I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim

dokumen-dokumen yang mirip
V. GAMBARAN UMUM. Pulau Untung Jawa berada pada posisi ,21 Lintang Selatan dan

5 KONDISI PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN CIANJUR

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Bab 3. Deskripsi Daerah Penelitian

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari belasan ribu

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Katalog BPS:

rovinsi alam ngka 2011

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C

PENGOLAHAN PRODUK PASCA PANEN HASIL PERIKANAN DI ACEH MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial. Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan suatu jenis produksi yang berlandaskan pada

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Adaptasi Perikanan Tangkap Terhadap Perubahan dan Variabilitas Iklim di WPP 573: Kasus Perikanan Gillnet Cilacap Mohamad Natsir

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

I. PENDAHULUAN * 2009 ** Kenaikan ratarata(%)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

KONDISI UMUM BANJARMASIN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

Pemberdayaan masyarakat nelayan melalui pengembangan perikanan tangkap di Desa Majakerta, Indramayu, Jawa Barat

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN Pelabuhan Perikanan. Pengertian pelabuhan perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

I. PENDAHULUAN. dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ARAM II 2015)

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN ARU

BAB I PENDAHULUAN. udang, kakap, baronang, tenggiri, kerang, kepiting, cumi-cumi dan rumput laut yang tersebar

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Iklim / Climate BAB II IKLIM. Climate. Berau Dalam Angka 2013 Page 11

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sekitar pulau

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lebih dari dua per tiga permukaan bumi tertutup oleh samudera. Ekosistem

4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Karakteristik Intensitas Curah Hujan di Kota Bengkulu

AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN CILACAP

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PERENCANAAN 2.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. INFORMASI METEOROLOGI

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ekonomi yang rendah, dan hal ini sangat bertolak belakang dengan peran

Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang.

PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS KOTA BENGKULU. Sarina 1 dan Hermawati 2

1. Pulau Tobea Kecil 2. Pulau Tobea Besar 3. Pulau Wataitonga 4. Pulau Bakealu 5. Kepulauan Tiworo. A. Geograf

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Selain itu,indonesia juga merupakan negara dengan garis pantai

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

6 KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN JUMLAH ES DI PPS CILACAP

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KONDISI UMUM KABUPATEN HALMAHERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. INFORMASI METEOROLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN JANUARI 2012

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang didalamnya. pembangunan perikanan. Namun kenyataannya, sebagian besar

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOVEMBER 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. PENDAHULUAN. Potensi perikanan laut meliputi perikanan tangkap, budidaya laut dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang

Gambar 2 Peta administrasi DAS Cisadane segmen hulu.

BAB III AKAD KERJA SAMA DAN NISBAH BAGI HASIL ANTARA PEMILIK MODAL DENGAN PEMILIK PERAHU DI DESA PENGAMBENGAN

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Aceh Singkil beriklim tropis dengan curah hujan rata rata 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim timur maksimum 15 knot, sedangkan pada musim barat maksimum 35 knot. Musim hujan antara bulan November Mei sedangkan musim kemarau antara bulan Juni Oktober. Iklim tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kondisi perairan laut di Kabupaten Aceh Singkil. Kabupaten Aceh Singkil terdiri dari 10 (sepuluh) kecamatan, dan 4 (empat) kecamatan diantaranya, Kecamatan Pulau Banyak, Singkil, Singkil Utara, dan Kecamatan Kuala Baru, merupakan daerah yang memiliki perairan laut yang cukup luas, luas wilayah laut kabupaten 2.802.56 km 2, dan potensi lahan perikanan budidaya laut seluas 1.480 ha dan berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, rata rata 80% penduduk di kecamatan tersebut berprofesi sebagai nelayan (Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Aceh Singkil 2012) Tahun 2011 jumlah produksi perikanan tangkap laut sebanyak 9.877,24 ton/tahun. Jenis ikan yang ditangkap antara lain: tongkol, kakap, kerapu, gembung, tenggiri, dan ekor kuning, jenis ikan tersebut merupakan ikan yang sering ditangkap oleh nelayan setempat dan menjadi konsumsi bagi masyarakat Kabupaten Aceh Singkil. Kecamatan Singkil Utara merupakan penghasil kepiting terbesar di Kabupaten Aceh Singkil sebesar 37,40 ton dan ikan tenggiri terbesar kedua sebesar 88,99 ton (Lampiran 1)

Tabel 1. Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2010 2011 (Ton) Kecamatan 2010 2011 Pulau Banyak Pulau Banyak Barat Singkil Singkil Utara Kuala Baru 5.363,35-711,72 1.021,07 1.104,50 4.468,00 2.267,00 737,55 1.133,09 1.271,60 Persentase 2010 2011 65,40 45,24-22,95 8,68 7,47 12,45 11,47 13,47 12,87 Kabupaten Aceh Singkil 8.200,64 9.877,24 100,0 100,0 Sumber : Aceh Singkil Dalam Angka2012 Berdasarkan Tabel 1. Produksi perikanan tangkap menurut kecamatan produksi tertinggi di Kecamatan Pulau Banyak sebesar 5.363,35 ton, atau 65,40% dari total produksi perikanan tangkap tahun 2010, sedangkan tahun 2011 menurun sebesar 4.468,00 ton atau 45,24% dari total produksi perikanan. Kecamatan Singkil Utara adalah tertinggi ketiga sebesar 1.133,09 ton. Sumber: Aceh Singkil Dalam Angka 2012 Gambar 1. Grafik Produksi Perikanan Laut Tahun 2007 2011

