat event hari raya. Terungkap pula bahwa berbagai media promosi yang telah digunakan oleh Quinna Molla itu dirasa kurang menarik perhatian, karena respon yang rendah dari khalayak seperti yang dinyatakan pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7 bahwa kurangnya kecenderungan dari konsumen untuk membeli produk Quinna Molla dan kualitasnya masih diragukan banyak orang. Target utama konsumen Quinna Molla ini sendiri lebih mengutamakan kaum wanita. Quinna Molla berupaya membuat strategi yang baru dalam membuat konsep promosinya agar lebih menarik lagi dan dapat meningkatkan pengunjung untuk membeli produknya dan tetap bertahan dari gempuran pesaingnya. Berdasarkan informasi yang sudah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk merancang strategi dan media promosi untuk mampu meningkatkan keberhasilan brand sepatu Quinna Molla. 3

1.2. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang bisa ditarik dalam tugas akhir ini adalah: 1. Bagaimana konsep visual pada media promosi yang tepat untuk produk Quinna Molla? 2. Bagaimana perancangan promosi yang efektif untuk produk Quinna Molla sesuai target sasarannya? 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Target audiens dari media promosi ini dibatasi hanya untuk para wanita yang minat dengan fesyen kelas menengah dan menengah ke atas, khususnya daerah Jakarta. 2. Media promosi Quinna Molla yang baru berupa media cetak. 1.4. Tujuan Perancangan Penulis dapat menyimpulkan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendesain konsep desain media promosi Quinna Molla yang tepat dalam menyampaikan informasi produk Quinna Molla. 2. Menentukan perancangan desain media promosi yang efektif untuk memasarkan produk Quinna Molla sesuai target sasarannya. 1.5. Metode Pengumpulan Data Metode yang akan digunakan penulis dalam menyimpulkan dari akhir studi yaitu pendekatan permasalahan melalui metode kuantitatif dengan metode 4

pengumpulan data dan wawancara. Berikut beberapa metode yang digunakan untuk mendapatkan sejumlah data yang dibutuhkan. 1. Survei (Kuesioner) Penelitian survei adalah metode penelitian yang mengajak calon partisipan untuk mengisi pertanyaan tertulis yang terdapat didalamnya, berupa kuesioner. Metode survei ini dengan melakukan pengamatan langsung terhadap hal hal yang berhubungan dengan penelitian. Hal yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara langsung terhadap pihak manajemen Quinna Molla dan beberapa konsumen. Melakukan pencarian sumber melalui media internet juga dapat membantu akan pengumpulan data yang bersangkutan ataupun referensi yang akan dijadikan acuan dalam membuat media promosi. Sumber-sumber yang terkumpul kemudian ditelaah secara menyeluruh dan mencari pokok permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut kemudian dianalisis dan dicari solusi untuk memecahkannya sehingga hasilnya dapat diaplikasikan pada penelitian perancangan. 2. Observational Research Penelitian observational research adalah metode pengumpulan data yang melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Metode observational research ini untuk mengamati pendapat tiap orang ketika dipaparkan suatu karya. Dari metode ini dapat membantu dalam 5

pengumpulan tinjauan kembali setelah melakukan metode survei yang dilakukan sebelumnya. 1.6. Metode Perancangan Dalam proses perancangan media promosi sebuah merek sepatu Quinna Molla membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan karya yang maksimal. Tahap pertama dapat dilakukan dengan wawancara tehadap pihak manajemen Quinna Molla tersebut. Wawancara ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan media promosi tersebut dan meminta pendapat yang baik akan media promosi yang seperti apa yang diinginkan. Melakukan survei baik secara literatur ataupun browsing di internet dalam hal pencarian referensi gambar, layout, tipografi, dan hal-hal yang berhubungan dalam pembuatan media promosi yang dikehendaki untuk sebagai acuan dalam perancangan. Pengumpulan data dan referensi pendukung perancangan media promosi sudah dilakukan dan mulai melakukan mind mapping dan brainstorming. Hal ini guna untuk mencari titik permasalahan atau tema utama dalam mendesain. Mulai melakukan gambar beberapa sketsa tampilan media promosi mulai dari segi layout, warna, tipografi, gambar dan semacamnya yang ada dalam elemen desain. Proses digitalisasi mulai dilakukan setelah melakukan beberapa gambar sketsa. Hasil digitalisasi dipaparkan terhadap pihak manajemen Quinna Molla untuk diminta beberapa feedback sehingga membantu dalam revisi karya. Setelah melakukan revisi kemudian karya layak disebarluaskan ke beberapa showroom. 6

1.7. Skematika Perancangan 7