KRIMINALISASI TERHADAP PERBUATAN SPAMMING MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TETANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

dokumen-dokumen yang mirip
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ARTIS SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA CYBERBULLYING PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI INDONESIA

KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLITIK HUKUM PIDANA DALAM PERSPEKTIF PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA

PENANGGULANGAN PERDAGANGAN ORANG DALAM (INSIDER TRADING) DI BIDANG PASAR MODAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut tidak hanya dalam bidang ekonomi saja namun dalam

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebijaksanaan ( policy) merupakan kata istilah yang digunakan sehari-hari, tetapi karena

PIDANA PENGAWASAN DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA. Oleh : I Made Ardian Prima Putra Marwanto

Keywords: Phishing, Legal Confusion, Criminalization, Legal Reform

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

I. PENDAHULUAN. seseorang (pihak lain) kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Upaya penanggulangan tindak pidana dikenal dengan istilah kebijakan kriminal

Kebijakan Kriminal, Penyalahgunaan BBM Bersubsidi 36

KEKUATAN HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

UPAYA PENEGAKAN HUKUM NARKOTIKA DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INFORMASI PRIBADI TERKAIT PRIVACY RIGHT

I.PENDAHULUAN. Pembaharuan dan pembangunan sistem hukum nasional, termasuk dibidang hukum pidana,

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN IJAZAH

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi Berbagi Aspek Kebijakan Penegakan Pembangunan Hukum Pidana. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.

I.PENDAHULUAN. Pembaharuan dan pembangunan sistem hukum nasional, termasuk dibidang hukum pidana,

LEGALITAS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS)

KEBIJAKAN FORMULASI FUNGSI KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA MENURUT UNDANG UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

KENDALA DALAM PENANGGULANGAN CYBERCRIME SEBAGAI SUATU TINDAK PIDANA KHUSUS

PEMBERLAKUAN ASAS RETROAKTIF DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN PRIVASI KONSUMEN DALAM BERTRANSAKSI ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Barda Nawawi Arief, pembaharuan hukum pidana tidak

ANALISIS MENGENAI SINGKRONISASI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SEBAGAI PENGGANTI PIDANA PENJARA

RELEVANSI PIDANA KERJA SOSIAL DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA

Riva Lovianita Lumbantoruan ABSTRAK

KEBIJAKAN PEMBERIAN GANTI KERUGIAN KEPADA KORBAN MALPRAKTEK MEDIS SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA

I. PENDAHULUAN. dari masyarakat yang masih berbudaya primitif sampai dengan masyarakat yang

TINJAUAN YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PROSTITUSI SECARA ONLINE BERDASARKAN PERSPEKTIF CYBER CRIME

Kata kunci: mediasi penal, tindak pidana, penganiayaan ringan.

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU SODOMI TERHADAP KORBAN YANG TELAH CUKUP UMUR

BUKTI ELEKTRONIK CLOSED CIRCUIT TELEVISION (CCTV) DALAM SISTEM PEMBUKTIAN PIDANA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan republik indonesia memproklamasikan kemerdekaannya

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Pengaturan Tindak Pidana Perzinahan atau Kumpul Kebo

I. PENDAHULUAN. beberapa opini juga dapat menyebabkan seseorang sebagai korban dikarenakan

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KEJAHATAN CYBER. (Beberapa Catatan untuk RUU tentang Teknologi Informasi)

PENEGAKAN HUKUM KEJAHATAN DUNIA MAYA (CYBERCRIME) YANG DILAKUKAN ANAK DI BAWAH UMUR

BAB I PENDAHULUAN. Secara yuridis formal pemberlakuan hukum pidana Belanda di Indonesia didasarkan

Oleh. I Gusti Ngurah Bayu Pradiva I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA EKSIBISIONISME DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Pemberantasan penyalahgunaan narkotika merupakan masalah yang sangat penting,

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING) DI INDONESIA

KEBIJAKAN KRIMINALISASI TERHADAP PERBUATAN KUMPUL KEBO

AKIBAT HUKUM ATAS PELANGGARAN MEREK OLEH PIHAK YANG BUKAN PEMEGANG LISENSI

PEMBERLAKUAN ASAS RETROAKTIF DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Ini berarti,

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI

SILABI A. IDENTITAS MATA KULIAH

SANKSI PIDANA SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN HUMAN TRAFFICKING DI DUNIA MAYA

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI PENGADAAN BARANG DAN JASA. Nisa Yulianingsih 1, R.B. Sularto 2. Abstrak

PENGATURAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN DALAM UNDANG-UNDANG KEPABEANAN

TINDAK PIDANA MUTILASI DALAM PERSPEKTIF KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Tujuan Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN BBM SUSBSIDI DI NUSA TENGGARA TIMUR

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) : HUKUM PIDANA

KEBIJAKAN LEGISLATIF DALAM HAL PENGATURAN ALTERNATIF PIDANA PENGGANTI DENDA YANG TIDAK DIBAYAR

PENGATURAN TINDAK PIDANA CYBER PROSTITUTION DALAM UU NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (UU ITE)

PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK (SUATU KAJIAN TERDAPAT PASAL 310 KUHP)

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

PENGGUNAAN HUKUM PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG PERKAWINAN

KEBIJAKAN DALAM PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PELACURAN SESUAI DENGAN PERDA KOTA DENPASAR NO. 2 TAHUN

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI PELAPOR

I. PENDAHULUAN. masing-masing wilayah negara, contohnya di Indonesia. Indonesia memiliki Hukum

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA

PERKEMBANGAN PIDANA DENDA DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN BARANG ELEKTRONIK REKONDISI

I. PENDAHULUAN. Geng motor telah merajarela di Kota Bandung dan sangat meresahkan masyarakat

hukum terhadap tindak pidana pencurian, khususnya pencurian dalam keluarga diatur

Oleh Febriansyah Fredi Alsabah Siluh Putu Dawisni Manik Pinatih Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

POLITIK (PEMBARUAN ) HUKUM PIDANA DI INDONESIA. (Indonesia Criminal Law Reform Policy)

PENYELESAIAN PELANGGARAN ADAT DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA. Oleh : Iman Hidayat

SANTUNAN OLEH PELAKU TINDAK PIDANA TERHADAP KORBAN KEJAHATAN DIKAJI DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perbuatan menurut Simons, adalah berbuat (handelen) yang mempunyai sifat gerak aktif, tiap

PENGATURAN HAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM PENINJAUAN KEMBALI OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BALITA SEBAGAI KORBAN PERDAGANGAN ORANG DI TINJAU DARI ASPEK VIKTIMOLOGI

I. PENDAHULUAN. terhadap tindak pidana pencurian, khususnya pencurian dalam keluarga diatur didalam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hubungan melalui jaringan internet 1. dampak perkembangan internet adalah cybercrime; bahkan pembajakan

BAB I PENDAHULUAN. Pidana bersyarat merupakan suatu sistem pidana di dalam hukum pidana yang

Benyamin Yasolala Zebua ( )

PANANGGULANGAN KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA (STUDI DI DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA)

JURNAL PENEGAKAN HUKUM OLEH POLRI TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KEKERASAN DI KABUPATEN SLEMAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARTICIPANT WHISTLEBLOWER DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA

ABSTRAK. Kata Kunci :Pertanggungjawaban Pidana, Penipuan, Jual Beli Online.

UNSUR KESALAHAN DALAM TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP SUATU KAJIAN TERHADAP UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. pidana (perbuatan yang da pat dipidana). Kebijakan kriminal terhadap kejahatan

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOBA YANG DILAKUKAN OLEH WARGA NEGARA ASING

I. PENDAHULUAN. diyakini merupakan agenda penting masyarakat dunia saat ini, antara lain ditandai

Kebijakan Hukum Pidana Perlindungan Korban Perkawinan Terhadap. Kasus : Perkawinan Pujiono Cahyo Widianto. Dengan Lutviana Ulfah)

KEJAHATAN INTERNET BANKING DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN HUKUM PIDANA (INTERNET BANKING CRIME IN PENAL POLICY PERSPECTIF)

TINNERHA SISPAYERTY SITOMPUL

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERAMPOKAN DIDALAM TAKSI DITINJAU DARI PERSEPEKTIF VIKTIMOLOGI

Oleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, baik di lingkup domestik (rumah tangga) maupun publik.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai langkah

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PIDANA

Transkripsi:

