PENERAPAN METODE STAD DALAM PENIGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS V SDN TANJUNGSARI

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV

O l e h : Titi Ariyanti 1, Triyono 2, H. Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret 1 Mahasiswa SI PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V

PENGGUNAAN MEDIA UANG DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALISABUK 2

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 PLARANGAN

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Keywords: Quantum Teaching model, visual media, science, learning

PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI ENTAK

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE STAD

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

BAB III METODE PENELITIAN

Keyword:Question and answer, word card

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL KELAS IV SD. Oleh: Neno Firmansyah Dewa 1), Triyono 2), Ngatman 3)

PENGGUNAAN METODE JARIMAGIC DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: learning, STAD, media charge cards, integers

Oleh: Linda Parlina 1 Sakur 2 Susda Heleni 3

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

Rusdel Syam, Rini Dian Anggraini, Jalinus No. HP.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

PENGGUNANAN METODE QIRA ATI DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN METODE STAD DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MEDIA BANGUN DATAR DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARSARI TAHUN AJARAN 2011/2012

Seminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Intan Irawati. 1. Pendahuluan

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

Kata Kunci: Media Power point, pembelajaran, Matematika.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD N 1 LEMBUPURWO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN TEORI BRUNER MELALUI MODEL KOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

Transkripsi:

PENERAPAN METODE STAD DALAM PENIGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Oleh: Agus Priyanto 1, Harun Setyo Budi 2, Kartika Chrysti S 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret e-mail:priyanto780@yahoo.com Abstrak: Penerapan Metode STAD Dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan metode STAD di Sekolah Dasar dan mendeskripsikan kendala dan solusi penerapan metode STAD di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga siklus setiap siklusnya tiga pertemuan. Dilaksanakan pada kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Wonokromo Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen dengan jumlah siswa 16 terdiri dari 9 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan metode STAD, dapat meningkatkan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar. Kata Kunci: Metode STAD, Matematika, Pembelajaran. Abstract: Application STAD Method of Increasing Learning Mathematics In Primary Schools. The purpose of this study was to describe the implementation of STAD method in primary school and describe problems and solutions implementation STAD method in primary school. This study uses classroom action research techniques. This study was conducted in three cycles each cycle three meetings. Implemented in fourth grade Elementary School District 1 Wonokromo Alian Kebumen by the number of students 16 consisted of 9 boys and 6 girls. The results showed that the use of STAD method, can enhance the learning of mathematics in primary school. Keywords: STAD method, Math, Learning Pendahuluan Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa, maka untuk menghasilkan sumber daya manusia sebagai subyek dalam pembangunan yang baik, diperlukan modal dari hasil pendidikan itu sendiri. Khusus untuk mata pelajaran matematika, selain mempunyai sifat yang abstrak, pemahaman konsep yang baik sangatlah penting karena untuk memahami konsep yang baru diperlukan prasarat pemahaman konsep sebelumnya. Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih metode dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Sampai saat ini masih banyak ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa di dalam mempelajari matematika. Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan dan merupakan bagian integral dari pendidikan nasional dan tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan ilmu pengetahuan lain. Matematika juga merupakan ilmu dasar atau basic science, yang penerapannya sangat dibutuhkan oleh ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Ironisnya matematika dikalangan

