Tafsir, Keutamaan dan Macam-macamnya

dokumen-dokumen yang mirip
E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

: :

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

BENARKAH KHUTBAH SHOLAT DUA HARI RAYA DUA KALI

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Ujian Dunia dan Ujian Akhirat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Bukti Cinta Kepada Nabi

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

APAKAH ORANG YANG MENDENGARKAN AL- QUR AN TANPA MEMAHAMI (ARTINYA) DIBERI PAHALA? هل يثاب من ستمع ىل القرآن دون أن يفهمه

WAKTU TERJADINYA PERISTIWA ISRAA DAN MI RAJ

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.

Tafsir Surat Al-Ikhlas

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Hukum Selamatan Kematian (Tahlilan)

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

JIKA WAKTU TERSIA-SIAKAN..

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

UCAPAN SELAMAT HARI RAYA

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Berpuasa Dan Berhari Raya Bersama Orang Banyak

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M)

Menggapai Kejayaan Islam

: : :

Menjadi Hakim Zhalim ????????????:

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Yang kafir. Yang dimaksud orang-orang kafir di sini adalah Yahudi dan Nashara sebagaimana yang disebutkan oleh Qatadah, As-Suddi, dan yang lainnya.

E٤٢ J٣٣ W F : :

Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Ditulis oleh administrator Senin, 15 Desember :29 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 20 Mei :36

Mari Bershalawat Rabu, 07 April 04

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Asas Kebangkitan Dunia Islam

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Renungan Pergantian Tahun

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Bab 42 Menghapal Ilmu

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

"Sesungguhnya kamu (Muhammad) akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)" (Az Zumar : 30)

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Mukadimah. Pengkajian

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya

Fidyah. "Dan orang-orang yang tidak mampu berpuasa hendaknya membayar fidyah, dengan memberi makanan seorang miskin." (Al Baqarah : 184)

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Berkata Imam Bukhori :

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahman

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Memahami Takdir Secara Adil

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-86)

Kelemahan Hadits-Hadits Tentang Mengusap Muka Dengan Kedua Tangan Sesudah Selesai Berdo'a

Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Bab 10 Ilmu sebelum Ucapan dan Perbuatan

BEBERAPA MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN


Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Begitu Singkatnya Umur Manusia

Oleh: Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

Adab Makan Yang Dilupakan Muhammad Abu Hamdan

Tafsir Surat Al-Kautsar

Merasakan Manisnya Keimanan

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Definisi Khutbah Jumat

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

Hakekat Tangan Allah (Hendak Dibantah Dengan Syubhat)

HUKUM BERBUKA PUASA BAGI WANITA HAMIL DAN MENYUSUI

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

TAFSIR SURAT ALAM NASYRAH

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46).

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Transkripsi:

Didownload dari http://www.vbaitullah.or.id Tafsir, Keutamaan dan Macam-macamnya Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah 27 Juli 2004 Sesungguhnya hal yang paling berhak diperhatikan ilmunya dan dicapai puncak ma'rifatnya, adalah ilmu yang diridhoi Alah dan yang menunjukkan jalan yang benar kepada pemiliknya. Yang itu semua terdapat dalam Kitabullah, yang tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya. Turun dari-nya tanpa kebimbangan di dalamnya. Setiap pembacanya akan menemukan gudang yang berlimpah dan pahala yang agung. Tidak ada kebatilan di hadapan dan di belakangnya. Diturunkan oleh Yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji. Dialah Al-Qur'an yang merupakan tali Allah yang kokoh, peringatan yang penuh hikmah, halan yang lurus, tidak diselewengkan oleh hawa nafsu, tidak tercampur lisanlisan manusia, tak usang walau diulang-ulang, tidak habis keajaibannya, tidak puaspuasnya para ulama mengambil kandungannya. Barangsiapa yang berucap dengannya akan benar, barangsiapa yang mengamalkannya dijanjikan dengan pahala, barangsiapa yang berhukum dengannya akan adil, barangsiapa yang menyeru kepadanya akan ditunjukkan oleh Allah ke jalan yang lurus, barangisapa yang meninggalkannya karena kesombongan akan dibinasakan oleh Allah dan barangsiapa yang mencari petunjuk selainnya akan disesatkan oleh Allah. Allah berrman, Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-ku lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan Disalin dari majalah Al Furqon 01/II/1424H hal 16-18. 1

