PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA DENGAN MEDIA SCRABBLE AKSARA JAWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERGERAKAN NASIONAL

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE INISIASI DEBAT PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA ANAK MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS

PENERAPAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL (PWIM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH M ELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN HIPOTESIS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING Beny Sulistyawan 1), Kuswadi 2), Dwijiastuti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: sulistyawanbeny@gmail.com Abstract: The purpose of the research is to improve the speaking skill through talking chips technique of cooperative learning model in the fifth grade students of SD Negeri II Widoro in the academic year of 2013/2014. The form of this research was classroom action research. The subject of research was the fifth grade students of SD Negeri II Widdoro in the academic year of 2013/2014 consist of 16 students. The data source derived from informants teacher of fifth grade and students. Techniques of collecting data were observation, interview, documentation, and test. The techniques of data validation were source triangulation and method triangulation. The techniques of data analysis used analytical interactive model (Miles and Huberman), it consist of three components, there are data reduction, data display, and taking the conclusion or verification, and then used descriptive comparative analysis. It was compared result among cycles. The conclusion of this research is the application of talking chips technique of cooperative learning model could improve the speaking skill of the fifth grade students of SD Negeri II Widoro Sidoharjo Wonogiri in the academic year of 2013/2014. Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui pembelajaran Kooperatif teknik Kancing Gemerincing pada siswa kelas V SD Negeri II Widoro tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri II Widoro tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 16 siswa. Sumber data berasal dari narasumber yaitu guru kelas V dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif (Miles & Huberman) yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil antar siklus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif teknik Kancing Gemerincing Wonogiri tahun ajaran 2013/2014. Kata Kunci: Keterampilan Berbicara, Kancing Gemerincing. Mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dipelajari di sekolah dasar meliputi empat keterampilan berbahasa, yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara keterampilan membaca, serta keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan erat antara keterampilan yang satu dengan tiga keterampilan lainnya. Siswa harus menguasai empat keterampilan tersebut dengan banyak berlatih agar terampil dalam berbahasa. Salah satu keterampilan berbahasa yang difokuskan pada penelitian ini adalah keterampilan berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang tiga keterampilan yang lainnya. Menurut Slamet (2008) Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang mekanistis (hlm. 35). Artinya, semakin banyak berlatih, maka semakin dikuasai dan terampil pula seseorang dalam berbicara, karena tanpa melalui proses latihan yang banyak seseorang tidak akan te-rampil dengan sendirinya. Siswa yang memiliki keterampilan berbicara yang baik akan lebih mudah dalam menyampaikan gagasan, pikiran, pendapat, serta lebih memudahkan siswa dalam berkomunikasi kepada orang lain, karena tujuan utama dari kegiatan berbicara ini adalah untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif, sebaiknya pembicara memahami terlebih dahulu makna dari segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan. Tetapi, pada kenyataannya masih sering ditemukan beberapa permasalahan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan berbicara. Terdapat beberapa siswa yang masih merasa takut atau malu jika diminta untuk maju berbicara di depan temantemannya. Siswa terlihat kaku dan berkeringat dingin ketika berdiri di depan kelas, kemudian lupa dengan apa yang ingin dikatakannya. Kebanyakan siswa belum lancar berbicara dalam Bahasa Indonesia, sehingga menyebabkan sis- 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS 1

