BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TELEVISI DAN INTERNET TERHADAP KEPUASAN YANG DIPEROLEH SETELAH MENGGUNAKAN MEDIA

Motif Penonton Perempuan Surabaya dalam Menonton Program Televisi On The Spot di Trans7

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini, informasi memegang peran penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

MOTIF DAN KEPUASAN PESERTA KUIS KEBANGSAAN DALAM MENGIKUTI PROGRAM ACARA KUIS KEBANGSAAN RCTI. Ruth Alvoncia Hernawan / Mario Antonius Birowo

I. PENDAHULUAN. dan tingkatan ekonomi serta umur sudah dapat menggunakannya. Internet adalah

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang apa yang terjadi di seluruh dunia dan di sekitar mereka, selalu ada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita tahu bahwa Reality Show adalah program televisi termuda yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB V PENUTUP. Pada bagian penutup skripsi ini, penulis akan memberikan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi yang

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

KEPUASAN PEMBACA TERHADAP RUBRIK DBL PADA HARIAN JAWA POS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. ketika mendengarkan acara sekilas berita (Gratification Sought) dengan kepuasan

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara di dunia termasuk Indonesia, di mana modernisasi sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, media massa telah menjadi konsumsi sehari-hari di tengah masyarakat, dari

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

Fungsi Kontrol Publik Dalam Penyelenggaraan Penyiaran Di Indonesia Oleh: Akhmad Aulawi *

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. pada potensi penerimaan negara khususnya pajak. Karena di dunia yang

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Effendy (2003: 254), dalam teori Stimulus-Organism-Responses (S-

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

Disusun oleh : Sigit Nugroho Fitriyanto D

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman, hampir setiap aspek kehidupan juga mengalami perubahan melalui setiap perkembangan yang ada. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari beberapa pergeseran makna maupun tradisi yang terjadi jika dibandingkan dengan masa sebelumnya. Diantara butir-butir aspek kehidupan sosial yang ada peneliti akan membahas lebih dalam lagi aspek komunikasi. Dalam penelitian ini, peneliti akan lebih terfokus untuk membahas lebih dalam tentang komunikasi Massa. Semua media massa umumnya memiliki fungsi yang sama sebagai alat memberikan informasi (fungsi informatif), artinya melalui isinya seseorang dapat mengetahui, memahami sesuatu. Sebagai alat yang mendidik (fungsi edukatif), artinya isinya dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan moral seserorang. Sebagai alat menghibur (fungsi entertaintment), yakni melalui isinya seseorang dapat terhibur, menyenangkan hatinya, memenuhi hobinya, dan mengisi waktu luangnya (Munthe, 1996:11). Banyak media yang menjadi penghubung untuk melaksanakan beberapa fungsi dari komunikasi. Media massa adalah perpanjangan lidah dan tangan yang berjasa meningkatkan kapasitas manusia untuk mengembangkan struktrur sosialnya melalui beberapa konteks, sebab layaknya pesan lisan dan isyarat media massa sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi manusia (William L. Rivers, et al, 2003:27). Saat ini media massa telah menjadi bagian penting dari kehidupan seharihari pada umumnya (William L. Rivers, et al, 2003:22). Sehingga menjadi sedikit sulit dibayangkan ketika seseorang akan dan harus menjalani hari-harinya tanpa sentuhan media sedikitpun. Bagaimana seorang ayah melewatkan satu hari tanpa mengkonsumsi berita di televisi maupun portal berita online, bagaimana seorang ibu melewatkan harinya tanpa tayangan infotainment yang sarat akan gosip selebriti dan tayangan sinetron yang penuh dengan dramatisasi, lalu apa yang 1