Tabel 2. Produksi Perikanan Laut per Bulan Dalam Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2007 2011 Bulan 2007 % 2008 % 2009 % 2010 % 2011 % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 502,70 430,10 422,30 389,80 403,40 407,20 458,90 433,70 425,50 544,50 562,70 526,70 9,13 7,81 7,67 7,08 7,33 7,39 8,33 7,88 7,72 9,89 10,22 9,56 497,10 420,80 405,50 399,70 455,60 450,80 479,80 1.080,70 976,60 905,20 570,60 480,30 6,98 5,91 5,69 5,61 6,40 6,33 6,70 15,17 13,71 12,71 8,01 6,74 521,60 482,20 502,30 489,30 487,40 468,50 501,30 669,00 1.202,50 979,020 596,80 582,60 6,59 6,44 7,35 6,54 6,51 6,26 6,70 8,94 16,07 13,08 7,98 7,80 571,60 528,10 550,30 536,30 533,90 513,40 549,40 733,10 1.317,80 1.072,64 654,40 639,60 6,97 6,44 6,71 6,54 6,51 6,26 6,70 8,94 16,07 13,08 7,98 7,79 631,60 587,20 538,30 679,80 688,40 788,50 601,60 991,00 1.105,50 1.815,02 999,30 1.082,60 6,39 5,94 5,44 6,88 6,97 7,98 6,09 10,03 11,19 18,38 10,12 10,95 Jumlah 5.507,10 100,00 7.122,70 100,00 7.482,50 100,00 8.200,64 100,00 9.877,24 100,00 Sumber : Aceh Singkil Dalam Angka 2012

Berdasarkan Tabel 2. Produksi perikanan tangkap mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Secara umum pada musim paceklik produksi hasil tangkapan ikan menurun. Faktor-faktor yang mempengaruhi penghasilan nelayan dari kegiatan penangkapan adalah faktor fisik berupa kondisi lingkungan pesisir, teknologi penangkapan, lokasi penangkapan, dan modal serta faktor faktor non fisik berupa iklim (musim), umur nelayan, pendidikan, dan pengalaman melaut (Rahim, 2011). Gambar 1. Menunjukkan produksi perikanan tangkap bahwa pada bulan Januari Juni produksi berfluktuasi karena gelombang besar sedangkan pada bulan Agustus Desember terjadi kenaikkan dan penurunan dikarenakan cuaca laut yang selalu tidak pasti. Hasil survey menunjukkan nelayan di Kecamatan Singkil Utara memiliki pengalaman melaut sejak tahun 1970. Sumber modal utama nelayan untuk memiliki kapal mesin tempel dan alat alat tangkap yaitu dari modal sendiri, sedangkan sebagian kecil nelayan yang tidak memiliki modal untuk membeli peralatan melaut pada umumnya bekerja pada nelayan pemilik kapal. Upah nelayan dihitung dengan menggunakan sistem bagi hasil sebesar 50% dari hasil produksi tangkapan yang diperoleh nelayan setelah dikurangi biaya-biaya melaut. Tabel 3. Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera Menurut Kecamatan dan Di Kabupaten Aceh Singkil, Tahun 2011 No Kecamatan PraSejahtera Jumlah (KK) Persentase 1 Pulau Banyak 403 15,30 2 Pulau Banyak Barat 201 7,63 3 Singkil 1.433 54,44 4 Singkil Utara 503 19,10 5 Kuala Baru 93 3,53 Aceh Singkil 2.632 100,00 Sumber : Aceh Singkil Dalam Angka 2012

Berdasarkan Tabel 3. Banyaknya keluarga pra sejahtera di Kecamatan Singkil Utara sebesar 503 KK, atau sekitar 19,10 %, dari total keluarga pra sejahtera, sedangkan jumlah keluarga prasejahtera terbanyak di Kecamatan Singkil sebesar 1.433 KK keluarga atau 54,44 dari total keluarga pra sejahtera. Hasil survey menunjukkan pendapatan nelayan rendah karena cuaca yang tidak menentu seperti gelombang besar menyebabkan pendapatan nelayan rata rata / bulan sekitar yaiturp 1.000 000, 1.500 000,/bulan. Apabila dibandingkan dengan Upah Minimum Regional (UMR) sebesar Rp 1.550.000, pendapatan rata rata nelayan masih dikatakan rendah. 1.2. Perumusan Masalah 1. Bagaimana perbedaan tingkat pendapatan, waktu melaut, dan hasil tangkapan dengan berbagai ukuran mesin di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil? 2. Faktor faktor apa yang berpengaruh terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan perbedaan tingkat pendapatan, waktu melaut, dan hasil tangkapan dengan berbagai ukuran mesin di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil. 2. Menganalisis faktor faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan nelayan di Kecamatan Singkil Utara Kabupaten Aceh Singkil.

1.4. Kegunaan Penelitian 1. Memberikan sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan. 2. Memberikan informasi bagi masyarakat desa khususnya nelayan tradisional tentang faktor faktor pendukung yang dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan. 3. Bagi peneliti yang lain, digunakan sebagai dasar pengembangan teori maupun bahan untuk melakukan kegiatan penelitian selanjutnya.