barangsiapa berpaling dari peringatan-ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang amat sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia, "Ya Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah orang yang melihat?". Allah berrnan, "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini, kamupun dilupakan." (QS. Thoha: 123-126) 1 Pentingnya Ilmu Tafsir Tidaklah Allah menurunkan Al-Qur'an Al-Karim kepada manusia melainkan agar mereka memahaminya, memikirkan dan mengamalkannya. Allah Ta'ala berrman, Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai kiran. (QS. Shod: 29) Ibnu Jarir Ath-Thobari berkata, Di dalam hasungan Allah kepada hamba-hamba-nya agar mereka mengambil ibroh dari ayat-ayat Al-Qur'an terpadat perintah yang mewajibkan mereka mengetahui tafsir ayat-ayat yang mampu diketahui oleh manusia. 2 Ibnu Mas'ud berkata, Sungguh seseorang di antara kami (sahabat) jika mempelajari sepuluh ayat dari Al-Qur'an tidak akan melampauinya sampai dia mengetahui maknanya dan mengamalkannya. 3 Dan merupakan hal yang dimaklumi bahwa yang dimaksud dengan setiap perkataan adalah pemahaman makna-maknanya, bukan sekedar lafadznya. Maka Al-Qur'an lebih berhak untuk dipahami daripada semua perkataan. 4 Sa'id bin Jubair berkata, 1 Majmu' Fatawa 13/330. 2 Tafsir Thobari: 1/161. 3 Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya 1/60 dengan sanad yang shahih. 4 Majmu' Fatawa: 13/332. 2

Barangsiapa membaca Al-Qur'an kemudian tidak tahu tafsirnya, maka seakan-akan dia seperti orang buta atau orang badui (Arab gunung). 5 Dan Allah telah mencela ahli kitab karena mereka berpaling dari kitabullah yang diturunkan kepada mereka. Mereka sibuk mengurusi dunia dan mengumpulkannya. Maka wajib bagi kita kaum muslimin untuk berhenti dari apa yang dicela oleh Allah dan melaksanakan perintah-nya untuk mempelajari kitabullah dan memahaminya. Allah berrnan, Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Al- Hadid: 16) Imam Suyuthi berkata, "Para ulama telah sepakat bahwa ilmu tafsir termasuk dari fardhu-fardhu kifayah." 6 Dengan ungkapan senada, Al-Anshori berkata, "Pekerjaan yang paling mulia untuk digeluti manusia adalah tafsir Al-Qur'an." 7 Macam-macam Tafsir Secara umum tafsir dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Tafsir bil ma'tsur dan tafsir bir ro'yi. Dibawah ini kita jelaskan ada dua macam tafsir ini beserta hukumnya: 1. Tafsir bil ma tsur Tafsir bil ma tsur adalah tafsir yang berlandaskan naqli 8 yang shahih, dengan cara menafsirkan Al-Qur'an dengan Al-Qur'an atau dengan sunnah, yang merupakan penjelas kitabullah. Atau dengan perkataan para sahabat yang merupakan orangorang yang paling tahu tentang kitabullah, atau dengan perkataan tabi'in yang belajar tafsir dari para sahabat. 5 Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya 1/60 dengan sanad hasan. 6 Al-Itqon Ulumil Qur'an: 2/385. 7 Dinukil oleh Suyuthi dalam Al-Itqon: 2/386. 8 Dalil naqli yaitu dalil yang berasal dari Al-Qur'an atau As-Sunnah -red. vbaitullah. 3

Cara tafsir bil ma'tsur adalah dengan memakai atsar-atsar yang menjelaskan tentang makna suatu ayat, dan tidak membicarakan hal-hal yang tidak ada faedahnya, selama tidak ada riwayat yang shohih tentang itu. 9 Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Wajib diketahui bahwa nabi telah menjelaskan makna-makna Al-Qur'an kepada para sahabat sebagaimana telah menjelaskan lafadz-lafadznya kepada mereka. Karena rman Allah, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah dirurunkan kepada mereka (QS. An-Nahl: 44) mencakup penjelasan lafadz-lafadz dan makna. 10 Dan beliau juga berkata, Jika ada orang yang bertanya, "Apa jalan tafsir yang terbaik?" Maka jawabannya adalah : Yang paling shahih dari cara menafsirkan Al-Qur'an adalah menafsirkan Al-Qur'an dengan Al-Qur'an. Apa yang dimaksud mujmal di suatu ayat, dijelaskan di ayat lainnya. Apa yang diringkas dalam suatu ayat, diperpanjang di tempat yang lain. Kalau hal ini menyulitkanmu maka wajib bagimu mencarinya dalam sunnah Rasulullah, karena sunnah adalah pemberi keterangan Al-Qur'an dan penjelas baginya. Allah berrman, Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. (QS. An-Nahl: 44). Dan karena inilah Rasulullah bersabda, Ketahuilah aku telah diberi Al-Qur'an dan yang semisalnya (yaitu As-Sunnah) bersamanya. 11 9 Mabahits Ulumil Qur'an hal. 358. 10 Majmu' Fatawa: 13/331. 11 Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, dan dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Hadits Hujjatun binafsihi hal. 32. 4