terjadi ketika seorang anak dicap kurang up to date ketika dia jarang mengikuti perkembangan zaman yang hampir setiap saat menyuguhkan informasi maupun kebaharuan melalui akun media sosial pribadi maupun setiap tayangan televisi. Keseharian yang telah mendekatkan manusia dengan media hiburan saat ini ternyata telah mampu mengecoh banyak masyarakat dalam melakukan penilaian atas arti pentingnya media itu sendiri. Sehingga pada akhirnya banyak kalangan masyarakat yang tidak menyadari bahwa sebagian besar pandangan dan tindakannya terhadap suatu hal telah banyak dipengaruhi oleh media massa. Bentuk kedekatan yang terjalin dengan khalayak merupakan syarat awal suatu proses bagaimana media massa menjadi benar-benar berpengaruh bagi khalayaknya (William L. Rivers, et al, 2003:41). Hal ini dapat dilihat saat Donohew, Palmgreen, dan Rayburn (1987) pernah mengeksplorasi bagaimana kebutuhan untuk berinteraksi dengan faktor-faktor sosial dan psikologis mempengaruhi konsumsi media seorang individu melalui apa yang dicari oleh pemirsa. Artinya ada suatu kebutuhan interaksi dengan media yang dibutuhkan oleh khalayak dalam pemuasan kebutuhan saat mengkonsumsi media. Pasca perluasan cakupan komunikasi massa yang diwakili oleh media digital, televisi kini telah dan tetap menjadi media dominan dalam ranah konsumsi media di seluruh dunia, yang sampai sekarang diperkirakan akan masih terus berkembang (William L. Rivers, et al, 2003:22). Hal ini didukung dengan riset Nielsen pada tahun 2014 yang menunjukkan bahwa Televisi masih menjadi medium utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia (95%), disusul oleh Internet (33%), Radio (20%), Suratkabar (12%), Tabloid (6%) dan Majalah (5%). Meskipun saat ini mendominasi, sebenarnya televisi juga rentan dengan suatu perubahan karena akan bergantung pada kemajuan teknologi (William L. Rivers, et al, 2003:22). Kemajuan teknologi dalam beberapa aspek kehidupan yang sempat dibahas pada awal latar belakang ternyata turut meramaikan ranah komunikasi melalu konsumsi media lewat lahirnya Media baru yang muncul sebagai hasil dari inovasi teknologi dan sering dicirikan dengan cara memisahkan mereka dari media massa yang lama. Media baru hadir dengan perubahan untuk 2

membedakannya dengan media konvensional dengan cara yang cenderung menawarkan sesuatu yang bersifat multi arah bahkan mensyaratkan respons (Denis McQuail, 2011:313). Hal ini jelas menegaskan bahwa media baru yang lebih dikenal dengan internet pada abad ke-21 lebih bersifat kompleks, tetapi sampai sejauh ini media lama tidak mati. Hal ini dapat dilihat ketika beberapa stasiun TV nasional yang masih beroperasi disertai dengan aktivitas belanja iklan yang masih berlangsung hingga saat ini (Andi Alimuddin Unde, 2014:177). (gambar 1.1 sumber: wearesocial.com) Namun sedikit mengejutkan ketika data terakhir berdasarkan riset A.C Nielsen Indonesia pada tahun 2014 yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa TV masih menjadi media utama pilihan masyarakat Indonesia dengan internet di posisi ke-2, disisi lain lembaga survey We Are Social yang juga melakukan riset terhadap masyarakat Indonesia sampai dengan januari 2016 dalam hal berapa lama waktu yang dihabiskan dalam menggunakan media setiap hari data menunjukkan bahwa secara rata-rata dari total 13 Jam 28 menit yang dihabiskan oleh seorang individu dalam mengkonsumsi media, waktu yang digunakan untuk menonton tayangan televisi hanya selama 2 jam 22 menit, dan sisanya sekitar 9 jam lagi dihabiskan untuk menggunakan internet melalui beberapa pilihan medium. Artinya lebih dari separuh rata-rata waktu yang 3

