Evaluasi Kekuatan Otot Tungkai Dan Otot Punggung Pada Penarik Pukat Di Desa Leuge Kecamatan Peureulak. Oleh: Amiruddin *) 1

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KONSENTRASI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN MEMANAH. Milham*)

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

Jenis jenis otot. Cara kerja otot polos

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN MUKIM-MUKIM DALAM KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR DINAS PEKERJAAN UMUM Komplek Pusat Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur Jl. Medan Banda Aceh Desa Titi Baro - Idi

Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2016 Palembang, Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Latihan beban merupakan olahraga yang sangat terkenal dan marak pada

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (THE PHYSICAL FITNESS) MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN GAMPONG - GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH TIMUR

PENGARUH PENGGUNAAN SEPATU BERHAK TINGGI TERHADAP NYERI MYOGENIK PADA OTOT GASTROKNEMIUS SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Otot yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel

II. TINJAUAN PUSTAKA. melakukan gerakan yang terorganisir dengan baik. Kemampuan gerak

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SIFAT KERJA OTOT RANGKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas yang dilakukan bersifat pokok (karier) maupun aktifitas rileks

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. banyak dirasakan orang tentang manfaatnya. Oleh karena itu kita perlu

I PENDAHULUAN. renang, seorang guru harus mencari sistem pengajaran atau metode yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. seluruhnya akibat pengaruh bencana tsunami. Pembangunan permukiman kembali

ANATOMI DAN FISIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN JENIS SCULLING SWEEP ROWING KAYAK CANOE CANOE POLO

pinggang atau anggota badan yang diseberangkan melalui atas net. Dalam secara efektif. Teknik tersebut meliputi service, passing, dan yang terpenting

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PRESTASI LEMPAR CAKRAM SISWA KELAS XI SMA PGRI PURI KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan bagi atlet yang menunjukkan prestasi dan pembinaan atlet, baik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

Tips Menambah tinggi badan

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA OTOT

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

Sistem Saraf pada Manusia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan gerak insani (human movement)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi pendidikan formal. Di dalamnya terdapat

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. gastrocnemius merupakan otot tipe slow twitch (tipe 1). Otot gastrocnemius

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan diajarkan kepada

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

Berikut obyek wisata yang bisa kita nikmati:

I. PENDAHULUAN. dan peningkatan rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia. Meningkatnya

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTURAN TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTEK GERAKAN RATSLAG SENAM MAHASISWA PENJASKESREK UIR T.A.

2015 PENGARUH OLAH RAGA RENANG TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK AUTIS DI SLB AL-HIKMAH BANDUNG

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi. Namun zaman modern bahkan katanya sudah posmodern masih menyisahkan

SURVEY KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN ATLET JUDO PUTRA UPT SMANOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lingkungan tempat tinggal dan kebiasaan aktivitas sehari-hari seseorang

2015 PERBANDINGAN LATIHAN KEKUATAN SISTEM SUPERSET DENGAN SISTEM SET TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ikan atau nelayan yang bekerja pada subsektor tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat otot tertarik lebih dari pada kapasitas yang dimilikinya. Berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

II. TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2), kesegaran fisik (physical fitness)

I.PENDAHULUAN. perkembangan fisik harus merupakan kepedulian guru. Pada usia sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

PENDERITA JANTUNG MENJADI BUGAR MELALUI OLAHRAGA

Transkripsi:

Evaluasi Kekuatan Otot Tungkai Dan Otot Punggung Pada Penarik Pukat Di Desa Leuge Kecamatan Peureulak Oleh: Amiruddin *) 1 Abstract: Kekuatan adalah komponen kondisi fisik, yang menyangkut kemampuan seseorang atlit pada saat mempergunakan otot-ototnya, ketika menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Penduduk di Aceh yang dikelilingi oleh lautan, oleh karena itu banyak penduduk menjadi nelayan. Selain menjadi nelayan menarik pukat juga termasuk dalam aktivitas melaut. Masyarakat Pereulak umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan penarik pukat. Berdasarkan hasil penelitian di peroleh rata-rata kekuatan otot tungkai 168,53. Jadi Kekuatan otot tungkai penarik pukat di Desa Leuge berada pada tingkat sedang. Sedangkan rata-rata kekuatan otot punggung pada penarik pukat di Desa Leugeu adalah 153,55 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kekuatan otot punggung penarik pukat di Desa Leuge Kecamatan Peureulak berada pada tingkat Baik. Kata Kunci: Kekuatan Otot Tungkai, Otot Punggung, Penarik Pukat PENDAHULUAN Kekuatan adalah komponen kondisi fisik, yang menyangkut kemampuan seseorang atlit pada saat mempergunakan otot-ototnya, ketika menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Bila tingkat kekuatan baik maka setiap beban yang diterima dapat di atasi dengan sebaik-baiknya. Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk dapat menerima beban dalam melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan, baik kegiatan formal maupun nonformal, kegiatan dalam masyrakat dan lain sebagainya. Hal demikian membutuhkan kesegaran jasmani sehingga mengalami kelelahan yang berarti setelah melakukan kegitan sehari-hari. Kesegaran jasmani adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan giat *) Dosen Jurusan Penjaskesrek FKIP Unsyiah Darussalam, Banda Aceh 86

