BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai pihak seperti pemerintah, pemegang saham, penanam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik atau yang biasa disebut Good Government

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi sektor publik (seperti: pemerintah pusat dan daerah, unit-unit kerja

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan secara periodik (Mardiasmo, 2002). penyelenggaraan pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan didukung oleh sebuah sistem akuntansi yang handal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. principal. (Donaldson dan Davis, 1991). Teori stewardship berasumsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi ternyata memberikan dampak yang luas terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah baik pihak internal dan eksternal yang informasi tersebut dapat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dimaknai dengan adanya kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih meningkatkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang. dilaksanakan secara periodik (Winidyaningrum, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dengan menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiriurusan pemerintahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang tepat, jelas, dan terukur sesuai dengan prinsip transparansi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan sektor publik khususnya laporan keuangan. pemerintah adalah wujud dan realisasi pengaturan pengelolaan dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Laporan keuangan sebagai bukti pertanggung jawaban suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

: DESY SETIANINGRUM B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan berperan dalam menyediakan informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan negara, fungsi perencanaan, pengorgamsas1an,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENURUNAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang jelas tentang aktivitas suatu entitas ekonomi dalam satu periode

BAB1 PENDAHULUAN. kuantitatif bersifat keuangan dalam kesatuan ekonomi yang dapat. Alat yang digunakan untuk menghasilkan informasi akuntansi adalah

BAB I PENDAHULUAN. berupa laporan keuangan. Fenomena yang terjadi di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik ( good governance government ). Hal tersebut dapat diwujudkan melalui

BAB II LANDASAN TEORI. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang. maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam tiga babak yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era

BAB I PENDAHULUAN. Negara mengelola dana yang sangat besar dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

BAB I. A. Latar Belakang. Fenomena pelaporan keungan pemerintahan daerah di Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. peranan pelaporan keuangan (ii) faktor yang mempengaruhi nilai informasi

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan keuangan adalah catatan informasi suatu entitas pada suatu periode

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut seiring dengan fenomena yang terjadi dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah selaku penyelenggara urusan pemerintahan daerah

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan hak publik. Mardiasmo, (2002).

BAB I PENDAHULUAN. semua bidang kehidupan berbangsa dan bernegara diatur secara sentral dari pusat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, maka wujud

BAB I PENDAHULUAN. pula. Reformasi di bidang keuangan negara menjadi sarana peningkatan performa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Fungsi informasi dalam laporan keuangan tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (Stanbury, 2003

-2- pemeriksaan melakukan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK. Untuk menjadikan pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan BPK

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di dalam dunia perekonomian pada masa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERSEPSI KARAKTERISTIK INDIVIDU TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN. (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Surakarta) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Ulum, 2004). (Stanbury, 2003 dalam Mardiasmo, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa. Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu Negara secara global dipengaruhi oleh. perkembangan perekonomian pada umumnya. Era globalisasi memiliki arus

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus ditingkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah No.105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam mengelola keungan dengan sebaik-baiknya guna mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance)

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu pelaporan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. mengamanatkan bahwa setiap kepala daerah wajib menyampaikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENYUSUNAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. Agar dapat menyediakan informasi yang berguna dan bermanfaat bagi pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. telah mendorong pemerintah untuk menerapkan akuntabilitas publik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab I Pasal I Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terutama pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan. Sehingga apabila terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerbitkan serangkaian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu pemerintah diharuskan

BAB I PENDAHULUAN. bersih dan berwibawa. Paradigma baru tersebut mewajibkan setiap satuan kerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus menjadikan perusahaannya menjadi lebih efektif dan efisien.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Laporan keuangan berkembang sangat cepat dalam era globalisasi, terutama dalam penyajian informasi. Laporan keuangan diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang aktivitas suatu entitas ekonomi dalam satu periode akuntansi.laporan keuangan yang menyajikan informasi dibutuhkan berbagai pihak seperti pemerintah, pemegang saham, penanam modal dan kreditur untuk pengambilan keputusan-keputusan yang harus dilakukan dengan cepat berdasarkan informasi yang memadai. Salah satu tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan yang menyangkut posisi keuangan, yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.laporan keuangan juga harus memiliki kriteria dan unsurunsur pembentuk kualitas informasi yang menjadikan informasi dalam laporan keuanganpemerintah mempunyai nilai atau manfaat yang disebutkan dalam Rerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005) tentang Standar Akuntansi Pemerintah yang terdiri dari: 1. Relevan.Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. 1

2 2. Andal. Supaya laporan keuangan bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi 3. Dapat dibandingkan. Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan serta untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan secara relatif atau membandingkan laporan keuangan dengan periode yang lampau. 4. Dapat dipahami.informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Darikarakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah tersebut,keterandalan merupakan unsur nilai informasi yang penting terkait dengan pengambilan keputusan berbagai pihak.keterandalanjuga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memberi keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid. Namun pada kenyataannya dalam pemeriksaan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) tahun 2014 ditemukan 7.173 kasus penyimpangan ketidaksesuaian data laporan keuangan dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan pembuatan laporan keuangan pemerintah daerah (BPK, RI). Ketidaksesuaian