dihabiskan responden untuk mengkonsumsi media selama 1 hari digunakan untuk mengkonsumsi media baru internet. Situasi diatas menjadi sebuah dasar untuk membahas lebih dalam lagi bagaimana konsumsi media pada masyarakat saat ini dalam menyikapi keberadaan media khususnya televisi (media konvensional) dan internet (media baru) yang sangat dekat bahkan nyaris tanpa jarak dengan keseharian masyarakat. Pemilihan media televisi dan internet sebagai objek penelitian skaligus bagian dari media massa adalah sebagai perwakilan media konvensional dan media baru. Selain itu sampai saat ini dua media tersebut masih menjadi pilihan teratas sebagai media populer bagi masyarakat Indonesia. Beberapa studi dan penelitian yang ada menunjukkan bahwa penggunaan media online saat ini tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan akses teknologi internet yang lebih besar, tetapi lebih dari itu mereka yang memiliki karakteristik demografi yang berbeda dari sikap populasi masyarakat pada umumnya juga mempengaruhi pola konsumsi medianya (Birdsell et al, 1998; Cyber Dialog, 1998a, 1998b; Davis & Owen, 1998; Hughes & Hill, 1998; Pew Research Center untuk Rakyat dan Pers, 1996b, 1998). Sebagai contoh kasus lain yang pernah diteliti sebelumnya yaitu data menunjukkan orang-orang yang berada pada lingkungan dengan tingkat pengetahuan politik yang lebih tinggi biasanya akan lebih sering mengikuti berita terkait urusan publik dibandingkan orang yang berada di lingkungan dengan tingkat pengetahuan politik yang lebih rendah ( Neuman, Just & Crigler, 1992; Harga & Zaller, 1993; Zaller, 1992). Hal ini menegaskan bahwa karakteristik komunitas dan situasi lingkungan sekitar akan berdampak pada bagaimana cara individu yang ada didalamnya dalam mengkonsumsi media dalam keseharian. Latar belakang lain yang menjadi dasar dari penelitian ini adalah penelitian terdahulu dengan topik yang mendekati dan lokasi penelitian yang sama. Salah satu penelitian tersebut adalah yang diadakan oleh Nuriyati Samatan dan Leo Sutanto pada tahun 2013 dengan judul Signifikansi Media Baru Dalam Meningkatkan Intensitas Komunikasi Interpersonal Terhadap Solidaritas Sosial di Kampung Cyber Yogyakarta. Hasil Penelitian yang menggunakan pendekatan 4

Fenomenologis ini mendeskripsikan bahwa telah tercipta beberapa pola perilaku baru di tengah masyarakat seiring dengan kehadiran dan penggunaan media baru internet. Beberapa perilaku baru tersebut diantaranya adalah komunikasi interpersonal lebih intensif, hilangnya jarak ruang dan waktu, dan terciptanya sistem komunikasi interpersonal yang lebih efektif lewat jaringan internet. Selain itu hasil dari penelitian ini juga telah merumuskan fungsi media baru terhadap masyarakat Kampung Cyber. Namun dari hasil penelitian yang ada, belum terlalu dibahas bagaimana gambaran kepuasan dari penggunaan media baru tersebut. Hal ini yang menjadi latar belakang bagi peneliti nantinya untuk merancang penelitian ini dengan menjadikan situasi penggunaan media yang telah digambarkan dalam penelitian terdahulu ini sebagai acuan untuk melihat situasi penggunaan media di Kampung Cyber saat ini dengan tambahan media televisi dan lebih menonjolkan aspek kepuasan yang diperoleh sebagai pembeda nantinya. Pertanyaan selanjutnya yang mengikuti adalah bagaimana kondisi konsumsi media masyarakat saat ini, apabila yang diteliti adalah suatu kumpulan masyarakat dengan karakteristik dan situasi lingkungan yang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan kumpulan masyarakat lain. Masyarakat Kampung Cyber RT 36 RW 09 Taman Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta yang selanjutnya akan disebut kampung cyber adalah kumpulan masyarakat yang memiliki suatu karakter khusus di sekitar lingkungannya. Seluruh anggota masyarakat kampung cyber masuk kategori individu yang melek internet karena lingkungan masyarakat tersebut telah memfasilitasi masyaraktnya untuk terkoneksi internet hingga saat ini. Sebagai informasi awal, Kampung Cyber merupakan pemukiman masyarakat Indonesia pertama (sejak Juni 2009 hingga saat ini) yang kegiatan dari sebagian besar warganya telah terhubung dengan jaringan internet. Bagian dari keseharian masyarakat yang paling dekat dengan teknologi internet adalah sisi mata pencaharian, kegiatan administrasi warga, dan publikasi antara warga masyarakatnya, sebab seluruh masyarakat di kampung ini telah menjalani bisnis dan pekerjaan sehari-harinya dengan dukungan dari multi fungsi internet. Oleh sebab itu karakter unik dari kampung ini nantinya akan dikaitkan dengan topik konsumsi media dengan menjadikan hasil riset lembaga 5