Dan jika kita tidak menjumpai tafsir dalam Al-Qur'an dan sunnah, maka kita merujuk kepada perkataan para sahabat. Karena mereka lebih tahu tentang tafsir dengan apa-apa yang mereka persaksikan dari Al-Qur'an dan keadaan-keadaan khusus bagi mereka. Juga apa yang dimiliki mereka dari pemahaman yang sempurna, ilmu yang shahih dan amal yang shahih. Dan jika kita tidak mendapatkan tafsir dalam Al-Qur'an dan tidak juga dalam As-Sunnah dan tidak juga dari perkataan para sahabat, maka banyak para imam yang merujuk kepada perkataan tabi'in seperti Mujahid bin Jabr, Sa'id bin Jubair, Ikrimah, Atho' bin Abi Robah, Al-Hasan Al-Bashri, Masruq bin Al-Ajda', Sa'in bin Al-Musayyib, Abul 'Aliyah, Robi' bin Anas, Qotadah, Adh-Dhohak bin Muzaahim dan yang selain mereka dari tabi'in. 12 Hukum Tafsir bil Ma tsur. Tafsir bil ma'tsur adalah yang wajib diikuti dan diambil. penyelewengan makna kitabullah. Ibnu Jarir berkata, Karena terjaga dari Ahli tafsir yang paling tepat mencapai kebenaran adalah yang paling jelas hujjahnya terhadap sesuatu yang dia tafsirkan dengan dikembalikan tafsirnya kepada Rasulullah dengan khabar-khabar yang tsabit dari beliau dan tidak keluar dari perkataan salaf. 13 Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Dan kita mengetahui bahwa Al-Qur'an telah dibaca oleh para sahabat, tabi'in dan orang-rang yang mengikuti mereka. Dan bahwa mereka paling tahu tentang kebenaran yang dibebankan Allah kepada Rasulullah untuk menyampaikannya. 14 2. Tafsir Bir Ro yi Tafsir bir Ro yi adalah tafsir yang berlandaskan pemahaman pribadi penafsir, dan istimbatnya dengan akal semata. 15 12 Majmu' Fatawa13/363-369, 368-369 dengan sedikit ringkasan. 13 Tafsir Thobari: 1/66 dengan beberapa ringkasan. 14 Majmu' Fatawa: 13/362. 15 Mabahits Ulumil Qur'an, hal. 362. 5

Tafsir ini banyak dilakukan oleh ahli bid'ah yang meyakini pemikiran tertentu kemudian membawa lafadz-lafadz Al-Qur'an kepada pemikiran mereka tanpa ada pendahulu dari kalangan sahabat maupun tabi'in. Tidak dinukil dari para imam ataupun pendapat merek dan tidak pula dari tafsir mereka. 16 Seperti kelompok Mu'tazilah yang banyak menulis tafsir berlandaskan pokok-pokok pemikiran mereka yang sesat, seperti Tafsir Abdurrohman bin Kaisar, Tafsir Abu 'Ali Al-Juba'i, Tafsir Al-Kabir oleh Abdul Sabban dan Al-Kasysyaf yang ditulis oleh Zamakhsari. 17 Hukum Tafsir Bir Ro yi Adapun menafsirkan Al-Qur'an dengan akal semata, maka hukumnya adalah harom. Sebagaimana rman Allah, Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. (QS. Al-Isro': 36) Rasulullah bersabda, Barangsiapa yang berkata tentang Al-Qur'an dengan akalnya semata, maka hendaknya mengambil tempat duduknya di neraka. 18 Karena inilah, banyak ulama salaf yang merasa berat menafsirkan suatu ayat Al-Qur'an tanpa ilmu, sebagaimana dinukil dari Abu Bakar Ash-Shiddiq bahwa ia berkata, Bumi manakah yang bisa membawaku, dan langit manakah yang akan menaungiku jika aku mengatakan sesuatu tentang Al-Qur'an yang aku tidak punya ilmunya? 19 Dari Ibnu Abi Malikah bahwasanya Ibnu Abbas ditanya tentang suatu ayat yang jika sebagian di antara kalian ditanya tentu akan berkata tentangnya, maka ia enggan berkata tentangnya. 20 Berkata Ubaidullah bin Umar, 16 Majmu' Fatawa: 13/358. 17 Majmu' Fatawa: 13/357. 18 Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya: 1/58 dengan yang shahih mauquf (terputus), tetapi mempunyai hukum marfu' (bersambung sampai kepada Nabi) karena berhubungan dengan hal ghoib yang tidak mungkin bersumber dari akal semata. 19 Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya: 1/58 dengan sanad yang shahih. 20 Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya: 1/62-63 dengan sanad yang shahih. 6

Telah aku jumpai para fuqoha Madinah, dan sesungguhnya mereka menganggap besar bicara dalam hal tafsir. Di antara mereka adalah Salim bin Abdullah, Al-Qosim bin Muhammad, Sain bin Musayyib dan Na'. 21 Masyruq berkata, "Hati-hatilah kalian dari tafsir, karena dia adalah riwayat dari Allah." 22 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, Secara umum, barangsiapa yang berpaling dari madzhab sahabat dan tabi'in dan tafsir mereka kepada tafsir yang menyelisihinya, maka telah berbuat kesalahan, bahkan berbuat bid'ah (sesuatu hal yang baru yang tidak ada contohnya dari Rasulullah) dalam agama. 23 21 Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dalam tafsirnya: 1/62 dengan sanad yang shahih. 22 Diriwayatkan oleh Abu Ubaid dengan sanad yang hasan sebagaimana dinukil oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya: 1/12. 23 Majmu' Fatawa: 13/361. 7