3 datalaporan keuangan yang disajikan berarti dapat dikatakan bahwa data laporan keuangan tidak andal, maka dalam penelitian ini peneliti akan menguji faktorfaktor yang mungkin berpengaruh pada keterandalanlaporan keuangan.ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi keterandalanpelaporan keuangan pemerintah, yaitu sumber daya manusia,pemanfaatan teknologi informasi, pengendalian intern akuntansi, dan pengawasan keuangandaerah. Sumber daya manusia merupakan elemen utama suatu organisasi dibandingkan dengan elemen lainnya seperti modal, teknologi dan uang, sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan yang lain. Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan baik swasta maupun pemerintahan seperti perubahan-perubahan lingkungan bisnis, lingkungan kerja, menghendaki perusahaan/organisasi harus melakukan pengembangan sumberdaya manusia secara pro aktif sehingga tidak terjadi keusangan kemampuan pegawai dan juga untuk meningkatkan prodiktifitas. Kapasitas sumber daya manusia adalah kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi (kelembagaan) atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Kapasitasnya harus dilihat sebagai kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk menghasilkan keluaran-keluaran (output) dan hasil-hasil (Winidyaningrum dan Rahmawati, 2010) Pemanfaatan teknologi informasimencakup adanya pengolahan data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik dan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat

4 diaksessecara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negeri ini (Hamzah, 2009). Pengendalian intern yang lemah menyebabkan tidak dapat terdeteksinya kecurangan/ketidakakuratan proses akuntansi sehingga bukti audit yang diperoleh dari data akuntansi menjadi tidak kompeten (Noviyanti, 2004). Pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya. Pengawasan keuangan daerah merupakan proses kegiatan yang ditujukanuntuk menjamin agar pemerintahan daerah berjalan secara efektif dan efisiensesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan (PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 51 Tahun 2010). Menurut Yosa (2010),pengawasan merupakan usaha yang sistematis untuk menetapkan standar kinerja, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar kinerja yang sudah ditetapkan, untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi, dan untuk memperbaiki serta menjamin sumber daya pemerintahan digunakan secara efektif dan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan dari organisasi dalam hal ini pemerintah daerah. Pengawasan keuangan yang dilakukan juga diarahkan untuk mendapatkan keyakinan yang memadai terhadap efektifitas dan efisiensi organisasi, keterandalan pelaporan keuangan, dan kepatuhan terhadap peraturan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Primayana et al(2014), membuktikan kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, pengendalian intern akuntansi, dan pengawasan keuangan daerah berpengaruh

5 positif terhadap keterandalan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah. Hasil penelitian yang sama juga telah diteliti Winidyaningrum dan Rahmawati (2010) yang membuktikan adanya pengaruh positifsumberdaya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah melalui pengendalian intern akuntansi. Penelitian yang telah di lakukan Mustafaet al(2011), menunjukkan bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, pengendalian intern akuntansi dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah Kota Kendari. Hasil penelitian tersebut didukung olehpenelitian Zuliarti (2012) yang menunjukkan bahwa kapasitas sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, dan pengendalian intern akuntansi berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian sebelumnyamasih belum konsisten, hal ini mungkindisebabkan karena setiap daerah memiliki permasalahan yang berbeda. Selain itumasihbanyakditemukannya kasus penyimpangan ketidaksesuaian data laporan keuangan dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan pembuatan laporan keuangan pemerintah daerah oleh BadanPemeriksa Keuangan dalam pelaksanaan audit laporan keuangan pemerintah, maka penelitian mengenai keterandalan pelaporan keuangan pemerintahdaerah merupakan sesuatu hal yang penting dan menarik untuk dikaji lebih lanjut.

6 Berdasarkan uraian di atas,maka penelitiakan menggunakan judul: PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA,PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI, DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALANPELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset DaerahKabupaten Karanganyar). B. Perumusan Masalah 1. Apakah kapasitassumber daya manusia berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar? 2. Apakah pemanfaatan teknologi informasiberpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar? 3. Apakah pengendalian intern akuntansi berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar? 4. Apakah pengawasan keuangan daerah berpengaruh terhadap keterandalan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar?

7 C. Tujuan Penelitian 1. Untukmengujipengaruhkapasitassumberdayamanusiaterhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar. 2. Untuk menguji pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar. 3. Untuk menguji pengaruh pengendalian intern akuntansiterhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar. 4. Untuk menguji Pengaruh pengawasan keuangan daerah terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis, diharapkan dapat lebih memahami pengaruh kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, pengendalian intern akuntansi, dan pengawasan keuangan daerah terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Serta menambah wawasan penulis dalam bidang sektor publik. 2. Bagi Pemerintah Daerah, dapat digunakan sebagai dasar atau acuan bagi pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah agar mampu melaksanakan tugas dan fungsi akuntansi dengan baik

8 yang akhirnya bermuara pada dihasilkannya laporan keuangan pemerintaah daerah yang andal. 3. Bagi Komite Standar Akuntansi Pemerintah, dapat sebagai bahan pertimbangan Komite Standar Akuntansi Pemerintah dalam menyempurnakan Standar Akuntansi Pemerintah khususnya Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah No. 1 tentang Penyajian pelaporan Keuangan. 4. Bagi Institusi pendidikan, dapat menjadi referensi bagi calon peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian menyangkut masalah yang dibahas. E. Sistematika Penulisan Pelaksanaan kegiatan penelitian ini terbagi dalam lima bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan mengenai tinjauan pustaka yang membahas mengenai konsep relevan yang mendukung dalam penelitian ini, antara lain: kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, pengendalian intern akuntansi, pengawasan keuangan, keterandalan,

9 pelaporan keuangan pemerintah daerah, tinjauan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan perumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel, metode pengujian instrumen, serta teknik analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan dan dijelaskan tentang hasil pengumpulan, analisis data,sekaligus merupakan jawaban atas hipotesis yang telah dikemukakan, serta pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Mengemukakan simpulan yang diperoleh, keterbatasan penelitian, serta saran untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.