dan dengan penuh kewaspadaan, tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup untuk menikmati waktu senggangnya dan menghadapi hal-hal darurat yang tak terduga, Hairy (1989). Kesegaran jasmani sangat diperlukan bagi masing-masing individu. Dengan demikian, aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dapat meningkatkan kemampuan dan usaha penyesuaian diri terhadap lingkungan, dan kemungkinan dapat meningkatkan kondisi fisik kearah yang lebih baik. Begitu juga layaknya penduduk di Daerah Aceh yang dikelilingi oleh lautan, oleh karena itu banyak penduduk mencari penghidupannya sebagai nelayan Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya mencari/menangkap ikan dan sejenisnya baik yang berasal dari laut. Mereka adalah sebagian dari masyarakat yang mempunyai missi untuk mengkonsumsikan salah satu sumber protein hewani. Menurut Dirjen Perikanan (1982) salah satu misi nelayan adalah: Meningkatkan konsumsi ikan menuju swasembada protein hewani. Tentunya misi ini akan tercapai bila kehidupan nelayan dapat ditingkatkan dan semakin membaik dari waktu kewaktu baik menyangkut aspek jasmani, rohani beserta peralatan yang mendukung. Aktivitas tarik pukat selain dapat mengubah respon fisiologi, juga dapat meningkatkan kemampuan dalam usaha penyesuaian diri terhadap lingkungan dan dapat meningkatkan kondisi fisik sehingga menuju kederajat kesegaran jasmani yang tinggi. Kesegaran jasmani sangat diperlukan dalam penyesuain kehidupan sehari-hari dalm menjalankan aktivitas. Selain tingkat kesegarn jasmani otot dalm tubuh juga ikut berpengaruh dalam menjalankan aktivitas. Masyarakat Pereulak umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Menarik pukat atau tarik pukat merukapan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh nelayan. Kelangsungan hidup manusia khusunya masyarakat di Peureulak sebagian besar tergantung pada kemampuannya untuk mengatasi perubahan kondisi lingkungannya. untuk itu gerak merupakan bagian utama dalam mengatasi perubahan tadi. sebagian besar sistem-sistem tubuh ikut berperan dalam penyempurnaan gerak, namun sistem kerangka dan sistem ototlah yang secara bersama benarbenar menghasilkan gerakan. Tanpa di sadari oleh masyarakat yang berkerja sehari-hari hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dapat 87

mengolah tubuh dan otot bagi mereka sendiri. Dalam hal ini nelayan Peureulak menarik pukat mereka juga mengolah otot punggung dan otot tungkai mereka. Menurut Syaifuddin (1992) otot punggung merupakan otot yang berada dibagian punggung manusia sedangkan otot tungkai adalah bahagian bawah atau bagian kaki manusia yang menggerakkan badan. Dari pedapat tersebut di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa otot tungkai dan otot punggung merupkan otot-otot yang berada di tubuh manusia yang sangat berfungsi bagi aktifitas penarik pukat. Karena tungkai dan punggung merupakan daya atau kekuatan dari manusia itu sendiri untuk melakukan kegiatannya. Gambaran Umum di Kecamatan Peureulak Pada umumnya masyarakat pesifisir pantai di Kecamatan Peureulak adalah mata pencaharian nelayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Pada dasarnya masyarakat pesisir Kecamatan Pereulak ada yang melaut dan ada juga yang berdagang. Khusus yang mata pencahariannya melaut (nelayan) mereka ada yang menggunakan perahu boat dan ada juga yang mencari ikan menggunakan nyaring pukan yang di labuhkan di pinggiran pantai. Nelayan yang melabuhkan pukatnya di pingiran pantai, mereka hanya mencari ikan yang dapat di jual langsung pada orang yang datang membelinya di pinggiran pantai dimana tempat mereka melakukan aktivitasnya sehari-sahari dalam mencari ikan. Nelayan di pesisir pantai mereka melakukan aktivitasnya secara rutin tiap harinya kecuali pada hari jumat dan pada musim atau cuaca yang tidak mendukung pada nelayan itu sendiri. Mereka melakukan aktivitas menarik pukat ini secara rutin dalam satu hari mendapat 2-3 kali dalam sehari dan itu tergantung dari hasil dapatannya dalam sekali berlabuh, bagi nelayan yang hendak menarik pukat mereka pada jam 6 pagi sudah berangkat ke pesisir pantai dan setelah itu mereka melihat arah mata angin dan setelah itu mereka membagi nelayan yang akan menarik pukat tersebut. Jumlah penarik pukat bervariasi kadang-kadang berjumlah 12 orang dan kadang-kadang bisa lebih tapi yang jelas jumlah penarik pukat tidak akan berkurang dari 12 orang. Cara nelayan menarik pukat mereka mengikatkan sehelai tali di pinggangnya dan di ujung tali di 88