para pelajar merupakan mata pelajaran yang kurang disukai, minat mereka terhadap pelajaran ini rendah sehingga penguasaan siswa terhadap mata pelajaran matematika menjadi sangat kurang. Dalam suatu pembelajaran strategi dan metode sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar. Pemilihan strategi dan metode yang tepat sangat mengoptimalkan hasil belajar siswa. Karena metode merupakan kunci dari pembelajaran yang akan berlangsung. Pemilihan strategi atau metode dengan materi pelajaran untuk selalu ada dalam pembelajaran. Menurut Gatot Muhsetyo (2008 : 1.26) strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dan dianggap sesuai pada saat ini salah satunya adalah cooperative learning atau pembelajaraan cooperative. Tujuan dari pembelajaran cooperative adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individual ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif. Karena STAD terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur. Terdiri lima komponen utama, yaitu penyajian klasikal, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok. Penyajian klasikal pada metode STAD menekankan 1) pembukaan, dimana siswa dirangsang agar tetarik dan ingin tahu dengan materi yang akan diajarkan. 2) pengembangan, dilakukan salah satunya dengan mendemonstrasikan secara aktif konsep-konsep atau skil-skil dengan alat bantu visual, cara-cara cerdik, dan contoh yang banyak. 3) pengarahan praktis, bertujuan agar siswa tetap fokus pada materi yang disajikan oleh guru. Pada dasarnya inti dari metode STAD terletak pada Belajar Tim. Belajar Tim pada metode STAD siswa harus memahami aturan-aturan yang harus dilaksanakan yaitu 1) Siswa mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa teman satu tim mereka telah mempelajari materinya, 2) Tak ada yang boleh berhenti belajar sampai semua teman satu tim menguasai pelajaran tersebut, 3) Mintalah bantuan dari semua teman satu tim untuk membantu temannya sebelum teman mereka itu bertanya kepada guru, 4) teman satu tim boleh berbicara satu sama lain dengan suara pelan. Jika dasar/ aturan ini benar-benar bisa terpenuhi oleh semua siswa metode STAD akan berjalan sempurna. Komponen yang ketiga yaitu kuis dimana siswa mengerjakan soal individu tanpa harus bekerja sama dengan teman lainnya. Komponen yang keempat yaitu pensekoran, pensekoran dilaksanakan oleh guru. Komponen STAD yang kelima yaitu rekognisi tim disini guru memberikan penghargaan kelompok. Melalui metode STAD siswa dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok, siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama, aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok, interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat. Dari sinilah diharapkan pembelajarn matematika kelas IV mengalami peningkatan. Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana penerapan metode STAD dapat meningkatkan pembelajaran matematika siswa kelas IV SDN 1 Wonokromo Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tahun ajaran 2011/ 2012, 2) apakah kendala dan solusi yang ditemukan pada metode STAD dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV SDN 1 Wonokromo. Tujuan peneltian ini untuk mendeskripsikan 1) penerapan metode STAD dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV SDN 1 Wonokromo, 2) mendeskripsikan kendala dan solusi penerapan metode STAD dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV SDN 1 Wonokromo. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berdaur/ siklus. Tujuan PTK adalah memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang ditemukan di kelas. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Juni 2012. Prosedur penelitian tindakan kelas berupa perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus tiga pertemuan. Pada perencanaan tindakan dilakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar dan materi yang akan diajarkan dalam pelaksanaan penelitian, menyiapkan RPP, media pembelajaran, menentukan observer, menyusun LKS, serta menyusun instrumen tes dan membentuk kelompok sesuai aturan STAD. Guru menggunakan metode STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa. Pada siklus I menyajikan materi dengan kompetensi dasar menentukan jaringjaring balok dan kubus. Pertemuan pertama dengan materi menggambar jaring-jaring kubus, pertemuan kedua dengan materi menggambar jaring-jaring balok, dan pada pertemuan ketiga dengan materi membuat kubus dan balok dengan kertas. Siklus II menyajikan materi dengan kompetensi dasar mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris. Pertemuan pertama dengan materi mengidentifikasi bangun datar simetris, pertemuan kedua dengan materi mengidentifikasi benda-benda yang simetris, dan pertemuan ketiga dengan materi mengidentifikasi huruf-huruf kapital yang simetris. Siklus III menyajikan meteri dengan kompetensi dasar menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar. Pertemuan pertama dengan materi menentukan sumbu simetris pada pencerminan bangun datar, pertemuan kedua melakukan pencerminan bangun datar terhadap sumbu simetri, dan pada pertemuan ketiga dengan materi menghitung jarak benda dengan bayangan benda terhadap sumbu simetri. Dalam metode STAD terdapat beberapa langkah, langkah pertama adalah memperkenalkan materi dalam presentasi di dalam kelas, baik itu materi yang dibuat sendiri maupun materi yang diadaptasikan dari buku teks atau sumber-sumber terbitan lainnya. Langkah kedua dalam STAD adalah membagi siswa ke dalam Tim atau kelompok, masing-masing terdiri empat atau lima anggota kelompok. Langkah ketiga tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim. Selanjutnya secara individual atau tim dievaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari. Langkah selanjutnya tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan. Bila perlu beberapa atau semua tim memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu kriteria atau standar tetentu. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa dikumentasi, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, soal tes dan wawancara. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil dan Pembahasan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tiga siklus. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai bulan Juni 2012. Kegiatan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai acuan bagi siswa. Dalam kegiatan inti, guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunaan metode STAD sebagai upaya dalam peningkatan pembelajaran Matematika. Siswa memperhatikan penyajian klasikal yang dipaparkan guru, kemudian siswa berdiskusi kelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing, dilanjutkan siswa melaksanakan kuis indibidu, setelah kuis dibahas siswa/ individu memperoleh poin kemajuan dan yang akan disumbangkan untuk kelomponya. Kelompok yang memenuhi kriteria akan diberi penghargaan. Selama mengikuti proses pembelajaran, guru memberikan penilaian kepada siswa, baik dalam aspek penyelesaian masalah, kerjasama, dan tanggungjawab. Penilaian proses yang diperoleh siswa dapat dilihat pada Tabel 1. Pada kegiatan akhir, guru