survey yang sudah ada selama ini sebagai acuan dan pertimbangan, sehingga nantinya dapat digambarkan apa saja yang menjadi motivasi masyarakat dalam penggunaan media TV dan Internet dan sejauh mana tingkat kepuasan yang telah diperoleh dengan membandingkan penggunaan media tv dan internet yang tersedia ketika situasi dan kondisi menunjukkan bahwa masyarakat memiliki akses dan terfasilitasi untuk mengkonsumsi dua media tersebut secara bersamaan di lingkungannya. Suatu benang merah diawal yang akan lebih dicermati nantinya adalah sejauh mana karakter Kampung Cyber dengan masyarakat melek internetnya melalui kehadiran media alternatif internet dapat mengambarkan kondisi konsumsi media masyarakatnya sehingga nantinya diharapkan dapat diketahui gambaran lengkap dari apa saja motivasi masyarakat saat mengkonsumsi media baik itu TV maupun internet, bagaimana selera dan cara mereka mengkonsumsi dua media tersebut setiap harinya, serta sejauh mana tingkat kepuasan masyarakat kampung cyber terhadap pemenuhan kebutuhan melalui penggunaan media sehari-hari di sela-sela aktivitasnya dari setiap tayangan televisi maupun fitur yang tersedia pada internet, manakah yang menjadi media paling populer dan digemari bagi masayarakat kampung cyber. Apakah terdapat perbedaan sudut pandang yang mencolok antara masyarakat kampung cyber dengan hasil dari dua riset diatas yang menjadi acuan awal bagi peneliti khususnya dalam hal menyikapi keberadaan media televisi dan Internet sebagai media baru, atau justru tidak ada perbedaannya sama sekali dalam konteks konsumsi media pada masyarakat. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode kausal kuantitatif untuk menggambarkan bagaimana keberadaan media TV dan Internet secara bersamaan pada masyarakat di kampung cyber mempengaruhi kepuasan mereka terhadap dua media tersebut baik itu kepuasan yang dicari (Gratifications Sought) ataupun kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained). Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Penggunaan dan Kepuasan yang selanjutnya akan disebut dengan pendekatan Uses and Gratifications. Model ini digambarkan sebagai a dramatic break with effects tradition of the past (Swanson, 1979), disebut sebagai suatu loncatan 6

dramatis dari model jarum hipodermik karena asumsinya yang saling bertolak belakang. Pendekatan ini tidak memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan media terhadap khalayak melainkan lebih memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan kepuasan (gratifications) atas pemenuhan kebutuhan khalayak. Bagian penting dari model ini adalah ketika khalayak telah dianggap aktif dalam penggunaan media untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagian besar perilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu (Ardianto dan Erdinaya, 2004:71). Oleh sebab itu, kebutuhan individu merupakan titik awal dari pendekatan ini untuk selanjutnya digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini Uses and Gratifications digunakan sebagai grand theory. Karena Pendekatan Uses and Gratifications memiliki beberapa model sebagai lanjutan dari pendekatan ini, maka dalam penelitian ini peneliti memilih dan menggunakan model yang diperkenalkan oleh Palmgreen. Model dari Phillip Palmgreen ini nantinya akan digunakan untuk mengukur kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy) antara kepuasan yang dicari atau diharapkan khalayak ketika menggunakan media TV dan Internet (Gratifications Sought), dengan kepuasan nyata yang diperoleh setelah menggunakan media tersebut (Gratifications Obtained). Tujuan dari penggunaan model Palmgreen ini nantinya adalah untuk menggambarkan bagaimana kebutuhan masyarakat Kampung Cyber sebagai khalayak terhadap media, penggunaan media sehari-hari, dan kepuasan yang diperoleh saat dihadapkan pada keberadaan dua media; TV (media konvensional) dan Internet (media baru) ketika karakteristik demografi dan situasi lingkungan masyarakatnya memungkinan setiap masyarakat di kampung cyber untuk mengakses dua media tersebut. Sehingga nantinya dapat diketahui bagaimana kesenjangan kepuasan yang muncul serta media mana yang menjadi pilihan utama responden selaku khalayak. Karena asumsi dari teori Uses and Gratification menganggap bahwa khalayak aktif, maka dalam penelitian ini peneliti membatasi fokus penelitian hanya pada bagaimana perilaku dan cara audiens (masyarakat Kampung Cyber) dalam menggunakan media Televisi dan Internet tanpa membahas media Televisi dan Internet secara luas. 7