ikat menyait untuk bisa di palit ke tali ke pukat tersebut setelah tali yang di pinggang mereka mengait ke tali pukat mereka langsung menariknya dengan cara mundur selangkah demi selangkah dengan gaya serentak dengan nelayan lainnya yang menarik pukat tersebut. Setelah itu mereka saling bergantian antara satu dengan yang lainnya, itu dilakukan secara rutin sampai pukat tersebut sampai ke bibir pantai. Desa Leuge adalah merupakan salah satu desa yang terletak di daerak pinggir pantai dengan penduduk 375 KK dan 1875 jiwa. Desa tersebut termasuk dalam salah satu Kecamatan Pureulak Kota, disebelah timur desa Leuge berbatasan dengan Selat Malaka, disebelah barat desa Leuge berbatasan dengan Kude Pureulak dan Pasir Putih, Sebelah Utara berbatasan dengan Cot Geumpang, dan sebelah Selatan berbatasan dengan Bangka Rimung. Mata Pencaharian sehari-hari masyarakat Desa Leuge adalah Melaut, Menarik Pukat, PNS, Pegawai Kantoran, Wiraswasta dan lain-lain. Kehidupan seharihari masyarakat Leuge kebanyakan menarik pukat di bibir pantai. Dari dasar tersebut penulis mengambil sampel di Desa Leuge Selain letaknya di pesisir pantai, juga sebagian besar dari penduduk bermata pencaharian melaut dan menarik pukat. Letak Daerah Desa Leuge jatuh ke Kemukiman Peureulah Kota yang terdiri dari dela Leuge, Pasur Putih, Bangka Rimung, Cot Geulumpang, Keude Peurelak, Lhok Dalam, Peuti, Blang Bitra, Blang Bita, Tanoh Rata, Tualang, Paya Meuligo, Tualang, Paya Meuligo, Kemuning, Kampung, Bandrung, Seubok Aceh, Seuneubok Pidie, Alue Nibong, Blang Simpo. Daerah Kecamatan Peureulak terletak di pesisir Timur daerah Nanggroe Acedh Darussalam dengan batas-batasnya: - Sebelah Utara dengan Kecamatan Sungai Raya - Sebelah Selatan dengan Kecamatan Peudawa - Sebelah Timur dengan Selat Malaka - Sebelah Barat dengan Kecamatan Serbajadi Mata Pencaharian Mata pencaharian penduduk di lokasi penelitian bermacam ragam mulai dari petani, buruh harian lepas, pegawai negeri, bidang 89

jasa, sampai karyawan/pegawai swasta. Di samping itu juga mereka berternak, manangkap ikan dilaut dan memanfaatkan tambak/empang sebagai mata pencaharian utama atau sebagai mata pencaharian tambahan. Sebagian lagi penduduk yang bertempat tinggal di Desa Leuge juga bermata pencaharian melalui tarik pukat. Otot Tungkai dan Otot Punggung Otot merupakan suatu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak ini adalah suatu sifat penting bagi organisme (Syaifuddin: 1992). Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk seperti pergerakan amuba. Pada sel-sel sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang di sebut miofibril. Dalam garise besar sel otot dapat dibagi dalam 3 (tiga) golongan; 1. Otot Motoritas, disebut juga otot serat lintang oleh karena didalamnya protoplasma mempunyai garis-garis melintang. Pada umumnya otot ini melekat pada kerangka sehingga disebut juda otot kerangka, ia dapat bergerak menurut kemauan kita (otot sadar), pergerakannya cepat tetapi cepat lelah, rangsangan dialirkan melalui saraf mototris. 2. Otot Otonom, disebut juga otot polos karena protoplasmanya licin tidak mempunyai garis-garis melintang. Otot ini terdapat di alatalat dalam seperti ventrikulus, usus, kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain, dapat bekerja di luar kemampuan kita (otot tak sadar) oleh karena rangsangannya melalui otonom. 3. Otot Jantung, bentunknya mempunyai otot serat lintang dimana di dalam sel protoplasmanya terdapat serabut-serabut melintang yang bercabang-cabang tetapi kalau kita melihat fungsinya seerti otot polos, dapat bergerak sendiri secara otot matis oleh karena ia mendapat rangsangan dari susunan otonom. Kekuatan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang dibutuhkan dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari atau dalam berolahraga. Setiap penampilan (performant) dalam aktivitas memerlukan kekuatan otot di samping unsur-unsur lainnya yang sesuai dengan aktivitas yang bersangkutan. Sebagaimana di ketahui bahwa semakin besar ukuran otot maka semakin besar pula tingkat kekuatan yang dimiliki. kekuatan otot adalah kualitas yang memungkinkan pengembangan ketegangan otot dalam kontraksi otot yang maksimal. Harsono (1988) menegaskan bahwa: Strength atau 90