mengadakan evaluasi tentang materi yang telah dipelajari, dan pada Tabel 2 penjelasan mengenai prosentase ketuntasan hasil belajar. Tabel 1. Penilaian Proses Siswa Siklus I-Siklus III Aspek Penilaian Nilai Ket. S.1 S.2 S.3 P. Masalah 76,8 81,8 83,1 Meningkat Kerjasama 75 81,8 83,7 Meningkat Tanggungjawab 81,8 85 86,8 Meningkat Dari tabel 1 dapat dideskripsikan bahwa aspek penilain proses yang selalu meningkat dalam setiap siklusnya.walaupun peningkatannya tidak begitu signifikan. Tabel 2. Perbandingan Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus I-III Prosentase Ketuntasan Ket. Pretest S 1 S 2 S 3 % % % % 37,50 81,25 87,50 87,50 Meningkat Dari tabel 2 dapat disimpulkan prosentase ketuntasan sebelum diadakan tindakan hanya mencapai 37,50% sedangkan setelah diadakan tindakan pada siklus I ketuntasan belajar bisa mencapai 81,25%. Pada siklus II dan III ketuntasan belajar mencapai 87,50% ini membuktikan bahwa penilaian hasil belajar siswa berbanding lurus dengan aspek penilaian proses. Pelaksanaan tindakan pada pembelajaran matematika yang menggunakan metode STAD dilaksanakan dengan tiga siklus. Metode STAD merupakan salah satu dari bentuk pembelajaran kooperatif. Menurut Shlomo Sharan (2012) menjelaskan bahwa siswa bekerja bersamasama untuk mempelajari dan bertanggungjawab atas pelajaran mereka sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Tetapi metode kelompok belajar siswa menekankan penggunaan tujuan kelompok dan keberhasilan kelompok, yang hanya bisa dicapai jika semua anggota kelompok itu mempelajari objek yang sedang di ajarkan. Berdasarkan tindakan yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode STAD dapat meningkatkan pembelajaran siswa. Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan hasil olahan nilai siswa saat proses pembelajaran berlangsung dan dari penilaian hasil saat mengerjakan tugas-tugas dari guru. Hasil belajar siswa yang dicapai dalam penelitian ini selalu mengalami peningkatan pada setiap tahapan siklus. Penilian hasil meningkat juga dibarengi dengan penilaian proses yang baik daris setiap individu dalam mengikuti pembelajaran matematika. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan beberapa aturan salah satunya ketika pembagian kelompok. Menurut Slavin (2009) pembagian kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal ini kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Untuk ras dan etnisitas karena dalam satu kelas sama maka peneliti mengganti dengan unsur suka dan tidak suka. Pada saat kuis individu menurut Shlomo Sharan (2012) siswa-siswa tidak diijinkan saling membantu selama kuis berlangsung. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap siswa secara perseorangan bertanggungjawab atas pengetahuan yang mereka peroleh. Skor kemajuan pada langkah keemapat ini gagasan dibelakang skor kemajuan perseorangan adalah menanmkan tujuan prestasi yang bisa diperoleh kepada sisw, jika dia bekerja lebih keras dan berbuat lebih baik dibandingkan sebelumnya. Setiap siswa bisa menyumbang nilai maksimal untuk kelompok mereka dalam setiap penilaian ini, tetapi tidak ada siswa yang bisa melakukan itu tanpa menunjukan kemajuan yang lebih baik dari pada yang sebelumnya. Penghargaan kelompok yang merupkan langkah kelima dari metode STAD kelompopk bisa saja memperoleh sertifikat atau penghargaan lain jika nilai rata-rata mereka melampaui kriteria tertentu. Metode ini sangat sesuai dengan karakteristik siswa menurut Basset, Jaka, dan Logan (dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana) mereka suka mengatur dirinya

untuk berbagi hal, mereka belajar dengan cara bekerja, berinisiatif dan mengajar siswa lainnya. Selain itu Kurt Lewin (dalam Dimyati 2009) mengatakan tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bersemangat untuk mengatasinya. Bahan pelajaran yang baru yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya dalam pembelajaran kali ini bukan saja materinya yang bari tatapi muncul tantangan untuk memperoleh predikat kelompok super dan hebat sebgai pemicu siswa untuk lebih bersemangat. Penggunaan metode STAD yang dilakukan pada penelitian ini mampu meningkatkan pembelajaran matematika terbukti dari hasil evaluasi sebelum dan sesudah penelitian. Perbandingan nilai tertinggi dan terandah dari hasil evaluasi sebelum dan sesudah tindakan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Simpulan dan Saran Penggunaan Metode STAD dalam peningkatan pembelajaran matematika dapat disimpulkan sebagai berikut: Penggunaan langkah-langkah metode STAD yang tepat dapat meningkatkan pembelajaran matematika Terbukti dengan meningkatnya kemampuan siswa baik dalam proses belajar dan hasil belajar yang diperoleh selama penggunaan metode STAD Saran untuk guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dengan menerapkan metode STAD sebagai upaya untuk meningkatkan pembelajaran. Untuk sekolah hendaknya selalu memberi dukungan kepada guru dalam melaksanakan inovasi pembelajaran seperti metode STAD, serta dapat memfasilitasi segala kebutuhan yang diperlukan guru untuk memperlancar penelitian dalam rangka perbaikan pembelajaran. Daftar Pustaka Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Gatot Muhsetyo. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Cv maulana. Shlomo Sharan. 2012. The handbook Of Cooperatif Learning. Yogyakarta: Familia. Slavin. 2009. Cooperatif Learning teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.