KRIMINALISASI TERHADAP PERBUATAN SPAMMING MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TETANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK Oleh : Shah Rangga Wiraprastya Made Nurmawati Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana ABSTRACT This research entitled "Actions Against Criminalization Spamming Through Social Media In Law Number 11 Year 2008 on Information and Electronic Transactions". The research problems are How the criminal policy against spamming through social media and how the settings spamming legislation in Indonesia in the future. The method used is a normative legal research. The conclusion of this study is Law No. 11 of 2008 on Information and Electronic Transaction has not set out clear and strict about spamming, giving rise to multiple interpretations among legal practitioners. In this regard, there are several laws were deemed to be a reference approach in countering spamming namely in Article 28 paragraph (1) of Act Number 11 Year 2008 on Information and Electronic Transactions as well as Article 378 of the Criminal Code on fraud. As well as the expected future spamming is regulated clearly and unambiguously that there is a separate article that regulates spamming by reference to the legislation approaching elements of spamming as well as to make comparisons with other countries. Keywords: Criminalization, Spam, Social Media ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kriminalisasi Terhadap Perbuatan Spamming Melalui Media Sosial Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana pengaturan perbuatan spamming melalui media sosial dan bagaimana pengaturan spamming dalam perundang-undangan Indonesia di masa mendatang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik belum mengatur secara jelas dan tegas mengenai spamming sehingga menimbulkan multitafsir di kalangan praktisi hukum. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat beberapa peraturan perundang-undangan yang dirasa mendekati untuk dijadikan acuan dalam menanggulangi tindak spamming yaitu dalam Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik serta Pasal 378 KUHP tentang penipuan. Serta diharapkan di masa mendatang perbuatan spamming ini sudah diatur secara jelas dan tegas sehingga terdapat pasal tersendiri yang mengatur spamming dengan acuan peraturan perundang-undangan yang mendekati unsur spamming serta dengan melakukan perbandingan dengan Negara lain. Kata kunci: Kriminalisasi, Spam, Media Sosial 1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi di Indonesia khususnya di bidang komputer dan Internet sudah sangat pesat. Kemajuan tersebut membantu masyarakat untuk melakukan tugasnya dengan lebih mudah, namun seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi tersebut menyebabkan munculnya kejahatan baru yaitu spamming yang termasuk dalam kejahatan cyber crime. Di indonesia terdapat beberapa kasus mengenai spam, salah satunya yaitu kasus yang berada di Medan, dimana korban tergiur oleh iklan palsu yang menjual kamera digital, setelah mentransfer uang sejumlah 2,8 juta korban tidak kunjung menerima barang yang diinginkan. Setelah ditelusuri dari pihak mall di medan menyatakan bahwa toko itu sudah tutup. Barang tidak sampai, nota pembelian pun tidak difax. 1 Kejahatan dalam dunia maya atau cyber crime sebenarnya diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, namun di dalam Undang-Undang tersebut belum mengatur secara jelas dan tegas mengenai spamming sehingga dikatakan suatu norma kabur. Hal tersebut mengakibatkan maraknya terjadi tindak spamming di Indonesia dan pelaku semakin leluasa melakukan spamming karena pengaturan terhadap spamming masih kabur. 1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan perbuatan spamming melalui media sosial dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik serta bagaimana pengaturan spamming dalam perundang-undangan Indonesia di masa mendatang II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian Adapun metodelogi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif dengan mengkaji hukum yang dikonsepsikan sebagai norma atau kaedah yang berlaku dalam masyarakat yaitu dengan cara menelaah peraturan 1 Kadri, Penipuan Di Toko Bagus, http://kadri-blog.blogspot.com/2011/03/penipuanditokobagus.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter_083 diakses pada tanggal 28 Maret 2016. 2