2 wa merasa takut dan malu untuk berbicara di depan kelas. Kendala-kendala seperti di atas juga ditemukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan berbicara pada siswa kelas V (lima) SD Negeri II Widoro Sidoharjo Wonogiri. Berdasarkan hasil pengamatan awal dan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri II Widoro diperoleh informasi bahwa sebanyak 11 siswa dari 16 siswa mengalami permasalahan dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Masalah tersebut adalah siswa kurang berpartisipasi aktif ketika guru memberikan kesempatan untuk praktik berbicara di depan kelas. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan berbicara oleh guru kelas V SD Negeri II Widoro pada kondisi awal menunjukkan bahwa hanya 5 siswa atau 31,25% dari 16 siswa yang mendapat nilai KKM (KKM = 65), sedangkan 11 siswa atau 68,75% mendapat nilai < KKM. Dari data tersebut mengindikasikan bahwa nilai keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri II Widoro masih rendah dan perlu ditingkatkan. Kesulitan berbicara yang dihadapi siswa juga disebabkan metode yang digunakan guru kurang variatif dan cenderung berpusat pada guru. Guru lebih sering memberikan pelajaran dengan metode ceramah dan jarang melakukan praktik. Padahal seharusnya agar siswa dapat memiliki keterampilan berbicara yang baik, maka diperlukan banyak latihan. Sesuai pendapat Tarigan (2008) bahwa keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai melalui praktik dan latihan secara intensif (hlm. 1). Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan model dan teknik pembelajaran yang inovatif sehingga dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, menumbuhkan partisipasi aktif siswa, serta dapat melatih keterampilan berbicara siswa secara maksimal sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Salah satu model yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa yaitu model Kooperatif teknik Kancing Gemerincing. Menurut Lie (2007) kegiatan Kancing Gemerincing dapat memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota kelompok untuk memberikan kontribusinya dalam kerja kelompok (hlm. 63). Sejalan dengan pendapat Lie, Sugiyanto (2009) juga mengungkapkan bahwa dalam kegiatan teknik Kancing Gemerincing, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusinya dan mendengarkan pendapat dari anggota yang lain, sehingga dengan teknik ini dapat mengatasi hambatan pemerataan kesempatan dalam kerja kelompok (hlm. 56). Dengan menerapkan teknik Kancing Gemerincing dapat menyamaratakan kesempatan setiap siswa dalam berpartisipasi pada kegiatan berbicara, sehingga tidak ada siswa yang mendominasi jalannya kegiatan pembelajaran. Setiap siswa diharuskan untuk berkontribusi dalam kegiatan berbicara tersebut baik itu siswa yang pemalu, berprestasi rendah, ataupun yang kurang terampil, sehingga setiap siswa dapat mengembangkan keterampilan berbicara mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Lie (2007: 63), Keunggulan teknik Kancing Gemerincing adalah untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok. Dari beberapa pendapat tersebut maka teknik Kancing Gemerincing dipilih untuk meningkatkan keterampilan berbicara Wonogiri. Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu: Apakah penerapan model Kooperatif teknik Kancing Gemerincing pada siswa kelas V SD Negeri II Widoro Sidoharjo Wonogiri tahun ajaran 2013/2014? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui penerapan model Kooperatif teknik Kancing Gemerincing pada siswa kelas V SD Negeri II Widoro Sidoharjo Wonogiri pada tahun ajaran 2013/2014. METODE Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri II Widoro yang beralamatkan di desa Widoro, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yaitu mulai dari bulan Januari hingga Juni 2014. Subjek pene-

3 litian ini adalah siswa kelas V SD Negeri II Widoro yang berjumlah 16 siswa, terdiri dari 9 siswa putra dan 7 siswa putri. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini antara lain observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Uji validitas pada penelitian ini yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012) yang memiliki tiga komponen, diantaranya reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta menggunakan pula teknik analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil antar siklus. HASIL Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V juga didapatkan data nilai keterampilan berbicara siswa kelas V pada semester sebelumnya. Berdasarkan data tersebut menunjukkan dari seluruh siswa kelas V yang berjumlah 16 siswa, hanya terdapat 5 siswa atau 31,25% siswa yang nilainya KKM. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa keterampilan berbicara siswa kelas V rendah. Nilai hasil keterampilan berbicara siswa kelas V pada semester I dapat ditunjukkan pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Semester I No Interval (fi) (xi) fi.xi Persentase 1 56 58 8 57 456 50 2 59 61 2 60 120 12,5 3 62 64 1 63 63 6,25 4 65 67 3 63 198 18,75 5 68 70 2 69 138 12,5 Jumlah 16 315 975 100 Nilai Rata-rata = 60,94 Ketuntasan Klasikal = 31,25 % Nilai Tertinggi = 68 Nilai Terendah = 56 Berdasarkan tabel 1, sebagian besar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan yaitu 65. Dari 16 siswa, 11 diantaranya atau 68,75% siswa masih di bawah KKM dan hanya 5 siswa atau 31,25% siswa yang mencapai KKM. Dengan nilai terendah 56, nilai tertinggi 68 dan nilai rata-rata kelas 60,94. Berdasarkan data pada kondisi awal tersebut, peneliti memberikan alternatif solusi untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui penerapan model Kooperatif teknik Kancing Gemerincing. Nilai tes keterampilan berbicara dengan menerapkan model Kooperatif teknik Kancing Gemerincing pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Hasil tindakan pada siklus I dengan menerapkan model Kooperatif teknik Kancing Gemerincing dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Keterampilan Berbicara Siklus I No Interval fi xi fi.xi Persentase 1 50 54 2 52 104 12,5 2 55 59 4 57 228 25 3 60 64 2 62 124 12,5 4 65 69 2 67 134 12,5 5 70 74 6 72 432 37,5 Jumlah 16 310 1022 100 Nilai Rata-rata = 63,88 Nilai Tertinggi = 74 Nilai Terendah = 52 Ketuntasan Klasikal = 50% Pada siklus I terdapat 8 siswa yang mencapai nilai KKM atau 50% dan 8 siswa lainnya memperoleh nilai di bawah KKM atau 50%. Nilai terendah 52, nilai tertinggi 74 dengan nilai rata-rata kelas 63,88. Hasil pada siklus I menunjukkan bahwa target pada indikator kinerja belum tercapai, sehingga dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II nilai keterampilan berbicara menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Hasil nilai tes unjuk kerja keterampilan berbicara tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini : Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Keterampilan Berbicara Siklus II No Interval fi xi fi.xi Persentase 1 58 64 1 61 61 6,25 2 65 71 6 68 408 37,5 3 72 78 3 75 225 18,75 4 79 85 4 82 328 25 5 86 92 2 89 178 12,5 Jumlah 16 375 1200 100 Nilai Rata-rata = 75 Nilai Tertinggi = 92 Nilai Terendah = 60 Ketuntasan Klasikal = 93,75%