kekuatan adalah merupakan kemampuan otot untuk membangkitkan tahanan terhadap suatu pembebanan,oleh karena itu latihan-latihan yang cocok untuk memperkembangkan kekuatan adalah latihanlatihan (resistence exercises) di mana kita harus mengangkat, mendorong, menarik suatu beban. Sedangkan kekuatan otot (Muscular) adalah kemampuan otot atau sekelompok otot dalam mengangkat, menahan suatu benda. Otot yang kuat akan menyebabkan kerja otot lebih efisien dalam setiap aktivitas, seperti: mengangkat menjinjit, dan akan membuat bentuk tubuh menjadi lebih baik. Sumosardjono (1986). Kekuatan tentunya dapat diwujudkan melalui aktivitas fisik dalam bentuk gerakan menarik, mendorong, mengangkat dan lain-lain. Melawan aksi otot dalam melaksanakan aktivitas membutuhkan kekuatan. Sehingga setiap kerja yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar dengan sebaik-baiknya. METODE Sesuai dengan masalah yang dijelaskan maka penelitian termasuk jenis penelitian deskriptif, dimana suatu penelitian yang berusaha menggambarkan dan menafsirkan suatu data-data, peristiwaperistiwa dan kejadian serta gejala (fenomena) yang ada pada masa sekarang. Nazir (1983) menjelakan Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskriptif masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang dilakukan dalam masyarakat, serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari fenomena-fenomena tertentu. Pengolahan data dilakukan dengan menghitung rata kekuatan otot tungkai dan otot punggung dari penarik pukat yang ada di Desa Leugeu Kecamatan Peureulak Aceh Timur. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kekuatan otot tungkai penarik pukat di Desa Leugeu adalah 168,53. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa klasifikasi otot tungkai penarik pukat di Desa Leugeu berada pada tingkat sedang. Sedangkan ratarata kekuatan otot punggung pada penarik pukat di Desa Leugeu 91

adalah 153,55 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kekuatan otot punggung penarik pukat di Desa Leuge Kecamatan Peureulak berada pada tingkat Baik. Faktor yang mempengaruhi baik atau tidaknya suatu kekuatan otot berdasarkan pengaruh dari kebiasan melatih. Dalam hal ini masyarakat di Desa Leugeu dikarenakan aktivitas sehari-hari mereka yang menuntut mereka untuk melakukan gerakan tersebut. Dan tanpa disadari oleh mereka sendiri oleh mereka sendiri mereka melatih otot mereka secara ruti sesuai dengan kegiatan yang mereka lakukan. Hal ini yang menyebabkan kekuatan otot tungkai dan otot punggung penduduk di Desa Leugeu menjadi baik. Harsono (1988) menjelaskan bahwa; Dengan berlatih secara sistematis dan melalui pengulanganpengulangan (repetitions) yang konstan, maka organisasi-organisasi mekanisme neurophysiologis kita akan menjadi bertambah baik, gerak-gerakan yang semula sukar dikakukan lama-kelamaan akan merupakan gerak yang otomatis dan reflektif yang semakin kurang membutuhkan konsentrasi pusat-pusat saraf dari pada sebelum melakukan latihan-latihan tersebut. SIMPULAN Dari serangkaian penelitian yang etlah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara 1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kekuatan otot tungkai penarik pukat di desa Leugeu adalah 168,53. Hal ini menunjukkan bahwa klasifikasi otot tungkai penarik pukat di Desa Leugeu berada pada tingkat sedang. 2) Hasil penelitian rata-rata kekuatan otot punggung pada penarik pukat di Desa Leugeu adalah 153,55. Dengan deikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kekuatan otot punggung penarik pukat di Desa Leuge Kecamatan Peureulak berada pada tingkat Baik. DAFTAR KEPUSTAKAAN Hayri Junusul. (1976). Fisiologi Olahraga Jilid I Jakarta. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktoral Jenderal pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga pendidikan Tenaga Kependidikan.. 92

Harsono, (1988), Sasaran Pendidikan Jasmani, Bandung. Sekolah Tinggi Olahraga. Nazir, M. (1983). Metode Penelitian. Jakarta. Chalia Indonesia. Sadoso Sumardjono. (1986). Olahraga dan Kesehatan. Jakarta. PT. Garuda Meropolitan Press. Syaifuddin, A (1992) Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat, Jakarta. Penerbit Buku kedokteran Edisi 2. 93