perundang-undangan dan bahan hukum yang selanjutnya dikaitkan dengan permasalahan yang akan dibahas. 2.2 Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Pengaturan Perbuatan Spamming Melalui Media Sosial Dalam Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Kebijakan penanggulangan kejahatan atau politik kriminal (criminal policy) adalah suatu kebijakan atau usaha rasional untuk menanggulangi kejahatan. Politik Kriminal itu merupakan bagian dari politik penegakan hukum dalam arti luas (law enforcement policy), yang seluruhnya merupakan bagian dari politik sosial (social policy), yaitu suatu usaha dari masyaraat atau Negara untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. 2 Selanjutnya mengenai politik/kebijakan kriminal, Sudarto mengemukakan 3 (tiga) arti mengenai kebijakan kriminal yaitu: a. Dalam arti sempit adalah keseluruhan asas dan metode yang menjadi dasar dari reaksi terhadap pelanggaran hukum yang berupa pidana; b. Dalam arti luas adalah keseluruhan fungsi dari aparatur penegak hukum, termasuk didalamnya cara kerja dari pengadilan dan polisi; c. Dalam arti paling luas (yang diambil dari Jorgen Jepsen) adalah keseluruhan kebijakan, yang dilakukan melalui perundang-undangan dan badan-badan resmi, yang bertujuan untuk menegakkan norma-norma sentral dari masyarakat. 3 Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik terdapat peraturan yang mendekati perbuatan spamming yaitu dalam Pasal 28 ayat (1) dan juga dalam Pasal 378 Kitab Undng-Undang Hukum Pidana tentang Penipuan. Namun perundang-undangan tersebut belum tepat digunakan untuk menjerat perbuatan spamming, sehingga perlu adanya pembaharuan alam perundang-undangan untuk mengatur spamming tersendiri. 2.2.2 Pengaturan Spamming dalam Perundang-Undangan Indonesia di Masa Mendatang Barda Nawawi Arief menyatakan bahwa upaya melakukan pembaharuan hukum pidana pada hakikat nya termasuk bidang penal policy yang merupakan 2 Muladi dan Barda Nawawi, 2010, Bunga Rampai Hukum Pidana, Alumni, Bandung, h.1. 3 Barda Nawawi Arief, 2008, Kebijakan Hukum Pidana Perkembangan Penyususnan Konsep KUHP Baru, Kencana, Jakarta, h.1. 3

III. bagian dan terkait dengan Law enforcement policy, Criminal policy dan Sosial Policy. Ini berarti pembaharuan hukum pidana pada hakikatnya : 1. Merupakan bagian dari kebijakan (upaya rasional) untuk memperbaharui substansi hukum (legal substansi) dalam rangka lebih mengefektifkan penegakan hukum. 2. Merupakan bagian dari kebijakan (upaya rasional) untuk memberantas/menanggulangi kejahatan dalam rangka perlindungan masyarakat. 3. Merupakan bagian dari kebijakan (upaya rasional) untuk mengatasi masalah sosial dan masalah kemanusiaan dalam rangka mencapai/menunjang tujuan nasional (yaitu Social defennce dan social welfare ) 4. Merupakan upaya peninjauan dan penilaian kembali ( reorientasi dan reevaluasi ) pokok-pokok pemikiran, ide-ide dasar atau nilai sosio-filosofi, sosiopolitik dan sosio-kultural yang melandasi kebijakan kriminal dan kebijakan (penegakan) hukum pidana selama ini. Bukanlah pembaharuan (reformasi) hukum pidana, apabila orientasi nilai dari hukum pidana yang dicita-citakan sama saja dengan orientasi nilai dari hukum pidana lama warisan penjajah (KUHP lama atau WvS). 4 Dalam Udang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik belum mengatur secara jelas dan tegas mengeai perbuatan spamming sehingga menimbulkan multi tafsir di kalangan praktisi hukum. Sehingga perlu diadakan pemabaharuan dalam peraturan perundang-undangan Indonesia khususnya dalam Rancangan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik sehingga terdapat pasal tersendiri yang mengatur mengenai spamming. Pembaharuan tersebut dapat dilakukan dengan melihat peraturan yang dirasa mendekati dengan perbuatan spamming yaitu Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik serta dalam Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penipuan. KESIMPULAN 1. Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik belum mengatur secara jelas dan tegas mengenai spamming sehingga menimbulkan multitafsir di kalangan praktisi hukum. Perlu diadakannya pembaharuan hukum untuk mengatur perbuatan spamming ini. 4 Barda Nawawi Arief, 2008, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Kencana Prenada Media Group, Rawamangun-Jakarta, h.22. 4

2. Dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik perlu dilakukan kriminalisasi terhadap perbuatan spamming dengan acuan perundang-udangan yang mendekati serta dengan melakukan perbandingan dengan Negara lain, sehingga di masa mendatang perbuatan ini sudah diatur dalam pasal tersendiri. IV. DAFTAR PUSTAKA BUKU Barda Nawawi Arief, 2008, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Kencana Prenada Media Group, Rawamangun-Jakarta., 2008, Kebijakan Hukum Pidana Perkembangan Penyususnan Konsep KUHP Baru, Kencana, Jakarta Muladi dan Barda Nawawi, 2010, Bunga Rampai Hukum Pidana, Alumni, Bandung Peraturan Perundang-Undangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Tejemahan Moeljatno Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik WEB Kadri, Penipuan Di Toko Bagus, http://kadri-blog.blogspot.com/2011/03/penipuanditokobagus.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter_083 diakses pada tanggal 28 Maret 2016. 5