4 Setelah dilaksanakan tindakan siklus II, data yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat 15 siswa atau 93,75% yang mendapatkan nilai di atas KKM, dan 1 siswa atau 6,25% masih bawah KKM. Nilai terendah 60, nilai tertinggi 92, dan nilai rata-rata 75. Hasil tindakan pada siklus II menunjukkan bahwa nilai keterampilan berbicara siswa kelas V mengalami peningkatan. Terbukti dengan meningkatnya ketuntasan klasikal pada siklus II yaitu menjadi 93,75%, sehingga dapat dikatakan bahwa indikator kinerja telah tercapai sesuai dengan yang ditargetkan oleh peneliti. Dengan tercapainya indikator kinerja tersebut, maka penelitian ini dihentikan pada siklus II. PEMBAHASAN Hasil penelitian pada keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri II Widoro berdasarkan hasil tes unjuk kerja yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan pada kondisi awal atau sebelum dilakukan tindakan. Pada kondisi awal diperoleh nilai rata-rata keterampilan berbicara siswa yaitu 60,94. Persentase ketuntasan siswa hanya 31,25% atau 5 siswa yang tuntas, sedangkan 68,75% atau 11 siswa nilainya di bawah KKM. Berdasarkan hasil refleksi nilai pratindakan tersebut, maka diadakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SD Negeri II Widoro melalui penerapan model Kooperatif teknik Kancing Gemerincing. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan diperoleh data bahwa pada siklus I terjadi peningkatan keterampilan berbicara siswa, ditunjukkan dari 16 siswa terdapat 8 siswa yang nilainya 65. Nilai tertinggi 74 dan nilai terendah 52 dengan ketuntasan klasikal 50% dan nilai rata-rata kelas 63,88. Pelaksanaan tindakan berakhir pada siklus II dengan meningkatnya siswa yang tuntas mencapai 15 siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 93,75%. Nilai tertinggi 92, nilai terendah 60, dan nilai rata-rata 75. Pembelajaran dengan model Kooperatif teknik Kancing Gemerincing yang didalamnya terdapat kegiatan diskusi ini terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri II Widoro. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Abidin (2013) yang menyebutkan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan untuk melatih keterampilan berbicara siswa diantaranya adalah pidato, ceramah, diskusi, debat, bermain drama, bermain peran profesional, serta orasi ilmiah. Kemudian dengan menerapkan teknik Kancing Gemerincing dapat menyamaratakan kesempatan setiap siswa dalam berpartisipasi pada kegiatan berbicara tersebut, sehingga tidak ada siswa yang mendominasi jalannya kegiatan. Setiap siswa diharuskan untuk berkontribusi dalam kegiatan berbicara tersebut baik itu siswa yang pemalu, berprestasi rendah, ataupun yang kurang terampil, sehingga setiap siswa dapat mengembangkan keterampilan berbicara mereka. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Lie (2007) yaitu, Keunggulan teknik Kancing Gemerincing adalah untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok (hlm. 63). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri II Widoro, dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif teknik Kancing Gemerincing Wonogiri tahun ajaran 2013/2014. Peningkatan tersebut ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal siswa kelas V SD Negeri II Widoro. Nilai rata-rata siswa kelas V SD Negeri II Widoro pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan adalah 60,94. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 63,88. Pada siklus II nilai rata-rata siswa yang diperoleh meningkat menjadi 75. Peningkatan juga ditunjukkan pada ketuntasan klasikal, yaitu pada kondisi awal ketuntasan klasikal siswa adalah sebesar 31,25%, kemudian berhasil meningkat pada siklus I menjadi 50%, dan berhasil mencapai indikator kinerja pada siklus II dengan peningkatan ketuntasan klasikal menjadi 93,75%. Dari pemaparan hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan berbicara melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif teknik Kancing Ge-

5 merincing. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif teknik Kancing Gemerincing Wonogiri tahun ajaran 2013/2014. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus. (2013). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Refika Aditama. Lie, Anita. (2007). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang- Ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo. Slamet, St. Y. (2008). Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press. Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Mata Padi Presindo. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Tarigan, H. G. (2008). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.