Dengan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul Pengaruh Media Use Terhadap Gratifications Obtained Pada Penggunaan Media Televisi dan Internet. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti merumuskan beberapa garis besar permasalahan yang akan menjadi acuan untuk dikaji lebih dalam lagi dalam penelitian ini. Yang akan menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh penggunaan media (Media Use) Televisi terhadap kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) setelah menggunakan media Televisi pada masyarakat kampung cyber? 2. Seberapa besar pengaruh penggunaan media (Media Use) Internet terhadap kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) setelah menggunakan media Internet pada masyarakat kampung cyber? 3. Seberapa besar tingkat penggunaan media (Media Use) Televisi masayarakat kampung cyber? 4. Seberapa besar tingkat penggunaan media (Media Use) Internet masayarakat kampung cyber? 5. Seberapa besar tingkat kepuasan yang dicari (Gratifications Sought) masyarakat kampung cyber dalam penggunaan media Televisi sehari-hari? 6. Seberapa besar tingkat kepuasan yang dicari (Gratifications Sought) masyarakat kampung cyber dalam penggunaan media Internet sehari-hari? 7. Seberapa besar tingkat kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) masyarakat kampung cyber setelah menggunakan media Televisi? 8. Seberapa besar tingkat kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) masyarakat kampung cyber setelah menggunakan media Internet? 8

1.3 Tujuan Penelitian Yang menjadi tujuan penelitian adalah menjawab fokus penelitian yang telah dirumuskan dalam beberapa pertanyaan oleh peneliti, untuk dikaji lebih dalam sehingga menjawab pertanyaan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media (Media Use) Televisi terhadap kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) setelah menggunakan media Televisi pada masyarakat kampung cyber. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media (Media Use) Internet terhadap kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) setelah menggunakan media Internet pada masyarakat kampung cyber. 3. Untuk mengetahui tingkat penggunaan media (Media Use) Televisi masayarakat kampung cyber. 4. Untuk mengetahui tingkat penggunaan media (Media Use) Internet masayarakat kampung cyber. 5. Untuk mengetahui tingkat kepuasan yang dicari (Gratifications Sought) masyarakat kampung cyber dalam penggunaan media Televisi seharihari. 6. Untuk mengetahui tingkat kepuasan yang dicari (Gratifications Sought) masyarakat kampung cyber dalam penggunaan media Internet seharihari. 7. Untuk mengetahui tingkat kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) masyarakat kampung cyber setelah menggunakan media Televisi. 8. Untuk mengetahui tingkat kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) masyarakat kampung cyber setelah menggunakan media Televisi. 9

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Aspek Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah agar teori yang sudah pernah ada sebelumnya dapat berkembang dengan melihat perkembangan zaman yang terjadi terkait realitas mengenai fenomena yang dibahas dalam penelitian ini dan diharapkan dapat menjadi suatu terobosan baru dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang ilmu sosial, yang memfokuskan dalam mengkaji penggunaan media televisi dan internet oleh khalayak yang banyak jenis karakternya (heterogen). 1.4.2 Aspek Praktis Peneliti berharap agar penelitian ini dapat memberikan suatu pembelajaran sosial kepada masyarakat mengenai konsumsi media televisi dan internet, sehingga masyarakat tidak hanya menerima tayangan dan konten yang ada tanpa mengetahui bagaimana harus menyikapi setiap isi media. Selain itu peneliti juga berharap hasil penelitian ini nantinya dapat menjadi review bagi setiap stasiun tv khususnya stasiun tv nasional dalam melakukan pertimbangan yang matang sebelum memproduksi suatu program acara di televisi terkait apa yang diharapkan oleh masyarakat dari media hiburan televisi. Sehingga nantinya tayangan tv nasional yang ada tidak hanya sekedar menjadi tontonan tetapi juga dapat skaligus menjadi tuntunan bagi khalayak luas agar televisi dapat bertahan dalam situasi teknologi yang terus melahirkan inovasi dan membawa perubahan pada keberlangsungan media massa. 10

1.5 Tahapan Penelitian Penyusunan Proposal Populasi/ sampel: Masyarakat Kampung Cyber RT 36 RW 09 Taman Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta Sampling : Total sampling Metode Penelitian : Deskriptif Kausal Kuantitatif Pengumpulan data : Observasi langsung, kuisioner dan library research Analisis data: Pengkategorisasian jenis, tabulasi data, coding. Penyusunan laporan akhir, kesimpulan dan saran Gambar 1.2 Sumber : Olahan Peneliti (2016) 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampung Cyber RT 36 RW 09 Taman Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Yogyakarta. Penelitian berlangsung selama bulan Juni 2016 sampai September 2016, dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. 11